Di pagi hari terdengar suara seorang wanita yang memanggil anaknya. "Joo haaaaaaaan!!!!...." panggil seorang wanita yang sedikit tua dengan nada yang keras. Johan adalah pria tampan yang berumur 28 tahun. dan masih seorang magang dikantor.
"bangun!, coba lihat ini sudah jam berapa hah? (sambil memukul pundak Johan yang sedang tertidur pulas). Kamu tidak masuk kantor hari ini hah!" ucap ibu Johan dengan nada tegas.
"haaaaaaa ibu! tolonglah jangan memukul aku seperti itu. Ibu akan melukai badanku dengan tangan ibu yang seperti besi itu. (sembari mengelus bahu yang telah dipukuli ibunya)" ucap Johan. Dan Johan pun beranjak dari tidurnya, dengan mata yang sedikit sembab. Dengan niat ingin menyembunyikan kondisinya dari apa yang terjadi semalam kepada ibunya, namun Tanpa disengaja ibunya pun melihat
"astaga!! Lihatlah dirimu hah!, tunggu. kau habis menangis lagi semalam ya?" tanya ibu.
"ah nggk kok Bu, aku hanya semalam begadang menonton anime dan itu membuat mataku membengkak" jawab johan (sambil memberikan sedikit senyuman). ibunya membalas senyuman itu dengan penuh ketidakyakinan karena ia tahu apa yang sebenarnya terjadi tadi malam. Yah! Semalam yang terjadi adalah hal yang sangat menyakiti hati Johan. ia diputuskan tanpa sebab oleh wanita yang kesekian kalinya ia cintai dan yang dipercayainya padahal sebentar lagi ia berniat untuk melamarnya. Iyah, Johan selalu gagal dalam mempertahankan hubungannya dengan wanita. Ia selalu diputuskan sepihak oleh wanita dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. dan itulah kisah Johan. :)
"baiklah...baiklah.. Ibu percaya, astaga anak ibu yang tampan ini (sembari memberikan senyuman tipis kepada Joo Han). Tenang saja dunia ini luas. Keinginanmu juga pasti ada tempatnya di waktu yang tepat" ucap ibu sambil tersenyum.
"kamu cepat siap-siap dan turun. Ibu sudah menyiapkan sarapan di bawah." sambung ibu sambil memberikan handuk mandi kepada johan.
"dan jangan lupa bersihkan kamarmu! Walaupun kamu anak ibu laki-laki tapi kamu harus bisa mengurus tempat tidurmu sendiri!". Sambung ibu dengan nada tegas dan membuat Johan sedikit kaget ketika mengambil handuk dari tangan ibunya.
"iyah ibu" Ucap Johan dengan pelan. Johan pun bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap. Dan ibu Joo Han bergegas turun ke lantai bawah. Ketika bersiap-bersiap tak lupa pula Joo Han memarahi dirinya dan menyemangati dirinya didepan cermin "hey pria g*la!! kamu ngapain nangis segala hah? (sembari menunjuk dirinya dengan sisir di depan cermin) lu itu jel*k g*b... Ah tidak tidak! Kmu tidak jelek. Kamu tampan!! Iyah.. Aku tampan hehe. Dan wanita??. Argh dunia ini luas . pasti wanita juga banyak, iyah pasti belum tempat dan waktunya saja. hahahaha.. Hahahaha.." Johan pun tertawa dengan sekeras-kerasnya didalam kamar yang membuat ibu, bapak dan kedua saudaranya terheran-heran dan saling melirik di lantai bawah.
"ibu, apakah kak Joo Han sedang tidak baik-baik saja?" tanya Joo Rio adik Johan yang baru naik kelas SMP kepada ibunya.
"Iyah, aku tidak percaya bahwa tertawa itu adalah kak Joo Han" kata Alika adik Johan yang masih duduk disekolah menengah atas.
"apa mungkin.. Joo Han kerasukan roh jahat ya sayang?. Rumah ini kan sangat menyeramkan. Apalagi dikamar Johan yang kata tetangga.." ucap ayah Johan. Belum selesai berucap. Mulut ayah di sentil oleh ibu karena takut hal itu terdengar oleh kedua anak-anaknya
"astaga.. Astaga.. Mulutmu itu ya!! Jangan berbicara hal hal yang sangat tidak masuk akal di depan anak-anak atau nanti ku sikat mulutmu yang seperti mulut ayam itu!!" ucap ibu dengan tegas sambil melototi matanya kepada ayah dengan amarah.
"astaga!.. Mulut jahanam ini. (sembari memukul kecil mulut) apa yang baru saja ayah katakan tadi ya?. Hahahaha. Sepertinya ayah sedang mabuk ya.. Hahaha" ucap Ayah sambil tertawa. keduanya anaknya hanya diam dan sedikit tertawa.
"sudah.. Sudah.. Ayo duduk sarapan nanti kalian terlambat" jawab ibu sembari menata sarapan di atas meja di bantu ayah yang menyiapkan kursi untuk anak-anaknya.
namun siapa sangka ternyata kedua anaknya itu telah mendengar rumor tersebut dari teman-temannya yang kebetulan juga tetangga mereka.
"ibu u... Ayaaaah!. Cepatlah kemari, kami akan terlambat" ucap Alika.
"oh baiklah.. Baiklah nak. Tunggu tunggu!" jawab sang ibu dari dalam rumah.
"kak, apakah Kakak belum pernah dengar apa yang hampir dikatakan ayah tadi?" tanya Joo Rio.
"tentang apa?" tanya Alika.
"itu, mengenai roh jahat. aku sudah pernah dengar hal itu dari teman-temanku sebelumnya kak." tegas Joo Rio.
"argh, kamu jangan bicara sembarangan!!, memangnya kenapa kalau ada roh jahat di dunia ini?. apakah kamu takut?!" tanya Alika dengan tegas.
"ah, tentu saja tidak kak!. tapi... aku hanya takut melihat seorang wanita yang pendiam di sekitar sini katanya dia cantik tapi..."
belum selesai Joo Rio berucap. tiba tiba kedua tangan melayang ke arah telinga kedua nya
"aaaa... Aaaa.. Sakit! Sakit!" ucap Joo Rio dan Alika.
"masih mau lanjutkan apa yang hampir dikatakan ayahmu tadi hah??, ibu tidak akan melepaskan tangan ini meskipun Telinga kalian akan lepas!" tegas ibu sambil menarik kedua telinga anaknya satu persatu.
"Argh tidak! Tidak Bu.. maaf!!" ucap keduanya sambil memegang telinga yg di tarik oleh ibu.
Tiba tiba...
suara jejak sepatu terdengar dari kejauhan yang semakin dekat menuju jalan di depan gang rumah yang juga bersamaan dengan angin yang sedang berhembus. Dan pelan pelan muncul sepatu putih wanita yang memakai Rok plisket yang di padu dengan baju hoodie dan topi hoodie menutupi kepalanya juga wajahnya karena longgarnya baju dan topi tersebut juga headset untuk menutupi telinganya. wanita tersebut berjalan seperti dalam tatapan kosong. Hal ini pun menghentikan tindakan ibu yang sedang mengomeli kedua anaknya termaksud Joo Rio dan Alika yang juga terdiam sejenak sembari menunggu suara jejak kaki tersebut.
tiba tiba...
"ada apa?" bisik Joo Han di tengah-tengah termenung nya keluarga itu yang membuat semuanya kaget.
"hah!!" teriak semuanya
"ih kak Joo Han bikin kaget aja sih!! Tegas Alika.
"Iyah, munculnya kayak roh jahat saja!" tegas Joo Rio kepada Joo Han. sang ibu pun kaget mendengar perkataan Alika itu sembari menutup mulut dan melihat ke arah wanita misterius yang menghentikan langkahnya tepat di depan gerbang rumah Joo Han. Dan Ketika akan menoleh ke arah mereka, si ibu bergerak cepat untuk membalikkan badan anak-anaknya termaksud Joo Han agar tidak menatap atau melihat kearah wanita tersebut.
"assalamu'alikum, selamat pagi Bu" sapa Lee ya kepada ibu Joo Han sambil tersenyum tipis.
Iyah, namanya adalah Lee Ya, seorang wanita muda misterius yang berumur 22 tahun dan sebentar lagi ia akan menyelesaikan masa studinya di bangku perkuliahan.
"oh, wa a. Alaikum sa..salam, I.. Iyah se...se lamat pagi juga nak Lee Ya" jawab ibu Joo Han dengan suara terbata-bata dan sedikit gemetar sembari tersenyum dengan terpaksa seperti menahan ketakutan. namun hal itu tidak membuat wanita cantik dan misterius itu tersinggung. iya pun melanjutkan langkahnya. kejadian itu pun membuat Joo Han penasaran yang sejak tadi melirik sedikit kepada wanita itu mencoba untuk melihat sosok Lee Ya si wanita misterius. Namun, ia tak dapat melihat jelas sosok rupa wanita itu.
"huufff haa!! Astaga!! jantung ibu hampir copot! Hah.. hah.." ucap ibu dengan nafas yang terengah-engah seperti habis lari maraton sambil memegang dada.
"hey! kalian tidak melihat matanya kan tadi? Atau melihat rupa wajahnya kan? tidak kan?" tegas ibu kepada anak-anaknya. Joo Rio dan Alika hanya menggeleng dan saling menoleh satu sama lain. Namun tidak dengan Joo Han ia hanya penasaran dan bertanya kepada ibunya
"Ah ibu kenapa seperti ini?. Ada apa dengan wanita tadi sebenarnya dan kenapa kami tak boleh melihatnya? bahkan aku pun sebagai pria dewasa juga dilarang untuk melihatnya?."
kepala Joo Han hanya di toyol oleh ibu dan berkata
"hmm... Hmm.. astaga anak ini! Lihatlah dirimu yang semangat dengan penasaran itu!. Sudah jangan banyak tanya!. Bergegaslah kesekolah nanti kalian terlambat" jawab ibu (sambil memberikan tangan kepada anak-anaknya yang hendak berangkat ke sekolah). "dan kamu?.. apakah kamu ingin kehilangan pekerjaanmu lagi hah??" tegas ibu kepada Joo Han.
"nggak Bu" dengan nada kesal sambil menundukkan sedikit kepala.
"kami berangkat ya ayah! ibu!" tegas Joo Rio dan Alika.
"Iyah hati-hati di jalan yaa nak, ingat belajar yang baik dan ingat pesan ibu tadi!!" ucap ibu dengan nada keras.
"Iyah Bu!" ucap Joo Rio dan Alika.
dalam perjalanan menuju kantor Joo Han yang bertanya-tanya dengan semua bayang-bayang yang ada dalam pikirannya tentang tindakan ibunya dan sosok wanita misterius tadi. Ia sangat kebingungan dan penasaran akan hal itu. ketika tiba di terminal bus, tanpa sadar di samping Joo Han ada Lee Ya yang juga sedang menunggu Bus untuk ke kampus tempat ia berkuliah.
Hari itu cuaca tiba-tiba berubah menjadi mendung. awan hitam mulai berkumpul sehingga membuat dunia menjadi mulai gelap. Namun wanita misterius itu tidak mengindahkan suasana itu. Ia tetap duduk berdiam diri dan menundukkan kepala melihat kakinya sembari memakai headset di kepalanya.
"eh!! kok tiba-tiba mau hujan?. Tadi kan cerah" gumam Joo Han dalam hati sambil memandangi langit yang sedikit demi sedikit di tutupi oleh awan hitam.
Kring... Kring.. suara bus berhenti di depan terminal.
Namun ketika pintu bus di buka tiba tiba..
(tik.. Tik.. Tik..) Suara rintihan hujan pun mulai terdengar sedikit demi sedikit dan kemudian rintihan itu mulai terdengar menjadi deras. orang-orang yang sedari tadi menunggu pun bergegas memasuki bus dengan buru-buru sambil menunggu giliran termaksud Joo Han yang berada di barisan terakhir tepat di belakang Lee Ya si wanita misterius.
Ketika hendak mencapai giliran Lee Ya untuk memasuki bus, tiba tiba seorang wanita menyenggol badan Lee ya dengan keras
"Ih minggir! Aku duluan!" ucap seorang wanita cantik tapi judes. namanya adalah Soo Ram. Soo Ram adalah wanita yang sangat bergaul, nakal, dan dia juga merupakan kepala geng dalam pertemanannya. Tindakan Soo Ram pun membuat Lee Ya Terjatuh tepat di depan Joo Han.
gbbrkk!! (Lee Ya terjatuh)
"ups maaf! Oh ternyata si wanita mistis ya hahaha... Makanya kalau gerak itu buru dong jangan kek siput!" ucap Soo Ram.
Setelah itu ia memasuki bus. Melihat Lee Ya yg terjatuh, Joo Han pun mencoba untuk menolongnya dengan mengulurkan tangan untuk memapahnya bangun.
"Hey, kamu nggk apa-apa kan?" tanya Joo Han kepada Lee Ya sembari mencoba untuk membantunya. Namun tindakan itu membuat Lee Ya bergerak untuk sedikit menjauh dari Joo Han seperti menolak niat baik Joo Han.
"oh Maaf, aku hanya ingin membantumu tadi.. Maaf kalau aku tidak sopan" ucap Joo Han sembari menjauhkan tangannya dari Lee Ya.
Lee Ya pun berdiri dan hanya menunduk kemudian bergegas memasuki bus dan diikuti oleh Joo Han. Namun ketika sedang mencari kursi kosong..
"hey! Jangan melihat wanita mistis itu!"..
"dia sangat aneh ya.. Sangat mistis"
"Rupanya pasti buruk sekali, menyeramkan!"...
"tentu saja, lihat saja pakaiannya!" ucap orang-orang dalam bus.
Namun Lee Ya hanya menunduk dengan kebiasaanya. Ia sudah terbiasa dengan situasi itu. Hanya dengan mengepalkan tangannya dan meremas tangannya, itu dilakukannya untuk menguatkan dirinya sendiri di tengah tawaan orang-orang disekitarnya. situasi ini pun membuat Joo Han terheran-heran. wajahnya penuh dengan tanda tanya sambil melihat orang-orang di sekitarnya juga kembali melihat sosok belakang wanita di depannya.
tak ada satu pun orang yang mau berdekatan dengannya. bahkan ketika Lee Ya akan duduk, pria di sampingnya pun akan beranjak dari tempat duduk untuk menjauhkan diri dari Lee Ya. hal itu membuat Joo Han merasa iba kepada Lee Ya dan berniat untuk menemaninya duduk disampingnya
namun tiba tiba...
"ha permisi.. Permisi.. Minggir minggir tolong, maaf yaa maaf" ucap seorang wanita yang sedikit berisi dengan tinggi 150 cm. Namanya adalah Do-ri. Ia merupakan sahabat Lee Ya. Iyah, hanya satu wanita ini yang mau berteman dengan Lee Ya :).
"aaa... Aaa... A!" teriak Joo Han sambil memegangi sepatunya kusutnya yang telah di injak oleh Do-ri tanpa di sadarinya. disamping itu Joo Han juga terjatuh karena disenggol oleh tas Do-ri.
"hey! Kalau bawa tas itu jangan terlalu besar dong!" sambung Joo Han.
belum sempat melihat ke arah Do-ri
"apa kamu bilang?!, hey! Kalau tidak tau mengenai bisnis wanita lebih baik kamu diam saja!!?" tegas Do-ri yang membuat Joo Han ketakutan sambil menahan rasa sakitnya dan memperbaiki tempat duduknya. Hal itu membuat pria dibalik jendela bus di samping Joo Han menahan tawa. Dia adalah Teyong teman sekantor Joo Han. Joo Han menatap Teyong karena tindakannya.
"Ah maaf, bukannya aku tidak mau membelamu, tapi kalau melawan wanita itu, aku lebih baik mendapatkan pukulanmu dari pada mendapat amarah darinya". Ucap Teyong membela diri.
Di samping itu Do-ri pun duduk disebelah Lee Ya
"huuuu... Ma bestii!! Kamu sehat sehatkan?" tanya Do-ri kepada Lee Ya.
"Iyah Alhamdulilah aku baik-baik saja Do-ri" bisik Lee Ya kepada Do-ri sambil tersenyum kecil dibalik wajahnya.
"nih buat kamu. ibuku titip ini buat kamu loh" ucap Do-ri sambil menawarkan bekal yang berisi kue putu kesukaan Lee Ya. Lee Ya pun menerima pemberian itu.
"nanti kamu makan yaa.. di habisin! Jangan Sampe dingin, kue putu enak di makan kalau lagi anget-anget loh" tegas Do-ri. Lee Ya hanya mengangguk.
bus pun berjalan..
Dan di sisi lain Teyong yang sedari tadi mencermati Joo Han yang terus memandangi ke arah Do-ri dan Lee Ya.
"Wah sepertinya insiden tadi membuatmu jatuh cinta ya.?" bisik Teyong tepat ditelinga Joo Han
"Aish.!!" ucap Joo Han mencoba untuk tidak menghiraukannya.
"Ah atau tatapan dan amarah wanita itu membuatmu berbunga-bunga?" tanya Teyong lagi.
"Aish... Diam lah!" tegas Joo Han.
"apa mungkin.... Kamu ingin mencicipi kue putu itu yaa!?" tanya Teyong sambil sedikit kaget.
"Aish.. Kubilang tidak!! kenapa kau ribut sekali! diam saja!" tegas Joo Han karena kesal dengan nada keras sehingga membuat orang-orang disekitarnya menoleh kearah mereka termaksud Do-ri, namun tidak dengan Lee Ya yang tidak memperdulikan situasi disekitarnya. Ia hanya fokus memandangi pemandangan kota di balik jendela bus.
"ah maaf maaf, aku bertanya karena kau terus memandang serius kearah mereka." ucap Teyong dengan lirih dan pelan. Namun Joo Han mengabaikan Teyong.
"Apa mungkin kau...." belum selesai Teyong berkata, tangan Joo Han melayang tepat di pipi Teyong. Iyah Joo Han pun menampar Teyong hingga membuat Teyong menunduk dan terdiam.
suasana pun menjadi hening beberapa waktu..
disaat hening itupun.
"hey, apakah kamu tau mengenai wanita itu" tanya Joo Han kepada Teyong. Namun Teyong hanya terdiam sambil memegang pipinya.
"Hey!" tegas Joo Han.
"ah aku tidak mau berkata-berkata nanti kau menamparku lagi, bukannya kau menyuruhku untuk diam?" jawab Teyong dengan pelan. Joo Han hanya melihat Teyong dengan sedikit kesal.
"ah wanita yang putu itu namanya Do-ri dia sangat berbahaya kalau ada yang mengganggunya, ya seperti yang kau dapatkan tadi. tingginya 150 cm. Beratnya 50 kg ..." belum selesai Teyong menjelaskan dengan rinci.
"hey! Hey! Yang mana yang kau maksud hah?." tegas Joo Han
"bukankah si wanita putu berisi itu?" tanya teyong
"ha.. Bukan! Tapi Wanita yang sebelahnya" jawab Joo Han dengan pelan namun sedikit kesal.
"hah wanita itu? Kamu yakin?" tanya Teyong
"memangnya kenapa?. Ada apa?" tanya Joo Han.
Ketika Teyong Hendak Melirik ke arah Lee Ya tiba tiba tanpa sengaja matanya melihat bagian wajah Lee Yaa dibalik kaca bus yang membuat Teyong berbalik menunduk dan terdiam. Joo Han pun Semakin penasaran dengan itu. Ketika hendak melirik. leher Joo Han di tarik oleh Teyong.
"hey! Jangan melihatnya!".
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!