NovelToon NovelToon

Pengeran Es VS Putri Polos

Prolog

Di zaman kuno, terdapat beberapa kerjaan besar dan kerajaan kecil. Kerajaan besar diantaranya adalah kerjaan Shin, kerajaan Qiran dan kerajaan Min.

Kerajaan Shin adalah kerajaan yang paling kaya dan disegani yang merupakan kerjaan terbesar nomor satu pada zaman kuno. Kerajaan Qiran adalah kerajaan terbesar nomor dua, dibawah kerjaan Shin. Sedangkan kerajaan Min adalah kerajaan terbesar ketiga.

Kerajaan Shin dengan kerajaan Qiran saling bekerja sama. Tak hanya itu, raja dari kerajaan Shin (Sanji Shin) bersahabat dengan raja dari kerajaan Qiran (Wian Qiran). Mereka sudah bersahabat sejak lama. Malah, mereka sudah berencana menjodohkan anak mereka. Anak dari kerajaan Shin berjenis kelamin laki-laki sedangkan anak dari kerajaan Qiran berjenis kelamin perempuan. Anak mereka hanya berbeda 3 tahun. Putra Sanji Shin bernama Chian Shin dan putri dari Wian Qiran bernama Lylyan Qiran.

Tetapi karena Kerajaan Min adalah kerajaan yang sangat licik dan ingin menang sendiri, dia berusaha membunuh putri dari kerjaan Qiran untuk menjodohkan anak perempuannya dengan sang pangeran dari kerajaan Shin.

*****

Di hutan dekat wilayah kerajaan Shin

Ditempat itu ada gadis kecil berusia 10 tahun yang sedang duduk, dan Pangeran yang berusia 13 tahun tidak sengaja melihatnya.

"Hey, kamu!" Panggil Chian Shin sang pangeran kecil dengan dingin.

"Iya...," Sahut putri kecil itu.

"Kamu siapa? dan ngapain kamu disini? " Tanya Pangeran dingin.

"Siapa kamu?," Tanya sang putri kecil dengan takut.

"Jangan banyak tanya. Jawab pertanyaan ku tadi!" Kata pangeran Chian dingin.

"Na-nama ku Lylyan Qiran," Kata Lylyan dengan takut.

"Aku tadi menolong kelinci yang sedang terjerat, setelah ku selamatkan malah kelinci itu lari dan aku mengejarnya hingga kesini," Lanjutnya.

"Ooh ternyata dia putri dari kerajaan Qiran," Batin pangeran Chian.

"Cih, dasar gadis bodoh dan polos. Sudah tahu hewan masih saja diikuti," Kata Pangeran Chian.

Putri Lylyan tidak memperdulikan ucapan pangeran Chian Shin.

"Sana pulang, orang tua mu pasti mencari mu!" Suruh pangeran kepada Lylyan.

"Aku tidak tahu jalan pulang...," Kata Lylyan.

"Yasudah tinggal lah kamu di hutan ini agar dimakan binatang buas, Aku ingin pulang ke kerajaan ku" Kata pangeran Chian dingin.

"Jangan tinggalkan aku...," Lirih putri Lylyan.

"Ck, dasar gadis polos!!" Pangeran Chian berkata dingin.

"Dari pada kamu gunung es," Lylyan berkata tidak sadar.

"Apa kata mu!!" Pangeran Chian kesal.

"Maafkan aku...jangan tinggalin aku disini sendirian...," Mata Lylyan berkaca-kaca.

"Buat apa aku membawa mu ke istana ku," Pangeran berkata ketus.

"Huaaaa, kamu jahat sekali hiks hiks," putri Lylyan menangis.

"Dasar gadis cengeng," Ejek pangeran Chian.

"Hiks hiks hiks pergilah, tinggalkan saja aku! "Kata putri Lylyan"

"Dasar menyusahkan, ayo ikut lah dengan ku!" Pangeran mengajak putr Lylyan.

"Aku tidak mau menyusahkan mu. Pergilah!!" Bentak putri Lylyan.

"Jangan banyak bicara, Ikut lah!!" pangeran Chian menarik tangan putri Lylyan dengan paksa.

"Lepaskan! tangan ku sakit hiks," Kata putri Lylyan sambil menyeimbangkan langkah pangeran Chian.

Pangeran Chian Shin berhenti secara tiba-tiba didepan putri Lylyan Qiran.

'Dug'

Dahi Lylyan terhantuk ke punggung Chian Shin.

"Aduuuhh," Putri Lylyan memegang dahinya yang sakit akibat terhantuk.

"Maaf...," Pangeran Chian membalik badannya sehingga menghadap putri Lylyan.

"Hmmm," Kata putri Lylyan.

"Mana yang sakit?" Tanya pangeran lembut.

"Dahiku...," Jawab putri Lylyan.

Pangeran Chian Shin mengusap dahi putri Lylyan dengan lembut lalu meniupnya

'Deg deg deg' Jantung putri Lylyan berdetak kencang.

'Deg deg' Jantung Pangeran Chian juga berdetak kencang

Beberapa detik mereka diam membisu dan terhanyut dengan pikiran mereka masing-masing, setelah itu mereka tersadar dan saling berjauhan.

Tidak butuh waktu lama pangeran Chian Shin dan putri Lylyan Qian sampai ke istana kerajaan Shin. Di gerbang mereka disambut dengan pengawal dengan baik.

*****

Istana kerjaan Shin

"Bukakan gerbang nya!" Ucap Pangeran dengan tegas.

"Baik, pangeran," Kata pengawal sambil membuka gerbang

Setelah itu mereka masuk ke kerajaan Shin dan disana sudah ada sang raja dan permaisuri.

"Ayahanda, Ibunda...Aku pulang...," Pangeran berkata dengan lantang.

"Iya putraku sayang, " Kata ibunda pangeran.

Nama ibunda pangeran adalah Chylian Shin.

"Putraku, siapa putri yang datang bersama mu?" Kata sang raja Sanji.

"Iya, putraku," Timpal ibunda pangeran yaitu Chylian.

"Aku menemukannya tadi di pinggir hutan dekat kerjaan kita, aku baru bertemu dengannya sekali," Kata pangeran dingin.

"Siapa nama mu, sayang? " Tanya Chylian ibunda Pangeran dengan lembut.

"Namaku Lylyan Qiran," Jawab putri Lylyan sedikit takut.

"Kamu cantik, cocok dengan nama mu...," Puji Chylian lalu ia tersenyum dna mendekati Lylyan.

"Terimakasih..." Kata Lylyan.

Sedangkan pangeran Chian Shin hanya berdecak mendengar pujian dari ibundanya kepada Lylyan.

"Bukannya marga Qiran itu marga yang dimiliki sahabatku?" Batin raja Sanji.

"Apakah Ayahanda mu bernama Wian Qiran dan Ibunda mu Lyana Qiran?" Tanya sang raja Sanji.

"Iya, baginda raja," Lylyan masih takut.

"Oooh ternyata kamu putri nya Wian Qiran, Kamu cantik sekali, Lylyan," Kata baginda raja seraya tersenyum manis.

"Kenapa aayahanda dan Ibunda memujinya, cantik saja tidak kalau nyusahin dan polos itu benar," Pangeran berkata ketus dan dingin.

"Memang Lylyan cantik kok, mata kamu saja yang salah. Dari pada kamu pangeran es, dingin," Chylian mengejek putranya.

"Iya," Kata raja Sanji.

Karena tidak suka dengan ejekan raja Sanji Shin dan permaisuri Chylian Shin, pangeran pergi ke kamar nya dan sesampai kamar pangeran pun tidur.

Sedangkan raja Sanji Shin dan permaisuri Chylian Shin asik berbincang dan bercanda gurau dengan putri Lylyan.

*****

Sore harinya raja Sanji Shin, permaisuri Chylian Shin dan pangeran Chian Shin mengantar putri Lylyan pulang ke kerajaan Qiran menggunakan kreta kuda. Awalnya pangeran Chian Shin tidak mau ikut, tetapi atas paksaan Ibundanya ia tidak bisa membantah.

Di kerjaan Qiran

Pengawal penjaga gerbang tidak membukakan gerbang untuk mereka, setelah raja Sanji Shin dan putri Lylyan Qiran keluar dari kereta kuda, barulah penjaga gerbang membukakan gerbangnya.

Setelah itu terdengarlah Gendang yang dipukul dengan suara keras.

'Duuunngg," Suara gendang.

"Raja dari kerjaan Shin datang ke istana...," Teriakan Sekte.

Didalam istana, raja Wian Qiran dan permaisuri Lyana Qiran yang sedang khawatir mencari putrinya pun keluar istana.

"Ibunda, Ayahanda...," Teriak Lylyan

Lalu ia berlari menghampiri raja Wian Qiran dan permaisuri Lyana Qiran.

"Putriku...," Lirih Lyana lalu memeluk putrinya.

"Putriku sayang...," raja Wian memeluk putri kesayangannya.

Tidak lama mereka berpelukan, lalu raja Wian Qiran berdiri

"Terimakasih raja Sanji, permaisuri Chylian, karena kalian sudah mengantarkan putri kami," Kata raja Wian seraya membungkuk.

"Tidak usah terlalu formal raja Wian, kita kan sudah bersahabat sangat lama," Kata raja Sanji.

"Ohiya, sudah lama kita tidak bertemu," Lanjut raja Sanji seraya tersenyum.

Raja Sanji Shin dan raja Wian Qiran berpelukan melepaskan rasa rindu mereka yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, setelah itu mereka melepaskan pelukannya.

Tiba-tiba...

"Ayahanda, Ibunda. Apakah kita harus berdiri terus, aku lelah," Kata pangeran dengan dingin.

"Ohiya, ayo kita masuk ke istana!," Ajak raja Wian.

"Terimakasih, maafkan putraku. Dia memang seperti itu orangnya". Kata raja Sanji.

Mereka pun masuk kedalam istana kerajaan Qiran dan duduk di kursi ruang khusus tamu kerajaan.

*

*

*

*

*

Jangan lupa like, coment, vote dan dukung terus :)

Lanjut...

Pangeran & Putri Kecil

Ruang Khusus Tamu Kerajaan

Mereka duduk dan sudah suguhkan minum dan makanan ringan oleh Maid(Pelayan) kerajaan Qiran.

Raja Sanji Shin, raja Wian Qiran, permaisuri Chylian Shin dan permaisuri Lyana Qiran jika tidak ada orang lain mereka memanggil nama tidak terlalu formal dan tetap ada canda gurau

"Silahkan di minum!" Kata raja Wian kepada tamunya.

"Iya, Wian," raja Sanji berkata seraya tersenyum

Mereka meminum minumannya yang sudah dibuat oleh salah satu Maid istana kerajaan Qiran.

"Ohiya, itu putramu kah Sanji? "Tanya raja Wian.

"Iya, dia putra ku. kami hanya memiliki satu anak saja. Dia pangeran di kerajaan kami " Kata raja Sanji.

"Putra mu sangat tampan, Sanji. Bahkan lebih tampan dari mu, " Kata permaisuri Lyana seraya tersenyum.

"Tampan tapi dingin," Kata permaisuri Chylian.

"Anak mu juga imut, cantik," Puji Permaisuri Chylian.

"Terimakasih...," Kata permaisuri Lyana.

"Berarti anak kalian sifatnya mirip dengan Ayahandanya waktu masih muda, hahah," Kata raja Wian dan tertawa.

"Jangan mengejekku..." Kata raja Sanji kesal.

"Siapa nama mu, pangeran kecil?" Tanya raja Wian kepada pangeran Chian.

"Chian Shin," Jawab pangeran dingin.

"Dia dingin melebihi mu, Sanji," Ejek raja Wian.

Raja Sanji Shin hanya diam tak menjawab.

"Ibunda...pangeran tadi tuh narik-narik tangan ku waktu di hutan sana," Kata putri Lylyan dengan memanyunkan bibirnya.

"Salah siapa tidak mau mengikuti ku ke istana ku?" Kata Pangeran dengan dingin.

"Chian, tidak boleh seperti itu!" Kata permaisuri Chylian.

"Sudah lah, tidak apa-apa," Permaisuri Lyana menengahi.

"Dasar suka mengadu," Kata pangeran.

"Ibunda, lihatlah pangeran Chian...," Kata putri Lylyan.

"Huuuuhh," Kesal pangeran Chian.

"Wian, maafkan anakku," Kata raja Sanji.

"Sudah, tidak apa-apa," Kata raja Wian.

"Hari mulai malam, kalian menginap disini kan?" Kata permaisuri Lyana.

"Iya benar kata istriku, kalian meningap saja dulu disini!" Tawar raja Wian.

"Apakah kami tidak merepotkan mu?" Tanya raja Sanji.

"Tentu saja tidak. Kita anggap saja sebagai penghilang rasa rindu kita, Sanji," Kata raja Wian.

"Baiklah, kami akan menginap disini," Kata Sanji lalu tersenyum.

*****

Malam hari di kerajaan Qiran

Maid kerajaan Qiran sudah menyiapkan kamar untuk raja Sanji Shin serta permisuri dan anaknya.

Setelah makan malam selesai. Raja dan permaisuri berbincang dan tidak ada anak-anak mereka. Karena anak mereka bermain di taman depan istana kerjaan.

"Wian, bagaimana kalau kita menjodohkan anak kita?" Tanya raja Sanji.

"Aku setuju," Kata permaisuri Chylian.

"Aku juga setuju," Kata Permaisuri Lyana.

"Aku setuju, tetapi apa mereka juga setuju. mereka kan masih kecil," Kata raja Wian.

"Masalah itu gampang, kita tunggu saja mereka sudah besar nanti. jika mereka saling mencintai maka kita nikahkan mereka," Kata raja Sanji.

"Jika tidak?" Tanya raja Wian.

"Mereka akan saling jatuh cinta. Aku yakin itu," Raja Sanji meyakinkan Wian.

"Iya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini," Kata permaisuri Chylian.

"Kita akan memberi tahu mereka saat mereka sudah dewasa," Kata raja Sanji.

"Baiklah aku setuju," Kata raja Wian.

Raja Wian Qiran dan permaisuri Lyana Qiran pun setuju.

Tetapi pembicaraan mereka didengarkan oleh mata-mata dari kerjaan lain yang ingin berniat jahat.

"Ohiya, ngomong-ngomong anak kita kemana?" Permaisuri Chylian.

"Mungkin mereka ada di taman depan istana," Kata permaisurin Lyana.

"Kenapa kamu bisa tahu?" Tanya permaisuri Chylian.

"Putriku sering kesana jika malam hari," Kata raja Wian.

"Ooh begitukah?" Tanya permaisuri Chylian.

Raja Wian Qiran dan permaisuri Lyana Qiran mengangguk.

"Bagaimana jika kita melihat mereka," Kata raja Sanji.

"Untuk apa kita melihat mereka?" Tanya permaisuri Chylian.

"Aku penasaran apa yang dilakukan mereka disana," Kata raja sanji.

"Sudah lah, sanji. Biarkan saja mereka bermain berdua disana agar mereka akrab," Kata permaisuri Lyana.

"Iya aku setuju dengan Lyana," Kata permaisuri Chyalian.

"Tapi aku setuju dengan Sanji. Aku juga penasaran apa yang dilakukan mereka berdua," Kata raja Wian.

"Ayo Wian kita kesana berdua, tinggalkan saja istri kita," Kata raja Sanji dengan entengnya.

"Apa kata mu?" Tanya permasuri Chylian kesal.

"Heheh tidak ada, istriku sayang. Mari kita kesana!" Kata raja Sanji.

Mereka pun pergi ke taman depan istana untuk melihat anak mereka.

*****

Disisi lain yaitu taman depan istana.

Disana terlihatlah dua insan yang sedang asik bermain.

"Pangeran Chian, aku boleh bertanya?" Tanya putri Lylyan.

"Tanyakan saja," Kata pangeran Chian malas.

"Mengapa sikap mu dingin sekali?" Tanya putri Lylyan.

"Memang kenapa? Apa sikapku merugikan mu?" Pangeran Chian balik bertanya dengan ketus.

"Tidak... Hanya saja apa kamu tidak takut jika kamu besar nanti tidak ada perempuan yang suka padamu?" Tanya putri Lylyan.

"Tidak," Kata pangeran Chian ketus.

"Dasar pangeran es," Kata putri Lylyan.

"Dari pada kamu putri polos dan ngeselin," Kata pangeran Chian.

"Iiiihh. Kusumpahin kamu akan suka padaku dan tidak bisa jauh dariku, pangeran es," Kata putri Lylyan menyumpahi pangeran Chian.

"Tidak akan mungkin!!," Kata pangeran Chian kesal.

"Jika pun aku menyukaimu, kamu juga akan menyukaiku putri Lylyan yang polos," Kata pengeran Chian balik menyumpahi putri Lylyan.

"Bodoh amat, wleee," Putri Lylyan mengejek.

"Beraninya kamu menegejekku," Kata pangeran Chian sangat kesal.

"Lariiiii," Kata putri Lylyan seraya melarikan diri.

"Awas kamu bocah polos, akan ku tangkap kamu," Teriak pangeran Chian lalu berlari mengejar putri Lylyan.

Mereka berdua pun kejar-kejaran hingga putri Lylyan kecapean dan berhenti sejenak.

"Hap," Pangeran Chian menangkap putri Lylyan.

"Yah, sudah kenak...," Kata putri Lylyan.

"Kamu pikir kamu bisa melawanku ha," Kata pangeran Chian.

"Pangeran sih cepat sekali larinya....Dan maafkan aku telah mengek mu...," Kata putri Lylyan.

"Tidak semudah itu," Kata pangeran Chian.

"Iiiihhh" Kata putri Lylyan lalu memanyunkan bibirnya.

"Jangan cemberut gitu dong...!" Kata pangeran Chian.

"Aku marah dengan pangeran," Kata putri Lylyan masih cemberut.

"Seharusnya aku yang marah karena kamu mengejekku, sekarang kok jadi kamu yang marah?" Tanya pangeran Chian.

"Pokoknya aku marah pada pangeran, titik," Kata putri Lylyan dengan ketus.

'Cup'

Pangeran refleks mengecup kening putri Lylyan.

"Apa yang kulakukan?" Batin pangeran Chian.

"Pangeran, kenapa kau menciumku? " Tanya putri Lylyan.

"Maaf, aku refleks, salah siapa marah denganku," Kata pangeran Chian datar.

"Iiiih, awas kamu pangeran...," Ancam putri Lylyan.

"Kamu mau apa put..," ucapan pangeran Chian terpotong.

'Cup'

putri Lylyan mengecup pipi pangeran Chian dengan menjinjitkan kakinya karena pangeran lebih tinggi darinya.

Pangeran diam membeku karena kelaukan putri Lylyan padanya.

'Deg deg deg' Jantung pangeran berdetak kencang seperti habis maraton.

"Jantungku kenapa?" Batin pangeran Chian.

"Rasakan tuh, hahahah," Putri Lylyan tertawa.

"Dasar anak nakal!!," Bentak pangeran Chian.

"Kenapa pangeran membentakku? Huaaa," Putri Lylyan menangis.

"Suuut diam!" Pangeran membekap mulut putri Lylyan.

*

*

*

*

*

Jangan lupa like, Coment dan Vote...

Lanjut...

Reinkarnasi Ke Dunia Modern

"Emmm," Putri Lylyan masih dibekap oleh pangeran Chian.

Pangeran Chian Shin melepas tangannya di mulut putri Lylyan Qiran.

"Jangan nangis lagi, nanti kalau Ayahanda dan Ibunda tahu... aku bisa kena marah...," Kata pangeran Chian.

"Iy-a ta-pi jangan membentak ku la-gi, hiks hiks," Putri Lylyan masih menangis.

"Baiklah, aku tidak akan membentak mu lagi," Kata pangeran Chian.

"Pangeran berjanji?" Tanya putri Lylyan.

"Aku janji," Kata pangeran Chian lalu menghapus air mata putri Lylyan.

Lalu mereka saling menautkan jari kelingking mereka tanda janji.

Tetapi dari kejauhan ada 4 pasang mata yang melihat keakraban putri Lylyan Qiran dengan pangeran Chian Shin, Siapa lagi kalau bukan ayahanda dan ibunda mereka berdua.

"Ohiya, besok pangeran Chian akan pulang ke istana mu?" Tanya putri Lylyan.

"Iya besok aku akan pulang," Kata pangeran Chian.

"Jangan pulang...aku tidak ada teman main disini...," Kata putri Lylyan merengek.

"Dasar putri Lylyan polos dan manja," Kata Pangeran Chian.

"Tenang lah, aku akan sering kesini kok," Lanjut pengeran Chian.

"Berjanjilah pada ku, pangeran akan sering kesini dan selalu ada untukku!" Kata putri Lylyan.

"Aku berjanji padamu. Aku akan selalu ada untukmu, putri Lylyan Qiran," Pangeran Chian berjanji.

Entah apa yang terbesit di dalam hati dan pikiran pangeran Chian Shin sehingga ia mengatakan itu pada putri Lylyan Qiran.

*****

Ke Esokan Harinya

Hari ini pangeran Chian Shin pulang dengan Ayahanda dan ibundanya ke istana kerjaan Shin.

"Raja Sanji, permaisuri Chylian hati-hati dijalan!" Kata raja Wian Qiran.

"Jika butuh sesuatu beritahu kami," Kata permaisuri Lyana.

"Iya," Raja Chian Shian dan permaisuri Chylian Shin menjawab bersamaan.

"Hati-hati ya, pangeran Chian!" Kata putri Lylyan seraya tersenyum.

"Iya, putri Lylyan Qiran," Kata pangeran Chian.

"Jangan lupa dengan janji mu, pangeran," Putri Lylyan mengingatkan.

"Aku tidak akan lupa," Kata pangeran Chian dingin.

Setelah itu mereka berpelukan. Tidak lama kemudian pangeran Chian Shin dengan kedua orng tuanya berangkat pulang.

*****

1 Bulan Kemudian

Pangeran Chian Shin ingin memberitahu bahwa ia ingin pergi ke kerjaan Qiran. Karena ia merindukan putri Lylyan Qiran. Tapi tidak disangka sebelum pangeran mengatakan itu ia sudah diberi kabar buruk oleh Ayahanda dan ibundanya bahwa kerjaan Qiran telah diserang oleh kerjaan lain.

"Putraku sayang, ayahanda akan pergi dulu ya," Raja Sanji berpamitan kepada pangeran Chian.

"Ayahanda mau kemana?" Tanya pangeran Chian.

"Ayahanda akan pergi ke kerajaan Qiran untuk membantu kerajaan itu. Mereka diserang oleh kerjaan lain, kalau Ayahanda tidak membantu dengan perajurit milik kerajaan kita, maka kerajaan Qiran akan kalah," Jelas raja Sanji.

"Aku ikut, Ayahanda. Aku ingin menyelamatkan putri Lylyan," Kata pangeran Chian.

"Jangan, putra ku. **ka**mu tidak boleh ikut karena disana sangat bahaya, kamu masih kecil. Jagalah Ibunda mu saja. Ayahanda akan berjanji akan membawa kabar baik untukmu," Kata raja Sanji meyakinkan putranya.

"Baiklah, Ayahanda...," Jawab pangeran Chian sedikit kecewa.

Setelah itu raja Sanji Shin pergi ke kerajaan Qiran.

*****

Dikerjaan Qiran

Disana terlihat banyak prajurit yang mati bersimbah darah.

Kemudian raja Sanji Shin pergi kedalam istana untuk membantu raja Wian Qiran yang telah diserang oleh perajurit kerjaan lain, sedangkan pasukan perajurit raja Sanji Shin membantu menyerang di luar.

"Apa yang telah terjadi, Wian?" Tanya raja Sanji seraya membantu raja Wian.

"Aku tidak tahu, mereka tiba-tiba menyerang kerajaanku. Aku juga tidak tahu apa sebabnya, padahal aku tidak pernah punya musuh dengan kerjaan lain," Tutur raja Wian seraya menyerang pasukan itu.

Tidak lama kemudian, pasukan dari kerjaan lain telah kalah dan mati. Tinggalah satu perajurit yang masih hidup.

"Kenapa kalian menyerang kerajaan ku? siapa yang menyuruhmu menyerang di kerajaan ku? Dan dari kerajaan mana kau diutus?" Tanya raja Wian.

"Kami disuruh membunuh putrimu dan memusnahkan kerajaanmu. Kami dari kerjaan M..." Ucapan nya terhenti karena mati yaitu salah satu perajurit dari kerjaan yang menyerang.

"Aaahh sial," Kata raja Wian.

"Sepertinya nyawa putrimu terancam," Kata raja Sanji.

"Kau benar. Aku harus bagaimana?" Tanya raja Wian.

"Kau harus membawa putrimu jauh dari kerajaan ini," Kata raja Sanji.

"Benar juga kata mu. Baiklah, aku akan merenkarnasikan putriku ke dunia lain hingga kerjaan ini tentram dan ketika aku tahu siapa yang ingin mencelakakan keluargaku, terutama putri kesayanganku," Kata raja Wian.

"Maksudmu dunia lain?" Tanya raja Shin tidak paham.

"Jadi begini, nenek moyang kami mengatakan bahwa ada dunia lain yang disebut dunia zaman modern. Dan kami bisa ber reinkarnasi ke dunia itu dengan bantuan kalung mulia permata biru, lalu membaca mantra. Kalung itu hanya bisa dipakai dalam dua keadaan. yang pertama dalam keadaan darurat. yang kedua jika orang tersebut memiliki keinginan serta tekad yang sangat kuat. Hanya orang tertentu yang dapat menggunakannya. Aku punya 5 kalung saja. Nenekku yang memberi ku sebelum ia wafat. Raja Wian menjelaskan.

"Lalu bagaimana cara kembali kesini? " Tanya raja Sanji.

"Hanya dengan cara memegang kalung itu dan membaca mantra di tengah malam, begitu juga jika ingin ber reinkarnasi ke zaman modern," Kata raja Wian.

Raja Sanji Shin hanya diam mencerna penjelasan raja Wian Qiran setelah itu mengangguk paham.

"Ohiya, terimakasih sudah membantuku," Kata raja Wian.

"Sama-sama," Kata raja Sanji.

"Ohiya, dengan siapa putri mu akan pergi ke dunia modern?" Tanya raja Sanji lagi.

"Bersama Lixhan dan Xixin. Lixhan adalah orang kepercayaan ku dan Xixin adalah istrinya Lixhan. Akan ku suruh mereka Pura-pura menjadi orang tua putriku. Dan aku akan menghilangkan ingatannya tidak secara permanen. Ia akan tahu semua tentang ini jika tubuhnya yang menginginkannya ataupun keadaan yang membuat ingatannya kembali tentang masalalu nya dikerajaan ini," Raja Wian menjelaskan.

"Kapan kamu akan melakukan reinkarnasi untuk putrimu? " Tanya raja Sanji

"Tengah malam nanti," Kata raja Wian

"Lalu bagaimana dengan isu putrimu tiba-tiba tidak ada di istana?" Tanya raja Sanji.

"Aku akan membuat isu jika putriku sudah meninggal dunia, dengan alasan telah dibunuh salah satu pasukan yang menyerangku," Kata raja Wian.

"Dan rahasiakan ini semua dari putramu. Jika ia sudah besar, kamu boleh memberitahukan pada putramu," Raja Wian menjelaskan.

Raja Sanji hanya mengangguk tanda paham dengan rencana raja Wian. Karena sudah selesai peperangan, raja Sanji pulang ke kerajaannya.

Dan malam itu pun rencana raja Wian dilaksanakan. Yang ada disana hanya raja Wian Qiran, permaisuri Lyana Qiran, Lixhan Xixin dan putri Lylyan.

Awalnya permisuri Lyana Qiran tidak setuju, tetapi karena dengan keadaan mendesak ia menyetujuinya. Raja Wian Qiran memberi banyak uang emas kepada Lixhan dan Xixin untuk kebutuhan putri Lylyan zaman modern.

*

*

*

*

*

Like, Coment, Vote...

Lanjut...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!