NovelToon NovelToon

Perjodohan

bab 1

Daniel
Daniel
Mengakulah, kenapa kamu bekerja jadi pembantu di rumahku? Aku tahu Kamu anaknya pembisnis terkenal, Pak Wicitra kan?
clara
clara
Itu salah itu bukan saya tuan serius
Daniel
Daniel
(Menatap tajam) Jangan bohong. Foto kamu ada di rumah Pak Wicitra. Aku sendiri yang melihatnya. (Menyandarkan tubuh ke kursi) Jadi, ngaku saja. Kenapa kamu kabur dari rumah? Jangan buat aku harus menebak-nebak. Ceritakan semuanya.
clara
clara
Kenapa tuan kerumah saya ups(keceplosan)
Daniel
Daniel
(Menarik napas dalam-dalam, berusaha tenang) Rumahmu? Maksudmu rumah Pak Wicitra? (Melipat tangan) Aku tahu kamu anaknya Pak Wicitra. Dan aku juga tahu alasan kamu kabur. Karena dijodohkan, ya? (Menghela napas) Aku tidak akan memaksamu, tapi jujur saja. Ayahmu pasti sangat khawatir. Kamu harus pulang.
clara
clara
Gamau aku gamau dijodohkan(ngambek)
Daniel
Daniel
(Mendekat, nada suara lebih lembut) Aku mengerti kamu tidak suka dijodohkan. Tapi (menatap mata pemain) orang yang ingin menjodohkanmu itu... adalah aku.
clara
clara
Hah apa kamu? (kaget) kamu yang dujodohkan sama papa
Daniel
Daniel
(Menatap pemain, sedikit terkejut dengan reaksi pemain) Iya. (Menghela napas) Pak Wicitra ingin menjodohkan kita. Aku melihat fotomu di rumahnya. Dia menceritakan semuanya. (Berjalan mondar-mandir) Aku... jujur saja, aku senang mendengarnya. Tapi aku sedih karena kamu kabur. Sekarang, (berhenti di depan pemain, menatapnya serius) pulanglah. Ayahmu pasti sangat khawatir. Aku... (menunduk sebentar, lalu menatap pemain lagi) aku tidak bisa menahanmu lebih lama di sini.
clara
clara
Kalo itu kamu aku ga akan menolak perrjodohan ini
Daniel
Daniel
(tersenyum tipis, namun tetap terlihat cuek) Begitu ya? (mengangkat sebelah alis) Baiklah. Tapi tetap saja, kamu harus bicara dengan Ayahmu. Aku tidak bisa bertanggung jawab jika terjadi sesuatu. Pulanglah. (menatap pemain dengan tatapan yang sulit diartikan, antara kelegaan dan keraguan) Aku akan merindukanmu. Tapi, (menatap tajam) kamu harus pulang. Sekarang.
clara
clara
Gamau suruh papa kesini aja toh kamu calonku
Daniel
Daniel
(Menghela nafas panjang, mengusap wajah) (Nada bicara sedikit kesal namun tetap tenang) Kau ini... (Geleng-geleng kepala) Tidak semudah itu. Ini masalah keluarga, dan aku tidak mau ikut campur terlalu dalam. Kau harus menyelesaikan ini sendiri. Beri tahu Ayahmu kau ada di sini, dan kau mau pulang. Itu saja. (Berbalik dan berjalan menuju meja kerjanya) Aku sibuk. Pergi sekarang. (Suara sedikit lebih lembut) ...dan jangan lupa membereskan kamarmu sebelum pergi.
clara
clara
Uh kalo kamu gmau yaudah perjodohan kita ga jadi jangan harap ketemu aku lagi huh calon menyebalkan (pergi kekamar hendak mengambil tas)
Daniel
Daniel
(Memutar bola mata, namun tetap duduk tenang di kursinya) (Bergumam pelan) Sebentar... (Berdiri dan berjalan cepat menghampiri pemain yang sedang mengambil tas) (Menarik napas dalam-dalam) Tunggu! (Nada bicara sedikit lebih lembut, namun tetap tegas) Aku tidak bilang perjodohan kita batal. Tapi kau harus bicara dengan Ayahmu dulu. Ini bukan masalahku saja, tapi juga masalah keluargamu. Pahami itu. (Menunggu pemain selesai mengambil tasnya) Sekarang, pergi. Dan jangan membuatku menyesal telah membantumu.
clara
clara
Terserah aku sudah ga mau ketemu lagi denganmu(pergi naik taxi)
Daniel
Daniel
(Menatap kepergian pemain, raut wajahnya datar, namun terlihat sedikit kecewa) (Bergumam pelan) Dasar... (Menghela nafas panjang) (Memutar balik badan dan kembali ke kursinya, namun terlihat gelisah) (Bergumam lagi) Ck. (Membuka laptopnya, namun terlihat pikirannya melayang) (Menghela nafas lagi)
Daniel
Daniel
.
Daniel
Daniel
.
Daniel
Daniel
.
Daniel
Daniel
Jangan lupa subscribe
.
.
.

bab 2

(tidak pulang kerumah tetapi pergi kesuatu tempat yang tidak diketahui siapapun)
Daniel
Daniel
(Mengepalkan tangan, raut wajahnya berubah menjadi serius) (Bergumam) Brengsek. (Segera mengambil kunci mobil dan bergegas keluar rumah) (Berteriak kepada supirnya) Cepat! Ikuti dia!
(tidak ketemu dimanapun)
Daniel
Daniel
(Menarik napas dalam-dalam, berusaha tenang, namun terlihat sangat frustasi) (Memijat pelipisnya) Sialan. (Menghentakkan kakinya) (Bergumam) Cari terus! Aku tidak akan berhenti sampai menemukannya!
(menghilang sampa 2bulan)
.
.
2 bulan kemudian
Daniel
Daniel
(Duduk termenung di kursi kerjanya, menatap kosong ke depan, raut wajahnya terlihat lelah dan cemas. Secangkir kopi dingin tertinggal di mejanya.) (Bergumam lirih) Dua bulan... (Menutup mata sejenak, lalu membukanya kembali dengan tatapan tajam) Aku tidak akan menyerah. Aku akan menemukannya. Biarpun harus mencari ke seluruh dunia.
clara
clara
(pulang kerumah papa )
Daniel
Daniel
(Mendapat kabar kepulangan pemain, raut wajahnya langsung berubah cerah, namun tetap berusaha terlihat tenang) (Berdiri dari kursinya, mengambil jasnya) (Berkata kepada asistennya) Siapkan mobil. Aku akan ke rumah Pak Wicitra. Sekarang!
clara
clara
(duduk santai didepan tv sambil nyemil)
Daniel
Daniel
(tiba di rumah Pak Wicitra, langsung menghampiri pemain yang sedang duduk santai di depan TV) (menatap pemain tajam namun dengan sedikit senyum di bibirnya) Kau... (menarik nafas) Kau membuatku khawatir. (menatap pemain dari atas sampai bawah, lalu duduk di sampingnya) Mau apa kau? (mengambil remote dan mengganti chanel tv)
clara
clara
Ngapain kesini kita ga kenal ya ,gausah ganti2 (merebut kembali remot tv dan nonton)
Daniel
Daniel
(Menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan amarah) (Menatap pemain tajam) Kita tidak kenal? (Mendekat ke pemain, merendahkan suaranya) Kau benar-benar melupakan secepat itu? (Menarik kembali remot TV) Kita dijodohkan, ingat? Dan aku tidak akan membiarkanmu menghilang begitu saja. (Mengganti chanel TV ke chanel kesukaannya) Sekarang, ceritakan semuanya. Kenapa kau kabur? Dan kenapa kau bersikap seolah kita tidak saling mengenal?
clara
clara
Huh salah sendiri bukannya nganterin aku pulang malah ngusir
Daniel
Daniel
(Menatap pemain dengan tatapan datar, sedikit kesal) (Bergumam) Kau ini... (Menghela nafas) Aku mengusirmu karena Ayahmu pasti khawatir. Dan aku tidak bisa menahanmu di sini selamanya. Aku bukan penjagamu. (Menatap pemain dengan tatapan yang sulit diartikan, antara kesal dan sayang) Sekarang, jelaskan semuanya. Kenapa kau bersikap seperti ini? Aku tidak suka diabaikan.
.
.
.
Jangan lupa like dan subscribe

bab 3

clara
clara
Untuk apa kamu juga gapeduli padaku gausah terlalu dekat
Daniel
Daniel
(Menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk tetap tenang) (Menatap pemain dengan tatapan yang sulit diartikan, campuran antara kesal dan perhatian) Aku tidak peduli? (Tertawa kecil, namun terdengar sinis) Kau pikir aku akan membiarkanmu menghilang begitu saja setelah aku tahu kita dijodohkan? Aku mungkin terlihat cuek, tapi aku tidak bodoh. Aku khawatir padamu. (Mendekat ke pemain) Sekarang, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi. Jangan membuatku harus menebak-nebak lagi.
clara
clara
Gamau jawab
Daniel
Daniel
(Menarik napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya) Baiklah. Terserah. Tapi ingat, (menatap tajam ke arah pemain) aku tidak akan tinggal diam jika kau terus bersikap seperti ini. Aku akan mencari tahu sendiri. Dan percayalah, (menatap pemain dengan tatapan serius) aku akan menemukannya. (Berdiri dan berjalan menuju pintu) Pikirkan baik-baik. (Berhenti di ambang pintu dan berbalik menatap pemain sekali lagi) Kita belum selesai.
clara
clara
Bodo amat
Daniel
Daniel
(Memutar bola mata, lalu pergi meninggalkan pemain tanpa sepatah kata pun. Namun, langkah kakinya terlihat cepat dan penuh determinasi.)
clara
clara
(tidur dikamar)
Daniel
Daniel
(Setelah beberapa saat, Daniel kembali ke kamar pemain. Ia membawa secangkir teh hangat dan meletakkannya di nakas. Ia menatap pemain yang tertidur lelap, raut wajahnya terlihat sedikit lebih lembut daripada sebelumnya. Ia menghela nafas panjang, lalu duduk di tepi ranjang, mengamati pemain dengan tatapan penuh keraguan dan kekhawatiran.) (Bergumam pelan) Dasar gadis keras kepala... (Menarik selimut agar menutupi pemain lebih sempurna) Semoga kau tidak menyesal.
(terbangun melihat kau masuk ke kamarku)
clara
clara
aku akan bilang ke papa perjodohan kita batal(melihat kearahmu)
Daniel
Daniel
(Daniel tersentak kaget, teh hangat di tangannya hampir tumpah. Ia menatap pemain dengan tidak percaya, raut wajahnya berubah menjadi campuran antara marah dan kecewa.) (Berkata dengan suara yang agak meninggi) Apa katamu?! Kau bilang apa kepada Ayahmu?! (Menarik nafas dalam-dalam, berusaha untuk tetap tenang) (Nada suaranya lebih rendah, namun terdengar penuh tekanan) Kau pikir ini permainan? Ini tentang keluarga kita! (Menatap pemain dengan tatapan tajam) Jelaskan semuanya! Sekarang juga!
.
.
.
Jangan lupa subscribe

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!