NovelToon NovelToon

Mengejar Cinta Pria Dingin

Aku Pergi

"Hufff capek sekali putri cantik sepertiku kok gini amat ya nasibnya?" Gumam seorang gadis cantik Paripurna sambil menarik koper berisi pakaiannya.

Setelah tiga bulan penuh tinggal di rumah orang yang menculiknya, akhirnya Nungky bisa kembali ke tempat asalnya yaitu tempat dimana orang tuanya berada. Entah mengapa hatinya terasa sedikit berat meninggalkan rumah yang sudah tiga bulan dia tempati itu padahal sebelumnya dia sangat ingin semuanya cepat berlalu dan bisa kembali ke rumahnya, Nungky menatap pagar yang menjulang tinggi itu sambil tersenyum dan kemudian gadis itupun naik ke mobil yang sebelumnya sudah dia pesan.

"Jalan Pak!" Ucapnya pelan, pandanganya dia arahkan keluar jendela sambil menghembuskan napasnya pelan, aneh memang semuanya terasa hampa sekarang hati kecilnya mengatakan jika dia ingin berada lebih lama di rumah itu, tapi dia sadar waktunya disana sudah habis jadi mau tidak mau dia harus pergi.

"Neng kenapa Neng kelihatannya sedih gitu, abis di putusin sama pacarnya ya Neng, tuh Bapak lihat Neng bawa koper mau kemana emang?" Tanya si supir taksi yang ternyata banyak bicara dan suka ingin tahu melirik Nungky dari kaca di depannya.

"Bukan Pak pacar gak punya gebetan juga nggak, tapi udah dicium aja!" Ucapnya dengan nada lirih di kalimat terakhir yang diucapkan hingga membuat supir taksi itu menatapnya bingung.

"Saya habis masa tahanan dan hari ini saya mau balik ke rumah orang tua saya Pak" Ucapnya lagi menjelaskan.

Si supir menganggukkan kepalanya mengerti."Terus kenapa Neng kelihatan sedih gitu?" Tanyanya masih penasaran.

Mendengar itu Nungky mengembuskan napasnya pelan tanpa menoleh pada sang supir taksi yang masih menunggu jawabannya."Entahlah Pak saya merasa hati saya udah dicuri sama yang punya rumah!" Ucapnya dengan nada sedih.

Mendengar itu sang supir taksi jadi merasa iba, dia berpikir jika gadis yang naik taksinya itu tengah patah hati karena jatuh cinta dengan pria beristri, dan akhirnya gadis mungil itu diusir oleh istri si pria yang mengakibatkan dia tidak bisa dekat dengan pria idamannya lagi.

"Sabar Neng banyak-banyak istighfar inget sama Allah, namanya juga Cinta Neng pasti ada patah hatinya, besok-besok kalau jatuh Cinta sama yang belum nikah atau yang Duda kayak saya Neng, saya udah dua tahun jadi Duda ditinggal istri Neng, kalau Neng mau saya mau kok jadi pacar Neng" Ucap Si supir menatap Nungky dengan senyumannya yang menyebalkan.

"Kalau boleh tau istri bapak kenapa ninggalin Bapak?" Tanya Nungky menatap Sang supir penasaran.

"Oh itu Neng dia punya pacar baru terus ninggalin saya sendiri, untung saya belum punya anak kalau udah gak kebayang anak saya bakal kayak gimana" Ucap Si supir menceritakan kisahnya dengan sedih.

"Sabar ya Pak tapi maaf saya juga gak bisa sama Bapak, hati dan jiwa raga saya udah kepincut sama yang lain gak bisa kelain hati lagi" Ucap Nungky dengan pandangan menerawang.

Si Supir mengangguk mengerti."Neng juga ya, yang semangat buat ngejar cintanya yang penting jangan jadi tukang tikung laki orang aja Neng, ditikung itu gak enak tahu" Ucap Si supir dengan sedih karena teringat mantan istrinya lagi.

"ketahuilah tukang tikung itu tidak akan ada jika pasangan kita setia" Ucap Nungky pelan namun menohok membuat sang supir terdiam, dalam hati dia mengiyakan ucapan gadis di belakangnya itu.

Dengan pandangan kosong menatap keluar jendela, Nungky memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang melewati mobil yang dia naiki."Selamat tinggal Abang Gi, Abang Kerokan sama Om Tua juga, dengan berat hati Nungky si cantik ini harus pergi meninggalkan kalian" Ucapnya sedih dan taksi yang ditumpanginya itu melaju membelah jalanan kota, pergi meninggalkan rumah yang menyimpan sejuta kenangan itu.

Di tempat lain Ricko keluar dari mobilnya, setelah semalaman dirawat di rumah sakit karena keracunan nasi goreng akhirnya dia bisa pulang juga, langkahnya terlihat buru-buru memasuki rumahnya, Zahra yang juga terpaksa menginap di rumah sakit mengekor di belakang tuannya itu sambil menguap dengan lebar.

"Nasib amat ya jadi aku kerja rodi terus" Gumamnya dengan wajah yang masih terlihat mengantuk.

"Sus kalau Tuan nyari aku panggil aku ya di kamar biasa, aku mau istirahat dulu Sus!" Ucap Zahra kepada Susi pelayanan rumah tersebut, selama menjadi sekretaris pribadi Ricko, Zahra memang memiliki kamar pribadi di rumah tersebut, bukan sebuah tanda terima kasih atau untuk meringankan pekerjaan Zahra dalam keadaan mendesak,  tapi itu hanya untuk membuat Tuannya itu leluasa jika butuh keberadaan sekretaris yang merangkap sebagai kuli yang bertugas mengusir atau membereskan orang yang tidak disukai Tuannya itu.

Setelah menaiki tangga Ricko-pun berjalan menuju kamarnya, namun sejenak langkah kakinya terhenti saat sampai di depan kamar gadis yang sudah dia cium kemarin, jantungnya kembali berdetak kencang saat mengingat kejadian yang dia lakukan kemarin bersama gadis menyebalkan yang membuat dirinya tidak tenang itu.

"Sedang apa dia sekarang? Ah aku yakin pasti dia masih tidur, sebaiknya aku bangunkan saja dia!" Gumamnya dalam hati sambil tersenyum samar, tangannya terulur meraih handle pintu dan membuka pintu kamar gadis tersebut, setelah pintu terbuka dia pun melangkahkan kakinya memasuki kamar tersebut, Ricko menarik napasnya pelan bersiap untuk mengomeli Nungky, namun setelah dia masuk gadis itu tidak ada disana dan kamarnya terlihat sudah rapi seperti tidak ditiduri.

"Kemana gadis itu?" Gumamnya dengan kening berkerut bingung, dengan langkah cepat dia-pun keluar meninggalkan kamar Nungky menuju ke lantai bawah dimana para pengawal dan pelayannya berada.

Regi yang baru saja bangun berpapasan dengan Ricko yang terlihat sedang marah."Ada apa nih, apa Bebeb Nungky bikin masalah lagi?" Gumamnya pelan dan berjalan menyusul Ricko sambil menggaruk rambutnya dengan wajah masih berantakan.

"Dimana gadis itu?" Tanya Ricko tajam pada salah satu pelayan yang sedang sibuk mengelap meja makan.

"Si-siapa Tuan, Nona Zahra ada di kamarnya Tuan" Ucap Sang pelayan menatap Tuannya dengan takut.

"Aku tidak bertanya tentangnya tapi yang aku tanyakan tentang gadis itu, gadis yang bernama Nungky" Ucap Ricko menatap pelayannya kesal menjelaskan maksud dari pertanyaannya.

"Oh Nona Ky tadi pagi sudah pergi Tuan, katanya masa kerjanya disini sudah habis jadi dia langsung pulang ke rumahnya" Ucap sang pelayan menjelaskan.

"Apa!" Pekik Regi terkejut, sedangkan Ricko hanya diam tidak bersuara, dia sama terkejutnya dengan Regi adiknya itu, dia tidak ingat sekaligus tidak menyangka jika kemarin adalah hari terakhir Nungky ada di rumahnya.

"Bodohnya aku! seharusnya aku menyuruhmu tinggal disini selamanya bukan hanya tiga bulan Nungky, apakah kamu tidak merasakan getaran seperti yang aku rasakan setelah ciuman kita kemarin?" Ucap Ricko bertanya dalam hati sambil tersenyum miris.

"Bang Nungky Bang, Nungky pergi" Ucap Regi menatapnya kakaknya sedih.

Ricko hanya melirik adiknya itu sekilas tanpa berniat menjawabnya, kemudian dia menoleh pada pelayan yang masih setia berdiri di dekatnya itu."Panggil Zahra suruh dia siap-siap, sebentar lagi kita ke kantor untuk rapat dadakan, Ah dan juga suruh dia menyiapkan semuanya!" Perintahnya dengan dingin seraya berjalan meninggalkan Regi dan para pelayan tersebut. hatinya sedang tidak karuan sekarang dan cara untuk mengatasinya adalah bekerja.

"Nungky tunggu aku!" Teriak Regi sambil berlari ke luar rumah berniat untuk menyusul Nungky yang sayangnya sudah tidak ada di rumah mereka.

Di dalam kamar Zahra yang baru saja terlelap tidur langsung terbangun setelah dibangunkan oleh pelayan rumah, pelayan tersebut mengatakan jika dia harus bersiap-siap dan mempersiapkan untuk rapat dadakan yang dibuat Ricko Tuannya itu."Argghh" Teriaknya frustasi, dia benar-benar tidak menyangka jika kekejaman Tuannya itu akan makin jadi setelah dia jatuh cinta."Mama aku ingin pulang" Ucapnya sedih mengingat ibunya di kampung halaman yang mungkin sedang menunggu kepulangannya.

_____________

Disarankan baca Dulu Kepentok Cinta Nungky biar lebih paham sama alurnya, ini kelanjutan dari kepentok Cinta Nungky 🤭🤭🤭

Jangan Lupa like n Komen!😁😁😁

Nyampe Target besok aku crazy Up🤭

 

Salam Gesrek

 

othor cantik Paripurna

Primadona kampus

Di koridor kampus yang terlihat ramai dengan para pemuda jomblo, dan juga para pria yang sedang galau karena habis diputuskan oleh pacar-pacar mereka, Nungky bersama kedua sahabatnya yaitu Veyya dan Gisuwa, berjalan melewati koridor dengan gaya anggun mereka.

"Permisi Abang-abang Ganteng Putri Cantik mau lewat!" Ucap Nungky sambil melambai-lambaikan tangannya dengan heboh kepada para pria yang sedang berada di sana."Aduh mereka kayaknya makin suka sama aku lihatnya pada  gitu amat, kayak mau nyosor gitu" Ucapnya lagi dengan pipi merona merah seolah sedang tersipu malu melihat tatapan penuh cinta dari para pria.

Veyya dan Gisuwa memutar bola mata mereka malas mendengar kepercayaan diri Nungky yang sudah dibatas wajar."Dasar Bod*h mereka begitu karena terpesona dengan kecantikanku yang suci ini!" Ucap Gisuwa dengan gaya centilnya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada para pria yang mereka lewati.

"Jangan suka ge'er deh GIS, kamu gak lihat mereka itu terpesona dengan kecantikanku, lihat tuh mata mereka sampai mau keluar gitu saking terpesonanya!" Ucap Veyya merasa malu sendiri melihat tatapan mereka.

"Hai Vera cantik dan imut godain kita dong!" Ucap salah seorang pria membuat Nungky langsung menoleh padanya.

"Maaf Bang namaku Nungky bukan Vera, tapi kalau Abang mau Abang bisa panggil aku Jesika Cantik!" Ucapnya sambil cengengesan.

Si pria tidak menjawab, dia malah menatap sosok yang berada di belakang ketiga gadis cantik itu, Nungky, Veyya dan Gisuwa saling berpandangan bingung, kemudian mereka pun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berada di belakang mereka.

Mata ketiganya langsung melotot dengan mulut yang menganga melihat seorang gadis yang terlihat sangat cantik dengan rambut bergelombang indah yang terurai menutupi punggungnya, gadis itu berjalan dengan anggun sambil tersenyum ke arah para pria yang menatapnya dengan tatapan memuja.

"Permisi!" Ucap gadis cantik yang bernama Vera itu sambil berjalan melewati Nungky dan kedua temannya.

"Gila cantiknya, anak siapa tuh anak baru ya?" Ucap Gisuwa pada Veyya dan Nungky dengan pandangan mata fokus melihat Vera yang berjalan diikuti oleh para Pria tersebut.

Veyya mengangkat kedua bahunya sambil menggeleng."Gak tahu, tapi yang jelas dia itu pasti bakal jadi primadona kampus!" Ucapnya pelan.

"Gak mungkinlah guys, kan cewek paling cantik dan imut di kampus ini cuma ada satu yaitu Nungky si Putri cantik Paripurna" Ucap Nungky sambill menampilkan senyumannya yang sangat menyebalkan itu membuat Veyya dan Gisuwa langsung mendaratkan jitakan manis di kepalanya.

"Dilihat dari segi mananya kamu itu Putri Cantik Paripurna Ky, kalau Putri buruk rupa iya bisa jadi" Ucap Veyya dengan kejamnya membuat gadis cantik itu mengerucutkan bibirnya sebal.

"Sabar Ky mending kamu pindah kampus aja yang isinya cowok semua, dijamin deh kamu bakal jadi primadona kampus disana" Ucap Gisuwa dengan nada meyakinkan yang tentu saja membuat Veyya tertawa sedangkan Nungky menatap kedua sahabatnya itu dengan kesal.

Setelah selesai belajar bersama Dosen yang mengajar mereka dengan begitu baik saking baiknya semua pelajaran yang dia ajarkan tidak bisa dimengerti oleh otak imut Veyya dan Gisuwa, Nungky-pun mengajak mereka untuk makan di kantin.

"Lihat tuh anak baru enak banget ya, makan aja dibeliin semua" Ucap Gisuwa sambil menatap Vera yang duduk di depan mereka.

"Jangan syirik, Si Nunung aja gak komen ngapain kamu ngerasa syirik sama tuh anak baru gak guna Gis, inget barang murah itu suka banyak yang lirik!" Ucap Veyya mengingatkan.

Gisuwa mengangguk setuju."Kamu bener sih Veyy, tapi kayaknya si Nunung gak gitu deh buktinya aja dia udah pindah haluan" Ucapnya membuat Veyya menatapnya bingung, kemudian gadis itu-pun menoleh menatap Nungky yang sekarang sudah duduk manis disamping Vera.

"Wah banyak banget makanannya, aku bantu habisin ya Ver tenang aja demi teman aku rela berkorban kok" Ucap Nungky menatap makanan di depannya dengan mata berbinar.

"Eh iya boleh kok makan aja, lagi pula aku lagi diet gak boleh makan banyak-banyak!" Ucap Vera sambil tersenyum manis menatap gadis disampingnya yang sebenarnya tidak dia kenali itu.

"Siap Ver, Nungky si Cantik ini akan membantu kamu!" Ucap Nungky sambil cengengesan dan dengan segera dia-pun menyantap semua makanan yang disajikan itu dengan lahap.

Melihat itu Vera tersenyum sinis."Dasar tidak tahu diri, gadis rendahan sepertimu sepertinya pantas untuk kujadikan budak" Ucapnya dalam hati, kecantikan wajahnya ternyata tidak mewakili hatinya yang memiliki pikiran jahat.

"Dasar si Nunung perut karet, gampang banget pindah haluan cuma karena makanan" Ucap Veyya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Tapi aku ngerasa si Vera itu gak baik orangnya" Ucapnya lagi menatap Vera dengan pandangan curiga.

Gisuwa yang sedang asyik menyantap siomay-pun menoleh pada Veyya dan Vera."Kamu benar, dilihat dari penampilannya sama gaya bicaranya kayak dibuat-buat gitu" Ucapnya menyetujui ucapan Veyya.

Saat ketiganya sedang berjalan menuju Toilet terlihat Vera sedang berjalan bersama seorang gadis berkacamata menuju gudang belakang, mata Vera melihat sekitarnya seolah sedang memastikan jika tidak ada orang yang melihat mereka, setelah dirasa yakin diapun menarik tangan si gadis berkacamata dengan kasar menuju gudang belakang.

Dengan rasa penasaran Nungky, Veyya dan Gisuwa pun menyusul Vera dan gadis tersebut."Ayo kuy sepertinya kita bakal jadi pahlawan lagi!" Ucap Nungky penuh semangat sambil cengengesan.

Di gudang belakang Vera menghempaskan tubuh si gadis berkacamata dengan kasar hingga membentur tembok."Dasar Bod*h sudah kubilang jangan memanggilku di kampus, aku tidak Sudi gadis sepertimu memanggil namaku Vina" Ucapnya sambil memegang kedua bahu Vina dengan kuat membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Ta-tapi Ver kita ini saudara, aku tidak punya teman lain disini selain kamu!" Cicit Vina menatap Vera yang merupakan saudara kembarnya itu takut.

"Saudara katamu, aku tidak memikik saudara kembar jelek sepertimu Vina" Ucap Vera dengan nada tinggi membuat Vina langsung menunduk takut mendengarnya, air matanya sudah mengalir membasahi pipinya dengan suara terisak-isak."Dengar Vina, jangan pernah memanggil namaku atau mencoba untuk mendekatiku lagi, jika tidak akan kupastikan hidupmu menderita disini!" Ucapnya lagi dengan tegas.

Brukk

Veyya menarik Vera hingga gadis itu tersungkur ke tanah."Siapa kamu jangan suka ikut campur!" Teriak Vera marah menatap Veyya, Nungky dan Gisuwa, sedangkan Vina hanya menatap mereka bertiga dengan tatapan bingung.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Gisuwa menyentuh bahu Vina dengan lembut, Vina menggeleng sambil tersenyum samar.

Bruk

Vera menendang kaki Veyya yang sedang lengah hingga gadis itu tersungkur, dengan segera Nungky dan Gisuwa pun membalas perbuatan Vera sambil menjambak rambutnya.

"Lepaskan rambutku dasar manusia-manusia rendah!" Teriak Vera sambil melepaskan jambakan Gisuwa dan Nungky.

"Sudah guys biar aku saja yang menghadapi dia!" Instruksi Veyya yang sudah kembali berdiri menatap Vera sambil meregangkan otot-ototnya bersiap untuk baku hantam.

Nungky dan Gisuwa mengangguk mengiyakan, mereka berdua pun mengajak Vina untuk duduk di meja sambil menonton Veyya dan Vera yang sedang asyik baku hantam.

"Ayo Vey hajar kalau perlu bikin dia K.O!" Ucap Gisuwa dengan heboh sambil melemparkan kulit kacang yang isinya sedang di makan Nungky.

"Jangan sakiti saudaraku, kasihan dia!" Ucap Vina menatap Vera yang terlihat kewalahan melawan Veyyya dengan sedih.

Nungky menoleh menatap Vina sambil tersenyum, kemudian tangannya terulur untuk merangkul gadis berkacamata tersebut."Tenang aja kita gak bakal bikin saudara kamu babak belur kok" Ucapnya memenangkan.

"Iya paling biru-biru dikit gak apa-apalah" Ucap Gisuwa ikut bersuara.

Bruk

Vera terjatuh setelah mendapat tendangan dari Veyya, dia meringis sambil memegangi perutnya yang terasa sakit akibat tendangan Veyya, melihat itu Veyya berhenti menyerah kemudian dia mengambil minuman yang diberikan Gisuwa padanya.

"Sabar cantik hidup itu memang kejam, makanya jangan banyak tingkah!" Ucap Nungky berjongkok di dekat Vera sambil cengengesan.

"Kalian ini kenapa hah, kenapa kalian ikut campur urusanku?" Ucap Vera menatap ketiga gadis di depannya bingung.

"Bukan ikut campur kita cuma gak suka sama cewek yang merasa dirinya paling sempurna dan suka semena-mena apalagi sama saudara sendiri" Ucap Veyya dengan nada sinisnya.

"Jika kalian punya saudara jelek seperti Vina, aku yakin kalian juga akan malu mengakuinya!" Ucap Vera menatap ketiganya dengan sinis.

Mendengar itu Gisuwa dan Veyya dengan cekatan langsung mendandani Vina dengan kecepatan kilat, Vera langsung melongo saat melihat Vina yang terlihat cantik tanpa memakai kacamata."Gimana cantik-kan, ingat gak yang namanya cewek jelek disini!" Ucap Gisuwa bijak.

"Mungkin selama ini kamu mengukur kecantikan hanya dari wajah Ver sedangkan Vina dia lebih memilih tampil apa adanya yang membuat dia nyaman, jangan malu mengakui saudara tapi malulah jika kamu berlaku seperti wanita rendahan hanya untuk mengejar sesuatu yang tidak ada gunanya" Ucap Jungky bijak membuat Vera  langsung terdiam menyesali perbuatannya, sedangkan Veyya dan Gisuwa melongo mendengar kata-kata bijak yang keluar dari mulut Nungky.

"Ayo guys kita pergi aku lapar!" Ucap Nungky mengajak kedua sahabatnya sambil cengengesan.

Keesokan harinya Nungky, Veyya dan Gisuwa kembali mengerutkan kening mereka bingung melihat para pria yang sedang menatap seseorang dengan pandangan memuja, saat ketiganya menoleh mereka-pun melotot menatap  seseorang yang sedang berjalan ke arah mereka dengan pandangan mata tak percaya.

"Ran!" Teriak mereka secara bersamaan.

Gadis cantik yang berjalan ke arah mereka dengan senyuman manis yang menghiasi bibirnya itu melambaikan tangannya."Hay guys aku rindu kalian!" Ucapnya membuat para pria yang berada disana langsung mengelap air liur mereka yang menetes saat melihat senyuman Rania yang memabukkan.

____________

JANGAN LUPA KOMEN N LIKE'NYA WOY!!!

Berkunjung

"Hallo Bima anak Mama yang ganteng!" Ucap seorang ibu muda sambil berlari menghampiri anaknya yang tengah duduk dipangkuan sang nenek cantik, dengan segera Rania menggendong anak sulungnya itu dan menciumnya dengan gemas."Ehmm Bima bau asem tapi gak apa-apa Mama suka kok!" Ucapnya membuat Bima kecil tertawa lucu.

"Hay Bima Ganteng apa kabar, Nungky si Cantik datang lagi!" Sapa Nungky sambil mencubit pipi Bima gemas.Setelah pulang kuliah dia dan yang lain sengaja mampir ke rumah Rania untuk bertemu Bima.

"Huaaa"

Bima menangis setelah Nungky mencubitnya, kontan saja Rania langsung menatap sahabatnya itu dengan tajam."Maaf Ran kebablasan abis Bima makin hari makin ganteng sih" Ucap Nungky membela diri.

"Iya tapi gak pake cubit-cubit segala kali Ky, gak tahu apa Bima itu gak suka dicubit sama orang licik kayak kamu Ky, kalau sama aku sih pasti mau dia" Ucap Gisuwa dengan tangan terulur untuk mengusap kepala Bima.

"Huaaa" 

Bima kembali menangis membuat Nungky tersenyum puas dan saat Veyya mencium pipi Bima, bayi mungil itu langsung berhenti menangis dan kini dia malah tersenyum dengan tangan dan kaki bergerak lincah.

"Ran kayaknya si Bima sukanya dicium-cium  gitu ya?" Ucap Gisuwa menatap Bima heran.

"Iya Ran tadi aja nangis eh pas aku cium langsung diam coba!" Ucap Veyya membenarkan ucapan Gisuwa.

"Iyasih tapi dia turunan dari siapa coba, aku sama Mas Reno kan gak gitu!" Ucap Rania bingung sendiri.

Kikan yang sedang asyik menonton tv sambil memakan keripik itu-pun langsung terbatuk-batuk mendengar perkataan dari menantu kesayangannya, dia berdehem mencoba untuk menghilangkan kegugupannya sendiri."Bukan Mama kok Ran, Mama dulu anak baik gak suka disosor-sosor kayak gitu!" Ucap Kikan seolah membantah sesuatu hal yang bahkan tidak dituduhkan padanya itu membuat Rania dan yang lain menatapnya bingung.

"Sudah palingan tuh turunan dari bapaknya Ran, biasanya kalau anak cowok itu kelakuannya suka ngikutin bapaknya percaya deh sama aku, gini-gini aku ini kan calon dokter!" Ucap Nungky dengan gaya meyakinkan padahal dia sama sekali tidak tahu kebenarannya.

"Masa sih tapi Mas Reno gak suka disosor gitu deh dia lebih suka nyosor" Ucapnya malu sendiri mengucapkannya.

"Gak gitu juga loh Ran, bisa aja sebelum nikah sama kamu Reno itu suka ganjen sama cewek-cewek cantik" Ucap Kikan mengompori sekaligus mengkambing hitamkan anak kandungnya itu.

"Tapi bukannya mantan Mas Reno itu cuma kak Alysh doang ya, gak ada yang lain?" Ucap Rania menatap mertuanya bingung, Bima yang berada di gendongannya terlihat tertawa melihat ekspresi dari ibunya yang terlihat lucu itu.

"Cowok itu biasanya punya mantan satu tapi gebetan banyak Ran" Ucap Gisuwa ikut-ikutan.

"Iya benar tuh Ran, kamu gak lihat para artis juga suka punya gebetan banyak jadinya cuma satu orang, istilahnya itu mencari yang terbaik dari yang terburuk!" Ucap Veyya mengingatkan membuat Rania jadi ragu tentang kelakuan suaminya dulu.

Nungky melihat sekeliling ruangan sambil mengusap-usap perutnya yang rata.Kikan yang melihat itu langsung tersenyum padanya."Makan gih kalian pasti lapar, Di meja banyak makanan kok!" Ucapnya membuat Nungky, Veyya dan Gisuwa langsung berbinar senang dan berlari menuju meja makan, sedangkan Rania dan Kikan lebih memilih menonton sinetron azab bersama-sama.

"Sekarang judulnya apa Mah?" Tanya Rania penasaran.

"Oh itu judulnya*Azab tukang Gosip penyebar hoax mati kesetrum remote tv*" Ucap Kikan dengan pandangan mata fokus ke arah Tv.

Saat sedang asyik menyantap makanan di atas meja, Veyya beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang asyik mengunyah Ayam."Mau kemana Veyy?" Tanya Gisuwa penasaran.

"Ngambil air minum kayaknya enak minum yang ada rasanya" Ucap Veyya menjawab pertanyaan Gisuwa tanpa menoleh dan terus berjalan.

"Wah bagus Veyy sekalian ya buat aku juga!" Teriak Nungky sambil asyik melahap ayam goreng ditangannya.

Uhuk

Nungky terbatuk karena tersedak Ayam tersebut membuat Gisuwa panik dan langsung menepuk-nepuk pundak sahabatnya, setelah Ayam itu keluar Gisuwa pun memberikan Nungky minum yang langsung diminumnya hingga tandas."Makasih GIS, Alhamdulillah aku selamat!" Ucap Nungky penuh syukur.

"Makan itu pelan-pelan Ky jangan beringas kayak gitu jadi keselek-kan!" Omel Gisuwa menatap sahabatnya sebal dan mereka-pun kembali melanjutkan acara makan mereka seolah tidak terjadi apa-apa.

"Argghh!" Teriak seseorang yang dari suaranya itu adalah suara Veyya.

Dengan segera Nungky dan Gisuwa pun berlari menuju  tempat kulkas berada yang jaraknya hanya beberapa langkah, namun terhalang oleh tembok membuat keduanya tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi pada Veyya sahabat mereka.

"Ada apa ini ada maling ya ayo kita gebukin" Ucap Kikan yang datang menyusul mereka bersama Rania yang sedang menggendong Bima.Saat Kikan menoleh terlihat Veyya sedang menutup matanya dengan kedua tangan, di depannya Alvian juga tengah menutupi badannya yang polos dengan kedua tangan.

"Astaghfirullah Alvian apa-apaan kamu gak pake baju, mau godain anak perawan hah?" Bentak Kikan sambil menjewer kuping anaknya itu dengan gemas.

"Ampun Mah ampun, Al gak tahu kalau ada Veyya disini tadi Am cuma mau ngambil minum kok!" Ucap Alvian membela diri sambil berusaha melepaskan tangan Kikan yang sedang menjewer kupingnya.

"Ngambil minum apa harus pake boxer doang yah?" Bentak Kikan menatap penampilan Alvian yang hanya mengenakan celana pendek berwarna kuning dengan gambar kartun yang menghiasi celananya.

Nungky dan Gisuwa cengengesan tidak jelas saat melihat Alvian yang setengah telanjang itu, sedangkan Veyya gadis itu masih menutupi matanya yang ternoda meskipun dia membuka celah diantara jari-jarinya untuk mengintip keadaan Alvian.

"Aduh Abang Al tak kusangka ternyata kamu mesum Bang!" Ucap Nungky menatap Alvian dengan pandangan mata seolah kecewa.

"Iya tuh bener mata suciku jadi ternoda, untung ganteng kalau gak udah muntah-muntah aku" Ucao Gisuwa ikut bersuara.

"Kalau mau keluar kamar itu lihat-lihat situasi dong Kak, kayak tinggal sendiri aja masa keluar kamar gak pake baju!" Omel Veyya yang kini sudah menurunkan kedua tangan yang menutupi matanya.

"Dengar tuh Al jangan suka gitu, kayak Mas Reno dong gak pernah keluar kamar gak pakai baju, emang ya jadi jomblo

bikin kamu gak tau aturan Al!" Ucao Rania sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Bima terkikik geli melihat pamannya yang dicecar oleh para wanita dan gadis yang berada di sana."Bima kalau udah gede jangan kayak gitu ya nak gak baik!" Ucapnya lagi sambil mencium hidung anaknya dengan gemas.

"Tapi aku kan baru bang-" 

"Sudah jangan banyak alesan kamu Al, cepat pakai baju sana!" Potong Kikan membuat Alvian langsung berlari pergi meninggalkan mereka semua dengan berurai air mata, dia benar-benar sedih karena harus terlihat menjadi seorang pria mesum di depan gadis yang disukainya.

"Veyy kamu gak apa-apakan nak, maaf ya anak Mama yang jomblo itu emang suka gitu kelakuannya" Ucap Kikan sambil mengusap rambut Veyya dengan lembut.

"Tidak apa Mama cantik, itung-itung itu buat latihan mental kalau nanti nikah dia gak bakal syok lagi kalau lihat Abang Al gak pake baju!" Ucap Nungky sambil cengengesan.

"Nah iya benar juga tuh, lumayan loh Veyy ngintip dikit sebelum halal, lagian Kak Al kan ganteng gak bikin muntah kok!" Ucap Gisuwa sambil terkikik geli bersama Nungky.

"Enak aja ngapain juga aku tes mata sama Kak Al, jodohku itu Mas Tampan Iyan bukan Kak Al, dikasih gratis juga ogah!" Ucap Veyya sambil bergidik ngeri.

"Kamu gak mau sama anak Mama Veyy?" Tanya Kikan menatap Veyya dengan raut wajah sedih.

Melihat itu Veyya jadi salah tingkah sendiri sedangkan ketiga sahabatnya hanya cengengesan tidak jelas tidak membantu sama sekali."Bukan begitu Mama cantik, eh itu akukan termasuk cewek setia kalau udah suka sama satu orang gak bakal pindah kelain hati, nah kan hati aku udah kecantol sama Mas Iyan jadi gak mungkin suka lagi sama Kak Al" Ucapnya menjelaskan.

"Oh gitu syukurlah, kirain kamu beneran gak mau sama Al, kasihan dia jomblo terus belum kelihatan hilalnya, mudah-mudahan aja jodohnya segera datang!" Ucap Kikan penuh harap, sebagai seorang ibu dia ingin yang terbaik untuk anaknya itu.

"Tenang Ma kalau Al gak dapet jodoh terus nanti aku bantu cariin kali aja ada yang khilaf terus mau sama dia" Ucap Rania dengan senyum misteriusnya membuat Nungky dan Veyya langsung bergidik ngeri pasalnya hanya mereka berdua yang belum jelas jodohnya.

"Mudah-mudahan bukan aku!" Ucap keduanya berbarengan dalam hati, Alvian memang tampan dan juga mapan tapi untuk dijadikan suami sekaligus jodoh mereka harus berpikir berkali-kali, selain Alvian itu sudah mereka anggap saudara sendiri meski tidak sedarah, dia juga mantan Rania yang membuat mereka tahu bagaimana sifat dan kelakuan Alvian. Salahkan kekhilafan Alvian yang pernah meninggalkan Rania tanpa sebab membuat pamornya jadi  turun karena kesalahan itu.

_________

JANGAN LUPA KOMEN N LIKE'NYA WOY!! 🤣🤣🤣

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!