NovelToon NovelToon

LEGENDA PEMBUNUH DEWA

Awal mula

Langit biru yang cerah itu, seketika berubah menjadi berwarna merah.

Ribuan, jutaan, semua pasang mata tertuju memandangi langit merah yang mulai diselimuti awan hitam.

Suasana kali ini sangat begitu menyeramkan, kekacauan besar akan segera terjadi!

Permukaan tanah berguncang hebat, burung-burung beterbangan tak tahu arah, kawanan binatang buas meraung sangat keras, mengeluarkan suara yang begitu memekakkan telinga.

Gunung-gunung meletus, mengeluarkan lahar api dan abu vulkanik yang begitu pekat, ombak dilautan murka, menyebabkan tsunami.

Kota-kota hancur, gedung pencakar langit runtuh, Gunung-gunung meletus. Alam sedang marah, ataukah ini adalah akhir dari dunia ini?

Semua orang menangis, berlarian ketakutan, mencari perlindungan.

Namun, langit pun mulai runtuh!

Hujan meteor meluluh lantahkan bumi.

Mayat-mayat mengambang, tersapu air laut yang menenggelamkan seluruh daratan, bahkan gunung-gunung pun ikut tenggelam.

Manusia yang tak terhitung jumlahnya, seketika berubah menjadi tumpukan mayat yang mengambang di lautan berdarah.

Tidak ada kecantikan yang abadi, tidak ada kekayaan dan kesombongan yang mampu melawan petaka ini, semuanya telah selesai, dihancurkan oleh petaka mematikan yang sangat-sangat mengerikan.

Mungkin saja, jika terdapat seseorang yang selamat dari kekacauan ini, tidak lain maka orang itu akan mengalami trauma yang tidak berkesudahan.

Namun, ditengah-tengah kehancuran dunia ini, seberkas cahaya, muncul di langit berwarna merah itu.

Cahaya seperti sebuah lampu sorot yang begitu menyilaukan mata.

Sorotan cahaya itu, mengangkat tubuh-tubuh manusia yang mengambang di atas air, ataupun yang tersangkut pada reruntuhan pohon tumbang yang tersapu oleh air laut yang mengamuk.

Seketika, manusia-manusia yang masih bernafas itu terangkat, melayang di langit!

Ratusan bahkan ribuan manusia yang terpilih, memasuki ruang dimensi lain.

Bahkan, seorang manusia dengan cacat tubuh pun ikut terjebak di alam ekstra dimensional.

Seberkas cahaya itu berulang-ulang menteleportasikan manusia-manusia di bumi ini.

Namun juga terlihat, begitu banyak manusia yang kembali keluar dari ruang ekstra dimensional itu.

Hingga, gelombang teleportasi ke 10 pun tiba, yang dimana gelombang ke 10 ini adalah gelombang terakhir untuk memilih manusia-manusia di bumi ini, untuk memasuki alam ekstra dimensional.

Gelombang ekstra dimensional ke 10 pun telah selesai. Ribuan manusia di teleportasi kan ke dunia yang tidak diketahui asal-usulnya.

Seorang laki-laki berusia 17 tahun, tubuhnya cukup kekar dan berotot, mempunyai rambut berwarna hitam legam.

Dia adalah Yao Chen, salah satu manusia yang terpilih dalam gelombang ekstra dimensional ke 10.

Semasa hidupnya, Yao Chen hanyalah seorang pemuda yang mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang atlit bela diri.

Namun, cita-citanya itu harus terhenti dan gagal digapai oleh Yao Chen, karena keterbatasan ekonomi yang selalu menjadi penghalang utama nya.

Di alam ekstra dimensional ini, akankah Yao Chen kembali gagal untuk menggapai puncak tertinggi kultivasi, dimana di dunia ini kekuatan lah yang paling utama.

Setiap manusia mempunyai energi spiritual didalam tubuhnya, yang dapat dikembangkan hingga menjadi sangat kuat.

Bahkan, seorang ahli bela diri tertinggi yang telah mencapai ranah dewa suci, dapat menghancurkan dunia mengandalkan kekuatannya sendiri.

Dunia kultivator ini tidak jauh berbeda dengan bumi, hanya saja di dunia ini, semua ditentukan oleh kekuatan yang telah dikembangkan oleh setiap praktisi.

Kekuasaan, kekayaan, kecantikan, dan hal lainnya, akan mereka dapatkan dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri.

.

.

Tujuh hari setelah melakukan perjalanan ruang dan waktu.

Yao Chen, terbangun dari tidur panjangnya!

Perlahan, ia pun membuka kedua matanya dan mendapati langit itu telah kembali berwarna biru.

Yao Chen mengira bahwa ia masih berada di bumi yang telah hancur.

Namun, ketika Yao Chen melihat ke sekeliling nya, ia sedang berada di pinggiran tebing yang sangat tinggi, ketinggian tebing itu bisa dikatakan mencapai ketinggian seribu kaki.

Huaaaaaaaa......... Teriak Yao Chen sangat begitu terkejut!

Raut wajahnya begitu tercengang, dua bola matanya seakan-akan bergetar.

Kepalanya terasa sangat begitu pusing, tubuhnya hampir kehilangan keseimbangan, ketika sepasang matanya melihat ketinggian tebing itu yang seakan-akan tidak berujung.

"sial, tempat apa ini?" ucap Yao Chen dengan nada yang sangat begitu terkejut.

Yao Chen lalu perlahan melangkahkan sedikit demi sedikit langkah kakinya, berjalan mundur menjauhi tepian tebing.

Hingga, Yao Chen pun berhasil menjauh dari tepian tebing, dan kini ia berada di tepi hutan yang tak dikenal.

Yao Chen pun duduk bersandar pada sebuah pohon yang sangat besar dengan daun-daunnya yang begitu lebat dan hijau.

Yao Chen, menghela nafas panjangnya sembari mengelus-elus dadanya.

"tempat apa ini sebenarnya, dan kenapa aku bisa berada disini?" ucap Yao Chen sembari mengamati area sekitarnya.

Tiba-tiba seekor naga terbang melintas di langit biru.

Naga itu cukup besar, bahkan lebih besar dari ukuran mini bus, sayapnya terbuka lebar, kulitnya bersisik berwarna emas dan terlihat sangat begitu keras.

Melihat binatang primordial yang sebelumnya hanya di ketahui oleh Yao Chen dalam sebuah dongeng, ataupun mitos belaka, namun kini disaksikan oleh mata kepala Yao Chen sendiri!

Yao Chen benar-benar terkejut, ketika dirinya melihat secara langsung perwujudan seekor naga yang sangat besar dan menakutkan.

"ini bukanlah dunia yang sebelumnya aku tempati!"

ujar Yao Chen dengan sepasang mata yang terus-menerus menatapi seekor naga yang terbang menjauh dari Yao Chen.

Beberapa saat kemudian!

Setelah Yao Chen mengamati area sekitarnya, yang dimana sekelilingnya itu adalah hutan di pegunungan yang tidak dikenal.

Yao Chen pun mulai menyusuri hutan itu untuk menemukan pemukiman manusia setempat!

Tujuh hari kemudian!

Hari berlalu begitu cepat.

Ini adalah hari ke tujuh Yao Chen berada di dunia ekstra dimensional, tepatnya ini adalah dunia kultivator.

Berjalan dengan tubuh yang sudah sangat terasa begitu lemas, menuruni bukit, hingga Yao Chen pun tiba di sebuah jalan di pinggir sungai.

Melihat air yang sangat jernih, Yao Chen pun bergegas untuk membasuh wajahnya yang sudah terasa sangat begitu lengket, dan meminum air sungai itu yang sangat terasa menyegarkan.

Byuuuurrrrrr........ Yao Chen, mencelupkan kepalanya kedalam air sungai.

"huuhhhh, rasanya segar sekali" ucap Yao Chen dengan perasaan yang seperti terlahir kembali.

Namun, tiba-tiba sebuah ujung pedang yang sangat tajam telah berada tepat di depan wajah Yao Chen.

Membuat Yao Chen pun mengangkat kedua tangannya, dan perlahan berdiri dengan raut wajah yang sangat panik.

"apa maksudnya ini, siapa mereka?" gumam Yao Chen di dalam hatinya dengan perasaannya yang sangat panik.

"bawa dia, ikat tangan dan juga kakinya!" ucap seorang laki-laki paruh baya mengenakan pakaian layaknya seorang bandit.

"siap menerima perintah ketua" jawab para bawahan laki-laki paruh baya itu.

Kedua tangan dan juga kaki Yao Chen pun di ikat, lalu Yao Chen pun menaiki kereta kuda yang didalamnya adalah para manusia yang juga tertangkap seperti Yao Chen.

Desa Bunga

Didalam kereta kuda, tangan dan kakinya terikat, Yao Chen bersama para tahanan lainnya itu dibawa menuju suatu tempat.

Kini, Yao Chen tiba di depan gerbang besi berwarna hitam keunguan, gerbang besi itu sangat besar dan tinggi, dan juga dinding tembok yang mengelilingi tempat itu, terbentang sangat luas, seluas wilayah kekuasaan yang dimiliki oleh suatu sosok kelompok yang sepertinya cukup besar dan berpengaruh.

Sekitar sepuluh orang penjaga yang sedang bertugas sebagai penjaga gerbang.

Para penjaga gerbang itu lalu membuka kan pintu gerbang besi itu, ketika mereka melihat seorang laki-laki paruh baya yang tengah menunggangi kuda putihnya.

Laki-laki paruh baya itu, hanya menatap dengan tatapan dingin kepada para penjaga gerbang yang nampak sangat takut terhadap laki-laki paruh baya itu.

Semua penjaga gerbang, menunduk, membungkukkan tubuhnya disaat rombongan yang dipimpin oleh laki-laki paruh baya itu, melewati gerbang besi.

"sepertinya aku benar-benar dalam masalah besar!" gumam Yao Chen didalam hatinya.

Kedua bola mata Yao Chen menunjukan rasa cemas yang berlebihan.

Yao Chen memperhatikan seluruh wilayah disekitarnya, dengan kereta kuda yang terus melaju memasuki tempat itu hingga memasuki pemukiman penduduk.

"ternyata ini adalah sebuah desa" ujar Yao Chen didalam hatinya.

Yao Chen semakin begitu merasa bingung, tempat ini sangat jauh berbeda dari bumi, yang dimana bumi mempunyai kota-kota yang sudah sangat modern, selain gedung pencakar langit yang menjulang tinggi menembus awan, teknologi-teknologinya pun sangat canggih.

Berbeda dengan suasana di pemukiman penduduk yang saat ini Yao Chen datangi.

Dimana desa ini terlihat seperti jaman dimana manusia belum mengenal apa itu teknologi, semuanya terlihat masih sangat tradisional, pakaian-pakaian yang dikenakan oleh para penduduk desa pun masih terlihat seperti di jaman kuno.

Tiba-tiba, kereta kuda yang membawa Yao Chen beserta para manusia yang di tangkap oleh kelompok laki-laki paruh baya berkuda putih itupun berhenti dari lajunya.

Mereka berhenti tepat didepan rumah yang sangat besar dan terlihat sangat mewah, berbeda dari rumah-rumah penduduk desa yang kecil dan kumuh.

Yao Chen beserta para tahanan lainnya pun diturunkan dari dalam kereta kuda.

mereka melepaskan ikat tali di kaki para tahanan, hanya mengikat kedua tangannya saja!

"cepat jalan!" ucap salah satu anak buah laki-laki paruh baya itu, sembari menendang bokong salah satu tahanan.

Perasaan takut menghantui Yao Chen dan juga para tahanan lainnya.

Namun, Yao Chen telah menetapkan pilihannya, bahwa dia tidak ingin berakhir ditempat seperti ini.

Yao Chen memikirkan suatu cara agar dirinya dapat segera melarikan diri dari kumpulan orang-orang yang membawanya itu.

"tuan Zhu, apakah orang-orang ini yang akan anda jual kepadaku," ujar seorang wanita yang baru saja tiba dan berbicara kepada laki-laki paruh baya itu yang bernama Zhu Yi.

Wanita itu mempunyai paras wajah yang sangat cantik dan menawan, kulitnya putih bersih seperti batu giok, mempunyai rambut dua warna dengan warna biru dan juga merah muda sedikit gelap.

Tubuhnya yang berlekuk, serta dua puncak kembarnya yang cukup besar itu sangat terlihat menggoda.

Sungguh kecantikan yang tiada tara, bagaikan seorang peri yang menjelma menjadi seorang gadis muda yang sangat anggun, dan usianya pun tidak jauh berbeda dengan Yao Chen yang berusia 17 tahun.

"nona Yun" ucap Zhu Yi.

Zhu Yi bersama para bawahannya pun memberikan salam hormat kepada wanita dihadapannya yang diketahui wanita itu bernama Yun Zhi, tuan putri keluarga Yun, berusia 18 tahun, anak satu-satunya dari kepala keluarga Yun.

"tuan Zhu tidak perlu terlalu sopan kepadaku, biar bagaimanapun anda adalah orang yang sangat dipercaya oleh mendiang ayahku, aku sudah menganggap tuan Zhu sebagai pamanku sendiri!" ucap Yun Zhi dengan raut wajahnya yang tersenyum sangat manis.

Tatapan Yao Chen tertuju kepada Yun Zhi, yang bahkan seakan-akan Yao Chen tidak berkedip sedikitpun.

Walaupun saat ini Yao Chen berada diposisi yang sangat tidak menguntungkan, namun Yao Chen mempunyai wajah yang sangat tampan.

"apa yang kau lihat? Plak........" salah satu bawahan Zhu Yi, memukul kepala Yao Chen dengan sebuah batang kayu.

Aaaaaawwwww....... sakit sekali!

Ucap Yao Chen meringis kesakitan sembari memegangi kepalanya yang terasa sedikit benjol.

Yun Zhi pun tersenyum!

"siapa dia tuan Zhu?" tanya Yun Zhi kepada Zhu Yi.

Yun Zhi sedikit begitu terheran-heran, ketika melihat sosok Yao Chen yang mengenakan pakaian yang sangat berbeda dengan para tahanan lainnya, bahkan gaya berpakaian seperti itu baru pertama kali di lihat oleh Yun Zhi!

"hmmm, dia hanyalah seorang pengemis yang aku tangkap ketika aku bersama pasukanku yang tengah melewati kaki gunung nirwana!" ucap Zhu Yi.

Mendengar ucapan Zhu Yi, membuat Yao Chen merasa sangat kesal, karena dirinya dianggap sebagai pengemis.

"dasar pak tua tak tahu diri, siapa yang kau bilang pengemis dasar keparat tua!" teriak Yao Chen dengan perasaan kesalnya.

Namun, salah satu bawahan Zhu Yi itu kembali memukul Yao Chen, memukul pundaknya hingga Yao Chen pun seketika tidak sadarkan diri.

Setelah itu, Yun Zhi memerintahkan bawahannya, untuk menuntun orang-orang yang dibawa oleh Zhu Yi.

"tuan Zhu, aku rasa ini lebih dari cukup untuk upah anda dan bawahan anda semua" ucap Yun Zhi sembari memberikan satu kantong koin emas untuk upah Zhu Yi.

"terimakasih nona Yun, semoga semua manusia ini dapat berguna bagi nona Yun, aku pamit!" ucap Zhu Yi membungkuk memberi salam hormat.

Lalu, Zhu Yi bersama para bawahannya pun pergi meninggalkan Yun Zhi.

Sedangkan Yao Chen bersama para tahanan lainnya, dibawa oleh anggota keluarga Yun sebagai pengawal Yun Zhi, memasuki kawasan kediaman keluarga Yun.

Harimau putih

Di suatu pegunungan yang bernama gunung Pedang.

Gunung Pedang adalah wilayah terlarang di wilayah Utara benua timur, yang dimana pada jaman dahulu kala, gunung ini adalah sebuah Medan pertempuran berdarah antara praktisi benua timur yang sedang berperang menghadapi pasukan praktisi dari benua barat.

Pada saat itu, tanah di pegunungan itu di banjiri oleh darah merah yang menutupi hampir seluruh permukaan tanah gunung pedang!

Namun, setelah melakukan pertempuran seratus hari seratus malam, peperangan akhirnya berakhir dan para praktisi benua timur telah berhasil memukul mundur para pasukan penyerang dari benua barat.

Namun korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak itu sangatlah tidak terhitung jumlahnya!

Mayat-mayat mereka berserakan, memenuhi seluruh area di pegunungan.

Sejak saat itu, gunung itu diberi nama dengan sebutan gunung pedang, dan sejak saat itu juga, gunung ini menjadi wilayah terlarang yang dilarang di kunjungi oleh manusia.

Bahkan, praktisi tingkat raja bahkan kaisar pun tidak berani untuk memasuki kawasan gunung pedang ini.

Itu karena kawasan terlarang gunung pedang sejak saat itu, telah di huni oleh binatang-binatang monster dari yang terlemah hingga yang terkuat yang telah mencapai tingkat 12 yang dimana tingkat dua belas itu sudah setara dengan praktisi tingkat dewa.

Dibawah sinar matahari yang begitu terik, puluhan praktisi tingkat kaisar berkumpul dikaki gunung pedang.

Mereka mengetahui, bahwa dewa binatang harimau putih yang mempunyai element es yang telah berada pada batasan usianya.

Para praktisi kuat itupun berencana untuk memburu dewa binatang harimau putih untuk mendapatkan esensi darahnya dan juga kristal inti binatang monster tingkat 12 yang dapat meningkatkan kekuatan seorang praktisi dengan sangat cepat.

Bahkan, daging dari binatang monster itu dapat memperkuat aliran spiritual yang berada didalam setiap tubuh praktisi.

Mereka semua pun lalu berangkat menuju wilayah terlarang gunung pedang!

.

.

Sedangkan di kediaman keluarga Yun!

Yao Chen yang kini tengah berada di suatu aula, bersama para tahanan yang lainnya.

Sosok Yun Zhi yang mempunyai paras seperti peri itu berjalan ke depan lalu duduk di singgasana nya.

Ini adalah aula utama kediaman tuan putri keluarga Yun.

Lalu, Yun Zhi pun berbicara.

"dengarkan semuanya, kalian tidak perlu takut apalagi memasang wajah murung seperti itu, aku membeli kalian semua dari tangan bandit tua Zhu Yi bukan untuk menjadikan kalian seorang budak di keluarga Yun ini, namun, aku ingin kalian para pengemis dan gelandangan di kota bunga ini dapat hidup lebih baik dan lebih layak lagi, dengan kalian berada dibawah kepemimpinan ku, aku ingin kalian mengabdikan diri kalian kepada keluarga Yun, makanan, uang, pakaian, rumah, dan hal lainnya bisa kalian dapatkan sesuai kinerja kalian kepada keluarga Yun ini"

Ujar Yun Zhi, duduk tumpang kaki dengan satu tangan yang menahan dagunya sendiri.

"lebih tepatnya, nona Yun ini ingin kami menjadi pekerja untuk keluarga Yun, hmmm, itu tidak jauh berbeda dengan seorang budak yang dibeli dari tangan seorang bandit"

ucap Yao Chen yang tiba-tiba berbicara setelah mendengar ucapan Yun Zhi.

Yun Zhi, sedikit mengkerut kan alisnya!

Lalu, Yun Zhi pun bangkit dari tempat duduknya, berdiri tepat dihadapan semua orang yang dibelinya dari bandit tuan Zhu Yi, raut wajahnya menunjukan sedikit kesal, ketika Yun Zhi mendengar perkataan yang keluar dari mulut Yao Chen.

"itu memang benar, tapi aku tidak akan menganggap kalian seorang budak, melainkan kalian akan menjadi bagian dari keluarga Yun, dan kalian adalah anggota keluarga Yun, aku telah menetapkan beberapa pekerjaan yang dapat kalian kerjakan dan juga kegiatan yang harus kalian ikuti setelah kalian benar-benar bersedia menjadi bagian keluarga Yun ku ini" ujar Yun Zhi dengan nada yang tegas.

Seorang laki-laki berambut merah, usianya tidak jauh berbeda dengan Yao Chen, namun, laki-laki itu terlihat sedikit lebih tua dari Yao Chen.

Dia bernama Chen Xuan, 17 tahun, seorang pencuri di kota bunga, yang di tangkap oleh Zhu Yi, disaat Chen Xuan sedang melakukan aksinya untuk mencuri satu kantong koin emas milik penduduk kota bunga.

Lalu, Chen Xuan pun bertanya kepada Yun Zhi, tentang apa saja yang harus dikerjakan oleh mereka yang akan menjadi bagian dari keluarga Yun sebagai penguasa kota bunga ini.

Yun Zhi pun menjelaskan semuanya, dari mulai mengurus kebun, tanaman, peternakan, melayani tamu yang datang di kediaman keluarga Yun, hingga hal yang lainnya.

Yun Zhi juga menjelaskan, bahwa setiap anggota keluarga Yun, diwajibkan untuk mengikuti pelatihan bela diri, yang selalu di adakan setiap malam hari, ketika seluruh pekerjaan anggota keluarga Yun telah selesai.

Mendengar ucapan Yun Zhi, Yao Chen pun menjadi sangat antusias, ketika dirinya akan mulai untuk belajar bela diri, yang dimana Yao Chen sebelumnya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang atlit bela diri.

Akhirnya, mereka semua pun telah setuju untuk bergabung dengan keluarga Yun, dibawah kepemimpinan tuan putri Yun Zhi!

5 hari kemudian!

Terlihat Yao Chen yang tengah duduk santai di sebuah Padang rumput yang sangat hijau.

Hewan ternak milik keluarga Yun, kali ini di percayakan kepada Yao Chen dan juga dua orang temannya yaitu Chen Xuan dan juga Xiao ming.

Mereka terlihat sangat menikmati kehidupan mereka saat ini.

Walaupun harus menjadi seorang pengembala, namun itu terasa lebih baik, daripada harus menjadi seorang gelandangan di pusat kota yang sangat ramai.

Tiba-tiba, Yun Zhi datang menghampiri Yao Chen yang sedang bersama Xiao Ming dan juga Chen Xuan.

"Yao Chen, pergilah menuju Desa Besi, sampaikan gulungan pesan ini kepada tetua Li Fey, dan beritahu dia, bahwa pesanan yang terdaftar didalam gulungan ini, harus segera diselesaikan dan dinyatakan menuju kediaman keluarga Yun!" ucap tuan putri Yun Zhi memberikan perintah kepada Yao Chen.

Yao Chen pun menerima perintah dari Yun Zhi, lalu bergegas menuju kandang kuda untuk mengambil kudanya sebagai tranportasi untuk menuju Desa Besi.

Yao Chen lalu berangkat menuju desa besi menunggangi kuda hitam nya.

Walaupun belum terbiasa menunggangi kuda, Yao Chen dengan sangat berhati-hati menunggangi kudanya sebaik mungkin, dan tetap menjaga agar laju kudanya tidak berlari cepat.

Hingga lima jam kemudian.

Tidak ada yang berani untuk mengusik Yao Chen, semua orang takut karena Yao Chen mengenakan pakaian anggota keluarga Yun.

Kini, Yao Chen tiba di kaki gunung nirwana, di jalan pinggiran sungai yang kala itu tempat Yao Chen membasuh wajahnya dengan air sungai.

Namun, tiba-tiba kuda yang di tungganginya itu berontak, tidak dapat dikendalikan oleh Yao Chen.

Yao Chen pun terjatuh dari kudanya yang pergi melarikan diri meninggalkan Yao Chen.

"eeeeehhhhh....... Tunggu..... Aishhhh, ada apa dengan kuda jelek itu, kenapa dia berlari sangat ketakutan di siang hari seperti ini, seperti di kejar-kejar hantu saja!" ucap Yao Chen menggerutu merasa sangat begitu kesal!

Namun, tiba-tiba hawa dingin dirasakan oleh Yao Chen!

Udara dibawah terik matahari itu, terasa sangat begitu dingin!

"aneh, matahari bersinar sangat terang, tapi kenapa udara disini sangat begitu dingin!" gumam Yao Chen didalam hatinya.

Sebuah pohon besar terlihat membeku, dengan pohon-pohon dan juga area disekitarnya yang juga telah menjadi kristal es beku.

Melihat itu, Yao Chen pun sangat begitu penasaran, kenapa bisa ada kristal es beku di pinggiran sungai di kaki gunung ini.

Yao Chen pun dengan sangat berhati-hati, melangkah kakinya dengan sangat perlahan.

hingga Yao Chen pun tiba di balik pohon besar, dengan semak-semak dibawah pohon itu yang telah menjadi kristal es beku.

Terkejutnya Yao Chen, ketika dirinya mendapati seekor harimau yang amat besar, berwarna putih, mempunyai sayap seperti burung elang.

Ukurannya bisa dibilang tiga kali lipat dari ukuran harimau dewasa pada umumnya. Namun, harimau besar itu nampak sedang terluka dan saat ini harimau itu sedang terbaring lemas tak berdaya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!