NovelToon NovelToon

You Are My Angel

prolog

Kaylo Fendaz Beltran adalah seorang CEO Beltran company. Dia sangat berkarismatik, sosoknya yang dingin dan tegas melekat padanya. Wajahnya yang tampan bak dewa yunani membuat kaum hawa memuja dirinya. Tak heran jika banyak para wanita kelas tinggi ingin menjadi pendampingnya. Kaylo atau bisa dipanggil kay adalah keturunan Jerman dan Indo. Ayahnya adalah keturunan jerman dan ibunya seorang model terkenal di Indonesia. Ayahnya bernama Fransandres Beltran. Ibunya bernama Jenifer Beltran.

Di usia menginjak 30 tahun kaylo masih betah untuk melajang. Dia hanya menjalankan bisnisnya dan tidak pernah memikirkan tentang pernikahan. Orang tua kaylo selalu mendesaknya untuk segera menikah.

Agelica Vanesa adalah gadis sederhana. Gadis yang berumur 20 tahunan itu sangatlah cantik. Kulitnya putih seputih susu, hidungnya mancung, pipinya chubby, postur tubuh kecil berisi. Sejak 2 tahun lalu dia mulai hidup sendiri. Kehidupan yang keras menjadikan dia mandiri dan kuat. Semenjak insiden kematian orang tuanya angel harus bekerja keras. Walaupun begitu angel tetap ceria. Keceriaannya selalu menjadikan dia pribadi yang hangat.

Pagi yang cerah, secerah wajah yang masih berkutat dengan bantal dan gulingnya. Hari ini adalah hari yang sangat indah. Mentari yang menyinari wajah itu, seperti malu untuk memgusik sang empunya yang sedang tertidur pulas. Angel menggeliat dan mengerang dalam tidurnya. Dirinya terusik dengan cahaya mentari tersebut. Segerahlah dia bangun untuk melanjutkan aktivitasnya. Langsung saja dia menuju kamar mandi untuk melakukan aktivitas paginya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Angel bergegas cepat merias dirinya dengan sederhana dengan balutan kaos dan celana jins. Tidak lupa, rambut kuncir kudanya. Sebelum berangkat, Angel selalu menyempatkan sarapan. Sarapan dengan roti sederhana untuk mengenyangkan perutnya.

Dengan membuka pintu rumahnya, perlahan Angel menatap langit yang biru. Senyumnya secerah matahari selalu membuat kaum adam meleleh. Setiap hari dia berjalan kaki menuju halte bis. Angel selalu berangkat sebelum jam buka cafe. Karena, Angel tidak ingin terlambat. Sebab, bosnya sangat galak. Terlambat sedikit saja, dia selalu mengancam dengan potong gaji.

Angel sangat tergesa - gesa ketika melihat jam tangannya menunjukkan pukul 07 lebih 45 menit.

''0h... Astaga aku terlambat, sial...! ini gara-gara bis itu datang terlambat," gumam Angel.

Setibanya di restoran, Angel bernapas lega. Karena bosnya belum datang.

''Sedang apa kau berdiri di depan pintu? menghalangi jalanku, Minggir...!'' ucap Karina sambil mendorong Angel.

''Ehhh.. bos. He..He..He...Aku pikir Kafenya libur."

"Jika tutup, aku tidak dapat uang, uang adalah hal yang harus dicari. Lagi pula, aku tak mau rugi. Cepat masuk! Bereskan cafe! Atau kau akan ku pecat," ucap Karina sambil membuka pintu.

Dengan langkah semangat, Angel masuk ke dalam cafe dan melakukan hal yang biasa dia kerjakan.

Walaupun Karina galak dan suka mengancam. Tapi, sejatinya dia adalah baik. Pertemuan mereka yang tidak sengaja membawa Angel bekerja dengan Karina.

Sementara itu, di ruangan yang megah dan besar tampak seorang pria yang sedang berkutat dengan berkasnya. Tatapan yang dingin dan menusuk itu membuat siapa saja pasti meremang ketakutan. Tangan yang berurat, badan yang tegap dan rahang yang kokoh. Membuatnya, selalu mendapat tatapan yang memuja bagi kaum hawa. Banyak yang ingin mendekati dan merayunya. Bahkan, ada yang bersedia untuk menghangatkan ranjangnya. Tapi, Kaylo tidak bergeming sedikit pun. Karena baginya wanita adalah hama yang menjijikkan.

Episode 1

Kaylo yang tengah konsentrasi mengenai berkasnya, tiba-tiba dikejutkan dengan pintu yang dibuka secara kasar.

Brak

"Shittt..." Kaylo mengumpat keras.

Dengan tatapan tajam, Kaylo menatap sang empu yang membuka pintu tersebut. Dia adalah Maxell Loreno. Tanpa permisi Max menghampiri Kay.

"Kay, kau harus menolongku. Aku tak tahu harus minta tolong siapa lagi. Ayolah... Hanya kau yang bisa membantuku," celoteh Max tanpa henti.

"Kau merusak hariku, Max, apa kau tidak lihat aku sedang sibuk, urusi urasan mu sendiri."

Kaylo melirik Max dengan tajam. Bagai monster yang siap melahap mangsanya. Max yang tau di tatap, hanya acuh tak menganggapnya. Max tahu sifat Kaylo. Karena mereka berteman sudah sangat lama.

"Ayolah... Sekali ini saja. Kau harus mau. Melani mengajakku dan kau bertemu di cafe. Kau tahu sendirikan, Melani selalu ingin bertemu denganmu. Jika tidak, dia akan mengancam ku . Melani akan memberi tahu daddy mengenai kelakuanku. Aku tidak mau di buang keluargaku," ucap Max dengan nada memelas.

Shit! Kaylo mengumpat dalam hati.

Kaylo bingung. Dia tak bisa mengelak permintaan Max yang sudah ditolaknya beberapa kali. Ini gara-gara pertemuan yang tidak sengaja dengan Melani. Kalau saja dia tidak bertemu wanita itu, pasti dia tidak dapat hal yang merepotkan mengganggu pekerjaannya.

"Bilang saja aku sibuk. Aku malas meladeninya."

"Kau benar-benar menyebalkan, Kay. Kita berteman sudah lama. Bertemulah dengannya, bilang kalau kau tidak menyukainya. Kan beres...."

Tanpa aba-aba, Kaylo langsung menggeser kursinya dan mengambil jas yang menggantung di dekatnya.

"Apa kau hanya diam saja di situ? Sampai kapan kau menatapku? Lihat, ada lalat yang mau masuk ke mulutmu!" Kaylo berjalan keluar pintu.

"Astaga ...! Aku tidak percaya. Kau mau ikut denganku. Terimakasih Kay. Kau memang sahabatku terbaik." Max berjalan mengikuti Kaylo dari belakang.

Kaylo hanya menatap jengah Max. Kalau bukan sahabatnya, Max pasti akan di buang di hutan. Agar, dia tidak mengganggunya.

Mereka berdua pun turun dengan menaiki lift. Sampai di lobi, para karyawan tak hentinya memandang kagum dengan mereka. Mereka berdua bagai malaikat tampan yang memukau.

Maxell Loreno ada sahabat Kaylo dari kecil. Max tahu luar dalamnya Kaylo. Max juga tahu apa yang pernah menimpa kaylo. Pria berusia 29 tahun itu adalah playboy sejati. Dia selalu bergonta ganti wanita. Dan wanita baginya adalah barang. Dalam hatinya, tak ada cinta. Max sosok yang fleksibel. Dia bisa dengan mudah berbaur dengan orang baru. Wajahnya yang tampan, hidungnya yang mancung, badannya tinggi ramping seperti model dan kulitnya putih. Max keturanan Belanda dan Jepang. Tinggi Max diturunkan dari ayahnya. Wajah Max hampir mirip dengan ibunya. Bisa dibayangkan wajah Max pasti sangatlah tampan.

Keluarga Max pindah ke Indonesia untuk berbisnis. Mereka pindah dari Max kecil. Max dan Kaylo dipertemukan saat mereka sekolah dasar. Semenjak saat itu mereka telah dekat.

Dylan Loreno adalah ayah Max dan Ibunya Jeniko Loreno sudah meninggal karena sakit. Ayah Max sangat setia kepada mendiang istrinya. Dylan tidak pernah berfikir untuk menikah lagi. Dylan berharap banyak kepada Max. Dia tidak segan - segan menghukum Max. Apabila, Max melakukan kesalahan. Maka dari itu, Max sangat takut dengan ayahnya. Karena, Max sangatlah menghormati ayahnya. Sebab, berkat ayahnya lah. Max bisa berdiri di dunia ini.

Mereka yang sudah keluar dari lobi segera masuk ke mobil. Keheningan terjadi antara mereka berdua. Sebenarnya, Max merasa bersalah karena meminta Kaylo untuk bertemu Melani. Tapi apa daya, Melani mengancamnya.

Tak berapa lama mereka sampai di kafe. Nama kafe tersebut adalah K Kafe. K Kafe adalah kafe milik Karina. Tempat dimana Angel bekerja.

Mereka masuk dan mencari sosok Melani Loreno. Melani Loreno adalah wanita berkelas tinggi, bajunya berharga fantasi. Tubuh yang semapai, kakinya jenjang, kulit yang putih dan rambut yang panjang lurus serta wajah yang sangat cantik.

Melani melambaikan tangan dengan sangat mempesona. Dia sangat senang ketika harapannya terkabul. Kaylo datang dengan sangat tampan. Balutan jas yang senada serta mahal tentunya membuat Melani semakin salah tingkah. Melani sangat menyukai Kaylo sejak pertama kali bertemu. Sampai dia tidak sadar menatap Kaylo tanpa henti. Padahal Max dan Kaylo sudah duduk di depannya. Melani seperti tersihir atas ketampanan Kaylo. Bukan hanya Melani yang mengagumi ketampanan Kaylo, para pengunjung kafe pun juga terpesona. Siapa pun pasti kenal dengan Kaylo. Seorang CEO nomer satu yang sangat di minati untuk dijadikan pendamping hidup para wanita.

Episode 2

Max langsung saja melambaikan tangan di depan wajah Melani. Melani seketika sadar. Wajahnya langsung memerah karena malu. Karena, dia ketahuan memandang Kaylo. Sedangkan Kaylo hanya cuek dan dingin.

"Hei... Aku pikir kau sedang kerasukan hantu, Mel. Sampai bengong begitu," cerca Max mencairkan suasana.

"Maafkan aku. Bukan maksudku mengabaikan kedatangan kalian. Oh.... iya Kay, kau pilih makanan apa? biar aku yang memesan." Melani membuka buku menu sambil menahan malu.

Dia sangat tampan, oh.. my lord, Aku sangat menginginkannya. Tidak..! Sabar Mel, sebentar lagi Kaylo pasti jadi milikmu**. batin Melani sambil memandang Kaylo dan tersenyum.

Namun, tiba-tiba tanpa ada hal yang di duganya, ada seorang pelayan yang tidak sengaja jatuh dan nampan yang dibawa tumpah. Nampan yang berisi jus mangga itu tumpah di baju si tampan Kaylo. Sontak semua pengunjung memandang pelayan tersebut. Max pun kaget dan langsung berdiri. Sedangkan Melani langsung menatap tajam pelayan tersebut.

Kaylo yang hanya diam dengan ekspresi dingin membuat suasana kafe jadi hening seperti makam. Melani tak menyangka, hari yang sangat dinantikan jadi kacau. Pelayan yang di tatap tajam oleh Kaylo adalah Angel.

Angel jatuh karena di senggol oleh seorang pelanggan. Namun, pelanggan tersebut malah lari keluar Kafe. Dengan perasaan gugup, Angel langsung membersihkan noda jus dengan sapu tangannya.

"Maafkan saya tuan. Saya benar tidak sengaja. Tadi, ada seseorang yang menabrak saya. Saya akan bertanggung jawab." Angel berbicara dengan bibir bergetar.

Terus terang, Angel takut dengan tatapan intimidasi dari pria tersebut. Namun, Angel tetap bersikeras untuk mengelap baju sang pemilik. Tapi, sebelum mengelap baju sang pemilik. Melani lebih dulu melayangkan tangannya.

Plak

"Dasar pelayan rendahan! Apa kau tau kesalahan yang kau lakukan? kau tidak becus bekerja." Melani berdiri dengan menatap Angel tajam.

Melani marah, karena semua gagal. Angel yang ditampar hanya meringis kesakitan. Max memandangi Angel dengan perasaan iba.

"Sudahlah Mel, dia tidak sengaja, lagi pula Kay juga diam saja," ucap Max sambil memandangi Angel.

Max melihat Angel tanpa berkedip.Dia tahu, Angel sangatlah cantik. Padahal tak ada polesan barang mahal di tubuhnya. Max yakin, gadis ini sangatlah polos.

"Oke... Lebih baik kau pergi dan-," belum selesai Max berbicara, sudah dipotong oleh Kaylo.

"Kau tak bisa pergi begitu saja. Kau harus mengganti jas ku." Kaylo menatap Angel dengan tajam.

Sontak Angel kaget. Mengganti jas pria itu, Angel bahkan tak menyangka mengganti jas itu. Dia berfikir keras. Uang dari mana untuk mengganti jas itu? Padahal, gajinya hanya untuk makan sehari - hari.

Melani tersenyum penuh kemenangan. Pasti akan sangat menyenangkan bila pelayan yang di depannya ini tersiksa. Max hanya diam, dia tak bisa membantu kali ini. Namun, terbesit ide gila Max untuk membantu gadis itu.

"Kay....Dari pada mengganti jas, mending kau suruh dia untuk kerja tanpa digaji. Bukankah akan sangat menguntungkan." Max berucap sambil melirik Kaylo.

Melani, Angel dan Kaylo kaget. Mereka terbawa oleh pikiran masing-masing. Melani berfikir. Jika pelayan itu setiap hari di dekat Kaylo, pasti akan merepotkan. Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Dia harus mencegahnya.

Angel pun masih sama bingungnya. Dia menatap Kaylo, dan tanpa sadar Angel mengeluarkan sapu tangannya untuk membersihkan noda jus di bajunya. Setidaknya, noda itu akan sedikit menghilang. Dengan sedikit mencondongkan badannya. Angel mengelap noda tersebut. Sontak Kaylo kaget. Namun, karena aroma tubuh gadis di depannya sangat harum, bahkan nafasnya serasa bau vanila. Kaylo langsung membeku, dia masih bingung. Biasannya, kaylo akan langsung menepis tangan orang asing bila ada yang menyentuhnya. Melani dan Max hanya diam. Melani sangat marah. Tapi, dia tida bisa berbuat apa-apa. Dia hanya mengepalkan tangannya.

Sesaat kemudian Kaylo sadar. "Singkirkan tangan kotormu itu," bentak Kaylo. Angel hanya mematung, dia shock.

Karena mendengar keributan, Karina pun keluar. Para pelanggan berbisik-bisik. Karina kaget di sana ada Kaylo. Dia kenal Kaylo. Seorang yang tidak dapat disentuh. Tanpa aba-aba, langsung saja Karina menyela.

"Ada apa ini? Oh Tuan Kaylo, apa yang terjadi?" Karina menatap Angel dengan penuh tanda tanya.

"Dengar aku tak akan segan-segan membuat Kafe mu bangkrut. Dan kau pelayan aku yakin kau tak bisa mengganti jas ini. Dengan statusmu sebagai pelayan, kau takkan mampu untuk membayarnya," dengan menekan kata membayarnya, membuat Angel tahu bahwa dia memang tak bisa membayarnya seumur hidup.

Melihat Angel tertunduk, Kaylo mengingat perkataan Max. Dan langsung saja berkata.

"Kau bisa membayarnya. Tapi, kau harus jadi pelayanku. Datang ke kantorku besuk pukul 8. Jangan sampai terlambat. Jika terlambat, aku akan membuat kafe ini bangkrut." Kaylo melempar kartu nama kepada Angel dan pergi.

Kaylo marah. Dia bahkan ing,in sekali membakar Kafe itu. Namun kemarahannya sirna setelah mencium bau harum gadis pelayan itu. Kaylo melenggang pergi dan disusul Max serta Melani.

Sedangkan Karin dan Angel hanya mematung.

Apa yang harus aku lakukan tuhan? Batin Angel sambil meneteskan air mata.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!