NovelToon NovelToon

CONNECTION

Bab 1

Ryn Moa menonton acara run BTS dari ponselnya. Ia begitu menyukai grup ini, bahkan sang leader adalah bias utamanya. Ia membayangkan jika saja waktu bisa diputar kembali dan mengubah takdirnya, ia ingin bertemu dengan Namjoon tepat sebelum mereka memulai debut sebagai BTS. Mengungkapkan perasaannya pada sang idola, dan bisa bersama selamanya serta berharap putranya lahir sebagai anak dari dirinya bersama Namjoon. Ryn Moa hanya menghela nafas, Ia sadar kalau semua itu tak akan mungkin bisa terjadi. Siapa yang bisa mengubah takdir yang sudah terjadi ? Kecuali Ilahi sendiri yang memberikan kesempatan itu padanya.

Di kehidupan ini, Ryn Moa telah dua kali mengalami kegagalan dalam pernikahan, ia memiliki seorang putra dari pernikahan kedua bernama Reynd. Dia juga memiliki kehidupan yang tidak jelas, pekerjaan yang tidak menentu dan mengalami kesulitan ekonomi. Selama 5 tahun ini ia dan putranya ikut menumpang dirumah orang tuanya. Sedangkan ayah kandung dari Reynd, tidak diketahui keberadaannya dan tidak pernah bertanggung jawab atas nafkah putranya sejak anak itu berusia 10 bulan setelah dirinya ketahuan berselingkuh dengan istri temannya. Berbeda dengan Kim Namjoon, ia menjadi bintang dunia yang terkenal dan miliki kekayaan yang berlimpah. namun sayang, lelaki itu memutuskan tidak akan menikah dalam hidupnya. Ia hanya ingin berfokus pada karirnya.

Siang ini, Ryn Moa bersama ketiga sahabatnya pergi mengunjungi pameran seni dan budaya yang diadakan dibalai kota. Saat melihat-lihat, Ryn Moa menemukan sebuah jam tangan yang menurutnya unik. Ia mengambilnya dan melihat jarum jam yang berputar tersebut, kemudian mencoba untuk mengenakannya. namun sesuatu terjadi setelah ia memakai jam tangan tersebut. Tiba-tiba ia merasa pusing dan memasuki ruang yang dia sendiri tidak pernah tau, kemudian ia merasa kalau dirinya pingsan. Para pengunjung dan teman-teman Ryn Moa tidak menyadari kejadian yang dialaminya, Semuanya terlihat seperti biasanya saja, tidak terjadi apa-apa.

Perlahan Ryn Moa membuka matanya, namun ia terkejut ketika ia menemukan dirinya tertidur disebuah bangku taman. Ditatapnya sekeliling, semuanya nampak berbeda. Pemandangan yang bersalju dihadapannya, membuatnya menjadi bingung. Apakah sekarang dirinya sedang bermimpi atau ini benar-benar nyata. Ia memperhatikan orang yang berlalu lalang, namun kemudian matanya tertuju pada jam tangan yang ia kenakan. Dilihatnya, jarum jam tersebut berputar mundur. dalam ingatannya, jarum jam tersebut berputar maju dan ia sedang melihat pameran seni dan budaya.

Ryn Moa bangkit dari duduknya, dilihatnya keadaan sekitar. Dia menemukan bahwa beberapa tulisan yang ditemuinya menggunakan huruf hangeul. Dan entah kenapa, dirinya sekarang merasakan kalau ia sangat memahami serta mengerti tentang huruf dan bahasa korea saat membaca dan mendengarkan percakapan beberapa orang yang ia temui. Saat ingin membeli minuman ditoko terdekat, Ryn Moa akhirnya menyadari kalau kini dirinya telah terdampar ke masa lalu dikorea tepatnya ditahun 2013 melewati dimensi ruang dan waktu ketika melihat kalender yang ada disana. Ia pun mengurungkan niatnya, karena uang yang ada ditangannya sekarang adalah uang dari masa depan dan dalam bentuk rupiah.

Ryn Moa kembali ke taman tempatnya pertama kali terdampar dari dimensi ruang dan waktu. Ia masih tak percaya bisa kembali ke masa lalu. Saat melangkah, ia melihat dua sosok yang sangat familiar dimatanya: Namjoon dan Yoongi yang sedang duduk di ayunan sambil tertawa dan berbincang bersama.

Ryn Moa tersenyum, hatinya berdebar. Ia teringat akan Namjoon dari masa depan, leader dari grup BTS yang telah membuatnya jatuh hati.

"Apakah ini keajaiban?" Ryn Moa berbisik pada dirinya sendiri.

Ryn Moa kembali duduk di bangku taman, menatap Namjoon dan Yoongi yang tertawa di ayunan. Ia tidak percaya bisa melihat Namjoon muda dari masa lalu, tubuh pria itu terlihat kurus dengan rambut dreadlocknya yang terlihat seperti ubur-ubur yang tercebur kedalam lumpur. Yoongi tiba-tiba menoleh, mata tajamnya menemukan Ryn Moa. Ia tersenyum penasaran.

"Siapa itu? Sepertinya dari tadi menatap ke arah kita" Yoongi bertanya pada Namjoon, menunjuk Ryn Moa.

Namjoon mengikuti pandangan Yoongi dan tersenyum. "Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya. Mungkin seorang turis?"

Ryn Moa cepat menunduk, menyembunyikan wajahnya. Ia sedikit malu saat Yoongi dan Namjoon memergokinya sedang menatap mereka.

Yoongi berdiri dan berjalan mendekati Ryn Moa. "Halo, apa kabar? Kau terlihat asing, kau dari mana ?"

Ryn Moa menatap Yoongi dengan senyum. "Halo,kabar baik. Aku Ryn, dari Indonesia."

Namjoon mendekat dan penasaran. "Indonesia? Aku belum pernah bertemu orang dari sana."

Ryn Moa tersenyum, ia berusaha menjaga rahasia identitasnya yang dari masa depan. "Ya, aku sedang berlibur."

Namjoon dan Yoongi terkejut mendengar Ryn Moa berbicara bahasa Korea dengan fasih.

"Kamu bisa berbicara bahasa Korea dengan sangat baik!" Namjoon mengucapkan kagum.

"Benar, kamu terdengar seperti orang Korea asli!" Yoongi menambahkan saat mendengar dialek Ryn Moa.

Ryn Moa tersenyum, menyembunyikan keheranannya juga. Ia menyadari bahwa kembali ke masa lalu membuatnya menguasai bahasa Korea secara otomatis.

"Terima kasih," Ryn Moa menjawab

Namjoon penasaran, "Apa yang membuat kamu tertarik dengan Korea?"

Ryn Moa berpikir cepat, untuk menjaga rahasia masa depannya. "Kebudayaan dan sejarahnya sangat menarik."

Selama perbincangan mereka, mata Yoongi beberapa kali menangkap Ryn Moa yang menatap Namjoon dengan pandangan yang berbeda. Meski Ryn Moa berusaha mengalihkan pandangannya pada saat Namjoon melihat kearahnya, Yoongi bisa merasakan jika wanita yang baru saja mereka kenal ini sepertinya begitu tertarik pada sahabatnya itu.

"Apa impian kalian untuk masa depan?". Ryn Moa menatap Namjoon dan Yoongi dengan rasa ingin tahu.

"Aku ingin menjadi Rapper terkenal." Ucap Namjoon seraya tersenyum

"Aku ingin menjadi produser musik." Timpal Yoongi.

Ryn Moa terkejut, mengingat masa depan mereka sebagai anggota BTS, mereka begitu sukses sebagai grup dan solo dimasa depan serta berhasil menjadi Rapper dan produser seperti yang di impikan. Saat ini Ia tidak mungkin mengungkapkan apa yang ia tahu tentang mereka dimasa depan.

"Aku percaya kalian bisa mencapainya," Ryn Moa menjawab dengan senyum penuh keyakinan.

"Ryn, apa impianmu untuk masa depan?" Namjoon balik bertanya padanya.

Ryn Moa ragu-ragu, dia tidak yakin apakah impiannya tersebut bisa terjadi dimasa depan ?.

Ryn Moa menatap Namjoon dengan mata berbinar namun kemudian menjawab. "Aku ingin jadi istrimu, Namjoona."

Namjoon terkejut mendengar jawaban dari mulut Ryn Moa, namun dalam hatinya hadir sebuah debaran aneh setelah mendengar ucapan tersebut. "Apa maksudmu?"

Ryn Moa mengambil napas dalam-dalam. "Aku sepertinya tidak punya impian yang jelas. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi untuk saat ini, aku ingin bersamamu sekarang. No more dream" Ryn Moa mengaku dengan jujur. jika dimasa depan dirinya tidak memiliki kesempatan untuk mengakui perasaannya secara langsung. namun disini, ia tidak ingin melewati kesempatan itu.

Yoongi tersenyum mendengar pengakuannya dan Namjoon kembali terkejut, namun dalam hatinya terbersit rasa bahagia.

Namjoon menatap Ryn Moa dengan lembut. "Kau hanya menggodaku saja kan ?." Namjoon meragukannya, ia tidak percaya diri jika ada wanita yang menyukainya dengan penampilannya yang sekarang ini.

"Kalau kau berpikir seperti itu, anggap saja memang begitu". Ucap Ryn Moa sembari tersenyum.

Setelah pengakuan Ryn Moa tersebut, Yoongi selalu memperhatikan gerak-geriknya dengan waspada untuk melindungi sahabatnya itu.

Terkesan dengan kemampuan berbahasa Korea Ryn Moa dan chemistry yang dirasakan olehnya, Namjoon pun mengundangnya ke rumah. "Ryn, aku ingin mengundangmu kerumahku. Maukah kamu makan malam bersama kami?"

Ryn Moa tersenyum gembira. "kalau kau tidak keberatan, Senang sekali menerima ajakanmu."

Bab 2

Malam harinya Namjoon dan Ryn Moa tiba di rumah Namjoon, ibunya menyambut Ryn Moa dengan hangat. "Selamat datang, Ryn! Kami senang bertemu denganmu."

Malam itu, sambil menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh ibunya Namjoon. mereka berbagi cerita dan tertawa bersama, Ryn Moa terkesan dengan kehangatan keluarga Namjoon.

Namjoon memandang Ryn Moa dengan lembut. "Aku senang kamu bisa bergabung dengan kami."

Ryn Moa merasakan sebuah getaran hati yang tak terbantahkan. Saat dimasa depan, dirinya hanya bisa mengagumi pria ini cuma dari layar kaca. Ia juga teringat, betapa dia begitu menggilai pria ini dalam hati. Tapi kini, saat terlempar kemasa lalu, dirinya malah terdampar tepat di Seoul,Korea Selatan dengan kemampuan berbahasa korea yang entah dirinya sendiripun tidak bisa memahami dari mana datangnya kemampuan ini. dan sekarang, dirinya juga sedang menikmati makan malam bersama Namjoon dan keluarganya.

Saat ketika Ryn Moa dan keluarga Nam-joon sedang menikmati makan malam, tiba-tiba Yoongi datang berkunjung. Mereka lalu mengajaknya untuk ikut bergabung dalam acara tersebut.

"Namjoona, sebenarnya aku kemari ingin mendiskusikan sesuatu". Ucap Yoongi setelah selesai menikmati makan malamnya.

"Apa itu, Hyung?"

Yoongi mengambil gitar yang dibawanya. "Tentang lagu yang baru kita tulis, mungkin bisa kita coba ajukan pada produser"

Yoongi memainkan gitar dan menyanyikan lagu yang belum pernah terdengar sebelumnya oleh yang lain, namun sudah kesekian kalinya didengarkan oleh Ryn Moa saat dimasa depan. Semuanya terpesona mendengar lagu yang baru saja dinyanyikan oleh Yoongi dan Namjoon, kecuali Ryn Moa. Namun ia berusaha, tersenyum agar tidak menimbulkan kecurigaan.

"Bagaimana kalau kita usulkan lagu ini dengan judul 'No More Dream' pada manajemen, member yang lain juga sudah menyetujuinya. Bagaimana menurutmu ?" Ucap Yoongi seraya bertanya pada Namjoon, Namun kemudian matanya beralih melirik pada Ryn Moa dengan sebuah senyuman yang mengandung misteri.

"Sepertinya judul itu memang sangat cocok untuk lagu yang sedang kita tulis ini". Namjoon setuju. "Dari mana kau mendapatkan ide untuk judul ini hyung ?

Yoongi hanya tersenyum sambil menatap mata Namjoon, tapi kemudian dia memberikan kode lirikan ke arah Ryn Moa pada Namjoon disaat tidak ada yang memperhatikan mereka. Namjoon menoleh mengikuti kode lirikan dari Yoongi, dia hanya tersenyum saat mendapati wanita itu kini menoleh kearahnya.

Setelah makan malam yang hangat di rumah Namjoon, Ryn Moa merasa nyaman bersama Namjoon dan keluarganya serta Yoongi. Saat mereka menawarkan untuk mengantarnya ke penginapan, Ryn Moa meminta dengan senyum manis agar mereka mengantarnya kembali ketaman.

Namjoon dan Yoongi saling menatap "kenapa ?" Tanya mereka berdua hampir bersamaan

"Tolong antarkan aku ke taman tempat kita bertemu sebelumnya. sebenarnya Aku... kehilangan semua uangku dan tidak punya biaya lagi untuk membayar penginapan". Ryn Moa berbohong, dia tidak tau harus berkata apa lagi selain kalimat tersebut. kini rasa penasaran dari yoongi sedikit terjawab, mengapa wanita ini selalu memandang mereka saat pertama bertemu tadi. Mungkin saja sebenarnya ia ingin meminta pertolongan namun tidak berani mengatakanya.

"Kita bisa membantumu," kata Nam-joon.

"Namjoon benar ! kami akan membantumu" lanjut Yoongi.

Di taman yang sepi ini, Ryn Moa merasa hatinya berdebar. Ia harus menjaga rahasia identitasnya.

"Aku sangat berterima kasih kalian berdua sudah mau menolongku" kata Ryn Moa, menatap Namjoon dan Yoongi dengan mata bersinar secara bergantian.

Namjoon tersenyum hangat. "Ryn, kami akan membantumu untuk mencarikan tempat tinggal sementara.."

Yoongi mengangguk setuju. "Ya, malam ini kau tidur dipenginapan dulu, biar aku dan Namjoon yang membayarnya."

"Terima kasih, Namjoon ! Yoongi! Kalian sangat baik." Ryn moa merasa terharu atas tawaran kebaikan mereka.

Namjoon dan yoongi membawa Ryn moa kesebuah penginapan. Meski cukup murah, yang penting Ryn Moa tidak tidur diluar dan kedinginan karena cuaca yang dingin. Tak lupa, Yoongi dan Namjoon menyerahkan beberapa lembar uang kertas pada Ryn Moa. Meski terhitung sedikit, namun bisa membuatnya tidak kelaparan dan kehausan untuk esok hari. Maklum, karena saat ini Namjoon dan Yoongi masih berstatus orang biasa dan belum terkenal.

Yoongi melepaskan mantelnya dan memasangkannya pada Ryn Moa. "Pakailah dulu ! saat salju turun, cuacanya akan menjadi semakin dingin. Ingat besok kami akan mengunjungimu lagi. jadi, jangan pergi kemana-mana !" ucapnya sebelum mereka pamit pulang.

Ryn Moa hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kebaikan dua pria ini. Ryn Moa menatap punggung Namjoon dan Yoongi yang sudah pergi menjauh. ia juga tidak tau harus pergi kemana, jika ia memutuskan untuk pergi dari penginapan itu sekarang. Ia hanya bingung, mencari cara untuk bisa kembali kemasa depan. Ryn Moa mengambil buku catatan yang ada didalam tasnya, dan mulai menuliskan perjalanannya yang dia alami dalam menembus dimensi Ruang dan Waktu.

12 Januari 2013,

Hari ini, entah bagaimana caranya ? tiba-tiba saja aku mendapati diriku terlempar ke masa lalu. Dst........

.............................

Namjoon dan Yoongi pulang ke asrama bighit entertainment hanya berjalan kaki, karena penginapan yang mereka carikan untuk Ryn Moa tidak terlalu jauh dari asrama mereka. Ditengah perjalanan, mereka berdiskusi tentang Ryn Moa

"Hyung ! apa yang membuatmu terinspirasi dari Ryn Moa untuk judul lagu 'No More Dream' ?" Namjoon merasa penasaran

Yoongi tersenyum misterius lalu berkata "saat dia mengatakan bahwa dirinya tidak punya impian yang jelas, disaat bersamaan dia juga mengakui jika dia tidak bisa menerka tentang masa depannya. Namun kemudian dia berkata, jika untuk saat ini dia ingin bersamamu, No more dream". Yoongi terdiam sesaat lalu melanjutkan ucapannya. "Aku seakan melihat sesuatu dimatanya, tentang semangat dan kesedihan, tentang tak ada lagi mimpi. Apakah mimpi itu sirna atau kah sudah terwujud ?".

Nam-joon mengangguk. "Sebenarnya.. Aku juga menangkap esensi itu darinya"

Mereka berhenti di persimpangan jalan, menatap ke langit malam yang terhampar luas dengan dihiasi taburan bintang yang berkilau bak permata.

Yoongi bertanya, "Apakah kau sudah jatuh cinta padanya?"

Namjoon tersenyum tipis. "Aku belum tahu! aku ini jelek, aku tidak yakin kalau dia menyukaiku. Mungkin dia menyukaimu hyung, tapi aku ingin mengenalnya lebih dalam."

"Bagaimana kalau dia benar-benar menyukaimu ?". Yoongi menatap Namjoon dengan rasa penasaran. "apa yang sebenarnya kamu rasakan terhadap Ryn Moa? Kau bahkan mengajaknya makan malam bersama keluargamu ?"

Namjoon tersenyum halus, mencoba memahami perasaannya sendiri. "Aku hanya merasa tertarik padanya, Hyung. Ia berbeda dari gadis-gadis lain yang pernah kukenal."

Yoongi mendesak. "Tertarik? Atau mungkin cinta pada pandangan pertama?"

Namjoon terdiam, ia tetap memandang ke langit malam. "Mungkin...Aku tidak tahu, tapi ada sesuatu yang spesial tentangnya. Mungkin caranya berbicara, senyumnya, atau mata bulatnya yang besar. aku belum tahu, Tapi aku ingin mengenalnya lebih dekat."

Yoongi mengangguk mendengar penjelasan namjoon, mereka berdua kembali melangkah melanjutkan perjalanan.

"Bagaimana kalau Ryn Moa benar-benar menyukaimu dan memang ingin menjadi istrimu ?". Yoongi tesenyum sinis menggodanya.

"Jangan menggodaku hyung". Namjoon tersipu malu.

"Tapi aku sudah sering melihat caranya menatapmu. Pandangannya penuh harapan dan cinta". Yoongi menunjukan gummy smile nya pada Namjoon.

Namjoon terdiam, memikirkan kemungkinan yang dikatakan oleh Yoongi. "Aku tidak tahu, tapi sejujurnya aku seperti merasakan sesuatu yang spesial dengan Ryn."

Yoongi mengangguk. "Mungkin ini yang dinamakan takdir cinta, kesempatanmu menemukan cinta sejati".

Bab 3

Esok harinya, Namjoon dan Yoongi menjemput Ryn Moa dipenginapan dan membawanya ke sebuah apartemen sederhana. Saat mereka memasuki apartemen, Ryn Moa melihat dekorasi yang sederhana namun hangat. Dia merasa nyaman dan bahagia.

"Selamat datang di rumah baru kamu, Ryn!" kata Namjoon dengan senyum.

Ryn Moa terkejut, mata seakan melebar. "Apa? Ini untukku?"

Yoongi mengangguk. "Kami menyewanya untukmu. Kau bisa tinggal di sini sebanyak yang kau inginkan."

Ryn Moa merasa terharu dan memberikan pelukan pada Namjoon dan Yoongi. "Terima kasih, kalian sangat baik!"

Ryn Moa melangkah masuk ke apartemen baru untuk melihat-lihat keadaan dalamnya, matanya melebar menatap keindahan di sekitarnya. "Ini luar biasa! Terima kasih, Namjoon dan Yoongi."

"Kami ingin kamu merasa nyaman di sini.". Namjoon tersenyum

"Ini kunci apartemenmu. Kamu bebas melakukan apa saja." Yoongi menyerahkan kunci apartemen tersebut ketelapak tangan Ryn Moa.

Ryn Moa menghamburkan air mata kegembiraan. "Aku tidak tahu bagaimana membalas kebaikan kalian."

Ryn Moa membuka pintu kamar tidur yang ada disana dan menemukan kejutan yang tak terduga, sebuah bunga mawar merah dengan catatan.

...Ryn Moa, selamat datang di...

...rumah baru. -Namjoon-...

Ryn Moa tersenyum, hati nya kembali bergetar, Dia merasa spesial dan dicintai. Ryn Moa mencium dan memeluk bunga mawar tersebut sembari memejamkan matanya, merasakan kehangatan di hati. "Namjoon, ini sangat indah. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan." Bisiknya dalam hati.

Yoongi masuk ke kamar. "Bagaimana? Kamu suka?"

Ryn Moa mengangguk. "Sangat! Terima kasih."

Namjoon tersenyum lembut. "Kamu tidak perlu mengucapkan apa pun. Senyummu sudah cukup."

Yoongi mengangguk. "Kami ingin kamu bahagia di sini." kemudian mengalihkan pandangannya menatap Namjoon yang tersenyum pada Ryn Moa. Tak bisa dipungkiri oleh Yoongi, jika kedua insan yang ada dihadapannya ini sepertinya memiliki rasa yang sama, dari tatapan mata dan senyum yang tergurat dari bibir mereka meski keduanya berusaha menutupinya antara satu sama lain.

Ryn Moa menatap apartemen dengan rasa syukur. "Aku sudah bahagia. Terima kasih, kalian adalah teman terbaikku."

Yoongi tersenyum. "Ryn, aku ingin mengajakmu berbelanja. Kita bisa membeli apa yang kamu butuhkan untuk apartemen baru."

Mereka berjalan ke pusat perbelanjaan terdekat, tertawa dan berbicara tentang hal-hal kecil. Namjoon bergabung bersama mereka, sambil membawa kamera untuk mengabadikan momen. Setelah berbelanja, Yoongi dan Namjoon mengajak Ryn Moa ke taman terdekat untuk menikmati udara segar.

Ryn Moa tertawa gembira saat Yoongi membuatnya bermain-main dengan daun kering. "Kalian sangat menyenangkan!" katanya.

Namjoon memotret momen itu dan tersenyum. "Kita harus membuat hari ini tak terlupakan."

Mereka melanjutkan hari dengan mengunjungi kafe terdekat. Ryn Moa memesan segelas kopi capucino, sementara Namjoon dan Yoongi memilih teh. Dia juga begitu antusias mendengar cerita dari dua anak muda yang sangat dikenalnya saat masih dimasa depan. Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke apartemen.

Ryn Moa menatap Yoongi dengan semangat. Berbekal pengetahuannya dari masa depan, dengan percaya diri Ia mendekati Yoongi dan berbisik "Aku ingin memasak makanan kesukaan pria ceroboh itu. apa kau mau mengajari aku, Yoongi?" Ryn Moa keceplosan tentang Namjoon.

Yoongi terdiam, ia sedikit heran kenapa Ryn Moa seakan tau kalau dirinya memang bisa memasak dan Namjoon adalah orang yang ceroboh. Namun kemudian ia memberikan senyum. "Tentu! Namjoon suka makan kalguksu. Mari kita mulai."

Mereka berdua memasuki dapur, memulai persiapan. Ryn Moa belajar mengolah bahan dan memasak makanan korea Sesuai tips dan trik yang diberikan Yoongi. Sementara Namjoon hanya duduk menonton televisi, menunggu mereka selesai memasak. Yoongi memintanya untuk tidak ikut campur, khawatir pria itu hanya akan mengacau saja didapur karena kecerobohannya.

"Ryn, apa kau benar-benar menyukai Namjoon ?". dengan suara pelan dan santai Yoongi mencoba bertanya tentang perasaannya ditengah kesibukan mereka agar Namjoon tidak mendengarnya.

Ryn Moa menghentikan kegiatannya sesaat, kemudian menjawab pertanyaan Yoongi tanpa basa basi.

"aku lebih dari menyukainya, aku bahkan jatuh cinta padanya sejak pertama kali melihatnya. Aku begitu menggilainya". Ucapnya jujur seraya tersenyum.

Yoongi hanya tersenyum, dia menganggap kata 'menggilai' yang baru saja dilontarkan itu sebagai candaan saja. selama berkumpul bersama, Ryn Moa terkesan tidak begitu obsesif dan agresif terhadap Namjoon, meski ia mengatakan ingin menjadi istri pria itu. penasaran dengan jawaban dari Ryn Moa. Dia pun berusaha mendapatkan jawaban lebih tentang itu. " benar-benar sejak pertama kali melihatnya ? Apa yang membuatmu jatuh cinta ?" Yoongi berbisik pada Ryn Moa.

"Untuk alasan tepatnya.., aku sendiri tidak tau kenapa aku bisa begitu menyukainya. Senyum itu terlihat begitu tulus, aku tidak bisa menyangkal perasaanku" Ryn Moa tersenyum, mengingat Namjoon yang ada dalam ingatannya. perasaan yang baru saja diungkapkannya adalah perasaannya terhadap Namjoon ketika dimasa depan.

Yoongi mengangguk seakan mengerti. "Aku paham. Namjoon memang istimewa."

"tapi mana mungkin seorang Namjoon bisa menyukaiku?" Ryn Moa menatap Yoongi dengan senyum seolah bercanda tapi ditatapannya penuh keseriusan.

"Aku rasa dia juga menyukaimu, Ryn. mungkin dia tidak mengungkapkannya secara terbuka." Yoongi tersenyum

"Namjoon menyukaiku? Mustahil! Aku lebih tua darinya." Ryn Moa tertawa terbahak-bahak.

"Usia bukanlah halangan untuk cinta, Ryn. Yang penting adalah perasaan."

Ryn Moa menggelengkan kepala. "Aku tak ingin menjadi penghalang karirnya atau menimbulkan gosip."

Yoongi menatap serius pada Ryn Moa. "Namjoon tidak peduli dengan gosip. Dia mencari kebahagiaan."

Ryn Moa meminta Yoongi untuk tidak memberitahu tentang perasaannya tersebut kepada Namjoon. Yoongi menyetujui, Mereka melanjutkan percakapan tanpa sedikitpun mengetahui jika Namjoon mengetahui semua perbincangan mereka. Namjoon tahu, bahwa Ryn Moa sekarang memang sengaja membuat kalguksu untuk dirinya. Bahkan dari sana pula Namjoon mengetahui jika Ryn Moa terpaut usia lebih tua 6 tahun dari dirinya, bagaimana wanita itu begitu menyukainya meski diejek karena menyukai orang aneh seperti dirinya, tetapi dia tak memperdulikan hal itu. Serta mengetahui semua hal tentang wanita itu. Merah Warna kesukaannya, Bunga matahari adalah bunga yang paling disukainya. Bahkan banyak lagi tentang Ryn Moa yang diketahuinya selama ia mendengarkan pembicaraan itu secara diam-diam.

Namjoon segera kembali kedepan TV, saat mereka menyelesaikan masakannya dan berpura-pura tidak mengetahui obrolan mereka. Namjoon pergi kemeja makan, ketika Yoongi memanggilnya. Tercium aroma yang harum dari masakan yang sudah terhidang diatas meja makan.

"Wah, aroma kalguksu! Ryn, kamu memasaknya?" Namjoon berpura-pura kemudian mencicipi kalguksu. "Ryn, ini luar biasa! Kamu memasaknya dengan sempurna." Pujinya.

Ryn Moa hanya tersenyum menanggapinya, ia merasa bahagia melihat Namjoon senang. "Terima kasih" balasnya

Mereka bertiga makan bersama, berbincang, berbagi cerita dan tawa. Suasana hangat dan nyaman memenuhi apartemen.

...***...

Setelah makan, Namjoon memandang Ryn Moa dengan mata yang penuh arti. "Ryn, aku senang kamu bahagia di sini. Kamu membuat tempat ini terasa seperti rumah. Hyung, Kita harus merayakan hari pertama Ryn Moa di apartemen baru ini."

"Kalian bisa menghabiskan malam ini bersamaku ?" Tanya Ryn Moa

Namjoon dan Yoongi saling menatap, lalu mengangguk. "Tentu, besok kami libur latihan. Kami bisa menemanimu malam ini" kata Namjoon.

Yoongi tersenyum dan bangun dari tempat duduknya. "Aku akan membersihkan dapur sekalian mengambil soju. Kalian berdua beristirahatlah."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!