Panti asuhan di desa yang terpencil, Alan dan Alana saudara kembar tinggal di panti asuhan tersebut. ibu mereka meninggal 2 tahun yang lalu, saat mereka masih berumur 8 tahun. karena tidak ada kerabat yang mau mengurus mereka akhirnya mereka di titipkan di panti asuhan.
umur mereka sekarang sudah 10 tahun, meraka hidup cukup baik dan sehat. ibu pemilik panti mengurus mereka dengan sangat baik tentunya.
Keseharian Alan dan Alana selain bersekolah meraka juga membantu ibu panti mengurus anak-anak panti yang masih kecil, bercanda dan bermain bersama mereka.
suatu hari ada laki-laki tampan datang ke panti asuhan, dia mencari anak kembar yang dia akui sebagai anak kandungnya.
tidak ada lagi anak kembar selain Alan dan Alana, laki-laki tersebut pun berniat membawa Alan dan Alana. tapi ibu panti tidak percaya begitu saja, laki-laki tersebut harus membuktikan jika Alan dan Alana memang anak kandungnya.
Alan dan Alana yang kaget dan takut, bersembunyi di kamar mereka. yang ada di pikiran mereka adalah laki-laki tersebut adalah orang jahat.
"Apa dia benar-benar ayah kita?" tanya Alana. Alan dan Alana sudah bersembunyi.
"Bukan, dia bukan ayah kita. bukankah ibu sudah bilang bahwa ayah kita sedang pergi jauh untuk mencari uang!" jawab Alan
"Tapi jika dia benar ayah kita, apa yang harus kita lakukan kak?" tanya Alana, menatap wajah Alan.
"kita pikirkan nanti saja, sekarang kita sembunyi saja dulu. aku tidak akan percaya begitu saja pada laki-laki itu!" jawab Alan
Mereka masih sembunyi di dalam kamar. ibu panti yang sejak tadi mengobrol dengan laki-laki tersebut tidak bisa melakukan apa-apa, laki-laki tersebut akan membuktikan jika Alan dan Alana adalah anaknya, dia juga menunjukkan foto ibu alan dan alana yang masih muda dan hamil besar bersama laki-laki dan foto tersebut sama seperti laki-laki yang sekarang ada di panti asuhan .
"saya akan membuktikannya bu, tapi bolehkah saya bertemu dengan mereka dan mengambil beberapa helai rambut untuk tes dna" ucap laki-laki tersebut
"baiklah, mari ikuti saya tuan" jawab ibu panti
ibu panti dan laki-laki tersebut pun menuju ke kamar Alan dan Alana, di bukanya pintu itu namun tak ada orang di dalamnya. .
"Alan, alana... keluar nak, tidak apa-apa. mereka bukan orang jahat " ucap ibu panti
Alan dan alana yang mendengar ibu panti, terpaksa keluar dari persembunyiannya mereka. kini mereka berdiri di depan ibu panti dan laki-laki tersebut.
ibu panti berjongkok dan mengelus kepala mereka berdua dengan lembut.
"Alan, Alana.. tuan ini ingin bertemu dengan kalian, ingat apa yang dia ajarkan ibu kan. kalian harus sopan pada tamu, jadi kalian Salim sama tuan itu ya" ucap ibu panti, Alan dan Alana hanya mengangguk.
Meraka melangkahkan kakinya ke arah laki-laki tersebut dan menyalami tangannya.
"Alan dan ini adik ku Alana" ucap alan, menatap serius wajah tampan laki-laki yang ada di depannya
"boleh saya memeluk kalian" ucap laki-laki itu
Alan dan alana mengangguk, mengiyakan. dan laki-laki tersebut langsung memeluk mereka dengan erat
"maafkan saya, saya berjanji akan membuktikan kalo kalian benar-benar anak saya. saya akan kembali nanti, saya harap di hari itu kalian akan memanggil saya ayah" ucap laki-laki tersebut dan melepaskan pelukannya.
setelah itu laki-laki tersebut berpamitan pulang, tak lupa ia memotong beberapa helai rambut Alan dan Alana.
2 Minggu telah berlalu, dan laki-laki yang mengaku ayah kandung dari alan dan alana belum juga datang menepati janjinya.
Happy reading ❤
Alan dan Alana
Kembar tidak identik, saat ini mereka berumur sepuluh tahun. Alan memiliki wajah yang tampan meski dia masih kecil tapi ketampanannya sudah terlihat, dan adiknya Alana, Alana juga memiliki wajah yang cantik dan imut. Kulit merekapun putih dan bersih.
Alan dan alana, mereka termasuk anak yang pintar. Mereka berdua selalu ranking pertama dan kedua di sekolah mereka.
Alana, selain wajah imut, alana juga anak yang periang tidak sombong dan suka menolong. alana mempunyai satu kelebihan, yaitu bisa membaca pikiran orang lain lewat matanya.
Sedangkan Alan, sifatnya tegas meskipun dia masih kecil, Alan sudah bisa menjaga adiknya dan mengajarkan adiknya itu apa yang benar dan apa yang salah. Demi menjaga dan melindungi adiknya, alan belajar beladiri, yaitu karate . Jika sewaktu-waktu adiknya di ganggu alan bisa melindungi adiknya. Kini alan sudah jago karate, dan sesekali dia latihan di panti sendirian.
________________________________________
Arthur Nalendra
Arthur adalah ayah dari Alan dan Alana.
Arthur adalah pimpinan Nalendra grup, perusahaan yang menggeluti bisnis properti, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, dan restoran.
Di dunia bisnis arthur di kenal sebagai pribadi yang sangat kejam dan dingin. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, dia sangat peduli pada orang-orang yang ada di bawahnya. Dan arthur sangat menyayangi keluarganya, sifatnya yang dingin hanya dia tunjukan jika dia sedang bekerja. dan kejam, Arthur menunjukkannya pada orang-orang yang mengganggunya saja.
Sepulang dari panti asuhan, arthur menghubungi dokter pribadinya untuk datang ke rumah. Dia sudah lega menemukan anak-anak kandungnya yang selama ini dia cari, kini tinggal membuktikan bahwa mereka anak kandungnya dan menunjukkan pada ibu panti, tentu saja pada alan dan alana juga.
"Kak, jika tes dna nya sudah selesai apa kakak akan membawa mereka. dan tinggal bersamamu kak" tanya indra
Indra adalah sekretaris Arthur, Indra sudah menjadi sekretaris Arthur dari awal Arthur memperbaiki bisnis keluarganya, sampai sekarang.
"Jika mereka mau, tentu saja aku akan membawa mereka. kau siapkan saja semua Ndra" ucap arthur
"Baik kak" jawab Indra
________________________________________
Arthur kini sudah sampai di rumah, dan langsung menuju ke kamarnya untuk mandi.
Dokter pribadi arthur sudah datang dan menunggu di ruang tamu di temani Indra.
Setelah arthur selesai mandi dan ganti baju, Arthur langsung turun dan menuju ruang tamu.
"Jadi, apa yang mau di periksa Arthur nalendra? " tanya dokter Riko, teman Arthur dan menjadi dokter pribadi Arthur.
Arthur memberikan beberapa helai rambut Alan, Alana, dan dirinya ke Riko.
"Ini rambut anak-anak ku. Aku ingin membuktikan nya saja pada mereka lewat tes dna" ucap Arthur, meletakkan plastik kecil di meja
"Jadi, kau sudah menemukan anak-anakmu dan istrimu?" tanya Riko
"Hanya anak-anak ku, Istriku sudah meninggal dua tahun yang lalu, aku mendapatkan informasi bahwa anak-anakku sekarang tinggal di panti asuhan. Kemarin aku kesana dan melihat mereka. kau tau rik, mereka sangat mirip dengan ku dan dia" jawab Arthur dengan wajah sendu
"Baiklah, aku akan secepatnya melakukan tes. Aku akan hubungi Indra jika sudah selesai. Aku turut berduka cita Thur" ucap riko, menepuk pundak Arthur.
Dia pun membereskan peralatan nya.
"Baiklah, hati-hati di jalan. Aku tunggu kabar darimu" jawab Arthur
Arthur duduk kembali di ruang tamu, setelah mengantar Riko pergi.
Arthur menyenderkan kepalanya di sofa
"Ndra, apa jadwal ku penuh seminggu ini" tanya arthur
"Iya kak, bukan hanya seminggu. Tapi dua minggu ke depan kakak sudah ada jadwal yang harus kakak datangi " jawab Indra, menunjukkan ponselnya pada Arthur
"Apaa!!.... apa bisa di undur, aku ingin menemui anak-anak ku Ndra!" ucap Arthur sedikit kesal
"Maaf kak, ada agenda kakak bersama tuan besar juga minggu depan" jawab Indra
Arthur menghela nafasnya...
"Baiklah, semoga saja mereka mau menunggu selama dua minggu" Sahutnya
"Apa kakak ingin makan sesuatu?" tanya Indra
"Tidak, aku ingin istirahat saja ke kamar. Kau juga istirahatlah" jawab Arthur, dia pun masuk kedalam kamar nya.
"Baik kak, selamat malam" ucap Indra
Indra memang tinggal di bersama Arthur, karena Arthur yang menginginkannya. toh Arthur hanya sendirian di rumah besar ini, hanya di temani Indra dan beberapa pekerja rumah tangga saja.
Jika terjadi sesuatu atau ada hal yang penting, Arthur tinggal menuruni tangga dan menuju ke kamar Indra saja tanpa harus menunggu Indra.
________________________________________
Di dalam kamar Arthur, kamar Arthur memang kamar utama. Luas dan mewah, Arthur sudah berbaring di kasurnya.
"Terima kasih sudah menjaga anak-anak kita dengan baik, maafkan aku yang membuatmu menunggu terlalu lama. aku akan selalu mencintaimu istriku, sayang" ucap lirih Arthur.
Setelah mengetahui bahwa istrinya telah meninggal, setiap malam Arthur selalu meringkuk dan menangis di dalam kamarnya.
Arthur merasa menyesal dan merasa bersalah meninggalkan istrinya yang dia cintai itu.
Arthur memang sangat mencintai istrinya, Arthur menikah secara diam-diam. karena ayahnya yang menentang hubungan mereka dulu
Mereka berdua hidup bahagia, hingga suatu masalah terjadi di keluarga Arthur. Arthur terpaksa meninggalkan istrinya yang sedang hamil tujuh bulan, dan kembali ke keluarganya.
bersambung...
hi guys, baru lagi nih.... jangan lupa klik favorit, like, Coment dan votenya ..... 🙏🙏💕💕💕
Sudah dua minggu berlalu, alan dan alana masih berada di panti asuhan . Laki-laki yang mengaku ayahnya tak kunjung datang menepati janjinya pada alan dan alana.
Di taman panti asuhan, tepatnya di samping panti. alan dan alana bermain dengan teman-temannya, sejenak mereka melupakan lak-laki yang mengaku ayah mereka.
"Alan.. Alana .. sini nak" panggil ibu panti.
Alan dan alana pun menuju ibu panti.
"Ada apa bu?" tanya alan
"Kalian sudah mainnya yah, habis ini kalian mandi dan ganti baju" ucap ibu panti, mengelus rambut alan dan alana
"Memangnya kita mau kemana Bu?" tanya alana
"Ayah kalian akan datang sayang, jadi kalian harus siap-siap" jawab ibu panti
"Apaaa... jadi dia benar ayah kita bu?!" tanya alan
"Nanti juga, Kalian akan tahu sendiri nak. Sudah ayo mandi" jawab ibu panti
Alan sebenarnya merasa kesal, dia sebenarnya berharap jika memang laki-laki itu adalah ayahnya. Tapi laki-laki tersebut yang seakan melupakan janjinya membuat harapan alan hilang dengan sendirinya.
"Huh, dua minggu kita menunggu. Aku kira dia berbohong!" gerutu alan dalam hati
Alan dan alana pun masuk ke dalam panti untuk mandi....
Setelah selesai mandi dan sudah ganti baju alan dan alana duduk di kamar mereka.
"Apa benar dia akan datang kak?" tanya alana
"Tidak tahu, aku kesal dengan nya!" jawab alan cemberut
"Jika benar datang, apa kita akan tinggal bersama dia . Dan jika benar dia ayah kita?"tanya alana lagi
"Alana, aku juga tidak tahu. Pokoknya aku sangat kesal dengannya!"jawab Alan masih muka cemberutnya
Beberapa saat kemudian ada suara mobil yang berhenti di depan panti asuhan, ibu panti segera keluar dan menyambut tamu yang datang.
Tamu tersebut, di persilahkan masuk oleh ibu panti. Dan mereka sudah duduk di ruang tamu panti, ibu panti pamit untuk memanggil alan dan alana .
Di bukanya pintu kamar "Alan.. alana... sini nak, kalian harus temui ayah kalian " ucap ibu panti
Alan dan alana mengikut ibu panti dari belakang.
"Alan dan alana duduk di sofa ya" ucap ibu panti
Merekapun duduk, di depan mereka sudah ada laki-laki tampan yang waktu itu.
"Apa kabar Alan, Alana?" tanya arthur
"Kami baik-baik saja" jawab ketus alan
"Saya ingin menunjukkan sesuatu pada kalian berdua, boleh saya mendekat ke kalian?" ucap arthur
Alan tidak menjawab, alana yang mengerti jika alan masih kesal akhirnya menjawab laki-laki itu.
"Iya, boleh!" jawab alana
"Terima kasih" jawab arthur
"Ini adalah surat dari rumah sakit, isinya tertera bahwa kalian memang anak saya. Kalian boleh melihatnya" ucap arthur menyerahkan amplop putih pada alan dan alana
Alan dan alana membaca isi kertas itu, mereka berdua saling pandang setelah melihat isinya. Yang di katakan arthur nalendra itu ternyata benar, alan dan alana anak kandungnya.
"Apa kalian percaya pada saya" tanya arthur
"Iya" jawab alana, alan masih cemberut dan tidak menjawab.
"Lalu, alan. Apa kamu tidak percaya pada saya" ucap arthur
"Kenapa, kenapa baru sekarang datang. kemana selama ini. Ibu membesarkan kami sendirian, dan anda sama sekali tidak pernah menemui ibu. Kami juga tidak pernah tahu siapa ayah kami, ibu hanya bilang jika ayah sedang mencari uang. Kami hanya percaya saja apa kata ibu, tapi sampai ibu meninggal pun dan kami sudah besar anda tidak menemui kami . Sebenarnya apa yang kau cari, sampai kau melupakan kami?!" ucap Alan membuat arthur langsung terdiam dan menunduk.
Dia tidak percaya anak yang masih 10 tahun, sudah bisa bicara seperti layaknya orang dewasa.
"Maafkan saya, saya tidak bisa menceritakannya sekarang. Mungkin setelah kalian sudah dewasa saya akan menceritakan semuanya, dan saya tidak pernah melupakan kalian sedikit pun" jawab arthur
"Kenapa baru sekarang mencari kami, setelah ibu meninggal. Apa yang Anda inginkan?" tanya alan
"saya hanya ingin menebus kesalahan saya. Saya memang ayah yang tidak berguna, meninggalkan kalian begitu lama. Saya ingin kalian tinggal bersama saya, saya janji akan membuat kalian bahagia" ucap laki-laki itu
Alan berdiri dan meninggalkan mereka semua di ruang tamu, semua orang bingung dengan kelakuan alan.
Alana yang mengerti, berdiri dan meminta maaf kepada semua orang yang ada di ruang tamu.
"Maaf kan kak Alan, kak alan masih kesal. dan belum bisa menerima ini semua, Alana permisi sebentar." Ucap Alana, dan menuju alan yang masuk ke dalam kamar.
tok...tok...tokkk....
"Kak alan, alana masuk ya?" ucap alana, masuk ke dalam kamar. Di liatnya alan sedang duduk di kasur mereka.
"Kakak masih kesal ya?" tanya alana
"Tentu saja, dengan gampangnya dia bilang ingin kita tinggal bersama setelah semua ini. Lalu dia bilang ingin menebus kesalahannya, dengan apa. Apa dia bisa mengembalikan ibu?!" ucap Alan kesal
"Tapi kak, kak alan tahu kemampuanku bukan. aku sudah membaca pikirannya saat aku menatap matanya, dia tidak berbohong dia sangat tulus. " ucap Alana
"Apa kau yakin?" tanya alan
"Tentu saja kak.... apa aku boleh jujur?" ucap alana
"Ada apa?" tanya alan
"Aku ingin tinggal bersama ayah kak, aku juga ingin merasakan kasih sayang ayah seperti teman-teman di sekolah. Apa kakak tidak ingin bersama ayah, ibu sudah meninggal kak, dan ayah yang selalu di ceritakan oleh ibu datang menjemput kita. Setidaknya kita masih punya ayah" ucap alana
Alan yang mengerti perasaan alana, tidak bisa menolak keinginan alana. Alan sangat menyayangi adiknya, apapun yang di inginkan adiknya alan pasti akan berusaha mendapatkannya. jika memang tidak mungkin di dapatkan alan akan menjelaskan pada Alana.
"Apa kau yakin, dia baik dan tulus?" tanya Alan lagi.
"Iya, aku sangat yakin kak" jawab alana
"Oke, kita kesana lagi. Dan aku akan bicara padanya" ucap alan
"Oke, ayo kak" jawab alana
Mereka berdua pun keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu lagi.
"Maaf, membuat kalian menunggu" ucap Alan
"Apa, kalian tidak mau ikut bersama saya atau apa kalian membenci saya?. Tidak apa-apa saya akan terima keputusan kalian, jika tidak mau bersama saya.... " ucap arthur terpotong oleh alan
"Kata siapa yang gak mau tinggal bersama anda, kita tadi diskusi di kamar. dan alana merengek ingin tinggal bersama anda" ucap alan
"Apa!!.... jadi kalian mau tinggal bersama ayah" tanya arthur, sumringah
Alan dan alana mengangguk.... Arthur yang bahagia langsung memeluk mereka berdua.
"Terima kasih... saya berjanji akan melindungi kalian" ucap arthur
"Aku merasa sesak" ucap Alan
"Ah .. maaf saya sangat bahagia, sampai memeluk kalian terlalu erat. Jadi apa kalian bisa memanggil saya ayah?" ucap arthur
"Ayah" ucap alana dengan senyum manisnya. Arthur pun senang mendengar alana langsung memanggil nya ayah dan balik tersenyum pada Alana. kini arthur memandangi Alan.
Alan yang merasa di pandangi dengan tatapan memohon akhirnya memanggil arthur ayah. Meskipun masih kaku
"A.. ayah" ucap Alan
"Terima kasih.. jadi hari ini ikut ayah pulang ya" ucap arthur
"Apaa!!. tapi aku belom pamitan sama teman-teman di sini" ucap alana
"Aku juga!" ucap alan
"Baiklah, ayah akan menunggu kalian di sini. Kalian bisa berpamitan dengan teman-teman kalian semua" ucap arthur
Alan dan alana pun pergi ke kamar teman-temannya dan taman panti untuk berpamitan, Tak lupa mereka membawa baju-baju mereka.
________________________________________
Setelah mereka selesai berpamitan dengan teman-teman nya di panti, Alan dan Alana kembali lagi ke ruang tamu.
Alana memeluk ibu panti dan mengucapkan terima kasih, karena sudah merawatnya selama dua tahun ini. Alan pun sama memeluk ibu panti dan mengucapkan terima kasih.
"Kalian sudah siap?" tanya arthur
"Iya" jawab Alana, Alan masih diam.
"Baiklah, barang-barang kalian ayah bawakan yah. ayo ikut ayah" ucap arthur
Mereka semua keluar dari panti, ibu panti mengantar mereka sampai ke depan gerbang panti.
"Saya pamit ya bu, terima kasih sudah menjaga anak-anak saya" ucap arthur
"Iya sama-sama tuan, tolong jaga Alan dan Alana dengan baik" jawab ibu panti
"Tentu saja" jawab arthur, Dan masuk kedalam mobil bersama Alan dan Alana.
Indra masih di luar bersama ibu panti, Indra mengeluarkan sebuah cek yang sudah Indra siapkan sebelumnya.
"Ini sumbangan dari tuan Arthur bu, dan ini kartu nama saya. jika anda butuh sesuatu bisa hubungi saya, ini bentuk terima kasih dari tuan Arthur. Semoga ini bisa membantu ibu mengurus panti ini" ucap indra memberikan cek dan kartu namanya.
Ibu panti menerima cek dan kertu nama tersebut, dia melihat nama yang tertera di sana. ibu panti sedikit terkejut setelah melihat nama yang tertera di sana.
"Anda sekretaris, Arthur nalendra dari Nalendra grup. Jadi yang ada di dalam mobil adalah tuan Arthur Nalendra sendiri?" tanya ibu panti
"Benar sekali. Kalo begitu, saya permisi" jawab Indra
"Ah, iya... terima kasih banyak" ucap ibu panti
Indra masuk ke dalam mobil, dan melajukan mobilnya menuju ibu kota tepatnya pulang ke rumah arthur.
bersambung...
*jangan lupa klik favorit, dan like nya 😘😘😘
rate, vote dan Coment ya guys 😘😘😘
terima kasih sudah membaca🙏🙏❤❤
maaf jika masih ada kekurangan🙏🙏🙏*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!