Vow Of Blood And Vengeance
Prolog
Ruang Bawah Tanah yang Suram
Dalam kegelapan ruang bawah tanah, Sirena duduk di sudut, menajamkan pisaunya sambil menatap lambang klan vampire yang dia cari selama bertahun-tahun.
Sirena
Klan Dragorov... Kalian merampas segalanya dariku.
???
//langkah berat mendekat
Sirena
//meraih pisaunya, siap menyerang
???
Tenang. Aku datang bukan untuk bertarung.
Sosok pria tinggi dengan jubah gelap muncul di bawah sinar remang
Sirena
//terkejut, memegang pisaunya erat
???
Kau pikir bisa memburu Dragorov sendirian?
???
Aku sedang mencari orang yang cukup nekat untuk melawan Dragorov.
Sirena
//mengamati dengan curiga
???
Karena aku juga punya alasan untuk menghancurkan mereka.
Sirena
Alasan? Apa yang bisa dilakukan vampire sepertimu?
???
Mungkin. Tapi kalau kau ingin membalaskan dendammu, kau harus hidup lebih lama dulu.
???
Karena aku bisa membantumu menghancurkan mereka dari dalam.
Sirena
Kalau begitu, buktikan kau bisa dipercaya.
???
Percayalah, mereka tidak hanya mengkhianati manusia. Aku juga korban permainan mereka.
Sirena
//berpikir keras, masih memegang pisaunya erat
???
Kesempatan itu datang lebih cepat dari yang kau kira.
Pertemuan Tak Terduga
Malam itu, Sirena menyusup ke sebuah pesta mewah di kastel Dragorov, menyamar sebagai pelayan. Dia berencana mengumpulkan informasi tentang kelemahan klan vampire itu.
Sirena
//mengamati sekeliling
Sirena
Semua monster ini... Begitu angkuh di balik kemewahan mereka.
Langkahnya terhenti saat seorang pria tinggi dengan jubah hitam muncul di depannya.
Adrian
Kau bukan pelayan di sini, kan?
Sirena
//tertegun, mencoba tetap tenang
Sirena
Tentu saja aku pelayan. Apa kau butuh sesuatu, Tuan?
Adrian
Pelayan sejati tidak menyembunyikan pisau di bawah roknya.
Sirena
//tangannya meraih gagang pisaunya perlahan
Sirena
Apa urusanmu dengan itu?
Adrian
Cukup menarik. Apa kau datang untuk membunuh seseorang?
Sirena
//mencoba melawan tatapan tajam Adrian
Sirena
Berhenti bertanya dan biarkan aku pergi.
Adrian
//menghalangi jalannya
Adrian
Sayangnya, aku penasaran. Siapa targetmu?
Sirena tahu dia tidak bisa kabur tanpa menciptakan keributan. Dia menggenggam pisaunya erat, bersiap menghadapi Adrian.
Sirena
Kau pikir aku bodoh?
Adrian mengamati Sirena dengan tatapan tenang namun penuh misteri. Suasana pesta di balik mereka semakin ramai, musik klasik mengisi ruangan megah itu.
Pangeran Bayangan
Sirena
Tolong jangan berdiri di jalanku. Aku punya tugas.
Sirena
//mengeraskan suara, mencoba mengalihkan perhatian
Adrian
Tugas? Menarik. Biasanya pelayan tidak membawa senjata seperti itu.
Sirena
Kalau kau tahu, kenapa masih mengganggu? Kau ingin memanggil penjaga, silakan saja.
Adrian
//menunduk sedikit, mendekat ke telinganya
Adrian
Kenapa aku harus memanggil penjaga, padahal ini lebih menarik?
Sirena mendongak, menatap tajam ke arahnya. Dia tidak menyukai permainan ini.
Sirena
Kalau kau tidak punya urusan, menjauh dariku.
Adrian
Oh, tapi aku punya. Kau menarik perhatianku.
Sirena
Cari perhatianmu di tempat lain. Aku bukan bagian dari pestamu.
Adrian memiringkan kepalanya, jelas menikmati ketegangan ini.
Adrian
Siapa bilang kau bukan bagian darinya? Kau sudah masuk ke kastel ini, menyusup dengan sangat baik.
Adrian
Kenapa tidak menikmatinya sedikit lebih lama?
Sirena
Apa kau akan terus bicara? Atau kau ingin tahu rasa tajamnya pisau ini?
Untuk sesaat, Adrian terdiam. Lalu, dia tertawa lagi, kali ini lebih pelan namun mengancam.
Adrian
Kau sepertinya bukan tipe yang tahu cara menyerah. Tapi aku suka itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!