NovelToon NovelToon

Aku Akan Melindungi Keluargaku Meskipun Nyawaku Taruhannya

KELUARGA YANG SANTUI

“Apa Benar Ini Kediaman Bapak Eka”.

“Iya Benar” Eka.

“Bapak Eka Kami Tahan Karena Kasus Penggelapan Dana Rapat”.

“Boleh Saya Liat Surat Penangkapannya”.

Kemudian pihak kepolisian melihatkan surat penangkapan.

“Ini pak surat Penangkapannya”.

Kemudian pak Eka membaca surat penangkapan tersebut setelah selesai membacanya pak Eka langsung memanggil anak dan istrinya.

“Bunda, Anyu” Eka memanggil istri dan anaknya.

“Iya sayang” Istri Eka (Ayu).

“ada apa Ayah” Anak Eka(Anyu 10 tahun)

“Kalian berdua dengar baik baik, Ayah ada urusan kerja mungkin bisa lama dan mungkin ayah tidak akan kembali” Eka menahan tangis.

“oy pak Eka apa maksudnya itu?” salah satu polisi.

“Iya sayang aku ngerti, serahkan Anyu kepadaku” Ayu.

“Hei bu pak Eka, tidak akan kami apa-apakan” Polisi.

“Iya pak saya juga mengerti, dan saya minta maaf kalian jadi terlibat para polisi baik” Eka sembari menyerahkan kedua tangan.

“HAH maksudnya apa!” Polisi.

“lebih baik kalian hubungin keluarga kalian dan meminta maaf sekarang kepada mereka” Ayu.

“pak, Bu maksudnya apa!!!” Polisi membentak.

“Cepat hubungi Keluarga kalian” Eka dengan nada tinggi.

Kemudian para polisi yang di tugaskan menangkap Eka menghubungi keluarga mereka masing-masing. Setelah itu Eka berpamitan dengan keluarganya.

“Ayu terimakasih atas apa yang kamu berikan selama ini dan maaf kan aku cuman bisa menemanimu sampai sini, dan Anyu maafkan Ayah karena tidak bisa menemani mu sampai dewasa dan Anyu jaga Ibumu” Eka menangis.

“iya sayang aku juga mau berterimakasih kepadamu karena mau menerima seorang berandalan seperti ku” Ayu menangis.

“Iya Ayah serahkan kepadaku” Anyu menangis.

Setelah itu Eka di bawa masuk ke dalam mobil polisi kemudian mobil polisi tersebut pergi. Belum lama berjalan Eka menyadari sesuatu di dalam mobil polisi yang iya tumpangi. (catatan mobil yang digunakan polisi adalah mobil yang biasa di pakai pegawai kantor)

“Pak bolehkah saya meminjam sesuatu benda tajam?” Eka merasa ada yang aneh.

“tentu saja tidak diam dan duduk” Polisi.

‘hmm bagaimana caranya aku untuk merobek jok ini?” Eka dalam hati.

Tidak lama kemudian Eka menghancurkan kaca pintu mobil. karena itu polisi yang sedang mengemudi mobil tersebut langsung menengok ke belakang. Dan begitu kagetnya polisi tersebut melihat lengan Eka berdarah.

“pak apa yang anda lakukan” polisi sembari mengemudi dan menodongkan pistol.

Tidak takut dengan todongan pistol Eka langsung mengambil pecahan kaca paling besar kemudian Eka merobek jok yang iya duduki. Dan benar saja di jok tersebut terdapat sebuah kabel berwarna hitam.

“pak jok ini apa baru di ganti” Eka.

“apa yang kamu bicarakan serahkan serpihan kaca itu kalo tidak akan ku tembak!!!” Polisi marah.

“Saya mau Tanya ini kabel apa?” Eka sembari merobek jok.

“Hah kabel apa, eh iya kabel sejak kapan ada kabel di dalam jok?” Polisi.

Tidak lama kemudian Eka terkejut karena karena kabel tersebut adalah sebuah bom waktu.

“pak ternyata kabel ini tersambung ke bom waktu yang kemungkinan ada di bagasi belakang” Eka.

“Hah jangan bercanda kamu!!!” Polisi sembari melambatkan kendaraan nya.

“jangan berhenti dan melambat di spidometer ada sesuatu yang aneh, tepatnya di angka 40 km/h” Eka.

“terus apa yang harus aku lakukan” Polisi panik.

Kemudian Eka langsung pindah ke kursi samping supir

“anda pertahankan kecepatan di atas 40 km/h. saya pinjam h panda saya akan arahkan mobil ini ke jalan sepi, setelah itu anda lompat. Saya akan memegang kendali mobil ini” Eka.

“Hah yang benar aja kita bisa lompat sama-sama. Ingan anak dan istri mu di rumah” polisi.

“tapi aku takut bom itu meledak di pemukiman” Eka.

“tidak akan saya tau tempat yang tidak mungkin ada orangnya” Polisi.

Sembari berjalan polisi yang membawa mobil itu menghubungi rekan nya menggunakan walkie talking.

“ini kode polisi B2, tolong masuk” Polisi.

“ini kode polisi B1, oy mobil lu di bajak pak Eka” polisi di mobil satu lagi (Polisi B1)

“tidak saya melenceng dari rute karena di mobil saya ada bom” Polisi B2.

“Hah yang benar aja” Polisi B1.

DUAR tiiiittttttt

Tidak lama terdengar suara ledakan dari walkie talking yang di gunakan polisi B2.

“halo halo kalian baik baik aja” Polisi B2.

“ternyata bukan mobil ini aja yang ditanami bom” Eka.

“Hah apa maksudmu mereka tewas” Polisi.

Kemudian eka memalingkan pandangannya.

“Hei jawab pertanyaan ku!!!” Polisi nangis.

“Saya minta maaf telah melibatkan kalian” Eka menahan sakit.

“Pak Eka kamu pasti tau pelakunya kan?” Polisi menangis.

“kalo saya katakan kamu pasti tidak akan percaya” Eka.

“saya mohon beri tau saya pelakunya siapa?” Polisi.

“tidak akan aku katakana kamu pasti akan melakukan balas dendam” Eka.

“Terus apa salahnya balas dendam untuk rekan rekan ku yang telah gugur” polisi dengan tatapan serius.

“itu salah banget karena kalo kamu melakukan pembalasan dendam masalah ini tidak akan selesai yang ada negara ini akan hancur” Eka.

‘aduh keceplosan’ Eka dalam hati.

“Hah negara ternyata dalang dari semua ini adalah pak Presiden” Polisi sangat marah.

“maaf kan saya karena perbuatan saya kalian harus jadi korban” Eka minta maaf.

“ini bukan salah bapak, saya tau bapak orangnya sangat bersih, malah aku yakin nanti di persidangan pembela anda akan sangat banyak” polisi.

“saya tidak yakin” Eka.

“tidak pak saya sangat yakin Pak Eka tidak bersalah” polisi.

“mungkin saja” Eka tersenyum kecil.

“Pak saya boleh Tanya tangan bapak tidak apa apa?” Polisi.

“Iya tidak apa apa pala bapak kau, kamu liat ini darah mengalir terus” Eka.

“Canda terakhir saya aja pak” Polisi ketawa kecil.

“eh kamu mau bawa mobil ini kemana?” Eka.

“Ke rumah Presiden” Polisi.

“Hah yang benar aja, kan saya sudah katakan balas dendam itu tidak ada untung nya” Eka marah.

“Bapak lupa rumah pak Presiden kan lagi di renovasi plus sekarang adalah hari libur” Polisi dengan tatapan kosong.

”jangan tapi aku punya ide lain, di belakang rumah presiden kan ada sungai yang besar dan cukup dalam bagaimana kalo kita tenggelamkan mobil ini di sana” Eka.

“ide bagus pak” Polisi.

Kemudian polisi itu mengemudikan mobilnya menuju belakang rumah pak presiden sesampainya di sana pedal gas mobil itu di ganjal menggunakan batu bata. Kemudian ketika hampir dekat dengan sungai Eka dan Polisi itu langsung melompat keluar mobil. Sial bagi Eka ketika mendarat kaki Eka terbentur pohon di pinggir jalan yang membuat badan Eka terpental kembali sejauh 2 meter menuju jalan.

DUAR suara mobil meledak di sungai.

“Gila tadi mantap banget kaya film action benar kan pak Eka” Polisi.

Polisi itu menengok ke belakang yang tidak di sangka ada mobil truk menuju Eka.

“Pak Eka awas!!!!!” Polisi.

Bruk

“Pak Eka!!!!!!” polisi tersebut langsung berlari menghampiri Eka.

Sesampainya Polisi yang bersama Eka terkejut dan tidak berani melihat karena pak Eka sudah tidak bisa di selamatkan bagian pinggang kebawah nya telah hancur terlindas truk yang lewat dan truk yang telah melindas Eka pun kabur.

“Pak Eka gimana aku harus bilangnya?” Polisi tidak tega melihat nya.

“eee ya tidak ada, tapi aku punya wasiat terakhir saya untuk mu sebelum aku menghilang dari dunia ini” Eka Menahan sakit.

“Apa itu pak?” Eka.

“Apa kamu bisa menitipkan Keluarga ku mulai sekarang Prajurit gagah dan berani Brigadir Reza” Eka.

“Pak pak pak Eka!!!” Polisi(Reza).

Kemudian Reza berlari menuju kediaman Eka singkatnya Reza pun sampai ke kediaman Eka dengan baju yang compang camping.

Tok Tok Tok

“Iya ada apa” Ayu.

“Bu Ayu maaf saya ga bisa menyelamatkan pak Eka” Reza menangis.

“Oh, tidak apa apa, sudah sini kamu masuk dulu ke dalam” Ayu menahan tangis.

“tidak apa, bu lagi pula saya ga akan lama” Reza.

“Ok, oh iya pak satu lagi kalo kamu ingin balas dendam balas lah dengan cantik” Ayu berbisik.

“Bunda bunda Ayah udah pulang” Anyu.

“belum nak, bahkan Ayah tidak akan pulang lagi ke rumah ini dia sudah menunggu kita di dunia lain” Ayu.

“berati misi ayah sudah beres ya Bun?” Anyu.

“Iya nak” Ayu.

.

.

Dukungan untuk Author/Penulis beleh kirim lewat Saweria [ https://saweria.co/hayasureyasu ]

karena dukungan dari kalian itu membuat Author lebih semangat untuk menulis cerita

KENYATAAN YANG PAHIT

6 tahun kemudian Anyu sudah SMA kelas 1.

“Bun Anyu berangkat dulu” Anyu.

“iya nak hati-hati” Ayu.

Anyu langsung menuju halte bis sesampainya di Halte bis Anyu terkejut karena.

ada seseorang yang menabraknya.

“Bocah menghalangi aja!”.

“hentikan orang itu dia copet” Ibu Ibu.

Karena mendengar itu Anyu langsung bangun lalu bergegas mengejar copet sembari mengejar Anyu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan ternyata dia mengeluarkan sebuah tepat pensil yang terbuat dari bahan kayu. Kemudian Anyu melemparkan tepat pensil tersebut, tepat mengenai kepala dari copet sampai si copet tidak bisa mempertahankan keseimbangannya lalu terjatuh. Kemudian Anyu memasukan tangannya ke tas kecil milik si copet, ternyata di dalamnya ada 5 dompet.

“wow banyak juga orang ini nyopet” Anyu sembari mengeluarkan hp.

“Dek terimakasih” Ibu ibu.

“iya bu, dompet ibu yang mana?” Anyu.

“Yang warna pink dek” Ibu ibu.

“Oh yang ini bu” Anyu mengeluarkan dompet warna pink.

“Sekali lagi makasih ya dek” Ibu ibu.

“Iya bu sama sama” Anyu.

Kemudian anyu menghubungi Reza.

“Halo om Reza saya mau melaporkan sesuatu” Anyu.

“Ada apa Anyu” Reza.

“Saya nggak Sengaja nangkap lagi penjahat hehehe” Anyu.

“haah udah ga kaget, sekarang kamu ada di mana?” Reza.

“deket Halte bis dekat rumah, 1km sebelah utara halte” Anyu.

“Ok tunggu ntar bawahan om Reza akan datang” Reza.

Kemudian Anyu duduk di atas Copet yang ditangkap sembari menunggu. 5 menit kemudian polisi pun datang.

“Akhirnya datang juga” Anyu.

“dengan saudara Anyu?” Polisi.

“iya ini pelakunya dan ini barang buktinya” Anyu.

Kemudian Anyu Berlari menuju Halte bis sesampainya di halte bis Anyu harus menunggu bis. 15 menit berlalu bis pun datang kemudian Anyu menaiki bis tersebut. Sesampainya di halte bis dekat sekolah Anyu langsung turun kemudian melanjutkan perjalanan menuju sekolah ketika di tengah jalan Anyu melihat siswa yang sedang di riung oleh 3 siswa kelas 2(Pembully). Tanpa pikir panjang Anyu langsung menghampiri siswa tersebut.

“hahaha” pelaku bullying 1 mendorong.

“hahaha mampus rasain” pelaku bullying 2 menendang.

Ketika pelaku bullying 3 ingin memukul Anyu langsung masuk ke tengah-tengah dan menahan pukulan pelaku bullying 3.

“Ga adil dong 1 vs 3, boleh saya ikutan” Anyu.

“Bacot. Serang!!!!!” pelaku bullying 1.

Kemudian ketiga pelaku bullying langsung menyerang Anyu secara bersamaan. Tetapi Anyu bisa menahan dan menghindari semua serangan dari 3 pelaku bullying.

“Cuman segitu kemampuan kalian, butuh tutor ga Dek” Anyu memprovokasi.

“berisik!!!” pelaku bullying 3.

Ketiga pelaku bullying itu terus menerus memukul tetapi pukulan mereka tidak ada satu pun yang berhasil mengenai Anyu. Karena terus menerus melancarkan pukulan para pelaku bullying itu capek dengan sendirinya.

“aduh capek ya lemah!” Anyu dengan tatapan jijik ke salah satu pelaku bullying.

Karena provokasi itu pelaku bullying yang di tatap jijik oleh Anyu langsung mengeluarkan cutter dan pelaku bullying itu langsung berlari menuju Anyu.

“mati kau” pelaku bullying yang mengeluarkan cutter.

Kemudian Anyu di dorong oleh siswa korban bully. karena itu siswa korban bully terkena tusukan cutter di bagian bahu kanannya dan cutter nya pun tertempel di bahu nya. Karena kejadian itu siswa dan siswi sekitar situ teriak histeris semua.

“bego apa yang kau lakukan” pelaku bullying 1.

“saya ga bermaksud seperti itu” pelaku bullying 2.

“udah ayo kita kabur” pelaku bullying 3.

Kemudian semua pelaku bullying kabur semua.

“Bodoh apa yang kau lakukan” Anyu marah.

“saya cuman ingin menyelamatkan mu” Siswa korban bully.

“aku tidak perlu di selamatkan, kamu cukup menonton saja” Anyu marah.

Kemudian Anyu merobek lengan jas nya setelah itu Anyu melingkar kan nya di sekitar bahu yang tertempel cutter Anyu tidak mencabut cutter tersebut karena takut ada pendarahan atau bisa di bilang Anyu takut darah yang mengalirnya lebih banyak.

“Tapi aku malu, harus nya seorang laki laki yang melindungi perempuan. Bukan malah perempuan yang melindungi laki laki” Siswa korban bully.

“Lah saya laki laki juga, liat baju saya. Kenapa kamu bisa berpikiran seperti it-“ Anyu.

“bubar bubar ada apa ini” guru BK.

Kemudian guru BK itu langsung pingsan karena melihat kejadian tersebut. Karena guru BK pingsan Anyu langsung mengeluarkan Hp untuk menelepon layanan kesehatan.

“Halo ada yang bisa kami bantu” pihak kesehatan.

“Saya butuh Ambulan secepatnya” Anyu.

“Memangnya ada apa?” PIhak kesehatan.

“temanku terluka parah di bagian bahu” Anyu.

“Apakah teman mu itu korban tawuran” Pihak Kesehatan.

“bukan pak cepat ambulan” Anyu.

“Itu tidak bisa kami lakukan karena ada indikasi teman anda korban tawuran kami pihak rumah sakit tidak mau menangani korban tawuran, jika iya anda harus minta surat dari kepolisian setelah itu kami akan jemp-” pihak kesehatan.

Karena itu Anyu langsung mematikan telepon kemudian Anyu menggendong korban bullying itu ke UKS sekolah. Sesampainya di UKS Anyu langsung memanggil ibunya.

“Bunda bisa tolong teman ku ini?” Anyu

“tolong kenapa dan akhirnya di hari pertama kamu sekolah kamu sudah dapat teman, bunda terharu” Ayu.

“Bunda terharunya nanti aja” Anyu.

Setelah itu Anyu langsung menidurkan korban bullying itu di tempat tidur ruang UKS, kemudian Anyu menunggu di luar, karena kejadian itu sekolah di hari itu di liburkan dan para murid bisa bersekolah lagi seperti biasa setelah para pelaku tertangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatan mereka. Sembari menunggu Anyu kaget karena melihat siswi yang memiliki wajah yang sangat sama dengan korban bullying.

“Hei Apakah kakak gua baik baik aja”

“Hah dople-“ Anyu terkejut.

“Gua adik kembarnya bangs*t”.

“Oh, dia akan baik baik aja tenang aja” Anyu.

“huuuh syukurlah terimakasih ya lu udah nolong kakak gua perkenalkan nama gua Nina kelas multi media 2” Nina.

“iya sama sama” Anyu.

“Terus nama lu siapa” Nina.

“oh namaku Anyu kelas Boga 1” Anyu.

“salam kenal Anyu” Nina.

“Iya salam kenal juga Nina” Anyu.

Tidak lama kemudian Ayu keluar dari ruang UKS.

“eh Ada Nina” Ayu.

“iya bibi, apa Nino baik baik aja?” Nina khawatir

“dia baik baik aja palingan 2-3 minggu dia udah sembuh karena luka nya tidak begitu parah” Ayu.

“Bibi Ayu boleh aku liat Nino?” Nina.

“boleh tapi jangan berisik ya dia butuh istirahat yang cukup lama karena dia kehilangan darah cukup aga banyak” Ayu.

Kemudian Nina masuk ke ruangan UKS untuk melihat kondisi Nino. Kemudian Ayu mengajak duduk Anyu.

“Anak kesayangan bunda hebat” Ayu sembari mengusap kepala Anyu.

“anak siapa dulu” Anyu.

“iya deh, sifat mu itu sangat mirip seperti Ayah mu, oh iya Anyu kenapa kamu ga hubungi pihak kesehatan?” Ayu.

“udah Bun, tapi malah di persulit harus minta surat dulu dari kepolisian. Oh iya bun, Bunda kenal mereka dimana?” Anyu.

“Oh mereka mereka berdua adalah adik om Reza” Ayu.

“Hah mereka adik om Reza” Anyu terkejut.

“Iya, oh iya sebelum Bunda lupa lagi, Bunda ada sesuatu yang harus di sampaikan kepada mu ini wasiat dari mereka” Ayu.

“Hah mereka maksud Bunda?” Anyu bingung.

“Kamu sebenarnya adalah anak adopsi dengan kata lain kamu bukan anak Bunda dan Ayah. Tapi Ayah dan Bunda sangat menyayangimu” Ayu.

.

dukungan untuk Author/Penulis beleh kirim lewat Saweria [ https://saweria.co/hayasureyasu ]

karena dukungan dari kalian itu membuat Author lebih semangat untuk menulis cerita

KENYATAAN YANG PAHIT PART 2

“Kamu sebenarnya adalah anak adopsi dengan kata lain kamu bukan anak Bunda dan Ayah. Tapi Ayah dan Bunda sangat menyayangimu” Ayu.

“Oh” Anyu.

“Gitu doang?” Ayu.

“Terus aku harus ngapain bun? Salto” Anyu bercanda.

“Bunda kira kamu akan kecewa, ya paling enggak kamu marah karena bunda ngasih tau ini sekarang” Ayu.

“Buat apa aku marah selagi bunda nge adopsi aku secara sah, kalo bunda nyulik aku dari orang tua ku yang dulu baru aku marah” Anyu.

Setelah mendengar itu Ayu semakin sayang ke Anyu dan memeluk Anyu dengan erat. Tidak lama kemudian datang Reza ke UKS sekolah.

“bu Ayu keadaan Nino gimana” Reza Khawatir.

“dia cuman butuh istirahat aja lukanya sudah aku rawat” Ayu.

“Terimakasih bu Ayu, dan terimakasih juga Anyu udah ngebela dan ngelawan para pembully itu” Reza.

“Bukan apa apa kok Om” Anyu.

Kemudian Reza masuk ke ruang UKS. Tidak lama setelah Reza masuk datang kepala sekolah yang tiba tiba menekik leher Anyu tanpa ada alasan.

“Pak ada apa ini?” Ayu panic.

“Diam saja kamu akibat anakmu ini anak ku masuk rumah sakit” Kepala sekolah marah.

Anyu pun tidak tinggal diam dia melakuakan gerakan pertahanan diri untuk lepas dari cekikan kepala sekolah. Setelah terlepas Anyu langsung memasang kuda kuda untuk melindungi ibunya karena Anyu pikir kepala sekola akan menyerangnya juga.

“sialan dasar anak nakal” kepala sekolah langsung pergi.

“Anyu kamu tidak apa apa” Ayu khawatir.

“Enggak apa apa kok bun?” Anyu.

Tidak lama Ayu memukul kepala Anyu.

Plak.

“ngapain kamu pasang kuda kuda mau menyerang!” Ayu.

“Hehehe kelepasan bun” Anyu.

Karena kejadian itu membuat Reza keluar dari UKS.

“Bu ayu, Anyu ada apa dari dalam saya mendengar kalian ribut dengan seseorang?” Reza.

“Enggak kok dari tadi cuman ada kami berdua” Ayu.

“Iya om, kita tadi cuman ribut tentang makan dirumah atau di luar itu aja kok” Anyu.

“Oh, saya kira ada yang nyerang kalian” Reza Curiga.

“enggak ada kok om” Anyu ketawa keil.

“Oh iya bagaimana setelah Nino bangun kita kerestoran nanti saya yang teraktir” Reza.

“boleh tuh” Ayu.

Kemudian Reza masuk kembali ke UKS.

“bunda gimana nih kayanya Om Reza udah curiga kita tadi ribut sama kepala sekolah” Anyu.

“Ya gimana lagi mau di sembunyikan juga akan susah” Ayu.

Singkat cerita Nino pun bangun kemudian Reza dan Nina langsung memeluk Nino.

“Nino” Reza dan Nina langsung memeluk Nino.

“maafkan Nino udah ngerepotin kak Reza dan Nino” Nino.

“harus nya kakak yang minta maaf gabisa lindungi kamu” Reza nangis.

“Enggak kak aku yang salah harusnya aku yang ngelindungi Nino” Nina nangis.

“Kalian berdua tidak salah yang salah aku karena gabisa melindungi diri malah aku sudah merepotkan orang lain juga” Nino.

Kemudian Reza, Nino dan Nina keluar dari uks.

“Gimana keadaan kamu Nino udah baikan?” Ayu.

“Iya makasih Tante Ayu” Nino.

Ketika Nino melihat Anyu dia langsung berterimakasih dan meminta maaf karena menyangka Anyu adalah perempuan. Kemudian mereka berlima meninggalkan uks sekolah dan sekolah untuk menuju tujuan selanjutnya yaitu restoran untuk makan siang. Sesampainya di restoran Ayu, Anyu, Reza, Nino, dan Nina memesan makanan. Setelah memesan makanan mereka berlima mencari tempat duduk setelah dapat mereka semua menyantap makanan mereka masing masing.

“ahhh kenyang nya kakak makasih” Nino dan Nina.

“iya om Reza makasih udah neraktir kita berdua” Anyu.

“ga masalah” Reza.

“Anyu udah ini kamu ada waktu luang ga?” Nina.

“hmm ntar saya liat buku harian ku dulu, hmm dari jam 12.00 sampai sore ini aku luang” Anyu.

“kalo boleh aku mau ngajak kamu ke dojo” Nina.

“haaah Nina mulai lagi, Anyu mending kamu tolak aja” Nino.

“Memang kenapa?” Anyu.

“Luang kan ayo kita ke Dojo sekarang, bolehkan kak Reza” Nino muka memelas.

Karena muka memelas Nina, Rezapun mengijinkan Nina untuk ke dojo tapi ketika mereka berlima keluar dari restoran retoran tersebut sudah di kepung oleh pihak kepolisian.

“Hei ini ada apa perasaan ga ada perintah penangkapan, kenapa kalian menggunakan rompi lengkap?” Reza.

“Lapor komandan kita disini untuk mengaman kan sodara Anyu terduga perduga penganiaya anak mentri tadi pagi”.

“Mana ada yang ada adik ku yang telah menjadi korban penusukan!” Reza marah.

“Om Reza sudah kita menurut aja lagi pula kalo saya ga terbukti bersalah saya akan di bebaskan” Anyu.

“Terima kasih Anda telah koperatif”.

Karena kejadian itu Reza merasa de javu. Tetapi kali ini Ayu bersikeras untuk menegah para polisi membawa Anyu.

“Pak jangan bawa anak saya, saya mohon” Ayu memohon.

“Tidak bisa bu anak ibu ada di daftar pencarian orang”.

“Saya mohon jangan bawa anak saya satu satunya, saya akan lakukan apa saja asal anak saya tidak di bawa” Ayu menangis sejadi jadinya.

“Tidak bisa bu ini udah perintah dari atasan”.

Karena itu Reza langsung berlutut di depan semua polisi.

“Komandan kenapa anda berlutut?”.

“Saya juga meminta kepada kalian untuk tidak membawa anak ini” Reza memohon.

Tidak lama kemudian datang orang misterius dengan mengunakan mobil patrol polisi.

“kenapa kalian menangkap satu anak nakal lama banget, eh kok anak nakal itu ga kalian borgol” orang misterus.

Kemudian Ayu langsung mendekati orang misterius itu untuk memohon agar anaknya atau Anyu tidak dibawa.

“Pak saya mohon jangan bawa anak saya, saya akan lakukan apa saja agar anak saya tidak di bawa” Ayu.

“Bunda udah bun jangan mempermalukan diri bunda di hadapan banyak orang” Anyu.

“Oh apa saja ya?” orang misterius.

“iya apa saja termasuk tubuh ku” Ayu.

“Bun udah Bun jangan Anyu baik baik aja” Anyu nangis kesal karena tidak bisa melindungi Bundanya

“kalo begitu kamu kesini dengan cara merangkak dan menggonggong” orang misterius.

“asalkan itu bisa membebaskan Anyu saya akan lakukan” Ayu terpaksa.

Kemudian orang misterius itu mengeluarkan hp setelah itu dia bergunyam. Sedangkan Ayu merangkak menuju orang misterius itu setelah dekat Ayu langsung berdiri kemudian Ayu langsung menjepit leher orang misterius itu dengan lengannya sampai pingsan. Karena kejadian itu polisi yang ada di sana langsung siap siaga dengan mengarahkan senjata api ke Ayu.

“Kalian maju lagi selangkah leher orang ini akan patah” Ayu mengancam.

“Bu Ayu tolong tenang bu” Reza berusaha menenangkan Ayu.

“Reza kamu mau tau siapa dalang dari pembunuhan suami saya” Ayu dengan tatapan serius.

“jangan bilang dalangnya pak gubernur” Reza.

“Iya Za dia lah orangnya” Ayu dengan tatapan serius.

“Ibu tau dari mana” Reza.

Ayu langsung mengeluarkan hp kemudian Ayu menulis pesan kepada Anyu.

“Reza saya titip Anyu, karena saya akan menyusul Ek-“ Ayu.

Tidak lama punggung tertembak oleh pistol kejut kemudian Reza langsung berlari menuju polisi yang menembak Ayu.

“Ibu AYU!!!, suruh siapa tembak dia” Reza.

“Tidak apa pak ini inisiatif saya” polisi.

“kau bodoh dia punya penyakit jantung kronis” Reza sembari menampar bawahannya.

“Bundaaaa” Anyu langsung melawan.

Kemudian Anyu langsung memeluk Ayu.

“Buuunnnnddaaaa bertahan lah” Anyu Nangis

“Anyu dengar ibu kamu harus akur sama adik adik om Reza” Ayu.

“Bunda bicara apa bunda akan baik baik aja. Tolong siapa saja telepon rumah sakit” Anyu Nangis.

Kemudian Reza menelepon pihak rumah sakit.

“Anyu dengar bunda, hiduplah dengan bebas dan jangan mau di perintah oleh siapa pun, jadilah anak yang pemberani melawan ketidak adilan, Bunda juga sudah mengirimkan bukti yang akan membantu kalian untuk membersihkan nama Eka” Ayu menatap serius kepada Anyu dan memegang pipi Anyu.

Tidak lama dari itu Ayu menutup mata, melepaskan tangannya dari pipi Anyu dan mengatakan sesuatu.

“Bunda Bunda BUNDA bertahanlah ambulan sebentar lagi tiba” Anyu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!