Vyanita Maheswari, gadis yatim piatu berusia 22 tahun. Dia kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan, dan dia harus rela kehilangan harta peninggalan orang tuanya untuk membayar hutang orang tuanya pada bank. Dan dia juga harus rela mengubur cita citanya menjadi seorang dokter, karena dia tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikannya.
Untuk tetap bertahan hidup dia mulai mencari pekerjaan, dengan berbekal wajah yang cantik, tinggi badan yang porposional dan juga ijazah sekolah menengah atasnya dia diterima bekerja disalah satu toko kosmetik ternama di Kota M tempat dia tinggal. Dan untuk tempat tinggal, dari sedikit sisa peninggalan orang tuanya dia belikan sebuah rumah sederhana ditengah kampung, ada ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur mini dan kamar mandi. Berbeda jauh dari tempat tinggal sebelumnya yang begitu megah dengan 3 lantai, dan halaman yang luas. Namun dia tidak pernah mengeluh, dia tetap tegar dan bersemangat menajalani hari harinya.
Reviana Dwi Maharani gadis manis seusia Vyanita dia adalah sahabat yang baik, orang yang selalu ada, yang selalu memberi suport dan orang yang begitu menyayangi Vya, sapaan akrab Vyanita. Dari pada saat mereka masih sekolah menengah atas hingga kini mereka bekerja di tempat yang sama mereka selalu bersama, seperti hampir tak terpisahkan. Revi nama panggilannya, ia putri kedua dari Rizwan Mahendra seorang pengusaha kuliner dan Ferra Yuanita pemilik butik ternama di Kota M. Revi juga memiliki seorang kakak laki laki bernama Angga Pradipta Mahendra yang berusia 28 tahun. Meski begitu Revi selalu hidup sederhana dan tidak mau menyombongkan apa yang orang tuanya punya, bahkan dia rela bekerja diluar dengan menjadi karyawan biasa di toko kosmetik sama dengan Vya.
Karena persahabatan ini lah Vya juga mendapatkan keluarga baru, kedua orang tua Revi yang selalu mendengar cerita tentang Vya dari Revi merasa salut akan kemandirian, ketegaran dan semangat Vya dan membuat mereka menyanyangi Vya seperti anak kandungnya sendiri. Mereka memperlakukan Vya dengan baik, mereka memberikan seluruh kasih sayang sebagai orang tua kepada Vya, bahkan tak jarang mereka membujuk Vya untuk mau tinggal bersama mereka. Bahkan Angga kakak Revi juga menerima baik kehadiran Vya di tengah tengah keluarganya, dan dia juga menganggap Vya sebagai adik kandungnya sama seperti Revi.
🍀🍀🍀🍀
Sore Hari di dalam kamar Revi terbaring 2 orang gadis yang sama sama menatap ke langit langit kamar, siapa lagi kalau bukan Revi dan Vya, entah apa yang mereka pikirkan hingga suara memecah keheningan itu..
"Vy, ntar kalau aku dah nikah kamu mau kan tinggal di sini sama ayah bunda? aku kan harus ikut suami aku ke Kota J. Mas Angga juga jarang di rumah dia sibuk terus, jadi biar ayah bunda gak kesepian kamu tinggal disini ya?" panjang lebar Revi membujuk Vya agar mau tinggal bersama keluarganya karena sebentar lagi Revi akan menikah dengan Reno kekasih hatinya.
"Rev, bukannya aku gak mau tapi aku udah banyak ngrepotin ayah bunda dan Mas Angga gak mungkinlah kalau sekarang aku juga harus tinggal di sini", jawab Vya
"Gak ada yang direpotkan Vy, bunda malah seneng kamu mau tinggal sama kami. Jadi bunda gak perlu ngerasa kehilangan anak perempuan bunda kan, apa lagi setelah menikah Revi akan ikut suaminya pindah", Ibu Ferra bunda dari Revi menimpali karena sedari tadi beliau mendengar percakapan 2 gadis yang dia sayangi.
"Noh denger sendirikan bunda bilang apa, jadi gak ada alasan kamu gak mau tinggal disini. Aku gak mau ya sahabat aku sendirian saat aku jauh."
" Tapi bun, apa kata orang nanti saya kan bukan anak kandung bunda dan ayah apalagi juga ada Mas Angga, takutnya mereka berfikiran yang tidak tidak,"Vya berkata dengan lirih karena takut menyinggung dua orang terpenting dalam hidupnya, bagaimanapun juga dia bukan siapa siapa dalam keluarga itu, takut keluarga yang dia sayang mendapat penilaian buruk di mata orang karena dia tinggal satu atap dengan keluarga itu nantinya.
" Vy, kamu itu udah seperti anak ayah dan bunda, kedudukan kamu sama Revi itu sama, jadi gak akan ada yang ngomong aneh aneh tentang kamu, wong kita tinggal bareng, kecuali kalau kamu dan Angga hanya tinggal berdua aja itu baru gawat hahaha," sambung Pak Rizwan ayah Revi yang tiba tiba ada di dalam kamar Revi.
"Betul itu Vy apa yang dikatakan ayah, kamu itu bagian dari keluarga ini, kamu sodaranya Revi, kamu juga anak ayah dan bunda dan kamu itu juga adik aku, jadi sah sah aja kalo kamu tinggal di sini, biar bunda gak kesepian," kali ini giliran Angga yang ikut bicara yang entah sejak kapan dua lelaki ini sudah masuk dan ikut nimbrung dengan para wanita di dalam kamar itu. Dan setelah perdebatan panjang akhirnya Vya mau tinggal bersama dengan keluarga Revi, karena dia juga tidak ingin membuat orang orang yang menyayanginya kecewa.
🍀🍀🍀🍀
"Selamat akhirnya kamu dan Reno resmi bertunangan. Dan tinggal menunggu hari saja hari pernikahan kalian," ucap Vya yang begitu bahagia melihat Revi yang sebentar lagi akan menyandang gelar sebagai Nyonya Reno Aksen Hendrayan anak tunggal Mahardika Hendrayan seorang pengusaha meubel di Kota J.
"Terimakasih gadis kesayanganku, beb apa kamu gak kepengen kaya aku sekarang?" tanya Revi sambil menyikut perut Vya
"Ya pengen lah gila aja kalo aku gak pengen kaya kamu, aku pengen banget punya pasangan yang baik, setia, mapan dan nantinya kita hidup bahagia bareng anak anak kita," jawab Vya dengan menangkupkan tangan di depan dadanya dan tatapan mata menerawang.
"Ngehalu aja terus kamu, gimana mau dapet pasangan kalau tiap kali didektin cowo selalu menghindar," ucapan dan pukulan pelan Revi di kepala Vya membuyarkan semua imajinasi Vya tentang pasangan masa depannya.
"He he he he," Vya hanya bisa nyengir sambil menggosok kepala akibat pukulan Revi.
Ya, Vya selalu saja menghindar setiap kali ada lelaki yang menyatakan perasaannya kepada Vya, tidak hanya sekali tapi entah sudah berapa laki laki yang dia tolak, dengan alasan tidak ada kecocokan. Revi sampai dibuat heran dengan kelakuan sahabatnya ini, entah lelaki seperti apa yang Vya mau. Namun dalam hati kecil Vya tanpa seorang pun tau, dia hanya merasa takut jika suatu hari nanti keluarga dari calon pasangannya tidak mau menerima keadaannya yang seorang yatim piatu dan tidak memiliki harta.
Mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan, karena ini adalah novel pertama saya. Mohon Dukungannya.
Akhirnya hari yang telah dinantikan oleh Revi dan Reno telah tiba, hari di mana mereka akan mengikrarkan janji suci pernikahan.
Dengan dibalut kebaya berwarna putih gading Revi berjalan didampingi Bu Ferra dan Vya menuju tempat ijab qobul akan dilaksanakan. Seluruh sanak saudara datang berkumpul untuk menyaksikan acara sakral tersebut. Suasana penuh haru dan bahagia ketika kata "SAH" menggema di ruangan tersebut. Dan tanpa sadar Vya meneteskan bulir bulir air mata, dia merasa bahagia karena sahabatnya telah bersatu dengan tambatan hatinya, orang yang akan menjadi teman hidupnya. Namun dia juga merasa sedih, terfikir dalam benaknya akan kah kelak dia juga bisa seperti Revi, menikah dan berkeluarga dengan orang yang dia cintai dan yang mencintai dia, dengan kondisinya yang seperti ini. Seakan mengerti apa yang ada difikiran Vya, Bu Ferra memeluk Vya dengan erat "Vya sayang, kelak jika kamu menemukan tambatan hatimu, ayah dan bunda akan melakukan hal yang sama padamu seperti Revi saat ini, kami adalah orang tuamu dan kami yang akan mengurus segala sesuatunya," perkataan dan perlakuan Bu Ferra sontak membuat Vya semakin terisak dan mengeratkan pelukannya pada Bu Ferra. "Terimakasih bunda, terimakasih karena bunda sudah menyayangiku," hanya kata itu yang terucap dari bibir Vya di tengah tangisannya.
Empat hari setelah kepindahan Revi dan Reno dari Kota M, Vya juga sudah mulai mempacking barang" nya dibantu oleh Angga. Karena mulai besok dia akan tinggal bersama keluarga barunya, keluarga Revi sahabat baiknya. Karena jika tidak segera pindah maka Revi akan terus meneror dan menceramahi Vya panjang kali lebar 😅😅 jadi mau tidak mau Vya harus segera mengosongkan rumahnya. Dan sesuai saran dari Pak Rizwan, Vya memilih mengontrakkan rumahnya karena dia tidak ingin rumah itu sampai kosong dan tidak terawat, apalagi kalau untuk menjualnya tentu Vya tidak mau. Karena rumah itu adalah satu satunya harta yang dia miliki dari sisa peninggalan orang tuanya.
Tidak banyak barang yang Vya bawa, hanya ada 2 koper besar pakaian dan 3 box berisi barang barang pribadi Vya. Maklum Vya hanya tinggal seorang diri jadi dia tidak terlalu repot untuk mengemas barang barangnya. Setelah berkemas Vya berpamitan pada ketua RT tempat dia tinggal dan juga para tetangga yang sudah baik padanya selama dia tinggal di lingkungan tersebut. Dalam perjalanan menuju rumah keluarga barunya, Vya terdiam dia mengarahkan pandangannya keluar jendela mobil, entah apa yang tengah mengusik fikirkannya.
"Vy, kamu gak seneng mau tinggal bareng ayah bunda?" suara Angga memecah keheningan yang terjadi di dalam mobil.
"Bukan gitu mas, Vya gak enak aja. Vya slalu ngrepotin ayah bunda dan juga Mas Angga. Sekarang malah Vya mau tinggal bareng kalian, Vya juga takut apa kata orang orang nanti mas, kalau Vya tinggal bareng kalian," jelas Vya pada Angga dan dia tengah duduk menyamping dengan tatapan ditujukan pada Angga.
"Hei Vya, denger ya kamu itu bagian dari keluarga kami. Walaupun kita bertiga tidak sedarah, kamu tetap anak ayah dan bunda, kamu itu adik aku, kamu saudara dari Revi. Jadi please jangan hiraukan apa kata orang, mereka hanya bisa menilai tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Kalau pun nanti mereka terlalu banyak bicara dan sampai menyakiti kamu ataupun ayah bunda aku tinggal nikahin kamu. Simpel kan Hahahahaha," mendengar perkataan Angga reflek membuat Vya kaget dan langsung memukul mukul kan tangannya ke lengan kokoh Angga.
"Yang bener ajah mas, masa iya kakak nikahin adiknya sendiri. Aku mah ogah," bergidik Vya membalas perkataan Angga, yang membuatnya tak habis fikir dengan perkataan Angga yang terlalu santuy dan asal asalan.
Tertawa keras Angga melihat expresi Vya yang menurutnya lucu "Hahahahaha,, lha itu kamu udah ngerti, ngaku kalau kita ini kakak beradik, jadi mulai sekarang jangan terlalu mikirin apa kata orang. Kita ini satu keluarga dan kamu juga berhak untuk bahagia," Vya menatap Angga penuh haru. Beruntung dia memiliki sahabat seperti Revi, karena Revi lah dia bisa merasakan kembali kasih sayang dari orang tua, dia juga bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang kakak, yang akan selalu melindunginya dan menjaganya.
Dua minggu telah berlalu semenjak Vya tinggal bersama di rumah Pak Rizwan, dia tetap bekerja di toko kosmetik seperti biasa hanya saja sekarang dia punya sopir pribadi 😅😅 ya Angga lah sopir pribadi Vya, dia yang akan mengantar jemput Vya dari tempat kerjanya. Bahkan Angga selalu menanyakan kabar Vya, dengan chating penuh perhatian yang membuat siapa saja yang melihat perlakuan Angga pada Vya akan mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Bagi sebagian wanita mendapat chating penuh perhatian seperti itu akan membuat hati mereka senang dan berbunga bunga, tapi tidak bagi Vya, kadang Vya merasa jengah juga dengan perlakuan Angga, karena dia tidak ingin orang salah faham terhadap hubungan mereka. Apalagi Angga kini tengah melakukan pendekatan dengan seorang dokter muda bernama Ainara Akmalia, teman semasa kuliah Angga di Universitas yang sama hanya berbeda jurusan.
🍀🍀🍀🍀
Jam menunjukan pukul 6 sore, sudah saatnya Vya untuk kembali ke rumah dan beristirahat karena tadi toko cukup ramai pembeli dan waktu istirahat yang diberikan hanya sebentar. Hari ini dia harus pulang sendiri dengan diantar kang g*jek, karena Angga ada janji kencan dengan Ainara. Lima menit menunggu, akhirnya kang g*jek pun datang, dan segera meluncur membawa Vya pulang ke rumah.
"Terimakasih mas, ini ongkosnya," ucap Vya sambil menyerahkan uang 50 rb.
"Maaf mbak, ini kebanyakan," kata kang g*ojek seraya menyerahkan uang kembalian pada Vya.
" Gak apa apa mas itu lebihannya buat mas aja, karena mas sudah mengantar saya pulang dengan selamat," Vya menolak pengembalian uangnya, dan menunjukan senyum manisnya, karena memang dia sengaja memberi lebih pada kang g*jek tersebut.
"Terimakasih banyak mbak semoga rezeki mbak diliapat gandakan oleh Allah," ucapnya tulus untuk Vya, sambil membuka kaca penutup pada helm. Sehingga Vya dapat melihat wajah dari kang g*jek tersebut, Vya terperangah melihat wajah dari kang g*jek karena dia cukup tampan.
"Ganteng, kenapa gak jadi artis aja sih," lirih Vya berkata namun ternyata dapat didengar oleh kang g*jek tersebut.
"Niatnya kepengen mbak jadi artis, tapi keberuntungan tidak berpihak pada saya. Sekali lagi terimakasih tipsnya mbak, Assalamuallaikum," ucapnya seraya berlalu dari hadapan Vya yang belum sempat membalas ucapan salamnya.
Semoga teman" suka dengan karya saya ini, mohon dukungannya. Ditunggu like dan komennya
VYANITA MAHESWARI
REVIANA DWI MAHENDRA
ANGGA PRADIPTA MAHENDRA
RIZWAN MAHENDRA
FERRA YUANITA
ADITYA FAISAL AKBAR
RENO AKSEN HENDRAYAN
AINARA AKMALIA
Itu tadi adalah visual dari cast novel saya ini, menurut kehaluan saya. Semoga teman teman pembaca suka.
Saya selaku author mohon maaf yang sebesar besarnya apabila ada penulisan kata yang masih kurang. Karena ini juga karya pertama saya yang masih dalam tahap belajar.
Terimakasih teman teman semua, ditunggu like dan komennya ya 😘😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!