Si Manis Dari Desa /NOMIN/BL/
1 - Si Manis Dari Desa
Nathaniel Ananta
Akhh?!! /tersungkur
???
Mangkanya! Anak yat*m tuh ga usah sok!!
Nathaniel Ananta
/mengepalkan tangannya
Anak muda manis yang masih berada di bangku SMP
Kini ia sudah berada di kelas 3 SMP dan dalam hitungan bulan ia akan menjadi siswa SMA
Di sekolah, ia selalu menjadi incaran para pembully.. Apa alasannya? Itu karena ia lahir dari keluarga yang miskin, Ayahnya sudah tidak ada sejak lama. Sungguh malang nasibnya
???
Udah guys! Cabut aja, sebelum ada guru yang ngeliat kita
Sang pembully itu pergi menjauh dari Nathaniel karena takut akan ada guru yang memergoki perilaku mereka
Wilana Ananta
/membantu Nathaniel bangkit
Nathaniel Ananta
Akh.. Kaki ku
Wilana Ananta
Apa mereka membully kakak lagi?!
Nathaniel Ananta
/mengangguk
Wilana Ananta
Yang benar saja?! Kenapa kakak diam saja?! Setidaknya laporkan mereka ke guru bk kak!
Wilana Ananta
Perilaku mereka sangat tidak baik!!
Nathaniel Ananta
Sudahlah, lagi pula kakak sedikit lagi akan lulus dan pergi dari sekolah ini
Wilana Ananta
Haish kakak!
Wilana Ananta
Ayo, biarku antar ke uks
Wilana Ananta
/membopong tubuh Nathaniel ke bangkunya
Wilana Ananta
Kaki kakak sakit sekali?
Nathaniel Ananta
Lumayan /duduk
Nathaniel Ananta
Terimakasih ya dek
Wilana Ananta
Jika butuh sesuatu panggil aku ya kak
Wilana Ananta
Aku kembali ke kelas dulu /pergi
Hallan Wisly
Natha?! /duduk di sebelah Nathaniel
Nathaniel Ananta
biasalah..
Hallan Wisly
Astaga.. Lu belum laporin mereka ke guru bk?
Nathaniel Ananta
Udah ga usah lah
Hallan Wisly
Tapi kalo ga gitu, yang ada mereka semangkin menjadi-jadi Natha!
Hallan Wisly
Bisa-bisa korban bully mereka bertambah
Hallan Wisly
Huft, cape gua sama lo Na
Hallan Wisly
Lo baik boleh, tapi jangan keterlaluan lah
Hallan Wisly
Gua ada sesuatu yang mau gua bilang ke lo
Hallan Wisly
Minggu depan gua akan pindah Na
Nathaniel Ananta
H-hah? Kamu serius?
Hallan Wisly
Maaf ya Na.. Ini karena kemauan Ayah gua untuk tinggal di kota besar
Hallan Wisly
Disana dia akan lebih mudah untuk berbisnis
Hallan Wisly
Maaf ya gua ga bisa nemenin lo lagi disini
Nathaniel Ananta
Ga usah minta maaf Hal /tersenyum
Nathaniel Ananta
Aku gapapa kok, lagi pula masih ada Wilana yang nemenin aku
Nathaniel Ananta
Kamu turuti apa mau Ayahmu dan jangan membantah ya
Hallan Wisly
Gua bakal kangen banget sama lo Na, seminggu itu bukan waktu yang lama
Hallan Wisly
Padahal kita udah temenan 6 tahun
Nathaniel Ananta
/mengelus punggung Hallan
Nathaniel Ananta
Jangan lupain aku ya?
Hallan Wisly
Pasti! Lo juga ya
Nathaniel Ananta
/ngangguk sembari tersenyum
Hallan Wisly
Ga ada yang bisa gua mintain contekan lagi saat disana /cemberut
Nathaniel Ananta
Kurang ajar!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian entah dari like, komen, atau subscribe yah!!
2 - Si Manis Dari Desa
Willy Sachio Wibisana
Anak Buna udah pada pulang nih!
Willy Sachio Wibisana
Eh, Natha kenapa kakinya? Sakit ya?
Nathaniel Ananta
Gapapa Bun
Wilana Ananta
Gapapa dari mana?! Kakak di bully lagi di sekolah Bun!
Wilana Ananta
Apa?! Kan bener
Willy Sachio Wibisana
Astaga sayang.. Kok kamu ga bilang ke Buna?
Nathaniel Ananta
Gapapa bun, luka ringan doang kok ini
Nathaniel Ananta
Di pijat dikit juga sembuh
Willy Sachio Wibisana
Ayo cepat masuk dan beres-beres
Willy Sachio Wibisana
Nanti Buna obatin kaki kamu, Jalannya pincang begitu
Willy Sachio Wibisana
/memijat kaki Nathaniel
Nathaniel Ananta
Akh!! Saket Bun!!
Willy Sachio Wibisana
Diem! Buna lagi pijitin biar ga sakit lagi kaki kamu ini!
Nathaniel Ananta
AAAAAAA!!!
Willy Sachio Wibisana
HEH NDASMU!!
Nathaniel Ananta
Sakit bunn /Cemberut
Willy Sachio Wibisana
Ah cemen kamu! Begitu aja sakit
Willy Sachio Wibisana
Ada luka lain ga?
Nathaniel Ananta
Udah di obatin di uks tadi
Willy Sachio Wibisana
Ouh bagus deh
Willy Sachio Wibisana
Pasti para pembully itu belum kamu laporin ke guru kan?
Nathaniel Ananta
/menggeleng
Nathaniel Ananta
Ga usah lah Bun! Jadi makin repot tau
Willy Sachio Wibisana
Mending repot dari pada kamu jadi pincang terus begini
Wilana Ananta
Ini aku buatin teh
Nathaniel Ananta
Makasi dek /menerima
Willy Sachio Wibisana
Nanti biar Buna yang melapor ke guru kamu
Wilana Ananta
Iya Buna aja! Kalo kakak mana mau!
Nathaniel Ananta
Ih Bun!! Ga usah!!
Nathaniel Ananta
Nanti aku deh yang akan melapor
Willy Sachio Wibisana
Serius ya?!
Willy Sachio Wibisana
Udah sering loh kamu begini
Willy Sachio Wibisana
Bukan satu atau dua kali doang kamu di bully seperti ini
Wilana Ananta
Jangan di percaya Bun, ngibul si kakak
Wilana Ananta
Kaburr /pergi
Nathaniel Ananta
Eum.. Bun
Willy Sachio Wibisana
Iya kenapa?
Nathaniel Ananta
Hallan mau pindah..
Willy Sachio Wibisana
Pindah kemana?
Nathaniel Ananta
Ga tau tapi katanya ke kota lain, itu karena kemauan Ayahnya
Willy Sachio Wibisana
Yasudah, kamu juga ga boleh ngelarang
Nathaniel Ananta
Engga ko Bun, tapi aku sedih aja
Nathaniel Ananta
Cuman dia teman aku satu satunya
Willy Sachio Wibisana
Kan masih ada Wilana di sekolah
Nathaniel Ananta
Bosen liat muka dia mulu Bun, udah gitu kan dia masih kelas 2
Wilana Ananta
Heh!! Aku denger ya kak!!
Willy Sachio Wibisana
/terkekeh
Ke esokan harinya di sekolah
Hallan Wisly
Lu belum melapor juga?
Nathaniel Ananta
/menggeleng
Hallan Wisly
Ayolah Natha..
Hallan Wisly
Minggu depan gua udah ga disini lagi loh
Hallan Wisly
Siapa yang mau jagain lo? Wilana? Dia aja cewek sedangkan anggota mereka ada yang cowok
Nathaniel Ananta
Aku akan baik-baik aja Hal, kamu tenang aja
Nathaniel Ananta
Ga usah pikirin aku, oke?
Hallan Wisly
Suka-suka lo deh Na!
Hallan Wisly
Minta jawaban mtk!
/mengambil buku Nathaniel
Nathaniel Ananta
Main ngambil aja!
3 - Si Manis Dari Desa
Willy Sachio Wibisana
Kenapa sayang?
Wilana Ananta
Aku penasaran dengan wajah Ayah
Wilana Ananta
Apa Buna benar-benar tidak memiliki foto Ayah?
Willy Sachio Wibisana
Tidak ada sayang
Wilana Ananta
Rambut ku dan kakak pirang, berarti rambut Ayah juga ya!
Nathaniel Ananta
Adek! Makan dan berhenti membahas itu!
Willy Sachio Wibisana
Ayah kalian memang memiliki rambut berwarna pirang
Willy Sachio Wibisana
Matanya sangat indah
Willy Sachio Wibisana
Namun ia tak suka bersua foto, maka dari itu Buna tidak memiliki fotonya
Nathaniel Ananta
Bun jangan bahas itu lagi, nanti Buna jadi sedih
Willy Sachio Wibisana
Tidak sayang
Wilana Ananta
Apa mata kami seperti mata Ayah?
Willy Sachio Wibisana
/menggeleng
Willy Sachio Wibisana
Ayah memiliki mata berwarna abu-abu
Willy Sachio Wibisana
Buna sangat menyukainya
Willy Sachio Wibisana
Saat pertama kali melihat Ayah kalian, Buna terpanah pada matanya yang seperti bulan
Wilana Ananta
Wahh! Ayah pasti sangat tampan!
Wilana Ananta
Wahh! Ayah ku adalah idolaku!
Willy Sachio Wibisana
/terkekeh
Nathaniel Ananta
Seharusnya superhero ga si?
Wilana Ananta
Beda! Ini kan fersi ku!
Nathaniel Ananta
/membaca buku di atas ranjang
Nathaniel Ananta
Masuk saja Bun
Willy Sachio Wibisana
/masuk ke dalam kamar
Willy Sachio Wibisana
Apa Buna mengganggu mu nak?
Nathaniel Ananta
Tidak bun /tersenyum
Willy Sachio Wibisana
/duduk di tepi ranjang
Willy Sachio Wibisana
Kau sedang membaca apa?
Nathaniel Ananta
Ini buku novel Bun!
Nathaniel Ananta
Aku membelinya dengan hasil uang dari aku berjualan roti buatan ku sendiri
Willy Sachio Wibisana
Kerja bagus, anak Bunda sudah mandiri
Nathaniel Ananta
Apa adek sudah tidur?
Willy Sachio Wibisana
/mengangguk
Nathaniel Ananta
Apa aku boleh tau awal mula Buna bertemu dengan Ayah?
Willy Sachio Wibisana
Tentu /tersenyum
Willy Sachio Wibisana
Saat itu Buna masih SMA
Willy Sachio Wibisana
Begitu pun dengan Ayah
Willy Sachio Wibisana
Tapi, Ayah adalah kakak kelas Buna saat itu
Willy Sachio Wibisana
Dulu Buna juga sering sekali di Bully seperti kamu, tapi suatu hari Ayah membantu Buna
Willy Sachio Wibisana
Dari situ Buna menyukai Ayahmu
Willy Sachio Wibisana
Walaupun Ayah udah ga ada, Buna ga akan berpaling darinya
Nathaniel Ananta
Semoga nanti aku mendapatkan kekasih seperti Buna
Willy Sachio Wibisana
Kenapa begitu?
Nathaniel Ananta
Karena Buna lemah lembut dan sangat setia!
Willy Sachio Wibisana
/terkekeh
Willy Sachio Wibisana
Kalau bisa, lebih baik dari Buna ya nak?
Willy Sachio Wibisana
Sekarang tidur ya, besok kau harus sekolah dan berjualan roti lagi
Nathaniel Ananta
/mengangguk
Willy Sachio Wibisana
/menyelimuti Nathaniel
Willy Sachio Wibisana
Selama malam sayang
Nathaniel Ananta
Selamat malam juga Bun!
Willy Sachio Wibisana
/mengecup kening Nathaniel dan pergi
Nathaniel Ananta
Kami pulang!!
Willy Sachio Wibisana
Ayo makan siang, Buna sudah memasak
Nathaniel Ananta
Aku akan membuat roti lalu makan siang, Adek duluan saja
Wilana Ananta
Aku mau bantu kakak!!
Willy Sachio Wibisana
Kalau begitu hati-hati ya saat berada di dapur
Willy Sachio Wibisana
Buna pergi ke kebun dulu
Willy Sachio Wibisana
Saat kakak berjualan, Wilana jaga rumah ya
Wilana Ananta
mau ikut kakak
/cemberut
Nathaniel Ananta
Turuti apa yang di bilang Buna Wil!
Wilana Ananta
Heum.. Baiklah
Willy Sachio Wibisana
/tersenyum
Willy Sachio Wibisana
Buna pergi dulu ya
/pergi
Nathaniel Ananta
Hati-hati Bun!
Wilana Ananta
Ayo kak! /menarik pergelangan tangan Nathaniel
Nathaniel Ananta
Sabar dong!!
Nathaniel Ananta
Di beli rotinya kakak-kakak cantik!!
Nathaniel Ananta
Huft.. Masih banyak yang belum terjual
Wilana Ananta
KAKAK! /Datang
Nathaniel Ananta
Kenapa kau ada disini?!
Nathaniel Ananta
Kembali dan jaga rumah sana!
Wilana Ananta
Untuk apa? Buna kembali lebih awal, jadi aku bisa membantu kakak!
Nathaniel Ananta
Benarkah?
Nathaniel Ananta
Kalau begitu, ambil sebagian dan mari kita berpencar
saat mereka sudah kembali ke rumah
Nathaniel Ananta
Jadi totalnya keuntungan kita berapa Bun?
Willy Sachio Wibisana
Lumayan, dari semua roti kita mendapat untung sebesar 224.000
Wilana Ananta
Besok ngemis aja yu kak
Nathaniel Ananta
Heh cocotnya
Nathaniel Ananta
Buna sudah menjual buah dari ladang?
Willy Sachio Wibisana
Belum, semua buah belum matang
Willy Sachio Wibisana
Maka dari itu buna kembali lebih cepat, buna hanya memeriksa kondisinya
Nathaniel Ananta
Padahal jika sudah matang hasilnya sangat lumayan
Wilana Ananta
ahh.. Aku lapar
Wilana Ananta
Buna masak apa?
Willy Sachio Wibisana
Sayur bayam, ada singkong goreng juga
Wilana Ananta
WAH!! SINGKONG GORENG!! /pergi ke dapur
Nathaniel Ananta
Makan gorengan mulu tambah bodoh nanti dia Bun
Willy Sachio Wibisana
biarlah, itu camilan ke sukaannya
Willy Sachio Wibisana
Lagi pula tak sering dia makan itu
Willy Sachio Wibisana
Nilai kamu bagaimana?
Nathaniel Ananta
Aman bun! Semester lalu aku peringkat satu
Nathaniel Ananta
Semester ini aku yakin peringkat satu lagi!
Willy Sachio Wibisana
Anak pintar /tersenyum
Willy Sachio Wibisana
semangat ya sayang
Nathaniel Ananta
/mengangguk
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!