Di pagi hari yang masih diselimuti oleh sinaran rembulan.

Seorang gadis cantik terbangun dari tidur malam nya kala suara azan yang sangat merdu menyapa telinga nya.

Ia pun bergegas untuk berwudhu lalu pergi ke masjid bersama ummy dan aby nya.

Aisyah adalah seorang anak yang baik dan penurut, mengenakan pakaian tertutup seperti cadar adalah kebiasaan nya.

Aisyah adalah gadis bercadar dengan paras mata yang tajam saja sudah terlihat bahwa sebenarnya di balik cadar itu terselumbung wajah yang ayu.

Letak mesjid yang tidak terlalu jauh dari komplek perumahan Aisyah membuat ia dan sekeluarga lebih dengan mudah untuk shalat di masjid berjamaah.

Seperti biasa nya aby terlebih dulu jalan di depan sementara ia dan ummy nya berjalan di belakang.

Entah mengapa subuh itu di masjid ada yang berbeda. Ada seseorang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Seorang pria muda berpeci yang sangat mempesona di mata.

Aisyah melihat pria itu untuk yang pertama kali nya saat itu, hingga membuat nya hampir tersandung batu di gerbang mesjid.

Sadar akan hal yang ia lakukan salah dengan cepat ia pun beristighfar di dalam hati sembari menutup kedua mata nya namun ia tetap melanjutkan langkah nya hingga menuju ke masjid.

Saat hendak masuk ke dalam masjid dengan sengaja ia menoleh ke arah pria berpeci itu yang masih berdiri di luar bersama seorang pria lain nya. Tanpa di duga pria berpeci itu juga tenyata memandang ke arah dirinya. Pria itu tersenyum dan membuat Aisyah yang memandangnya segera masuk ke dalam masjid lalu menunaikan shalat sunnah tahhiyatul masjid dua rakaat.

Setelah menunaikan shalat sunnah Aisyah pun berdzikir sembari menunggu iqamat untuk shalat shubuh ..

Gadis bercadar itu pun larut dalam dzikir nya hingga ia meneteskan air mata nya.lalu ummy nya menegurnya untuk berdiri karna shalat shubuh akan segera di laksanakan.

Dengan khusyuk ia pun shalat shubuh berjamaah,ia larut dalam alunan ayat pendek yang di baca kan sang imam,suara nya sangat merdu dan indah,, suara yang berbeda dari biasa nya. Suara yang masih asing di telinga nya,,mungkin imam yang biasa nya ada di masjid ini sedang sakit ,pikirnya dalam hati .

" astaghfirullah 7x " gumam nya penuh penyesalan saat kekusyukan nya hilang hanya karena sang imam.

Se habis shalat subuh seperti biasa nya mereka bershalawat dan berdzikir bersama,dengan tenang ia mengambil tasbih nya yang ada dalam tas kecil sang ummy lalu ia ikut larut dalam shalawat serta dzikir.

Tanpa terasa pagi semakin cerah,,gadis bercadar dan umminya pun keluar dari masjid bersama lalu berdiri di depan gerbang menunggu aby nya keluar. 

Lalu ia melihat semua ibu² yang ikut shalat berjamaah saling memuji suara imam shalat tadi,,mereka bilang jika suara imam itu meneduh kan jiwa dan hati,lalu mereka juga berkata bila imam itu berparas tampan dan juga gagah.ia pun jadi ikut tersenyum saat mendengar kata2 dari mereka.

" Aisyah.. kamu kenapa tersenyum sendiri ?? Kamu terpesona juga sama imam tadi? " Tegur ummy.

" tidak ummi ,Abi kok lama sekali ya mi keluarnya. " Jawab Aisyah sambil terus memegangi rok mukenah nya agar tidak terkena tanah.

Tak lama kemudian abi nya keluar dari masjid dan menghampiri mereka di gerbang.

Abi meminta mereka untuk pulang duluan karna abi ada pertemuan dengan seseorang di masjid.

Dengan demikian mereka pun bergegas pulang ke rumah.

Sesampainya dirumah,ia segera menuju kekamarnya,ia membuka lemari nya lalu menyimpan dengan rapi mukenah serta sajadahnya.

Tiba2 ia sadar jika tasbih nya tertinggal di dalam masjid. Ia tampak gelisah lalu ia pergi menemui sang umi yang sedang berada di dapur.

""Ummi,tasbih ku tertinggal di masjid,itu tasbih milik almarhum nenek dulu,bagaimana ini ?? Kalau hilang bagaimana ??"". Cerita ia pada sang ummi.

"" ya sudah kamu susul saja ke mesjid,siapa tau masih ada,,sekalian kamu minta abi untuk cepat pulang ya ?.."". Usul sang ummi pada anak gadis nya itu.

"" baik ummi,,Assalammualaikum.. "". Pamit ia sambil mencium tangan ummi nya.

"" wa'alaikum salam,, hati2 itu.."".

Ia pun pergi ke masjid,ia tampak gelisah terlihat dari cara jalan nya yang tergesa2 dan cepat. Ia mulai masuk ke masjid lalu menuju ke arah dimana ia shalat subuh tadi,.

Ia terus berjalan lalu tersenyum lega saat melihat tasbih nya masih ada , ia mengambilnya dengan penuh semangat,,tiba2ia mendengar suara abi nya dari balik tirai kain pembatas shaf antara laki2 dan perempuan. Ia semakin penasaran dengan apa yang di bicarakan abi nya itu,mengapa ada kata lamaran serta perjodohan ..

Siapa yang akan di jodoh kan dan siapa yg akan melamar,dengan siapa abi nya berbicara..itulah yang ia pikirkan saat itu,rasa penasaran nya semakin menjadi saat seseorang yang bersama abi nya itu angkat bicara,suara yang ia kagumi disaat sedang shalat serta bershalawat tadi subuh. Ia pun mencoba mendekati tirai tersebut dan dengan sangat hati2 ia menyingkap sepenggal kain itu,cukup untuk melihat abi serta pemuda itu berbicara.

Melihat gaya dan cara pemuda itu berbicara dengan abi nya ia tersenyum.

"" Imam yang sempurna .. sopan,,ya allah ,, kau ciptakan hamba mu dengan sebaik2nya seorang hamba..astaghfirullah.."". Gumam nya pelan ketika ia sadar akan yang ia ucapkan itu.

"" Aisyah .... kamu ngapain disitu..."". Tegur seorang pria paruh baya dari belakang dirinya hingga membuat nya tersentak kaget dan membuat tasbih nya terjatuh kembali.

"" Ya Allah Pak,,kagetin saja. Bapak sejak kapan di situ ??"". Tanya dia yang di sapa Aisyah.

""Hemm,, bapak kan penjaga mesjid,,bapak lihat dari jauh tadi kamu seperti lari ke dalam sini maka nya bapak mau memastikan kamu kenapa ??"". Jawab bapak itu.

""Anu pak ,, apa nama nya,, ini loh Aisyah mau ambil tasbih yang tadi subuh ketinggalan..ya sudah pak saya pamit pulang dulu , Assalamualaikum pak..."". Pamit nya sambil pergi.

"" Wa'alaikumsalam ,, ada2 saja..."".Jawab bapak itu sambil tersenyum.

Saat hendak memakai sendal nya Aisyah baru teringat akan pesan umi nya yang meminta abi nya untuk segera pulang. Dengan sedikit ragu ia pun melangkah pelan sambil menundukkan kepalanya.

""Jalan nya kok begitu,nanti tertabrak tronton bagaimana ..."". Tegur bapak yang tadi kembali.

"" Husss bapak itu ngaur.."". Balas Aisyah tertawa geli.

Pelan namun pasti ia pun mulai mendekati abi nya dengan wajah yang masih tertunduk ke bawah.

Sadar akan kehadiran putri semata wayang nya sang abi pun menghentikan pembicaraan nya bersama pemuda tersebut.

"" Aisyah ,, ada apa kamu ke sini ?? Apa terjadi sesuatu sama umi ??"". Tanya sang abi.

"" tidak abi,, umi titip pesan supaya abi cepat pulang,,"jawab Aisyah.

"" iya baiklah,kamu tunggu saja di luar ya,sebentar lagi abi pulang. "" pinta abi pada sang putri.

""Baik abi.. Assalamualaikum.."". Ucap Aisyah.

"" Wa'alaikumsalam "" jawab pemuda itu sambil tersenyum.

Saat mendengar suara itu ,bergemuruh lah hati Aisyah , kekaguman itu terbayar lunas kala salamnya yang ikhlas di jawab dengan lembut oleh pemuda yang ia kagumi dalam diam itu.

Aisyah pun keluar dari masjid dan menunggu abi nya di gerbang,tak lama kemudian abi nya beserta pemuda itu pun ikut keluar dari masjid. Aisyah yang masih terpesona pada sosok pemuda itu lantas berusaha mencuri2 pandang,,disaatia yang menatap , pemuda itu dengan malu menundukkan pandangannya..sementara saat pemuda itu mulai berani sedikit mengangkat wajahnya lalu melihat ke arah Aisyah malah saat itu juga Aisyah membuang pandangan nya ke arah lain nya.

Wajah nya tampak memerah menahan rasa malu yang teramat dalam lantaran pemuda itu mengetahui jika dirinya terus memandangi nya.

Sadar akan hal yang terjadi pada anak gadis nya itu , Pak Habib ,abi nya Aisyah lantas segera meminta Aisyah pulang. Sementara pemuda itu pun juga pergi ke arah yang berlawanan. 

Di perjalanan pulang,,Aisyah dengan sedikit malu mulai menginterogasi abi nya tentang pembicaraan yang mereka lakukan tadi di masjid,namun abi nya hanya menjawab singkat dan datar saja membuat Aisyah sedikit kecewa lantaran pertanyaan nya tidak mendapat kan jawaban dari abi nya.

Di rumah,Umi sudah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua,,mereka pun duduk bersama sambil menyantap makanan yang sudah siap sedia.

""Bi,, kenapa wajah abi seperti itu?? Apa abi ada masalah tadi di masjid ??"". Tanya umi sambil menuangkan teh ke dalam gelas.

"" Anak mu ini yang membuat abi seperti ini. Abi malu sekali tadi di masjid.."". Jawab abi membuat Aisyah menghentikan sarapan nya.

""Maafkan Aisyah Bi,, Aisyah tadi hanya mau mengambil tasbih aisyah yg tertinggal,,lalu tidak sengaja aisyah mendengar pembicaraan Abi sama pemuda itu,,karna itu aisyah dengan tidak sopan sudah membuat abi malu di depan pemuda itu,,Aisyah minta maaf ya bi,, "". Pinta Aisyah penuh dengan rasa penyesalan.

"" memang nya apa yang abi bicarakan dengan pemuda itu,,dan pemuda yang mana yang aisyah maksud bi ??"" Tanya umi ikut penasaran.

"" itu pemuda yang tadi subuh jadi imam shalat di mesjid,,beliau anak pak Kiai Abdurrahman pendiri pondok pesantren tidak jauh dari kota. Ayah nya beliau itu sahabat lama abi waktu masih kuliah."". Jelas sang abi sambil terus melanjutkan sarapan nya.

"" lalu ???"". Tanya Aisyah penuh semangat.

"" kamu tidak masuk kerja hari ini ?? Sudah jam 7 lewat ini loh,, ayo cepat di habiskan sarapan nya,, biar abi mu bisa mengantar kan kamu . "". Perintah sang umi .

"" iya baiklah mi,, Aisyah sudah kenyang,,Aisyah mau siap2 dulu,,hemm"". Jawab aisyah memelas.

Pembahasan itu pun berakhir hanya sepenggal saja,Umi yang tau jika mood abi sedang tidak baik ia pun tidak lagi bertanya tentang pembicaraan apa yang pemuda itu sampai kan pada abi. Setelah beberapa lama kemudian , Aisyah tampak sudah siap pergi kerja,,ia setiap hari di antar pergi oleh abi nya dengan sepeda motor butut , ia bekerja sebagai kasir di sebuah restoran di kota.

Di restoran itu hanya Aisyah sendiri yang menggunakan cadar,,meski di awal2 ia masuk kerja banyak yang mencemooh nya dan menganggap dirinya sok alim ia tetap bertahan pada pendirian dan jati diri nya. 

Hari itu,,manager restoran meminta Aisyah untuk menggantikan salah satu karyawan yang izin untuk mengantarkan beberapa box makanan ke sebuah kantor yang letak nya cukup jauh. Ia menyanggupi permintaan dari manager nya untuk bisa mendapatkan uang tambahan.