NovelToon NovelToon

Kekasihku Jodoh Orang

perkenalan Cerita

Pernahkah kalian mencintai seseorang dan harus merelakannya untuk dipinang orang lain??

Ya itulah kisahku yang menyedihkan, kisah yang telah bertahan lebih dari 8 tahun harus kandas karena tak mendapatkan restu orangtua kekasihku. bukan karena aku tak mapan, atau kurang berhasil tapi ada perlindungan tak kasat mata yang ditorehkan oleh ayahnya untuk gadisku.

Aku seorang lelaki berusia 25 tahun datang meminang kekasihku kepada ayahnya setelah mantap untuk menikahinya, aku berprofesi sebagai seorang PNS di kota kelahiranku.

Aku mengenal gadisku saat kami masih berada di bangku SMP, aku hanya bisa mengagumi dia dari jauh, saat SMA pun kami satu sekolah dan kami berpacaran setelah SMA sampai gadisku hampir lulus kuliah jika dihitung kami mengenal sudah 12 tahun dan berpacaran selama 8 tahun.

Ayah Gadisku seorang penceramah cukup terkenal di kota kelahiran Gadisku, dia menolak pinangan ku bukan karena keuanganku tapi tidak mampunya Aku menjadi imam yang baik untuknya kelak karena dalam segi agama aku memang sangat minim.

Perubahan signifikan terjadi pada gadisku, dulu dia gadis yang tomboy saat SMP, saat SMA dia berubah menjadi gadis manis walau kesan tomboynya tetap melekat, dia gadis tangguh dengan sejuta pesona berwajah cantik, putih bersih dan bertubuh mungil.

Saat Kuliah barulah perubahan signifikan dan hebat ada padanya mulai dari seringnya memakai rok, jilbab yang tidak pernah terlepas, kemudian jilbab panjang, dan itulah menjadi puncak kegagalan hubungan kami.

Hubungan kami adalah pacaran sehat, selama kami bersama hanya pengangan tangan saja, kalau pun kami berpelukan itu adalah reaksi spontan, aku betul-betul menjaganya dengan sangat baik selama dia bersamaku, setiap kami jalan, aku selalu memakai tas dipundak agar kami tidak menempel layaknya pasangan pada umumnya, itu atas permintaan gadisku.

Dia masih memikirkan citra dan nama baik dari keluarga dan orang tuanya yang memang sangat menjaga anak wanitanya. dan gadisku adalah perempuan yang sangat menjaga martabatnya, dia tidak membiarkan ku melakukan hal diluar batas karena dia akan menghajar ku dengan kemampuan bela diri yang dia punya.

Dia merupakan gadis multi talenta. Dia pandai berdagang karena sejak SMP dia sudah berjualan, hingga lulus kuliah, dia anak yang cerdas karena usianya bahkan seusia adikku tapi dia sekolah satu tingkat diatas adikku karena dia akselerasi, dia juga salah satu atlet bela diri sekolah yang sangat berbakat, dia bahkan sekolah dengan program beasiswa, dan yang paling membuatku bangga memilikinya adalah karena dia gadis penolong dan sangat rendah hati tanpa membedakan siapapun.

Dia bahkan membahayakan dirinya untuk melindungi orang lain dan yang dia tolong adalah ibuku dan juga adikku, ibuku dia tolong dari begal sedangkan adikku dia tolong dari para pembully yang menganiayanya.

Jika dilihat sekilas, aku lelaki yang tak banyak memiliki kekurangan, aku tinggi, mapan, tampan dan dari keluarga yang berada, hanya saja memang pengetahuan agamaku hanya sebatas islam KTP saja.

Saat itu Gadisku sudah Memakai jilbab panjang dan lebar dengan gamis yang selalu melekat padanya bahkan pandangannya padaku pun sangat berbeda, dia tak pernah menatapku seperti dulu lagi, bahkan telpon yang selalu rutin pun kini sudah sangat jarang. Itu karena dia telah belajar mendalami ilmu agama dan kini menyadari jika hubungan kami salah, maka dia memintaku untuk melamarnya pada ayahnya.

Selama aku mengenalnya hanya nenek, kakek dan juga saudaranya yang pernah aku kenal sedangkan orang tuanya aku pernah ketemu apalagi berbincang.

Aku yang memliki pengetahuan agama yang minim begitu pun dengan keluarga besarku, inilah yang menjadi dasar utama ayahnya menolak lamaran ku.

pertanyaan yang tak akan bisa kau jawab selama hidupku membuat akhirnya memutuskan untuk mengakhiri segalanya.

"Bagaimana pandangan keluarga besar mu tentang perempuan bercadar??, Bisakah kau melindungi anakku dari semua keluargamu dengan keadaan anakku yang memakai cadar??, bisakah kau menjadi imam sholat dan mengajarkan dia mengaji dan memperbaiki akhlaknya kelak??

"Aku tidak menghina mu, tapi aku melindungi anakku sejak dia berubah lebih baik, dia sudah merencanakan akan memakai cadar, dengan keadaan keluarga besarmu yang kental dengan adat dan istiadat dan pandangan perempuan bercadar yang tabu dan jadi bahan olok-olokan, akan sangat sulit melindunginya, apalagi saat kau sudah menikahinya, aku sudah tak memiliki hak untuk terlalu mengaturnya, itu adalah tanggung jawab suaminya kelak, pernikahan itu kita inginkan seumur hidup dan ingin bahagia lahir dan bathin tapi jika pasangan kita tak bisa melindungi kita dilingkungan keluarganya, dia akan menderita".

Kata-kata itu menampar ku sedemikian rupa, benar aku memliki sepupu yang memliki istri bercadar dan akhirnya meninggal karena istrinya diperlakukan diskriminasi oleh keluargaku. Calon Mertuaku tahu kisah itu karena beliau yang menikahkan mereka dan ayah dari perempuan itu adalah sahabatnya.

Kidah cinta yang berakhir meninggalkan luka mendalam pada kami berdua, tak mudah bagi kami untuk berpisah setelah semua yang kami jalani bahkan untukku aku membutuhkan waktu hampir 5 tahun untuk kembali menemukan tambatan hati dan itu adalah gadis pilihan mantan kekasihku sendiri

Inilah kisahku dengannya ..

Pertemuan Pertama

Setiap tahun akan diadakan penerimaan murid baru. Semua para staf dan anggota OSIS yang terkait bertanggungjawab atas kegiatan tersebut. Begitu juga yang terjadi disekolah SMA Negeri 1 Makassar. Salah satu sekolah terfavorit dimakassar. Sekolah dengan nilai prestasi tertinggi bersaing dengan beberapa sekolah.

Salah satu sekolah yang memiliki sistem seleksi ujian masuk yang sangat ketat dan berbasis teknologi. Murid yang diterima disekolah ini hanya 270 orang siswa-siswi dari ribuan pendaftar dari semua sekolah SMP di Makassar. Sebagai ketua OSIS aku bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi selama pelaksanaan seleksi bersama dengan guru yang bertugas.

Perkenalkan namaku khoirul Gibran Adam. Murid kelas 3 sekaligus Ketua OSIS periode tahun kemarin. Tahun ini aku akan digantikan oleh siswa kelas 2 beberapa bulan lagi. Aku juga ketua ekskul karate dan taekwondo.

Sebagai ketua OSIS dengan akhir periode aku menjalankan kewajiban terakhir ku yaitu pengurusan penerimaan siswa-siswi baru angkatan baru. Setiap hari semua anggota OSIS bergiliran berjaga untuk menerima adik-adik yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon siswa-siswi disekolah ini.

Hari ini adalah hari piket ku berjaga sampai sore untuk menerima calon siswa. Aku bersemangat entah karena apa. Kalian tau yang kupikirkan saat ini adalah gadis yang kukagumi 3 tahun lalu apakah dia mendaftar atau belum.

Walau bukan jadwal piket ku, aku rutin mengecek nama dan foto calon siswa-siswi baru dan berharap dia adalah salah satunya dalam pendaftar itu, mengingat dia dari sekolah favorit juga tapi sampai sekarang belum ada tanda jika dia mendaftar disekolah ini.

Hari ini aku ada jadwal keluar untuk membeli perlengkapan OSIS yang telah habis dan akan kembali sekolah. Setelah sampai disekolah aku malah menabrak seseorang yang sangat kuharapkan walau aku tak mengetahui nama aslinya. Aku sangat mengenali wajahnya. Dia sangat berbeda dari yang dulu terakhir kali aku lihat 2 tahun lalu.

"Bruk, Aduh". Rintihan seorang gadis yang kutabrak

"Kamu tidak apa-apa?? Tanyaku dengan panik mencoba menolongnya

"Tidak apa-apa kak!!". Shofiyah mendongkak melihatku

"Kamu anak baru??, kenapa kamu pakaian biasa??

"Iya kak, aku anak baru, aku ingin daftar sekolah". Ucapnya cengengesan

"Oke kebetulan aku pengurus OSIS yang bertanggung jawab pada pendaftaran murid baru hari ini, ayo masuk!! ". Ajak Gibran

"Iye kak, Terima kasih". Ucapnya dengan senyum

Ya Tuhan wanita ini sungguh manis jika tersenyum. Gibran tersenyum melihat nya, dia tak berhenti mencuri pandang pada Shofiyah

Kami pun berjalan beriringan kedalam sekolah menuju ruangan khusus pendaftaran bagi calon murid baru.

"Kamu bawah semua berkas persyaratannya kan?? Tanyaku memulai obrolan

"Iye kak. Tinggal foto saja, tadi aku ingin cuci foto tapi belum ambil formulir, jadinya aku ingin ambil formulir dulu baru cuci foto sekalian isi dan balikin lagi kalau sudah. Takutnya kehabisan formulir heheheh". Ucapku cengengesan..

Entahlah kenapa aku bisa langsung akrab dengan orang padahal biasanya tidak seperti ini.

"Ya sudah cuci disini aja, kebetulan aku juga mau cuci fotoku, bagaimana kalau kamu kirimkan saja fotomu biarkan aku cuci sekalian gimana mau ga?? Tanyaku, lumayan dapat fotonya juga.

"Beneran boleh kak?? Tanya Shofiyah dengan mata berbinar.

"Tentu, kan aku yang nawarin".

"Boleh deh, kak makasih ya".

"Nah sekarang kamu isi ya, Aku cuci foto dulu itu disana. Masih satu ruangan kalau kami bicara pun masih kedengeran". Ucapku menjauh ketempat cuci foto.

"Iye kak".

Dia pun mengisi formulir dengan serius.

Nama kamu siapa dek?? Tanyaku dengan pura-pura

Namaku Shofiyah Khumairoh kak, Dipanggil Shofi kak

"Mmm.. Nama yang cantik, secantik orangnya". Puniku kepadanya

"Makasih kak, nama kakak siapa..??? Tanya Shofiyah.

"Namaku khoirul Gibran, panggil kak Gibran saja"..

"Nama kakak kayak penulis buku yang terkenal aja tu". Ucapnya sambil terkekeh pelan begitu mendengar namaku

"Benar juga, Aku baru sadar". Ucapku menggelengkan kepala.

"Kamu memiliki sertifikat atau apa gitu untuk menunjang?? Tanya Gibran

"Ada beberapa kok kak, sertifikat lomba cerdas cermat dan beberapa penghargaan dan Piagam juga. Itu diperlukan kah??

"Iya kalau kamu mau, foto kopi aja sekalian disini gimana??

"Boleh deh, kak tapi aku tak tau gimana caranya pake mesin fotokopi nanti rusak".

"Gampang aja kok, sini deh liat aku yakin kamu cepat belajar. Nah gini caranya". Kak Gibran memperlihatkan caranya dengan perlahan dan sangat baik makanya aku cepat paham. "Gimana bisa?? Tanya lagi.

"Bisa kok kak. Tapi ini ga apa-apa ya kan, pake properti sekolah kan aku anak baru belum juga masuk". Tanyaku dengan Khawatir

"Ga apa-apa, tidak ada yang berani mau larang kamu kalau aku yang suruh".

"Ya udah deh dari kakak aja". Pasrah Shofiyah

Dia pun mengurus yang harus difotokopi dan ternyata foto ku dan fotonya juga sudah selesai..

Dia pun menyerahkan semua berkas ku kepadaku. "Gimana kak udah lengkap belum??". Ucapku kepadanya saat dia melihat isi berkasnya...

Aku mengangguk kan kepala." Ya sudah lengkap semua, kelihatannya kamu anak yang pintar, nilaimu semua sangat bagus ditambah juga nilai ujian yang diatas rata-rata. Kamu mau masuk ekstrakulikuler apa nantinya dek?? Tanya Gibran dengan penasaran

"Alhamdulillah kak.. Dia tersenyum saja.. "Memang ada Ekstrakurikuler apa saja kak??

"Banyak kok kamu mau yang seperti apa??

"Kalau bisa yang bela diri kak dan Palang Merah saja karena Di SMP juga ikut itu pengen dilanjut aja". Shofiyah tersenyum menampilkan lesung pipit tersembunyi nya.

"Kamu dari sekolah favorit SPENDEL juga ternyata, Aku alumni situ juga".

"Really?? Shofiyah memandang Gibran dengan terkejut.

"Iya aku alumni sana juga 2 tahun diatasmu. Kamu masuk aku baru naik kelas 3,sama kayak sekarang, pantas saja tadi wajahmu tidak asing".

Padahal aku mengenalnya, aku hanya berpura-pura tidak mengenalnya hanya untuk memancing pembicaraan dengannya.

Dia menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "tapi kak maaf ya aku tidak mengenal kakak. Maklum aku memang tipe tidak suka keramaian. Ya sudah kalau begitu aku pulang dulu kak".

"Tunggu dulu kakak daftarkan kamu dulu di portal sekolah nanti kalau sudah print baru kamu pulang".

"Ya udah makasih kak".

Aku pun mendaftarkannya ke portal sekolah setelah selesai aku memprint kartu peserta ujianku yang dilakukan 2 pekan dengan 2 hari ujian.

Aku memperhatikan gadis ini. inilah pertama kali aku merasakan sesuatu yang berbeda sebagai seorang laki-laki terhadap seorang perempuan . Kekaguman yang dulu pernah ada kini lebih tumbuh lagi. Kamu masih sangat mudah ternyata..

"Usia kamu hari ini pas 14 tahun rupanya..

"Iya kak alhamdulillah aku cepat masuk SD".

Aku menganggukkan kepala. "Oh iya ini ada buku bantuan sekalian untukmu supaya bisa lolos ujian seleksi nanti". Ucapku sambil memberikan buku itu kepadanya. Aku akan berusaha mengambil hatinya dengan cara apapun

Dia tersenyum mengucapkan Terima kasih..

"Bisa aku minta nomor telepon mu?? Ucapku dengan hati-hati.

"Boleh kok kak!!

Kami pun tukaran nomor handphone..

"Kalau begitu aku pulang ya kak.. Makasih sekali lagi atas semua bantuannya!! ". Shofiyah kemabli tersenyum manis membuatku tenggelam dengan pesonanya.

"Iya sama-sama dan hati-hati dijalan!! ".

"Iya kak makasih"..

Ya Tuhan Terima kasih ternyata dia mendaftar disini dan aku akan memperjuangkannya untuk menjadi gadisku. Jika dulu aku hanya akan mengagumi dia dari jauh, kali ini aku akan menjadikannya milikku. Sungguh dia sangat berbeda, dulu dia orang yang pendiam dan tidak seceriah sekarang bahkan penampilannya juga sangat cantik dan manis, walau kesan tomboynya masih ada. Rambutnya sekarang sangat panjang dan bergelombang menambah kesan cantik dan manis darinya. Aku sungguh tergila-gila padanya.

PoV Shofiyah

Sejak hari itupun kami sering bertukar pesan..aku selalu mengirim pesan kepadanya dan kau tidak menyangka jika dia juga membalas pesanmu dengan sangat baik. Dia orang sangat asyik diajak ngobrol. Aku baru tau jika dia orang yang cukup bawel.

Setiap hari aku mengawasi dan menjalankan amanah ku termasuk menghendel nomor ujian peserta. Kami memprint dan menempelkan nya didepan pintu agar memudahkan para siswa-siswi mencari nama mereka. Mereka di perkenankan memakai pakaian biasa tapi harus sopan.

Dan tibalah siswa-siswi ujian dan aku sudah bertemu dengannya karena dia adalah salah satu siswa-siswi yang mencari nama saat aku menempel kertas nomor peserta ujian. Dan saat itu aku memang masih memakai motor sport ku jadilah aku menawarkan untuk mengantarnya pulang karena kami searah..

Apalagi dia katanya tadi naik angkot untuk ikut ujian. Dia tinggal di antang sedangkan aku tinggal diborong Raya. Daripada naik angkot lama kataku jadi aku menawarkannya untuk pulang bersama..dan dia setuju untuk pulang bersama. Sepanjang jalan kami mengobrol dengan asyik

Kami selalu bertukar pesan selayaknya teman pada umumnya hanya saja aku yang lelet belum menyatakan apapun padanya karena lelaki baik ini menyukainya.

Saat ini dia dinyatakan lulus ujian dan ya tentu saja aku selalu mengantar dan menjemputnya Aku senang sekali aku beralasan untuk memudahkan dia dan dia senang-senang saja soalnya irit ongkos katanya..Hehehe

Dia pun diterima disekolah salah satu terfavorit di makassar. Mengalahkan ribuan siswi lain yang mendaftar..

Dia kena ospek dan barulah dia tau kalau aku adalah ketua OSIS sekolah dan kepala Ekskul karate dan Taekwondo. Lelaki manis dan rendah hati ini tidak pernah memberitahukannya bahwa dia lelaki berprestasi karena sering membawa nama sekolah dilomba cerdas cermat se-provinsi sulsel. Dia baru mengetahui nya dari beberapa orang yang mengidolakannku sebagai senior disekolah..

Tahun ini aku masih menjabat menjadi ketua OSIS hanya saja akan digantikan beberapa bulan lagi.. Karena pemilihan ketua OSIS baru akan dilaksakan setelah ospek..

"Hay".. Sapaku..

"Eh kak Gibran kok ada di kelasku??..

"Ga apa-apa mau ajak kamu ke kantin bareng aja. Mau ga??

"Boleh the kak.. Kebetulan aku mau ke kantin juga!! ".

Kalian tau kedekatannya denganku dengan siswa nomor satu disekolah tersebar dengan cepat. Bahkan banyak anggota OSIS sering menggodaku karena aku dan shofi selalu pergi dan pulang sekolah bersama..

Kami selalu bertemu kadang kami bertemu saat istirahat saat ekskul serta pulang sekolah dan itu hampir setiap hari . Bagaimana tidak jadi bahan gosip coba.. Apalagi yang dekat dengannya siswa teladan kesayangan para guru.

Itulah sebabnya teman-teman mengatakan gimana caranya dia menaklukkan seorang Khoirul Gibran yang terkenal pelit senyum apalagi tertawa. Secara fisik aku sangat tinggi dan badan yang pas serta berkulit putih bersih.. Memiliki lesung pipit dan gigi kelinci. Serta bulu mata yang lentik dan mata yang indah. banyak orang mengatakan jika aku lelaki manis dan tampan. Apalagi jika tersenyum

Tapi dia yang memang polos dan tidak mengerti soal seperti ini , jika digoda oleh teman-teman hanya memasang tampang bodoh dan polos. Maklum saja dia memang sering dekat dengan anak lelaki daripada anak perempuan jadi dia berpikir itu adalah hal biasa dalam berteman tidak tau kalau aku memiliki perasaan kepadanya sejak dulu

Aku bisa memakluminya. Memang benar di sekolah SMP dulu hampir semua temannya lelaki dan mereka sangat akrab. Dia bukan tipe gadis yang suka bergerombol apalagi bergosip. Dia gadisku yang unik.

POV Shofiyah

Aku beruntung mengenal kak Gibran disekolah ini

Ya benar lelaki ini sangat baik, sopan dan sangat pengertian tapi dia tidak seramah saat bersamaku.

Itulah sebabnya teman-teman mengatakan gimana caranya aku menaklukkan seorang Khoirul Gibran yang terkenal pelit senyum apalagi tertawa. Secara fisik dia sangat baik tinggi dan badan yang pas serta berkulit putih bersih.. Memiliki lesung pipit dan gigi kelinci ketika dia tertawa dan tersenyum.. Serta bulu mata yang lentik dan mata yang indah. Aku mengatakan jika memang dia lelaki manis dan tampan.

Tapi aku yang memang polos dan tidak mengerti soal seperti ini jika digoda oleh teman-teman hanya memasang tampang bodoh dan polos. Maklum saja aku memang sering dekat dengan anak lelaki daripada anak perempuan jadi aku berpikir itu adalah hal biasa dalam berteman tidak taunya beda ternyata..

Beberapa bulan berlalu aku sudah resmi menjadi anggota palang merah (PMR) dan anggota Ekskul Taewkondo dan Karate yang kebetulan diketuai oleh kak Gibran.. Hubunganku dengan kak Gibran memang lebih dekat dari sebelumnya. Aku juga sering bareng ke kantin ngobrol dan lain sebagainya. Belum lagi kami juga sering keluar bareng dengan teman-teman untuk jalan-jalan dihari minggu.. Aku sungguh menikmati masa muda layaknya sebagai anak muda yang bebas bertanggungjawab.

Saat remaja aku tak memakai jilbab apa lagi cadar. Aku memakai baju kekinian selayaknya anak remaja pada umumnya hanya saja aku bersyukur karena semua teman lelaki ku sangat baik dan sangat menjagaku dari orang kurang ajar itulah alasannya aku tidak terlalu dekat dengan anak perempuan karena aku tidak suka jika bergerombol dan bergosip. Hehehe padahal aku perempuan..

Gaya pakaian ku cukup terbuka dan terkesan tomboy aku selalu memakai jaket, celana jeans dan sepatu kats, kata kak Gibran gayaku perpaduan sempurna girly dan tomboy secara bersamaan. Dan memiliki kesan manis secara bersamaan mungkin karena aku memang masih kecil jadilah seperti itu.

Walau tumbuh tanpa ibu aku mengerti tentang fashion dan menjaga diri alias perawatan siapa lagi yang mengajar jika bukan tante tersayangku itu.. Beliau selalu memberikanmu dan adikku baju serta perawatan lainnya. Beliau juga sering mengajak kami ke salon apalagi jika beliau gajian hehehe. Makanya pakaianku kekinian karena kebanyakan pakaian dan barang-barangku tantelah yang membelikan walau modelnya harus sesuai denganku dan beliau sangat hapal dengan itu.

Beliau membawa kami jalan-jalan bersama anaknya karena kebetulan anaknya juga perempuan pertama dan yang paling kecil adalah laki-laki. Aku berbeda 8 tahun dari adik sepupuku itu dan kami sangat dekat sejak kecil dia juga memiliki pengasuh yang sangat dekat dengan kami makanya kami suka pergi bersama dan jalan apalagi urusan belanja heheheh..

Aku bersyukur karena bekerja juga jadi aku mau membeli barang apapun dan bahkan ke salon pun aku membayarnya sendiri jadilah aku memiliki tabungan sejak usia remaja. Aku sering menjual makanan membawanya ke beberapa warung sejak SMP.

Aku juga sering mendapat hadiah lomba sejak kecil jadilah dibuatkan tabungan oleh nenek. Nenekku juga hoby memasak jadi aku memanfaatkan itu untuk berjualan. Aku tidak malu karena itu hal yang halal dan yang paling penting aku tidak menyusahkan orangtua.. Aku belum diperbolehkan ayahku memakai motor karena masih kecil apalagi badanku memang mungil.

Beruntung kak Gibran mau mengantarkan ku mengantar makanam dlu sebelum kesekolah.. Karena dia selalu mengantar dan menjemputku dirumah padahal aku sudah melarangnya.. Dia selalu bilang Biarmi to satu jalur juga dan aku selalu kerepotan banyak bawah barang. Sebenarnya dia memakai motor sport hanya saja sejak mengantar jemput ku dia memakai motor matic karena aku membawa banyak barang. Dengan motor matic lebih memudahkan katanya..

Setengah tahun berlalu kami tetap dekat malah lebih intens.. Aku merasa sangat nyaman bersamanya walau kami dekat dia tidak pernah macam-macam. Dia begitu menjagaku terkesan posesif tapi biasa saja menurutku dia juga tidak pernah membatasi ku dalam hal apapun bahkan teman-teman kami mengira kami ini berpacaran. Tapi nyatanya kami memang belum berpacaran.

Aku selalu membawahkannya makan siang dan sarapan karena kami selalu lebih awal kesekolah karena harus singgah di beberapa tempat jadilah dia tidak pernah sarapan dirumah tapi sarapan bersamaku. Begitupun dengan makan siang aku selalu membawakannya karena dia selalu pulang sore karena dia sudah kelas 3 dan pasti mengikuti les sepulang sekolah sedangkan aku tentu saja mengikuti ekskul karena aku memiliki 3 ekskul dan juga anggota OSIS.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!