🌺Perkenalan Nama dan sifat pemain🌺
Xin Yan, gadis memiliki wajah bidadari namun berhati iblis, tujuannya hidup hanya untuk membalaskan kematian kakaknya, Cerdas dan berbakat.
Xūn Yan, Adalah kakak dari Xin Yan, ia berhati lembut dan baik, tapi lemah dan mudah di tindas. Dia berbalik terbalik dari Xin Yan.
Kaisar Jinxing, pria yang sangat dewasa, tampan, dan kuat.
Permaisuri Mingmei, istri pertama Kaisar Jinxing, sangat licik, dan banyak akal.
Selir Àn Mei, selir pertama dan istri kedua Kaisar Jinxing, imut dan ceria, julukannya yaitu serigala berbulu domba, ia juga merupakan sepupu Permaisuri Mingmei.
Selir Coū, selir kedua dan istri ketiga Kaisar Jinxing, lemah lembut, dan selalu berbuat baik di hadapan Kaisar dan orang banyak, ia sangat mencintai perhiasan.
Selir Zhen Yi, istri keempat Kaisar Jinxing, merupakan kaki tangan dari Permaisuri Mingmei.
Selir Ye Yuàn, istri kelima Kaisar Jinxing, dia juga merupakan kaki tangan atau suruhan Permaisuri Mingmei yang di tugaskan di samping Kaisar Jinxing.
Cerita bermula dimana ada seorang pengantin wanita duduk di dalam tandu, ia menggunakan baju pengantin berwarna merah, dan riasan dan aksesoris emas memenuhi kepala dan tubuhnya, wajah cantik, kulit putih, bibir kecil berwarna merah, rambut hitam nan panjang.
Ia akan menjadi selir ke lima dari kaisar agung. Ia bernama Xūn Yan, anak seorang jenderal yang telah gugur di Medan perang.
Ayah dan Ibu Xūn Yan, merupakan pahlawan untuk negara kekaisaran, karena Kaisar ingin membalas budi akan jasa keluarga Yan. ia menurunkan dekrit akan menikahi putri tertuanya yaitu Xūn Yan, menjadi selir kelimanya.
Xūn Yan yang mendapatkan dekrit tersebut, nampak sangat senang, walau hanya menjadi selir kaisar, ia pasti akan hidup berkecukupan di banding hidupnya sekarang. Karena kehilangan pemimpin, yaitu ayah dan ibu nya, keluarga Yan mulai berpisah satu-persatu, dan akhirnya keluarga Yan merosot dalam kemiskinan,
Di dalam tandu, bukan hanya ada Xūn Yan saja, tapi ada adik bungsunya juga bernama Xin Yan, adiknya berumur 9 tahun, ia membawa adiknya bersamanya karena tinggal mereka berdua saja di keluarga Yan. Mereka merosot juga karena keluarga Yan tidak memiliki penerus atau anak laki-laki yang akan menggantikan kekuasaan ayah mereka sebagai Jenderal.
Itu mengapa Xūn Yan hanya bisa lari dari kenyataan bersama adik perempuannya Xin Yan.
Xin Yan yang penurut dan imut itu sangat menyayangi kakaknya Xūn Yan, dia tidak ingin membuat kakaknya sedih, jadi dia sangat patuh akan semua ucapan Xūn Yan.
Sesampainya tandu mereka di istana, karena Xūn Yan hanya seorang selir rendah, ia tidak bisa masuk melalui pintu utama. Karena pintu utama hanya di khususkan untuk menyambut permaisuri dan selir tertinggi atau istri kesayanganya Kaisar.
Xūn Yan hanya bisa memasuki pintu kecil di belakang istana. Tandu nya pun mulai diturunkan, Xūn Yan dan Xin Yan perlahan keluar dari dalam tandu, dan malangnya, hanya ada satu orang yang menyambut kedatangan Xūn Yan.
Dialah ibu kepala pelayan, dengan wajah kesal ia berdiri di depan pintu. Xūn Yan yang melihat ibu kepala pelayan yang ia kenali itu, langsung saja ia tersenyum "salam bibi Cung"ucap Xūn Yan sambil memberi hormat, begitu juga dengan Xin Yan kecil, saat melihat kakaknya memberi hormat, ia juga dengan cepat memberikan hormat.
"Hmm! Cepat masuk, Permaisuri sudah menunggumu! Jangan sampai membuatnya menunggu lama"Ketus bibi Cung.
"baik, bibi, terima kasih"ucap Xūn Yan lembut, langsung masuk ke dalam istana Kekaisaran dengan jantung bedegup kencang. Ia membayangkan kehidupan bahagia bersama adiknya di dalam istana.
Di ikuti oleh Xin Yan dari belakang, tapi tidak sengaja Xin Yan mendengar ucapan bibi Cung tentang kakaknya "wanita bodoh. Lihat saja berapa lama ia akan bertahan di sini"gumamnya.
*kakakku tidak bodoh, wanita tua sialan ini berani sekali mengumpati kakakku, tunggu sampai kakakku selesai melakukan ritual pernikahan ini. Akan aku kerjain dia. Hm!*batin Xin Yan kecil, dengan segala ide jahatnya.
"Xin Yan?, sesampainya di depan ruangan Permaisuri, kamu tidak boleh nakal, kamu harus tetap diam, sampai penerimaan selir selesai, apa kamu paham?"ucap Xūn Yan, memperingati Adiknya itu, ia mengetahui bahwa Xin Yan, memiliki sifat yang aktif dan juga sangat nakal, ia hanya patuh oleh ucapan kakak kesayanganya saja yaitu Xūn Yan sendiri, jika itu orang lain bahkan Kaisar pun, akan ia jahilin jika ia mau, kalau tidak ada Xūn Yan, yang membatasi kelakuan Adiknya itu, mungkin saja ia sudah mengacau seisi istana Kekaisaran.
sesampainya Xūn Yan dan Xin Yan di depan pintu ruangan yang didingnya kayu berukiran bunga musim seni di hiasi dengan pernah pernik keemasan, di dalam ruang itu sudah ada 4 selir dan permaisuri yang sedang menunggu selir baru Kaisar. Mereka sedang menikmati teh khusus dan cemilan manis, sedangkan di luar pintu, Xūn Yan sedang berlutut sambil memberikan hormat dengan sujud tiga kali sambil mengatakan "keselamatan untuk kaisar naga, hormat kepada permaisuri dan para kakak"
Mereka mendengar akan ucapan dari Xūn Yan, namun tidak ada satu pun yang mau keluar dan menyambutnya. Yang keluar hanya pelayan mereka masing-masing. Membawakan hadiah sebagai ritual penerimaan istri kaisar yang selanjutnya.
Xūn Yan yang melihat hal itu, tidak mempermasalahkannya, ia tidak ingin membuat permaisuri marah dan malah membuat dia dan adiknya dalam masalah. Ia pun dengan senang hati menerima hadiah dari keempat selir dan hadiah terakhir dari permaisuri.
hadiah dari mereka terlihat aneh dan tidak sewajarnya. Dari Selir keempat bernama Selir Ye Yuàn, ia memberikan tali besar dan panjang, dari selir ke tiga bernama Selir Zhen Yi, ia memberikan pakaian putih yang di artikan sebagai wanita tanpa status jika Xūn Yan memakaikannya. Dari selir kedua yaitu Selir Coū, ia memberikan penusuk konde yang cukup terlihat cantik, hadiah Selir Coū lah yang sedikit membuat Xūn Yan senang, Dari selir pertama, istri kesayangan Kaisar dan juga sepupu dari permaisuri yaitu Selir Àn Mei, ia memberikan semangkok daging mentah dan di katakan Xūn Yan harus memakannya sekarang juga di hadapan kelima pelayan.
"ma_maaf, tapi ini daging apa?"tanya Xūn Yan kepada pelayan dari Selir Àn Mei dengan penuh keragu-raguan.
"ini janin hewan, untuk menghormati Selir Àn Mei, Selir Xūn Yan harus memakan ini di depan kami"ucap pelayan itu dengan pandangan merendahkan Xūn Yan.
"apa?, tapi aku_"
"_Selir Xūn Yan mencoba untuk melawan? Baiklah, biarkan kami membantumu"
Usai pelayan dari Selir Àn Mei, mengatakan hal tersebut. Keempat pelayan lainya langsung menahan Xūn Yan, dan memaksakan dia untuk membuka mulut, tentu saja Xūn Yan melawan.
Xin Yan yang juga melihat kakaknya di perlakukan seperti itu, dengan tubuh kecilnya, ia mencoba untuk melepaskan tangan para pelayan yang menahan tubuh kakaknya Xūn Yan, namun karena tenaga dan tubuhnya yang kecil. Xin Yan berhasil di tahan oleh seorang pelayan dari kelima pelayan tadi. Ia berteriak meminta mereka untuk melepaskan kakaknya, dan meminta tolong kepada para prajurit yang berjaga disana, namun mereka disana pura-pura tuli, mereka tidak berani ikut campur dalam urusan para istri kaisar, apalagi ini menyangkut selir kesayangan kaisar agung.
Mereka malah menyalakan Xūn Yan karena tidak langsung patuh saja kepada Selir Àn Mei, kenapa ia harus menolaknya, padahal itu hanya daging mentah, bukan sesuatu yang mematikan.
Saat ini wajah terutama mulut Xūn Yan sudah berdarah karena pelayan dengan lancangnya memaksakan daging janin hewan tersebut ke dalam mulut Xūn Yan.
"LEPASKAN KAKAK KU! HUAAAAAA...."jerit Xin Yan saat melihat kakaknya di perlakukan seperti itu dan ia tidak bisa apa-apa karena tubuhnya di tahan oleh seorang pelayan.
Para pelayan yang melakukan hal tersebut, bukanya menyesalinya, mereka malah tertawa puas saat meliat Xūn Yan menderita, seperti ada rasa kepuasan di hati mereka.
Bersambung...
Selesai menerima hadiah dari para selir yang lebih terlihat penyiksaan di banding hadiah, Xūn Yan di arahkan ke kamarnya, sementara Xin Yan harus berpisah dengan kakaknya, ia di tempatkan di tempat lain bersama para pelayan istana.
Ia sudah dibersihkan oleh pelayan dan sedang duduk di atas kasur, menunggu kedatangan Kaisar agung bernama Kaisar Jinxing, ia juga mencoba untuk melupakan kejadian tadi.
Tanpa ia sadari di bawah kasurnya, ada seseorang yang diam-diam bersembunyi, dia ialah adiknya sendiri, Xin Yan. Ia yang nakal, berencana ingin mengejutkan kakaknya pada saat itu.
namun pada saat pintu kamar terbuka, yang datang bukanya Kaisar, melainkan Permaisuri dan para selir. Mereka dengan sombong masuk ke dalam kamar Xūn Yan.
"wah wah wah... Lihat wajah cantik ini. Sayang sekali tidak bisa dilihat oleh Kaisar"ucap Selir Ye Yuàn, selir keempat. Ia berjalan dahulu mendekati Xūn Yan, yang melihat nya ketakutan.
"salam permaisuri dan para kakak"ucapnya memberi hormat kepada mereka berlima.
Xin Yan yang mendengar bahwa ada yang datang, ia langsung mengurungkan niatnya untuk keluar. Berharap mereka cepat keluar, agar ia bisa mengejutkan kakaknya.
Jika di tanya kenapa Kaisar tidak datang, melainkan para istrinya. Itu karena ia mendadak mendapatkan masalah negara yang tidak bisa ia tinggalkan, dan semua itu rencana yang di buat sendiri oleh permaisuri.
Karena Kaisar pernah memuji Xūn Yan di hadapan permaisuri, Kaisar pernah berkata bahwa ia menyukai putri tertua Jenderal Yan. Karena wajahnya yang cantik seperti seorang bidadari dari negeri surga, kepintaran dan kebaikan hatinya juga pernah di lirik oleh Kaisar. Namun waktu itu Kaisar tidak bisa menikahinya karena ia di paksa oleh ibu Selir untuk menikahi Mingmei, putri perdana menteri, untuk bisa membantunya menaiki tahta Kaisar, ia harus bisa memiliki hubungan kuat dengan keluarga perdana menteri.
Kaisar Jinxing yang masih muda tidak bisa melawan ibu suri, akhirnya ia menikah dengan Putri Mingmei, dan pada tahun ia berhasil menjadi Kaisar, mereka pun melakukan pernikahan resmi dan mengangkat putri Mingmei sebagai Permaisuri yang sekarang.
Pada saat Permaisuri Mingmei mendengar bahwa Kaisar akan menikahi cinta pertamanya. Membuat rasa cemburu menyelimutinya lagi. para selir-selir lainnya juga itu merupakan suruhan Permaisuri, ia tidak ingin Kaisar mencintai wanita lain selain dirinya, ia juga membuat sepupunya yaitu Selir Àn Mei sebagai istri kesayangan Kaisar agar kedudukannya tidak akan goyang.
Kembali ke dalam kamar Xūn Yan.
"Selir Xūn Yan, mohon maaf atas keterlambatan saya menyambut kedatanganmu, tinggal saya yang belum memberimu hadiah bukan?, maka terimalah hadiah dari saya"ucap Permaisuri Mingmei dengan tersenyum. Menatap Xūn Yan dari atas hingga ke bawah dengan rasa itu karena kecantikan dan tubuh yang India yang dimiliki oleh Xūn Yan.
Hadiah yang di maksud oleh Permaisuri Mingmei akan menjadi mimpi buruk untuk Xūn Yan dan Xin Yan kecil yang masih bersembunyi pada saat itu.
Begitu sadis, para selir mulai menyiksa Xūn Yan, yang hanya sendirian pada saat itu, mereka menampar, menendang dan memaki Xūn Yan pada malam itu. Wajah Xūn Yan yang cantik kini di penuhi lembab, luka dan darah yang keluar dari mulut dan hidung_nya.
ia berteriak dan menjerit, memohon agar keempat selir berhenti menyiksa_nya, ada saat Selir Zhen Yi yaitu selir ketiga tidak sengaja mendorong tubuh Xūn Yan ke lantai, ia tidak sengaja melihat Adiknya sedang bersembunyi disana. Xūn Yan yang sedang terluka itu langsung kaget bukan main. Ia dengan wajah tegang memberikan kode kepada Xin Yan agar tetap diam dan jangan coba-coba untuk bersuara.
Xin Yan yang memang dasarnya sangat patuh kepada kakaknya. Ia dengan hati yang sakit, mencoba menahan suara tangisannya di bawah kasur. Ia hanya bisa berdoa agar para wanita menyiksa kakaknya berhenti melakukan itu.
Namun sayangnya doa dari Xin Yan tidak di kabulkan. Ia dengan mata kepalanya sendiri melihat kematian kakaknya di bunuh oleh Selir Coū dengan tusukan konde yang di tancapkan tepat di perut Xūn Yan, tusuk konde itu merupakan hadiah pemberian Selir Coū tadi sore kepada Xūn Yan.
"maafkan saya Selir Xūn Yan, jangan salah kan saya melakukan hal seperti ini kepadamu. karena kamu merupakan ancaman untuk saya, saya berdoa agar kamu bisa berinkarnasi kembali tapi di tubuh anj*ng agar tidak bisa lagi merebut cinta suami orang lain, Selir Ye Yuàn dan Selir Zhen Yi, bantu aku untuk menggantung mayat ini dengan tali hadiah pemberian Selir Selir Ye Yuàn. Agar kematiannya bisa saya katakan sebagai percobaan bunuh diri"itu ucapan terakhir dari Permaisuri Mingmei, sebelum ia meninggalkan kamar Xūn Yan, meninggalkan tubuh seorang wanita yang tidak bersalah tergantung tak bernyawa bersama dengan Adiknya yang menahan rintihan tangisan di bawah kasur.
Pada saat mereka semua sudah keluar dari kamar Xūn Yan, baru Xin Yan berani keluar, ia terduduk lemas dan berteriak memanggil nama kakaknya.
"KAKAK.... KAKAK...!"jerit Xin Yan, dia duduk tertunduk, pipi nya berlinang air mata, sorot matanya penuh dengan dendam.
*kakak maafkan Xin Yan. sepertinya Xin Yan tidak akan patuh lagi. Xin Yan ingin membalaskan dendam kakak. Kakak? Xin Yan tidak bisa berlari keluar dan meminta tolong kepada mereka, untuk menurunkan kakak. Kejadian sore membuat Xin Yan sadar, bahwa semua orang disini tidak akan menolong kita, maafkan Xin Yan kakak, Xin Yan akan pergi tapi Xin Yan tidak tau harus pergi kemana, Xin Yan hanya punya kakak. Dan jika Xin Yan masih berada disini, Xin Yan pasti akan di bunuh oleh para wanita jahat. Kakak, tunggu Xin Yan, Xin Yan akan kembali untuk membalaskan dendam kakak, maafkan Xin Yan harus mengkremasi kakak disini, kakak harus bisa terlahir kembali menjadi kakak Xin Yan lagi yah?, saat Xin Yan selesai membalaskan dendam kakak, Xin Yan akan menyusul kakak, tunggu Xin Yan kakak*batin Xin Yan sambil terisak-isak.
Dengan tangan gemetar, ia membakar kamar Xūn Yan menggunakan lilin-lilin kecil di kamar tersebut, ia sadar bahwa walaupun mereka melihat mayat kakaknya, mereka akan mengatakan bahwa kakaknya mati karena bunuh diri. Dari pada begitu, ia lebih baik membuat adegan dimana kakaknya tiada karena kecelakan api. itu akan membuat nama kakaknya tidak akan menjadi lelucon di khalayak banyak orang.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!