NovelToon NovelToon

Diantara Dua Hati

01. DDH 01

" May turun ya Yah ". pamit Mayra mencium tangan Ayah Aldi .

" Belajar yang baik, kalau ada yang nakal bilang sama Ayah , uang saku kamu kurang tidak ?". tanya Ayah Aldi lembut, membuat remaja laki - laki yang duduk di belakang memutar matanya malas.

" Ck....drama tiap pagi ". gumamnya lirih tapi tidak berani protes.

" Cukup Yah , May kan juga bawa bekal , uang saku May yang kemaren - kemaren juga masih sisa banyak kok , jadi Ayah tenang saja , May tidak bakal kelaparan ".

Tapi tetap saja, Ayah Aldi mengeluarkan satu lembar uang berwarna merah untuk Mayra , membuat sang adik membulatkan matanya.

" Enggak usah Yah ". tolak Mayra.

" Simpan saja , buat pegangan kamu !".

" Kalau Kak May enggak mau bagaimana kalau buat Ziel aja Yah ". kalau Azriel yang di kasih pasti

tidak akan menolaknya .

" Kamu kan sudah di kasih sama Bunda Ziel , memangnya masih kurang?".

" Bunda sih iya , ngasih terus tiap hari, kalau ditanya kurang.....jelas lah , tapi Ayah kan belum ngasih ke Ziel , jangan Kak May aja dong Yah , Ziel juga di kasih tambahan , Kak May enggak butuh karena uangnya banyak ".

" Itu karena Kakak kamu itu hemat tidak kayak kamu yang boros ". ujar Ayah Aldi , tapi memang benar dan sesuai kenyataan.

" Buat Ziel aja Yah ". pinta Mayra.

" Tuh Yah , dengar apa kata Kak Mayra , buat Ziel aja ".

" Iya iya , mata kamu hijau kalau lihat duit Ziel ".

" Dih , Ayah ngatain anaknya sendiri , enggak boleh Yah , kalau Ziel matanya hijau , mata Ayah apa dong ".

" Kamu ini , bisa saja jawabnya...nih ". Ayah Aldi menyodorkan uang ke Azriel.

" Loh Yah , kan tadi warnanya merah , kenapa berubah jadi biru sih ". protes Azriel , pasalnya Ayah Aldi mengganti uang seratus ribunya dengan uang lima puluh ribu.

" Discount lima puluh persen Ziel ...kamu kan masih SMP ".

Azriel menekuk wajahnya.

Mayra dan Ayah Aldi tertawa bersama. " Mau tidak?".

" Mau lah....rejeki masa di tolak , makasih Yah ".

" Terima kasihnya gitu amat , yang ikhlas dong Ziel ". goda Ayah Aldi.

" Ziel bakal ikhlas lahir batin kalau uangnya berubah jadi merah lagi ". ucap Ziel masih ketus , membuat Ayah Aldi makin tergelak.

" May turun Yah ". Mayra turun setelah kembali mencium tangan Ayah Aldi.

Ayah Aldi menengok ke belakang , " Kamu enggak turun juga Ziel ?"

" Bukan sekolah Ziel ini Yah ".

" Yang benar saja Ziel , sekolah kamu kan bersebelahan dengan sekolah Mayra , tuh...gerbang sekolah kamu saja kelihatan dari sini ".

" Masih jauh Yah , capek nanti....anterin apa Yah , jangan pilih kasih ".

Ayah Aldi menepuk keningnya , jadi ceritanya Azriel tengah cemburu rupanya, tanpa banyak kata , Ayah Aldi kembali menjalankan mobilnya walau tak sampai satu menit.

" Sudah sampai Ziel...turunlah !".

" Gitu dong Yah , makasih ya Yah ". Azriel buru - buru turun.

" Ehhh , lupa ya...sampai tidak cium tangan Ayah ".

" He..he..he...lupa Yah ". " Dah Ayah , Assalamu'alaikum ". Ia pun berlari masuk ke dalam sekolah untuk mengejar sahabatnya yang ia lihat tadi..

" Wa'alaikumussalam.....anak itu ". gumam Ayah Aldi ...kemudian ia kembali melajukan mobilnya menuju kantor tempatnya bekerja.

Mayra sudah berjalan masuk sampai ke dalam kelasnya.

" Pagi sayang ".

" Masih pagi Daf , enggak usah sayang - sayangan , enggak bikin kenyang ". Balas Mayra .

" Elo belum sarapan May , pas.....kalau gitu , nih gue bawain sarapan buat Elo ".

" Ck...cuma buat Mayra aja , buat gue enggak ada nih ?" ujar Aqila.

" Enggak usah di kasih juga elo ikut nyosor makanan Mayra Qil ".

" Dih, emang gue bebek apa , sampai kata elo nyosor ".

" Sebelas dua belas sama bebek Qil....elo kan kalo ngomong nyerocos enggak ada titik dan komanya ". sela Aris.

" Ikut - ikutan aja lo Ris ".

" Kita kan bestie ya Fi ". Aris merangkul Dafi.

" Paling juga dari Tante Rena , iya kan Daf ". tanya Mayra.

" Daf lagi Daf lagi , bedain apa May , elo panggil Kak Daffa , Daf...panggil gue nya Afi aja , apa Yang...Beb juga boleh deh , asal jangan Daf ". Keluh Dafi.

" Iya Dafi sayang , May sudah sarapan....ini bisa buat makan siang kok , terima kasih ya ". ucap Mayra mendayu.

" Nah gitu kan cakep...terdengar merdu di telinga gue ".

" Dah sono, kalian kembali ke habitatnya ". Usir Aqila.

" Nanti ah , belum bel masuk ini , gue masih kangen sama Mayra ". Tolak Dafi.

" Sama , gua juga masih ingin melihat wajah elo yang cantik ini ,Qil ". Aris mengedipkan sebelah matanya.

" Huekkk ". ucap Aqila.

Mayra menggelengkan kepalanya, sudah biasa dua orang ini selalu menyambanginya.

Mereka bercanda berhaha- hihi mengawali pagi dengan guyonan receh ala Dafi yang selalu membuat semuanya tertawa.

Pemuda berwajah sama dengan Dafi ikut mendengarkan di bangku paling depan. Tapi tidak ada senyum bahkan tawa dari mulutnya, ia diam sambil membaca buku . Sesekali ia melirik ke arah Mayra .

Tak berselang lama, bel masuk pun berbunyi.

" Bel tuh , balik ke kelas elo Fi , bawa sekalian nih si Aris , menuh - menuhin kelas gue aja ".

" Galak amat sih Qil , ayo Fi , kita balik ke kelas kita ".

" Nanti dulu apa Ris ".

Hingga..." Aris.....Dafi ....kalian kenapa ada di sini ?". Tanpa mereka sadari seorang guru sudah masuk ke kelas mereka.

" Eh Pak Imam ,,biasa Pak , main....ngapelin Mayra Pak ". Ucap Dafi tanpa malu.

Pak Imam hanya tersenyum , " Ngapelnya sudah kan , sekarang waktunya belajar , balik ke kelas kamu ya Fi , nanti istirahat kamu bisa lanjut lagi ".

" Oke deh Pak ". Dafi tak lupa mencium tangan Pak Imam dulu sebelum keluar.

" Dah May...gue ke kelas dulu , nanti istirahat gue samper elo lagi , jangan kangen ya ". Dafi kembali lagi , ia hanya melongokan kepalanya di pintu kelas Mayra.

Pak Imam hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Dafi , sudah biasa baginya , selama tidak merugikan siapapun, Pak Imam tidak akan melarangnya....lagi pula dengan adanya Dafi , suasana kelas menjadi lebih asik.

Dafi memang slengek'an , suka bercanda, tapi dia anak yang pintar , punya keahlian di bidang olahraga, ia juga sangat hormat pada guru - guru di sekolahnya.

Hampir semua guru akrab dengan Dafi , pemuda ini juga tidak pelit, ia suka mentraktir orang - orang di sekitarnya.

" Saatnya mulai belajar, buka buku kalian...ah iya Bapak lupa , kumpulkan juga tugas yang bapak kasih minggu kemaren , Daffa .... Bisa tolong bantu Bapak untuk mengumpulkan tugasnya ". Pak Imam melihat ke arah Daffa , pemuda itu hanya bilang iya lalu berdiri .

Kadang Pak Imam sendiri bingung , sebenarnya bukan hanya Pak Imam , semua guru dan teman - teman Mayra pun ikut bingung , kenapa si Kembar sungguh jauh perbedaan sikapnya , seperti Bumi dan Langit.

Sampai di bangku Mayra , Aqila lah yang paling excited, " Ini punya gue Daf ". Ucap Qila , ia bahkan sampai berdiri.

Tanpa banyak kata , Daffa langsung mengambil buku Aqila. Sama dengan Daffa , Mayra tidak banyak kata langsung menyodorkan buku tugasnya.

Sejenak Daffa berhenti .....Daffa menatap Mayra yang bàhkan tidak mau melihat ke arahnya , tapi setelah itu ia kembali melanjutkan tugasnya.

Haiiiiiii semuanya.......mampir lagi di karya othor yang baru....

Dan Jangan lupa untuk like ,Vote dan juga comment nya ya.....

Selamat Membaca....😘

02. DDH 02

Mayra cukup kaget ketika ada tangan yang tiba- tiba menarik tangannya sampai ke halaman belakang sekolah.

Tadinya ia ijin untuk ke toilet karena ingin buang air kecil , siapa sangka kalau Daffa sudah menunggunya di luar dan langsung menarik tanggannya.

Terang saja dengan mudah Daffa bisa membawa Mayra sampai ke belakang sekolah tanpa kendala ,pasalnya ini masik waktunya belajar , semua siswa sedang berada di dalam kelas.

" Apa - apaan sih Daf ". Mayra menghempaskan tangan Daffa cukup kuat hingga genggaman itu pun terlepas.

Mayra mengusap pergelangan tangannya yang agak merah karena cengkeraman tangan Daffa. " Sakit tau Daf ".

" Sorry May , gue enggak bermaksud menyakiti kamu ".

" Telat....tangan gue udah sakit gini baru nyadar ". Ucap Mayra ketus.

" Karena elo enggak bakalan mau gue ajak ngomong berdua, apalagi Dafi selalu nempel elo ke mana - mana ,jadi gue terpaksa lakukan ini ".

" Memangnya mau ngomong apa sih...buru ".

" Elo sekarang beda May , elo diemin gue ?".

" Apa?? Enggak salah dengar gue....Hey hello , enggak kebalik ya , elo kan yang diem dan jarang ngomong sama gue Daf ". kesal Mayra .

" Tapi elo kalau sama Dafi begitu akrab , suka ya selalu di godain sama Dafi ".

" Dengerin ya Mas Daffa , gue bukan hanya akrab sama Dafi saja , sama yang lain juga gitu , catet ya...terus apa masalah elo kalau Dafi suka godain gue , enggak ada urusannya sama elo Daf , pacar bukan, suami juga bukan , elo cuma teman gue Daf ".

" Tapi gue enggak suka May, karena gue suka sama elo ".

" Gue enggak.....maaf , gue mau balik ke kelas dulu ". padahal Mayra menahan debaran jantungnya ketika Daffa mengungkapkan isi hatinya, namun Mayra harus bilang enggak......entahlah , ia seperti sedang menjaga perasaan Dafi juga.

Dan satu lagi , perasaan Aqila.....Mayra tidak mau Aqila membencinya karena harus jadian dengan Daffa , dan merusak persahabatan mereka yang terjalin sejak sekolah dasar.

" May , apa karena Dafi , elo nolak gue , atau karena si Nathan , ketua OSIS itu , kalian sering bersama kan ".

Mayra membuang nafasnya pelan, " Enggak ada orang lain Daf , perlu elo tau Daf....Dafi tidak pernah menuntut apapun dari gue , dan untuk Nathan , jelas gue sering sama dia , karena gue masih sekertaris dan dia ketua OSIS nya ".

" Daf , lebih baik kita berteman saja dulu ya , masalah cinta - cintaan kita pikirkan nanti , apalagi kita sebentar lagi mau ujian kelulusan, gue mau fokus ke situ dulu , jadi jangan bebani gue dengan masalah ini ya Daf ". jelas Mayra.

" Elo mau janji sama gue May ?" . pinta Daffa dengan mata teduhnya.

" Janji apa ?".

" Elo jangan jadian juga sama Dafi ataupun Nathan ya !"

" Iya , sudah kan , ayo kita kembali ke kelas ". Ajak Mayra , mereka sudah terlalu lama di sana , takutnya Pak Imam mencari mereka.

" Beneran ya May ".

" Isshhh Daffa , iya iya, enggak percayaan banget sih ".

Mereka akhirnya kembali ke kelas berdua , " Bisa - bisanya ya murid teladan sampai bohongin Pak Imam ". gumam Mayra , tapi masih bisa di dengar oleh Daffa.

" Demi elo May ".

" Ck...sudah berani gombal juga sekarang ". Daffa hanya tersenyum manis ke arah Mayra , di sertai kedipan matanya membuat Mayra malah bergidik geli.

Ceklek....

" Kalian ke toilet di Papua ya , sampai lama gitu , pelajaran Bapak sampai sudah selesai Daf ,May ". ucap Pak Imam , tapi tidak ada kemarahan sedikitpun.

" Maaf Pak ". jawab Mayra dan Daffa bersamaan.

" Paling mereka habis janjian tuh Pak ". celetuk Bisma.

" Iya , habis pacaran kali Pak ". tambah Gilang. kedua teman Daffa yang paling rese.

" Husttt , kalian ini , sekolah dulu , jangan mikirin pacaran, enggak bermanfaat , ya sudah Bapak keluar dulu, Mayra dan Daffa ....kalian berdua bisa tanyakan apa tugas yang Bapak berikan hari ini pada teman kalian ". Mayra dan Daffa menganggukan kepalanya.

" Iya Pak ".

" Assalamu'alaikum ". ucap Pak Imam sebelum keluar dari kelas.

" Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wabarokatuh ".

" Elo kok bisa bareng sama Daffa May ". tanya Aqila penuh selidik.

" Ketemu di depan kelas pas mau masuk tadi ".

" Bukan ketemuan diam - diam kan ?".

" Enggak Qil ".

" Syukurlah , elo tau kan May , gue suka sekali sama Daffa ".

" Iya gue tau ".

" Dan gue berharap Daffa yang jadi jodoh gue kelak ".

Mayra membuang nafasnya pelan, " Qil....apa yang ada di pikiran elo cuma Daffa , ada yang lebih penting dari itu Qil ,harusnya fokus kita sekarang adalah bisa lulus dengan nilai yang bagus ".

Qila mengerucutkan bibirnya, " Daffa juga penting May , dia tuh udah kaya mood booster buat gue , calon masa depan gue , masa enggak gue pikirin sih May ".

Lagi - lagi Mayra membuang nafasnya pelan, " Terserah elo deh , gue enggak mau ikutan pusing , cuma gue ingetin ke elo Qil, jangan terlalu berharap pada manusia, jika nanti hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan , sakitnya pasti akan sangat terasa ".

Qila mengangguk, " Iya , gue tau ".

Gue memang tau May , gue tau Daffa sukanya sama elo, tapi gue mau egois , gue enggak mau menyerah ngejar Daffa .

Gue juga yakin elo enggak bakalan terima Daffa karena menjaga perasaan gue . Dan itu artinya kesempatan buat gue buat merubah haluan hati Daffa agar pindah cinta ke gue.

Qila mengakui Mayra adalah sahabat yang baik , yang mau berkorban buat orang lain , karena itu Qila akan menggunakan kelemahan Mayra itu.

Menjadi anak tunggal dan menjadi kesayangan kedua orang tuanya, menjadikan Qila sedikit egois , semua yang diinginkannya selalu di penuhi oleh kedua orang tuanya, kali ini pun Qila bertekad akan mendapatkan Daffa , bagaimanapun caranya.

Istirahat tiba , semua siswa pergi ke kantin begitupun dengan Mayra dan Qila.

" Daf , enggak perlu pesan , gue udah bawain kesukaan elo , nih spesial buat yang paling tampan di sekolah ini ". Ucap Qila sambil memberikan semangkuk mie ayam .

Bisma dan Gilang saling pandang , Daffa melirik ke arah Mayra yang ada di depannya, Mayra sendiri malah membuang pandangannya.

" Terima kasih Qil ". Ucap Daffa , ia tidak mungkin menolak pemberian Qila , Qila keras kepala , ia akan terus merengek agar pemberiannya di terima , dan itu membuat Daffa tidak suka karena akan jadi perhatian semua siswa yang ada di kantin.

" Daffa doang nih Qil , buat gue mana ?". Ledek Bisma.

" Elo kurang tampan Bis, jadi enggak bakalan ada yang traktir elo ". Balas Gilang.

" Tuh nyadar ". balas Qila.

" Gue yang traktir kalian , pesan gih sana ". Mayra mengeluarkan uang lima puluh ribu untuk kedua anak tengil itu.

" Oh Mayra , elo memang bidadari tak bersayap , udah cantik , baiknya enggak ketulungan ". Ucap Bisma.

" Mayra mau pesen apa , biar Abang Gilang sekalian pesankan ".

Mayra terkekeh, " Enggak perlu Gil , tanpa gue pesan pun bentar lagi makanan gue juga datang ".

" Ah iya lupa , Dafi kan ??, Mayra mengangguk.

" Ya udah yuk Bis , kita pesan sebelum bel istirahat habis ". Ajak Gilang menarik tangan Bisma.

" Eh , ini boleh du habisin buat kita berdua enggak May ". Dua rese itu balik lagi.

" Boleh asal jangan minta nambah ".

" Alhamdulillah ". Ucap keduanya, " Kita do'ain rezeki elo makin lancar May ". Mayra pun mengaminkan do'a keduanya.

" Elo kok mau - maunya traktir mereka sih May ".

" Enggak apa - apa Qil , namanya juga teman , harus saling berbagi ".

" Loh Daf , kok elo udah ada dapat makanan , ini buat siapa dong ". Firman datang membawa pesanan milik Daffa.

" Buat elo aja Fir ".

" Perut gue bisa meledak ini Daf , gue kasih ke Pak Sarmin saja ya Daf ".

" Iya ".

Firman pun langsung beranjak dari tempat duduknya, untuk memberikan semangkuk mie ayam pada tukang kebun di sekolahnya.

Tak lama Dafi pun datang , " Ini Beb buat elo , sorry lama....kita kan harus budayakan antri ". Dafi langsung mengambil tempat duduk di sebelah Mayra di ikuti oleh Aris.

" Thanks Fi ". Mayra pun langsung menyantap makanannya.

Daffa seperti tidak berselera.....ia terus melirik ke arah Mayra.

" Makan Daf , nanti keburu dingin kan jadi enggak enak ". Ucap Mayra tanpa melihat ke arah Daffa.

Daffa pun tersenyum , mendapat perhatian sedikit saja dari Mayra sudah membuatnya senang.....hati Qila mencelos....tapi ia tetap tidak mau mengakui bahwa Daffa menyukai gadis lain.

Bersambung....

Jangan lupa ya....like , vote dan comment ya 👍🏻

03. DDH 03

" Ziel ". teriak Kiano , langsung merangkul pundak Azriel.

" Panggil Mas Yan , elo nanti gue aduin ke Om Kenzi ".

" Ck....kita seumuran Ziel , enggak enak tau , kalau sama Kak Mayra tuh ,baru benar ". Tolak Kiano.

" Susah ya ngomong sama elo ".

" Jangan di bikin ribet deh Ziel , lagian elo pengen banget di panggil Mas , nanti aja kalau elo udah nikah , gue jamin istri elo bakal panggil Mas.... Ziel ".

" Iya dah ".

" Ziel , tuh lihat , saudara tiri elo tuh... si Gala sama si Shiren ".

" Bomat....Bodo amat... Yan ".

Azriel dan Kiano tau tentang Arga , Papa Gala dan Shiren yang pernah menikah dengan Bunda Nina , Bundanya Mayra dan Azriel.

" Lucu kali ya kalau elo sama Shiren ".

" Enggak usah ngayal , enggak usah juga jodoh - jodohin, nanti elo sendiri yang suka sama Shiren ".

" Shiren cantik loh Ziel ". Ucap Kiano sambil duduk di samping Azriel.

Mereka sudah masuk ke dalam kelas , tapi masih tetap ngobrol .

" Buat elo aja Yan , gue enggak minat , apa kata dunia nanti ". mereka berdua tergelak.

Gala menatap nanar ke arah Azriel dan Kiano , ia iri dengan kedekatan keduanya. Sebenarnya ia juga ingin bergabung bersama mereka , namun ia tau diri , masa lalu Papanya seperti menahan dirinya agar tidak mendekati Azriel dan Kiano.

" Ziel...".

" Hemmm ".

" Ziel....".

" Apaan sih Yan , manggil mulu ".

" Elo ngerasa enggak kalau si Gala ngelihatin kita terus ".

" Ge'er lo , mana mungkin Gala suka sama kita ".

" Dih , otak lo enggak beres , bukan itu maksud gue Burhannudin ".

" Sembarangan ganti nama orang ".

" Masih mending gue ganti Burhannudin , orang kaya tuh Ziel , dari pada gue ganti Ciro ".

" Guguknya Sinchan dong ".

" Ha..ha...ha...iya ". Kiano tertawa ngakak.

" Sialan ".

" Maksud gue, Gala kayaknya kepengen gabung sama geng kita ".

Sontak Azriel menatap ke arah Kiano , " Emang kita punya geng Yan , perasaan enggak ada deh ".

" Geng jangkrik , gue yang bikin , anggotanya elo , gue , Isak sama Fazel ".

" Gue baru tau, terus elo ketuanya gitu ?".

" Gue yang buat otomatis gue jadi ketuanya, elo gue jadiin wakil gue ya Ziel ".

" Ogah ".

" Yahhhh , ya udah deh enggak apa - apa , enggak usah pake wakil , bagaimana menurut elo kalau Gala kita ajak gabung ".

" Ajak saja , gue sih enggak masalah , kasihan juga dia kayak enggak punya teman , selalu menyendiri, lagi pula yang punya kesalahan kan Papanya bukan Gala ".

" Ck..ck..ck...bijak juga kata - kata elo Ziel , salut gue ".

" Sudah , diem Yan , sudah ada guru ". Akhirnya mereka pun diam , dan duduk manis mendengarkan penjelasan dari guru.

Istirahat pun tiba , sesuai dengan ucapan Kiano tadi, mereka berdua berjalan mendekati meja Gala.

" Mau kemana Ziel ". tanya Fazel.

" Elo ke kantin dulu deh , nih ...pesenin buat gue sama Kiano sekalian ". uang lima puluh ribu dari Ayah Aldi melayang sudah.

" Oke siap , kalau ada fulus semua urusan lancar , ayo Sak , kita borong makanan di kantin ". ajak Fazel.

" Gaya lo Faz ". ucap Isak , tapi tetap saja ia ikut senang dan berjalan bersama Fazel ke kantin.

Gala sendiri agak gugup kala Kiano dan Azriel mendekat ke arahnya.

" Santai aja kali Gal , enggak usah panik gitu , kita enggak makan orang , iya kan Ziel ?".

" Iya lah , kita itu manusia normal yang masih doyan nasi uduk sama lontong sayur ". Jawab Ziel.

" Apaan sih Ziel , enggak perlu di jelasin juga onah...tinggal bilang iya gitu aja sudah ".

" Onah siapa Yan ?".

" Elo , udah ah , kita malah berantem ini ".

" Gue sih enggak , elo yang nyolot Yan , kita kesini kan mau ajak Gala bergabung ".

" Nah itu...elo denger sendiri kan Gal , mau enggak gabung sama kita , elo jangan suka sendirian terus Gal, berbaurlah....lihat temen elo banyak dan nyata semua , jangan sampai elo nanti punya teman yang tak kasat mata ".

" Njir....gue ikut merinding Yan ". Bukan hanya Azriel , Gala juga agak terkesiap mendengar ucapan Kiano , ia juga merinding , ia jadi takut ucapan Kiano menjadi kenyataan.

" Emang bisa begitu ya Yan ?". Gala memberanikan diri untuk bertanya.

Kiano menepuk jidatnya sambil tertawa lebar , " Kalian berdua lucu banget sih....gue cuma nakutin elo Gal , makanya gabung sama geng kita , geng jangkrik....gue ketuanya ". Kiano begitu bangga menyebut dirinya sebagai ketua geng.

" Bukan geng yangggg.....". Gala tidak berani melanjutkan ucapannya takut Azriel dan Kiano tersinggung

" Bukan lah , elo pasti ngiranya geng kita geng yang suka bully , malak gitu kan ?? tenang saja Gal , geng kita itu ramah lingkungan kok , buat seru - seruan aja....nanti kita juga bisa belajar bareng ".

" Ada uang pendaftarannya ya Yan ?".

" Ha..ha...ha....". Azriel dan Kiano tergelak kencang , mereka berdua tidak mengira , Gala akan sepolos ini.

" Ya kali Gal , sekalian aja elo bayar uang gedung sama seragam juga ". ucap Azriel masih di selingi dengan tawa.

" Ohhhhh ". Ucap Gala.

" Oh apa Gal ?". jangan sampai Gala salah mengira lagi.

" Gue paham kok , gratis kan ?".

" Iya gratis , jadi gimana.....mau gabung ?".

" Boleh deh ".

" Ayo kita ke kantin , gue traktir elo ". Ujar Kiano merangkul pundak Gala yang sudah berdiri.

Di kantin makanan mereka sudah tersaji di meja tinggal menyantapnya saja.

" Faz , elo pesankan satu lagi buat Gala ".

" Uangnya kurang dong Yan , selembar lagi dong ". Fazel menengadahkan tangannya.

" Nih , dua puluh ribu aja , kalau masih kurang elo talangin dulu dah nanti gue ganti ".

" Baiklah ". ucap Fazel lemas , ia pikir masih ada kembalian untuknya dan Isak , tapi kayaknya uangnya pas untuk makan mereka berlima.

" Enggak usah Yan , gue ada kok ". Gala tidak enak hati....ia pun mengeluarkan uang sakunya ke arah Kiano.

" Sudah, simpan saja uang kamu , lain kali deh gantian elo traktir kita - kita , kalau punya uang banyak , kalau enggak ada jangan di paksakan ". ujar Kiano sok bijak.

Azriel memutar bola matanya, " Perasaan uang gue mulu yang di pake ". gumamnya lirih.

Bukannya marah , Kiano malah tertawa ....." Bokap elo kan tajir melintir Ziel ".

" Elo lupa , Nyokap elo juga tajir melintir, cuma sayang , anaknya pelit melintit ".

" Gue enggak pelit Ziel , cuma lagi ngirit aja sekarang , ada barang yang lagi gue incer ".

" Bukannya biasanya elo tinggal minta sama Aunty Mita , Yan ".

" Kali ini gue kepengen membeli barang itu dari jerih payah gue sendiri Ziel ".

" Uhukkk.....ha...ha...ha..". Azriel sampai tersedak, kemudian ia tertawa. Isak dan Fazel pun ikut tertawa , tapi Gala tidak....Mungkin ia belum nyambung.

" Jerih payah elo dari mana Yan , dari Hongkong...". ucap Fazel.

" Uangnya juga masih dari Mami elo Yan , sama bae dodol , jerih payah itu kalau elo kerja terus di gaji , itu yang di sebut jerih payah elo sendiri ".tambah Isak.

" Dengerin tuh Yan , Fazel sama Isak aja tau ".

" Biarin aja , gue tetap anggap ini jerih payah gue ". kekeh Kiano.

" Terserah elo dah ".

Azriel hanya tersenyum masam , Azriel memang tidak marah , begitupun Kiano , meski keduanya sering berdebat hal yang tidak penting , seperti sekarang ini .

" Si Gala kayaknya bingung deh....apa belum konek ya ". Celetuk Fazel.

" Maklum , baru gabung.....masih jetlag dia ".

" He..he..he.gue tau kok ".

" Syukurlah kalau begitu ".

Gala begitu senang hari ini , kini ia tidak sendirian lagi , ada Azriel , Kiano , Isak dan Fazel yang kini mau berteman dengannya.

Bersambung....

Jangan lupa dukungannya 👍🏻😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!