NovelToon NovelToon

Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

gagal!!,gagal!!,gagal!!.

Tengah malam hari di kediaman keluarga pratama, tepatnya berada di ruang tamu  duduk beberapa anggota keluarga.

Nampak pak sandi pratama, kepala keluarga pratama menatap foto foto yang di berikan oleh rizky pratama dengan tatapan nyalang dan wajah memerah menahan amarah.

Plakk!!!

pak sandi menampar galih yang sedari tadi menunduk.

"Ayah benar benar tidak mennyangka, kau yang selama ini ayah bangga banggakan pada orang orang, karena selalu menurut perkataan ayah bisa melakukan hal bod*h seperti ini." ucap pak

"I...itu fitnah ayah, aku tidak pernah melakukan apa yang ada di foto itu aku dari kema.." ucapan galih di potong

"Halah ga usah ngeles bang, aku lihat sendiri abang bersenang senang sama wanita wanita kelinci di tempat itu bukan, abang yang selalu di banggakan oleh ayah karena selalu bekerja keras dan terkenal pintar malah melakukan hal yang menjijikan." ucap rizky

"Ka.. kamu kena..." ucapan galih kembali dipotong Oleh rizky.

"Mau ngomong apa lagi?  bukti sudah jelas mau ngeles apa?"

Galih ingin menyahuti ucapan rizky.

"Cukup!!" teriak pak sandi menghentikan perdebatan kakak beradik tersebut.

"Ayah kecewa sama kamu galih jika kamu ingin memiliki pendamping hidup pilih saja  sesukamu. ayah tau umur kamu sudah matang untuk Menikah kenapa kau malah melakukan hal bodoh, dengan besenang senang dengan wanita dan mabuk mabukan. bagaimana jika orang orang tau kelakuanmu ayah sangat malu kau sama saja melempar kotoran ke wajah ayah." ucap pak sandi

"Ta...tapi ayah itu hanya fitnah." ucap galih dengan mata berkaca kaca

"Fitnah bagaimana, aku melihatnya sendirian bang." ucap rizky

"Diam kamu!!" teriak galih

Pak sandi menghirup nafas dalam dalam dan mengeluarkanya perlahan.

"Keluar." ucap pak sandi lirih

Seketika bu sarah, citra, rizky, dan galih melirik pak sandi

"Maksud bapak apa?" ucap bu sarah

"Apa ayah mengusirku?" tanya galih

"Iya sekarang juga kau angkat kaki dari rumah

ini." ucap pak sandi dengan nada rendah

"Mampus lo bang." ucap rizky dalam hati sambil tersenyum tanpa ada yang menyadari

"A..aku sudah banyak bekerja untuk keluarga ini, kenapa ayah malah mengusirku hanya karena foto foto itu." ucap galih dengan air mata yang sudah mengalir deras

"Ayah berterima kasih karena kau sudah banyak bekerja keras di Bisnis keluarga kita, tapi keputusan ayah sudah bulat kau harus keluar." ucap pak sandi dengan suara serak menahan tangis, dia yang berfikir purtanya bisa menggantikanya menjadi penerusnya, malah membuat malu keluarganya dengan berjalan dengan wanita wanita dan mabuk mabukan.

Galih hanya menunduk  membiarkan air matanya mengalir dan berjatuhan di lantai.

Sementara bu sarah, dan citra saling berpelukan dan menangis tanpa mengeluarkan sepatah katapun. bu sarah  dan citra benar benar tidak mennyangka kelakuan galih yang selama ini di bangga banggakan karena kepintaranya malah melakukan hal yang menjijikan.

Sementara rizky tersenyum melihat itu semua.

"Hahaha, yes berhasil." ucap rizky dalam hati

"Tunggu apa lagi bang? keluar!" ucap rizky

Galih menatap tajam adiknya

"Kenapa rizky tega memfitnahku? apa salahku padanya." ucap galih dalam hati

"Keluar." ucap pak sandi sambil menunjuk pintu rumah.

Galih hanya bisa pasrah, galih berjalan keluar masuk kemobilnya dan melajukanya menerobos hujan lebat.

Galih mengendarai mobilnya dengan air mata yang terus mengalir, rasanya sakit sekali di fitnah oleh adiknya sendiri.

"Apa salahku padamu riz, kenapa kau tega memfitnahku." ucap galih dalam hati

Galih mengendarai mobilnya tanpa arah

***

Di kediaman keluarga pratama nampak bu sarah, dan citra yang mencoba menenangkan pak sandi yang menangis.

Air mata pak sandi tidak dapat di bandung lagi saat melihat Putra kebanggaanya pergi, dalam hati kecilnya dia masih tidak percaya galih melakukan semua itu.

"Kenapa galih bisa seperti ini bu, apa bapak salah mendidiknya." ucap pak sandi

"Tidak kita tidak salah mendidik galih, galih sudah besar biarkan dia hidup mandiri di luar sana."  ucap bu sarah

Sementara citra, kakak perempuan galih,dan rizky. hanya menangis sambil memeluk ibunya nampak dari balik pelukan ibunya citra menyeriangai.

"Jangan salahin kami, kalian yang bersikap tidak adil pada aku dan rizky, kalian terus memuji muji galih, tanpa memikirkan perasaan kami, apa kalian fikir anak kalian cuma galih." ucap citra dalam hati.

Keluarga pratama sangat bersedih pada malam itu, tetapi tidak dengan rizky sekarang rizky sudah di kamarnya menatap derasnya hujan di balik kaca jendela.

"Hahaha, bang bang kau yang selama ini bekerja keras untuk keluarga kita malah harus angkat kaki dari rumah ini."  ucap rizky dengan senyum seringai

Keluarga pratama, adalah keluarga besar dan sudah sangat terkenal di jawa barat.

Rizky pratama berbeda dari ke dua kakaknya galih, dan citra hanya fokus bekerja dan mengembangkan Bisnis bisnis keluarganya, tetapi tidak dengan rizky dia selalu berlatih teknik teknik bela diri.

Rizky juga bukan orang sembarangan dia sudah sangat berbakat bertarung dari kecil, pak sandi bisa melihat potensi rizky dari kecil

Rizky dan citra kuatir galih akan menjadi Pewaris utama saat pak sandi meninggal jadi mereka berdua bekerja sama memfitnah galih lewat foto foto editan yang memperlihatkan galih jalan dan mabuk mabukan dengan wanita.

***

Bugh!!, bugh!!, bugh!!. galih memukul mukul setir mobilnya.

Setelah beberapa menit berjalan tanpa arah, galih memutuskan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan galih memilih tidur di mobilnya.

Galih tidak bisa tidur, pikiranya terus memikirkan nasibnya setelah di usir oleh keluarganya sendiri.Galih memijit pelipisnya.

"Kenapa rizky tega memfitnahku ya Allah, padahal selama ini aku tulus mennyayanginya." ucap galih dalam hati hatinya terasa sakit mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Galih tidak tahu jika citra juga ikut memfitnahnya tetapi citra hanya diam dan berpura pura menangis membiarkan adiknya yang memfitnah galih.

"Bagaimana nasibku selanjutnya, apa aku ngelamar kerja aja."

Galih berusaha tersenyum walaupun hatinya sakit.

"Baiklah lebih baik aku melupakan kejadian tadi, akan aku buktikan pada keluargaku bahwa aku bisa hidup mandiri dan aku buat mereka menyesal telah mengusirku." ucap galih dengan percaya diri

***

Gagal!, gagal!, gagal!. bisikan sesuatu di telinga galih dengan suara serak.

"Astafiruallah!!" galih terbangun dari tidurnya galih menatap jam di handphonenya yang sudah pukul empat lebih sepuluh.

Galih menjalankan mobilnya ke arah masjid hendak melaksanakan sholat subuh, dalam perjalananya galih terus memikirkan tentang bisikan tadi yang mengatakan gagal.

"Apa tadi itu mimpi, tapi kenapa aku benar benar seperti mendengarnya." ucap galih dalam hati

"Apa di bawah pohon pinggir jalan tadi ada penunggunya?"

"Udahlah, ga usah di pikirin ga penting."

pergi

Galih melaksanakan kewajibanya di salah satu masjid di daerah tersebut.

"Ya Allah jika benar ini ujian darimu, tolong kuatkan hamba ya allah hamba sudah tidak memiliki siapa siapa lagi hanya engkau lah yang hamba miliki saat ini tolong jangan tinggalkan hamba ya Allah." doa galih dengan air mata yang mengalir hatinya kembali sakit mengingat ayahnya sendiri mengusirnya.

Walaupun galih hidup bergelimangan harta dan terkenal sangat pintar, tetapi galih tidak pernah melupakan siapa tuhannya.

Setelah galih melaksanakan kewajibanya, galih mengaji di masjid tersebut hingga jam enam pagi. galih mencari sarapan.

Setelah memakan sarapanya, galih mengganti bajunya dengan kemeja putih dan celana panjang hitam hendak melamar kerja.

***

Waktu berjalan cepat galih berjalan keluar dari salah satu perusahaan, dengan wajah murung.

Bagaimana tidak? galih sudah tidak bisa bekerja di perusahaan manapun, karena namanya sudah di blacklist.

"Kenapa namaku bisa di blacklist?" ucap galih dalam hati.

"Hahaha kasian ga keterima kerja." ucap citra yang tiba tiba datang.

"Mba citra, kenapa bisa ada di sini?" tanya galih

"Yah terserah aku dong, mau kemana." jawab citra

"Kenapa wajahmu murung dek, ga keterima kerja yah?" ucap citra sambil tertawa meledek

Galih mengerutkan keningnya, karena citra seperti sengaja meledekanya.

"Apa mba dan rizky yang udah memfitnahku?" tanya galih

"Benar, kami yang sudah memfitnahmu." ucap rizky yang juga ikut datang

"Kamu, memanganya apa salahku pada kalian?" tanya galih dengan wajah merah menahan amarah

"Salahmu padaku cuma satu karena kamu sudah merebut kasih sayang kedua orang tua kita, mereka selalu memuji mujimu padahal aku juga ikut berpartisipasi besar dalam membesarkan bisnis keluarga kita. tapi kenapa hanya kamu yang di puji." ucap citra

"Jadi cuman karena itu, kalian benar benar jahat. kalian apa kalian tidak mengagapku saudara sampai kalian tega melakukan semua itu."

"Bukan cuman itu, kamu juga punya salah padaku bang." ucap rizky

"Salah apa?" Tanya galih galih heran karena dia tidak merasa berbuat salah pada rizky.

"Kemarin aku mendengar percakapan ayah dan ibu, bahwa kau yang akan di tunjuk sebagai Pewaris utama keluarga pratama, kau hanya pintar  aku memiliki kekuatan tapi kenapa malah kau yang di tunjuk sebagai Pewaris utama aku tidak terima." ucap rizky

"Jadi hanya karena harta dan pujian,kalian rela mengorbankan saudara kalian sendiri, mulai sekarang aku tidak menganggap kalian kakak Dan adikku lagi."

"Persetan, aku tidak perduli mau kau menganggap kami apa, kami tidak perduli yang penting sekarang aku, dan mba citra berhasil mengusirmu selamat jadi gembel di jalanan."

"Oh yah, aku dan mba citra yang sudah memblaclistmu agar kamu tidak bisa bekerja di perusahaan manapun."

Galih sudah sangat emosi wajah memerah menahan amarah.

"Apa kau. mau marah." ucap rizky

Rizky maju, dan mendorong galih. galih terdorong kebelakang beberapa langkah.

Krak!! krak!!

Rizky, citra, dan galih. membelalakan matanya melihat tanah yang di pijak galih retak.

Galih merasa ada yang ingin masuk dalam tubuhnya, tetapi galih menahanya.

"Astafiruallah." ada apa ini ucap galih, galih heran melihat tanah yang di pijaknya retak, dan tubuhnya merasa ada yang mau memasuki, galih terus beristighfar hingga akhirnya tubuh galih kembali tenang.

Galih beradu tatap dengan kakak, dan adiknya sesaat setelah beberapa saat galih memilih pergi.

"Kenapa bang galih tidak jatuh tersungkur? seharusnya tadi dia jatuh tetapi kenapa malah tanahnya yang retak." rizky heran karena dia mendorong galih bukan dengan dorongan biasa tetapi dengan dorongan yang sangat keras.

"Dek, apa galih sekarang punya kemampuan." tanya citra membuyarkan lamunan rizky

"Entahlah mba aku tidak merasakan aura apa apa di tubuh bang galih, selama ini dia juga hanya sibuk bekerja kurasa dia tadi memang sudah bersiap." jawab rizky mencoba berfikir postif walaupun dalam benaknya merasa heran karena bagaimanapun kekuatan rizky bukan main main, bahkan sudah terkenal sangat kuat sebagai tuan muda rizky dari keluarga pratama.

"Aghhhhh!!" teriak galih dalam mobil

"Dasar saudara kurang ajar, selama ini aku sangat tulus menyayangi mereka tetapi apa yang aku dapat malah aku yang di buang." ucap galih dalam hati

"Astafirullah, astafiruallah, astaghfiruallah kuatkan hamba ya Allah."

Tiba tiba galih teringat bisikan gagal pagi tadi.

"Apa tadi itu petunjuk." gumam galih.

Setelah beberapa saat mengelilingi kota bekasi, galih memilih duduk tanah lapang dengan pemandangan danau di depanya.

Galih saat ini berada di danau situ gede bekasi, galih memandangi pemandangan danau nampak banyak orang orang yang sedang memancing sedangkan dirinya merenung memikirkan bagaimana hidupnya nanti.

"Aku sudah di blacklist dari perusahaan gara gara mereka berdua." ucap galih dalam hati

"Apa aku buka usaha aja yah, tapi modal dari mana?" tanya galih dalam hati

Galih memandangi mobilnya, galih berfikir untuk menjual mobilnya dan membuka usaha.

"Tetapi pasti mereka berdua kembali mengganggu. ucap galih, mereka yang di maksud adalah citra dan rizky bagaimanapun, citra dan rizky pasti akan membuat hidup galih susah karena mereka yakin galih bisa sukses di luar sana.

"Apa aku tinggal di desa aja yah, setelah lama berfikir galih memilih pergi dari tempat tersebut.

Galih sudah memutuskan untuk pergi jauh dari kota bekasi, dan tinggal di desa walaupun hidup sederhana tetapi dia bisa hidup damai tanpa gangguan kedua saudaranya.

Saat itu juga galih menjual mobilnya, dan galih membeli beberapa pakaian.

Galih meneteng tas besar berisi pakaian, galih menaiki ojek online dengan tujuan terminal.

Beberapa menit perjalanan galih sampai di terminal, galih memandangi pemandangan terakhir kota bekasi sesaat sebelum pergi.

"Semoga bisa menemukan kebahagian." ucap galih dalam hati galih berjalan masuk menaiki bus.

***

Sementara itu di kediaman keluarga pratama, nampak pak sandi memandangi pemandangan kota di balkon lantai atas dengan ekspreksi yang sulit di artikan.

"Apa benar galih melakukan semua ini, rasanya sulit di percaya." ucap pak sandi dalam hati

Pak sandi mengambil ponselnya menelphone salah satu anak buahnya.

"aku punya tugas untukmu, cari tahu kebenaran tentang kasus galih, apa benar dia mabuk mabukan bersama wanita." ucap pak sandi

"Baik tuan." ucap rendi salah satu anak buah kepercayaan pak sandi.

Pak sandi langsung menutup telephonenya.

Dari balik pintu rizky mendengar pembicaraan pak sandi, dia menggertakan giginya karena ayahnya masih saja perduli dengan galih, padahal dia sudah memfitnah galih dengan sangat rapih dan dengan bantuan dari citra hingga galih tidak punya alibi pada waktu itu.

"Siapa yang di suruh oleh ayah kalau saja aku tahu orangnya, aku pasti akan mengehentikanya." ucap rizky dalam hati karena pak sandi tidak menyebutkan nama orang yang di hubunginya.

Hingga akhirnya rizky memilih pergi dari balik pintu dengan ekspreksi jengkel.

tawa misterius

Waktu berjalan cepat saat ini sudah sore hari, tanpa terasa galih sudah sampai di tempat tujuanya yaitu desa penggarit kabupaten pemalang provinsi jawa tengah.

Sesampainya di sana galih mencari kontrakan untuk tempat tinggalnya, galih melihat kumpulan ibu ibu.

Galih berjalan dengan kaus hitam polos, dan celana Jeans yang biasanya galih mengenakan kacamata hitam tetapi saat ini tidak.

Galih bertanya pada ibu ibu yang sedang memilih milih Sayur di gerobak.

"Maaf mengganggu ibu ibu saya mau tanya yang di sini Sewa kontrakan di mana yah bu?" tanya galih

"Eh iya mas saya nyewa kontrakan mas apa masnya mau lihat lihat." ucap bu maya

"Iya bu." ucap galih

Mereka berdua berjalan, meninggalkan kumpulan ibu ibu

"Ganteng banget keliatanya juga kaya orang banyak duit." ucap bu tina

"Kayanya dia orang kota deh lihat aja bersih banget penampilanya, apa masih jomblo yah kali aja mau di jodohin sama anak saya."  ucap bu dina

"Yah jelas orang kota lah bu dina, orang penampilanya aja bersih ganteng kaya gitu udah mirip kaya aliando." sahut bu Tina

"Kaya dia nya mau sama anak ibu, mending sama keponakan saya." ucap bu jihan yang tiba tiba menyahuti

"Maksudnya situ ngerendahin anak saya?" tanya bu dina dengan tatapan tidak suka

"Ga kok, perasaan ibu aja kali." ucap bu jihan

"Udah ibu ibu jangan ribut kalian harus hati hati, jangan lihat orang dari penampilanya bu bisa aja dia bukan orang baik, saya cuman ngingetin kita ga tahu isi hati. seseorang ucap bu gita  Dan di balas anggukan oleh ibu ibu yang lainya.

***

Singkat cerita Galih, dan bu maya sudah sampai di kontrakanya, nampak rumah yang cukup besar dengan halaman depan dan belakang yang luas.

Galih memandangi rumah tersebut ia sangat tertarik dengan rumah itu.

"Rumahnya bagus kan mas. Ini rumah anak saya mas anak saya kerja jadi tkw pulangnya setahun sekali, rumah ini mau di kontrakin sama anak saya." ucap bu maya

"Rumah ini bagus banget sih bu halamanya juga luas. harga sewanya berapa bu?" tanya galih

"Harga sewanya 10 juta pertahun gimana mas?" tanya bu maya

"Ga bisa kurang bu, gimana kalau 9 juta pertahun."

"Emm ga papah deh mas." ucap bu maya

"Ya udah ini mas kuncinya." galih menerima kunci rumah tersebut dan memberikan tumpukan uang senilai 9 juta pada bu maya.

"Makasih yah mas, semoga betah tinggal di sini." ucap bu maya sambil tersenyum

"Iya bu, pasti saya bakalan betah." ucap galih

galih akan memasuki rumah tersebut

"Oh yah mas, nama mas siapa."

"Nama saya galih, kalau ibu namanya siapa. tanya galih

"Nama saya bu maya, ya sudah silahkan istirahat saya mau balik beli Sayur."

"Iya bu."

Setelah bu maya pergi, galih masuk ke rumah tersebut.

Hal yang pertama di lihat galih adalah Sofa, dan meja kecil.

Galih kembali memasuki rumah tersebut, hingga sampai di halaman belakang rumahnya.

"Kira kira usaha apa yah?" ucap galih dalam hati

"Nanti aja lah mikirnya, mending istirahat cape banget."

Galih berjalan memasuki kamarnya dalam kamar rumah tersebut juga sudah ada kasurnya, galih berbaring sambil menatap layar ponsel mencari informasi tentang usaha usaha yang bagus.

Beberapa menit galih mencari informasi galih masih belum menemukan apapun, galih memutuskan untuk tidur karena dia sudah sangat lelah.

Waktu berjalan cepat, galih terbangun saat sudah malam hari.

Galih menatap layar ponselnya yang ternyata sudah jam delapan malam.

"Astaghfiruallah!!" sudah jam segini ucap galih dalam hati

Galih langsung bangun, mandi, wudhu lalu melaksanakan kewajibanya.

Selesai sholat, galih keluar membeli makanan galih heran karena baru jam segini tetapi di luar sangat sepi galih berjalan menuju warung.

Nampak pria paruh baya sudah bersiap menutup warung, dengan cepat galih langsung berlari.

"Tunggu pak, saya mau beli." ucap galih

"Mau beli apa mas?" Tanya bapak pemilik warung

"Saya mau beli beras mie instan, minyak, gula pasir, kopi, sama rokok." jawab galih

Pria paruh baya tersebut segera menyiapkan pesanan galih dan menyerahkanya pada galih.

"Nama masnya siapa, saya ga pernah lihat mas disini?"  tanya bapak pemilik warung

"Nama saya galih pak, saya pindahan dari bekasi ke sini." ucap galih sambil

memberikan uang pas pada belanjaanya

"Oh pantes aja mas ganteng bersih ternyata emang dari kota, oh yah nama saya pak yanto masnya tinggal di mana." tanya pak yanto

"Saya tinggal di kontrakanya bu maya pak."

"Oh rumah yang halamannya luas itu?"

"Iya pak"

"Biaya sewanya berapa mas."

"9 juta per tahun pak."

"Wah murah itu mas."

"Hehe iya pak lumayan, halamannya juga luas

Oh yah pak ini baru jam segini tapi udah sepi banget pak ada apa yah pak?" tanya galih dengan ekspreksi heran

"Emmm, nanti mas lama lama juga tahu semoga betah yah tinggal di sini."

"Galih mengerutkan keningnya mendengar jawaban tersebut, galih kembali ingin bertanya tetapi tiba tiba."

"pak di suruh ibu masuk." ucap anak laki laki kecil  sambil membawa pedang mainan

Nampak anak tesebut sangat lucu, pipinya tembem dan perut bulat.

"Eh, iya nduk"

"Anaknya Lucu banget pak, namanya siapa?" tanya galih

"Namanya bagas mas."

"Udah dulu yah mas, jangan lupa kalau ada apa apa kesini jangan sungkan sungkan." ucap pak yanto

"I..iya pak galih berjalan hendak pulang, tetapi saat galih akan berjalan galih tersandung dan terjatuh.

Bugh!!

baju galih basah karena terkena genangan air, muka galih juga gelepotan dengan Lumpur.

"Hahahaha!!! om jelek." ucap bagas,

sedangkan pak yanto juga menahan tawa

Galih melirik ke arah bagas yang tertawa tawanya sangat lucu, saat melihat wajah bagas galih seperti tertular tawanya.

"Hahaha!!!" galih juga ikut tertawa

Karena kedua orang tersebut tertawa, pak yanto juga ikut tertawa.

Hahahaha!! ketiga orang tersebut tertawa lepas.

Saat tertawa galih merasakan kebahagiaan yang selalu dia rasakan pada ibu dan ayahnya.

Mereka bertiga terus tertawa lepas setelah beberapa detik tertawa, mereka bertiga pelan pelan berhenti.

HIHIHIHIHIHI!!! Tiba tiba terdengar tawa dengan suara melengking seperti wanita muda di akhir tawa mereka

"Astagfirullah." ucap galih dan pak yanto secara bersamaan.

Keringat keringat sebesar biji jagung mulai terlihat di muka pak yanto.

"Ayo pak gas masuk." ucap bu asih istri pak yanto

"Cepetan pulang mas, kalo bisa lari secepet yang mas bisa." ucap pak yanto

Galih langsung berlari, walaupun dalam benaknya banyak pertanyaan tentang ada apa di desa penggarit ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!