Destra berlari menuju halte bus, saat jam telah menunjukkan pukul 6.45 dan tanpa sadar destra menabrak seorang kakek yang berjalan hingga terjatuh.
" Aduh..duh" keluh kakek tersebut kesakitan
Destrapun segera berhenti dan berbalik menghampiri kakek tersebut
" Maaf kek, saya terburu buru. Jadi tidak memperhatikan jalan" kata Destra sembari membantu sang kakek berdiri
" Iya nak, lain kali berhati hatilah meskipun kau sedang terburu buru" jawab sang kakek menasehati Destra
" Baiklah kek, saya pamit dulu. Sekali lagi maaf ya kek" setelah membantu orang tersebut berdiri Destra membungkukkan badan untuk meminta maaf
Akhirnya Destra kembali berlari, dan 5 menit kemudian telah sampai di halte bus. Setelah menunggu hampir 10 menit, bus yang dia tuju tak kunjung tiba.
" Aduh...lama sekali, kalau begini bisa gawat..!" Destra begitu panik saat bus yang dia tunggu tak kunjung datang
Dan akhirnya, 10 menit kemudian bus yang dia tunggu telah tiba. Tanpa menunggu lama diapun segera naik, setelah berjalan 25 menit bus telah sampai pada halte yang dituju Destra.
Diapun turun, dan segera berlari ke arah gedung dengan tinggi 8 lantai. Sesampainya di gedung tersebut dia berjalan ke arah resepsionis tanpa sadar kalau bajunya berantakan.
" Permisi nona, apa bisa saya bertemu dengan Manager Levi..?" Tanya Destra kepada resepsionis
" Maaf Tuan, apa Tuan sudah membuat janji..?" tanya balik resepsionis
" Sudah nona, sebenarnya jam 7...dan karena suatu kejadian akhirnya saya baru sampai jam segini" jawab Destra menjelaskan
" Baiklah Tuan, saya menghubungi Manager Levi sebentar...silahkan duduk dulu disana Tuan" jawab datar resepsionis sambil menunjuk kursi yang berjejer
Tak lama setelah itu akhirnya sang resepsionis memanggil Destra
" Tuan..." panggil sang resepsionis bingung karena belum tau nama orang yang diajaknya berbicara
Karena hanya ada Destra di ruang tunggu, jadi dia langsung ke arah meja resepsionis saat dipanggil 'Tuan'
" Destra nona, maaf lupa menyebutkan nama hehe" Destra tertawa ringan seakan tidak merasa bersalah
" Tuan Destra, kata Manager anda disuruh menunggu 30 menit lagi" jelas sang resepsionis
" Apakah Manager Levi sibuk nona..?" Tanya Destra penasaran
" Hmm... Beliau akan meeting dengan CEO Tuan" lirik sang resepsionis sambil memperhatikan pakaian Destra
" Apakah ada yang salah nona..?" Tanya Destra bingung karena sang resepsionis melihatnya dengan tatapan aneh
" Maaf Tuan Destra, sebaiknya anda ke kamar mandi dan memeriksannya sendiri" jawab sang resepsionis sambil menunjukkan arah kamar mandi
Setelah itu Destrapun langsung pergi ke kamar mandi, dan akhirnya dia sadar kenapa resepsionis tadi menatapnya agak aneh setelah menatap cermin di wastafel.
' sial, berantakan sekali bajuku' batin Destra
Setelah merapikan bajunya, Destra kembali ke ruang tunggu di lobby perusahaan. Sekitar 20 menit kemudian sang resepsionis memanggil Destra kembali.
" Tuan Destra.." resepsionis tersebut memanggilnya
" Iya nona, ada apa..?" Tanya Destra sembari berdiri dan mendekat ke meja resepsionis
" Anda sudah bisa menemui Manager Levi, silahkan lewat sana dan naik ke lantai 6" kata resepsionis sambil menunjuk ke arah lift
" Baiklah, terimakasih nona..." Destra bingung menyebut nama sang resepsionis
" Rachel Tuan" saut sang resepsionis
" Ahh...sekali lagi terimakasih Nona Rachel" jawab Destra tersenyum canggung
" Sama - sama Tuan Destra" angguk Rachel dengan sedikit senyuman
Setelah itu, Destra langsung masuk lift dan naik ke lantai 6. Sesampainya di sana dia bingung karena terlalu banyak ruangan, dan untungnya di ujung ruangan ada satpam yang sedang duduk berjaga, Destrapun menghampirinya.
" Permisi pak, boleh saya tahu dimana ruangan Manager Levi..?" Tanya Destra kepada satpam tersebut
" Disebelah sana Tuan, anda tinggal cari pintu berwarna hitam" jawab satpam tersebut sambil menunjuk arah dimana Destra datang
" Terimakasih pak" balas Destra sambil membungkukkan badan
" Sama - sama Tuan" jawab satpam tersebut sambil tersenyum hangat
Akhirnya Destra melangkah ke arah ruangan yang ditunjukkan satpam tadi.
' tok...tok...tok' suara ketukkan pintu
" Masuk..." Suara seseorang dari dalam ruangan
Setelah Destra membukanya, ada seorang pria menggunakan jas sedang duduk menghadap laptop. Destrapun mendekati meja kerjanya dan menyapa
" Selamat pagi Manager Levi, maaf terlambat dari yang dijadwalkan" kata Destra kepada orang tersebut
" Sudahlah, tidak perlu formal seperti itu Des. Silahkan duduk" jawab Levi sambil mengalihkan fokusnya
" Baiklah Lev" Destra langsung duduk di kursi tersebut
" Des, aku minta maaf tidak dapat membantumu" kata Levi langsung to the point
" Maksudnya Lev..?" Tanya Destra bingung
" Tadi saat meeting, CEO memasukkan saudaranya di perusahaan ini...dan itu ada di posisi yang akan kau lamar" terang Levi yang merasa tidak enak kepada sahabatnya tersebut.
" Hufftt...yasudah Lev, mau gimana lagi..." jawab Destra pasrah
" Sebagai permintaan maaf, bagaimana nanti malam kita nongkorong..?. Aku yang traktir" ujar Levi untuk menghibur Destra
"Hmm...baiklah Lev, aku tunggu di tempat biasa" jawab Destra dengan muka lesu
" Setelah ini kau akan kemana Des..?" Tanya Levi mengalihkan topik
" Aku akan pulang Lev" kata Destra dengan senyum yang dipaksakan
Levi menunduk, dan dia berkata,. "Hahh...baiklah Des, sekali lagi maaf aku tidak bisa membantumu" sesalnya.
" Tidak perlu kau pikirkan Lev, mungkin belum saatnya aku mendapatkan pekerjaan "Destra berdiri dari tempat duduknya dan menepuk pundak Levi
" Aku pamit pulang Lev, sampai bertemu nanti" lanjut Destra
Akhirnya Destrapun kembali ke halte bus, setelah menunggu 10 menit busnya telah sampai dan Destra segera naik. Ntah hari itu memang takdir Destra atau memang hari sialnya, ternyata di bus tersebut ada sekelompok perampok bersenjata api.
" Diam kalian semua!!" Kata Ketua perampok sambil menodongkan pistol
" Jalankan busnya!!, Jangan berhenti!!" Bentak perampok yang lain ke sopir bus
" Jangan ada yang melapor Polisi, atau kalian akan menanggung akibat!!" Ancam Ketua perampok
Ternyata tanpa mereka sadari, orang yang berdiri di bagian belakang dan tepat berada disamping Destra sedang menelfon polisi diam diam, Tidak lama setelah itu terdengar suara sirine mobil polisi.
" Sial, ada yang melaporkan kita Bos..!" Kata anak buah perampok yang panik
" Cepat kau cari orangnya!" Bentak Ketua perampok
Dan setelah itu, orang yang melapor tersebut ketahuan. Diapun langsung di tembak oleh anak buah perampok
'dor...dor' suara tembakan menggema di dalam bus
' kya...hyaa....hiiii' suara orang di dalam bus mulai berteriak dan ketakutan
" Diam kalian!!, atau ku bunuh satu persatu!!" Bentak Kepala perampok
Anak buah perampok tersebut mengambil sandera seorang anak kecil yang duduk di depan Destra, dan tangan Destrapun menghalagi tangan perampok tersebut
" Jangan bawa anak kecil!!" tatap Destra tajam ke anak buah perampok
" Hooo...jadi ada pahlawan kesiangan disini" kata Ketua perampok tersenyum sinis
" Bunuh kecoa itu!!" Perintah Ketua perampok
" Baik bos" jawab sang anak buah
Dia menarik pelatuk pistol dan mengarahkan ke kepala anak kecil tersebut, sontak Destra menghalanginya. Dan akhirnya Destrapun tertembak oleh perampok tersebut karena ingin menyelamatkan anak kecil itu.
'dor..dor..' suara tembakan menggema sekali lagi di dalam bus.
" gelap, dingin.." batin Destra
" Apa aku sudah mati..?" batin Destra dalam hati
Tidak lama setelah itu, muncul sebuah cahaya putih. Dan Destrapun mengikutinya
" Dimana ini..?, Kenapa putih semua..?" Tanya Destra heran
- kau tidak perlu takut anak muda- sebuah suara menjawab Destra
" Siapa kau..?,kenapa aku masih hidup..?, Apakah ini surga..?" dengan penasaran Destra bertanya pada suara tersebut
- kau bisa sebut aku Dewa, dan kau telah mati...tentunya ini bukan surga he...he...he- kekeh suara tersebut
" Lalu dimana ini..?, Dan bisakah kau tampakkan wujudmu..?" Destra meminta suara tersebut menampakkan wujudnya
- ini disebut ruang antar dimensi, baiklah anak muda akan ku perlihatkan wujudku- jawab suara tersebut
Tidak lama setelah itu, muncul sosok dengan wujud yang sulit digambarkan oleh kata kata.
" Bagaimana anak muda..?" sosok tersebut menyombongkan dirinya
" A..apakah kau Dewa..?" Tanya Destra ragu
"Hmm" sang Dewa hanya mengangguk menjawab pertanyaan Destra
" Lalu Dewa, apakah maksudnya ini..?" Destra penasaran dengan tubuhnya, karena dia tidak bisa merasakan ujung kaki sampai ujung kepala.
" Kau seharusnya mati 41 tahun lagi, tetapi kau mati karena menolong anak itu" Dewa menggelengkan pelan kepalanya
" Ahhh anak itu ya..." Destra bergumam sambil mengingat kejadian di bus.
" Jadi Dewa, apa yang akan kau lakukan padaku..?" seru Destra penasaran
" Aku akan memasukkanmu ke neraka ha..ha..ha.." kata sang Dewa dengan gelak tawa yang menakutkan
"Apa!!, Itu tidak mungkinkan!!" Destra terkejut mendengar ucapan Dewa
" Hahaha....kau lucu anak muda" Dewa Tertawa terbahak bahak sampai air matanya keluar
" Apanya yang lucu..?, Aku masuk neraka!!" Destra bingung dengan tingkah Dewa yang sedang menertawainya
" Aku hanya bercanda anak muda" ucap Dewa sambil mengusap air matanya
" Hah..serius anda hanya bercanda..?" Tanya Destra memastikan ucapan Dewa
" Iya aku serius, aku akan mengirimmu ke dunia lain" kata Dewa dengan nada seriusnya.
" Maksudnya dunia yang ada makhluk astralnya..?" Destra memastikan ucapan Dewa tersebut
" Kau ini!!, Itu alam ghoib...astaga!!!" Dewa menepuk jidatnya, karena geram dan sebal dengan jalan pikir manusia yang ada di hadapannya
" Ahh...maaf Dewa, lalu dunia apa yang anda maksud..?" Destra menanyakan kembali
" Dunia dengan sihir dan pedang" kata Dewa dengan malas
" Apakah ada kerajaan dan alamnya masih terjaga Dewa..?" Destrapun semakin penasaran
" Hahh...kalau kau minta yang seperti itu juga bisa" jawab Dewa sambil menggelengkan kepala
" Baiklah, aku mau yang ada kerajaan dan alam yang masih terjaga " dengan semangat Destra menyebutkan keiginannya
" Baiklah nak, tapi sebelum itu...aku punya 3 hadiah buat kau" sambil menunjukkan 3 jari ke Destra
" Apa itu..?, Apakah 3 permintaan dewa..?" Destra penasaran dengan hadiah dari Dewa
" Kalau kau ingin permintaan juga tidak masalah sih, jadi mau yang mana..?" Dewa menawarkan kepada Destra
" Permintaan saja Dewa, biar mirip sama iklan di tv hehe" kata Destra dengan nada konyol
" Hahhh...terserahlah, jadi apa permintaanmu..?" Dengan malas Dewa bertanya
" Pertama, aku ingin sistem seperti di novel dan komik yang ku baca, ke dua aku ingin memilih ras di dunia tersebut, ke tiga aku ingin menciptakan karakterku sendiri. Apakah bisa Dewa..?" Berkata destra dengan semangat
" Bisa saja, karena kau membuatku tertawa tadi. Aku beri kau hadiah memilih skill sebanyak 3 skill" kata Dewa dengan santai
" Makasih banyak dewa" Destra dengan senang hati menerima hadiah tersebut
" Iya iya" balas Dewa dengan pandangan malas
" Jadi nak, dunia yang kau tempati terbagi menjadi 5 ras. Human, Elf, Demon, Vampire, dan Goblin. Serta ada hewan mistik juga" lanjut Dewa
" Apakah disana yang kuat yang bertahan Dewa..?" Tanya destra penasaran, karena kebanyakan komik yang dia baca menerapkan hukum rimba
" Kau betul, dan di sana juga dibagi 5 benua. Sesuai dengan ras mereka masing masing" tambah Dewa menjelaskan lebih rinci
" Baiklah Dewa, bisakah aku mulai sekarang..?" Tanya destra karena sudah tidak sabar
" Silahkan..." Setelah Dewa menjawab, muncul tabung berbentuk kapsul mengelilingi Destra
[ Ding - Selamat Datang Tuan ]
{ Masukkan nama: }
[ Ding - sistem menyesuaikan 10%...30%....50%....70%....complate ]
[ Ding - Selamat Datang Tuan Sein ]
{ Pilih ras : Human, elf, Demon, Vampire, Goblin}
[ Ding - sistem menyesuaikan 10%...30%....50%....70%....complate ]
{ Create karakter : }
[ Ding - sistem menyesuaikan 10%...30%....50%....70%....complate ]
" Baiklah Dewa, aku telah selesai...tinggal memilih skill, apakah bisa aku melihat statusku..?" Tanya Sein penasaran
" Bisa nak, cukup katakan open" jawab Dewa
" Open!" seru Sein dengan semangat
[ Ding - menampilkan status ]
Nama : Sein
Ras : Human
Job :
St : 700
Int : 500
Dex :800
Sta :900
Hp : 1200
Mana : Infinite
Skill :
Element :
° Shop
" Wahh, ada shop juga ternyata" kagum Sein
" Dewa, aku ingin memilih skill " ucap Sein dengan muka berharap
" Baiklah, ini lihat sendiri" kata Dewa sambil melambaikan tangannya, dan beberapa skillpun terlihat.
Setelah lama memilih, akhirnya Sein menemukan 3 skill yang dia suka
" Sudah dewa" ucap Sein membangunkan Dewa yang tertidur karena bosan menunggu Sein selesai memilih
" Hoamm...mana coba lihat" sambil membuka mata, Dewa melihat skill sein
" Tidak buruk nak, kau memilih create, manipulation, god eye " gumam Dewa sambil melihat skill pilihan Sein
" Baiklah nak, tugasku sudah selesai. Kau ingin aku kirim dalam keadaan dewasa seperti ini atau dalam keadaan bayi..?" Dewa menawarkam pilihan ke Sein
"Umm...apakah aku bisa memilih ingin dilahirkan di keluarga yang seperti apa..?" Tanya sein ragu
" Tentu saja bisa, itu perkara mudah" jawab dewa dengan menjentikkan jari kelingkingnya.
" Baiklah Dewa, aku ingin dilahirkan dikalangan Bangsawan...kalau bisa jadi Putra Mahkota di Kerajaan hehe" tawa canggung Sein sambil menggaruk tengkuknya
" Apa alasanmu ingin dikirim di Keluarga Bangsawan dan menjadi Putra Mahkota..?" Tanya Dewa penasaran
" Aku ingin merasakan kehidupan, yang tidak pernah ku rasakan di kehidupanku yang dulu Dewa!" seru Sein dengan mata berbinar
"Hmm...Baiklah kalau begitu, akan ku kirim kau setelah ini" setelah mendengar jawaban Sein, Dewapun memutuskan untuk mengabulkannya
Tidak lama setelah berkata, tubuh Sein pelahan mulai menghilang dan menjadi butiran cahaya.
" Jalani lah hidupmu dengan baik anak muda!" pesan terakhir Dewa kepada Sein
Dan akhirnya Seinpun menghilang bersama dengan hilangnya butiran cahaya tersebut.
.
.
.
" Dimana ini..?, Kenapa gelap sekali..?" Batin Sein
[ Ding - ada pesan dari dewa, apakah anda ingin membukanya Tuan..?]
{ Ya/tidak }
" Ya " jawab Sein singkat
' halo Sein, maaf saat pengirimanmu terjadi kesalahan...dan kau tidak dilahirkan menjadi bayi, melainkan kau akan langsung berada di tubuh Putra Mahkota yang beberapa hari lalu telah diracuni oleh seseorang...dan namanya sama dengan namamu saat ini, cuman ada beberapa perbedaan dalam bentuk tubuh' itulah isi pesan dari Dewa.
" Dewa sial!!, berati sekarang aku dalam keadaan koma" umpat Sein setelah melihat sekitarnya gelap gulita
Tidak lama setelah menerima pesan tersebut, ada sebuah cahaya mendekat ke arah sein. Dan perlahan mata sein terbuka, saat terbuka dia berada di ruangan yang sangat asing.
" Dimana ini..?" Tanya Sein dengan melihat sekelilingnya, banyak hal yang baru dia lihat
" Pangeran...Pangeran sadar, cepat beritahu Panduka Raja" kata salah seorang pelayan istana
" Hmmm....siapa kau..?" Tanya Sein bingung dengan keadaannya yang sekarang
Namun tiba tiba
" Arrggghhh.....aaarrgghhh" teriak Sein dengan sangat keras, sambil memegangi kepalanya. Tidak lama setelah itu Sein pingsan kembali.
" Cepat kau panggil tabib!!" Perintah pelayan yang tadi dilihat sein
Setelah 30 menit menunggu, akhirnya tabib istana telah sampai di kamar Sein. Dan tanpa menunggu lama langsung memeriksanya
" Bagaimana keadaan Pangeran...?" Tanya pelayan dengan wajah cemas
" Anda tidak perlu khawatir, Pangeran hanya pingsan" jawab tabib meyakinkan pelayan tersebut
"Hahh...syukurlah" pelayan tersebut bernafas lega
" Setelah Pangeran sadar, tolong minumkan ini 3 x 1 hari...agar kondisi Pangeran cepat membaik" pesan tabib kepada sang pelayan, dan kemudian langsung pamit untuk pulang.
" Baiklah tuan tabib, ini bayaran anda" kata pelayan ambil mengasih 1 kantong koin kepada tabib
15 menit kemudian perlahan Sein membuka mata, tetapi pandangannya masih buram dan kepalanya masih sakit. Perlahan ingatan dari Pangeran mulai masuk kedalam pikiran sein, dan akhirnya dia mengerti kenapa berbaring di tempat tidur.
" Pangeran!, tolong jangan banyak gerak dulu...karena kondisi anda belum pulih" pelayan tersebut cemas
" Hmmm...aku sudah lebih baik Rafa, kau tidak perlu secemas ini" kata Sein menenangkan pelayannya yang bernama Rafa
" Bisa kau panggilkan Ayahanda..?" minta Sein
" Baik Pangeran, mohon tunggu sebentar" ucap Rafa sembari membungkuk hormat dan keluar dari ruangan sein
'hmmm... Coba kita lihat, apakah statusku telah berubah' gumam Sein
" Open!" Perintah sein
[ Ding - menampilkan status ]
Nama : Sein El Alfaro
Ras : Human
Job :
Tittle : Prince of Sins Kingdom
St : 700
Int : 500
Dex : 800
Sta : 900
Hp : 1200
Mana : Infinite
Skill : Create, Manipulation, God eye
Element : ???
° Shop
' hanya ada tambahan tittle, ada nama belakang, dan juga elementku tidak jelas ' gumam Sein setelah melihat statusnya.
" Pantas saja Pangeran bodoh ini diracun, dia tidak pernah belajar sihir...terlalu malas dan juga manja, tapi tenang saja aku akan membalasnya" ucap sein pelan kepada tubuh yang baru saja dia tempati setelah mendapat ingatan dari tubuh itu.
Tidak lama setelah itu terdengar suara langkah kaki, dan Sein segera menutup statusnya. Pintu ruangan Sein pun terbuka, dan terlihat seseorang yang sangat gagah dan berwibawa serta memancarkan aura yang kuat dia tidak lain adalah ayah Sein, Raja di Sins Kingdom. Dan biarpun sudah berumur 40 tahun, itu tidak menghilangkan ke tampanan sang Raja.
" Ayahanda..." Sein berusaha berdiri menyambut kedatangan ayahnya
" Tidak perlu seperti itu, kau baru siuman. Istirahat saja di sana" kata Raja sembari mendekat ke arah Sein
" Bagaimana kau bisa pingsan saat jamuan makan kemarin nak..?" Tanya Raja yang penasaran kenapa anaknya langsung pingsan setelah makan kemarin malam.
" Bisakah kita bicara berdua saja ayah..?" Sein meminta ijin kepada ayahnya
" Baiklah nak, kalian semua tinggalkan kami" perintah Raja kepada para pelayan dan prajurit
" Baik, yang mulia" jawab serempak pelayan dan prajurit.
Di tempat lain istana, ada seseorang yang gelisah dan berkeringat dingin karena rencana yang dia susun selama ini telah gagal.
" Sial!!, Pangeran tidak berguna itu masih hidup...Bagaimana kalau dia sampai mencari pelakunya" kata orang tersebut cemas
Tidak lama setelah itu, muncul sosok bayangan hitam
" Yang mulia" hormat orang tersebut kepada bayangan itu
" Apakah kau berhasil membunuhnya..?" Tanya bayangan tersebut
" Hamba mohon ampun, ntah kenapa dia bisa selamat dari racun hamba" jawab orang tersebut sambil gemetar
" Dasar tidak berguna!!, aku beri satu kesempatan lagi...dan pastikan dia mati" bayangan tersebut langsung hilang menjadi asap.
.
.
.
.
Di ruangan Sein
" Jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku nak..?" Tanya sang Raja penasaran
" Ayahanda, sebenarnya aku telah diracuni saat makan malam kemarin" Sein berbicara dengan tenang
" Apa!, Siapa yang berani meracunimu nak!" dengan emosi, Raja memukul meja di sampingnya hingga hancur
" Ayahanda mohon tenangkan diri anda, aku memiliki rencana untuk memancing pelakunya" kata Sein sembari meredakan emosi Raja
" Hahhh....coba kau jelaskan rencanamu" sambil menghela nafas panjang, Raja ingin mendengarkan rencana anaknya
Setelah itu Sein menjelaskan apa yang dia rencanakan untuk memancing orang yang meracuninya tersebut. Dan akhirnya setelah Raja setuju dengan rencana Sein itu, Raja segera pergi meninggalkan ruangan Sein.
" Baiklah nak, ayah setuju dengan rencana yang kau berikan" kata Raja dengan senyum yang mengembang
" Kalau begitu ayah akan kembali ke ruang kerja, kau istirahatlah dulu sampai hari itu tiba" lanjut Raja sembari meninggalkan ruangan Sein
Tepat sebelum Raja keluar dan menutup pintu kamar Sein, Sein mencoba mengidentifikasi kemampuan Raja dan ternyata hal tersebut berhasil.
" Identification " gumam Sein pelan sambil melihat ke arah Raja
[ Ding - menampilkan status ]
Nama : Hyakkura El Alfaro
Ras : Human
Job : Sage of Elements
Tittle : King of Sins Kingdom
St : ???
Int : ???
Dex : ???
Sta : ???
Hp : ???
Mana : ???
Skill : ???
Element : light, water, fire
[ Ding - selamat Tuan telah mendapatkan skill identification ]
' Apakah aku bisa bertanya pada sistem..?'pikir Sein
[ Ding - Tuan bisa bertanya kepada saya ]
" Hmm...sistem tolong langsung bicara tanpa ada nada ( ding ) " minta Sein kepada sistem
[ Baik Tuan, sesuai keinginan anda ]
" Sistem kenapa status ayahanda berisi tanda tanya semua..?" tanya Sein penasaran
[ Karena status ayah Tuan lebih tinggi dari pada Tuan ] dengan suara datar sistem menjawab.
" Hmmm...pantas saja" gumam Sein sambil menganggukan kepala
" Sistem buka shop" perintah Sein
[ ° Shop ]
- Skill
- Elements
- Pet
- Potion
- Peralatan
Poin : 1.000.000
{ Anda senang, kamipun senang }
" Sistem, apa fungsi dari poin..?" setelah melihat isi dari shop, Seinpun penasaran dengan fungsi dari poin
[ Poin berfungsi untuk membeli beberapa option pilihan yang tersedia di shop ] terang sistem menjelaskan.
" Buka bagian elements " perintah Sein
[ ° Shop ]
- Elements :
• Dark @ 150.000
• Light @ 150.000
• Fire @ 150.000
• Water @ 150.000
• Earth @ 150.000
• Wind @ 150.000
• Ice @ 300.000
• Tunder @ 300.000
" Kenapa ice dan tunder harganya berbeda sistem..?" Tanya Sein penasaran
[ Karena 2 element tersebut adalah yang paling langka di dunia ini Tuan, kemunculannya hanya 1000 tahun sekali. Sedangkan orang yang memilikinya bisa dihitung dengan jari dari seluruh ras yang ada ] jelas sistem panjang lebar.
" Orang yang di anggap jenius di dunia ini memiliki berapa elements..?" Karena Sein ingin menjadi yang terbaik, jadi dia ingin diatas para jenius dunia ini
[ Jenius di dunia ini memiliki 3 elements Tuan, salah satu contohnya adalah ayah Tuan ] jelas sistem kepada Sein
" Baiklah...aku akan membeli element ice,fire,dark, dan water " setelah berpikir cukup lama akhirnya Sein memilih elementnya.
[ Selamat Tuan sudah bisa menggunakan manipulation, dan sisa poin tuan 250.000 ] suara sistem bergema di kepala Sein
" Sistem, kenapa skill manipulationku baru bisa digunakan..?. Apakah ada syarat tertentu untuk create dan god eye..?" tanya Sein dengan gelisah, karena dia merasa ada syarat yang harus dipenuhi
[ Karena tuan baru memiliki elements, dan tidak ada syarat yang harus dipenuhi ] terang sistem menjawab kegelisahan Sein
" Baiklah sistem, mari kita lihat penjelasan dari skill yang ku miliki...buat se sederhana mungkin " perintah Sein, karena dia penasaran dengan kegunaan skillnya dan malas untuk membaca penjabaran yang panjang.
[ Skill : ]
- Identification : untuk melihat status musuh, teman, ataupun orang lain.
- Manipulation : memanipulasi elements yang dimiliki pengguna, mengubahnya sesuai dengan kehendak si pengguna.
- Create : menciptakan sesuai dengan yang dipikirkan pengguna, tidak dapat menciptakan skill dan elements.
- God eye : mengetahui titik kelemahan lawan, bisa membaca niat baik maupun buruk seseorang, dan bisa melihat kebohongan.
" Hmm...baiklah segini sudah cukup " gumam Sein
" Aarrrgghh...lebih baik aku istirahat dulu " lanjut Sein sambil merengangkan tangan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!