Saat jam istirahat pertama kantin sangat ramai sampai membuat keributan antar siswa maupun siswi. Keisha bersama teman-temannya pergi ke kantin tiba-tiba sesampainya disana ia melihat Pacarnya Raja yang sedang ribut dengan salah satu siswa kelasnya yaitu Jay.
"Oh my god, Raja..........." Teriaknya.
Tetapi Raja tidak mendengarnya dan terus ribut dengan Jay.
"Stoppppp!" tegas Keisha, menengahi.
"Keisha," kata Raja dengan kaget.
"Kalian udah gede kerjaannya ri...but Mulu ri..but Mulu, ngeributin apa sih?" kata Keisha dengan cempreng dan nada lebay nya.
"Omg helow... lo kalo ngomong nggak usah teriak-teriak ngapa? Sakit ni kuping gue dengarnya," kata Jay.
"Bodoamat," kata Keisha sambil menarik pacarnya pergi duduk bersamanya dan meninggalkan Jay bersama teman-temannya.
"Sayang," kata Raja.
"Hmmm.. Apaan?" tanya Keisha dengan posesif.
"Biasa aja dong, sama pacar sendiri juga," kata Raja lebay.
"Iya deh, apa sayang hmm," kata Keisha sambil tersenyum paksa.
"Gak jadi deh," kata Raja.
"Dih gajelas lo," kata Keisha judes.
*Bell masuk🔔
"Sayang ayokkk ke kelas udah ada bel masuk," kata Keisha.
"Duluan aja aku mau nunggu teman aku dulu," kata Raja.
"Ok deh, aku duluan yah," kata Keisha sambil melambaikan tangannya.
***
Ternyata Raja bukan sedang menunggu temannya melainkan sedang menunggu selingkuhannya. Raja ternyata selingkuh dari Keisha dan selingkuhannya itu teman Keisha sendiri Mutia.
"Sayang.... Udah nunggu lama ya?" kata Mutia sambil memeluk Raja.
"Iya nih," jawab Raja.
"Kalian udah ada bel masuk kok belum ke kelas?" tanya ibu kantin.
"Iya Bu ini mau ke kelas, ya kan sayang," kata Mutia sambil cengengesan.
"Woii... Raja!" teriak Jay dari belakang.
"Anj.. Mampus gue," batin Raja.
"Ngapain lo berduaan sama Mutia? Bukannya lo tadi sama si cewek cerewet itu?" tanya Jay.
"E-enggak kok tadi kita cuman kebetulan aja ketemu dikantin, yakan Ja," kata Mutia dengan kebohongannya.
"I-iya, kita cuman kebetulan aja tadi," kata Raja gugup.
"Terus lo berdua kenapa masih tetap disini? Bukannya cepetan masuk ke kelas!" tegas Jay.
"Iya rewel.. ayok Mutia kita ke kelas," kata Raja.
"Kok gw jadi curiga ya sama si Raja," batin Jay.
***
Saat jam pelajaran dimulai, keadaan kelas sangat hening, karena yang mengajar mapel hari ini adalah B. Itoh guru bahasa Indonesia yang galak. Semua orang takut sama B. Itoh kecuali Keisha, karena siapa yang berisik dan tidak memperhatikan pelajaran maka akan kena hukuman, tiba-tiba Keisha menggebrak meja.
"Woii diem-diem bae," kata Keisha.
Semua orang terkejut termasuk Jay dan B. Itoh yang melihat perlakuan Keisha.
"Keisha.. Aduh," lirih Aldara, sambil menepuk jidatnya.
B. Itoh menoleh ke arah Keisha.
"Keisha.........." Teriaknya.
Semua murid pada tutup telinga karena mendengar teriakan B. Itoh yang bikin kuping sakit.
"Maju sini!" perintah B. Itoh.
"I-iya Bu," kata Keisha cengengesan.
"Mampus lo," bisik Jay.
"Ngapain kamu tadi?" tanya B. Itoh.
"Gebrak meja Bu," jawab Keisha enteng.
"Biar apa kamu gebrak-gebrak meja kaya gitu?" tanya B. Itoh kesal.
"Biar... Biar..." kata Keisha, tidak bisa menjelaskannya.
"Biar apa!" tegas B. Itoh.
"Hii.. biar keren Bu, Iyah biar keren hehe," kata Keisha cengengesan dengan jawabannya yang asal.
"Ouhh...biar keren ya hm.." kata B. Itoh sinis.
"Sebagai hukumannya, istirahat ke dua kamu bersihkan semua toilet yang ada disekolah!" perintah B. Itoh dengan tegas.
"What?! OMG helow... Ibu, dengerin yah dihukum sih dihukum aja tapi gak bersihin toilet juga kali," kata Keisha nyolot.
Semua orang tertawa melihat perlakuan Keisha yang berani melawan guru galak.
"Kalian diam! Kalian mau juga dihukum bersihin toilet?" tegas B. Itoh sambil menggebrak meja. Semua murid terdiam.
"Keisha berani banget kamu ya bicara seperti itu kepada guru," kata B. Itoh.
"Kenapa nggak? Orang aku bener kok nggak salah," lantang Keisha.
"Benar kamu bilang?" tanya B. Itoh tegas.
"Eh...bentar-bentar, Ibu, tadi kata ibu aku bakalan dihukum buat bersihin semua toilet kan gara-gara menggebrak meja?" tanya Keisha.
"Iyah, itu benar," jawab B. Itoh.
"Ta...pi," kata Keisha sambil memikirkan sesuatu.
"Ta...pi, tapi apa?" kata B. Itoh tegas, sampai membuat Keisha yang sedang memikirkan sesuatu menjadi terkejut.
"Tapi ibu sendiri tadi gebrak meja," kata Keisha sambil tertawa.
"Maksud kamu?" tanya B. Itoh.
"Berarti ibu juga dihukum dong, kan ibu juga gebrak meja tadi," jawab Keisha sambil mengedipkan satu matanya.
"Oh iya juga yah," kata B. Itoh, yang masih tidak sadar bahwa ia adalah seorang guru, dan wajar seorang guru menggebrak meja, agar murid-muridnya diam.
"Iyakan.." kata Keisha dengan senyuman yang licik.
Murid-murid dikelas pada melongo, tidak mengerti apa yang dimaksud Keisha.
"OMG hellow.. Keisha, saya ini, Guru! Jadi wajar dong saya melakukan itu!" tegas B. Itoh setelah sekian lama ia berfikir.
"Hehe bercanda kok Bu, bercanda," kata Keisha sambil tertawa takut.
Jay tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata Keisha yang membuat B. Itoh kesal dan marah.
"Hahahahahah ahahahaha," tawa Jay dengan keras.
"Jay, kenapa kamu tertawa terbahak-bahak seperti itu hm?" tanya B. Itoh dengan sinis dan mendekatinya.
Jay menatap B. Itoh, "E-enggak Bu," katanya gugup.
"Mampus lo," kata Keisha pelan.
"Jam istirahat ke dua kamu dan Keisha harus membersihkan toilet!" perintah B. Itoh dengan tegas.
"Hah, kok saya Bu?" tanya Jay yang masih tidak terima karena, dirinya ikut dihukum.
"Ya iyalah kamu, kamu yang tertawa masa orang lain yang dihukum," jawab B. Itoh.
***
Bel istirahat 🔔
Jam istirahat ke dua Keisha dan Jay mulai membersihkan toilet yang berada di dekat kantin, saat Keisha menoleh ke arah belakang Keisha terkejut karena melihat Raja bersama Mutia.
"Hah, Mutia, ngapain dia duduk berduaan sama Raja dikantin?" tanyanya bingung.
"Pacaran lah," cetus Jay.
Keisha menatap Jay malas.
Tanpa berpikir lama ia langsung jalan dan menemuinya, tetapi Jay menahannya.
"Heh mau ngapain lo? Bersihin dulu nih toilet baru lo bisa pergi kemanapun asalkan jangan pulang," kata Jay, sambil menahan tangan Keisha.
"Apaan si lo, lepasin tangan gue nggak?!" tegas Keisha.
"Gw bakal lepasin tangan lo, asalkan lo bersihin dulu ni toilet," kata Jay.
"Nanti gw bersihin lagi, tapi ini penting banget... Gue harus pergi dulu sebentar," kata Keisha.
"Nggak, nggak, penting apaan sih, lo cuman mau nemuin pacar lo doang kan?" tanya Jay, dengan senyuman sinis nya.
"Hehe.. Iyah, eh tapi ini beneran penting, gue mau ngomong sesuatu sama pacar gue sebentar," nyinyir Keisha.
"Nggak, pokoknya nggak! lo cuman mau ngomong, kenapa pacar lo itu berduaan sama Mutia kan teman lo sendiri?" kata Jay.
"Anj.. kok dia bisa tahu sih," batin Keisha.
"Gw tahu kok perasaan lo gimana, lagian mereka dari pagi tau berduaan terus," kata Jay yang membuat Keisha semakin cemburu dan marah.
Tetapi Keisha hanya menatap Jay dengan wajah yang datar, dan keduanya kembali membersihkan toilet.
***
Setelah mereka selesai membersihkan toilet, mereka berdua langsung kembali ke kelasnya.
Bel pulang🔔
Lagi dan lagi Keisha melihat Raja yang sedang jalan berdua dengan Mutia.
"Raja, tunggu!" teriak Keisha dari belakang.
Raja dan Mutia menoleh, "Keisha," kata Raja.
"Gw mau pulang bareng sama kalian," kata Keisha.
"Maaf tapi kita berdua mau mampir ke cafe dulu Sha," kata Mutia.
"Hah, cafe?" tanya Keisha kaget.
"Iya Sha, kita mau ke cafe dulu sebelum pulang ke rumah," jawab Raja.
"Ja, tapikan gw pacar lo, seharusnya gw yang jalan sama lo dan ke cafe bareng lo bukan, Mutia!" kata Keisha dengan nada yang tinggi, dan marah karena cemburu.
"Sha, gw minta tolong kali ini lo ngertiin Mutia yah..." kata Raja sambil memegang kedua bahu Keisha, seolah-olah menenangkannya.
"Ma-maksudnya?" tanya Keisha bingung.
"Nanti gw jelasin semuanya dirumah, sekarang gue mau nenangin teman lo dulu Mutia," jawab Raja.
"O-oke deh," kata Keisha sambil tersenyum.
Jay terkejut mendengar percakapan Keisha dengan Raja.
"Sha," kata Jay sambil melongo.
"M, iya kenapa?" tanya Keisha.
Jay masih terdiam dan melongo, tapi tiba-tiba Keisha mengejutkannya.
"Wooii!" kata Keisha sambil menepuk bahu Jay.
Jay langsung terkejut, "Anjir, kaget gw," katanya.
"Lagian lo melongo terus," kata Keisha.
"Yaudah yu kita pulang," ajak Jay, sambil menarik tangan Keisha.
Keisha heran karena nggak biasanya Jay mengajak Keisha untuk pulang bareng dengannya.
Tiba-tiba Keisha berhenti, "Tunggu!"
"Kenapa?" tanya Jay.
"Pu-pulang?" tanya Keisha dengan terkejut, karena tidak biasanya Jay mengajak Keisha untuk pulang bersamanya.
"Iya pulang, lo emang gak mau pulang?" tanya Jay.
Keisha masih heran, "Lo gak sakit kan?" tanya Keisha, sambil mengecek jidat Jay.
"Apaan si, lo ngaco deh, ya nggak lah!" jelas Jay, sambil menurunkan tangan Keisha dari jidatnya.
"Gw heran sama lo," kata Keisha.
"Maksud lo?" tanya Jay.
"Nggak biasanya lo ngajak pulang bareng ama gw," kata Keisha.
"Emang salah kalo gw ngajak pulang bareng?" tanya Jay.
"Yaaa, nggak sih," jawab Keisha.
"Yaudah, ayok," ajak Jay.
"I-iya," kata Keisha.
Mereka berdua berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor. "Sha, lo tunggu sini dulu aja, biar gue yang ngambil motornya," kata Jay. Keisha mengangguk, "Oky."
Saat dijalan Jay bertanya kepada Keisha. "Sha gw boleh nanya sesuatu nggak?" tanya Jay.
"Boleh, mau nanya apa?" tawar Keisha.
"Kok lo nggak marah sih?" tanya Jay, yang masih penasaran.
"Marah? Maksudnya?" tanya Keisha bingung.
"Gw lihat tadi lo biasa aja nggak marah sama sekali sama kelakuan si Raja," jelas Jay.
"Oohh, yang tadi, lagian buat apaan gue marah?" tanya Keisha.
"Seharusnya lo marah dong, kerena kan pacar lo pulang bareng sama teman lo sendiri, dan bukan cuma itu, tadi juga kan mereka bilang katanya mereka mau ke cafe, tapi lo malah bilang "oke" nggak marah sama sekali," kata Jay.
"Yaelah, gapapa kali, kan Raja juga bilang katanya dia cuman mau nenangin Mutia," kata Keisha dengan santai.
Jay terdiam, "Gw nggak nyangka ternyata selain dia cerewet dia juga pengertian," batin Jay.
Sesampainya dirumah, Keisha tersenyum dan melambaikan tangan kepada Jay, "Bye, hati-hati dijalan," kata Keisha.
"Mamah, Keisha pulang," teriak Keisha, sambil membuka pintu rumahnya.
"Anak mamah udah pulang, gimana tadi belajarnya sukses?" tanya Rita sambil memeluk Keisha.
"Sukses dong, mah," jawab Keisha.
"Yasudah kamu ganti baju dulu sana, habis itu makan yah," perintah Mamah nya.
"Siap, mah," kata Keisha.
Saat Keisha sedang makan, tiba-tiba ada seseorang yang mengetok pintu. tok tok tok
"Mah, perasaan Keisha ada yang ngetuk pintu," kata Keisha.
"Ia mamah juga rasa begitu," kata Rita.
"Coba biar Keisha yang buka," kata Keisha, sambil bangun untuk membuka pintu.
"Wait! Keisha, jangan biar mamah aja, kamu lanjutkan saja makannya yah," cegah Rita.
"O-oke," kata Keisha.
Beberapa menit kemudian.
"Mamah lama banget sih, buka pintu doang" batin Keisha.
Tanpa menunggu lama, Keisha langsung menemui Rita, "Mah, siapa yang datang," tanya Keisha, sambil jalan menuju pintu depan dan menemui mamahnya.
"Haii Keisha," kata seseorang itu.
"Loh Raja!" kata Keisha dengan terkejut.
"Iya aku, Raja" jelas Raja.
"Dia siapa?" tanya Rita kepada Keisha.
"Oh ini, dia pacar Keisha, mah," jawab Keisha, sambil tersenyum.
"Hai tante aku Raja, pacarnya Keisha," sapa Raja sambil bersalaman.
"Pa-pacar? Keisha, kok kamu nggak pernah bilang sama mamah kalau kamu punya pacar?" tanya Rita dengan heran.
"Hehehe maaf mah, tapi tadi Keisha, udah bilang kan," nyinyir Keisha.
"Iya deh, bisa aja anak mamah nih," kata mamahnya sambil mengelus kepala Keisha.
"Nak Raja, ayok masuk, nggak enak kalo diluar," perintah mamah Keisha.
"Iya tante," jawab Raja.
Saat duduk diruang makan, Raja menanyakan hal yang kocak kepada mamah keisha, "Tante sebelumnya saya boleh nanya nggak?" tanya Raja.
"Boleh mau nanya apa?" tanya Rita.
"Raja mau nanya apasih." batin Keisha.
"Tante ini Mamah nya Keisha atau bibinya ya?" tanya Raja, yang membuat orang tertawa.
Keisha tertawa dan menepuk jidat dirinya.
"Raja, pertanyaan lo kocak anjir, jelas-jelas ini mamah gw, gw dari tadi manggil dia mamah, lo masih gak denger, lo bolot atau gimana si?" tanya Keisha yang tak habis pikir.
"Iya saya Rita, mamah nya Keisha," jawab Rita kepada Raja.
"O-oh, maaf ya tante, soalnya saya nggak tahu," kata Raja, tersipu malu.
"Iya gapapa kok, santai aja," kata Rita.
"Sha udah sore juga, gw pamit pulang dulu yah, tante aku pamit," pamit Raja.
"Iyah hati-hati yah, jangan ngebut bawa motornya," kata Rita.
***
Malam tiba tepatnya jam 21.56 saat Keisha sedang dikamar dan sibuk menulis cerita untuk novelnya, tapi tiba-tiba Keisha mendengar suara keributan diruang tamu.
"Siapa yang ribut malem-malem gini?" tanya Keisha bingung.
Keisha keluar dari kamarnya, ia langsung terkejut karena melihat darah berceceran diruang tamu dengan vas bunga yang pecah, tetapi Keisha merasa bingung, karena disitu tidak ada siapapun.
"Mah, Mamah," teriak Keisha.
Rita yang masih tertidur langsung terbangun karena mendengar teriakan Keisha, Rita langsung menemui Keisha.
"Mamah," teriak Keisha dan langsung memeluk Rita.
"Keisha, ada apa ini?" tanya Rita.
"Keisha juga gak tahu Mah, tiba-tiba pas Keisha lagi nulis cerita, Keisha mendengar suara keributan diruang tamu, Keisha kira itu mamah sama papah yang ribut, maka dari itu Keisha langsung lari ke ruang tamu." kata Keisha.
"Papah kamu belum pulang Keisha, lagian buat apa juga mamah ribut sama papah," kata Rita.
"I-iya juga si Mah," kata Keisha.
"Tapi Keisha Mamah jadi bingung, ini yang berceceran darah siapa? Dan siapa yang memecahkan vas bunga?" tanya Rita, bingung.
"Itu yang Keisha takutin mah, Keisha takut kalo kita lagi diteror seseorang," kata Keisha.
"Keisha, istighfar nak, kita tidak boleh berprasangka buruk!" kata Rita.
"Keisha tau Mah, tapikan..." tiba-tiba Rita langsung memotong perkataan Keisha.
"Stttt... Keisha, jangan berpikir yang aneh-aneh, kita beresin ini dulu," kata Rita, sambil menempelkan jari telunjuknya ke mulut Keisha. Keisha hanya mengangguk ketakutan.
Setelah keduanya membereskan ruang tamu, mereka berdua kembali lagi ke kamarnya masing-masing. Keisha melanjutkan menulis cerita untuk novelnya karena ia tidak bisa tidur, pikirannya terus terganggu oleh kejadian tadi.
"Kalo kayak gini gw susah mikir, mana gak bisa tidur lagi, arghhh," katanya sambil melempar penanya ke depan pintu kamarnya.
Saat Keisha ingin mengambil penanya, seseorang mengetok pintu kamar Keisha. Tok tok tok
Keisha melotot dan menelan ludah karena ketakutan, ia perlahan-lahan membuka pintu, rambutnya ke depan semua karena ia tidak ingin melihat siapa yang datang.
Ternyata yang mengetok pintu kamar Keisha adalah Rita sambil membawa bantal, Rita teriak karena ketakutan melihat rambut Keisha yang panjang menutupi wajahnya.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa," teriak Rita.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa," teriak Keisha.
Keduanya saling berteriak karena ketakutan, Rita yang takut karena melihat rambut yang panjang yang menutupi wajah Keisha, sedangkan Keisha terkejut karena Rita berteriak.
"Siapa dirimu? Kenapa kamu ada dikamar anak saya?!" tanya Rita, sambil memukul-mukul Keisha memakai bantal, Rita yang masih tidak sadar bahwa itu adalah anaknya ia terus memukulinya.
"Aduhhh, sakit, cukup, argh," lirih Keisha.
"Siapa dirimu jawab?!" kata Rita yang terus memukulinya dengan bantal.
"Stoooppppp!" teriak Keisha.
"Keisha," kata Rita.
"Mamah sakit tahu, asal pukul aja," kata Keisha dengan marah.
"Maaf sayang mamah gak tau, kirain mamah itu bukan kamu, lagian rambut kamu menutupi wajah semua, jadi mamah kira itu.." kata Rita.
"Itu apa, itu hantu!" kata Keisha, kesal.
"Hehe, iya," nyinyir Rita.
"Terus mamah, ngapain malam-malam ke kamar Keisha? Bawa-bawa bantal lagi," tanya Keisha.
"Mamah, mau ikut tidur dikamar kamu," jawab Rita.
"What?!" kaget Keisha.
"Boleh ya," mohon Rita.
"Boleh aja sih, tapi..." Keisha yang belum menyelesaikan perkataannya tiba-tiba Rita langsung memeluknya.
"Yeay anak Mamah emang baik, nggak sia-sia deh mamah melahirkan kamu," kata Rita dengan bangga dan mencium putrinya.
Jam 00.45 disaat mereka sedang tertidur, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di Samping tempat tidur mereka.
"Huaaaaa, ngantuk, jam berapa si ini," tanya Rita sambil mengangkat kedua tangannya, Rita yang tidak sadar bahwa disampingnya ada seseorang, entah itu siapa.
Tiba-tiba orang itu menjawab, "Jam 00.47," jawab orang itu.
"Oooooh, baru jam segitu," kata Rita.
"Hah, siapa dirimu?!" tanya Rita dengan kaget.
"Kenapa Mah..." sahut Keisha, dengan mata terpejam.
"Keisha bangun Keisha," kata Rita, sambil menggoyang-goyangkan putrinya yang masih tertidur.
"Apa si mah..." lirih Keisha.
"Lihat itu," lirih Rita sambil menunjukkan ke arah orang itu.
"Papah," kata Keisha, lalu memeluknya.
"Hah Papah?" kata Rita, yang tak habis pikir.
"Ini Papah, Mah," jelas Keisha.
Rita mengucekkan kedua matanya, dan ternyata benar, seseorang itu adalah Farhan suaminya.
Farhan bertanya, "Kenapa kaget ya?" Dengan menelisik wajahnya.
"Farhaaaaaannnnnnnnnnn, kenapa kamu nggak bilang dari tadi kalo itu kamu!" teriak Rita, dengan mata melotot.
"Sengaja," nyinyir Farhan.
"Yeuuuu dasar," kata Rita, kesal.
Farhan terus menatap Rita dengan senyumannya.
"Kamu kalo marah lucu ya," kata Farhan.
Rita hanya membulatkan kedua matanya.
"Pah, papah tahu nggak?" tanya Keisha.
"Nggak, kan kamu belum ngasi tahu Papah," jawab nya sambil tersenyum.
"Jadi gini Pah..." Keisha, belum melanjutkan perkataan nya tiba-tiba langsung dipotong dengan perkataan ayahnya. "Udah nanti aja ngasi tahu nya besok, sekarang kamu tidur lagi, ini udah malam banget," kata Farhan.
"Berarti sekarang mamah tidur dikamar mamah ya, kan udah ada papah, jadi nggak usah takut lagi, iyakan Pah," kata Keisha sambil mengedipkan sebelah matanya.
***
Pagi pukul 06.30 disaat semuanya sedang sarapan, tiba-tiba Jay datang.
"Keisha..." teriaknya, sambil mendorong pintu rumah Keisha.
Semua orang terkejut, "Siapa dia Keisha?" tanya Farhan.
"Jay," batin Keisha.
"Keisha, papah nanya loh," ulang Farhan.
Keisha masih terpaku, memikirkan kenapa Jay pagi-pagi datang ke rumahnya. "Apakah dia mau mengajakku berangkat bareng?" pikirnya.
Tapi tiba-tiba, Rita menyadarkannya, "Keisha, Hellow."
"Ha, i-iya pah," kata Keisha gugup.
Farhan kebingungan "Iya maksudnya? Papah nanya dia siapa Keisha, kenapa kamu jawab iya?!"
"I-iya maksud Keisha dia teman Keisha pah," kata Keisha.
Keisha berdiri dan berbisik kepada Jay, "Jay lo ngapain ke siniiii,"
Keisha menarik tangan Jay dan mengajaknya keluar, "Ayok ikut gw,"
"Keisha mau kemana? hey" tanya Farhan.
"Bentar Pah.." jawab Keisha.
Saat diluar, Keisha bertanya kepada Jay. "Lo ngapain pagi-pagi ke rumah gw?!" tanya Keisha.
"Keisha gw mau bicara sama lo! kali ini penting banget!" jawab jay dengan wajah yang serius.
"Ya kan bisa disekolah," kata Keisha, kesal.
"Tapiii Keisha..." kata Jay.
"Nggak ada tapi tapian, sekarang lo berangkat ke sekolah, nanti kita bicara disana!" kata Keisha. Jay hanya terdiam dan menatapnya.
"Jay cepat sana!" perintah Keisha.
"Kita berangkat bareng," cetus Jay.
"Ha, berangkat bareng? Nggak, nggak, gw bakalan berangkat sama nyokap gw, udah sekarang lo sana berangkat!" kata Keisha.
"Oke kalo gitu, sampai ketemu disekolah bawel," kata Jay sambil melambaikan tangannya.
Keisha melempar sepatu ke Jay sambil berkata, "Enak aja lo, gw nggak bawel ya!"
"Nggak kena wlee," ejek Jay kepada Keisha.
Keisha masuk lagi ke dalam rumahnya dan melanjutkan makannya.
"Keisha siapa tadi?" tanya Farhan.
"Dia Jay, teman sekolah Keisha," jawab Keisha.
"Terus sekarang dia kemana?" tanya Farhan.
"Udah pergi," jawab Keisha, dengan santai.
"Lah cepat banget, kenapa nggak kamu ajak makan dulu bareng kita," kata Farhan.
"Karena Keisha usir Pah," sahut Rita.
"Kenapa kamu usir Keisha?" tanya Farhan.
Keisha tidak menjawab pertanyaan Farhan, ia langsung keluar dan lari, sambil berkata,
"Keisha pergi dulu Pah, Mah."
"Gadis yang aneh," kata Rita, yang tak habis pikir.
"Aneh-aneh gitu dia anakmu kan Mah," kata Farhan.
"Termasuk putrimu juga," kata Rita.
***
Keisha terus berlari ke sekolah, sesampainya disana, "Huftttt engap juga ternyata lari-lari," kata Keisha.
"Heyy, kenapa you lari-lari?" tanya Jay.
"Berisik lo, cepetan mau bicara apa?" tanya Keisha tergesa-gesa.
"You diajak berangkat bareng I tapi you malah nolak, dan akhirnya you harus lari-lari kan, dan katanya you mau berangkat sama nyokap, eh nyatanya you jalan, hahaha..." ejek Jay.
Keisha mendorong Jay dan berkata, "Minggir, berisik lo, yuyayuyu,"
Jay menahan tangan Keisha, "Tunggu, gw mau bicara sama lo!" kata Jay serius.
"Yeu gajelas lo, tadi gw tanya tapi lo malah ngajak bercanda!" kata Keisha, kesal.
"Ya maap," kata Jay.
"Kita mau bicara dimana?" tanya Keisha.
"Dihotel!" jawab Jay.
"Gila lo, yang bener! Gw serius nanya!" kata Keisha.
"Gw juga serius jawab!" kata Jay, dengan santai.
Keisha membulatkan kedua matanya, "Malas menanggapi, lepasin tangan gw, bicara sono sama yang lain!" katanya dengan kesal.
"Kita bicara dikantin," kata Jay.
"Dari tadi ke," kata Keisha.
"Yaudah yok," ajak Jay.
"Kemana?" tanya Keisha.
"Ke kantin lah Sha," jawab Jay.
"Ohhhhh," kata Keisha.
"Apa? Nanya lagi gue jitak lo!" kata Jay.
"Nggak kok nggak nanya," kata Keisha.
"Nyaut mulu lo dari tadi!" kata Jay.
*Sesampainya dikantin
"Jadi lo mau bicara apa?" tanya Keisha.
Jay cerita, "Jadi semalam itu tepatnya pukul 21.56 pas gw lagi asik-asiknya main game dikamar, tiba-tiba diruang tamu ada suara keributan tapi pas gw keluar dan turun dari tangga untuk mengecek siapa yang ribut, ternyata nggak ada siapa-siapa, seorang pun nggak ada Sha, terus yang anehnya yang bener-bener bikin gw bingung itu ada ceceran darah dan ruang tamu nya berantakan, kaya habis ada tragedi pembunuhan gitu, dan gue nemuin surat, dan suratnya itu berisi Gw Keisha."
"Gila lo, yakali itu gw!" kata Keisha, dengan judes.
"Santai dulu bisa nggak, Sha?" tanya Jay dengan sedikit kesal.
"Eh bentar, tapi cerita lo itu sama kaya kejadian dirumah gw waktu semalam, dan waktu, sama tempat kejadian nya juga sama," kata Keisha.
"Serius lo?" tanya Jay dengan terkejut.
"Iya gw serius, tapi gw nggak nemuin surat kaya lo!" kata Keisha.
Saat mereka berdua sedang serius bercerita tiba-tiba Mutia datang.
"Haii guys, kalian lagi bicara apa sih? Kayaknya serius banget," kata Mutia.
"Ini Mut kita lagi membicarakan tentang ke.." tiba-tiba mulut Keisha dibungkam oleh tangan Jay.
"Nggak! Kita tidak membicarakan apa-apa kok, tadi kita cuman bicara tentang pelajaran aja," kata Jay, berusaha menyembunyikannya.
"Apan si lo, pake ngebungkam mulut gw segala!" kata Keisha, dan melepaskan tangan Jay dari mulutnya.
"Lo goblok banget si Keisha..." batin Jay.
"Gw jadi penasaran sama mereka berdua," batin Mutia.
"Gw jadi curiga, kenapa Jay membungkam mulut gw ya, disaat gue mau ceritain semuanya ke Mutia apa yang gw bicarakan sama Jay tadi, apa Jay nggak mau kalo Mutia tahu semuanya? Tapi kenapa?" batin Keisha.
"Yaudah Mut, kita ke kelas dulu ya," kata Keisha, dan menarik tangan Jay.
"Ayo ikut gw!" kata Keisha sambil jalan menarik tangan Jay.
"Pelan-pelan jalannya, lagian mau kemana si?" tanya Jay.
Keisha terhenti, disaat Jay berkata.
"Gw mau nanya sama lo, kenapa lo ngebungkam mulut gw disaat gw mau ngasih tahu ke Mutia apa yang kita bicarakan tadi?!" tanya Keisha dengan heran.
"Lo seharusnya mikir dong Sha, sebelum bertindak!" kata Jay.
"Ma-maksudnya?" tanya Keisha, yang tidak paham apa yang dimaksud dengan perkataan Jay.
"Coba lo bayangin, gimana kalo dibalik semua itu adalah perbuatan Mutia!" kata Jay.
"Lo dah gila ya?! Ya nggak mungkinlah, masa iya Mutia ngelakuin kayak gitu sama temannya sendiri?!" kata Keisha.
"Teman bisa jadi musuh!" ketus Jay, lalu pergi meninggalkan Keisha.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!