NovelToon NovelToon

Janda Miskin Menjadi CEO

POV shely

.

.

.

Berawal kisah perjalanan Shely maharani ia berasal dari keluarga miskin.

Tentangnya.

Shely orangnya galak.Namun disisi lain hati nya sangat. Berhati lembut dan penurut, shely ini berumur 28 tahun.

Dulunya shely pernah menikah namun gagal. dan mendapatkan pria yang bisa di bilang tempramen.

Saat itu shely terus di kdrt sehingga tak lama shely hamil berusia 3 bulan.

Huek huekk huek,,

"Duh kenapa ini perutku nggak mau saama sekali kemasukan apa-apa? atau mungkin karna kehamilan ku ini." batin nya terus bertanya-tanya, karna ia sering kali membaca petunjuk di google.

Saat shely memuntahkan semua isi dalam perutnya. sehingga terlihat mulai pucat. dan lemas namun tak ada satupun keluarganya berempati. jangan kan berempati. bertanyapun tidak? semua hanya seliweran begitu saja. seperti tak ingin ikut-ikutan mungkin baginya juga menjijikan.

Dan saat itu hati shely mulai gundah. antara ia harus bertahan di rumah mertuanya. atau pulang ke rumah orang tua kandungnya.

"Mas?." panggil shely pada suaminya. yang masih sibuk dengan ponsel dan laptop nya. sedangkan shely seperti menahan sakit yang teramat menyiksanya.

"Apa?." jawabnya ketus. Namun masih fokus pada ponsel juga laptop nya. Disitu shely mulai ada yang aneh dari lagak suaminya akhir akhir ini. Dirinya dibuat bingung dengan sikap aldi suaminya. Namun sebisa mungkin dirinya tetap mengabaikan nya.

Ya' nama suaminya aldi. Ia anak dari seorang petani dan ibunya pun sama. Dan mereka juga sama-sama terlahir dari orang yang tidak mampu namun. Akhir-akhir ini aldi sedikit agak berbeda. Dirinya sering kali pulang membawa barang dan buah-buahan. Yang

ntah dari mana. Karna setau shely jam tengah malam didesa tidak ada penjual buah.

Namun semua itu tak membuat shely menaruh curiga. Tapi semakin kesini dirinya mulai merasa ada yang aneh pada suaminya. Terkadang dirinya menemukan lipstik di dalam tasnya. Terus ada lagi yang mengganjal ia menemukan parfum di bajunya. Dan itu bukan parfum suami ataupun miliknya. Aroma seperti buah lecy yang menyegarkan.

Shely yang melihat suaminya sibuk. Sehingga membuatnya semakin kesal. Dan membuatnya merasa tak dianggap.

"Kamu kenapa sih!!. bukannya bantuin istrinya yang lemas malah ketus jawabnya!." akhirnya shely memanyunkan bibirnya. Namun aldi tak menggubrisnya. Niat mau ngambek namun lagi-lagi aldi bersikap dingin pada istrinya.

"Hmm.." hanya suara deheman saja yang keluar. Sehingga membuat shely semakin kesal ia pun. Memilih pergi kekamar. lalu sesampainya di kamar ia menarik selimut. Tak lama shely pun mulai terlelap.

.

.

.

Pada saat aldi tidur shely mencoba membuka ponselnya. Sempat ingin ketauan pada saat aldi menggeliat. Namun sebisa mungkin shely bersikap santai. Pura-pura membuka ponsel miliknya.

"Untung saja. huh." batinnya sehingga shely kembali kelayar ponsel suaminya.

Dan saat membuka pesan di whatsapnya. Semua terlihat normal saja. Dan keluar mencoba membuka sosmed nya. Namun isinya hanya perempuan namun tak ada yang menarik baginya.

Shingga mencoba membuka instagram nya. Juga tak menemukan apa-apa dan lalu keluar.

Pada saat shely membuka galeri dan terdapat notif whatsapp yang di clone. Sehingga shely penasaran lalu mencarinya di semua kotak-kotak. Aplikasi dan terdapat lah di satu kotak berisi pengaturan email dan game.

Disitulah shely mencoba membuka whatsap nya. Dan sungguh diluar nalar. Shely pun membungkam mulutnya. Dengan satu tangan nya lalu dirinya melelehkan butiran bak kristal.

"Astaqfilloh mas." hanya itu yang terucap dari bibirnya.

Sehingga membaca semua pesan yang ada di chatnya. Namun tak lupa shely memotret pake ponselnya. Agar saat darurat bisa di buat bukti pada kedua orang tua nya.

Isi pesan yang membuat nya shock adalah. Saat suaminya berfoto bersama lalu berciuman. Di sembuah kamar hotel.

Tidak hanya sekali ternyata suaminya sering. Mencari wanita yang membuka jada open BO.

Kini shely mengembalikan lagi ponselnya. Pada sebelah bantal yang tak jauh dari suaminya tidur.

Ia lalu pergi ke kamar mandi. Lalu membasuh muka yang sembab karna menangis. Sehingga sekalian mengambil air wudhu Saat keluar ber pas pasan pada ibu mertua.

"Loh nak? Kamu ngga tidur ini udah jam 2 lo?." tanyanya pada shely yang sedang membenarkan hijab.

"Oh udah buk ini mau sholat malam dulu. sebelum subuh nanti." jawab nya sedikit berbohong. agar tak membuat ibu mertua nya banyak bertanya lagi.

Toh tak ada gunanya juga untuk bercerita. Akan di pastikan mertuanya akan membela anaknya. Lagian saat shely mual-mual saat itu. Tak ada satupun keluarganya yang membantu memijat. Jangankan memijat bertanya pun tak ada.

.

.

.

Hingga shely pun kembali kekamarnya. Untuk menunaikan sholat malam. Dan meminta agar tuhan bisa melindungi nya dan juga calon bayinya.

Saat di sujut yang ke 7 shely sambil melantunkan do'a. Agar semua lekas membaik meskipun hatinya rapuh. tetap saja ia tak meninggalkan sholatnya.

.

.

Sehingga ketika pagi datang. Ia pun terkejut ternyata ketiduran di atas sajadah. Ia menoleh ternyata suaminya masih tidur pulas. Dan ia teringat hal pesan semalam. Namun shely berpura-pura tidak mengetaui nya.

Dan lebih baik bangun lalu keluar kamar. Untuk kegiatan shely pun tak pernah pudar. Dari mencucci baju juga mencuci piring. Serta menyapu meskipun sekarang sudah hamil. Serjalan hampir 5 bulan namun pekerjaan rumah tak kunjung usai.

"Mbak!!." teriak seorang wanita dari ruang tamu. ssehingga sontak yang tadinya aku ingin beristirahat. Terkejut dengan suara yang berteriak.

"Iya,,!! Ada apa dek." jawab nya dari balik kamar lalu shely pun bangun. Dan berjalan menuju pintu kamar.

"Mbak masak apa? Minta tolong lah ambilin. Aku mau ganti baju dulu. Bentar lagi telat aku!. Ya kak tolonggg bangett?." ucapnya setelah melihat jam di dinding menujukan pukul 07:00 pagi.

"Iyaaa? yaudah sana siap-siap." jawab shely sambil memegangi perut yang sedikit membuncit.

Shely yang berjalan terseok-seok sambil, Memegangi perut kini mengambilkan piring serta lauknya. Kini dirasa semua beres. Shely pun kembali ke ruang tamu, Dan memberikan sepiring nasi diatas meja.

Setelah semua dilaksanakan, Kini shely kembali ke kamar lalu mengunci puntunya. Dan di dalam saat memejamkan mata. Kini teringat kembali saat chat yang semalam ia baca. Sungguh menyayat hati sekali.

Dirinya jadi teringat saat beberapa hari lalu. Jika suaminya tak kunjung pulang. Dan memilih tidur diluar. Dan tenyata semuanya terkuak sudah.

Kecurigaan mulai hinggap pada shely.

Lalu cek seluruh pesan di ponsel suaminya. Tidak ada yang aneh. Selain satu nama dari Destina. Memang tidak ada yang aneh dari obrolan mereka.

Hanya saja pembicaraan awalmula dari lowongan pekerjaan. Namun basa ucapannya yang digunakan berbeda dengan yang lain.

Terdengar seperti remaja yang baru saja berpacaran. Tapi naluri shely sebagai seorang istri. mengatakan ada yang disembunyikan oleh suamiku?Sehingga shely beranikan diri. Untuk mengeceknya.

Isi pesan:

"Aldi gimana besok jadi kerumah lah ya?."

"Jadi dong! Besok jam 3 sore ya? Trus aku kesana kamu kasih apa nih?." jawab aldi disertai emot bermata love.

"Iiihhh kok jadi genit sih? Ha ha. ya nanti aku kasih yang enak-enak deh kaya kemarinnya itu?." balas nya disertai emot yang bibirnya keluar love.

"Okeh deh baik? Nanti ya jam 3 tau jam 2 aku otw kesana." jawabnya disertai stiker yang ada lelakinya memegang kelamin wanita.

.

.

.

Didalam kamar shely menangis. Lagi-lagi rasanya sakit. Apalagi ini suami sendiri sungguh hati ini seperti di cabik-cabik berbagai seribu benda tajam.

Entah apa yang harus shely lakukan. Dirinya tak mungkin berpisah dari suaminya. Karna teringat dirinya sedang mengandung benihnya.

Namun tak lama shely mulai mengotak atik ponsel. Namun saat beristirahat di kamar. Terdengar suara ketukan dari luar kamarnya.

"Dek bukain!!! Aku mau ambil barang dibawah kasur?." teriak aldi dari luar.

"Iya bentar ini baru aku bukain!! 'Emang apaan sih mas" tanya shely setelah membuka pintu kamar. Dan suaminyapun langsung masuk saja.

Shely pun mendekat kearah suaminya yang sedang. Mencari sesuatu di bawah keranjang tempat tidur.

"Apa itu mas" tanya shely saat melihat peti yang terbuat dari kayu jati. Dan terlihat mirip kotak harta karun. namun ini yang berwarna hitam kecil.

"Ini keris dek?." jawabnya. Namun aku melihat bagian samping peti ada sebuah amplop berwarna coklat. Serta ada box mirip seperti album foto.

Bersambung...

bab 2

.

.

Namun segera mungkin aldi merapikan itu semua. lalu bergegas keluar rumah. dan dirasa suaminya pergi kini ada perasaan yang mengganjal dalam hati shely. Shingga dirinya mencoba mengambil amplop juga album tersebut.

'Tidak ada yang mencurigakan? Ini hanya foto saat mas aldi kecil juga ada foto kakak-kakak nya' batinnya lalu beralih melirik sebuah map bewarna coklat.

"Apa ini kenapa mas aldi menyimpan map ini disitu sih" batin nya namun saat ia membuka isi dalam map nya.

Saat dirinya membuka map tersebut matanya membola seketika dan. Semakin membuat hatinya tersakiti. Dan nampak foto suaminya yang tak memakai busana. bersama wanita lain yang terlihat sangat cantik.

"Astaqfirlloh mas apa ini? Kenapa kamu menghianati aku mas hiks hiks. Sungguh aku tak sanggup aku mas jika terus begini?." akhirnya shely pun meraung namun tak bisa mengeluarkan suara. Ia simpan lukanya sendiri di dalam kamar. Hatinya hancur dirinya terbuai lemas di samping kasur.

Luka yang tadinya belum kering kini sudah basah kembali. Dengan adanya kenyataan yang baru saja ia lihat serta bukti foto-foto. Yang ada tertera pada tanggal shely sudah menikah 9 bulan sama aldi.

"Jadi selama ini kamu menduakan aku mas! Tega! Kamu tega mas! Aku benci sama kamu!." umpatnya yang tak sanggup menahan air matanya. Yang kini sudah mengalir deras.

.

.

Ya' shely menikah pada tanggal 18 bulan juni tahun 1999 dan perselingkuhan itu terjadi. Saat shely sudah hamil jalan 5 bulan. Di thun 2000 kini ia baru tau jika suaminya sudah kencan dengan yang lain.

"Tegaaaa!!! Kamu mas!! Selama ini aku di bohongi di khianati hiks hiks"Raungnya sambil meremas seprai kasur. Sehingga terlihat sedikit berantakan.

.

.

.

Bruymmm bruymm bruymmm.' Suara deru motor suaminya.

Aldi pun masuk ia teringat hal foto yang ada di kamar. Ia berfikir sempat tadi istrinya melihat. Dan merasakan dirinya tak tenang hatinya gundah. Khawatir jika istrinya akan melihat foto tersebut.

Sehingga aldi pun menerobos masuk kedalam kamarnya. Namun sayangnya dikunci dan ia mendengar suara seperti sedang menangis. Sehingga tak sabar aldi pun menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Dek buka pintunya!."teriaknya namun tak ada sahutan. Semakin membuat aldi cemas dibuatnya. Sedangkan istrinya sedang mengandung benih nya.

"Dek bukain napa pintunya? Jangan kaya anak kecil napa!."lagi-lagi tak ada sahutan sehingga membuat nya semakin kesal.

Ia perkuat lagi gedorannya.

"Dek! Bukak nggak pintunya! Atau mas dobrak ya!." sehingga pintu pun terbukak. Namun seketika aldi terkejut dengan pemandangan didalam kamarnya. Dan seisi kamarnya sudah berantakan juga ada foto-foto dirinya dengan wanita lain. Kini sudah berada di tangan sang istri. Itu tandanya istrinya sdah melihatnya.

"Dek?"lirihnya dengan suara yang dibuat selembut mungkin.

Shely tak menyahut ia duduk di ujung dekat lemari. dengan kaki bersila sambil memegangi perutnya. Sambil sesekali meneteskan air matanya. Dan kini matanya pun  sembab sebab menangis terus.

Aldi pun mendekat hendak memegang tangan sang istri. Namun tanganya di tepis oleh shely. Wajahnya kini menampakkan raut kekecewaan. Ia tak mau disentuh lagi dengan suaminya.

"Jangan kamu sentuh aku! Aku jijik sama kamu!." sehingga membuat aldi malah tersulut emosi. sehingga aldi tanpa sadar menampar istrinya.

Plakkk plaakk plakkk..

"Alah masalah kek gini aja kamu jijik sama aku!. Ingat kamu sudah jadi istriku juga perut mu lihat sudah ada benihku." ucapnya tanpa merasa bersalah. Hingga membuat wanita yang dihadapan nya menatap suaminya dengan tatapan tajam.

Kini shely yang sudah memantapkan hati. ia harus mengambil langkah yang tegas. Dan terlihat tidak lagi menyesal meninggalkan nya.

"Baiklah? Aku mulai hari ini akan pulang pada orang tuaku. Ketimbang aku disini sama kamu!! Setiap aku disini selalu saja kau siksa batinku! lalu mentalku!. kau abaikan begitu saja!. tanpa ada pikiran tentang anakmu di dalam rahimku!. dan fisikku!!." Bentak shely aldi pun hanya terdiam tanpa suara. Mungkin ia merasa bersalah tapi tak mau mengakuinya.

Shely yang merasa dirinya tak dihargai suaminya lagi. Ia mengambil langkah yang tegas juga tekat yang bulat.

"Apa kau tau! Sekarang banyak luka di dahi. Dan setiap kali kau sengaja ingin mencoba mencekikku!! Apa kau ingat! hah. Dan aku mau mulai hari ini kita berpisah! akan aku bawa anakku sendiri!. Minggir awas jangan halangi aku!." sambungnya yang sudah mulai kesal pada suaminya. Kini shely pun mendorong tubuh kekar suaminya.

Dan sekarang ia sudah memikirkan semua ini dengan matang. Tanpa ada tedeng aling-aling shely pun membawa tas. Yang berisi beberapa bajunya lalu beranjak pergi dari kamarnya.

Beruntung dirumah tak ada siapa-siapa. Sehingga shely pun tak ada yang menanyai nya.

"Dek? Maafin mas dek. mas khilaf?." jawabanya namun shely terus berjalan keluar.

Tanpa menghiraukan suaminya yang mengejar. Namun istrinya yang berjala cepat dan akhirnya. Aldi pun merelakannya pergi tak ingin lagi mengejarnya.

Tanpa berpikir panjang. Shely berlari-lari kecil sehingga nyaris hampir tertabrak mobil. Beruntung mobil itu sempat berhenti kalau tidak nyawanya terancam. Sehingga terlihat angkot dari arah timur. Segera dirinya menghentikannya. Sesekali ia melirik rumah yang tak terlalu besar itu. Menatap suaminya yang masih berdiri mematung.

“Aku pergi jika itu membuatmu bahagia?. Biarkan luka ini ku sembuhkan sendiri. Berpuaslah dengan wanita lain?. Aku tidak akan mengganggumu lagi.” ucapnya lirih Sebelum menaiki angkot. Hingga didalam angkit shely pun masih sesekali meneteskan air matanya. Namun secepat kilat ia tepis.

.

.

Sesampainya di perkampungan. shely turun dari angkot tak lupa membayarnya. Kini beralih memanggil ojek yang tak jauh dari tempat dirinya turun. Agar cepat sampai dirumah saja karna jarak jalan raya masuk ke perdesaan lumayan jauh. Bisa bikin kaki nya lemes.

Dengan langkahnya gontai. Shely berjalan namun masih sesekali menitihkan air matanya. Lalu ia seka dengan cepat.

"Mbak mau kemana ya?." tanya salah satu abangnya menghampiri shely. Yang nampak berjalan sempoyongan.

Shely pun hendak ingin pingsan. Andai tidak ada abang ojek itu tak menarik tangannya. Mungkin dirinya akan terhuyung ke selokan.

"Mbak tidak apa-apa kan?." tanya tukang ojeknya.

"Hmm,, tidak apa-apa mas makasih ya?." kataku sambil memegangi kepala yang mulai berdenyut.

"Emang mbak mau pulang kemana?." Ujarnya sambil menyalakan motornya.

"Nanti saya kasih tau mas." ucap shely sungguh dirinya lemas ingin sekali segera sampai rumah.

"Hmm,, saya anter aja mau mbak. Kebetulan saya juga ojek disini?." Dustanya sehingga shely pun mengangguk saja.

"Cepet ya mas." keluh nya yang sudah tidak sabar lagi sampai dirumah.

"Iya mbak ayo naik." jawabnya.

Kini setelah menaiki motor lalu. Perjalanan pun di mulai. Untung nya abang ojek itu bisa mengencangkan motornya. Namun tetap dalam berhati-hati karna yang dibonceng nya bukanlah wanita berbadan satu. Melainkan berbadan dua.

Tak ada omongan disepanjang jalan. Hanya sura deru motor juga pengendara lain. Yang selalu lewat juga mobil truk juga angkot.

15menit.

Sesampainya di rumah ia juga tak lupa membayar ojek nya tadi. Memang tak banyak hanya 15 ribu aja. Namanya orang juga ojek haruslah di bayar. Seperti siapapun yang memiliki hutang juga harus dibayarkan juga diingat ya he he. Maaf ya gaes author emang nyeselin ini.

Saat hendak masuk shely pun bergegas menyusul ibunya. Yang sepertinya berada di dapur sedang memasak.

Bu ilma yang sedang menggoreng ayam. Kini mendengar deru motor. Yang dipikirnya adalah suaminya yang kembali pulang dari rumah temennya. Namun saat di intip dari jendela dapur ternyata anak pertamanya.

"Assalamu'alaikum. Ibuk apakabar?." tanya shely yang melihat jika ibunya butuh bantuan. Kini setelah menyalaminya. Ia beralih ke perbumbuan diatas meja.

"Wa'allaikumsalam. Anakku sayang. Btw kenapa kok sendirian?." Bu ilma pun mencari seseorang dikira bersama anak mantunya.

Namun shely saat ditanyai ibunya soal keberadaan aldi. Namun tak kunjung di jawabnya. Bu ilma pun kini mulai berfikir jika anaknya. Sedang memiliki masalah yang menurutnya rumit.

Karna tak biasanya shely berkunjung kerumah. Dengan biasanya penuh senyuman juga banyak aja tingkah jailnya kalau ibunya masak. Namun berbeda dengan sekarang jika terdapat masalah rumah tangganya selalu murung. Jika ia memiliki masalah pasti datangnya dengan raut wajah kusam dan terlihat kusam.

Bu ilma pun selesai menggoreng tempe dan ayam. Kini mendekat ke tempat meja makan dimana shely sedang mengiris bumbu.

"Nak kamu kenapa? Ada masalah lagi ya sama aldi?." tanya ilma dengan berhati-hati. Dan shely pun menganggukkan kepalanya. Lalu menghentikan kegiatan nya dan langsung memeluk ibundanya.

"Iya buk hiks hiks hiks. Aku bingung buk harus bagaimana lagi. Mas aldi sudah mengkhianati pernikahannya." jawabnya sambil berurai airmata.

Sedangkan bu ilma mulai mengeratkan pelukan anaknya. Agar anaknya merasa lega dan mau menceritakan apa yang sudah terjadi. Dengan tenang tanpa menangis.

Kini setelah shely mulai tenang. Dan bu ilma mengambilkan segelas air putih. Agar bisa membuat anaknya lebih enakan.

Shely yang merasa sudah enakan. Dan tenang kini mulai menceritakan apa yang sudah terjadi. Dari firasatnya tak enak. Dan suaminya tak pulang.

Shely pun merasa sesak saat bercerita sama ibunya. Dirinya menarik nafas terlebih dahulu. Lalu melanjutkan ceritanya. Bu ilma pun masih setia mendengarkan cerita anaknya.

Bersambung..

bab 3

.

.

Melanjutkan cerita sampai ada wanita lain chat suaminya. Juga foto2 yang ada pada saat dirinya Yang temukan di kolong tempat tidurnya.

"Buk aku harus gimana? Aku udah nggak mau lagi sama mas aldi. Dia orang nya tempramental buk. Kalau mabuk juga aku sering di pukulin hiks hiks." shely pun tak kuasa menangis sesegukan di pelukan sang ibu. Mengingat apa yang sudah suaminya lakukan.

Apa yang di ceritakan anaknya sungguh menusuk ke relung hati seorang ibu. Bagai mana bisa? ia yang melahirkan. Dan mengandung selama 9 bulan. Kini orang lain dengan seenaknya saja menghakimi anaknya.

"Sayang? kamu tenang saja Bapak mu ini. Tidak akan tinggal diam? Saja. Kamu harus bercerai sama aldi!. Dan anakmu biarkan ikut bersama mu! Atau bersama ibu dan bapak. Lalu bapak tidak rela jika kamu sampai kembali lagi kerumah mertuamu itu? Bapak kecewa sama aldi? Dasar anak mantu kurang ajar." ucap seorang lelaki paruh baya. Yang datang dari balik pintu dapur.

Ya pak malik tadinya ia ingin mengambil tas kerjanya. Namun saat hendak mau ke dapur ia samar-samar mendengar seorang wanita menangis. Namun saat ingin mendekat. Kini beliau mendengar cerita soal suami anaknya yang KDRT.

Bu ilma pun terkejut. Begitu juga shely yang tak kalah terkejutnya lagi. Karna tiba-tiba sang ayah datang dan berucap sedemikian. Membuat ilma tak abis pikir dengan perkataan suaminya itu.

"Eehh. Ayah nggak boleh begitu lah. Shely kan lagi hamil. Trus nanti ibuk takut nya shely melahirkan suaminya tidak ada disampingnya gimana coba nanti yang azanin anaknya?." Timpal sang istri yang menasehati suaminya. Namun keputusan semua ada di tangan sang anak.

"Gini aja bagai mana kalau kamu menceraikan aldi setelah melahirkan saja. Gimana shely apa kamu setuju?." kini pak malik pun beralih menatap shely. Sehingga shely pun manggut-manggut. Namun tak di sangka pak malik akan tetap mengurusnya. 'Masalah mengazani cucunya telah bercerai kan bisa' pikirannya.

Saat bu ilma ingin menegur suaminya. Namun justru shely mencegah nya. Dan bu ilma pun membiarkan suaminya dalam pendiriannya.

"Buk biarin aja. Lagian shely juga udah ngga betah. Shely ikutin aja alur ceritanya nanti bagaimana?. Dan kemana pun langkah kakiku membawanya akan aku ikutin. Asal semua berjalan kearah yang benar." lirih nya membuat bu ilma terharu. Dan memeluk putrinya. Sungguh tak abis pikir ternyata anaknya sudah berpikiran seperti orang dewasa.

"Ibuk bangga sama kamu nak. Kamu wanita yang kuat. Sekaligus calon ibu yang hebat nantinya." pujinya pada sang anak yang memiliki pemikiran yang bijak. Kini dapur bu ilma mengandung bawang. Sehingga pak malik pun juga menitihkan air matanya. Ia bangga mempunyai wanita sekaligus anak-anak yang kuat hebat.

"Udah nangis-nangis nya. Sekrang buk mana bekalku kok belum juga siap." ucap pak malik yang mengalihkan suasana. Istrinya kini justru malah terkekeh. Ia lupa akan bekal suaminya.

"Hehehe..? oh? Ya lupa aku mas. Bentar aku siapkan dulu ya. Tunggu!." bu ilma pun bergegas menyiapkan bekal untuk suaminya. Yang tadi sempat ditinggal kerumah temannya. Kini setelah pak malik sudah mendapatkan bekalnya. Ia gegas berpamitan berangkat kerja.

"Yaudah. Ayah kerja dulu ya nak. Kamu sama ibuk dirumah aja ya. Assalamu'alaikum." ucapnya berlalu pergi.

"Iya pak. Wa'allaikumsalam." jawabnya serempak.

Setelah suami bu ilma pergi. Kini dirinya melanjutkan memasak lagi. Dan menyiapkan makanan untuk. Anak perempuannya yang sudah lama tak bertemu.

"Yasudah kamu istirahat dulu nak. Ibuk mau masak kesukaan kamu dulu. Lama kan nggak cobain masakan ibuk." usir bu ilma agar anaknya pergi ke kamar dan beristirahat.

"Ibuk aku boleh riques nggak." ucapnya sambil mendekat sama wanita yang sudah melahirkannya. Bu ilma pun yang mengiris bawang itupun menoleh."kenapa sayang. Mau di masakin apa? Hari ini." jawabnya.

"Aku mau seblak pedess banget buk." ucapnya tanpa berpikir terlebih dulu.

"Kamu ingin yang pedas-pedas? emang janinmu nggak apa-apa?." tanyanya heran dengan permintaan anaknya takut. Jika permintaan nya diturutin akan melukai si jabang bayi.

"Yaudah nggak usah pedes aja. yang biasa wae lah kalau begitu." lirihnya karna ia juga takut akan membahayakan janin nya. Dan kini ia pun berubah pikiran.

"Ok baik. Yasudah sana gih istirahat." usirnya lagi dan kali ini shely pun menurut. Apapun yang orang tua inginkan sekarang ia tak mau membantah lagi. Karna dirinya tau semuanya demi kebaikannya.

"Iya buk." akhirnya shely pun pergi ke kamarnya.

Setelah masuk kedalam kamar yang sudah lama tak ditempatinya. Kini ia sangat merindukan nya. Kamar yang ber tema hellow kitty semua seisinya berwarna pink hanya saja yang berbeda tembok. Yang berwarna biru langit.

Setelah di kamar dirinya pun merebahkan badan nya keatas kasur. Yang sangat empuk sehingga tak lama ia tak sadarkan diri dan memeluk guling kesayangannya.

Ya walau pun shely ini orang tak punya. Namun rumahnya tak kalah bagusnya dengan rumah aldi. Karna miskin bukan berati rumah nya kumuh.

Tiba-tiba saat shely hampir tertidur pulas. Kini justru kebangun dengan suara ketukkan pintu.

Tok tok tok!

"Shely sayang ini ibuk nak? Makanan nya udah siap nih? Buruan makan nanti dingin nggak enak loh?." teriak bu ilma dari balik pintu kamar anaknya.

Ceklek,,

Akhirnya pintu itupun terbuka. Bertanda pemilik kamar nya sudah bangun. Bu ilma pun tersenyum setelah shely membukakan pintu.

"Iya buk makasih ya. Maaf shely ketiduran hehe." jawabnya sambil cengingisan. Dan bu ilma pun hanya tersenyum kepada anaknya.

"Iya? udah sana makan gih nanti keburu dingin loh. Kalau dingin kan malah justru jadi ggak enak." kata bu ilma sambil mengajak anaknya duduk di meja makan.

"Iya buk." sesampai nya di meja makan. Shely pun melahap semua seblaknya. Sehingga beberapa menit sudah habis tanpa sisa.

"Enak buk makasih ya. Sungguh masakan ibuku paling the bhest deh?." Pujinya sambil mengangkat kedua jempolnya.

"Syukur deh kalau kamu suka?." ujar bu ilma

Bu ilma yang melihat anaknya selahap itupun merasa senang. Berati anaknya sangat menyukai masakannya.

"Buk aku mau kekamar lagi boleh. Shely mau merapihkan baju-baju sama menata make up ku. Noh masih berantakan. Karna tadi belum sempat dirapihkan hanya aku keluarin dari kopernya." ujarnya

"Iya nak." jawab bu ilma sambil tersenyum pada putrinya.

"Oh ya buk?. Nanti ada ulfa kesini bilang aja nanti suruh kekamar ya. Aku males ngobrol-ngobrol diluar hehe." Shely yang memberikan informasi pada ibunya. Jika sahabatnya ingin bertamu kerumah. Bu ilma pun menganggungkan kepalanya sambil tersenyum.

Setelah dirinya kembali kekamar. Lalu menutup sedikit pintu kamarnya. Agar jika sahabatnya kesini tak lagi mengetunya.

Bu ilma pun pergi ke warung kecil nya. Saat hendak merapihkan belanjaan nya tadi. Yang sempat tertunda karna pak malik meminta untuk dibuatkan bekal. Sehingga ia abaikan terlebih dulu warungnya.

Sampai akhirnya datanglah sahabat kecil shely.

Yang hendak bertamu kerumahnya.

.

.

Disisi lain ulfa  yang melewati warung ibu dari sahabatnya. Kini langkah ulfa pun berbelok untuk menghampiri bu ilma terlebih dulu.

"Assalamu'alaikum tante!!. " ucap ulfa yang berada didepan pintu warung bu ilma. Bu ilma pun menoleh lalu mengucapkan.

"Wa'allaikumsalam. Eh ada ulfa." bu ilma pun menoleh kesumber suara. Lalu mengajaknya ulfa masuk.

"Iya hehehe. Kemana si bumil muda itu tante?." tanyanya membuat bu ilma mengernyitkan dahinya berpikir sejenak lalu.

"Oh shely tan maaf suka asal mulut ini." jawabnya sedikit canggung hingga salah berucap. Sambil menonyor keningnya sendiri.

"Iya siapa lagi dirumah ini yang bumil muda tan hehehe." ujarnya membuat bu ilma terkekeh.

"Oh iya juga sih? hmm. Bisa aja kamu ul. Tuh anaknya ada di dalam kamar. Kamu udah ditunggu tuh." kata bu ilma yang menyampai kan pesan anaknya tadi. Sebelum masuk kekamarnya.

"Yaudah tan aku masuk dulu ya. Nyamperin bumil he he." ucapnya berlalu pergi kedalam rumah.

"Iya." jawab bu ilma sesaat ulfa pun sudah masuk kedalam rumahnya. Kini bu ilma kembali melanjutkan membereskan warungnya.

"Hallow sahabatku Assalamu'alaikum." ucap ulfa yang nyelonong masuk. Namun ia tetap tak lupa mengucapkan salam.

"Haaayyy Wa'allaikumsalam kangennnn." kata shely yang langsung di sambut dengan pelukan. Karna lama tak ada komunikasi apapun itu. Lantaran sibuk dengan urusan masing-masing.

"Haduh lama ya ngga ketemu makin gendut aja." ejeknya padahal ia tau kalau sahabat nya sedang mengandung.

"Aiiss mana ada gemuk. Kan ini ada isinya gemuk dari mana coba. Kamu ini ya ada-ada aja." katanya sambil memukul pelan pundak teman nya. Sehingga mereka pun cekikikan di dalam kamar.

"Hahaha. iya iya. Btw gimana kamu sama si dia? Aku waktu lewat depan rumah suamimu kemarin. Sedang sibuk dengan cat kursi ya. Namun kamunya nggak ada didepan." tanyanya sehingga membuat shely kembali murung.

Ulfa pun merasa bersalah padanya. Ia berfikir 'apa ucapannya menyinggungnya?

"Aku akan bercerai ul sama suamiku." ucapnya mantap tanpa ada air mata. Dan mampu membuat ulfa melongo.

.

.

Bersambung..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!