NovelToon NovelToon

War Of Chaos Enigma

01 - Serangan Enigma

Kekuatan, pengorbanan, kekayaan, dan kekuasaan, hanya dimiliki oleh seseorang yang hidup pada jaman kuno. Seseorang yang menjadi penguasa tunggal, memiliki kekuatan yang tidak bisa di ukur oleh manusia lain.

Bahkan ia dianggap sebagai seorang Dewa, dan di berikan julukan sebagai sang Maharaja. Seseorang yang menjadi penguasa mutlak di dunia Gaia.

Namun, hidupnya berakhir saat peperangan melawan makhluk langit bernama Iblis. Peperangan yang penuh dengan teka-teki dan dan penuh dengan misteri. Sang Maharaja mengorbankan dirinya sendiri untuk masuk kedalam dimensi sarang Iblis berada.

Dan sudah lebih dari 2.000 tahun, sang Maharaja tidak pernah kembali lagi ke dunia. Tidak ada yang tau apa yang terjadi padanya, dan apakah ia memenangkan peperangan, atau justru kalah dalam pertempuran.

Kejadian pengorbanan saat itu, menimbulkan efek aura yang sangat luar biasa. Dan muncullah sekelompok Monster yang tiba-tiba menyerang ditengah-tengah peperangan. Monster itu melakukan genosida dan kekacauan dimana-mana. Orang-orang jaman dulu menyebutnya sebagai Makhluk Langit bernama Enigma yang penuh dengan misteri.

Dan disinilah, Dunia yang disebut Gaia yang menjadi tempat peperangan dan kekacauan selama 2.000 tahun. War Of Chaos Enigma.

...

Saat ini, di era modern. Manusia berkembang dengan pesat dalam kehidupan mereka. Beberapa peralatan canggih diciptakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Sejak kejadian Enigma menyerang, manusia membentuk kelompok untuk kepentingannya masing-masing. Beberapa kerajaan kuno sudah runtuh, dan menjadi sistem konstitusi Republik.

Disalah satu rumah sakit yang terkenal hebat pengobatannya, terlihat perawat yang mendorong pasien yang terbaring lemas di atas ranjang kedalam ruang UGD.

"Dokter, pasien dengan luka sayatan, perlu di operasi sesegera mungkin. " kata perawat perempuan disana.

Seorang dokter yang melihatnya pun sangat terkejut.

"Apa yang sudah terjadi,? bahkan rumah sakit ini sudah tidak bisa menampung pasien lagi." sahut dokter itu.

"Ini bukan salah satunya Dokter, masih banyak pasien yang penuh luka di luar rumah sakit. mereka sedang menunggu perawatan kita secepatnya. " sahut perawat itu.

Dokter yang mendengarnya pun hanya terdiam dengan raut wajah yang terkejut.

...

Di luar rumah sakit, terdapat ribuan orang sipil yang mengalami luka yang sangat serius. Bahkan pihak rumah sakit sendiri sangat kebingungan untuk menangani masalah disana. Dan beberapa petinggi rumah sakit sampai turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut

"Apa terjadi serangan Enigma.? " tanya petinggi rumah sakit bernama Norman.

"Sepertinya begitu pak. Militer nasional sedang berusaha memukul mundur mereka. " jawab perawat disana.

"Kenapa tidak terdengar suara pertempuran.? apa kejadiannya sangat jauh dari sini.?" tanya Norman.

"Saya sendiri tidak tau pak. Orang-orang tiba-tiba datang dengan penuh luka, dan mereka semua hanya menjerit kesakitan, masih belum ada informasi terkait kejadian ini dari pemerintahan. " jawab perawat itu.

"Apa tidak ada saksi yang bisa memberikan informasi kepada kita.? " tanya Norman lagi

"Seperti yang saya katakan barusan pak, mereka hanya menjerit kesakitan."

Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras. BREDMMM.

Bahkan rumah sakit itu sampai bergetar cukup kencang. DRR DRR. Sampai peralatan medis berjatuhan disana. dan suara teriakan terdengar dimana-mana.

"Ha.? " Norman dan semua orang yang ada disana pun langsung terkejut.

"Ledakan yang sangat keras sekali. " kata perawat itu.

"Pasti terjadi pertempuran di dekat sini. " sahut Norman.

"Apa kita harus mengevakuasi para pasien pak.? " tanya perawat itu.

"Ini akan menjadi masalah besar bagi kita, sebaiknya kita tetap disini sampai ada perintah dari militer nasional. " sahut Norman dengan tegang.

Lalu, suara alarm darurat berbunyi sangat kencang di seluruh kota. Piu Piu.

"Kenapa alarmnya baru berbunyi. Itu peringatan darurat militer. " kata Norman.

"Jadi, bagaimana pak.? apa kita tetap disini atau kita mengevaluasi semua orang.? "

Norman pun hanya terdiam dengan sangat kebingungan.

...

Disisi lain, sekelompok Enigma menyerang di tengah-tengah kota. Bahkan hampir seperempat kota sudah hancur disana.

Beberapa batalion militer sudah di kerahkan disana untuk mengevakuasi warga sipil.

"Kearah sini, tetap tertib dan jangan saling mendorong. " teriak prajurit disana.

"Huaa, ibu, dimana ibu. " suara tangisan anak kecil.

"Cepat jalan, jangan menghalangi kami." teriak seseorang kepada anak kecil itu dengan marah.

...

"Tetap berpegangan tangan, jangan sampai terpisah. " kata seorang ayah kepada keluarganya.

"Ayah, disini kacau sekali. Apa semua orang akan menyeberangi jembatan itu.? "

"Kita akan aman di seberang sana, jadi tetap pegang tangan ayah. "

Suasana disana sangat kacau sekali, semua orang saling mendorong dan mendahului. bahkan sesekali terlihat orang-orang menginjak orang lain untuk menyelamatkan diri mereka sendiri.

Mereka adalah warga kota Blok D yang akan di evakuasi kedalam kota Blok C, jalan satu-satunya adalah melewati jembatan, atau menaiki kapal untuk menyeberang. Jumlah mereka sangat banyak sekali, mungkin sekitar 300rb warga sipil yang memenuhi jembatan dan tersebar di sekitar jembatan.

...

Di post militer yang berada di kota Blok D, terlihat puluhan tentara yang sedang berjaga disana bersama dengan salah satu Kapten yang memimpin evakuasi.

"Ini adalah tempat paling aman untuk sementara. Kota Blok D dan Blok E, sudah hampir sepenuhnya di kuasai Enigma. Dan hanya Kota Blok C, Blok B, dan Blok A yang masih belum di serang oleh Enigma. " kata salah satu sersan perempuan disana bernama Mona.

"Aku rasa ini sudah cukup untuk menyelamatkan ratusan ribu warga sipil." kata Kapten disana bernama Leo.

"Tapi ada masalah selanjutnya Kapten, setelah mereka menyeberang jembatan, Kota Blok C tidak akan mampu menampung semua warga. jalan satu-satunya adalah mengevakuasi separuhnya untuk menuju ke Blok B." sahut Mona.

"Hm, masalahnya mereka jalan kaki, jarak dari Kota Blok C ke Blok B itu sangat jauh. Transportasi militer tidak akan cukup untuk memindahkan mereka sekaligus. Jadi sementara, buatkan tenda darurat, sisanya gunakan gedung-gedung pemerintahan untuk menampung mereka." kata Leo

"Laksamana perintah. " kata Mona.

"Dan, apa ada kabar dari pasukan Lance.? " tanya Leo.

"Mereka sedang menuju kemari secepatnya, sepertinya butuh waktu sekitar 1 sampai 2 jam." jawab Mona

"Itu waktu yang sangat lama, pasukan kita tidak akan mampu menahan Enigma tanpa seorang Awakening. Bahkan dengan senjata modern saat ini, masih belum cukup untuk membunuh satu Enigma." kata Leo.

"Jadi, apa Anda akan turun tangan kesana. Satu-satunya orang yang sudah di bangkitkan disini adalah Anda." sahut Mona.

Leo pun langsung berdiri dari kursinya dan berjalan keluar pos. Mona hanya mengikutinya dari belakang.

"Ambil alih tempat ini, aku akan segera kembali." kata Leo.

"Baik Kapten."

Leo pun berjalan melewati prajuritnya satu persatu. Grep, dan semua prajurit pun langsung memberinya hormat.

Lalu, sebuah aura berwarna merah keluar dari tubuh Leo, Wish. dan sebuah pedang keluar dari udara.

"Tetap waspada, dan lindungi semua warga sipil." kata Leo dengan serius.

"Laksanakan perintah. " sahut semua prajurit disana.

Dan, Wosssh. Leo pun terbang menuju tempat Enigma berada.

"Aku harap ini segera berakhir. " kata Leo dalam hati.

....

02 - Tragedi Jembatan

Di atas jembatan, masih ada ratusan ribu warga yang sedang berlari menuju kota Blok C. Mereka berlari dengan terburu-buru untuk menyelamatkan hidupnya.

"Cepat, cepat lari. Enigma pasti akan sampai disini. " teriak seseorang disana.

"Jangan halangi jalanku, jika kau tidak bisa berlari sebaiknya menepi di pinggir jalan. " kata seseorang yang mendorong seseorang disana.

"Uh." orang itu pun sampai terjatuh kesana.

"Ayah, ayah." teriak anak perempuan dengan panik.

"Sebaiknya kau duduk disana dan menunggu yang lainnya lewat. " kata orang itu.

Namun, ia hanya duduk dan terdiam sambil melihat orang yang mendorongnya itu berlari menjauh dari sana.

"Ayah, apa kau tidak apa-apa.? " kata anak perempuan berumur 7 tahun bernama Lisa.

"Uh, ayah tidak apa-apa Lisa. Mungkin karena ayah sudah tua." kata Ayah Lisa bernama Dendy.

"Apa ayah bisa berdiri? kita harus menyeberangi jembatan." kata Lisa.

"Tentu saja bisa. kau tidak perlu khawatir. " kata Dendy sambil berdiri.

"Ayo ayah. Kita bisa di dorong oleh orang-orang jika kita berhenti disini. " kata Lisa sambil menarik tangan ayahnya.

"Baiklah."

Mereka pun berlari lagi disana bersama dengan ratusan ribu orang lainnya.

"Apa kakak akan baik-baik saja ayah.?" tanya Lisa sambil berlari.

"Ayah sudah memberitahunya melalui ponsel, dan ia berkata akan baik-baik saja. Mungkin kita akan bertemu dengannya di seberang sana." jawab Dendy.

"Baiklah kalau begitu. Aku harap kakak Dion baik-baik saja." sahut Lisa.

Lalu, terlihat beberapa gelombang air yang bergerak menuju jembatan.

"Lihat dibawah sana. " teriak salah satu orang sambil menunjuk gelombang air yang bergerak.

"itukan...

Semua orang yang melihatnya pun langsung panik bukan main. Bahkan mereka sampai berhenti sejenak disana sambil menyaksikan gelombang air itu dengan raut wajah yang sangat ketakutan.

"Itu Enigma. itu pasti Enigma. mereka sudah sampai disini. " Teriak seseorang dengan sangat kencang.

"Tidak mungkin."

Dalam sekejap saja, suasana disana benar-benar sangat kacau sekali. Semua orang saling mendorong dan berlari sekuat tenaga. Suara teriakan terdengar sangat kencang sekali, bahkan suara tangisan mulai terdengar dimana-mana.

Beberapa prajurit militer yang berada di beberapa titik pun langsung menodongkan senjatanya ke arah bawah.

"Cepat lari, dan jangan melihat kearah sungai." teriak prajurit itu.

Dan tidak berlangsung lama. Dem. Puluhan Enigma berukuran dua kali lipat dari tubuh manusia keluar dan meloncat ke arah jembatan.

GRAAAUUUU.

"Tembak." teriak prajurit disana.

Tratatatatata.

"Aaaah." teriakan warga sipil yang sangat ketakutan mendengar suara tembakan.

"Hiks, ayah." teriak Lisa dengan sangat ketakutan.

"Tenang Lisa, kita hampir sampai, tetap tenang dan jangan panik." kata Dendy.

Lisa pun hanya berusaha lari sambil menangis disana.

...

"Reload"

Tratatatata. Puluhan prajurit masih menembaki Enigma yang berusaha meloncat ke arah jembatan.

GRAUUU. Tembakan itu hanya mencegah mereka untuk sampai di atas jembatan. Senjata mereka tidak bisa membunuh Enigma, hanya bisa mendorongnya jatuh kembali ke sungai.

"Reload" Klang.

"Reload" Klang. Tratatatata

"Reload" Klang.

Wajah para prajurit disana mulai panik dan frustasi. Bahkan ada beberapa prajurit yang mulai ketakutan disana.

"Sampai kapan kita akan menembaki mereka.? ini hanya buang-buang peluru." teriak prajurit disana.

"Lalu, apa kau tau cara untuk membunuh mereka.? " teriak prajurit lainnya.

"Ini seperti bunuh diri. "

"Ini memang tugas kita melindungi warga yang sedang menyelamatkan diri."

"Lalu, siapa yang melindungi kita.? "

Para prajurit hanya terdiam membisu sambil menembaki Enigma dengan pasrah. Dan, Clak. Mereka semua kehabisan peluru.

"Sialan, peluru ku habis."

"Ini adalah akhir kita semua, kami juga sudah kehabisan peluru." kata prajurit disana sambil bertekuk lutut dengan pasrah.

Lalu, Grauu. Seekor Enigma tiba-tiba muncul di depan mereka. Semua prajurit hanya menelan ludah, dan semua warga berteriak dengan sangat ketakutan.

SRAAAK. salah satu prajurit disana pun terkena serangan di lehernya, yang membuat kepalanya terputus dan terlempar ke arah warga.

"AAAAAA" dalam sekejap saja, warga yang melihat kepala itu berteriak dengan sangat histeris.

"Jangan melihat ke belakang Lisa, tetap lari." kata Dendy sambil menggandeng tangan Lisa. Dan Lisa hanya terdiam dengan sangat ketakutan, ia mendengar suara teriakan histeris, dan suara sayatan yang terdengar dari belakangnya.

Sraak, slassh, sraak.

Suara itu terdengar terus menerus di telinga Lisa, sampai tubuhnya gemetar dengan sendirinya dan terjatuh di bawah sana. Bruk.

"Lisa, Lisa." teriak Dendy dengan panik.

"Hiks, ayah. cepat pergi dari sini, tinggal kan aku sendiri." kata Lisa dengan menangis, lalu ia melepaskan tangannya dari ayahnya.

Drap Drap. GRAUUU.

Seekor Enigma pun menghampirinya disana.

"Hiks, Cepat pergi ayah. " teriak Lisa.

Dan, sraak. suara sayatan yang terdengar dibelakang Lisa. Sayatan itu membelah perut seseorang dan terbelah menjadi dua.

Lisa yang melihatnya pun langsung shock berat, bagian atas tubuh itu terlempar tepat di atas Lisa dan menindihnya. Karena hal itulah, Enigma tidak membunuh Lisa karena tertutupi separuh bagian tubuh seseorang.

Grauuu. Enigma itu pun langsung menyerang orang lain yang ada di sekitar sana dengan random.

"Tidak" sahut Lisa dengan raut wajah yang terkejut.

"Uhuk, uhuk." orang itu sampai memuntahkan darahnya.

"Hiks tidak, tidak." Lisa pun langsung meneteskan air mata, dan seakan ia akan menjerit disana.

"Uh, ja jangan berteriak. Uhuk, mereka akan datang kesini dan membunuhmu. uhuk. "

"Hiks." Lisa pun menahan mulutnya dengan tangannya, dan air mata sudah keluar dengan sangat banyak.

"Tetaplah hidup Lisa. dan temukan kakakmu. uhuk. "

Lisa hanya terdiam disana sambil menangis, bahkan mungkin jiwanya sudah terguncang.

"Uh, mungkin waktuku tidak lama lagi. Tetaplah berada disini sampai semua aman. uhuk uhuk."

"Jadilah perempuan yang hebat Lisa, hiks."

Lisa hanya menggelengkan kepalanya terus menerus sambil menahan mulutnya. Dalam hatinya, ia benar-benar menjerit dan sangat terpukul.

"Hiks, ayah masih ingin berada di samping kalian. Maafkan ayah, maafkan ayah, uhuk."

"Hiks." Lisa pun tidak bisa menahan mulutnya.

Lalu, Dendy pun melihat Lisa dengan sekuat tenaga. Dan ia tersenyum kepada Lisa.

"Ayah sangat menyayangi kalian berdua. Selamat tinggal." Bruk. Kepalanya pun terjatuh dengan sendirinya di dada Lisa.

Lisa yang melihatnya pun langsung shock berat dan jiwanya benar-benar terguncang. Ia pun tidak bisa menahan mulutnya sendiri.

"AYAAAAAAAH." teriakan Lisa disana dengan sangat kencang.

Namun, itu bukan satu-satunya suara menjerit yang ada disana, tapi ada puluhan ribu orang yang menderita karena kehilangan anggota keluarganya.

Suara teriakan dan tangisan terdengar dimana-mana. Bahkan dalam keadaan itu, Enigma masih menyerang warga sipil disana tanpa pandang bulu.

Suasana di jembatan benar-benar sangat mencekam, puluhan ribu warga sipil tergeletak dan terbunuh disana, darah mengalir kebawah jembatan dengan cukup deras.

Tidak ada satu orang pun disana yang berhasil menghentikan Enigma, pembunuhan dan keganasan Enigma masih berlanjut di atas jembatan.

Dan puluhan ribu warga yang masih hidup, kembali menuju kota Blok D. dan warga yang terjebak disana hanya pasrah menerima kematiannya.

....

03 - Jeritan Semua Orang

[Diatas Jembatan]

Tragedi pembunuhan masih berlangsung diatas sana. Jumlah korban warga sipil terus meningkat setiap detik. Beberapa prajurit militer pun tidak bisa menahan serangan Enigma.

Dan mereka juga tidak bisa menembakan peluru sesukanya, karena Enigma selalu berpindah-pindah dengan sangat cepat di kerumunan warga sipil.

"Sialan, bagaimana ini.? " kata prajurit disana.

"Kita tidak bisa menembak sembarangan, masih ada warga yang di hidup disana."

"Lalu, apa yang harus kita lakukan.? "

"Sebaiknya kita evakuasi warga yang masih hidup untuk kembali ke Blok D." kata prajurit itu.

...

Ditempat Lisa berada, ia masih menjerit dengan kencang disana. tanpa ia sadari, ia sedang berada di tengah-tengah tumpukan mayat. Bahkan hampir tidak ada orang yang hidup di sekitarnya.

Suara jeritan itu memancing Enigma untuk bergerak ke arah Lisa.

Drap Drap. GRAUU. Beberapa Enigma berlari menuju Lisa. Namun, Lisa hanya terdiam meratapi kesedihannya disana.

"Hiks, maafkan aku ayah, sepertinya aku akan menyusul mu. Hiks, kakak maafkan aku tidak bisa menemui mu, maafkan kami yang sudah meninggalkanmu sendirian." kata Lisa dengan pasrah menerima serangan Enigma.

Dan. Sraak. suara tebasan pun terdengar disana. Lisa hanya memejamkan matanya dengan ketakutan.

Dalam sejenak, terdengar suara perintah untuk membasmi Enigma disana. Lisa pun memberanikan diri untuk membuka matanya.

"Apa kau baik-baik saja.? " tanya seseorang dengan perlengkapan tempur seperti di abad pertengahan.

"Hiks, hiks. HUAAAA. " Lisa pun langsung menjerit dan menangis disana dengan sangat kencang.

Orang itu hanya terdiam sambil mengigit mulutnya. Ia benar-benar merasa sangat sedih dan bersalah.

"Habisi semuanya." teriak seseorang dengan sangat marah.

"HOAAAA." Sraak srak srak.

Mereka berteriak sambil menyerang Enigma dengan membabi buta,

"Sialan, sialan sialan. HOAAA, BAJINGAAAAAN. "

Emosi mereka benar-benar tidak bisa terbendung, melihat puluhan ribu warga sipil terbunuh oleh Enigma disana. Pemandangan yang sangat jarang terjadi, suasan disana benar-benar seperti tempat kematian masal.

Di tempat Lisa berada. Ia masih menangisi ayahnya dan memeluk kepala ayahnya dengan sangat erat.

"Hiks, ayah ayah. "

Seseorang yang menyelamatkan nya pun menghampiri Lisa disana dan mengelus kepala Lisa.

"Semuanya sudah aman, maafkan kami yang datang terlambat." kata seseorang yang berasal dari Anggota Lance Nasional bernama Edo.

"Hiks hiks. kenapa, kenapa kalian baru datang. hiks. kenapa kenapa." teriakan Lisa dengan penuh Emosi.

Namun, Edo hanya terdiam disana sambil menahan kesedihannya.

"Kejadian ini sering terjadi di seluruh negeri, bahkan di seluruh dunia. tidak ada yang tau kapan Enigma datang, dan dimana mereka akan muncul." kata Edo dalam hati.

Ia pun berdiri dan melihat puluhan ribu mayat didepannya.

"Kalian semua tidak salah, dan kalian sudah berusaha untuk menyelamatkan diri. Kenapa ini selalu terjadi, dan kenapa tidak ada orang yang bisa menyelamatkan kalian.?" kata Edo.

Lalu, ia pun melihat Lisa yang masih menangis sambil memeluk kepala ayahnya.

"Jumlah kami sangat sedikit, dan kami juga melindungi orang-orang di tempat lain. Tidak ada waktu istirahat untuk kami, dan tidak ada waktu yang tenang. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan semuanya." kata Edo.

"Hiks, kenapa harus ada Enigma, kenapa mereka suka membunuh." kata Lisa

Edi pun berjongkok di depan Lisa.

"Itulah yang ingin kami ketahui. Kami hanya ingin memohon pada kalian, tetaplah hidup untuk generasi seterusnya. Masa sekarang, dan masa depan harus terus berlanjut. Jadi, menangislah sekarang, tuangkan semuanya, lalu bangkitlah untuk masa depan di generasi selanjutnya." kata Edo.

"Hiks hiks." Lisa hanya terdiam sambil menangis disana.

Kejadian di atas jembatan sudah berakhir setelah pasukan Lance datang kesana. Jumlah pasukan mereka hanya ada Lima orang, dan puluhan Enigma berhasil di bunuh semuanya.

Ratusan prajurit militer pun di kerahkan untuk mengevakuasi korban di atas jembatan. Dan warga sipil yang masih berada di Blok D, di evakuasi di sekitar Camp militer.

Suasana begitu menyedihkan dan juga sangat mengharukan. Tangisan, teriakan, kekecewaan, dan kesedihan, di rasakan oleh semua orang.

...

[Ditempat keluarnya Enigma]

Leo, sampai di titik pusat keluarnya Enigma. Namun ia sangat terkejut melihat keadaan disana.

"Ini menjawab semua keresahan ku saat bergerak kemari." kata Leo sambil berdiri di atas gedung yang sudah runtuh disana.

Bahkan ia sampai menelan ludah melihat tempat itu. ia benar-benar terkejut, bingung bercampur cemas.

"Apakah ini alasan tidak ada Enigma yang bergerak ke arah Camp.?" kata Leo

Dan terlihat, puluhan ribu mayat Enigma sudah tergeletak dimana-mana. Bahkan darah Enigma sampai mengalir seperti sungai disana.

"Ini benar-benar sangat mengejutkan ku, apa pasukan Lance sudah datang kemari.? dan apa mereka membawa satu batalion.? "

Leo terus bertanya-tanya di sana. Siapa dan kapan Enigma itu di bunuh. Leo pun turun dari gedung disana dan memeriksa keadaan.

"Ini benar-benar sangat mengerikan. Jumlah Enigma ini sangat banyak, bahkan dengan satu batalion pasukan Lance pun, tidak akan bisa membasmi semuanya."

Ia masih berjalan diatas tumpukan mayat Enigma.

"Kalau pun mereka bisa, pasti membutuhkan waktu berhari-hari. Dan kejadian ini baru saja di konfirmasi 6 jam yang lalu."

"Apakah ini juga alasan para warga bisa mengungsi ke arah jembatan.? Siapa sebenarnya yang melakukan ini semua."

Lalu, dari kejauhan, Leo melihat seseorang yang sedang duduk di atas tumpukan mayat Enigma.

"Ha.? " Leo pun langsung terkejut melihat orang itu.

...

Di tempat orang misterius yang sedang duduk di atas tumpukan mayat Enigma.

"Huh, ini benar-benar sangat melelahkan. Aku harap semua orang bisa menyelamatkan diri." kata orang itu,

Sring. ia pun memasukkan pedang nya kedalam sarungnya.

"Aku juga berharap tidak ada Enigma yang kabur dari sini. Dengan keterbatasan ku saat ini, aku tidak bisa menjangkau semuanya."

Ia pun langsung berdiri dari duduknya dan meloncat kebawah.

"Apa Lisa dan ayah baik-baik saja.? aku harus secepatnya menyusul mereka." kata orang misterius itu bernama Dion.

Dari kejauhan, Dion melihat Leo yang sedang bergerak menuju ke arahnya.

"Sialan, ternyata militer sudah bergerak kemari." kata Dion dalam hati.

Lalu, Dep. Dion pun langsung menghilang dari sana.

"Ha.? " Leo pun langsung terkejut dan berhenti di tempat.

"Sial, kenapa dia menghindari ku." kata Leo sambil mengepalkan tangannya.

...

Di tempat pengungsian sementara, para prajurit militer nasional masih sibuk mengumpulkan mayat-mayat yang terbunuh di atas jembatan.

Dan beberapa prajurit lainnya sedang membangun tenda sementara untuk para warga kota. Mereka semua benar-benar sangat sibuk untuk mengatasi kekacauan disana.

lalu, dalam sekejap saja. Dion pun sampai disana dan melihat semua orang yang sedang berkumpul dengan raut wajahnya yang begitu sedih. Bahkan ia mendengar jeritan dan tangisan dimana-mana.

"Em, mereka begitu sedih karena tempat tinggal mereka. Tapi yang terpenting adalah mereka semua selamat, tempat tinggal bisa di bangun lagi. Tapi nyawa manusia tidak akan bisa kembali." kaya Dion dalam hati.

Lalu, ia berjalan menyusuri kerumunan itu, dan mendengar rintihan mereka semua.

"Anakku terbunuh, hiks tolong selamatkan mayatnya."

"Hiks hiks Kenapa ini terjadi padaku, kenapa"

"Istri dan anakku terbunuh, ini semua salahku. hiks."

Kata orang-orang kepada prajurit militer disana. Dion pun langsung berhenti di tempat. Dan raut wajahnya benar-benar sangat terkejut bukan main.

"Tenang lah, kami sedang berusaha mengevakuasi semuanya." kata prajurit disana.

"Hiks tolong kami pak, hiks tolong kami."

"Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi. hiks kenapa ini terjadi padaku."

"Ayah, hiks hiks, Ayah." suara seseorang yang menangis sambil memeluk ibunya.

....

"A, apa yang sudah terjadi sebenarnya." kata Dion dengan sangat terkejut.

Dion mendengarkan penderitaan, kehilangan, kekecewaan, kesedihan di setiap orang yang ada disana.

Lalu, ia melihat dari kejauhan, beberapa mayat sudah di tata dengan rapi di depan jembatan, bahkan mayat-mayat itu sangat banyak sekali.

Deg Deg, deg deg. suara jantung Dion pun langsung berdetak sangat kencang.

"Tidak mungkin, apa ada Enigma yang kabur dari sana.? sial, sialan. AAAAAARRH." teriak Dion dengan sangat kencang.

....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!