Wrong Chat, Right Love
Prolog
Cinta Arlina
Cinta Arlina (26 tahun)
Seorang content writer di perusahaan media digital. Blak-blakan, punya humor sarkastik, tapi sering kali ceroboh. Cinta suka nonton drakor tapi selalu menyangkal kalau dia baperan. Punya moto hidup: "Santai aja, yang serius cuma urusan deadline."
Dika Alfarizki
Dika Alfarizki (32 tahun)
Head of Marketing di kantor Cinta. Cerdas, misterius, tapi suka ngasih jawaban nyebelin. Banyak yang mikir dia cowok cool yang susah didekati, tapi ternyata punya selera humor yang nyeleneh. Hobi naik motor gede dan punya kucing bernama Kopi.
Maya Prameswari
Maya Prameswari (26 tahun)
Sahabat Cinta sejak kuliah, juga teman kantor seperusahaan. Support system utama Cinta dan selalu ngasih nasihat yang kadang masuk akal, kadang bikin masalah makin ribet.
Rendi Wijaya
Rendi Wijaya (29 tahun)
Sahabat Dika, seorang fotografer yang sering nongkrong di kafe favorit Dika. Punya keahlian mem-bully Dika secara elegan dan sering jadi saksi drama kehidupan cintanya.
Jika ada satu hal yang paling ditakuti Cinta Arlina dalam hidupnya, itu adalah salah kirim chat.
Bukan karena dia orang yang sering teledor—meskipun, ya, dia memang sering begitu. Tapi lebih karena dunia ini terlalu kejam untuk kesalahan kecil semacam itu. Dalam hitungan detik, hidup seseorang bisa berubah hanya karena satu pesan yang dikirim ke orang yang salah.
Sayangnya, malam itu, kejadian terkutuk itu benar-benar terjadi.
Saat sedang rebahan di kasur kosannya yang sederhana, sambil ngemil keripik dan nonton drama Korea, jari-jarinya dengan santai mengetik sesuatu di WhatsApp. Niatnya cuma iseng, bercanda, nggak serius.
Cinta Arlina
"Pak Dika ini cakep juga, ya. Sayang udah punya istri. Tapi kalau single, aku gas sih."
Begitu menekan tombol send, Cinta langsung merasa ada yang aneh.
Kenapa pesan itu nggak ada di grup kantor? Kenapa malah muncul di chat pribadi?
…dan kenapa nama yang tertulis di atasnya adalah “Pak Dika”?!
Lima detik berikutnya, napasnya tercekat. Matanya membesar. Jantungnya berhenti berdetak.
Di layar ponselnya, ada tanda centang dua berwarna biru.
Di saat Cinta masih sibuk berpikir cara pura-pura kena amnesia, sebuah balasan muncul.
Dika Alfarizki
" Makasih, tapi gue single, Cin. Jadi, lo mau gas beneran?"
Dan di situlah Cinta sadar…
Hidupnya baru saja berakhir
Chapter 1
Hujan deras mengguyur Jakarta malam itu
Cinta Arlina, seorang content writer di perusahaan media digital, sedang menikmati me-time-nya di kamar kosan. Dia selonjoran di kasur, pakai kaos kebesaran dengan celana pendek favorit, sementara drama Korea favoritnya terus berjalan di laptop. Tangannya sibuk scrolling media sosial, sesekali tertawa kecil membaca meme dan gosip di grup WhatsApp kantor
Hingga tiba-tiba, jari-jarinya mengkhianatinya
Dia mengetik sesuatu tanpa sadar di chat pribadi seseorang yang seharusnya tidak boleh melihat isi chat itu
Cinta Arlina
Pak Dika ini cakep juga, ya. Sayang udah punya istri. Tapi kalau single, aku gas sih
Begitu menekan tombol send, butuh beberapa detik bagi otaknya untuk memproses kesalahan fatal yang baru saja dia buat
Cinta Arlina
" Tunggu. Tadi dia ngetik di grup kantor, kan? HARUSNYA DI GRUP KANTOR, KAN?! "
Dengan panik, dia mengecek kembali layar ponselnya. Dan di situlah dia melihat kenyataan pahit.
Pesan itu TERKIRIM KE PAK DIKA LANGSUNG
Seakan dunia berhenti berputar, Cinta membeku di tempat. Detak jantungnya seketika melonjak drastis. Lututnya lemas. Tangannya gemetar
Cinta Arlina
"YA TUHAN, KENAPA GUE GINI SIH!"
Tanpa berpikir panjang, Cinta buru-buru menekan tombol unsend.
Tanda centang dua berubah biru
Cinta bisa merasakan keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya, meskipun udara malam itu cukup dingin. Otaknya mulai memutar berbagai skenario kemungkinan terburuk
Cinta Arlina
" Dika bakal laporin ke HRD? "
Cinta Arlina
" Dia bakal ngumumin ke satu kantor? "
Cinta Arlina
" Atau lebih buruk… dia bakal ngerespon?! "
Chat balasan muncul di layar
Dika Alfarizki
Makasih, tapi gue single, Cin. Jadi, lo mau gas beneran?
Cinta refleks melempar ponselnya ke kasur. Matanya membulat, mulutnya menganga. Dia membaca ulang pesan itu tiga kali
Cinta Arlina
" APAAN NIH?! DIA NYAUTIN?! "
Cinta berjalan mondar-mandir di kamar kosannya. Tangannya masuk ke rambut, mencoba menenangkan diri, tapi justru makin panik
Cinta Arlina
"Aku harus resign. IYA, BESOK AKU RESIGN."
Tapi sebelum dia sempat merancang rencana kabur ke luar negeri, tangannya mengambil ponsel lagi dan mengetik balasan dengan panik
Cinta Arlina
HAHAHAHAHA Bapak becanda ya? Itu tadi typo Pak, maksud saya “gas” itu kayak “gaslighting” bukan gas yang itu. WKWKWK
Dika Alfarizki
Jelek banget alasan lo. Mending jujur sekalian
Cinta Arlina
Pak, plis pura-pura lupa aja. Saya masih mau makan siang gratis di pantry kantor
Dika Alfarizki
Oke, gue pura-pura lupa. Tapi besok lo tetep traktir gue kopi.
Cinta Arlina
Pak, itu namanya bukan lupa. Itu BLACKMAIL
Dika Alfarizki
Anggap aja ini pajak buat orang yang suka salah kirim chat
Cinta memeluk bantal erat-erat. Kenapa cowok itu malah santai banget?!
Baru kali ini dia salah kirim pesan, tapi ending-nya kayak bakal salah jatuh cinta juga
Chapter 2
Keesokan harinya, Cinta bangun dengan mata sembab akibat terlalu banyak overthinking semalaman. Misi utama hari ini: HINDARI DIKA SEJAUH MUNGKIN
Dia masuk lebih pagi dari biasanya, berharap bisa sembunyi di balik layar komputernya sebelum Pak Dika tiba. Dengan hoodie oversized yang hampir menutupi setengah wajahnya, dia duduk di meja dan sibuk mengetik sesuatu di laptop—padahal dokumen yang terbuka hanyalah Google Docs kosong
Namun, takdir memang suka bercanda
Dika Alfarizki
Duduk di pojokan kayak gitu, lo kira lagi ujian nasional?
Pelan-pelan, dia menoleh ke belakang
Dan benar saja. Dika berdiri di sana
Tangannya masuk ke saku celana, ekspresinya sok kalem tapi jelas-jelas menikmati penderitaan Cinta
Cinta Arlina
Oke, Pak, saya sadar saya salah. Mari kita lupakan kejadian tadi malam dan lanjutkan hidup seperti biasa
Kata Cinta cepat, berusaha seolah tidak ada yang terjadi
Tapi Dika justru menyeringai
Dika Alfarizki
Lupa gimana? Lo sendiri yang bilang gue cakep
Cinta Arlina
Apa perlu saya resign sekarang juga, Pak?
Tanya cinta dengan putus asa
Dika Alfarizki
Yaudah, kopi gue mana?
Cinta Arlina
Bapak serius mau saya traktir kopi gara-gara salah kirim chat?
Dika Alfarizki
Gue sih lebih prefer lo bayar pake janji lo sendiri
Cinta Arlina
Janji yang mana?
Dika Alfarizki
Yang 'kalau gue single, lo gas sih’ itu
Cinta langsung ingin pingsan di tempat
Cinta Arlina
" Kenapa cowok ini malah makin nyebelin?! "
Dia buru-buru meraih ponsel, mengetik chat ke sahabatnya, Maya
Cinta Arlina
MAYDAY! MAYDAY! GUE SALAH KIRIM CHAT KE BOS DAN DIA SEKARANG JADIIN INI BAHAN BULLY!!
Maya Prameswari
LMAO, GUE KIRA CUMA DI DRAMA KOREA BEGINIAN TERJADI?!
Cinta Arlina
INI NYATA. BUKAN DRILL!!
Maya Prameswari
Yaudah, kalau bos lo single, emang lo gas beneran?
Cinta Arlina
GUE BLOKIR LO SEKARANG!!
Sementara Maya ngakak di chat, Cinta menoleh ke arah Dika yang masih menunggunya di depan meja
Dan dalam hati, Cinta mulai menyadari satu hal
Dan sepertinya hidupnya nggak akan sama lagi setelah ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
