Unrequited Love
Kesya And Chiko
Keseharian adik kakak yang tidak pernah akur. Hanya akur jika mereka akan mengelabuhi orang tua demi mendapatkan uang saku lebih. Dan sekarang mereka akan bersatu memberantas peraturan yang membuat keduanya harus menambah jam belajar di rumah dengan seorang guru asing yang mereka tolak mentah-mentah.
Belajar di sekolah saja mereka malas. Ini lagi harus di tambah belajar di rumah.
Kesya
Mom, tau nggak. Kata orang, menyulitkan kehidupan orang lain itu nggak baik.
(memainkan alis memandang mommy dengan tatapan horor)
Mommy
Ngomong apa sih kak?
(tidak peduli dengan ucapan anak pertama)
Kesya
Ishhh mommy!! Kakak tuh udah pusing di sekolah.
(menghentakkan kaki dengan bibir mengerucut)
Mommy
Kan kakak yang pusing, bukan mommy.
(menyibak rambut kebelakang, mengambil teh dengan anggun, lalu menyeruput pelan dengan penuh kenikmatan)
Kesya
Ya tapi tetep aja mom. Adek aja yang les! Kakak nggak mau!
(tangan bersedekap dada. Marah)
Mommy
Aduhh kak. Les itu buat kakak tambah pinter. Pak guru nya juga tampan loh. Nyesel kamu nanti nggak ikutan les sama adek.
Kesya
Bodo amat!
Choki aja yang les. Kakak nggak mau!
(masih merengut)
Chiko
(menendang kaki sang kakak)
Sembarangan!
Namaku Chiko bukan Choki!
Kesya
Choki or Chucky?
(tertawa sambil menjulurkan lidah meledek adiknya)
Chiko
Ishhh!!!
Mom kakak nih!
Kesya
Wleee wleee wlee wleee
(menjulurkan lidah menggoda sang adik)
Mommy
(sang mommy hanya sibuk mengaduk dan menyeruput teh nya. Tidak peduli dengan suara gaduh kedua anaknya.)
Daddy
(daddy gans datang... Uwuuu)
Ada apa ini ramai ramai?
Chiko
Kakak rese nih dad!
(mendengus kesal)
Kesya
(tidak terima)
Apaan?? Choki nihh yang rese.
Chiko
Namaku chiko ya kakak kurang ajar!
Kesya
Ehhh mulutnya!
Dad adek nggak sopan!
Mommy
Sudah sudah jangan bertengkar. Mommy mau telpon guru les kalian dulu.
Chiko dan Kesya saling melempar tatap. (Horor)
Keduanya berteriak memohon agar tidak di beri tambahan jam belajar di rumah.
Sementara sang daddy hanya menggeleng kepala melihat kelakuan kedua anaknya yang sangat berisik dan susah di atur.
Rencana
Malam hari, saat Kesya tengah asyik berbaring dengan jari yang terus menari lincah di layar ponselnya, tiba-tiba Chiko datang yang sukses membuatnya cemberut karna kebisingan suara adiknya.
Chiko
PERMISI PAKETT!!!
(teriak Chiko)
Kesya
(tidak peduli dengan kedatangan sang adik, Kesya masih sibuk bermain hp)
Chiko
Yuhuuu... Paket tante, misii!!
Kesya
(masih tidak ada jawaban)
Chiko berjalan mendekat ke arah sang kakak.
Bola matanya bergulir malas saat tahu sang kakak tengah menggunakan earphone.
Pantas saja tidak mendengar teriakan nya dari tadi.
Terbesit ide konyol yang membuat Chiko sukses menyunggingkan senyum liciknya.
Chiko
(menarik earphone Kesya kasar, dan berteriak)
PAKETTT WOOYYY!!!
Dan malangnya, ponsel di genggaman Kesya sukses terlempar mengenai pelipis Chiko dengan sangat mulus.
Kesya
Bhahahaha
(tertawa kencang)
Chiko
(mengusap pelipis nya yang terasa nyeri akibat hantaman dari ponsel sang kakak)
Sakittt...
(rengeknya)
Kesya
Iseng sih!!
(bangkit dari posisi berbaringnya, lalu berjalan mengambil ponsel yang terongok mengenaskan di lantai)
Kesya
Chiko kasar ihh, kakak nggak like.
(cemberut dan membuang muka, lalu kembali berbaring di atas kasurnya)
Chiko
Nggak like nggak like.
Kakak yang kasar, ngelempar ponsel sembarangan. Kan Chiko jadi luka...
Kesya
(menatap Chiko horor)
Jijik.
Chiko
Bosen.
(Chiko beringsut naik ke kasur kakaknya. Menggeser sedikit tubuh Kesya, kemudian ikut berbaring di samping kakaknya)
Kesya
Bukan tempat penampungan orang bosen.
Chiko
Galak banget sumpah. Pantes di php in mulu.
(cibir Chiko)
Kesya
(mata Kesya melotot menatap Chiko)
Ngomong apa kamu?
Chiko
Kakak galak.
Brisik.
Kesya
Galak-galak begini juga kakakmu. Yang sopan sama kakak.
Chiko
(bibir Chiko bergerak meledek)
Keduanya sibuk menatap ponsel masing-masing. Kesya yang sibuk melihat-lihat baju di situs penjualan online, sementara Chiko yang asyik bermain game perang-perangan.
Chiko
Kakak yakin nih nggak ikut les sama Pak Adam?
Kesya
Huh?
Pak Adam siapa?
Nggak kenal.
Chiko
Ishh!!
Itu loh kak, guru les yang di panggil mommy buat kita...
Kesya
Buat kamu itu mah, bukan buat kakak.
Chiko
Mommy bilang nya itu buat kita berdua kak. Jadi jelas kakak juga ikut les.
Kesya
(kesya menurunkan ponsel nya sedikit kasar, lalu menggulirkan mata malas)
Ck!
Kakak tuh mual tiap hari belajar terus. Di sekolah belajar, pulang sekolah belajar, di rumah belajar lagi.
Capek!
Chiko
Ya sama, emang kakak doang.
Kesya
Protes lah ke mommy. Kamu kan anak kesayangan mommy.
Chiko
Udah loh.
Adek udah mohon-mohon ke mommy. Tapi tetep aja nggak di kabulin.
(dengusnya kesal)
Chiko
Gimana kalo kita kerjain Pak Adam nya besok?
Kesya
(mata Kesya melirik ke arah Chiko)
Maksut kamu?
Chiko
(tidak menjawab pertanyaan kakaknya, Chiko semakin asyik maminkan game di ponselnya)
Kesya
Chucky, kerjain gimana maksut kamu?
Chiko
(masih tidak menjawab, tapi mata semakin awas menatap layar ponsel)
Chiko
Aishhh kakak apaan sih?! Aku lagi war kenapa hp nya di rebut? Kalah itu nanti. Kakak!
Kesya
Cepet kasih tau rencana kamu buat Pak Adam.
Chiko
Balikin dulu hp adek ishh!
Tiba-tiba suara pintu kamar Kesya terbuka. Menampilkan sesosok pria tampan yang sukses membuyarkan aksi adu mulut antara adik dan kakak itu.
Daddy
Ini kenapa sih ribut-ribut?
Udah malem loh kak, dek. Ayo tidur. Adek ayo balik ke kamarnya.
Chiko
Kakak nih rese hp adek di rebut!
Kesya
Adek ya yang mulai duluan!
Daddy
Hey hey udah ayo cepetan bubar. Kalau mommy kalian dengar bisa ngoceh nggak berhenti-berhenti loh.
Daddy
Ayo adek balik ke kamarnya.
Chiko
(merebut ponselnya yang sedang di pegang Kesya)
Ishhh!!
Bye! Kakak jelek!
Kesya
Heh!
Dasar adek kurang ajar!
Mom & Dad
Setelah berhasil mengusir Chiko dari kamar kakaknya dan memastikan Chiko terlelap di kamarnya, Daddy gans kembali berjalan ke arah kamarnya dimana sang istri sudah menunggu nya untuk menuju ke alam mimpi bersama-sama.
Daddy berjalan dengan sangat pelan. Membuka pintu pelan dan menutupnya pun juga sangat pelan. Sepelan itu karena takut membangunkan nyonya besar.
Mommy
Kaya maling aja dad, ngendap-ngendap begitu.
Mommy
(melirik sekilas ke arah daddy yang memegang dadanya di depan pintu. Kembali membenarkan kaca mata yang melorot sampai ujung hidung, lalu matanya fokus kembali ke layar ponselnya)
Daddy
Daddy kira mommy udah tidur.
(berjalan ke atas ranjang menyusul sang istri)
Mommy
(tidak terusik meski ranjang sedikit bergoyang akibat kedatangan sang suami)
Daddy
Ngapain?
Kok belum tidur?
Mommy
Lagi sibuk. Daddy tidur dulu aja.
Daddy
(menaikkan sebelah alisnya)
Sibuk ngapain? Belanja?
Daddy
Liat-liat menu makanan?
Daddy
Baca akun turah lambe?
Mommy
Ishh! Bukan dad!
Udah daddy tidur aja, jangan ganggu.
Daddy
(menaikkan kembali alisnya, lalu mendekat ke arah sang istri, dan melirik apa yang sedang menjadi fokus istrinya)
Daddy
Mommy selingkuh?!
(berteriak dengan wajah cengo tak menyangka)
Daddy
Daddy kurang apa sampai mommy selingkuh di belakang daddy?
(daddy gans drama ihh)
Mommy
(masih melirik tajam, sudut bibir terangkat satu)
Daddy
Daddy kurang ganteng sampe mommy selingkuh? Daddy banyak uang loh mom? Mommy kenapa tega jahatin daddy?
Mommy
Daddy apasih ishh!
Lebay
Daddy
Mommy...
(menatap mommy dengan mata berkaca-kaca)
Mommy
Apasih?
Ini tuh Pak Adam, guru les nya anak-anak.
Jangan ngaco deh dad,
Daddy
(bibir membulat membentuk huruf o)
Mommy
Ehh tapi kalo Pak Adam mau sama mommy juga gapapa sih ya.
Pak Adam ganteng, masih muda lagi.
Daddy
Inget umur kenapa sih mom?
Mommy
(menatap tajam)
Sirik aja!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!