NovelToon NovelToon

Apakah Ini Cinta

Bab 1 tidak akur

dirumah yang minimalis

dua pasangan paruh baya yang sedang diruang makan, kita panggil nyonya handro yang berusia 41 tahun dan tuan handro 43 tahun, nyonya handro sedang menyiapkan makanan namun mereka mendengar suara keributan di kamar atas

pintu kamar terbuka dan memperlihatkan pasangan pengantin baru , yang ribut

“ngak bisa gue ngak bisa tidur disofa, meskipun gue laki laki gue ngak mau ngalah sama lo buat tidur dikasur gue, lagian ini kamar gue" ucap darel dengan intonasi suara yang lumayan tinggi

“ngak bisa gue ini istri lo, biasanya suami bakalan ngalah sama istri, pokoknya gue ngak mau tidur disofa ngak enak”kata shena sambil berbaring di kasur darel

“ngak bisa pokonya lo harus tidur di sofa gue di kasur”ucapnya sambil menarik kedua kaki shena ke bawah sedangkan shena tidak mau kalah dia menarik sprei kasur

"gue ngak mau tidur di sofa titik ngak pakek komaaaa!!! " teriak shena

“lo harus tidur disofaaaaa!! "teriak darel menarik shena sekuat tenaga dan tangan tetap memegang sprei kasur hingga ikut tertarik karena tenaga darel sedangkan darel kakinya terpleset dan diapun terjungkal kebelakang dengan shena yang di tarik hingga darel jatuh dengan shena di atasnya "AAAAAAAA!!!!!" teriak mereka berbarengan mereka mulai berdiri dengan saling memandang tidak suka

Sedangkan diujung pintu terdapat abang darel yang bersandar di pintu

"ya ampun baru jadi pengantin udah ribut aja pasru”ucap abang darel , namanya husman ahmad handro usianya sekarang 23 tahun dia tinggi 175 cm tingginya sma dengan adiknya memiliki paras tampan melebihi adiknya, dan badan atletis berkuliah di Harvard University saat ini dia sedang libur untuk mengerjakan skripsi lebih awal agar tidak pusing tahun depan dia mengambil fakultas bisnis

“pasru apaan"kata mereka Berbarengan lalu saling pandang dengan tatapan maut masing masing kalau membuang muka

Husman terkekeh melihat pasangan muda di depannya ini

“udik kalian masa ngak tahu pasru(pasangan baru) " kata husaman sambil mengarah kebawah berusaha menyembunyikan tawanya

"kalau mau ketawa ketawa aja bang”kata darel dengan suara jengkel

" emang boleh " ucap husman diiringi dengan kekehan sedangkan shena yang melihat itu terpesona

"ngak boleh" ucap darel sambil menyilangkan tangan didada, husman hanya mengangguk saja tak ingin membuat adiknya semakin tidak mood

husman menautkan tanganya "oke pasru keributannya rumah tangganya ditunda dulu, kita makan malam dulu oke" kata husman sambil pergi kebawah

"husman mereka mana" tanya mama gia yaitu nyona handro

"mereka bentar lagi mau kesini kok ma" kata husman sambil duduk dan mengambil piring

"husman tunggu dulu nak, kita tunggu mereka dulu kita makan sama sama" kata tuan handro atau papa kai

Husnan yang akan mengambil makanan pun mengurungkan niatnya untuk mengambil nasi "iya pa" kata husman menurut dan tak lama pasangan baru muncul

" aduh lama amat pasru, sabar dulu dong mentang mentang udah halal"ledek husaman kepada adiknya

Sedangkan darel langsung menepuk pundak abangnya dan duduk di sampingnya"apaansih bang, ngak lucu tahu ngak"kata darel dengan muka cemberut sedangkan shena duduk dekat mama gia

"udah jangan ribut lagi ayo kita makan" kata papa kai

"sayang kamu mau makan apa" tanya mama gia siap mengambilkan apa yang mau di ambil shena

"eeh ngak usah tante, biar saya ambil sendiri aja" kata shena tidak enak sedangkan husman dan darel melihat mereka begitupun papa kai

"udah shena biarin mama gia yang ambilin buat kamu, mama gia memang menginginkan anak perempuan, namun allah tidak memberikan keturunan anak perempuan kepada kami dia malah mengirimkan darel kepada kami nak" kata papa kai

"jadi maksud papa darel ngak di inginkan gitu" kata darel kesal

"ya emang kenyataan gitu darel" kata papa kai

"ukkhuk ukhhuk" husman terbatuk batuk mendengar kejujuran sang ayah sambil terkekeh

"yang harusnya batuk itu gue bang bukan lo" kata darel sambil menyuapkan nasi

"itukan berarti rasa kepedulian gue terhadap lo rel" kata husman tersenyum mengejek

"halah bilang aja lo senang " kata darel

Sedangkan papa kai hanya tersenyum tidak merasa bersalah

"apa yang dikatakan oleh papa kai itu benar shena" kata mama gia membenarkan

"mah kok gitu sih, ah ngak mood makan aku" ucap darel sambil menyuapkan nasi

"ngak mood makan tapi nyuap terus" ucap husman

" ya kan laper "kata darel

Sedangkan shena tertawa melihat darel di nistakan oleh keluarga sendiri

"kalau tante ngak keberatan sih ngak papa" kata shena

"iya udah mama mau kamu cicipin maskan andelan tante sambel tempe dengan perkedel kentang, ini tuh makanan kesukaan darel semoga kamu suka ya" kata mama gia shena hanya mengangguk dan tersenyum

Setelah selsai makan shena berniat untuk membantu mencuci piring namun tangannya tiba tiba di tarik oleh mama gia"eh shena ngapain"kata mama gia

"aku mau bantu cuci piring tante " kata shena

"loh kok panggil tante, panggil mama aja kan kamu mantu mama aja,dan piring nya biarin aja di situ nanti mereka bertiga yang cuci piring sama beresin meja " kata mama gia sambil tersenyum manis, meski usianya suah tua tapi maam gia terlihat masih cantik

"emang ngak papa tante" kata shena menatap papa kai tidak enak, namun papa kai malah mengangguk

"mah kok aku sih yang cuci piring harusnya dialah" kata darel tidak Terima

"kamu jangan membantah perintah mamamu ini dosa tahu lakuin cepat husman kamu juga" kata mama gia lalu pergi membawa shena kebelakang rumah yang di penuhi tanaman bunga disana terdapat tempat untuk berbicara bersama keluarga dan kini mama gia dan shena duduk bersama

"sayang mama tahu kamu sama darel, ngak ada rasa cinta, tapi mama harap kamu harus menjaga darel selama dia di jakarta " kata mama gia

"hmmm iya tante eh ma" kata shena kikuk

"mama takut darel salah pergaulan apalagi dia anaknya polos sekali, mama tahu insiden ini tidak seharusnya terjadi apalagi kamu masih SMA " kata mama gia sedangkan shena hanya diam

Mama gia melanjutkan ucapannya "tapi percayalah bahwa kamu dan darel memang ditakdirkan sayang" ucap mama darel sambil mengusap kepala shena, shena merasa tersentuh dengan perlakuan mama darel terhadapnya, baru kali ini dia merasakan kehangatan seorang ibu, dari usia 5 tahun shena harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, karena semua keluarganya sudah meninggal dunia diakibatkan kecelakan mobil dan hanya dia yang selamat

Tanpa disadari air mata shena mengalir tanpa diminta "kamu kenapa" tanya mama gia

BAB 2 si penangis malam

“eem aku ngak papa kok ma, aku cuma terharu, padahal tante baru kenal aku dan saat insiden tadi tante ngak menghakimi aku sama sekali” ucap shena sambil menghapus air matanya

”ya mama ngak mungkin menghakimi kamu tanpa tahu kebenarannya, dan mama sangat mempercayai anak mama dia tidak mungkin melakukan hal hal yang diluar batas" kata mama gua sambil tersenyum hangat menatap shena

obrolan mereka terus berlangsung sampai melupakan 3 pria yang sedang membersihkan ruang makan "pah kenapa harus kita sih yang membersihkan ini semua harusnya ini ituh, kerjaan perempuan" ucap darel sambil mengelap piring yang dicuci oleh husman

"perempuan itukan juga manusia darel, mereka juga punya rasa lelah, perempuan yang kita nikahi itu, untuk diratukan, jika kita melakukan mereka maka mereka akan merajakan kita" ucap papa kai

"maksud papa apa aku ngak ngerti" kata darel bingung

"maksudnya kalau kita sebagai pasangan harus saling membantu, seperti saat ini Mama kan sudah masak buat papa dan kalian, sekarang giliran kita yang cuci piring ngelap meja" ucap papa kai lembut sambil mengelap meja makan

"tapi pah papa kan udah kerja di luar masak harus kerjain ini juga dirumah" kata darel

"kalau kamu pelajari apa saja tugas suami dan istri menurut islam kamu pasti ngerti, kalau papa ngomong panjang lebar kamu pasti ngak akan ngerti, sekarangkan kamu lebih dulu berumah tangga dari abang kamu, maka kamu sebagai imam harus membawa makmum kamu kejalan yang benar darel"ucap papa kai

"tuh dengerin, nanti gue kasih lo buku tentang rumah tangga " ucap husman sambil mengelap tanggannya lalu pergi ke kamarnya

"papa udah selsai papa mau nyusul mama ke belakang rumah kamu mau ikut" tanya papa kai dan diangguki oleh darel,

Dari belakang rumah terdengar suara tawa yang begitu renyah dari dua wanita yang sedang berbincang namun salah satu tasnya mirip kunti

"pah itu tawa siapa kok kayak kunti" tanya darel sedikit merinding

"bukan tawa kunti itu darel, nanti kamu lihat aja" kata papa kai sampai ke belakang rumah

"masak iya suara tuh cewek" batin darel

saat sampai berapa terkejutnya dia yang dia lihat tertawa seperti kunti ternyata mamanya, bukan apa apa, karena selama tinggal sama orang tuanya, mamanya ini sangat menjaga image tawanya didepan orang termasuk keluarga maupun kerabat

"ma ngobrolin apa sih seru banget kayaknya" tanya papa kai tidak terkejut karena sudah terbiasa

Mama gua yang melihat darel masih mematung di pintu dengan muka pucat pun segera berdiri

"pah itu darel kenapa, kok mukanya pucat banget, kayak lihat hantu pah" kata mama gua khawatir segera menghampiri darel diikuti dengan papa kai dan shena

" darel kamu kenapa nak" tanya mama gua memegang bahu darel hingga darel terperanjat , darel menatap papanya

Sedangkan papa kai langsung memberi isyarat agar darel tidak mengatakan bahwa tawa mama gua seperti kunti , karena papa kai pernah mengatakan tentang tawanya itu seperti kunti mama gia ngambek selama sebulan dan selama sebulan pula ia tidak mendapatkan jatah

"anu ma ituu" ucap darel ragu sedangkan papa darel terus memberi isyarat dengan menyilangkan tangan

"anu apa darel ngomong dong kamu kenapa kok muka pucat gitu" tanya mama gia langsung memutar kepalanya melihat sang suami, dengan segera papa kai merubah ekspresi dan gestur tubuhnya

Sedangkan shena sepertinya mengerti maksud dari papa kai, karena shena sendiri kaget. mendengar suara tawa mama darel yang sangat magic itu

"eh ngak, ngak papa kok ma, aku cuman kedinginan aja, iyah aku kedinginan" alasan darel sambil mengusap bahunya seperti orang kedinginan

"aduh kamu ini bikin mama kaget aja, ya udah ayo kita masuk" kata mama gia

"kalian tidur sanah besok mama mau bawa menantu mama buat belanja yah" kata mama gia penuh semangat sambil mengusap kepala shena, shena yang diperlakukan seperti itupun hanya tersenyum manis

Darel yang melihat itu memandang shena sinis dalam hati darel "sok manis banget, huh caper lo'" batin darel, seakan mengerti isi pikiran darel shena menjulurkan lidahnya pada darel saat mama gia dan papa kai tidak melihatnya

Saat mama gia berbalik semua kembali ke ekspresi masing masing"ya udah kamu tidur yah sayang " ucap mama gia sambil mengecup kening shena seketika shena mematung

tanpa disadari oleh shena dia mulai nyaman dengan mama darel karena terlalu berkelana dalam pikirannya ia sampai tidak sadar kalau mama gia dan papa kai sudah masuk kamar sedangkan darel sudah naik tangga

Darel menoleh ke arah shena "heh lo mau tidur disitu" kata darel seketika membuyarkan lamunan shena

"eh enggak" kata shena berlari menaiki tangga melewati darel, darel mengerutkan kening sampai ia pun ikut berlari namun keduluan shena

"heh kalah lo, tidur di sofa sanah" kata shena sambil melempar bantal tepat dimuka darel

" padahal ini kamar gue dasar gadis sinting" kata darel mendumel

"gue dengar ya lo ngomong apa cowok jelek" kata shena dengan mata terpejam

Rasanya darel ingin menarik shena dari atas tempat tidur, tapi nanti gadis itu akan berteriak dan namanya akan marah padanya karena dia sangat menyayangi menantunya yang bahkan dia sendiri tidak ingin memperistrikannya hah entah apa yang akan terjadi jika sudah masuk sekolah nanti

Malam ini terasa sunyi karena semua penghuni rumah sudah tertidur jam 2:03

"ibu ayah jangan tinggalin shena ibu ayah hiks hiks jangan tinggalin shena jangan" igauan shena

Darel yang tertidur terbangun mendengar suara tangisan shena

dengan segera ia membangunkan gadis itu "hei hei bangun bangun lo" kata darel sambil menggoyangkan bahu shena

Shenapun terbangun “ek eh, kenapa lo bangunin gue, gue lagi tidur kenapa sih" kata shena dengan suara khas orang bangun

"kenapa kenap lo nangis tadi " kata darel

" hah emang iya gue nangis"kata shena meraba pipinya yang basah

"ingus lo tuh juga di bersihin, jangan nangis lagi lo, ganggu gue tidur aja" kata darel kembali tidur " jangan nangis lagi awas lo" ucapnya lagi dengan mata tertutup dan menunjuk shena

shena yang bangunpun tidak bisa tidur lagi, karena takut mimpi itu kembali kecelakan mobil itu terus menjadi mimpinya selama ini, karena tak mau menganggu darel diapun tetap terjaga tanpa ia sadari dia menatap darel yang wajahnya diterangi oleh cahaya bulan, darel sangat mirip dengan mamanya tidak seperti abangnya husman yang lebih mirip dengan papanya

5:25 subuh

“heh bangun ngak sholat lo” kata darel sambil menepuk pelan bahu shena

BAB 3 menantu kesayangan

“woi bangun lo ngak mau sholat" kata darel dengan sedikit kencang

“gue dateng bulan rel" ucap shena dengan mata tertutup dan kembali tidur

"bilang dong dari tadi aelah" kata darel pergi kebawah

“loh darel shena mana ngak sholat, lagi halangan ya atau" kata mama gia dengan memicingkan matanya

" apasih ma, jangan aneh aneh deh dia lagi halangan haid dia" kata darel

" ya aneh aneh juga ngak papalah darel kan udah halal” kata husaman manikan alisnya yang tebal

Darel siap menyahuti ucapan abangnya namun papanya lebih dulu menyela

“udah ayo ke masjid nanti telat ” kata papa kai

Tak lama akhirnya mereka pulang sedangkan shena masih tidur

“allahu akbar kebo banget dah ni gadis sinting" ucap darel sambil menoel Noel bahu shena

Shena yang terbangun ku membuka matanya perlahan “eek hhh jam berapa sekarang ” suara khas bangun shena

“ udah mau jam 8” kata darel

“oh, ya udah gue mau mandi dulu" ucap shena

Sedangkan darel ke bawah duduk di sofa sambil menonton TV

“darel shena udah bangun" kata mama gia

“udah ma, lagi mandi tuh" kata darel

"oh ya udah kalau gitu mama mau siapin dia baju"

kata mama gia

" ngapain siapin dia baju ma, kan dia bukan anak kecil" kata darel masih menonton acara kesukaannya lapor pak

“tapikan dia kesini ngak bawa baju, kemarin kan dia bilang dia cuman nganterin makanan sampai akhirnya terjebak sama kamu di tenda " kata mama gia lalu pergi ke kamarnya untuk mengambilkan bajunya yang cocok untuk shena

“oh ya ini semua gara gara orang mesum itu, heh awas aja kalau gue ketemu sama mereka gue habis mereka sama gue" kata darel geram karena kedua pasangan itulah yang membuat darel dan shena harus di nikahkan

FLASH BACK

malam ini darel pergi ke warung untuk membeli mie instan, mie instan nya habis di rumah, selama liburan panjang darel menginap di rumah orang tuanya di kampung kekulun

Saat berjalan ada seorang kakek kakek meminta tolong “tolong tolong cuk, tolong kakek" kata kakek itu “loh kenapa kek" tanya darel

"gini cuk, cucu kakek, ngak pulang pulang, dari tadi katanya mau kedekat gunung buat telpon temannya, tapi kakek kesana ngak ada cuk" kata kakek itu

" kakek udah minta bantuan warga" kata darel lagi

" ini saya mau ke rumah pak RT buat kumpulin warga buat cari cucu saya " kata kakek itu

" ya udah, kakek pergi ke rumah pak RT, biar saya duluan cari cucu kakek" kata darel kakek itupun mengangguk dan pergi sambil meminta Terima kasih

" katanya dekat gunung berarti bisa jadi dia di gunung itu juga" kata darel, pergi ke gunung kampung kekulun, gunung itu memiliki jalan yang bagus untuk kendaraan motor untuk naik ke atas

Darel berjalan kaki menaiki gunung dengan adanya senter “eh tapi gue ngak nanyak cucu kakek itu perempuan apa laki laki masih kecil apa remaja, aduh goblok banget sih gue, kalau gitu gue ngak tahu mau nyari apa, tapi kalau kakek itu sebegitunya pasti perempuan hah udahlah cari aja siapapun yang ketemu berarti dia cucu kakek itu" kata darel sambil mengangguk

Tapi samar samar dia mendengar suara aneh seperti ah ah

“hih suara aneh apa itu masak iya suara radio" kata darel mematikan lampu hpnya dia bersembunyi di semak semak dia melihat ada tenda di sana yang bergoyang

tak lama sepasang kekasih keluar dengan memperbaiki baju masing masing namun, darel tidak melihat wajah kedua pasangan itu

Pasanagn itu pergi, darel langsung berdiri “woi jangan pergi" kata darel, tapi mereka berdua sudah lebih dulu kabur darel ingin mengejar namun mereka sudah menghilang di kegelapan

Darel masuk ke tenda melihat benda aneh panjang dengan banyak cairan dimana mana

Dia melihat sebuah ponsel merah vivo y02

disisi lain shena sedang mengantarkan makanan

“gila si bos suruh gue nganterin makanan malam malam gini, mana gue cewek lagi kalau gue di aap apain di jalan dimana, lagian ngapain sih nih orang pesan makanan malam malam gini bikin orang susah aja" kata shena ngomel kini dia sudah sampai “ini tempatnya sepi amat ” kata shena sambil turun dari motornya

Dia berjalan kaki tidak jauh dia melihat sebuah tenda “pasti itu tendanya orang mesum" kata shena saat melihat tenda terbuka dia membuka penutup tenda“ini mas pesannannya" ucap shena

Dan darel berbalik" looo ngapain disini" kata darel

Shenapun tak kalah terkejut melihat darel di tenda itu, shena dan darel satu sekolah tapi beda kelas, dan mereka musuh bebuyutan

“hoooh lo ternyata ngak sesuci yang dibilang kaum hawa disekolah ya" kata shena sambil mengambil hpnya dan memotret darel yang didalam tenda dengan cepat darel keluar

Dan mengambil HP shena

"heh HP gue siniin ngak" kata shena tinggi badannya yang tidak sama membuat shena kewalahan mengambil hpnya, darel terus mundur dari kejaran shena sampai darel tersandung dengan shena yang berusaha mengerem tapi malah terjatuh, dan akhirnya shena berada di atas darel dengan mereka saling tatapan

Berbarengan dengan itu warga sampai dan melihat mereka dalam posisi yang inti

“astagfirullah " ucap semua warga

darel dan shena sgera berdiri, dan salah satu warga melihat ke dalam tenda " astaghfirullah kalian berbuat zina ya" kata salah satu warga A

"eh ngak pak saya cuman bantuin kakek," ucap darel ingin melanjutkan perkataan nya namun di potong oleh shena " saya juga ngak ngapa ngapain kok pak, saya cuman nganterin makanan" kata shena sambil memperlihatkan makanan yang masih terbungkus rapi ditanah.

"kalau ya mana motor buat anterin makannya " kaat salah satu warga C

" ada di siiitu" kata shena berhenti, tidak melihat motornya "eh tadi disitu pak kok ngak ada innalillahi" kata shena menaruh tangannya di kepala

" alah alesan aja kamu " kata slah satu warga B

" udah pak RT, kita nikahkan saja mereka mencemari nama baik desa saja" kata salah satu warga E

”tapi kita perlu menemukan wali mereka " kata pak RT

“anak ini saya tahu pak dia anaknya siapa, dia anaknya pak kai" kata salah satu warga D

Warga mulai membawa shena dan darel ke rumahnya darel, meski sudah menjelaskan banyak hal warga tidak mau mendengar kan ucapan darel dan shena

"ASSALAMU'ALAIKUM" salam warga bersama sama

"wa'alaikum salam" jawab seorang wanita larut baya yang sangat cantik dj usianya yang tidak lagi muda

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!