NovelToon NovelToon

Kukejar Kau Walau Keujung Dunia

Ganang sang dokter muda

"Sempurna!!"

Sepertinya kata itu yang tepat untuk menggambarkan suasana hati Ganang saat ini.

Gelar sudah ia raih dan besok akan ada sumpah profesi yang akan melengkapi rasa sempurna menjadi seorang Dokter.

Lahir sebagai anak sulung dari keluarga Widho Prayogo...dimana ayahnya juga seorang dokter...tak aneh rasanya jika ia pun bercita-cita sebagai seorang dokter

Cita-cita yang ia impikan sejak kecil,tidak percuma betapa giatnya ia belajar hingga mencapai semua itu dengan biaya siswa pula,suatu kebanggaan yang akan ia persembahkan bagi orangtua dan keluarganya.

Ya,Ganang memang anak yang baik,anak sulung yang selalu dijadikan contoh baik itu untuk adik-adiknya atau anak tetangganya.

Dalam kehidupannya Ganang hampir-hampir tidak mempunyai masalah,hidupnya selalu mengalir dengan tenang tanpa gejolak yang tak berarti,ditambah segala biaya siswa yang ia dapat dan predikat teladan sebagai seorang pelajar.

Anak pintar,penurut dan rajin selalu menjadi julukannya,belum lagi ia mempunyai tunangan yang manis dan setia seperti Retno,dan rencananya mereka akan mengikat janji dalam sebuah pernikahan setelah kelulusan menjadi seorang Dokter telah ia jalani...

Segala kebanggaannya itu menciptakan sebuah senyuman lebar diwajah tampannya yang terpantul dalam cermin....tergambar dengan sangat jelas di sana seorang pemuda bertubuh atletis,tinggi badan 182,berkulit putih,alis mata yang tebal,hidung mancung dan bertulang tinggi,bibirnya sedikit tebal namun sexy,belum lagi keberadaan 2 lesung Pipit di pipinya..sepintas wajahnya terlihat aura orientalnya....macam oppa Korea,kata temannya yang suka nonton drakor...wajahnya mirip dengan aktor Korea..jang ki yoong...ha...ha..ha..yang benar saja.

Tidak dapat dipungkiri telah banyak gadis yang jatuh hati pada sang dokter muda ini.

Baru saja ia membersihkan diri dan mengusapkan aftershave favorit di pipinya.

Bersiap-siap menerima ajakan teman-temannya untuk berkumpul merayakan kelulusan mereka...

Sebenarnya ia tidak begitu suka dengan keramaian apalagi suasana hingar-bingar ,lagi pula pengambilan sumpah profesi akan dilakukan besok pagi...semoga saja dia masih dapat menjaga kesadarannya dengan baik saat itu...

"Sesekali bersenang-senang kan tidak ada salahnya"

Pikirnya,sambil berusaha mengingat terakhir kali ia menghadiri pesta semacam itu...tidak banyak...mengingat dia sangat mementingkan kuliahnya dibandingkan kehidupan mahasiswa yang identik dengan huru-hara di zaman sekarang ini.

Dibukanya lemari pakaian dan memutuskan untuk berpakaian kasual saja,celana denim hitam dan kemeja biru laut warna favoritnya,lalu meraih pantofel dijajaran rak sepatu,mengenakannya dan bercermin untuk terakhir kali...

"hmm...tidak jelek..untuk penampilan seorang dokter muda.."

Ganang bukanlah seorang pemuda pesolek hanya saja ia lebih menyenangi penampilan yang rapi dan bersih.

Lalu ia meraih kertas - yang tadi ia letakkan di atas meja - yang bertuliskan alamat tempat pesta itu berlangsung...

Sepertinya acaranya akan berlangsung di sebuah hotel yang cukup punya nama... dan kabarnya Pub hotel itu telah di boking penuh oleh mahasiswa kedokteran...yang berarti tertutup untuk umum...

Sepertinya teman-temannya benar-benar berniat untuk berpesta pora malam ini.

Tiba-tiba terdengar dering suara dari telepon selularnya...

"Ya...halo.."

"Hai Gan....ini aku Bernie...ingat ya....jangan terlambat ok?.... anak-anak akan buat kejutan untukmu bro...."

Terdengar suara penuh semangat dari teman karibnya Bernie...

"Kejutan apa lagi Bern....?"

"Ini kan hari ulang tahun mu mas..broooo....,kita harus merayakannya....."

"Ah... malu-maluin aja...umur sudah banyak begini mau dirayakan...."

"Ha...ha...ha....sekalian buat acara perpisahan dengan anak- anak mapala Gan.....pokoknya..datang aja ya...kita tunggu..."

Lalu Bernie memutuskan percakapan...

"Apa lagi yang akan diperbuat Bernie dan kawan-kawan nya...tapi jam 9 : 00 malam , Masih lama...aku masih bisa mampir ke loundry untuk mengambil jas yang akan kupakai saat sumpah profesi besok.."

Ujarnya sambil lalu dan meraih kontak mobil Brio nya dan pergi meninggalkan kostnya yang tertata rapi.

visual dr. Ganang... kira-kira seperti ini...🤭

Nayla Adi Subrata Putri

Gadis bermata abu-abu itu benar-benar cantik,secara keseluruhan segala kecantikan barat dan timur ia miliki.

Rambut hitam legam panjang melewati bahu membingkai wajah putih indonya,hidungnya yang bangir menambah kecantikannya,alisnya yang tebal namun tertata rapi dan bibirnya yang mungil namun penuh..

semuanya terasa pas padanya tidak terlalu besar seperti orang bule kebanyakan,mungkin cantik saja tidak cukup untuk menggambarkannya, bahkan bisa dikatakan indah..dia nyaris seperti lukisan,belum lagi postur tubuhnya yang semampai,kemanapun ia melangkah tak ada mata yang tidak meliriknya.

Nayla Adi Subrata Putri,seorang blasteran Inggris-Indonesia,Putri tunggal Adi Subrata seorang pengusaha terkenal di Ibukota.

Ibu Nayla telah meninggal akibat kecelakaan mobil pada saat Nayla berusia 10 tahun,sejak itu ia dititipkan ayahnya di Boston bersama neneknya karena kesibukkan ayahnya dalam bisnisnya yang berkembang pesat.

Saat ini Nayla telah berusia 23 tahun ,ia baru saja menyelesaikan studi fashion desain school nya di Boston dan menjadi lulusan terbaik hingga ia langsung ditawari pekerjaan di fashion magazine "Prada",sebuah majalah fashion mode yang lumayan punya nama di Boston.

Ditempat ia bekerja sedang berjalan proyek tulisan desain bertemakan eksotik Asia,karena itulah ia berkesempatan untuk pulang ke Indonesia,selain untuk menemui sang ayah juga untuk melakukan riset Desian eksotik dimana Batik telah lama berada dalam benaknya untuk ia jadikan tulisan dalam artikelnya...

Nayla adalah seorang jenius ,begitu banyak ide-idenya yang cemerlang dituangkan dalam tulisan fashion yang mendapatkan respon positif dari para pembaca majalah nya.

Dengan agak tergesa Nayla menyusuri koridor kedatangan...sudah 10 menit yang lalu ia mendarat di Bandara Adi Sucipto...hatinya dipenuhi rasa rindu yang teramat dalam pada sang Ayah...

Selama 10 tahun terakhir ini Nayla hanya sesekali pulang ke Yogyakarta,ayahnya lah yang sering menjenguknya ke Boston,walaupun jarak yang jauh memisahkan mereka berdua namun hubungan keduanya sangatlah akrab.

Adi Subrata tidak hanya sosok ayah baginya namun juga seorang sahabat karib yang ketika diajak bicara sangatlah menyenangkan...,namun tidak meninggalkan ketegasannya sebagai seorang ayah...

ayahnya itu sangatlah menjunjung tinggi kejujuran...Nayla ingat betul dalam setiap kesempatan Ayahnya selalu berpesan padanya.."Jujurlah engkau dalam hidup ini karena itu akan mempermudah hidupmu"...dan seingat Nayla hampir-hampir ia tidak pernah berbohong pada ayahnya.

"Angel!....my little angel..!!"

Terdengar panggilan dari lelaki paruh baya, ya...itu dia sang ayah dengan panggilan kesayangannya pada Nayla...

"Dad..!!!"

Seru Nayla dengan segenap perasaan rindunya pada sang ayah...dan merekapun berpelukan.

"I Miss you so much Dad..."

Ujarnya sambil tersenyum ,walaupun usia ayahnya sudah separuh abad lebih,tapi penampilannya tetap Dendy

"Me too honey..look at you..."

Dengan tatapan sayang Adi Subrata memandang anaknya..

"You always my masterpiece....."

kata ayahnya dengan bangga.

"Yoo,....anak siapa dulu...Adi Subrata...",

Ujar Nayla dengan bahasa ayahnya...walaupun besar di Boston ,Nayla tidak pernah lupa dengan bahasa Indonesia,untuk menjaganya ia sering berbahasa Indonesia dengan sang ayah ataupun rajin menulis surat dengan bahasa Indonesia.

"Hai..!..Nay...!..akhirnya sampai juga lu.."

Terdengar satu suara yang tidak asing dari belakang ayahnya,itu dia sang sepupu tersayang.

"Hey Lev...baik bener kamu ikut menjemputku...",

Ujar Nayla sambil ganti memeluk sepupunya itu.

"Gimana sudah dapat pacar Dokter?",

Tanya Nayla karena seingatnya sepupunya itu pernah bercerita bahwa ia sedang berusaha untuk mendapatkan calon suami seorang dokter.

"Hampir sayang...aku sudah tidak sabar untuk bercerita tentang yang satu itu.."

Kata Fahlevy dengan penuh semangat..

"Oke girls, bagaimana kalau ceritanya di mobil saja?"

Sela sang ayah sambil menggandeng Nayla...

"Mbok Jum juga sudah menyiapkan makanan kesukaanmu sayang...dan lihatlah betapa banyak orang yang begitu merindukanmu..."

Sambung lelaki tua itu.

"Ayo lev...kamu ikut ke rumah dulu kan..?"

"Iya dong...sekalian numpang makan siang ya om...?"

Ujarnya nakal sambil memandang om nya dan dibalas dengan senyum bijak sang paman.

...~...

Lalu mereka bertiga naik mobil - sebuah Land cruiser ,Turbo hitam yang meluncur ke rumah Nayla.

Sepanjang perjalanan mereka saling berbagi cerita bagaimana kehidupan Nayla di Boston dan perjuangan Fahlevy dalam mendapatkan cintanya.

"Selamat datang dirumah kembali non Nayla"..

ucap wanita setengah baya...mbok Jum adalah pembantu di rumah itu sejak Nayla kecil..

"Terimakasih mbok.."

balas Nayla sambil mengulurkan tangannya memeluk mbok Jum.

"Aku juga kangen sama mbok Jum,terutama sayur gudegnya...di Boston tidak ada yang masak seenak mbok Jum lho...."ujarnya riang.

"ah...non bisa aja..",

tersipu mbok Jum mendengar pujian Nayla.

"Tapi sepertinya aku akan mandi dulu baru makan...habis makan aku mau tidur sepuasnya...8 jam di udara- 3 kali transit pesawat terbang- sangatlah melelahkan...sepertinya aku akan tidur sepulas bayi yang baru lahir"

Ujar Nayla sembari melangkah menuju kamarnya dilantai atas.

"Tidur??,kok tidur sih?,aku kan baru cerita sedikit,lagi pula malam ini rencananya aku akan mengajakmu ke pesta lulusan pacarku,tempatnya asik lho...banyak cowok cakep di sana....aku berani bertaruh selama ini kamu enggak pernah pacaran di Boston,mungkin karena selera mu sebenarnya cowok lokal...benarkan..?,

nah sekarang ini saatnya buat cuci mata,sekalian aku kenalkan sama cowokku Bernie.."

Ceriwis sepupunya sambil berusaha mengejar Nayla menuju kamarnya.

"Pesta???!,aduh! Lev yang benar saja...aku kan baru nyampe...cape tau,lagi pula aku harus tidur agar staminaku kembali fit lagi,besok aku harus ke musium batik buat riset.aku kesini buat kerja bukan buat liburan,waktuku enggak banyak ,semua ada schedule nya...dan pesta tidak ada dalam schedule ku"..

Kata Nayla sambil membongkar kopernya...lalu meraih handuk dan peralatan mandinya,dan beranjak ke kamar mandi di dalam kamarnya,tidak lama kemudian terdengar suara shower dari dalam kamar mandi.

"Aku tahu kamu selalu patuh dengan schedule mu,tapi aku mohon Nay...sekali ini saja,aku ingin mengenalkan mu dengan Bernie...aku butuh pendapat mu tentang dia...justru karena kamu belum mulai dengan kerajaanmu aku mengajakmu,karena aku tau kamu mengacuhkan yang lainnya saat kamu sudah mulai kerja..."

Ujar Fahlevy sambil menghempaskan tubuhnya ke dipan Nayla.

"My dear Levy,kamu bisa mengenalkan mu dengan Bernie mu itu kapan saja toh,tidak harus di pesta malam ini,mungkin aku bisa menambahkan jadwal khusus untuk pertemuan itu dalam agendaku.."

Kilah Nayla disela-sela suara air shower ya.

"Oh..come on Nay...santai lah sedikit...aku tidak mau mengenalkan mu dengan Bernie dengan cara formal,kita bisa bersenang-senang sedikit..lagi pula bukankah batik menjadi incaran mu dalam fashion saat ini?,..listen honey...akan ada pagelaran Batik dan Kebaya di sana,yah walaupun tidak sebanyak di musium tapi lumayan toh buat referensi mu..."

Belum lagi selesai perkataan Levy,Nayla sudah keluar dari kamar mandi...hanya berhanduk seadanya...dan dengan antusias menghampiri Fahlevy

"That's true!!!?,...it's fashion show three...??!the Batik show???!"

Tanyanya bersemangat.

"Oh God...ternyata benar isi kepalamu itu hanya fashion saja.."

Ujar Fahlevy geli..

"Tell me more honey,about that....well?"..

Sembari mengenakan bajunya dengan cepat,dan bergabung dengan Levy dikasurnya.

"Kabarnya perancang batik dan kebaya terkenal si Ramli dan Adi Nugroho berkolaborasi dalam pagelaran tersebut...temanya kalau enggak salah menggabungkan gaya tradisional dan modern dalam rancangan batiknya....dan aku sudah mendapatkan undangannya...kita bisa pergi malam ini,acaranya jam 7 malam.."

Kata Fahlevy cepat takut respon ketertarikan Nayla akan pagelaran itu memudar,sambil menyerahkan 2 lembar undangan VIP pagelaran fashion show pada Nayla

"Acara ini diadakan di hotel ternama di Yogya,.. lalu acara dokter mu itu apa disitu juga..?"

Tanya Nayla sembari membaca undangan tersebut.

"Kebetulan tempatnya sama,tapi tentu saja lokasinya beda...lagi pula mana ngerti para dokter itu dengan batik??...mereka lebih tertarik dengan jarum suntik kurasa..."

Kata Fahlevy sembari tersenyum.

"Jadi sayangku...the planning is...jam 7 aku menemanimu ke pagelaran itu di lobby room,laku setelah pagelaran itu selesai kau menemaniku di basemen hotel itu dimana Pub tersebut berada...well..it'is deal?"

Sambung Fahlevy dengan senyum kemenangan dibibir nya.

"Hmmm, sepertinya kamu menjalankan dengan baik peribahasa itu.... remember me about that .."

Tanya Nayla menyerah....

"Sambil menyelam minum air..."

Ujar keduanya bersamaan.

Visualnya Nayla Adi Subrata Putri.... author ambil dari onnie Nana..after school....cantik sih.... author suka😍😍

Daddy

Masih ada 3 jam lagi,sebelum Pagelaran busana itu.Sambil melihat jam didinding kamarnya Nayla beranjak dari dipannya.

"Baiklah the lucky girl...sekarang kita turun untuk makan..dan...aku mau bicara dengan Daddy dulu...kangen..ujarnya

"Time is yours...."

balas senang Fahlevy.

setelah menyantap masakan mbok Jum..Nayla bergabung dengan ayahnya diruang perpustakaan yang sekaligus dijadikan kantor oleh sang ayah.

"Well.... bagaimana dengan perkembangan bisnis sekarang ini dad?"

Tanya Nayla membuka percakapan..sambil menyuguhkan secangkir teh jahe kesukaan ayahnya.

"Sangat menyenangkan sayang...beberapa perusahaan kita mengalami untung besar akhir-akhir ini..itu menambah semangat dalam bekerja..."

Jawab sang ayah ,seraya mengucapkan terimakasih atas teh yang dibawakan oleh Nayla..

"Terimakasih sayang..."

"Berarti Daddy bertambah sibuk dong...jangan lupa kesehatan ya dad...?" ujar Nayla khawatir..

"Don't worry honey...Daddy tau itu...Daddy dengar schedule mu padat ya?,berapa lama di Indonesia?ada rencana kunjungan kemana saja?" tanya ayahnya

"Mungkin 2 Minggu aku disini,paling lama sebulan ..dan aku punya rencana untuk mengunjungi tempat-tempat yang memiliki kerajinan batik..mendapatkan beberapa contoh bahan,.mempelajari perbedaan dan persamaan antar daerah atau mungkin arti dari setiap pola and...bla...bla...bla..."

Nayla memutar matanya setengah bercanda...,Ayahnya tertawa melihatnya.

"Kita memiliki persamaan kau tau sayangku...kita sama-sama suka schedule..." sambung Adi Subrata tersenyum.

"Dan aku tau dari mana turunan itu aku dapat..."

Goda Nayla tersenyum sayang pada sang Ayah.

"Kesibukan bukan berarti jadi tidak peduli akan keluarga bukan?,Daddy ingin menyakinkan kamu nak,sesibuk apapun kita akan tetap saling mengerti dan menyayangi satu sama lain,karena menurut daddy sepenting apapun urusan Daddy,kamulah yang terpenting."

"Aku juga dad...I love you...hmm..Daddy malam ini aku dan Levy akan pergi ke pagelaran batik di hotel Phonix setelah itu Levy mau mengajakku ke pesta lulusan pacarnya...mungkin kami agak malam baru pulang..."

"Ok honey...hati-hati ya... ngomong-ngomong Daddy ada urusan kantor di Jakarta,besok pagi Daddy akan berangkat dengan pesawat pagi...mungkin 2 hari,baru Daddy akan kembali ke Yogya...jadi kalau kita tidak sempat ketemu...just call me angel..."

kata sang ayah..

"Ok dad..good luck..."salam Nayla sambil mencium pipi ayahnya..

Begitulah hubungan keduanya..selalu hangat penuh kasih walaupun jarang bertemu akibat kesibukan masing-masing.

...~...

"Ok sekarang waktunya siap-siap,mungkin Fahlevy sedang berdandan di kamar nya.."

gumam Nayla sambil tersenyum mengingat betapa banyak waktu yang diperlukan oleh sepupunya itu untuk berdandan...

Dan ternyata benar, sesampainya dikamar dilihatnya Fahlevy sedang bingung memilih busana yang akan ia kenakan.

"Aduh,,! syukurlah...akhirnya sang maestro datang juga...tolong kira-kira mana yang cocok ya?"

Kata Fahlevy sambil menunjukkan 2 gaun malam ,yang satu berwarna merah menyala berpotongan leher rendah yg jelas siapa pun yang mengenakannya orang akan menduga yang tidak-tidak...dan satu lagi berwarna biru satin...lumayan anggun.

"Yang jelas bukan yang merah lev... bisa-bisa ditawar orang kamu nanti..." gurau Nayla.

"Aku sudah duga kamu pasti bilang begitu,baiklah biru kalau begitu...pokoknya aku harus tampil cantik malam ini...tolong dandani aku ya.." pinta Fahlevy

Berapa lama kemudian ia telah selesai mendadani sepupunya itu..

"you so cute..." pujinya...

"sekarang giliran ku"..

sembari beranjak kearah lemari bajunya ..tidak terlalu lama ia telah berganti busana dengan gaun hitam berpotongan sederhana sangat elegan dan begitu kontras dengan kulit putihnya...lalu ia mengenakan high heels nya dan meraih tas tangan hitamnya... betul-betul serasi dan enak dipandang.

"Benar-benar ya kamu...kamu tidak perlu banyak waktu untuk tampil cantik...udah cantik sih.."

Kata Fahlevy sambil memandang takjub sepupunya itu.

"Kamu tidak pake perhiasan?kalung,gelang atau anting?"

Tanya Fahlevy sambil membanding kan dengan dirinya yang mengenakan perhiasan lengkap.

"Well aku tidak membawa perhiasanku....lagi pula aku kan tidak berencana ke pesta..."

kata Nayla sambil bercermin memastikan make up yang ia kenakan tidak terlalu berlebihan...namun tiba-tiba ia teringat sesuatu...

"Tunggu dulu,seingatku aku menyimpan perhiasan warisan mom disini.."

Katanya sambil membuka laci meja riasnya, lalu tampaklah sebuah kotak berwarna merah beludru...dan didalamnya terdapat sepasang anting berlian berbentuk kupu-kupu.

"Ya Tuhan..... Nay...cantik sekali warisan mom mu,kok teledor sekali sih kamu meletakkan wasiat disini??!"

"Ini berlian asli?"

Tanya Fahlevy sambil menyentuh anting-anting tersebut.

"Tentu saja..asli...aku lupa kalau aku menaruhnya disini,lagi pula aku mendapatkannya pada saat aku kecil jadi aku tidak terlalu peduli,tapi sekarang aku berkesempatan memakainya.."

Ujar Nayla sambil mengenakan anting-anting tersebut.

"Well cocok tidak..."

Katanya meminta pendapat Fahlevy.

"Kamu benar-benar bercahaya Nay...aku jadi ragu mengenalkanmu dengan Bernie....bagaimana kalau dia nanti malah naksir kamu?" kata Fahlevy cemas..

"Kalau itu yang terjadi sayang...berarti dia mata keranjang....dia tidak baik untukmu...semakin kamu tau tabiat dia yang sebenarnya bukankah itu lebih baik...tapi kita belum tahu kan,...baiklah kita anggap ini menjadi semacam tes kesetiaan bagi Bernie mu... ngomong-ngomong apa dia tau aku lebih cantik darimu?"

Canda Nayla menggoda Fahlevy.

"Sialan lu...aku bilang kamu seperti bidadari dari surga..." sungut Fahlevy.

"Ha..ha...ha...kamu yang bilang lho..." gelak Nayla..

"Ayolah ..Batik ku sudah menunggu..dan tentu saja dokter mu juga..."

Ujar Nayla,tak hentinya ia menggoda sepupunya itu.

Tak berapa lama kemudian mereka berdua meluncur menuju hotel Phonix.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!