Brakkkk !! Seorang gadis cantik dengan tinggi 174 cm berkulit putih,rambut sebahu medobrak pintu kamar seseorang.Di dalam sang pemilik kamar terperanjat karena kaget tiba-tiba kamarnya dibuka.
"Astaga Cel,kalau masuk kamar orang minimal ketok pintu dulu kek,untung gue udah pakai baju"ujar sang pemilik kamar Damian,laki-laki dengan postur tinggi badan 185 cm,berkulit tan,rahang tegas,dan berambut tebal,diusia yang menginjak 24 tahun dia sudah menjadi CEO di perusahaan sang ayah Devan.
"Cihh Elo belum pakai baju juga gue gak akan nafsu,lagian onderdil elo gue juga udah tau,waktu elo sering jemur pas elo habis sunat kan,gue sering temenin" jawab Celine sambil tertawa tanpa dosa.
"By the way kok elo udah ganteng,rapih,wangi banget kayak kunti mau kemana Dam?" tanya Celine penasaran.
"Gue mau ngedate sama Alisa,mumpung dia lagi pulang di kota ini,kan jarang banget dia pulang,dan ini malam minggu kalau elo lupa maklum elo kan jomblo abadi bwahahaha"jawaban dan sekaligus ejekan yang dilontarkan Damian,yang berhasil membuat Celine geram.
"Heh gue jadi jomblo lumutan juga gara-gara elo,setiap cowok yang deket gue selalu elo "recokin" ,waktu Abyan ngajak gue nonton,kenapa elo tiba-tiba juga nongol di bioskop,Stefan ngajak gue ke Jatim Park,eh elo juga nongol."Jawab Celine tak kalah emosi.
"Itu karena gue sahabat yang baik,gue gak mau elo disakitin cowok,jadi gue harus pastiin cowok kayak apa yang deketin sahabat gue yang cantik ini." ucap Damian sambil merangkul pundak Celine dan tersenyum smirk.
"Ngomong-ngomong elo ada apa masuk ke kamar gue kayak orang kebelet?"tanya Damian penasaran. "Gue mau nerusin S2 di Paris,sekalian mau coba iseng ikut agency model,gue 2 minggu lalu udah masukin CV buat ikut agency dan sebulan yang lalu gue udah ikut test online buat masuk ke Universitas di Paris,dan elo tau Dam,gue diterima,mungkin ini jalan gue buat wujudin cita-cita gue jadi model jalan di runaway Paris,terus lulus kuliah gue jadi desainer profesional punya brand sendiri punya banyak butik di berbagai kota ataupun negara"jawab Celine antusias kegirangan sambil berlompat dan memegang tangan Damian layaknya anak kecil yang diberi es krim
Tapi berbeda dengan reaksi Damian,dia hanya menatap Celine datar sambil menyatukan alisnya,membuat Celine bingung dan melunturkan senyumnya,"Kenapa kok elo ngelihat gue kayak gitu,elo gak seneng Dam sama pencapaian gue?" tanya Celine dengan raut wajah sendu.
Damian merapihkan rambut depan Celine lalu mendesah kasar "Hhhmm kenapa sesuatu besar kayak gini,elo baru ngomong ke gue Cel,gue gak tau elo diam-diam ikutan test online buat kuliah di Paris,elo masukin CV di Agency model Paris,kita sahabatan dari gue kelas 1 SD,tapi hal kayak gini gue gak elo kasih tahu." tersirat kekecewaan di perkataan Damian.
Ya Damian dan Celine sudah bersahabat ketika Damian berusia 6 tahun dan Celine 4 tahun.
Mereka bertetangga dan satu sekolah dari SD sampai SMA.Banyak yang salah mengartikan kedekatan mereka.Tetapi akhirnya persepsi mereka terbantahkan ketika Damian berpacaran dengan Alisa,gadis manis dengan lesung pipi,yang membuat Damian tertarik karena sifat gadis itu yang lemah lembut dan pekerja keras.
Dua tahun sudah hubungan Damian dan Alisa,meski jarang bertemu karena Alisa bekerja di Jakarta dan Damian di Surabaya.Alisa sudah berulang kali menanyakan keseriusan Damian tentang hubunga mereka,Damian pun sudah sangat ingin menikahi gadis pujaannya itu,tetapi tanggung jawab di perusahaan masih mengharuskan Damian fokus.Mungkin setelah urusan perusahaan rampung Damian akan memikirkan tentang pernikahannya dengan Alisa.
"Maaf Dam,akhir-akhir ini elo sibuk banget,apalagi Papi bilang elo lagi banyak project,kan elo pengen banget cepat selesai urusan perusahaan,biar elo bisa cepat nikahin Alisa". Jawab Celine mencoba menenangkan sahabatnya possesivenya itu.
Damian mengangguk tipis seolah mengiyakan perkataan Celine "Tapi minimal elo cerita,elo juga bisa ngandelin gue,siapa tahu gue bisa bantu,elo jadi haris ngurusin semua sendiri".Kata Damian dengan tatapan sendu.
"Gue gak sendiri,gue dibantuin sedikit sama kak Rayyan kok". Jawab Celine sambil mengangkat dua sudut bibirnya.
"Rayyan......" gumam Damian
"Rayyan...." gumam Damian.
"Iya kak Rayyan dia kan kuliah di luar negeri jadi sedikitnya dia punya pengalaman ngurus ini itu kalau mau kuliah di luar negeri,makanya gue tanya-tanya sama dia,eh tahunya dia murah hati mau bantuin gue hehehe".Jawab Celine sambil nyengir kuda.
Damian agak tersentil dengan jawaban Celine tapi dia juga membenarkan bahwa akhir-akhir ini dia memang sibuk mengurusi perusahaan sang Papi."Oke tapi lain kali jangan kayak gitu ya Cel,elo harus cerita ke gue, libatkan gue semaunya elo,gue siap".jawab Damian sambil mengelus pundak sahabatnya.
"Siap boss, tapi nanti kalau elo udah nikah gak bakalan gue nyusahin elo terus bisa disangka pelakor gue".jawab Celine sambil memanyunkan bibirnya.
"sekarang kan belum nikah,kalau udah nikah yaa dipikir nanti".jawab Damian santai.
"eehh katanya elo mau nge date cepetan berangkat gih,nanti Alisa kelamaan nunggu,by the way gue pinjem kamar elo ya,mau nonton Drakor di rumah diganggu terus sama Cello".Celine berkata sambil menyalakan TV yang ada di kamar Damian,dan membuka situs NetFlix.
"Oke,take your time,Papi Mami lagi ke luar negeri,kalau elo laper atau pengen ngemil cari aja di dapur,di dalam kulkas banyak cemilan,hati-hati loe di rumah,jangan bikin kamar gue kayak kapal titanic karam ya".ucap Damian sambil memakai jaket dan jam nya lalu berlalu meninggalkan Celine di kamar.
Karena Papa dan Mama Celine sedang ke Bandung maka Celine hanya berdua dengan adik laki-lakinya yang bernama Cello.
Cello remaja iseng yang hobi mengganggu kesenangan kakaknya dengan segala tingkahnya membuat Celine geram,dan akhirnya menumpang "me time" di kamar sang sahabat Damian Arkandra Wisesa.
***Di Restoran***
Damian dan Alisa sudah duduk berdua disebuah restoran dengan nuansa cozy,dengan iringan live music."Dam,kapan kamu akan ke rumah buat memastikan kelanjutan hubungan kita?" tanya Alisa kepada kekasihnya yang duduk dihadapannya seraya memegang punggung tangan Damian.
"Sabar yaa Al,aku lagi sibuk banget,WS Global Group lagi banyak project,dan Papi mempercayakannya sama aku,kalau aku sekarang ketemu orang tua kamu tanpa kepastian kapan aku bakal mengikat kamu,takutnya mereka beranggapan kalau aku menunda-nunda waktu Al,sabar ya sayang".Ucap Damian sambil mengelus punggung tangan kekasihnya seraya menenangkan gadis itu.
"Aku mau saat kita nikah aku benar-benar udah santai,gak kayak sekarang yang weekend pun aku harus meeting,jadi kita bisa honeymoon dan kamu gak akan kesepian di rumah karena sering aku tinggal kerja lama bahkan jauh".Ucap Damian kembali sambil mengecup sekilas punggung tangan Alisa.
Alisa pun mengangguk dan tersenyum.
"Dam,kamu mau minum lagi gak,minuman kamu udah habis tuh".Tanya Alisa kepada kekasihnya karena melihat minuman Damian yang sudah tandas.
"Boleh deh,strawberry float aja Al".jawab Damian tersenyum.
"Oke aku pesenin sekalian aku ke toilet sebentar yaa Dam".Ucap Alisa sambil beranjak dari duduknya dan dibalas dengan anggukan oleh Damian.
Sambil menunggu Alisa ke toilet,Damian mencoba menghubungi Celine,dia ingin menanyakan sahabatnya itu siapa tahu ingin titip sesuatu,tapi panggilan sudah ke 5 kali menunjukan kalau nomor Celine sedang sibuk.Akhirnya Damian memutuskan untuk mengirim pesan "***Cel mau nitip sesuatu ga***" ..
pesan sudah terkirim dan centang 2 tapi belum ada tanda dibaca.Damian berpikir "***Lagi teleponan sama siapa sih Celine,asyik banget sampai gak angkat telepon***".Damian hanya bisa mendesah kasar.
Di Kediaman Wisesa Family
Celine sedang fokus menonton Drakor rekomendasi salahsatu temannya,sambil menyusut air mata dan mengelap ingusnya,entah sudah berapa lembar tissue yang dia habiskan,masa bodoh jika seandainya Damian akan marah.
Tiba-tiba HP nya berbunyi,setelah dilihat ternyata panggilan dari Rayyan,tanpa menunggu Celine langsung mengangkatnya.
"Halo kak Assalamualaikum"....ucap Celine
"Waalaikumsalam Cel,sibuk gak?" tanya yang diseberang telepon.
Obrolan pun mengalir dari hal receh sampai hal serius tentang rencana S2 Celine di Paris.
Sampai tanpa sadar Celine melupakan drakornya seolah tukar posisi TV yang menonton Celine,bukan Celine yang menonton TV.
Tanpa terasa mata Celine tiba-tiba terasa berat dan Celine terlelap dengan posisi masih bertelepon bersama Rayyan.
Rayyan disana merasa aneh karena tidak ada sahutan dari Celine,Rayyan pun berfikir "Apa Celine ketiduran seperti biasanya" senyum kecil pun terbit dari bibirnya."Sleep tight Cel,Have a nice dream"....
Entah sudah berapa Celine tidak sengaja terlelap,seperti mimpi dia merasakan ada yang menyentuh bibirnya, dan ......... Tidak !! tiba-tiba dia membuka matanya.
Matanya terbelalak sempurna ketika dia melihat dan merasakan apa yang sahabatnya lakukan.
"Damian......" gumam Celine sambil mencoba menjauhkan tubuhnya dari Damian.
"Maaf Cel gue gak tau kenapa kayak gini,tolongin gue" ucap Damian dengan tatapan sayu dan berkabut,keringat pun sudah membajiri keningnya.
Celine pun tak tahu harus bagaimana,"Dam elo kenapa?"
Damian tak menjawab dia "menyerang" Celine kembali,mencium bibir gadis itu,memagutnya,menyentuh semua yang bisa disentuh.
Otak, perasaan dan logika Celine pun mulai tak sejalan.
Saat dia ingin menolak dan menghindar entah kenapa seperti tidak bisa atau tidak mau..
Aahh sh*t umpat Celine dalam hati.
Hingga entah bagaimana kini dua sahabat itu telah polos.
Damian pun sudah siap dengan posisinya.
"Apa gue tendang aja itu selangkangan Damian..."gumam Celine dalam hati.
Tapi lagi-lagi hati dan logikanya tak sejalan.
"Cel,can i....i'll be gentle" ucap Damian parau.
Celine sungguh tak dapat berfikir dengan benar saat ini, mungkinkah efek sentuhan Damian.
Akhirnya hanya anggukan kepala yang keluar sebagai jawaban dari pertanyaan Damian.
"Thanks Cel, elo bisa gigit atau cakar gue kalau sakit..." bisik Damian, dia pun memulai segala sesuatunya.
30 menit berlalu hingga terdengar erangan jantan dari mulut Damian menandakan berakhirnya kegiatan panas mereka.
Damian mengecup dahi Celine dan menutup dengan selimut tubuh polos mereka.
Damian pun tertidur,sedangkan Celine masih terjaga pikirannya melayang,matanya menatap langit langit kamar Damian.
"Yaa Tuhan apa yang baru aja terjadi..."gumam Celine dalam hati, dia melihat kesamping ada Damian yang sudah ke alam mimpi.
Lambat laun kantuk pun menyerang Celine, akhirnya dia pun terpejam menyusul Damian ke alam mimpi.
Sinar matahari mengintip dari balik tirai kamar Damian,namun sang pemilik kamar masih terlelap diatas kasur king size nya.
30 menit berlalu Damian mulai membuka mata, dia mengumpulkan kesadarannya dan mengingat kejadian semalam.Dia menoleh kesamping tempat tidurnya,tapi tidak menemukan seseorang yang dia cari.
"oh sh*t" umpatnya,dia langsung memakai bajunya asal,dan turun kebawah menuju dapur.
"Bi,lihat Celine ga?" tanyanya pada Bi Sumi,salahsatu ART di kediaman Wasesa.
"Tadi jam 6,non Celine sudah pulang mas, katanya non Celine nonton film korea sampai ketiduran di kamar mas Damian." jawab Bi Sumi sopan.
"Celine gak ada ngomong apa-apa bi?" tanya Damian kembali.
"Tidak mas,cuma pamitan aja mau pulang karena takut mas Cello nyariin karena semalam ketiduran disini."
Damian pun menganggukan kepala.
"Bi tolong siapin sarapan,sama teh jahe ya,saya pusing banget."pinta Damian
"Nggih mas".
Damian kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan kekacauan semalam , saat melipat selimut dia melihat bercak merah di spreinya.
"Cel maafin gue." gumamnya dengan suara tercekat.
Setelah mandi kemudian Damian sarapan dan meminum teh jahenya, tanpa pikir panjang Damian langsung melesat ya tujuan kemana lagi kalau bukan ke rumah sahabatnya.
Tok..tok..tok
"Assalamualaikum"
Ceklek
"Wa'alaikumsalam, eh kak Damian" sapa Cello adik dari Celine.
"Celine nya ada gak dek" tanya Damian.
"Oh kak Celine baru aja pergi,15 menitan yang lalu." jawab Cello
"Kemana, pagi banget ?"
"Katanya ada perlu urusan buat nanti kuliah S2 di Paris."
"Sendirian aja kakak kamu dek?" tanya Damian kembali.
"Dijemput sama mas Rayyan,masuk dulu kak." tawar Cello.
bibir Damian hanya membentuk huruf O sambil mengangguk sebagai jawaban, tetapi pikirannya entah kemana.
"Yaudah terimakasih yaa dek, kakak pulang aja."
Damian langsung melesat tanpa menunggu jawaban Cello.
"Eehh kak ..."
"Kak Damian kayak aneh gitu, apa pikiran aku aja ya" gumam Cello dalam hati.
Damian termenung di balkon kamarnya, pikirannya menerawang, bahkan panggilan seluler dari Alisa pun dia abaikan.
Dia mencoba mengingat kejadian semalam dan mengumpulkan kepingan penyebab apa sampai dia nekat melakukan tindakan itu kepada Celine sahabatnya.
Sahabat yang selalu dia jaga, agar tidak "dirusak" laki-laki brengsek.
Tapi ternyata dialah lelaki brengsek itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!