NovelToon NovelToon

Kekasih Halal

perkenalan

Perkenalkan nama ku Khumaira, aku anak ke dua dari tiga bersaudara dan masih bersekolah di SMA pelita, kini aku sudah memasuki kelas 11, di usia ku yang baru memasuki usia 18 tahun aku terbilang sangat cantik.

Terlahir dari keluarga sederhana aku terbiasa hidup mandiri, abi seorang kepala sekolah di sebuah madrasah dan umi salah satu guru di madrasah yang abi pegang.

Kakak ku bernama Umar, umur kami berbeda 6 tahun, bang umar kini sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta di bandung.

Sifat abang ku yang satu ini sangat pendiam dan dingin tapi kalau sudah berkumpul dengan keluarga sikap nya itu tidak terlihat malah dia selalu bersikap hangat.

Sedangkan adik ku bernama rasya, umurku dan rasya hanya beda 3 tahun saja dia kini bersekolah di SMP harapan.

Sedangkan sifat nya sangat pecicilan, dia anak yang tidak mau diam. dia juga bisa menjadi sangat bawel kalau sudah menyangkut tentang keluarganya.

Hari ini seperti biasa aku pergi kesekolah, di area parkiran sekolah aku dapat melihat ketiga sahabat baik ku, mia, suci dan ayu.

Kami sudah berteman dari kelas 10, terkecuali mia dia sahabat ku dari kecil karena rumah kami berdekatan.

Aku pun segera mempercepat langkah ku dan menghampiri mereka.

"assalam mualaikum sahabat - sahabat ku.." sapa ku sambil memeluk mereka satu persatu

"waalaikumsalam ira.." jawab mereka bersamaan.

"ra kamu udah ngerjain tugas matematika belum..??" tanya suci

"kapan sih ira nggak pernah ngerjain tugas kaya nya belum pernah deh..." kata ku menyombong kan diri

"aku lihat dong ra, aku belum ngerjain nih.." suci terus saja merengek

"ya sudah nih, tapi ini yang terakhir kali nya ya besok - besok aku nggak mau pinjemin lagi.." kata ku sambil memberikan buku kepada suci

Kami pun mulai berjalan ke arah kelas, setelah sampai suci langsung mengerjakan tugas matematika sedangkan aku, mia dan ayu kami mengobrol.

Bel pun berbunyi kami mulai duduk kembali di bangku masing - masing jam pelajaran pertama adalah matematika

"ira tolong kamu kumpulkan tugas teman - teman mu yang kemarin ibu kasih.."

Aku pun berdiri dan mengambil tugas dari teman - teman ku, kenapa aku yang di suruh mengumpulkan tugas mereka, karena aku adalah ketua kelas disini.

Entah kenapa waktu itu aku yang malah mereka pilih, setelah selesai mengumpulkan tugas teman - teman ku aku pun menyimpan nya di meja guru di depan kelas kami.

Jam pelajaran pertama selesai kini giliran pelajaran olah raga, kami siswi wanita pun berhamburan keluar kelas untuk mengganti baju kami di ruang ganti.

Setelah itu kami menuju kelapangan, disana pak yoga sudah menunggu kami.

tidak lama pelajaran olah raga pun selesai, aku dan teman - teman langsung ke kantin karena sebentar lagi waktu istirahat.

Kami memesan makanan dan minuman, saat makanan kami datang bel istirahat pun berbunyi.

"hai ra.." sapa tio sambil duduk di samping ku.

"hai juga.." jawab ku sekena nya tanpa melihat ke arah tio

Tio ini selalu mendekati ku kalau kata ketiga sahabat ku, tio itu suka sama aku. ya aku nggak langsung percaya gitu aja, orang tio nya juga nggak pernah bilang sama aku kok.

*****

Hari ini hari sabtu dan bang umar dia juga sedang ada di rumah, sebenarnya hari ini aku berulang tahun.

Sekarang usia ku 18 tahun ternyata sungguh cepat waktu berlalu, di keluarga kami tidak pernah merayakan ulang tahun paling umi masak banyak dan kami akan makan bersama.

Tapi kali ini ada yang berbeda, bang umar mengajak kami untuk makan malam di luar. aku pun sangat senang, tiba malam hari nya sesuai janji bang umar tadi kami makan di sebuah restoran.

Kami pun mulai memesan makanan, malam ini kami habis kan dengan suka cita.

Aku bahagia mempunyai keluarga seperti mereka, mereka selalu ada buat ku. aku selalu merasa di manja oleh mereka mungkin karena aku anak perempuan satu - satunya di sini.

Tidak terasa malam yang indah pun berjalan dengan cepat kami harus kembali pulang.

Sesampainya di rumah aku langsung pamit untuk ke kamar, karena aku sudah merasa lelah dan mengantuk.

Ku rebah kan diri di kasur yang empuk tanpa mengganti baju terlebih dahulu dan aku pun mulai terlelap.

perjodohan

"aku nggak mau di jodohin ummi... kenapa bukan bang umar saja yang di jodohin, kenapa malah aku.." tanya ku

Hari ini aku di panggil oleh abi dan juga ummi, mereka membicarakan tentang perjodohan ku.

Bagaimana aku bisa menikah dengan laki - laki yang sama sekali tidak aku kenal dan cintai, bahkan usia ku saja baru 18 tahun.

Ummi pun mendekati ku

"ira sayang ummi nggak mungkin jodohin bang umar, karena keluarga mereka tidak mempunyai anak gadis nak.." jelas umi sambil mengelus kepala ku

"tapi ummi ira kan masih sekolah, ira juga baru menginjak 18 tahun, ira masih sangat muda ummi untuk menikah.." rengek ku

umi tersenyum dan memeluk ku,

"sayang kamu nggak perlu khawatir walau pun nanti kamu sudah menikah kamu masih bisa melanjutkan sekolah mu dan bahkan kamu bisa sekolah lebih tinggi lagi nak.." kata abi

"kamu memang nya nggak mau ngejalanin wasiat dari nenek kamu...?? ini keinginan terakhir dari nenek kamu sendiri loh ra.."

tambah ummi

Aku pun terdiam sebentar, aku terus memikirkan perkataan ummi barusan.

Akhirnya aku pun mengalah dengan keadaan, menolak juga tidak mungkin lagi.

"ya sudah aku mau.." jawab ku datar

"alhamdulilah.. ummi tahu kamu anak.yang baik.. terima kasih ya sayang.. dan sekarang kamu siap - siap ya sayang karena nanti malam keluarga calon suami kamu akan datang.." kata ummi sambil melepaskan pelukan nya

Aku kaget apa secepat ini aku harus menikah bahkan aku tidak kenal dengan laki - laki itu.

Aku pun bergegas masuk ke dalam kamar, sesampai nya di dalam kamar aku melihat ada sebuah kotak di atas tempat tidur.

Aku membuka kotak itu dan ternyata isinya baju gamis berwarna biru muda dengan kerudung dengan warna yang senada

Baju nya menurutku sangat bagus, tidak lama pintu kamar pun terbuka dan ternyata itu rasya.

"mbak kata ummi mbak nanti pake baju yang ini. jangan nggak di pake.." kata nya lalu kembali menutup pintu kamar ku

Aku pun mulai bersiap - siap setelah selesai mandi dan pakai baju yang tadi ummi kasih, aku mulai berdandan sedikit.

Hanya memakai bedak bayi di wajah dan liptin di bibir ku agar terlihat lebih segar.

Waktu terasa sangat cepat, di dalam kamar aku dapat mendengar suara mobil memasuki halaman rumah.

'ah mereka sudah datang..' batin ku

Aku pun sangat penasaran tapi aku belum berani turun, tidak lama pintu ku di buka dan ternyata itu bang umar.

"dek kamu di suruh ummi untuk turun kebawah.."

Aku pun tersenyum dan melangkahkan kaki keluar kamar bersama bang umar.

Malam ini aku sangat gugup tangan ku pun dingin bang umar yang berada di samping mulai menggenggam tangan ku.

"santai saja dek nggak usah tegang gitu ada abang disini.." kata bang umar yabg seolah tahu tentang perasaan ku.

Aku pun tersenyum dan memeluk bang umar dari samping

"makasih bang.." kata ku

Kini kami sudah sampai di ruang tamu, aku tidak berani melihat tamu yang datang dan hanya dapat menundukan kepala.

Sampai aku mendengar suara ummi memperkenalkan ku kepada keluarga laki - laki itu.

"nah jeng ini loh khumaira, mbak kasih salam sana.."

Aku pun mengaggukan kepala dan langsung berjalan ke arah mereka, aku menyalami kedua tamu ku dan ibu itu langsung memeluk ku dan ku fikir ini adalah ibu dari laki - laki yang akan menjadi suami ku nanti.

"kamu sangat cantik ternyata, malah cantikan aslinya di banding di foto iya kan yah..?" kata ibu itu

aku pun tersenyum kepada mereka.

"nah mbak kenalin ini muhamad alfarigi, calon suami kamu.." aku pun menatap nya sekilas dan kembali menundukan pandangan ku.

"mereka baru pindah kesini setelah sebelumnya mereka tinggal di bogor.." tambah ummi

Kami pun mengobrol dan sampailah dimana aku tahu maksud mereka datang kesini, aku fikir ini hanya perkenalan biasa saja antar dua keluarga.

Tapi nyata nya aku salah, malam ini juga akan di langsung kan acara pertunangan antara aku dan lelaki itu.

Kami bertukar cincin dan setelah itu kami pun mulai berjalan ke arah ruang makan dan mulai menikmati makan malam kami.

Setelah selesai makan kami kembali ke ruang keluarga dan mulai membicarakan soal pernikahan dan sudah di putuskan satu minggu lagi kami akan menikah.

Hanya akad nikah saja dan di hadiri oleh kerabat dekat, sedangkan untuk resepsi akan di adakan nanti setelah kami lulus sekolah.

Aku tidak tahu apa keputusan ku ini sudah tepat atau belum tapi yang aku tahu aku tidak ingin membuat ummi dan abi kecewa.

Sepanjang pertemuan ini berlangsung aku tidak berani menatap wajah dia, aku hanya menunduk, aku juga hanya berbicara jika di tanya.

Sama seperti aku dia juga seprrti itu sepanjang malam dia hanya diam saja, mungkin dia juga sama seperti ku.

Tidak menginginkan pernikahan ini, keadaan yang memaksa kami harus menerima nya.

Aku berfikir apa kami akan bahagia setelah menikah, aku takut setelah menikah masa - masa remaja ku juga ikut hilang.

Apa lagi kalau nanti setelah menikah kami di beri kepercayaan, kami sanggup menjadi orang tua yang baik untuk anak - anak kami kelak.

Begitu banyak pertanyaan di benak ku, tapi aku tidak bisa mengungkapkan nya.

Aku hanya bisa mengadu kepada sang pencipta, mungkin memang dia jodoh ku yang di kirim untuk menemaniku.

Yang akan membimbingku ke jalan lebih baik lagi.

muhamad alfarigi

Perkenalkan nama ku muhamad alfarigi tapi aku lebih senang di panggil alfa, aku anak ke dua dari dua saudara, aku juga terlahir dari keluarga yang berada.

Ayah ku mempunyai usaha travel, sedang kan bunda seorang ibu rumah tangga biasa. aku juga mempunyai kakak laki - laki yang bernama alfin.

Alfin sudah berkeluarga dan mempunyai satu orang anak putri itu lah nama keponakan ku yang lucu umurnya baru menginjak 2 tahun tapi dia sudah sangat bawel. kini mereka tinggal di surabaya karena alfin bekerja disana.

Aku sendiri masih bersekolah di SMA bunga bangsa dan aku baru kelas 11, ayah mengajak kami untuk pindah ke jakarta karena pekerjaan nya lebih banyak di habis kan disana kami pun akhirnya menuruti permintaan ayah.

Sesampai nya di jakarta aku tidak langsung mendaftar ke sekolah yang baru, aku baru mendengar kabar kalau aku akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat lama kakek ku.

"nak ayah sama bunda mau ngomong sebentar boleh.. ?" tanya bunda setelah kami selesai beres - beres rumah.

Aku pun duduk di depan kedua orang tua ku, sambil berfikir apa yang akan mereka bicarakan kepada ku, terlihat wajah mereka sangat serius

"ada apa bun, ngomong aja aku dengerin kok.." kata ku sambil memandangi kedua orang tua ku itu

"gini al, kamu kan sudah besar umur kamu juga sudah 18 tahun, maksud kami itu.. kami akan menjodoh kan kamu dengan seseorang.." jelas ayah

Aku kaget dan tidak percaya dengan apa yang di dengar barusan, di usia ku yang baru saja 18 tahun dan masih ingin menikmati masa - masa remaja, mereka malah menjodohkan aku.

Wanita seperti apa yang mau mereka jodohkan dengan ku.

"ayah sama bunda serius, tapi kan yah aku masih sekolah aku belum tentu bisa bertanggung jawab nanti nya dan kenapa harus ada acara perjodohan segala sih.." protesku

"sayang bunda yakin kamu bisa bertanggung jawab, dia wanita yang sangat cantik dan baik bunda yakin kamu juga akan menyukai nya.." kata bunda sambil mengelus tangan ku

"ini amanat terakhir dari kakek kamu loh al, apa kamu tidak ingin mewujudkan keinginan terakhir nya.. ?" tanya ayah

aku pun berfikir sejenak, sepertinya menolak pun tidak mungkin akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka aku harus menyetujui perjodohan ini.

"ya sudah alfa terima perjodohan ini.." kata ku masih agak kesal

"ya sudah sekarang kamu siap - siap dulu sana nanti malam kita akan pergi ke rumah calon istri kamu.." kata bunda

Aku pun berdiri dan mulai berjalan memasuki kamar, aku mulai bersiap - siap entah kenapa aku tidak yakin dengan perjodohan ini apa lagi aku tidak mengenal perempuan itu sama sekali.

Setelah sholat maghrib kami pun berangkat ke rumah perempuan yang katanya akan di jodohkan dengan ku.

Kami memasuki halaman rumah yang luas dapat aku lihat rumah itu sangat sederhana tetapi terasa sangat nyaman.

Di taman ini juga terdapat banyak sekali tanaman dan bunga berwarna - warni, aku yakin yang mempunyai rumah ini sangat suka dengan bunga.

Ternyata kami sudah di sambut oleh kedua orang tua perempuan itu, kami mengobrol di ruang tamu sampai aku mendengar ibu dari nya berbicara.

"bang tolong panggil kan mbak ya.. ?" kata ibu itu

Dan laki - laki yang di panggil abang itu pun meninggalkan kami, tidak lama aku melihat dia sudah kembali dengan seorang wanita.

Dia memakai baju gamis berwana biru muda dengan warna kerudung yang senada, dia terus menundukan kepala nya sampai aku sedikit ke susahan melihat wajah nya itu.

'apa dia jelek sampai - sampai dia tidak mau memperlihatkan wajah nya.. ?' batin ku

Dia pun bersalaman kepada kedua orang tua ku, aku melihat dia tersenyum kepada kedua orang tua ku.

Ibunya memperkenalkan ku dan kami bertatapan sekilas hanya beberapa detik saja dan dia kembali menundukan kepala nya, aku dapat melihat dia memang cantik tapi aku tidak tahu dia orangnya seperti apa.

Malam itu aku dan dia resmi bertunangan sedangkan akad nya akan di laksanakan seminggu lagi dari sekarang.

Sedangkan untuk acara resepsi sendiri akan di laksanakan setelah kami lulus sekolah.

Acara malam ini pun berjalan dengan lancar, karena sudah cukup malam kami pun pamit pulang dulu.

Sesampai nya di rumah aku segera masuk kamar, karena besok aku akan mulai bersekolah lagi.

"semoga aku dapat beradaptasi dengan sekolah ku yang baru.." harap ku

Aku pun kembali mengingat kejadian tadi, banyak pertanyaan di benak ku yang tidak bisa aku jawab sendiri.

"kenapa wanita secantik itu mau menerima perjodohan ini.." guman ku

Karena lelah berfikir akhirnya aku pun tertidur, aku berharap besok jauh lebih baik lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!