Di negara Rusia.
Seorang wanita 20 tahun sedang duduk dengan elegan di kursi kerjanya.Ia menatap ke luar jendela dari bangunan pancar langit itu.
cahaya senja yang menerpa wajahnya yang cantik jelita.
Dia adalah Sylvia Dawn Ashford seorang CEO muda yang berhasil membawa perusahaan yang ia rintis dari usia 15 tahun naik ke puncak dunia.
ia terkenal dengan kekejamannya di dunia bisnis yang membuat orang-orang yang menghalanginya bungkam tak berani mengusiknya.
Tok
Tok
"masuk."ucap Sylvia.
"permisi Queen,nona Lilian menghabiskan 200M hari ini."ucap seorang pria yang cukup tampan.
"huh,anak itu benar-benar tidak bisa memegang uang dengan baik.tapi,biarkan selama itu membuat dia bahagia."ucap Sylvia tersenyum kecil.
"baik Queen."ucap pria itu.
"Dave apa ada Mangsa selanjutnya,sangat lama aku tidak menikmati cairan nikmat itu."ucap Sylvia.
Di balik ia menjadi seorang CEO muda, Sylvia merupakan seorang Queen mafia yang di takuti banyak orang di dunia,kekejaman,kesadisan,dan tak kenal belas kasihan yang ia tunjukan membuat orang tidak berani mengusiknya barang seujung kuku pun.
"sayang sekali Queen,untuk saat ini tidak ada serangga yang berani mengusik mu."ucap pria yang bernama Daveno itu.
"haaa,,,apa aku harus mencari gara-gara?."ucapnya menyeringai.
"sebaiknya jangan Queen."ucap Dave.
"kenapa??kau menghalangi ku Dave??."ucap Sylvia.
"benar Queen,karena saya tidak sanggup melihat karya pekerjaan tangan Queen yang membuat isi perut ku terbuang sia-sia"ucap Dave.
"bukankah itu menarik??."ucap Sylvia.
"tidak itu,,,,menjijikan"ucap Dave
Hanya dave dan Lilian Adik angkat Sylvia yang berani berbicara begitu kepada Sylvia.
"huh, sepertinya usia mu akan semakin mendekati ajal Dave"ucap Sylvia.
"silakan saja Queen,saya sudah mendengar ribuan kali ancaman itu"ucap Dave tersenyum.
"sudahlah"ucap Sylvia.
Kring
Sebuah pesan masuk di ponsel Sylvia.
Sylvia membuka pesan dan tersenyum menatap pengirim pesan itu.
Lilian tersayang❤️
"kak,nanti malam aku punya surprise untuk kak,jangan lupa cepat pulang dan jangan ajak siapa-siapa"
Entah mengapa ada rasa senang,namun ada juga rasa gelisah yang juga ikut hinggap di hati Sylvia.
"Dave jika terjadi sesuatu dengan ku,kau harus menyelidikinya sampai ke akar-akarnya.kau adalah tangan kanan ku kau pasti tau apa yang harus di lakukan"ucap Sylvia.
"kenapa Queen berkata begitu seolah-olah ingin mati saja?"ucap Dave
"tidak,hanya saja perasaan ku tidak enak"ucap Sylvia.
"ah,Dave ternyata 200M yang di habiskan Lilian hari ini semua karena ia ingin membuat surprise untuk ku,betapa senangnya aku memiliki adik seperti Lilian"ucap Sylvia.
"cih,Queen kau membesarkan nona Lilian menjadi manja"ucap Dave.
"biarkan saja,karena dia adalah cahaya dan kehangatan ku selama ini"ucap Sylvia.
"sudahlah bukan kah kita harus rapat tentang peluncuran produk baru?"ucap Sylvia.
Puk
"astaga,aku hampir tidak ingat.sudah waktunya Queen"ucap Dave.
-
-
-
Setelah selesai rapat Sylvia kembali ke mansion miliknya.
di sepanjang jalan rasa itu semakin menganggu Sylvia.
"tenangkan diri mu Sylvia,kau harus bahagia menyambut surprise dari adik tercinta mu yang sedang menunggu mu di rumah" batin Sylvia.
Tak berselang lama akhirnya Sylvia sampai di mansionnya,ia sempat mengerutkan keningnya saat melihat tidak ada satupun pelayan di rumah.
"kak Sylvia!!"panggil Lilian seorang gadis berusia 19 tahun.
Senyum merekah terukir di wajah Sylvia yang jika di umum maka hanya tertampil wajah datar.
"Hay sayang,apa hari mu menyenangkan hum??"ucap Sylvia sambil mengusap-usap lembut puncak kepala Lilian.
"sangat menyenangkan kak"ucap Lilian.
"oh ya,ini kenapa para pelayan bahkan security tidak ada??kamu apakan mereka??"ucap Sylvia.
"tidak apa-apa kok kak,cman aku kasih uang buat mereka buat jalan-jalan 3 hari kan kasihan mereka capek kerja gk ada liburannya,lagian kan aku lagi mau bikin surprise untuk kakak"ucap Lilian.
"ckck,kau ini bertindak seenaknya"ucap Sylvia sambil mendorong dahi Sylvia dengan jari telunjuknya.
"hahaha"keduanya tertawa bahagia.
"Sekarang kakak pake penutup mata ini,kita akan melihat surprise untuk kakak dari adik tercintanya"ucap Lilian.
"baiklah aku akan menantinya"ucap Sylvia lalu menggunakan penutup mata itu.
Tanpa Sylvia ketahui sebuah senyuman terukir di wajah Lilian,senyuman yang penuh kepuasan.
"Sylvia waktu mu hampir habis hahah" batin Lilian.
"ayo kak hati-hati yah"ucap Lilian sambil membimbing Sylvia ke ruang makan.
Lilian membuka penutup mata Sylvia.
tampak meja makan tersedia makanan yang beraroma sedap.
"wahh siapa yang memasak ini??"ucap Sylvia.
"aku dong"ucap Lilian.
"wah aku baru tau bahwa adik tercinta ku ini bisa masak"ucap Sylvia.
"ihh kakak kok gitu sih,makanya di coba dulu dong,ayo cepat"ucap Lilian.
"baik,baik"ucap Sylvia lalu duduk di salah satu kursi.
Lilian mengambilkan makanan untuk Sylvia.
"ayo kak"ucap Lilian.
"tidak sabaran sekali"ucap Sylvia lalu memakan makanan yang di ambilkan oleh Lilian.
Jleb
Akhk
Sylvia melebarkan matanya saat sebuah jarum tertusuk di lehernya.
Makanan di dalam mulut Sylvia terkeluar.
"L-lilian??"ucap Sylvia terbata-bata.
"haha bagaimana kakak ku sayang,kau suka dengan suprise ku??"ucap Lilian.
"apa yang kau suntikkan pada ku??"ucap Sylvia.
"haha nya suntik mati saja"ucap Lilian.
"tapi,kamu kebal segala racun jadi suntik mati ini hanya akan membuat mu lumpuh beberapa saat,kamu bertanya kenapa aku tau??karena aku sudah menguji ketahanan mu lewat darah mu ke laboratorium,kau tau banyaknya uang yang harus ku hamburkan demi hari ini"ucap Lilian.
"jika kau bertanya kenapa itu semua karena aku benci dengan mu,kau selalu di kagumi semua orang,dengan kau mati maka kekayaan melimpah ruah ini akan menjadi milik ku seutuhnya"ucap Lilian sambil mengambil pisau di atas meja.
"keterlaluan kau Lilian"ucap Sylvia geram dan marah.
"hahah bodoh amat"ucap Lilian lalu mendorong Sylvia sehingga jatuh ke lantai.
jlep
Pisau itu menancap tepat di jantung Sylvia.
"hahaha selamat tinggal kakak ku hahah!!"tawa Lilian.
"a-aku a-akan m-membunuh m-mu"ucap Sylvia sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.
"jika kehidupan ke 2 itu memang ada maka aku tidak akan berbelas kasihan untuk mencincang tubuhnya Lilian,aku tidak akan memberi hati lagi pada siapa pun" batin Sylvia.
seorang anak berusia 5 tahun yang dulu ia adopsi sebagai adik,yang ia sayangi dan ia jaga bagaikan sebuah guci termahal malah membunuhnya.
TBC(TO BE CONTINUED artinya berlanjut atau bersambung bukan batuk TBC yah😌)
Jangan lupa like, subscribe, coment dan beri bintang😘🥰
Seorang gadis membuka matanya dan menatap langit-langit ruangan ruangan yang di duga rumah sakit.
"ternyata aku masih hidup,Dave masih sempat menyelamatkan ku" batin gadis itu.
"aku harus membunuhnya" batin gadis itu lalu berusaha bangun dari posisi tidur nya.
Ternyata gadis itu adalah Sylvia seorang Queen mafia yang sangat di takuti.
"Clara Lo udah bangun, syukurlah"ucap seorang gadis dengan rambut sebahu.
hal tersebut membuat Sylvia bingung saat gadis itu memanggil nama asing baginya di tambah bahasa yang berbeda. Bahasa yang di gunakan oleh gadis itu adalah bahasa Indonesia namun Sylvia yang bisa semua bahasa memahami arti bahasa mereka
"kamu bicara dengan siapa??"ucap Sylvia dingin.
"lu nggak hilang ingatan kan Clar?? gue bicara sama lu lah"ucap gadis itu.
cklek.
"Clara udah bangun,puji tuhan.gue senang banget"ucap gadis dengan rambut panjang sepinggang yang baru masuk dengan menenteng kresek berisi makanan.
"ini loh ra, Clara gak kenal sama gue.apa jangan-jangan dia hilang ingatan"ucap gadis dengan rambut sebahu.
"Lo jangan ngada-ngada Mira"ucap gadis dengan rambut panjang sepinggang.
"ihh gue kagak ngada-ngada,coba Lo Clara kenal gak sama Lo, kalau nggak kenal fix deh kita panggilin dokter aja"ucap Mira.
"kalian sangat berisik Kel..akh!!"Sylvia ingin mengusir kedua gadis yang menurutnya sangat berisik, namun tiba-tiba memori asing masuk ke dalam ingatan berputar layaknya film yang bergonta-ganti.
"Clara!! Amara cepat panggilkan dokter"ucap Mira.
Amara ingin pergi memanggil dokter namun dihentikan oleh Sylvia.
"tidak perlu"ucap Sylvia.
"Clara Lo baik-baik saja,plis jangan buat kita khawatir lagi"ucap Amara.
"diam"ucap Sylvia datar yang sukses membuat dua garis itu terdiam dan merasa bingung dengan sikap teman mereka itu.
"kalian bisa pilih keluar dari ruangan ini atau duduk menjauh dariku dan jangan mengusikku"ucap Sylvia datar.
keduanya saling pandang memandang namun akhirnya keduanya memilih untuk tetap di ruangan itu namun tidak berani mengusik Sylvia.
sedangkan Sylvia memejamkan matanya menelusuri apa yang sebenarnya terjadi dengannya.
kini ia berada di dalam tubuh seorang gadis yang bernama Leanora Clara Althea Lancaster atau kerap di sapa Clara,gadis yang cupu dan polos ia kini sedang berada di kelas 11 SMA.malangnya gadis itu tidak di inginkan oleh keluarganya karena ibunya meninggal karena melahirkan dirinya.di tambah keluarganya semakin membencinya karena hasutan dari Lidia adik angkatnya.
Ia sekolah di sekolah Elite namun seperti seseorang yang kekurangan biaya.
kedua kakak kembarnya tidak mengakuinya malah mengakui Lidia anak pungut sebagai adik mereka.
Perlakuan yang tidak adil,cacian,pukulan,hinaan, bullyan terus menjadi santapan Clara setiap hari.hanya Mira dan Amara lah yang mau berteman dengannya meskipun seringkali Clara menjaga jarak dengan keduanya,namun Amara dan Mira benar-benar tulus ingin berteman dengan Clara mereka selalu menjadi tameng bagi Clara di saat-saat susah.
3 hari yang lalu Clara mengalami pembullyan,ia di kurung di dalam kamar mandi oleh geng pembully.keesokan harinya ia di temukan oleh Mira dan Amara dalam keadaan pingsan dan pucat.
Dan karena itu lah situasinya yang kini berada di rumah sakit bukan karena selamat dari kematian.
"kalian berdua kemari"perintah Clara
Sylvia\=Clara
Keduanya mendekat dengan sedikit takut.
"kalian bawa ponsel??"ucap Clara.
"ada"ucap Amara.
"berikan pada ku"ucap Clara sambil mengandahkan tangannya.
Amara mengambil hp nya dan memberikannya kepada Clara.
Clara mengambil hp itu dan mencari informasi tentang dirinya.
di sana tertulis berita tentang kematian seorang CEO muda yang di kabarkan depresi yang membuat ia bunuh diri dan bahkan melukai adik angkatnya sehingga koma di rumah sakit.
Clara menyeringai membaca berita itu, tangannya meremas hp yang ia pegang.
"duh,hp gue"gumam Amara lirih.
Clara yang mendengar itu menatap tajam ke arah Amara yang sontak membuat Amara langsung mengkuncup bibirnya dengan tangannya.
Clara kembali menatap hp itu dengan tatapan datarnya.
"tunggu saja kematian mu Lilian" batin Clara sambil menyeringai sedangkan Amara dan Mira yang melihat itu merasa ngeri dengan perubahan aura Clara.
Clara mengembalikan hp milik Amara.
"apa keluarga ku tidak ada menelpon atau menjenguk ku??"ucap Clara.
keduanya bersama-sama menggelengkan kepala mereka.
"huh baiklah Clara,aku telah menempati tubuh mu yang membuat ku bisa membalas dendam ku.maka aku akan membantu mu memberi hadiah untuk mereka yang selama ini menyakiti mu" batin Clara.
"tolong bayar pengobatan ku,aku akan membayar kembali"ucap Clara.
"Clar kita itu serius temanan sama Lo,kita berusaha bantuin Lo semampu kami.kenap Lo masih aja berniat ngejauhin kita.tidak perduli lagi Lo mau marah apa enggak nih yah,tapi kami benar-benar 2 rius sama Lo"ucap Amara.
"iya benar itu Clar,jangan dengerin mereka, Acuhin aja"ucap Mira.
"kalian berdua Amara dan Mira kan? sorry tadi aku masih shock"ucap Clara datar.
"oh iya gk apa-apa"ucap keduanya.
Clara mengangguk puas dengan jawaban mereka.
Clara mulai mencabut slang infusnya yang membuat Mira dan Amara terkejut dan berteriak.
"Lo ngapain nyabut infus Lo Clar,,,,,,lihat tangan Lo berdarah"ucap Mira.
"biasa saja"ucap Clara acuh.
Clara turun dari ranjang pasien yang lagi-lagi membuat keduanya sewot kembali.
"Lo mau kemana Clara,ohh Tuhan,Lo belum sembuh Clara"ucap Amara.
"aku mau pulang,dan jangan menghalangi ku"ucap Clara datar.
Clara membuka baju pasien yang ia kenakan lalu menggantinya dengan baju miliknya.
ia menggantinya di depan kedua temannya tanpa rasa malu.
Setelah selesai Clara mengambil tas miliknya dan mengendong dengan satu tali saja di pundaknya.
ia berjalan dan berhenti di depan pintu.
"kalian ku izinkan berteman dengan ku,tapi jika kalian mengusik ku maka kalian akan tau bagaimana rupa neraka"ucap Clara dingin.
Keduanya sukses meneguk ludah mereka kasar.
Clara membuka pintu dan pergi dari sana meninggalkan Amara dan Mira.
"Clara dia seperti bukan Clara yang dulu"ucap Mira.
"huff di satu sisi kalo memang itu membuat dia kuat melawan orang-orang yang menyakitinya itu bagus tapi di sisi lain Clara seperti nya membuat batas untuk kita"ucap Amara sedih.
"sudahlah,Clara tetaplah Clara teman kita.apa pun keadaan nya kuta harus tetap bersamanya"ucap Mira.
"kau benar,besok kita buat bekal buat dia deh"Amara.
"ayok kita lunaskan pembayaran nya"ajak Mira.
*******
Clara menatap bangunan yang cukup mewah yang ada di depan matanya,namun kemewahan nya tidak bisa menandingi mewahnya mansion miliknya.
Clara membuka pintu dan masuk ke dalam rumah itu.
Namun tiba-tiba sebuah tamparan melayang dan mendarat di pipinya.
PLAK
TBC
Clara menatap bangunan yang cukup mewah yang ada di depan matanya,namun kemewahan nya tidak bisa menandingi mewahnya mansion miliknya.
Clara membuka pintu dan masuk ke dalam rumah itu.
Namun tiba-tiba sebuah tamparan melayang dan mendarat di pipinya.
PLAK
"dasar kau anak jalang,kemana saja kau pergi?berapa yang kau dapat dari hasil menjalang hah?!!"ucap seorang pria parubaya yang menampar wajah Clara.
Clara menatap wajah pria parubaya itu dengan tatapan tajam.
Seringai tipis muncul di wajahnya tanpa di sadari.
"mau menjalang atau tidak itu bukan urusan mu tuan Lancaster"ucap Clara dingin.
"dasar anak kurang ajar,pembunuh"ucap Daniel
"Lo di baik-baikin tapi ngelunjak dasar tidak tau diri"ucap david saudara kembar Daniel.
"oh,benarkah??kalau begitu kalian jahit saja mulut kalian tuan-tuan muda lancaster.aku tidak butuh kebaikan kalian"ucap Clara datar.
"dan kau,aku tidak ingin mengotorkan telinga ku dengan suara mu"ucap Clara menunjuk Lidia yang ingin menyuarakan kata-kata nya.
"hiks padahal aku ingin kak Clara menjadi lebih baik,kenapa kakak bentak aku sih"ucap Lidia terisak.
"CLARA!! BERANINYA KAMU MEMBUAT LIDIA MENANGIS!!"ucap Elias pria parubaya itu murka.
"bodoh amat"ucap Clara lalu menaiki tangga menuju ke kamarnya namun David menarik tangannya dengan kasar.
Clara yang moodnya sedang tidak baik langsung saat David ingin memakainya ia langsung melakukan tendangan berputar di wajah David sehingga langsung pingsan.
"jika kalian tidak ingin seperti dia maka jangan usik aku"ucap Clara lalu naik ke lantai atas menuju kamarnya.
Sedangkan Elias,Lidia,dan Daniel masih terkejut dengan apa yang di lakukan oleh clara.seorang gadis yang cupu dan lugu tiba-tiba menjadi ganas saat baru pulang setelah 3 hari tidak pulang.
"kenapa dia sudah menjadi berani saja"ucap Elias.
"apa kepalanya terbentur sesuatu"ucap Daniel.
"sialan awas saja kau akan tetap berada di bawah ku " batin Lidia.
Clara masuk dan menutup kamarnya lalu bersandar di belakang pintu yang tertutup itu.
Clara memegangi dadanya yang terasa sakit,air mata entah kenapa mengalir membasahi wajahnya.
"ck,perasaan ini sangat memuakkan,ini kebodohan mu Clara mau di perlakukan bodoh oleh keluarga mu"ucap Clara sambil menghapus jejak air matanya dengan kasar.
Clara berjalan mendekati kasurnya yang sederhana dan melempar tasnya sembarangan.
"kau tenang saja Clara,biar aku menuntaskannya"ucap Clara.
Clara duduk di depan meja riasnya yang sudah usang.clara menatap pantulan wajah yang begitu cupu di cermin itu.
Clara melepas kacamatanya dan sedikit terkejut jika wajahnya hampir mirip dengan nya hanya saja perbedaan warna rambut,pupil hanzel dan kulit yang kuning Langsat.
"kebetulan sekali hampir mirip dengan wajah ku"gumam Clara.
"huff kau terlalu bodoh Clara menyimpan kecantikan ini di kacamata culun dan kepangan rambut ini"ucap Clara sambil membuka dua kepangan rambutnya.
setelah itu Clara mencari tau lebih dalam tentang pemilik tubuh asli dengan melalui buku harian dan barang pribadi yang lainnya.
"ohh,tak usah di selidiki lebih dalam,anak pungut itu yang harus di singkirkan dan jika tebakan ku benar anak itu pasti punya hubungan dengan salah satu dari mereka"ucap Clara menyeringai.
Clara mengambil hpnya ingin menghubungi Dave namun ia urungkan karena jarak negara yang di tempatnya cukup jauh dengan negara asalnya di tambah ia tau bahwa Dave tidak bisa bahasa Indonesia.
"bocah itu tidak bisa bahasa Indonesia,bisa gawat kalau ia bingung di bandara"gumam Clara.
Clara mengetik no ponsel Dave dan mengirim SMS untuk Dave.
Me:kau ingin bertemu dengan Queen mu?? Jika mau,apa kamu tau kematian Queen mu karena siapa??"
Clara meletakan ponselnya di atas meja dan mulai menyusun rencana.
Tak berselang lama ponselnya berbunyi tanda SMS masuk.
Dave:siapa kau??!jika kau ingin kepala mu lepas katakan siapa diri mu"
"huh bocah ini"desis Clara.
Me:jawab pertanyaan ku atau kau tidak mengetahui kebenarannya.jangan khawatir aku tau penyebabnya matinya Queen mu.
Dave:Queen ku telah meninggal karena penghianatan adiknya.sekarang beritahukan siapa diri mu.
Me:belajarlah bahasa Indonesia dan datanglah ke negara ku.namaku Leanora Clara Althea Lancaster.aku menunggu kedatangan mu singa pembantai.
Dave:bagaimana kau bisa tau panggilan yang hanya di ketahui oleh Queen ku??!
me:kau akan tau siapa diri ku yang sebenarnya.
Clara tersenyum kecil setelah mengetahui jika bawahannya itu tidak mengkhianati nya.
Clara berjalan mendekati kasurnya lalu membaringkan tubuhnya di sana dan menyelami alam mimpi di kehidupan barunya.
********
pagi telah tiba.
Lilian dengan penampilannya sudah siap dengan setelah seragam SMA nya turun ke lantai bawah.
"selamat pagi ayah,kak David,kak Daniel"ucapnya dengan senyuman lembut di wajahnya.
"pagi princess sayang"ucap ketiganya.
Lilian duduk di kursi di tengah-tengah kakak kembarnya.
"wahh enak sekali"ucap Lilian melihat makanan yang terhidang di atas meja
"emm ah iya,kak Clara di mana??"ucap Lilian memancing suasana.
"biarkan anak itu"ucap Elias.
"benar aku benar-benar membencinya,berani sekali dia membuat ku pingsan kemarin"ucap David.
"sudahlah kak mungkin kak Clara GK sengaja,tapi aku gk nyangka bahwa kak Clara menjual dirinya dan tak tau malu begitu"ucap Lidia dengan tampang sedihnya.
"sudahlah Lidia,,,jangan di pikirkan sayang kamu juga jangan terlalu baik sama dia nanti kelakuan buruknya menular"ucap David.
Tak
Tak
Derap langkah menuruni tangga terdengar.
Seorang gadis cantik dengan rambut yang digerai di tambah make up tipis,seragam sekolah yang pas di tubuhnya dan tas yang di gendong di bahu kirinya.
Semua tercengang melihat penampilan dari Clara pagi ini,kecantikan yang begitu memukau bahkan Lidia beribu di bawahnya.
Clara menuju meja makan dan mengambil roti yang menjadi sarapannya pagi itu lalu meminum susunya sampai tandas.
"dimana sopan santun mu tidak menyapa orang-orang"ucap David.
Clara acuh tak acuh mengunyah roti miliknya sambil berdiri setelah habis ia meminum susunya sampai tandas.
"aku tidak melihat manusia hanya ada anjing yang melolong"ucapnya lalu pergi dari sana.
brak
"Dasar kurang ajar"ucap Elias
Sedangkan Daniel tidak memperdulikan mereka ia masih cukup bingung dan terkejut karena adiknya itu telah berubah bahkan ia memiliki kecantikan yang begitu luar biasa.
Sesampainya di garansi mobil Clara mengambil salah satu kunci mobil yang cukup mewah milik lidia.
Clara membuka mobil itu dan berdecih saat melihat banyak barang-barang lidia,dengan tak berperasaan Clara membuang semua barang itu itu dengan tatapan jijik.
setelah itu ia mengendarai mobil itu menuju sekolahnya.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!