NovelToon NovelToon

JEJAK TINTA DI HALAMAN KOSONG

AG & IG

Tringggggg........... Tringgggg........... Tringggg

Suara telepon berdering di kantor itu membuat para karyawan sekejap terdiam.

"Haloo pak dengan Aurora Group, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Manager bidang Kominfo itu.

Semua karyawan bidang tersebut ikut menantikan jawaban dari pihak yang menelepon mereka.

"Oke oke pak, baik pak, terimakasih pak" ucap Manager yang kerap di sapa ibu lilis itu.

"Yehhhhh, yuhuuuuuuu kita berhasilll" teriak ibu Lilis saat panggilan telepon itu di akhiri nya.

"Berhasil gimana Bu?" Tanya salah satu dari mereka.

"Kita akan bekerja sama dengan Impact group dalam produk novel kali ini" Ucap nya dengan suara lantang dan tegasnya.

Pimpinan Aurora Group yang mendengar suara teriakan dari bidang Kominfo pun memanggil ibu Lilis ke ruangan nya.

"Ada kabar apa?" Tanya Magdalena yang kerap disapa para karyawan nya dengan Bu direktur, wanita yang berusia 40 tahun dengan gaya kasual nya.

"Kita berhasil Bu dapat kesempatan untuk kerja sama dengan Impact group" jawab ibu Lilis.

"Bagus kalau begitu, kamu bisa keluar tapi sekalian panggilkan Henny dan Kiara ke ruangan saya" Pintah nya pada ibu Lilis, dan dengan hati yang masih senang, dia pergi keruangan khusus untuk author dan memanggil kedua orang tersebut.

Tanpa berbicara satu sama lain, keduanya datang menghadap ibu direktur itu.

"Kita di terima buat kerja sama dengan Impact group lagi, dan kalian pasti tahu ini bukan yang pertama kali nya bagi perusahaan melainkan pertama kali bagi kalian berdua"

"Tidak mudah mengambil hati pimpinan impact group apalagi dengan author yang berbeda dari sebelumnya, untuk itu salah satu dari kalian lah yang akan menjadi penulis nya"

"Saya sendiri tidak bisa menentukan nya, oleh karena itu dalam seminggu kedepan kalian harus membuat 3 masing-masing ide tulisan yang akan kalian bawakan ke meja rapat, karna pimpinan dari group mereka akan langsung ikut mendengarkan nya" Jelas Magdalena pada keduanya.

"Apakah untuk genre novel nya itu bebas Bu?" Tanya Henny

"Romance, Thriller dan Misteri" Jawab Magdalena lagi.

"Baik Bu, saya sendiri siap menerima tawaran ibu, dan saya akan melakukan yang terbaik untuk kesempatan kali ini saya benar-benar ingin tulisan dan karya saya yang akan terpilih" Jawab Kiara dengan tegas.

"Bagus Kiara, saya suka dengan jawaban mu, bagaimana dengan mu Henny?"

"Saya juga siap Bu" jawab Henny.

Keduanya kembali ke ruangan mereka, dan mulai dari hari itu pula mereka lebih mengedepankan untuk membuat ide yang sangat baik.

Kiara tampak langsung menggambar sketsa romance untuk ide yang akan dia sampaikan sedangkan Henny mengedepankan sketsa misteri yang dia anggap sebagai hal yang gampang untuk nya.

Sore hari pun sudah tiba kedua nya memilih untuk menyudahi hari ini, Kiara pulang dengan mobil mewah miliknya sedangkan Henny pulang dengan motor vespa yang menjadi kesayangan nya.

Kiara tinggal di sebuah apartemen yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi kerja mereka, begitu pun dengan Henny tapi Henny tidak tinggal di apartemen melainkan tinggal di kost kosan sederhana tapi nyaman baginya.

Walaupun sudah memiliki uang dari hasıl karya karya nya yang trending kehidupan sederhana sudah sangat melekat di diri Henny.

Malam itu pun Henny kembali menyibukkan diri nya dengan menuntaskan 3 sketsa yang di minta oleh pimpinan perusahaan nya itu berbeda dengan Kiara yang setiap malam nya sibuk party dengan dua teman nya.

Keesokan harinya saat di kantor tampak lah Henny lebih santai di banding Kiara dia hanya menyelesaikan revisi novel nya yang akan segera terbit di pekan depan sedang Kiara masih sibuk dengan sketsa-sketsa nya.

"Apa dia udah siap, kenapa dia malah nge revisi, ahh gak mungkin sih dia udah siap paling juga lagi mikir mau buat alur nya" kata Kiara ber asumsi sendiri dalam hatinya.

Tim produksi yang di minta henny datang keruangan mereka pun sudah ada disana, dia membantu Henny untuk mengemas kembali per halaman kertas yang sudah selesai di revisi, karna ini adalah karya tulis ke 46 milik Henny yang akan terbit dia ikut ke tim produksi untuk melihat proses pencetakan buku pertama nya.

Melihat Henny sudah keluar dan tidak kembali dalam 15 menit membuat Kiara yakin Henny akan lama di tim produksi.

Kiara melihat meja kerja Henny dan mencari-cari buku sketsa Milik Henny.

Dia tak menemukan apa-apa di buku itu, jadi Kiara memutuskan untuk mencarinya di komputer milik Henny dan betul saja dokumen dengan nama file Sketsa Romance, Sketsa Misteri dan Sketsa Thriller pun dia temukan secara berurutan di sana.

Kiara tanpa rasa takut langsung membuka file-file itu dan langsung dia pindahkan ke flashdisk tanpa menghapus nya.

Setelahnya Kiara memindahkan kembali ke komputer kerjanya lalu mengubah sedikit tentang latar belakang dan bagian alur nya tapi tetap dengan sketsa yang di buat oleh Henny.

"Ini terlalu bagus kalau jadi hasil karya gue, jadi gue bakal buat seakan akan yang meniru adalah Henny, karna ini karya yang bakal gue bawa sebagai modal kerja sama dengan perusahaan besar itu gapapa lah kalau sesekali main curang" Ucap nya pada dirinya sendiri.

Sekitar 1 jam lebih setelah Henny kembali dari tim produksi Kiara berjalan menuju meja kerjanya Henny dan memberikan sebuah undangan pada nya.

"Ini undangan dari Bu Magdalena, Besok malam ada party se kantor dan dia bilang Lo juga harus hadir karna udah jadi author paling banyak di bicarakan sepekan ini" ucap Kiara memberikan nya

"Ouhh oke makasih" jawab Henny seadanya.

Semuanya pun berlalu begitu saja, Henny benar-benar tidak tahu jika sketsa nya telah di tiru oleh Kiara jadi dia tidak memikirkan soal sketsa lagi.

Malam nya saat Kiara berkumpul dengan teman-teman nya Kiara menceritakan tentang kesempatan kerja sama yang di dapatkan oleh perusahaan nya dengan perusahaan sebelah.

"Wahhh gue sih milih banget kali ini harus Lo yang kepilih Kiara jangan mau dehh ngasih kesempatan lagi sama Henny, dia kan udah cukup terkenal yah sama karya-karya nya" ucap teman Kiara yang bernama Debi itu.

"Iya deb gue juga mau nya gitu, tapi gue rasa buat nyingkiri si Henny susah deh dia buat 3 sketsa dengan genre yang berbeda aja bisa hanya satu malam" kata Kiara

"Emmm culik aja" sambung Glora teman nya yang satu lagi.

"Sebenarnya udah sihh, tapi gue ada niatan buat dia makin jatuh lagi di depan direktur" Katanya pada dua teman nya itu

"Apa-apa Kiara??" Tanya mereka antusias. Kiara pun membisikan ide nya itu pada kedua temannya dan Debi maupun Glora mau membantunya.

Malam party pun tiba, semua karyawan Aurora Group beserta jajarannya sudah berkumpul dengan gaun pesta nya masing masing di sebuah hotel yang khusus di sewa oleh Magdalena untuk pesta perayaan hari jadi ke 10 tahun Aurora Group.

"Selamat malam semuanya, saya Magdalena selaku pimpinan dari Aurora Group mengucapkan banyak terimakasih kepada setiap undangan yang sudah berhadir di tempat ini, terutama untuk Impact Group yang sudah menyempatkan waktu nya saya benar-benar tidak menyangka jika pimpinan dari perusahaan besar yang juga sudah banyak melakukan kerja sama dengan kami bisa hadir secara langsung di tempat ini..." Setelah kata sambutan itu selesai semua nya memberikan tepuk tangan yang meriah.

Kiara, Debi dan Glora yang mendengar sapaan pada impact group itu langsung mencari-cari keberadaan pimpinan group yang terkenal tampan itu.

"Dimana sihh cowok tampan yang jadi direktur nya?" Tanya Glora sambil jinjit untuk melihat ke arah depan.

"Udah-udah ahh nanti juga ketemu kok, Lo jangan gitu norak tahu" ucap Debi kesal pada glora.

Acara yang tak terlalu panjang itu pun kini di tutup dengan acara hiburan, semuanya ikut menikmati DJ malam yang di siapkan untuk menghibur mereka semua.

Dengan lampu yang sudah di padamkan hanya tersisa lampu kelap-kelip dan suara musik dengan banyak orang yang bergoyang pun membuat Henny sedikit pusing.

Dia berjalan dari depan menuju ke belakang ruangan itu untuk meredakan pusing nya karna suara musik yang tepat di telinga nya membuat Henny sangat terganggu.

"Ehhh Kiara itu si Henny" ucap Glora menunjuk kearah Henny

"Oke guys langsung aja" Pintah Kiara.

Debi langsung menuju ke pelayan yang memegang beberapa gelas berisi air, dia mendekat dan mengambil satu gelas dari nampan yang di pegang.

Dan setelah menaburkan obat tidur kedalam nya dia kembali menemui pelayan itu.

"Mas .. lihat dehh cewek yang disebelah sana" tunjuk nya pada pelayan itu

"Ouhh iya mbak itu bukannya penulis Henny yahh?"kata nya

"Iya benar, lihat dia kayaknya butuh air deh mas, nih anterin ke dia kasihan tuhhh" Ujar Debi dan tanpa pikir panjang gela syang diberikan oleh Debi pun dia antarkan ke Henny.

"Mbak ini minum, mbak kelihatan gak enak badan" ucap pelayan itu dengan ramah

"Makasih banyak yah mas" ucap Henny menerima gelas berisi air minum itu lalu dia habiskan dalam sekejap mata.

Kiara tertawa melihat semuanya sudah habis begitu saja di minum oleh Henny, dan mereka pun mendekat ke arah Henny yang bukannya semakin enakan malah semakin pusing.

"Lo kenapa hen?" Tanya Kiara pura-pura peduli

"Ehhhh hemmm gue gue hanya pusing doang kok" jawab nya gelagapan.

Tubuh Henny pun mulai ambruk, dengan cepat Kiara dan Glora menopang nya dan naik ke lantai atas menggunakan lift.

Orang suruhan Kiara yang sudah menunggu di kamar hotel yang dia sewa khusus untuk membuat jebakan pada Henny pun datang membantu mereka membawa Henny.

Pria yang tampak sudah berumur itu langsung menggendong tubuh Henny dan membawa nya masuk ke dalam kamar sewaan itu.

Setelah memastikan mereka sudah masuk kedalam kamar Kiara dan Glora kembali ke bawah tempat party itu berlangsung dan tak disangka mereka berpapasan dengan Pimpinan impact Group yaitu Wildani Erickson yang tampaknya ingin pulang.

"Wahhhhh kenapa bisa dia setampan itu, pantas aja jadi favorit para ciwi-ciwi" ucap Glora ternganga dengan ketampanan Dani.

"Udah dehh Lo jangan lebay, ntar lagi gue bakal sering ketemu sama dia jadi gue bakal ajak ajak kalian deh pokoknya" kata Kiara dengan percaya diri.

Bukannya pulang Dani justru memilih beristirahat di hotel itu, karna dia tahu acaranya akan lama selesai dari sebelum mulai dia sudah menyuruh asistennya untuk memesan kan kamar untuk nya.

Didalam kamar dengan dua pria yang tidak di kenal oleh Henny adalah hal yang betul-betul tidak pernah dia pikirkan, rasa takutnya sangat besar saat ini, dia melihat dua pria yang sudah membuka baju nya itu dengan samar-samar. Henny memaksakan dirinya untuk tidak ambruk di kasur itu dia berdiri sempoyongan dan sambil menunjuk ke arah pintu.

"Kenapa sayang... Lo mau keluar, tunggu yah kita mainin dulu" kata salah satu pria itu

Henny dengan kesadaran nya yang mulai hilang pun pura-pura kesurupan, dia menangis sambil menjambak rambutnya lalu mendorong pria itu dan memukul mukul dinding, kemudian dia menggigit jarinya dan berlagak seperti orang kesurupan.

"Kenapa dia? Kenapa jadi seram gini" tanya pria itu pada teman nya

"Bukakm pintu cepat, gue takut kali, mana bisa gue nyentuh cewe yang lagi kesurupan gitu" jawab nya

Aksi Henny yang semakin gila membuat keduanya percaya bahwa dia kesurupan tanpa mengambil sepatu nya saat pintu di buka oleh mereka Henny masih menunjukan sikap seram nya.

Dengan mata nya yang hampir tertutup dia pun jalan sempoyongan dari kamar itu menuju lift.

Henny benar-benar tidak bisa lagi mengontrol dirinya dia melihat kearah kamar di belakang nya kedua pria itu memang belum mengikuti dia tapi Henny yakin pasti orang itu akan mengejar nya nanti, mengingat kondisi nya kini telah di ambil ahli oleh obat tidur dan peransang yang di taburkan oleh Debi ke minumannya pasti dia juga akan ambruk di sana.

Melihat pria yang ingin masuk kedalam kamar nya, Henny tidak peduli lagi asalkan bukan orang suruhan untuk menjebaknya itu.

Tanpa aba-aba Henny langsung ikut masuk kedalam kamar pria itu.

"Lo ngapain?" Tanya Dani yang ternyata pemilik kamar itu.

"Hemmm gue gue gue di jebak, tolongin gue" ucap Henny dengan kesadaran yang hampir hilang.

Dani yang gak suka tipuan seperti itu pun langsung menolak dan menyuruh Henny untuk keluar dari kamar nya.

Tapi Henny sama sekali tak bergerak untuk membuka pintu itu, hal itu membuat Dani sekitar kesal dia berjalan menuju pintu dan membuka nya, dan benar saja dia pria sedang berjalan mondar-mandir salah satu nya sedang menelepon.

Dani keluar dari kamar nya dan menutupnya langsung, dan benar saja si pria yang sudah berumur itu tidak segan bertanya pada Dani.

"Apakah anda melihat wanita bergaun pink dengan rambut acak acakan lewat dari sini?" Tanya pria itu

"Tidak ada" jawab Dani dengan tegas.

Dani tak langsung kembali ke kamar nya, setelah memastikan kamar nya terkunci Dani pergi ke bagian pengawas hotel itu, Dani mempunyai akses yang mudah ke sana karna ternyata hotel itu adalah salah satu milik papa nya.

Dengan sigap dia langsung mengecek cctv area lantai tersebut dan dia melihat kedua pria itu berjalan menuju lift dan si pria yang bertanya pada nya tadi menggendong Henny.

Dani percaya bahwa Henny saat ini dalam masalah, jadi dia kembali ke kamar nya, tapi sangat di sayangkan wajah Kiara dan Glora tidak kelihatan sama sekali.

AG & IG (++)

Saat kembali ke kamar nya hal tak terduga oleh Dani pun terjadi. Henny duduk di pinggir tempat tidur itu dengan gaun nya yang sudah dia lepas dan hanya meninggalkan dalaman lengkap di tubuhnya.

Henny memukul-mukul lengannya secara bergantian, wajah nya kini sudah dipenuhi dengan air mata ketakutan.

Henny masih saja berusaha untuk menenangkan dirinya agar tak terangsang dengan obat sialan itu.

Dengan sangat kencang dia memukul lengan nya dan dadanya secara bergantian dia tak lagi memperdulikan Dani yang melihat nya dari ambang pintu.

"Arghhhhhh sadar lahh Henny...!!;" ucap nya sembari menyakiti dirinya.

Melihat penampakan itu membuat Dani khawatir dengan kondisi Henny, dia mendekat dan menahan tangan gadis itu agar berhenti menyakiti dirinya.

"Lo harus jauh .. gue gak mau kelewatan batas... Gue hampir gak sadar.." kata Henny saat tangannya sudah di tahan oleh Dani.

"Ngapain Lo nyakitin tubuh Lo sendiri...!!!!" Bentak nya tapi masih dengan suara yang ditahan .

Dani sudah pasti tahu siapa wanita yang ada di hadapannya, Henny adalah penulis novel yang sudah banyak di kenal oleh pimpinan perusahaan seperti perusahaan Dani. Melihat gadis itu secara langsung membuat jantung Dani ikut berdegup apalagi dengan kondisi seperti ini.

"Gue kepanasan...." Kata Henny, sembari menepiskan tangan Dani dan dia mulai mengipas tubuhnya itu, dan tak lama dia kembali mencubit, memukul dan menjambak rambutnya dengan harapan dia segera sadar.

Tapi semakin lama obat itu semakin menguasai diri Henny, dia tak bisa lagi mengontrol nya kali ini.

"Lo.... Lo mau kan temani gue malam ini.." kata Henny dengan asal.

Dani tahu betul apa yang di inginkan oleh tubuh gadis itu sekarang, karna itu Dani malah menjauh dari Henny, dan bahkan keluar dari dalam kamar itu.

Tapi langkah nya terhenti saat mengingat, jika orang yang terkena obat perangsang hanya akan sadar jika semua nya dia keluarkan melalui aktivitas haram yang sudah pasti melanggar itu.

Mengingat kedua pria tadi masih berkeliaran untuk mencari Henny, dia pun pasrah dengan malam ini, dia kembali masuk dan mendekati Henny.

"Gue bakal temani Lo malam ini, tapi berhenti buat lukain tubuh Lo!!!" Tegas Dani

"Hemmmm makasih banyakk" kata Henny yang melingkar kan tangannya di leher Dani.

Dan dengan keadaan yang benar-benar sudah hilang sadar Henny memulai permainan panas itu lebih dahulu.

Dia membuka semua pakaian yang masih dia sisakan dari tubuhnya hingga tak meninggalkan sehelai benang pun, rambut panjang nya yang terurai memberikan sensasi hebat pada tubuhnya.

Sebagai lelaki normal pasti saja Dani tak bisa menahan dirinya, tapi mengingat keadaan Henny yang tidak sadar melakukan ini dia tak berani menyentuh Henny lebih dulu.

Karna melihat tidak ada reaksi dari Dani, terpaksa Henny yang mengawali nya, dia mulai mengecup bibir Dani dengan lembut, dan mulai membantu Dani membuka baju yang dia kenakan. Dalam sekejap Henny hanya meninggalkan celana saja di tubuh Dani.

Ciuman lembut itu kini sudah berubah menjadi ciuman hebat yang membuat keduanya saling bertukar Saliva. Dani yang tadinya tidak mau mengawali nya kini malah menjadi pemimpin permainan itu.

Dani mengarahkan tubuh Henny tepat di tengah ranjang itu dan tubuhnya pun kini menindih Henny dan permainan Saliva itu mereka lanjut kan dengan hasrat yang saling bergejolak.

Untung saja yang tidak sadar hanya Henny, permainan itu bukan sekedar hanya untuk memuaskan hasrat Henny tapi karna Dani pun menginginkan nya, dia memiliki rasa ketertarikan dengan wanita yang berada di bawah Kungkungan nya itu.

Desahan demi desahan pun di keluarkan oleh Henny dari mulut mungil nya itu dan tanpa bisa menahan hasratnya Henny menuntut untuk di berikan lebih dari sekedar sentuhan itu.

Henny mendorong tubuh Dani dan langsung menuju ke resleting celana Dani dan tanpa ragu menarik nya dan membuka nya.

Dani hanya bisa mengikuti permainan itu kini tubuh mereka sama sekali tak mengenakan apapun. Dani yang kesadaran nya masih normal pun beralih sebentar dan mengambil sebuah plastik kecil yang isinya adalah pengaman. Hotel itu memang menyediakan hal semacam itu di setiap laci kamarnya.

Dani di tarik paksa oleh Henny untuk segera kembali ke dekapannya, dan permainan itu pun kembali mereka mulai dengan rasa dan sensasi yang lebih dahsyat dari sebelumnya.

Kenikmatan yang dirasakan keduanya benar-benar membuat mereka lupa diri, sepasang kekasih saja belum tentu melakukan hal haram seperti ini.

Hubungan keduanya sebenarnya sangat asing bahkan ini pertemuan pertama bagi mereka ntah ini akan menjadi kemudahan bagi Henny dalam pekerjaan nya nanti atau malah ini jadi tantangan baru dalam pekerjaan nya.

"Arghhhhhhhhhh, enghhhhhhhh....." Desahan kencang pun keluar dari mulut Henny saat sudah mencapai puncaknya dan di susul dengan desahan kencang dari Dani.

Setelah permainan panas itu berhasil keduanya pun ambruk dengan posisi yang masih saling berpelukan tanpa sehelai baju pun.

Di tempat party itu, Magdalena yang mencari cari keberadaan Henny pun memilih menyerah karna mendapat informasi dari Kiara kalau tadi dia melihat Henny pergi.

Parti itu selesai di jam 00 lewat, semua peserta party pun satu persatu meninggalkan tempat itu begitupun Kiara dan kedua temannya.

Mereka bertiga benar-benar tidak sabar menunggu kabar dari orang suruhan nya.

"Ehh Kiara kalau semisal vidio nya udah di kirim besok Lo mau apain tuh?" Tanya Glora

"Yah gue post lah biar seluruh dunia tahu, dan dia pasti kehilangan pekerjaan nya" jawab Kiara dengan penuh kemenangan

"Gue gak sabar Lo bakal jadi naik, apalagi ngelihat Dani si kutub tampan itu, gue rasa kalian benar-benar cocok banget" kata Glora

"Iya kir, gue juga yakin sih kalau Lo berhasil kerja sama, wihhh dia juga bakal tertarik sih sama Lo, lagian kan Lo juga gak kalah keren dari si Henny hanya ketinggalan di jumblah doang lainnya karya Lo bagus bagus juga kok" Sambung Debi memuji Kiara

"Iya guys, gue gak bakal ngasih kesempatan lagi sama si Henny, kalian harus jadi pendukung setia gue" ucap nya lagi.

Setelah mengantarkan kedua temannya itu pulang, kiara kembali ke apartemen nya dan sambil rebahan dia mencari cari informasi tentang identitas Dani.

Instagram Dani yang terbuka untuk umum membuat Kiara membayangkan wajah tampan pria yang sedang dia pandangi fotonya itu akan segera menjadi milik nya dalam waktu dekat ini.

Rasa bahagianya benar-benar menembus segala yang sudah pernah dia dapatkan, saat membayangkan Dani, karna itu pulalah dia berusaha bermain kotor dengan Henny kali ini.

"Pasti sekarang Lo lagi di hajar habis habisan sama pria pria itu" Katanya berasumsi sendiri lagi.

Dan tanpa dia sadari semua angannya kini telah terbang terbawa angin karna bukannya malah memiliki kesempatan untuk dekat dengan Dani, justru perbuatan nya membuat kesempatan pada Henny.

AG & IG

Pagi hari yang tak pernah di harapkan oleh Henny pun datang dengan cahaya matahari yang kian cerah.

Mata Henny mulai menyergit karna terganggu dengan cahaya yang mulai masuk dari sela-sela jendela kamar hotel itu.

Dengan badan nya yang sakit dan pegal Henny, bangun dan menyandarkan kepalanya ke penyanggah tempat tidur itu.

Henny ingin sekali menangis dan teriak saat melihat tubuhnya yang penuh dengan bekas permainan panas semalam.

Dia melihat ke arah pria yang sudah menemani nya tidur itu, Henny kenal betul dengan wajah pria pemilik nama Wildani Erickson itu.

Henny mengutuki dirinya yang malah memilih kabur malam itu dan membuatnya terjebak dalam situasi seperti ini.

Dengan sangat berhati-hati Henny turun dengan menahan rasa perih di seluruh tubuhnya, dan tak sengaja dia menginjak plastik kecil dan saat dia lihat Henny pun sedikit lega setidaknya dia tidak hamil.

Setelah membersihkan dirinya di kamar mandi dia dengan buru-buru langsung keluar meninggalkan Dani begitu saja.

Sampai di kost nya Henny mengguyur tubuhnya dengan air yang bersumber dari shower di kamar mandi nya.

Henny mencoba menghapus jejak jejak merah yang ada di leher nya namun bukannya makin hilang malah justru semakin terlihat.

"Arghhhhhhh gue harus gimana kalau udah gini?" Bingung nya sambil menangis.

Dia keluar begitu saja dari dalam kamar mandi dan mengambil handphone nya lalu mencari nomor Magdalena disana.

Henny pun memilih untuk tidak datang kerja hari itu dengan alasan kurang sehat, untung saja Magdalena memakluminya nya karna kebetulan tidak ada pekerjaan mendadak atau yang sangat urgent yang harus dia tangani.

Henny kembali ke kamar mandi dan kembali duduk di bawah shower semua ingatan yang tidak dia harapkan itu menghantui pikirannya saat ini.

Perbuatan nya kali ini benar-benar membuat nya kehilangan harga diri, dia juga kepikiran dengan pertemuan rapat yang akan diadakan pekan depan bersama Dani, bagaimana caranya Henny menghadapi situasi tersebut.

Henny juga sangat menyalah kan dirinya karna percaya pada Kiara malam itu, anda saja dia menolak ajakan Kiara pasti hal itu tak terjadi.

Tapi tidak tahu kenapa tetap saja ada perasaan lega Henny karna yang tidur dengannya bukan orang suruhan Kiara melainkan Dani.

Henny benar-benar semakin menyimpan dendam pada Kiara, dia tidak bisa tinggal diam kali ini.

"Gue bakal buat Lo nyesal......!!!" Katanya dengan tegas.

Sementara di kamar hotel itu Dani pun mulai terbangun karna jam bangun paginya sudah tiba.

Dani mengecek sebelahnya dengan metabayke arah sampingnya namun dia tak menemukan Henny disana.

Dengan kesadaran yang masih belum terkumpul Dani langsung terduduk dan memastikan lagi dan benar saja Henny sudah tidak di samping nya lagi.

"Kemana dia??" Tanya Dani berbicara sendiri sambil berjalan mengecek ke arah kamar mandi.

Dani merasa sedikit kecewa karna setelah kejadian semalam Henny malah meninggalkan nya begitu saja.

Melihat jam sudah dekat dengan jam kerja nya dia pun memutuskan untuk langsung mandi dan dengan handuk yang masih terlilit di pinggangnya, supir pribadi nya datang mengantarkan sepasang jas yang akan dia gunakan hari ini.

Dani menutup kembali pintu kamar nya lalu menuju ke arah cermin, melihat ada bekas gigitan Henny yang tertinggal di dada, dan leher nya itu Dani kembali teringat dengan malam panas yang dia habiskan dengan gadis cantik itu.

Namun secarik kertas tiba-tiba dia temukan di atas meja yang berada di samping tempat tidur itu.

Isi kertas itu bertuliskan "Maaf gue udah lancang tidur sama Lo, gue harap ini gak bakal sampai ke mana-mana yah, tolong rahasiakan semuanya. Gue bakal ganti rugi atas ketidak nyamanan yang Lo rasakan semalam, dan sekali lagi ini masalah pribadi kita jadi tolong hanya kita saja yang tahu. Ini nomor telepon gue kalau Lo mau minta ganti rugi Lo bisa chat gue dan pilih tempat dimana Lo mau ketemu sama gue dan buat aja jumlah nominal yang Lo mau sebagai ganti rugi nya, maaf yah sekali lagi"

Dani meremas kertas itu penuh amarah, dia mengambil kartu nama Henny yang di dalamnya ada nomor handphone nya.

Dani mengantongi kartu nama itu, dan langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan kertas yang masih dia genggam dengan erat ditangannya.

"Jadi Lo hanya jadiin gue sebagai pria bayaran Lo? Henny Trianti..." Katanya dalam hatinya sembari membaca kartu nama dia pegang.

"Jangan langsung ke kantor, ke Aurora Group saja...." Perintah Dani pada supirnya.

Hanya butuh beberapa menit saja, mobil mereka sudah parkir di depan Aurora Group itu.

Dengan surat yang masih di kepal oleh Dani, dia masuk dengan hati yang penuh amarah.

"Pak Dani...." Sapa Magdalena saat melihat Dani berjalan menuju ke meja resepsionis

"Baguslah saya langsung ketemu dengan anda" sapa Dani kembali.

Dengan sopan Magdalena mengajak Dani bicara di ruang khusus untuk tamu di lantai dua.

Kiara yang melihat sosok pria tampan idamannya itu langsung cari perhatian, saat dia melihat ada yang membawakan minuman kearah meja mereka, Kiara dengan cepat meminta dan dia yang mengantarkan nya.

"Ehhh Kiara, sini dulu" panggil Magdalena saat Kiara sudah meletakkan minuman itu di meja mereka

Kiara langsung senyum dengan penuh kemenangan "Iya Bu, kenapa?" Tanya Kiara

"Pak Dani ini salah satu penulis di sini, silahkan perkenalkan diri kamu" kata Magdalena

"Perkenalkan pak saya Kiara penulis yang aktif sampai saat ini di Aurora Group, senang bertemu dengan bapak" ucap Kiara dengan sopan.

"Salam kenal juga" jawab Dani dengan singkat tanpa memperkenalkan diri nya kembali.

"Saya kesini dengan tujuan ingin bertemu dengan Henny Trianti" ucap Dani mengalihkan pembicaraan dengan tegas.

"Ouhh Henny pak, aduhh pak hari ini kebetulan Henny tidak masuk kerja, dia ijin pak karna sedang tidak enak badan" jawab Magdalena.

"Cari Henny pak? Kalau boleh tahu soal apa pak, apa soal tulisan soalnya saya juga paham kok pak soal tulisan" Ucap Kiara dengan percaya diri nya.

"Maaf sebelum nya tapi ini urusan pribadi saya dengan Henny" Ucap Dani

"Kalau memang Henny tidak disini, kalau begitu saya permisi saja yah Bu, maaf sudah mengganggu" balas Dani lagi

Magdalena pun mengantarkan Dani hingga ke depan senyara Kiara langsung ke masuk ke dalam ruang kerja mereka.

"Tapi pak kalau memang urusan bapak dengan Henny sangat urgent bapak bisa langsung ke kost nya saja"

"Dimana kost nya Bu kalau saya boleh tahu?" Tanya Dani lagi

"Boleh pak, itu di seberang jalan Gatot ada kost pink bertingkat, kamar Henny ada di lantai tiga nomor 34" ucap Magdalena memberi tahu kan nya.

Setelah itu pergilah Dani menuju tempat kost Henny sesuai dengan yang di tunjukkan oleh Magdalena.

Sementara di ruang kerjanya Kiara menelpon orang suruhannya semalam.

"Gimana? Mana vidio nya kenapa kalian belum ngirim sampai sekarang?" Tanya Kiara

"Aduhhh anuhh non, gimana yahh semalam dia malah kabur non" jawab salah satu nya dari telepon itu

"APA??? KALIAN BILANG KABUR" Tanpa mendengar jawaban dari mereka Kiara langsung mematikan panggilan telepon itu.

"Argggggggggg kurang ajar!!!!!" Teriak Kiara dengan kesal, dia tak terima dengan kabar itu.

Emosi Kiara tak kunjung Redah semua yang sudah dia angankan semalam justru berbalik arah dengan apa yang dia dapat hari ini, Dani yang datang mencari Henny dan vidio yang di tunggu-tunggu nya hanya dalam angannya saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!