NovelToon NovelToon

BENIH YANG KAU TINGGALKAN

1. Heboh

Suasana pagi hari yang selalu heboh ada teriakan, tangisan, dan pertengkaran menyambut Jasmin, tiap paginya sebelum dia berangkat bekerja. Di rumah sederhana peninggalan kedua orang tuanya yang terletak di tengah-tengah kota, tidak jauh dari tempat dia bekerja selama ini, terdengar suara canda tawa dan tangisan Triple setiap harinya.

Reno dan Riana, lah yang menciptakan kehebohan dan kerusuhan setiap paginya, ada-ada saja tingkah kedua kembar itu selalu meributkan dan merebutkan sesuatu. Kakak beradik itu seperti tidak pernah bosan dan cepek selalu meributkan sesuatu setiap paginya dan membuat Jasmin, harus selalu menekan kesabaran yang lebih lagi, sedangan Abang Rio, kebalikannya Reno dan Riana, dia lebih tenang, dingin, tegas, pendiam, bahkan Adik-adiknya lebih takut dengan nya ketimbang Mommy Jasmin.

" Mommy....., liat Leno na Nakhla cama Liana liat ini Mommy, " Teriak Riana dengan kaki kecilnya di berusaha berlari sekencang mungkin agar terhindar dari kejaran Reno, yang sedang membawa bedak tabur di tangannya.

Sedangkan Reno, sendiri sudah tak menghiraukan teriakan Riana, yang hampir menangis karena dia terlalu fokus untuk mengejar kembarannya itu, agar segera tertangkap olehnya sambil membawa bedak tabur di tangannya.

Greppp....

Tertangkap juga akhirnya Riana oleh Reno, lalu di genggamannya tangan mungil Riana, dengan erat agar tidak kabur lagi. Tak lama-lama menunggu lagi Reno, segera menaburkan bedak tabur di rambut dan wajah Riana, dan sekarang rambut serta wajah Riana, sudah putih semua oleh bedak itu.

" Mommy..., Hwa...hwa...hwa..., liat ini Leno na Nakhla cama Liana Mom...., muta cama lambut na Liana jadi utih cemua....hwa.... hwa".

Pecah juga akhirnya tangis Riana, berlari meninggalkan saudara kembarnya untuk mencari sang Mommy. Reno, yang melihat kembarannya menangis tersenyum puas, karena sudah berhasil menjahili kembarannya yang mudah sekali menangis. Sedang Abang Rio, yang melihatnya dari tadi hanya geleng geleng kepala, sudah jengah dengan tingkah salah satu adeknya itu, bahkan dia akan turun tangan kalau sang Mommy, sudah tidak sanggup lagi, menghadapi keduanya baru Abang Rio, akan bersikap tegas pada kedua adiknya itu.

Riana, langsung berlari ke ruang TV dimana Mommy nya, sedang duduk sambil menata semua buku-buku kembar yang sedikit berantakan. Riana, langsung mendekati dan memeluk Jasmin, tangan mungilnya memeluk erat lehernya lalu segera Jasmin, menghentikan tangannya dari kegiatannya itu, dan menggendong Putri cengengnya itu. Terlihat tubuh putrinya sudah bergetar dan siap untuk menangis dengan kencang.

"Kenapa sayangnya Mommy, ini?" Tanya Jasmin sambil tangannya mengambil tisu untuk membersihkan wajah Riana, dari bedak tabur air matanya.

" Liat lambut cama muca na Liana jadi utih cemua Mom", cemua gala gala Leno na Nakhla, hiks ... hiks...Liana tadi idak ngaja umpah ailnya tena buku na Leno, telus Leno na langcung malah malah syama Liana na, tadi Liana udah intak maaf tapi Leno na endak mau maaf in nya Mom, telus lambut cama muca Liana di kasih beudak na jadi jelek, hiks....hiks...."Ucap Riana, dengan menangis keres.

" Sudah sayang, jangan menangis lagi nanti Mommy, bersihkan pakai air dan sabun wangi gambar Elsa ke sukaan Riana. Tapi sekarang Riananya, harus berhenti dulu nangisnya ya" Pinta Jasmin pada sang putri.

Lalu Riana, langsung berhenti menangis dan mengambil tisu di sebelah Jasmin, lalu menghapus sisa air matanya di pipinya.

Di bawanya Riana, ke dalam kamar mandi oleh Jasmin, ketika sampai di kamar mandi lalu dia segera mengambil shampo ke sukaan anaknya, lalu di tuangkannya ke rambut sang putri dan tak lupa di usap- usapkan pada pucuk kepala dan wajah Riana, dengan pelan-pelan hingga beberapa kali agar bersih dan tidak meninggalkan bekasnya.

" Mommy, tenapa di belsihkan lambutnya?.... Biar saja lambut na cama muca na Liana na utih tayak nenek-nenek sihil," Ucap Reno yang baru saja tiba, berdiri di belakang Jasmin.

Dan ucapan Reno, tadi langsung membuat Riana, menangis kembali karena di sebut Nenek sihir sama kembarannya itu, padahal tadi sudah berhenti menangis dan tenang. Sedangkan Jasmin, terlihat sekali sedang menahan emosinya melihat tingkah kedua anaknya, terlihat beberapa kali dia mengambil napas untuk menenangkan emosinya.

" Abang ....Leno na Nakhla Abang.... Leno keljain Liana telus Abang .... Hwa....hwa...hwa..."

"Reno, berhenti aku bilang!!!! Kamu sudah membuat Mommy, kerepotan karena ulahmu dari tadi," Ucap Abang Rio, dengan tegas dan tatapan tajam pada Reno. Hanya Abang Rio, yang sudah tidak cadel dan lebih genius di semua hal di bandingkan kembarannya, sedangkan kedua kembarannya masih cadel semua.

" Betul Abang, malahin Leno na cuka jahil jahil cama Liana na endak cuka Abang na," Teriak Riana, dengan kesal saat menatap wajah Reno, sepertinya masih kesal mengingat semua kejahilannya padanya tadi.

" Sekarang Mommy, minta Reno sama Riana, baikan saling minta maaf ya," Ucap Jasmin pada kedua anaknya.

"No Ndak mau Leno na, Liana na cuka jahil in Leno uga kok, potoknya Leno endak mau temenan lagi syama Liana na," Terik Reno dengan keras dan muka cemberutnya.

"Tidak boleh gitu anak-anak Mommy, harus saling menyayangi sesama saudara tidak boleh bertengkar dan harus jadi anak-anak yang baik ....." Nanti Allah nya marah lihatnya dari atas sana kalau kalian tidak mau baikkan, Gimana nanti kalau Allah marah gara-gara kalian berdua masih berantem?.

"Biar saja nanti Abang, bilang sama Allah kalau kalian nakal tidak mau menurut sama ucapan Mommy, biar sama Allah kalian besok tidak di kasih makan", Ujar Rio sedikit mengancam karena sudah jengah dengan tingkah saudara kembarnya itu tidak ada yang mau mengalah.

"Dangan Abang, tita atan baikan ya tan Leno na," Ucap Riana, sedikit takut oleh Abangnya itu bagi Riana dan Reno abangnya itu kalau marah lebih menyeramkan dan menakutkan ketimbang sang mommy Jasmin, yang tidak pernah marah selalu sabar.

"Maafin Leno na ya, Liana endak jahil jahil lagi cama Liana na", Kata Reno pada sang adik Riana, lalu keduanya langsung bersalaman dan saling berpelukan.

Jasmin, yang melihatnya langsung lega, setalah drama panjang itu yang cukup membuatnya pusing beruntungnya ada Rio, anak pertamanya yang selalu bisa Jasmin, andalkan, untuk mengatur adik-adiknya itu. Rio anak pertamanya itu selalu membantunya saat dia sedang kesusahan mengatur Reno dan Riana, karena dia lebih dewasa ketimbang kedua adik-adiknya jadi Jasmin, lebih sering meminta tolong padanya.

" Pokoknya anak-anak Mommy, semua tidak boleh begitu lagi harus saling menyayangi, saling melindung...... Kalau kalian bertiga musuhan satu sama lain nanti Mommy, sakit, sedih karena mikiran kalian yang tidak akur, " Ucap Jasmin pada sang anaknya.

Lalu ketiga anak kembar Jasmin, langsung berhamburan kepelukan dan memeluknya Jasmin, dengan erat. Sedangakan Riana, sang putri yang cengeng itu sudah mau menangis lagi.

"Mommy, tidak boleh sakit. Mommy harus sehat terus Abang berjanji akan membuat mereka berdua tidak bertengkar terus dan nakal lagi," Ucap Rio dengan wajah sedih.

"Dangan tatit Mommy, endak boyeh tatit potok na...., hwa..... Hwa...." Pecah juga tangis Riana, yang sudah dia tahan-tahan dari tadi.

"Sudah-sudah sayangnya, lihat ini Mommy, tidak kenapa-kenapa nak jadi kalian semua tidak boleh nakal lagi ya? Tidak boleh bertengkar sesama saudara harus saling sayang dengar kata Mommy, ........ Kalian bertiga itu sama-sama di perut Mommy, dulunya jadi kalian bertiga kesayangan Mommy Jasmin dan kebahagiaan Mommy, ..... Dan Mommy, berharap Abang Reno, juga berubah jangan menjahili adek Riananya, terus begitu juga sebaliknya adek Riana, juga nggak boleh ganggu-ganggu dan nakal sama Abang Reno ......Kalau mau apa-apa Riananya, harus bilang baik-baik dulu karena itu bukan punya Riana ya, " Jelas Jasmin, pada sang anak agar tidak selalu bertengkar lagi.

"Kalian dengar baik-baik ya? Kalian bertiga itu, jiwanya Mommy Jasmin, jadi Mommy, mohon jangan tinggalin mommy ya ? Kalian harta yang paling berharga di hidup Mommy, " Ucap Jasmin, lalu memeluk erat ketiga buah hatinya, ada perasaan bersalah dan sedih di hatinya karena tidak bisa memberikan sebuah keluarga yang utuh pada bertiga buah hatinya. Tripel selalu di rumah bersama pengasuhnya setelah Jasmin, pergi berkerja dia harus bekerja banting tulang, demi menghidupi dan memberikan kehidupan yang layak pada ketiga malaikat kecilnya itu dia juga mau tidak mau harus berperan sebagai Mommy sekaligus Daddy, untuk ketiga Malaikatnya itu, semua di lalu dan di jalani Jasmin, dengan ikhlas dan sabar hanya itu yang bisa Jasmin lakukan saat ini.

" tita duga cayang banak banak cama Mommy Dasmen ucap Tripel kompak."

Beruntung Jasmin, di pertemukan dengan Mbak Dina, yang mau membantunya menjaga si Triple selama Jasmin, bekerja dan beruntungnya lagi Jasmin, punya sahabat sebaik Cantika, yang selalu menolong dan selalu ada di sampingnya bahkan kedua orang tua Cantika, sangat menyayangi Triple, kadang-kadang Triple di jemputnya untuk di bawa ke rumah meraka dan mereka sudah menganggap Triple cucu kandungnya sendiri.

2. Perbedaan.

Setelah per drama pagi ini yang di buat oleh Reno dan Riana, berakhir dengan saling memaafkan. Jasmin, saat ini sedang memandangi satu-satu wajah ketiga anak kembarnya yang di kirim Tuhan untuk menemaninya.

" Apa kalian tidak mau mandi ? Ini sudah waktunya kalian mandi," Tanya Jasmin, pada sang anak.

" Beyom mahu mandi tita na Mommy, " teriak Reno, sedangakan Abang Rio, sudah berjalan ke arah kamarnya untuk mengambil perlengkapan mandinya. Yah mereka bertiga akan selalu mandi bersama-sama setiap harinya dengan Jasmin, sebagai pengawasnya.

"Kalau begitu sekarang Reno nya, harus mandi !!! Mommy, minta Reno, sekarang ke kamar ambil handuk dulu," Lalu menatap Abang Rio, yang sudah di sampingnya. Ayo Abang Rio sama Adek Riana, masuk kedalam kamar mandi dulu, Mommy masih nunggu Reno, dulu di sini.

Riana dan Rio, menganggukkan kepala mereka berdua, setelah itu Abang Rio, mengandeng tangan adek Riana, dan berjalan bersama-sama menuju arah kamar mandi.

Tak lama Reno, datang membawa handuknya dan segera Jasmin, mengandeng tangannya untuk segera bergabung dengan saudara kembarnya yang sudah lebih dulu ke kamar mandi.

"Ayo semua di lepas dulu baju dan celananya, baru boleh masuk ke dalam embernya, tidak boleh berebut itu udah Mommy, sama kan pakai air hangat semua,"Ucap Jasmin lalu dia mengatur letak ember yang di tengah di tempati oleh Abang Rio, di tengah-tengah antara Riana sam Reno, sengaja Jasmin, melakukan itu agar Riana dan Reno, tidak ribut kembali makanya di pisah oleh Jasmin.

Setalah melepas baju dan celana masing-masing Triple terlihat sudah memasuki ember masing-masing sesuai perintah Jasmin. Ketiga sedengan berdendang dan bermain air seperti biasa yang meraka lakukan sebelum makai sabun.

"Jangan lama-lama main airnya ya? Mommy, mau buat susu sebentar," Pinta Jasmin pada ketiga anaknya.

" Beles Mommy na," Jawab Triple dengan kompak.

Setalah itu Jasmin, menuju ke arah dapur untuk membuatkan ketiga anaknya susu hangat seperti biasanya dan selesai mandi biasa Tripel sarapan bersama Jasmin, sebelum berangkat berkerja.

Setelah selesai membuatkan 3 gelas susu untuk Tripel Jasmin, lalu memanggang roti kesukaan Rio dan Reno juga untuk dirinya sendiri dengan selai coklat, kalau untuk princess yang satu itu, harus sarapan dengan nasi dan telor ceplok. Makanya badan Riana, gemoy karena sarapan harus makan nasi kalau cuma makan roti katanya masih laper.

"Mommy cini lihat ....." teriak Reno dan Riana, dengan suara kerasnya, sampai-sampai dari dapur kedengaran.

" Iya sebentar sayang jawab Jasmin."

Jasmin, pun buru-buru meletakan roti bakar ke dalam piring masing-masing Tripel dan tak lupa mengambilkan nasi dan telor ceplok ke piring Riana yang bergambar princess elsa. Lalu segera Jasmin, melangkah kan kaki nya ke arah kamar. mandi dimana Tripel sedang mandi bersama.

Betapa kagetnya Jasmin, ketika masuk ke dalam kamar mandinya, terlihat Reno dan Riana, seluruh tubuh keduanya di penuhi dengan busa yang sangat tebal.

" Astaga kalian berdua!!!! Apa yang sedeng kalian lakuan ini?" Tanya Jasmin setelah sampai di dalam kamar mandi dan melihat kelakuan anaknya.

" tita beldua cedang main ail Mom, hi....hi....hi...."Jawab Reno yang kini sedang memainkan busa di tangannya dan tertawa ringan bersama Riana .

Sedangkan Riana, juga sedang memainkan busa yang berada di embernya, bahkan embernya sekarang sudah tak terlihat lagi sudah di penuhi busa- busa sabun yang tebal.

" Mommy liat cini, bucha na banak cekali bica telbang telbang Mom, " Ucap Riana, dengan senang bisa bermain busa di dalam ember.

Jasmin, lalu menatap Abang Rio, anak pertamanya yang terlihat tenang berendam di dalam ember yang bersih tidak terdapat busa busa seperti ember kedua Adiknya itu.

Di samping ember Reno, Jasmin, melihat botol sabun cairnya yang sudah kosong, seperti Reno dan Riana, menuangkan itu semua ke dalam ember masing-masing. Jasmin, hanya bisa mengambil nafas nya pelan-pelan untuk menekan kesabarannya yang lebih lagi menghadapi kelakuan kedua anaknya yang super jahil dan aktif itu.

Seperti besok Jasmin, harus lebih berhati-hati lagi menaruh sabun cair dan shampo nya agar tidak di buat mainnya oleh kedua anaknya yang aktif itu.

"Ayo sekarang Riana, dulu kemari mommy, pakaikan sabunya ya ? Ini udah siang waktunya kalian sarapan, "Ucap Jasmin lalu tangannya bergerak menuangkan shampo kembali ke rambut Riana, setalah itu dia menuangkan sabun mandi pada badan Riana dan menyabuni seluruh badannya. Setalah selesai menyabuni dia membilas badan Riana, alu pakaian handuk ke tubuh Riana.

Lalu Jasmin, menatap kedua anaknya Rio dan Reno, mereka berdua sedang menyabuni badan meraka masing-masing, lalu Jasmin, bergerak menyiapkan sikat gigi untuk keduanya, dan tak lupa dia menyiapkan handuk yang dia taruh di dekat mereka berdua agar selesai mandi mereka langsung bisa memakai handuknya.

" Jangan lama-lama ya kalian mandinya ? Tolong ya Abang Rio, Reno nya di atur dulu. Mommy, mau membantu Riana, dulu memakai bajunya. Mommy, sudah membuatkan roti bakar kesukaan kalian berdua dan susu hangat jadi jangan lama mandinya ya," Ucap Jasmin pada sang anak.

Reno dan Rio, menjawab ucapan Mommy nya, dengan mengangguk kepala mereka saja karena mereka berdua sedang gosok gigi.

Lalu Jasmin, melangkah kakinya ke arah Riana, yang sedang membuka minyak telor, segara dia berjalan mendekat dan membatu memakaikan minyak telon, bedak tabur setalah itu membantu memakaikan dress berwarna pink untuk Riana. Dan tak lupa mengusir rambut dan memasang jepit di kepala Riana agar terlihat cantik serta menyemprotkan parfum ke sukaan Riana.

Tak lama setelah itu, Rio dan Reno, tiba di samping Jasmin. Lalu Reno, segera memakai minyak telon nya dan memakai baju serta celana yang sudah Jasmin pilihan kan, sedangkan Abang Rio, sudah selesai memakai baju dan celananya juga, dia terlihat sedang menyisir sambutnya sendiri dan memakai parfum kesukaannya.

Iya Kedua anak laki-lakinya itu memang tidak mau di bantu lagi sama Jasmin, katanya mereka berdua mereka sudah besar bisa sendiri dan tidak mau merepotkan Mommy nya.

Apa lagi Abang Rio, jangan coba-coba menyentuhnya atau mengganggunya kalau tidak mau mendapat kata-kata pedas darinya dan tatapan tajam dari matanya. kadang Jasmin, bingung kenapa Abang Rio, sifatnya sangat bertolak belakang dengan kedua adiknya Jasmin, berfikir mungkin sifat Abang Rio, seperti Daddy kandungnya pikir Jasmin.

3. Aktivitas

Riana, sudah siap dengan dress nya berwarna pink, sedangakan saudara kembarnya memakai kemeja berwarna biru dengan celana jins berwarna hitam masing masing sama.

Jasmin, yang melihat anak-anaknya sudah sebar sekarang tak terasa waktu begitu cepat, dia hanya bisa berdoa semoga bisa selalu di samping anak-anaknya terus sampai mereka dewasa nanti. Tapi ada sedikit rasa sedih di dalam hatinya anak-anaknya belum mendapatkan kasih sayang seorang Daddy, bahkan Jasmin sendiri tidak tau seperti apa wajah kandung Daddy, Tripel dan keberadaannya pun Jasmin, tidak tau tiba tiba teriakan keras dan melengking Riana, menyadarkan lamunan Jasmin.

" Mommy, cini cuapin Liana na," Pinta Riana yang pagi ini terlihat lebih manja dari biasanya.

"Dasal manja cekali putli cengeng na mommy ini," Sindir Reno pada Riana sang adek perempuan dengan nada mengejeknya.

" Bialin, dali pada leno bau acem, dan badan na gemblot na banak lemak na hweeeee," Ejek Riana menjulurkan lidahnya pada Reno.

Sedangkan Reno, menatap tajam saudaranya, lalu dia melanjutkan makannya dengan diam pura-pura tidak mendengar ucapan Riana, yang membuatnya sebel. Sedangkan Abang Rio, terlihat cuek bodo amat dengan kelakuan adik-adiknya itu, dia lebih memilih diam dan makan agar cepet selesai agar bisa melanjutkan pekerjaannya.

Sedangkan Jasmin, yang baru tiba dan sudah rapi dengan baju kantornya itu. Baru di tinggal sebentar ganti baju Jasmin sudah mendengar keributan dan teriakan lagi dan lagi dari meja makannya dia hanya bisa menekan kesabarannya dan emosinya agar tidak terpancing dengan ulang anaknya itu dengan pelan-pelan. Setelah itu barulah dia duduk di sebelah Riana, yang sedang tak bersemangat.

Lalu Jasmin, mengamati anak-anaknya satu persatu hanya Abang Rio, yang bersifat normal dan bisa di andalkan untuk membantunya menjaga dan mengatur adik-adiknya saat dia pulang telat, tapi sifatnya yang pendiam, dingin dan bermulut pedas saat dia sedang marah marah kata Reno dan Riana, itu yang membuat Jasmin heran kenapa dia terlihat berbeda sekali dengan kedua adik-adiknya.

*****

Sampai lah mereka di gedung tinggi tempat Jasmin, selama ini mencari rezeki untuk menghidupi dan membiayai semua kebutuhan dan keperluan Tripel selama ini. Iya hari ini Tripel ikut kerja karena sekolah meraka sedang libur dan Mbak Dina, sedang ada izin ada acara.

"Anak-anak mommy yang cantik dan ganteng, ingat pesen mommy tadi ya ? Nanti tidak boleh nakal tidak boleh mengganggu Tante dan Om yang sedang berkerja ya," Ucap Jasmin pada ketiganya sebelum turun dari mobil.

" Ciap mommy Dasmin " Jawab Tripel dengan kompak dan semangatnya.

" Celamat pagi cemua Liana cyantik cudah datang, "Ucap Riana ketika meraka berempat sudah memasuki gedung kantor.

"selamat pagi juga Riana cantik," Jawab beberapa pegawai kantor yang sudah terbiasa melihat Riana, seperti itu bahkan satu dari mereka ini mencubit pipi gembul Riana karena gemas.

"Dasal denit na tamu Liana ya ? Syok tantik tamu ya, " Sindir Reno dengan nada sewotnya.

" Bialin, dali pada camu endak nggak punya fans ? Toba liat ni Fans na Liana banak banak na, " Ujar Riana dengan mimik wajah sombong dan mengejek Reno.

"Sudah sayang, tadi sudah janji kan sama mommy ? Tidak boleh ribut dan bertengkar harus anteng, "Ucap Jasmin mencoba menghentikan keributan antara Reno dan Riana, lalu segera Jasmin, menggandeng ketiga ke ruangannya .

"Kalian bertiga duduk di sana seperti biasanya ya? Sudah ada mainan kalian juga itu jangan berebut dan jangan ribut itu sudah Mommy, belikan satu-satu. Mommy, mau kerja dulu ya .....? Abang Rio, tolong jaga dan di atur adik-adiknya ya, supaya tidak bertengkar terus," Pinta sang Mommy pada Abang Rio.

" Baik Mommy jawab Abang Rio."

Lalu Jasmin, segera ke mejanya dan mulai mengerjakan pekerjaannya karena nanti siang akan meeting di kantornya dengan salah satu perusahan nomer 1 di dunia. Jadi Jasmin, benar-benar berusaha mempersiapkan dan menyiapkan semuanya dengan baik mungkin agar perusahaan tersebut tidak kecewa dan mau berkerja sama dengan perusahaan Cantika.

" Wah... Wah....wah.... Anak-anak Mama Cantika, di sini rupanya ya ?" Tanya Cantika ketika membuka pintu ruangan Jasmin, saat melihat Tripel ada di dalam.

" Celamat pagi Mama tantik na Leno " Ucap Reno dengan nada genitnya.

" Dasal denit Leno na " Ujar Riana dengan muka sebalnya.

" Selamat pagi juga kesayangan kesayangan Mama Cantika, " Ucapnya setalah di hadapan Tripel dan menciumi pipi mereka kecuali Abang Rio, karena dia paling benci di sentuh selain sang Mommy nya sendiri.

"Meraka libur hari ini Tika ? Maaf, aku lupa bilang sama kamu kalau hari ini bawa Tripel ke kantor .... Mbak Dina, izin libur hari ini soalnya jadi aku harus bawa saja Tripel ikut kerja," Ucap Jasmin pada Cantika.

" Kenapa tidak bilang Mama, sih Jas ? Pasti Mama, senang banget kalau di titipin Tripel," Ujar Cantika, setelah duduk di depan Jasmin.

"Aku nggak enak terus-terusan merepotkan Mama, kamu tahu sendiri kan kelakuan dan kenakalan mereka gimana Tika ? Terutama Reno dan Riana, yang ada-ada saja tingkah dan kelakuannya bikin pusing dan emosi saja, " Jawab Jasmin pada Cantika.

"Mama, tu seneng lo Jas, katanya rumah rame.... Gimana udah siap semua belum apa masih ada yang perlu di benahi lagi buat nanti.........? Aku sedikit takut dan tidak percaya diri Jas, " Ucap Cantika, tak bersemangat pada Jasmin.

"Semuanya sudah siap Tika, pokoknya kita berdua harus semangat dan mempergunakan kesempatan ini sebaik mungkin agar mereka mau bekerja sama dengan perusahaan kita," Jawab Jasmin, mencoba menyakinkan dan menangkan perasaan Cantika.

" Iya kamu bener kita harus semangat tidak boleh pesimis dulu.... Kita berdua akan membuktikan kalau kita bisa mendapatkan kerja sama ini dan mampu," Kata Cantika dengan semangat pada Jasmin.

" Kamu yakin meninggalkan Reno dan Riana di sini Jas ? Kalau aku tidak yakin deh Jas, " Pasti akan ada peperangan Jas lebih baik kita suruh jemput Mama, saja kesini gimana ? Tanya Cantika pada Jasmin.

"Tidak perlu tadi sudah aku nasehati dan meminta Abang Rio, yang anak menangani kenakalan mereka berdua.... Walau pun aku sedikit was-was sih tapi tadi Abang Rio, sudah berjanji bisa mengatasi Adik-adiknya," Jawab Jasmin.

"Sayang Mommy, meeting dulu ya ? Ingat tidak boleh bertengkar sama ribut-ribut dan tidak boleh keluar dari ruangan ini. Semua sudah Mommy, siapkan di sini dan Abang Rio, Mommy, nitip meraka berdua ya nak, " Pintanya pada sang anak pertamanya.

"Ciap Mommy, tantik tita endak nakhal tan Leno na" Ujar Riana mencoba menyakinkan Jasmin.

"Iya Mommy, tita endak nakhal kok, tita akan menulut cama Abang na " Ucap Reno mencoba meyakinkan Jasmin.

Setelah mendapat menganggukkan kepala Abang Rio, lalu Jasmin, berjalan keluar menuju ruang meeting bersama Cantika, selaku atasannya.

****

Tak lama menunggu akhirnya datang juga, setalah pintu di buka oleh Dika, terlihat Direktur dari perusahaan tersebar di dunia memasuki ruang meeting bersama kedua asistennya.

"Selamat di perusahan Jaya Abadi Tuan Bima Prasetyo Wijaya dan Pak Galang serta Bu Anisa..... Perkenalkan saya sebagai pemilihan perusahan Cantika Ayu dan di samping saya assisten saya bernama Jasmin Luis, " Ucap Cantika memperkenalkan diri sebelum meeting di mulai, lalu meraka semua berjaba tangan sebulan duduk di kursinya.

"Silahkan duduk dan minum terlebih dahulu sebelum kita melanjutkan meeting pagi hari ini," Pinta Jasmin dengan senyum manis di wajahnya.

" Terima kasih atas jamuan Bu Cantika dan Bu Jasmin. Kami dari perusahan Wijaya, juga senang bisa berkenalan dengan Anda semoga kedepannya kita bisa berkerja sama, " Ucap Bima setelah meminum kopi nya.

Kenapa wajah Pak Bima, seperti Riana, anak Jasmin ya ? Apa jangan-jangan yang memperkosa Jasmin, dulu adalah Pak Bima, ucap Cantika dalam hati karena ketika melihat Bima, dari dekat bener bener seperti Riana, atau lebih tepatnya Pak Bima, versi perempuan ada di wajah Riana.

Lamunan Cantika, buyar ketika mendengar suara berat Pak Galang, yang menyuruh untuk segera mempresentasikan ide perusahannya.

Segeralah Jasmin, maju kedepan menerangkan ide-ide yang dia buat agar kliennya tertarik dan mau berkerja sama dengan perusahaannya terlihat juga Jasmin, menawarkan keuntungan dalam jangka panjangnya yang membuat semua di ruang meeting tertarik dan puas.

Sedangkan Bima, sendiri dari masuk sampai sekarang dia mencoba mengingat-ingat dimana dia pernah bertemu Jasmin. Sampai-sampai lamunan Bima, buyar saat ada yang memasuki ruangan meetingnya seorang gadis cantik dengan dot nya dan di belakangnya ada seorang anak laki-laki berwajah sama dengan tatapan mata tajam dan aura dingin sama seperti dirinya.

Sedangkan Jasmin dan Cantika, sudah ketakutan meraka berdua berpegang tangan karena apa yang mereka khawatirkan akhirnya terjadi.

"Daddy na Liana itu Abang na liat.... Cudah pulang lupanya daddy na, " Ucap Riana lalu berjalan ke arah Bima, di ikuti Abang Rio.

"Dendong Daddy Liana na mau tidul ..... Mata na cudah belat na endak bica di butak ladi," Ujarnya sambil mengangkat tangan ke arah Bima, meminta di gendong.

"Riana, sudah Abang bilang kan? Jangan kesini ganggu Mommy Jasmin, sedang bekerja, kamu itu selalu meminta aneh-aneh Abang tidak suka Riana !!!! Ayo kita kembali lagi ke ruangan Mommy, saja, " Ucap Abang Rio dengan tegas dan aura dinginnya sampai-sampai yang di ruang meeting ikut tegang.

Astaga meraka berdua, kenapa jadi kembar tiga ?on tidak ini meraka benar-benar mirip dengan Bos Bima, tapi yang perempuan itu benar-benar Bos Bima, versi perempuan ucap Galang dan Anisa dalam hati.

"Sini saya gendong gemoy, lucu sekali kamu nak ......Siapa nama kamu ?" Tanya Bima setalah meletakan Riana di pangkuannya.

"Liana nama na Daddy, dangan calah ya ? Talau itu nama na Abang Lio, " Jawab Riana yang sudah mulai mengantuk dan mencari posisinya.

" Tolong berikan adek saya ke Mommy Jasmin, Tuan saya tidak mengizinkan anda menyentuh adek saya sembarang !!!!" Ucapnya dengan tegas dan aura dingin.

"Tidak apa-apa, sebentar saja biar adekmu tidur lebih lama dulu nanti dia terbangun...."Ucap Bima lalu menatap Rio dan Riana, bergantian kenapa mereka berdua mirip sekali dengan dirinya atau jangan-jangan perempuan itu adalah Jasmin. Sepertinya aku harus mencari tau siap Jasmin, sebenernya untuk saat ini aku pura-pura saja tidak cuek.

"Maaf Tuan Bima dan yang lain anak-anak saya sudah tidak sopan sudah menganggu meeting kita," Ucap Jasmin sambil menunduk antara takut dan sedih.

"Tidak apa-apa Bu Jasmin, namanya juga anak-anak.... Apa lagi anak anda gemoy dan pemberani seperti ini anda saat hebat bisa mendidik mereka berdua... Selamat Bu Cantika proposal dan tawaran kerja sama yang perusahaan anda tawarkan saya terima ...... Selamat datang dan bergabung di perusahan Wijaya Bu Cantika ...... Tolong hari kamis silahkan Bu Cantika dan Bu Jasmin, ke kantor saya untuk melanjutkan pembahasan ini lebih jelas lagi dan tanda tangan antara perusahaan kita, "Ucap Bima panjang lebar pada Cantika.

"Terima kasih Pak Bima, sudah percaya sama perusahaan ini dan mau berkerja sama dengan perusahan saya," Jawab Cantika dengan senyum bahagia di wajahnya lalu melihat Tripel dia yakin ini semua berkat Tripel.

"Maaf, Pak Bima, saya mau ambil anak saya, " Ucap Jasmin setelah berdiri di samping Bima lalu mengangkat Riana.

"Sekali lagi saya minta maaf, Pak ? Saya benar-benar tidak enak gara-gara anak saya baju Pak Bima, jadi kucel dan sedikit kotor, "Ucap Jasmin sebelum meninggalkan ruang meeting sambil menggandeng tangan Rio untuk keluar ruang meeting.

" Tidak apa-apa Bu, Riana, anak yang gemoy dan Abang Rio, anak yang pemberani saya suka, "Ucap Bima yang membuat Galang dan Anisa, yang mendengar tentu saja terkejut sejak kapan Bos mereka bernada lemah lembut, padahal seperti yang mereka tau selama ini kalau Bima, tidak begitu suka di sentuh oleh sembarang orang.

" Bu Cantika, kami semua pamit undur diri dan sampai jumpa hari kamis di perusahaan Wijaya " Ucap Galang mewakili Bosnya.

" Baik Pak, terima kasih atas kesempatannya dan kepercayaan ini, kami akan berusaha memberikan yang terbaik,"Jawab Cantika setelah meraka semua berjaba tangan.

Lalu Bima, segera meninggalkan gedung itu dan menuju ke arah mobilnya bersama Galang sedangkan Anisa, memakai mobil sendiri. Di dalam mobil Bima, masih terbayang-bayang wajah anak-anak Jasmin.

"Galang, apa meraka mirip dengan ku semua menurutmu....?" Tanya Bima pada Galang

"Bukan mirip lagi tapi Bim, tapi kalian tadi seperti kembar 3 ...... Kalau yang perempuan itu benar-benar kamu versi perempuan sedangakan yang cowok semua sifatmu ada di dirinya," Jawab Galang.

"Selidiki semua hari ini Lang !!!! Besok pagi harus sudah di meja saya data Jasmin dan semua informasi nya .... Rahasiakan semuanya dari orang tuaku untuk sementara waktu sampai kita mendapatkan kebenarannya, " Ucapnya pada Galang

"Baik Bos akan segera saya kerjaan," Jawab Galang sambil menyetir.

Semoga suka....selamat membaca 👌🏿

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!