NovelToon NovelToon

Cinta Di Balik Kesunyian

Bab 1 : perjodohan paksa

Setelah kecelakaan itu Rylia harus melanjutkan hidupnya. kehidupan yang tidak pernah Rylia bayangkan, kehidupan bak neraka.

Setiap hari hanya penyiksaan dan rasa sakit yang ia rasakan.Perjodohan paksa yang dilakukan sang bibi membuat Rylia terjebak dalam jeruji besi, bukan hanya secara fiksi tapi secara batin Rylia sudah tidak kuat.

Sudah dua tahun berlalu tapi Jehan tidak pernah berubah. Laki-laki yang telah menjadi suaminya itu selalu saja membenci nya tanpa alasan yang jelas.

"Dari mana kamu?" Tanya Jehan. Pria itu tengah duduk di sofa empuk nya sambil menonton televisi, matanya teralih saat melihat Rylia yang baru saja pulang. "Kamu tidak lihat sekarang jam berapa?"

Rylia melirik kearah jam didinding yang menunjukkan pukul enam malam.

Wanita itu segera mengeluarkan ponselnya, dia mengetik sesuatu lalu menunjukkannya,

Maaf, aku tidak sempat izin. Hari ini teman dekatku menikah jadi aku harus datang ke pernikahan nya.

Jehan beranjak dari tempat duduk, Pria itu segera menghampiri Rylia. Sementara wanita itu segera melangkah memundur ketakutan. Tatapan tajamnya membuat Rylia merasa takut.

Lalu dengan kasarnya, Jehan mencengkram erat pipi Rylia.

"Sudah berapa kali saya harus bilang?? jangan keluar rumah tanpa seizin saya apalagi semalam ini. Kenapa kamu tidak pernah patuh?" Serkas nya dengan penuh penekanan.

Rylia memejamkan matanya, dia ketakutan, nafas memburu tak karuan hingga membuat nya terjatuh lemas.

Jehan berdecak kagum, ia mengangumi akting Rylia yang begitu Amazing.

"Bagus, Sangat Bagus. Memang itu kan yang bisa kamu lakukan, bersikap lemah dan meminta belas kasihan. Seperti apa yang kamu lakukan pada kedua orangtua saya "Serunya,

"Hebat kamu Rylia, tapi sayang nya saya tidak bodoh saya bukan orang bodoh yang bisa kamu tipu begitu saja."

Jehan mensejajarkan dirinya dengan Rylia, dia kembali mencengkram erat pipi nya dan berkata. "Andai kamu tidak datang dalam hidup saya. Mungkin saya tidak perlu melakukan ini. Saya akan menikah dengan perempuan lain dan tidak menikah dengan perempuan BISU sepertimu" Ujarnya.

Jehan menepis wajahnya. Pria itu beranjak dari tempatnya, ia mengambil sesuatu dari atas meja lalu dilemparkan ke Rylia begitu saja.

"Cepat ganti pakaianmu. Kita akan pergi ke acara collega.. Ingat jangan gunakan bahasa isyaratmu didepan publik, cukup diam dan tersenyum. MENGERTI?!"

Rylia sungguh ketakutan, gadis itu hanya dapat mengangguk pelan tanpa berani menatapnya. Perlahan, Rylia meneteskan air matanya.

*Flashback*

"Kenalkan dia Rylia. Dia perempuan yang Ayah ceritakan Jehan. Dia akan menjadi istrimu." Ucap Candra Brawijaya.

Jehan menatap datar Rylia yang tengah tersenyum itu. Setelah makan malam selesai, pria itu langsung menarik Rylia untuk ikut bersamanya.

Dia menarik paksa Rylia hingga kehalaman belakang.

"Dengar baik-baik saya tidak mau dijodohkan dengan kamu. Bagaimana caranya kamu harus membatalkan rencana ini. Kamu paham kan?"

Perempuan itu merasa bingung,

"Bukankah tadi kamu setuju?" Rylia menunjukkan pesan diponsel itu pada Jehan

"Tidak..!! Saya tidak setuju. Pokoknya saya tidak mau menikah dengan perempuan BISU seperti kamu."

Rylia kembali mengetik sesuatu pada ponselnyaya.

"Kalau begitu aku juga tidak bisa."

Bugh..

Jehan tiba-tiba membenturkan tubuh Rylia ke tembok dengan keras. Tatapannya berubah tajam, penuh intensitas. Rylia terkejut, napasnya terhenti sejenak. Semua terjadi begitu cepat, tanpa peringatan.

"Apa yang kamu inginkan, sebenarnya?" Jehan bertanya dengan nada merendahkan. "Kamu ingin saya menikahi kamu? Wanita bisu seperti kamu? Apakah kamu tidak sadar bahwa kamu tidak pantas untuk saya?

"Saya tahu kamu hanya mengincar uang. Saya akan memberikannya, tapi berhentilah berpura-pura."

PLAKK!!!

Rylia marah, matanya berapi. Dengan cepat, dia menampar Jehan dan mendorongnya. Lalu, dia mengetik sesuatu di ponsel dan menunjukkannya kepada Jehan.

"Tidak perlu berkata seperti itu," tulisnya. "Aku membatalkan perjodohan ini."

Dengan langkah teguh, Rylia berbalik dan pergi, meninggalkan Jehan yang terkejut.

Namun, seperti nasib yang tak terhindarkan, pernikahan Jehan dan Rylia tetap terwujud, meskipun keduanya berusaha menentangnya. Keinginan keluarga mereka begitu kuat, tak terkalahkan.

Bab 2 : Mulai berani

Tiba-tiba, seseorang menjerit dengan suara penuh rasa sakit. Semua orang langsung menoleh kearah suara tersebut.

Jehan juga berlari ke arah nya.

Seorang wanita kita tengah disadar dengan pisau tepat dileher nya.

"Mundur atau akan aku bunuh, wanita ini"

Ancaman itu membuat semua orang melangkah mundur. Wajah penuh ketakutan dari wanita itu terlihat begitu jelas.

Rylia memejamkan matanya. Apa yang diharapkan, dia hanya wanita bisu dan miskin. Wanita itu pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.

Jehan melangkah maju, mata tajam. "Singkirkan pisaumu, atau kamu akan tahu akibatnya!" Pria bertopi hitam itu menantang.

"Aku tidak takut. Melangkah lagi, aku bunuh istrimu!" Tamu-tamu terkejut, baru saja Jehan mengumumkan istrinya tidak hadir, kini wanita itu disebut istrinya.

"Apa ini kita tidak salah dengar."

"___ Hah, ini benaran___"

"Jahat sekali pak Jehan, mengapa dia tidak mengangakui istrinya."

"......."

"Pantas disembunyikan. Istrinya bisu."

Bisik-bisik para tamu.

Wajah Jehan memerah marah. "Hahahaha! Apa yang membuatmu marah? Malu karena rahasia istrimu terbongkar?" katanya dengan nada menantang.

BUGHH!!

Jehan marah, dia mengambil celah saat pria itu lengah. Dia menendang pria itu hingga tersungkur. Lalu, dia cepat menarik Rylia, mencegahnya jatuh.

Seketika itu juga, tim keamanan datang dan mengamankan pria yang terjatuh, mengakhiri kekacauan.

"Dengan suara serak penuh amarah, pria bertopi hitam berteriak, "Jehan, ingatlah! Aku tidak akan berhenti sampai kau hancur!" Lalu, dia dibawa pergi oleh petugas keamanan.

"Kamu baik-baik saja. Apa ada yang terluka. katakan!!"

"...... "

"Kemari biar saya lihat."

Jehan memeriksa tubuh Rylia dengan cermat, dari wajah hingga kaki, tanpa terlewatkan. Rylia terdiam, membeku, bertanya-tanya apakah pria di hadapannya benar-benar Jehan Brawijaya.

"Astaga, apa ini..?"

Jehan mendapati tumit Rylia yang terluka.

"Tumitmu terluka. Apa karena pria tadi?"

"........"

"...Tunggu disini akan saya beri pelajaran dia...."

Jehan hendak melangkah pergi, namun Rylia menahan tangan nya. Wanita itu mengeleng.

Rylia meraih tas nya diatas meja lalu mengetik sesuatu di hape nya.

Aku terluka karena heelsnya

Tenanglah. kamu tidak lihat semua orang menatap kita...?

Jehan terdiam lalu melihat sekitarnya. Benar..!! semua mata sedang tertuju padanya.

Tak ingin berlama-lama lagi Jehan segera mengendong Rylia ala bridal style. Pria itu mengendong nya hingga ke mobil yang terparkir dibasment.

Perlahan Jehan meletakkan tubuh mungil Rylia.

"Ulurkan kakinya." Ucapannya. Rylia hanya menurut lalu mengeluarkan kakinya.

Jehan mengecek luka dikakinya, pria itu menatap sejenak sebelum akhirnya beranjak untuk mengambil sesuatu dibelakang mobilnya.... Pria itu kembali dengan kotak p3k ditangannya.

"Saya tidak suka kamu membantah... tadi saya sudah bilang jangan kemana-mana tetap disamping saya. Tapi, kenapa kamu tidak mendengarkan jika sudah begini siapa yang repot." Ujarnya sambil mengobati kaki Rylia.

Sebenarnya pria itu khawatir tapi ia terlalu gengsi mengatakan hingga pada akhirnya dia hanya bisa memarahi Rylia.

"Semua orang sudah tahu siapa kamu...Dan karena itu pasti akan banyak masalah lagi yang akan datang. Apa tidak cukup membuat kehidupan saya hancur dengan menikahi kamu."

Rylia terdiam mendengar perkataan Jehan. Mengapa pria ini selalu menyalahkannya. Selama dua tahun ia selalu menuruti kemauannya tapi kenapa?.... Kenapa selalu dirinya yang disalahkan.

Wanita itu marah, dia segera menarik kakinya. Menatap tajam Jehan.

Jari jemari tangan nya perlahan berkutik, seolah mengatakan sesuatu dengan mata berkaca-kaca nya

Kamu menyalahkan aku atas semuanya lalu aku harus menyalakan siapa?... HACUR??! HANCUR KATAMU?? kamu pikir hanya kehidupanmu saja yang hancur????....]

[Dasar baj*Ngan!!".. Ujar Rylia dengan bahasa isyarat nya.

Jehan terdiam bingung, ia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan Rylia.

"Tunggu!!...Apa kamu mengumpat saya?" Hardiknya menyadari ekspresi marah diwajah Rylia.

Tak menjawab, wanita itu mendorong tubuh suaminya lalu melangkah pergi meninggalkannya begitu saja. Sungguh, Rylia sangat marah.

•••

Rylia sampai dirumah lebih dulu, wanita itu langsung ke dapur, dia mengambil sepiring nasi dan beberapa lauk yang sudah ia panas nya. Entah mengapa ketika marah makan satu-satunya hal yang membuatnya sedikit tenang.

Bersamaan dengan itu Jehan datang, pria itu langsung menghampiri sang istri yang berada di meja makan. Dia sedikit menghela nafas sebelum akhirnya berkata,

"Bukannya kamu sudah makan tadi? Kenapa kamu makan lagi?" Ujarnya. Rylia hanya melirik nya sebentar lalu kembali menyendok makanan nya.

"....."

"Baiklah tidak perlu dijawab. Sekarang bagaimana kamu akan menyelesaikan masalah ini? Semua orang sudah tahu kamu. Saya tidak mau tercap sebagai orang jahat karena menyembunyikan istrinya."

"......"

"Kamu mengerti maksudnya saya, jadi buatlah klarifikasi besok. Bilang pada media bahwa kamu sendiri yang malu dan tidak pantas."

Perkataan itu membuat Rylia mengehentikan makanan. Wanita itu mendongkak melihat pria di hadapannya.

Diraih ponsel itu disampingnya. Wanita itu mulai mengetik sesuatu.

Terserah. Aku sudah lelah, kamu selalu seenaknya.]

Rylia beranjak dari tempatnya setelah menunjukkan pesan tersebut. Dia menaruh piring kotor didapur lalu langsung pergi memasuki kamar.

Sementara Jehan berdecak kagum, seperti Rylia mulai berani padanya.

Bab 3 : Dia milikku dan selamanya akan jadi milikku

Keluarga Brawijaya memang cukup terkenal. Kekayaan mereka ditaksir mencapai terliunan dalam setahun. Bukan hanya bergerak di properti saja, Brawijaya juga memiliki banyak perusahaan dibidang industri itu sebabnya mereka cukup terkenal.

•••

Konflik yang terjadi semalam tentu langsung menjadi booming dikalangan masyarakat, terutama di perusahaan Brawijaya. Mereka tidak menyangka jika putra tunggal Brawijaya begitu kejam hingga tak mengakui istri nya hanya karena dia bisu.

Seperti dugaan Jehan, dia langsung menjadi topik hangat. Siang itu Candra terpaksa harus kembali dari Amerika untuk memberikan klarifikasi sekaligus menjelaskan apa yang terjadi.

"Kami sangat meminta maaf karena kerisauan yang terjadi tapi perlu kalian ketahui bahwa putra saya, Jehan tidak menyembunyikan Rylia karena malu dengan istrinya tetapi itu semua terjadi atas kesepakatan bersama, bukankah begitu Rylia?" Jelas Candra

Rylia mengangguk, dia memulai memainkan jari tangan.

Benar, aku juga sendiri yang menginginkan nya. Aku terlalu malu dan takut akan mempermalukan nya. Karena aku tidak bisa bicara.

#penerjemah, menerjemahkan nya

Jehan tidak seperti yang dibicarakan, dia sangat baik denganku. Meskipun terkadang ada hal yang tidak aku mengerti tetapi dia selalu memberikan yang terbaik untukku

Tutur Rylia kembali. Jehan terdiam dengan apa yang baru saja didengarnya. Dia menatap Rylia yang kini tengah berbicara.

Mengapa dia sangat patuh, pikir Jehan saat itu.

Terimakasih atas perhatiannya, tapi kalian tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja.

•••

Acara klarifikasi itu berakhir begitu saja, kesalah paham ini selesai dengan klarifikasi yang Rylia berikan.

"ikut saya," Jehan menarik tangan Rylia.

Pria itu membawanya ke sebuah ruangan yang diyakini hanya mereka berdua disana. Jehan menatap Rylia dengan tatapan tajamnya.

"Apa maksud semua tadi?"

"......"

"Pintar sekali kamu mengambil kesempatan. berpura-pura lemah didepan semua orang agar mendapatkan simpati mereka. kamu pikir saya bodoh? kamu sengaja melakukan itu untuk menjatuhkan saya bukan?" ujarn nya

Rylia mengetik sesuatu di ponsel, lalu menunjukkan nya pada Jehan.

”Aku sudah membantu tapi aku tetap salah dimatamu. Lalu apa yang baik dimatamu tentang aku”

”sudah lah lupakan aku tidak ingin berdebat. seterah kamu ingin berfikir seperti apa”

Lelah sudah Rylia lebih memilih untuk pergi meninggalkan Jehan. Jika mereka bicara pasti hanya penuduhan yang ia dengar, sampai kapanpun lelaki itu seperti nya tidak akan percaya.

"Rylia" Candra memanggil menantunya, saat melihat nya.

Pria tua itu menghampiri nya, "Boleh Ayah bicarakan denganmu?"

Rylia mengangguk.

"Maafkan Ayah sudah membuatmu terjebak dalam situasi seperti ini, sekarang Ayah serahkan semua padamu. Jika kamu ingin berpisah dengan Jehan...Ayah akan mendukung, Ayah tidak akan marah." Ucapannya

Candra amat merasa bersalah, selama dua tahun dirinya selalu mengawasi mereka, tidak sedikitpun Jehan menyentuh Rylia atau memberikan kebahagiaan pada gadis ini. Setiap hari mungkin yang gadis ini rasakan seperti dipenjara.

Setiap kali dia berusaha untuk mendapatkan perhatian Jehan. Pria itu selalu saja bersikap dingin. Berkali-kali Rylia berusaha agar dapat diterima justru hanya perlakuan kasar yang ia terima dari Jehan.

Hingga titik ini Rylia tetap bersabar menghadapi Jehan.

Candra menitihkan air matanya.

"Kamu harus bahagia Rylia. sekarang kamu bisa lepaskan Jehan, dan hidup dengan bebas." ujarnya kembali.

Harus Rylia merasa senang mendengarnya tapi entah mengapa gadis itu justru merasa sedih. Pada awalnya ia memang sangat ingin melarikan diri dari keadaan ini tapi sejalan nya waktu itu membuat terbiasa

Jehan yang kasar, Jehan yang cuek atau bahkan semua perlakuan yang buruk padanya. entah mengapa sudah terbiasa, justru sekarang Rylia merasa takut jika sampai dia tidak bersamanya.

Dimana artinya dia akan kembali pada Om dan Tante nya. Yang pasti akan membuat hidupnya makin tersiksa bahkan lebih menyakitkan ketimbang ia bersama Jehan.

Perlu kalian ketahui bahwa alasan lain Rylia menerima perjodohan itu karena ia juga ingin melarikan diri dari rumah bagai neraka itu.

Rylia hanya diam, dia tidak bisa menjawab apapun sekarang.

Sementara ditempat yang sama Jehan mengepal kuat tangan, ia mendengar semua yang Candra katakan.

"Kenapa kau selalu ikut campur dalam hidupku? dulu kau sendiri ingin aku menikah dengannya dan sekarang kau juga menyuruh dia berpisah denganku?" Hardik Jehan yang kini berjalan menghampiri Candra.

Rylia menoleh, wajah tampan dengan rahang tegas itu kini berdiri disampingnya. Pria yang selama dua tahun terakhir ini membuat hidupnya menderita.

"......."

Jehan meraih tangan Rylia, dia menggenggam nya dengan erat sembari menatap tajam Candra.

"Dia milikku dan selamanya akan jadi milikku." Ujarnya dengan tegas, lalu Jehan menarik tangan Rylia untuk pergi mengikuti nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!