NovelToon NovelToon

Lara Yang Tertanam

Jian, kenapa kamu bebal banget?

🐦Ciutan burung menyita perhatian gadis berambut panjang yang tengah membaca buku. Ia menyukai burung yang terbang bebas. Ia ingin bebas dari rasa sesaknya pada kehidupan.
Aira
Aira
"kenapa harus ada kasih kalau yang didapat cuma kekecewaan?"
Aira
Aira
huftt [menghela napas dan meremas sisi halaman buku yang di pegang]
Semilir angin mengibas rambut Aira. Menyapu wajah pucatnya.
Tep (suara jendela tertutup)
Aira
Aira
[menoleh]
Aira
Aira
WA!! *terkejut*
???
???
[berada tepat di depan kaca jendela, yang membuatnya seperti penampakan]
Aira
Aira
[terdiam ngelag]
???
???
[membuka jendela]
???
???
Jangan duduk di sini manis, nanti tambah cakit, loh...
???
???
[tersenyum]
Aira
Aira
Kyaaa!!! [terlonjak kaget dan berlari meninggalkan kelas]
Pluk, buku yang terlempar oleh Aira mengenai jidat pria itu, membuat sedikit memar di sana.
???
???
[tersenyum]
Sand
Sand
Hadehh pagi-pagi udah ngebucin aja. khe khe [terkekeh]
???
???
" Yee, cari cewe sana biar ga sirik " [lompat jendela]
Sand
Sand
🥴
.
..
🍂 Taman area kantin🍂
Temennya Aira
Temennya Aira
Hey!
Aira
Aira
Hm [menoleh]
Temennya Aira
Temennya Aira
Hhe, gue tau dari anak kelas lo, Jian sering ngusilin lo ya?
Aira
Aira
[mengangguk]
Temennya Aira
Temennya Aira
Maaf banget ya, gara-gara gue yang ngenalin Jian ke Lo...
Aira
Aira
Kamu ga salah, dia aja yang kurang waras
Temennya Aira
Temennya Aira
[terkekeh] oke... oke... gue traktir jajan yuk, ga boleh nolak!
Aira
Aira
[terdiam sejenak] oke, tapi ga lama ya
Temennya Aira
Temennya Aira
[mengacungkan jempol]
🍜Atas traktiran itu Aira yang tidak bernafsu makan akhirnya menerima mie ayam yang dipesan oleh temannya. 🍜
🤒 Namun beberapa saat kemudian, perut Aira menjadi sakit. Mereka pun ke UKS. 🤒
💉Aira kemudian berbaring menahan rintihan akibat magnya yang kambuh💉
Orang
Orang
|Penjaga UKS| Aira... makan jangan telat, udah tiga kali mag kamu kambuh di minggu ini. Jaga kesehatan, Nak. Dan jangan makan pedas... [tegas]
Aira
Aira
[menahan sakit] hmm hmm iya Bu, iya...
Temennya Aira
Temennya Aira
Ehem... aku.. aku beli obatnya dulu [keluar UKS]
Temennya Aira pun kembali merasa bersalah karena membelikan Aira itu mie yang pedas. Ia kemudian pergi membeli obat yang biasa diminum Aira karena stoknya habis.
Penjaga UKS yang wajahnya membuat perut Aira semakin sakit akhirnya pergi keluar setelah memiliki keperluan lain. membuat Aira bisa beristirahat dengan tenang.
Aira
Aira
[menutup mata untuk menenangkan diri]
tap
tap
Suara langkah kaki seseorang dan decitan pintu tertutup setelahnya.
Aira
Aira
hmm hmmm udah balik?
Aira
Aira
[duduk] ughh
Aira mengambil pil yang diberikan padanya dan meneguk nya dengan air diberikan seseorang. Aira memiliki kebiasaan menutup mata saat meminum obat.
Aira
Aira
Makasi ya... [membuka mata]
Aira
Aira
[terdiam]
???
???
[tersenyum]
Aira
Aira
Ngapain
???
???
Udah enakan?
???
???
Masi sakit?
???
???
Nih [menyodorkan minyak kayu putih]
Aira
Aira
Ga sopan
???
???
? [Masi tersenyum]
Aira
Aira
Kamu liat aku perempuan disini sendirian kan, kenapa masuk?
Aira
Aira
Pintunya juga kenapa ditutup?
Aira
Aira
[mulai kesal]
???
???
Justru kalau kebuka lebar bisa jadi gosip, manis. Kenapa kita berduaan di ruang sempit?
Aira
Aira
Keterlaluan!! [bentak]
Aira
Aira
Please, Jian...
Aira
Aira
Jauhi aku
Jian
Jian
Why?
Aira
Aira
Aku ga bisa bales perasaan kamu!
Jian
Jian
[tersenyum] gapapa kok
🌼 Bersambung... 🌼

Jian, Kamu mau pergi?

💉Suasana UKS semakin pengap karena pernyataan Jian yang seakan tak mempedulikan perasaan Aira padanya. Aira tak ingin hubungan mereka ada. Aira hanya ingin hidup damai menghabiskan masa sekolahnya tanpa hambatan apapun lagi. Sejak hadirnya Jian di kehidupan Aira membuat dirinya merasa tak lagi damai.
Setiap kali Jian datang dengan wajah riangnya membuat jantung Aira berdetak lebih kencang. Itulah mengapa Aira tak menyukai kehadiran Jian.
💉💉
Aira
Aira
[menggelengkan kepala tak percaya]
Aira
Aira
Kamu pernah ditolak ga sih
Jian
Jian
[menggeleng] Ngga tuh, aku malah yang selalu nolak cewe
Aira
Aira
[menghela napas]
Selain perutnya yang kram seakan ngajak pindah alam, kini Aira bertambah pusing akibat pernyataan Jian.
Aira
Aira
Kalau besok kamu masih ganggu aku terus. Aku bakal pindah dari sekolah ini.
Jian
Jian
[terkekeh] Kamu istirahat aja... gausah ngelantur, ya... [berdiri dan menuju pintu]
Aira
Aira
Kamu taruhan apa sama mereka
Jian
Jian
[tidak jadi meraih engsel pintu]
Aira
Aira
Akhir-akhir ini banyak yang pacaran akibat taruhan
Aira
Aira
Jangan pikir kamu bisa mainin aku
Jian
Jian
[menghela napas]
Jian
Jian
Hari pengambilan nomor ujian, temui aku di taman kantin. Aku akan jelasin semuanya
Aira
Aira
[menahan air mata dan tersenyum kecut]
Aira
Aira
(Bener ya? aku cuma bahan taruhan?)
Jian
Jian
[keluar UKS]
Kreet
Aira
Aira
Mah, ini terlalu sakit... [menitikkan air mata dan meremas kuat sprei kasur]
.🍂🍂
🕣 Hari pengambilan nomor pun tiba 🕣
🍂Taman Kantin🍂
Jian
Jian
[memetik bunga 🌼]
Jian
Jian
hm~ hm~ [bersenandung]
🕘🕘
Jian
Jian
[mondar-mandir menunggu Aira yang tak kunjung datang]
🕙🕙
Sand
Sand
Oy
Jian
Jian
[mengangkat satu alis]
Sand
Sand
Napa lu ga pulang?
Jian
Jian
Lagi ada urusan
Sand
Sand
Bentar lagi sekolah tutup, Lu... Lu nungguin Aira?
Jian
Jian
[mengangguk sambil memainkan bunga di tangannya]
Sand
Sand
Wakakaka Aira udah pulang dari jam delapan kali
Jian
Jian
Kenapa Lo kagak ngomong bego [meraih tas dan bergegas pergi]
Sand
Sand
UDAHLAH JIAN, GAUSAH NGEJAR YANG GA MAU DIKEJAR!! [teriak]
Sand
Sand
LO KAN BISA CARI YANG LAE- [ucapannya terpotong]
bruk
Jian
Jian
[tersandung pembatas taman]
Jian
Jian
Egghh [rebahan]
Sand
Sand
[menghampiri]
💉Mereka pun ke UKS karena kaki Jian keseleo💉
🖤Hari ujian pun tiba🖤
🦋Ketika pulang Aira lewat gerbang samping sedangkan Jian melewati gerbang utama. Agar pergantian sesi menjadi lebih tertib. ketika Aira keluar lewat gerbang samping saat itu bersamaan dengan Jian yang masuk lewat gerbang utama. membuat mereka tak pernah berpapasan. 🦋
Aira
Aira
Fiuh... damai banget ga ketemu lagi sama Jian [tersenyum lega]
Temennya Aira
Temennya Aira
Ra!
Aira
Aira
Eh? kok lewat sini?
Temennya Aira
Temennya Aira
Sebel emang, sama kaka. Malah turun di sini
Temennya Aira
Temennya Aira
Oiya, kamu udah tahu belum soal Jian?
Aira
Aira
Aku ga mau tau
Temennya Aira
Temennya Aira
Aih, justru hal bikin kamu seneng tau
Aira
Aira
Apa?
Temennya Aira
Temennya Aira
Kabarnya Jian bakal pindah sekolah? [antusias]
Aira
Aira
[terkejut]
Temennya Aira
Temennya Aira
Dia sendiri yang bilang, waktu gue mau kunci UKS
Temennya Aira
Temennya Aira
Dia keseleo waktu itu, btw
Aira
Aira
[berdebar]
Temennya Aira
Temennya Aira
Ra?
Aira
Aira
Aku pulang dulu
Temennya Aira
Temennya Aira
?
Aira
Aira
[pergi begitu saja]
Aira
Aira
(Harusnya aku seneng kan? Kenapa dadaku sesak ya?)
Aira
Aira
(Dia keseleo? kenapa bisa?)
🖤Tak seperti bayangannya. Aira justru merasa gelisah saat menyadari Jian akan benar-benar menghilang dari hidupnya. Aira merasa seakan ia akan kehilangan sesuatu yang berharga untuknya. Tapi apa? 🖤
🌼 Bersambung... 🌼

Rumah Aira (?)

🌞Sesampainya Aira di rumah🌞
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Ehem [duduk di sofa]
Aira
Aira
[menuju kamar tanpa menyapa Bibinya]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Jangan ga tau diri
Aira
Aira
[berhenti]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Belajar yang bener biar dapet beasiswa
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Saya udah berbaik hati menampung kamu di sini, jangan nyusahin
Aira
Aira
[menghela napas] ya
Aira
Aira
[hendak berjalan namun terhenti oleh perkataan Raty]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Jauhi Jian
Aira
Aira
Bibi masih aja kepoin kehidupan sekolah aku? [menoleh ke arah Raty]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Teman-teman Bibi udah ngegosip ga karuan karna liat kamu ngintilin cowo mulu
Aira
Aira
Temen tante rabun ya, selama ini yang ngejar itu Jian, aku selalu nolak dia!
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Bibi tau, hidup kamu kesepian Aira, tapi jangan jadi murahan seperti itu
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Jangan bikin nama keluarga kita jelek lagi
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Bibi ngerti, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, tap- [terpotong]
Buak
Aira tak lagi bisa membendung amarahnya, ia melemparkan bantal di kursi tepat ke wajah Raty.
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
KURANG AJAR! [balik melemparkan]
Bantal itu mengenai perut Aira yang sedikit membuatnya mundur.
Aira
Aira
Bibi ga hentinya fitnah ibu aku? Ibu aku udah wafat Bi, please jangan fitnah lagi [meneteskan air mata dan menahan kemarahan]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
[berdiri] Heh anak haram, bilang sekali lagi, keluar dari rumah ini!
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
Kalau nggak karena nenek kamu yang gila itu, mana mungkin saya mau seatap sama anak haram kaya kamu! [melotot]
Aira
Aira
[menahan diri agar tidak memukul Raty]
Aira
Aira
[berlari ke kamar]
BRUAK
Aira
Aira
[membanting pintu dan langsung terduduk menahan suara tangisnya]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
[berteriak tak karuan sambil menendang pintu kamar yang membuat Aira semakin ketakutan]
Raty (Bibinya Aira)
Raty (Bibinya Aira)
BERANI KELUAR, MATI KAMU!!
BRAK, BRAK
Aira
Aira
[menggelengkan kuat kepalanya]
Aira
Aira
(ngga, aku harus tahan, aku ga punya rumah lagi selain disini)
Aira
Aira
(aku harus tahan)
Leher Aira terasa tercekik, ia bahkan berharap untuk di jemput nyawanya saat itu saja agar tak lagi merasakan sakit.
Namun berulang kali Aira memohon, berulang kali pula keinginan Aira di tolak.
Setelah merasakan sakit hati dan fisik yang luar biasa, Aira kemudian tertidur dengan posisi tetap di pintu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!