"assalamualaikum,Dania pulang ?ucap seorang gadis cantik ketika memasuki rumah.
"ibu,,,ibu?" panggil nya lagi karena tidak melihat siapa - siapa.
"bibi ibu mana?" tanya gadis kecil itu ketika dia berpapasan dengan pelayan yang telah bekerja di rumah ini.
"ibu ada di kamar non?" ucap pelayang yang bernama titik itu.
"kalau begitu Nia ke kamar dulu?" ucapnya lalu kaki kecil nya melangkah menuju kamar nya.
"kasian sekali nasib mu non?" ucap bibi titik yang menatap punggung Dania.
saat Nia ingin memutar ganggang pintu Nia mendengar isak tangis di dalam kamar nya dan dia tau siapa yang sedang menangis itu.
"ibu..?" panggil Dania,sehingga membuat sang ibu cepat -cepat menghapus air mata nya dan menoleh dengan sedikit senyum yang di paksakan.
"ibu?" panggil nya lagi.
"kamu sudah pulang nak?" tanya Freya yang langsung memeluk Dania.
"baru saja" ucap Dania
"bagaimana di sekolah tadi?" tanya Freya
"sama seperti hari kemarin" jawab Dania.
"kok sama dengan hari kemarin?" tanya Freya menaikan alis nya.
"karena pelajaran nya sama, teman yang sama dan,,," ucapan Dania terhenti kala mengingat orang yang selalu ingin dia gapai kasih sayang nya malah menjemput dan bermain dengan teman kelas nya.
"kenapa?" tanya freya mengelus rambut anak nya.
"tidak apa-apa"ucap nya tersenyum.
"ibu tau apa yang ingin kamu katakan, seandainya kamu menyerah ibu akan langsung membawa mu pergi ,ibu masih mampu membesarkan mu dari pada melihat mu seperti pengemis meminta kasih sayang dari ayah kandung mu?" ucap Lisa dalam hati tak terasa air mata nya mengalir sebelum Dania melihat nya cepat-cepat Freya menghapus air mata nya.
sedangkan di sebuah restoran tiga orang yang seperti keluarga bahagia sedang melakukan makan siang karena sekarang jam nya makan siang. .
"bagaimana di sekolah tadi?" tanya Abi pada gadis kecil yang bernama Sherin.
"Sherin senang sekolah disana teman-teman nya baik-baik semua,tapi ada salah satu teman kelas Sherin dia tidak ingin bermain dengan Sherin,bukan cuma Sherin tapi dengan mereka juga tidak.dia hanya bermain sama satu orang saja ?" kata Sherin menceritakan kegiatan nya di sekolah.
"Sherin tidak mengajak nya main?"tanya Abi lagi.
"Sherin mengajak nya main tapi dia tidak mau?" ucap Sherin lagi.
"nama nya siapa,kok mommy penasaran sama dia?" tanya Ambar
"kalau gak salah nama nya Nia ,,,,Nia Dania iya nama nya Dania?" kata Sherin dan itu sukses membuat Abi tersedak karena dia sedang minum.
"kamu kenapa mas?" tanya Ambar karena tiba-tiba Abi tersedak.
"tidak apa -apa aku cuma tidak hati-hati" elak nya padahal dia tersedak karena mendengar nama yang di sebut oleh Sherin tadi.
setelah itu tidak ada lagi obrolan,karena jam istrahat telah selesai akhir nya mereka menyudahi pertemuan mereka dan Abi mengantar ke dua orang itu pulang.
tapi Abi tidak tau bahwa ada sepasang mata yang telah melihat kelakuan mereka.
"kamu pasti akan menyesal Abi ". gumam orang itu. .
Sedangkan di rumah saat Freya menemani Dania untuk bermain Tiba-tiba dua orang datang menghampiri mereka.
"eyang,,Tante,,," panggil Dania berlari ingin memeluk mereka tapi mereka berteriak menyuruh nya berhenti.
"stop jangan mendekat!" kata ke dua orang itu yang mengangkat tangan nya
sehingga membuat dania memanyunkan bibir imut nya.
"kenapa sih Tante,eyang, Dania kan cuma ingin di peluk?" ucap nya memanyunkan bibir nya.
"tidak, ingat jangan panggil Tante panggil nona?" kata orang yang di panggil Tante yang bernama Amara.
"dan kamu jangan panggil eyang panggil nyonya,, ingat nyonya?" kata wanita paruh baya tapi masih terlihat cantik itu.
"tidak, eyang kan mama nya ayah dan Tante adik nya ayah dan Dania anak nya ayah, jadi kalian eyang dan Tante nya Dania bukan begitu?" kata Dania yang menjelaskan hubungan mereka
"tidak usah bacot pokok nya jangan panggil dengan sebutan itu kami tidak Sudi mengakui kamu !" ucap mama Abi tersebut yang di angguki oleh Amara.
Freya yang mendengar penolakan lagi membuat nya meneteskan air mata tapi cepat -cepat dia menghapus nya dan menghampiri Mertua dan ipar nya itu.
"selamat datang nyonya ?" ucap Freya
Yah,,, freya memanggil mertua nya nyonya karena dia pernah memanggil nya dengan panggilan mama tapi dia mendapat kan penolakan belum lagi hinaan dan cacian,maka dari itu dia tidak ingin memanggil mereka dengan sebutan itu dan dia tidak ingin memanggil nya.
kalau saja anak nya yang meminta untuk pergi dari sini sudah lama dia pergi dari rumah yang seperti di neraka ini. Bohong kalau dia tidak sakit hati dengan perlakuan suami nya apalagi setahun ini suaminya makin menjadi dan dia tau apa penyebab nya tapi dia tidak ingin bertanya selagi suaminya tidak melakukan kekerasan terhadap anak nya.
"eh Upik abu,,,kasih tau anak mu itu jangan dekat-dekat dengan kami!" ucap Amara.
"kenapa? kamu kan Tante nya wajar dia memanggil mu dengan sebutan Tante" kata Freya yang tidak ingin terlihat lemah sudah cukup dia ditindas selama ini.
"tidak Sudi aku mengakui nya"
" kalian tidak bisa pungkiri karena darah dania juga ngalir darah Ferdian" kata Freya yang membuat mertuanya meradang.
"tutup Mulut mu perempuan miskin!" ucap mertuanya
"jangan marahin ibu Dania" ucap Dania yang memarahi eyang nya.
"kalian sama saja dasar anak sama ibu sama-sama parasit!" kata mertua nya.
"eyang jangan suka marah-marah nanti eyang darah tinggi?" ucap Dania yang membuat Amara menjewer telinga Dania dan itu sukses membuat Freya murka.
"apa yang kamu lakukan!" tanya Freya yang melepaskan tangan Amara karena tidak seimbang Amara pun terjatuh.
"Amara" panggil mama Sintya yang membantu amara berdiri.
sedangkan Dania menangis karena Amara menjewer nya terlalu kencang.
"sudah jangan menangis, ibu di sini?" ucap nya yang mengelus telinga Dania yang terlihat memerah.
"dasar kurang ajar!" ucap mama Sintya yang langsung mendorong Freya.
"jangan dorong ibu nya Dania eyang?" ucap Dania yang sudah menangis
"stop memanggil ku dengan panggilan itu anak sialan!" bentak mama Sintya
"tidak usah membentak anak ku nyonya,anda tidak bisa pungkiri karena Dania memang cucu anda.
"tapi saya tidak Sudi mengakui anak yang terlahir dari rahim mu!"
"terus anak siapa yang anda akui, apakah anak model itu!" ucap Freya yang memang mengetahui suami dan kedua orang ini selalu bermain dan bahkan membawa nya kerumah megah mereka sedangkan dia dan anak nya di sembunyikan dari publik dan hanya orang-orang terdekat yang tau.
Yah,,selama 6 tahun ini Freya dan anak nya tidak di perkenalkan ke pada siapapun kecuali pada keluarga terdekat, kalau ada yang bertanya siapa Freya dan anak nya maka mereka akan menjawab dia adalah anak pembantu yang tinggal di rumah Abi dan abi pun menyetujui nya dan selama 6 tahun ini Meraka selalu rapi menyimpan rahasia itu.
mendengar ucapan dari Freya mama Sintya pun terdiam Lalu menatap wajah kecil Dania yang juga menatap nya dengan tatapan terluka.
"begitu benci nya kalian terhadap kami sehingga kebenaran pun kalian pungkiri, dia,,,dia cucu kalian walau sekuat tenaga kalian tolak tetap di dalam darah nya mengalir darah kalian, sehina itu kah wanita miskin di mata kalian!" ungkap freya yang langsung memeluk Dania.
"iya karena kamu, kakak saya tidak jadi menikah dengan kekasih nya dan karena kamu dan anak kamu kakak saya kehilangan kekasih yang sangat dia cintai semuanya karena kalian dan kamu anak sialan sekali lagi kamu memanggilku dengan sebutan Tante bukan cuman telingamu yang ku tarik tapi hidup mu akan ku buat sengsara!" kata nya dengan tatapan tajam sehingga apa yang keluar dari mulut Amara terekam jelas di otak kecil Dania.
"cukup!kamu bilang saya yang membuat kaka mu gagal menikah dan karena saya dia di tinggalkan oleh kekasih nya?" tanya Freya.
"tanya baik-baik ke pada Kakak mu nona Amara tang terhormat,kenapa dia mabuk dan melakukan perbuatan hina itu ke pada ku!" lanjut nya lagi.
Membuat ke dua orang itu terdiam dan langsung meninggalkan Freya dan juga Dania.
"apa kamu masih ingin tinggal bersama ayah?" entah kenapa Freya menanyakan itu kepada dania dan Dania pun mengangguk.
"kita akan berusaha bersama-sama kita buat ayah menyayangi kita?" ucap Freya yang masih memeluk Dania.
Jangan lupa like dan comen nya kakak² readers ❤️
setelah ke dua orang itu pergi Freya membawa Dania masuk ke dalam kamar karena sekarang waktu nya Dania tidur siang dan dia juga melakukan pekerjaan yang hanya dia dan satu orang yang tau.
setelah bekerja selama kurang lebih dari satu jam akhir nya Freya pun menyudahi nya.
Freya menatap Dania dan mengelus rambut Dania.
"kasian kamu nak, sampai kapan kamu akan terus berharap pada mereka yang tidak menganggap mu ada" gumam Freya lalu merebah kan tubuh nya.
Tidak terasa hari sudah sore dan Freya segera bangun tapi saat dia terbangun Freya tidak melihat Dania berada di samping nya.
sedangkan dari ruangan keluarga Dania sedang bermain sendiri dengan boneka nya, sehingga dia tidak menyadari seseorang telah berada di samping nya.
melihat Dania yang tidak seperti biasan nya membuat Abi menaikan sebelah alis nya, karena biasa nya kalau dia pulang Dania akan merengek dan meminta untuk di gendong atau menemani nya bermain.
Tapi bagus lah dia tidak pusing mencari alasan karena dia juga sekarang sedang capek.
Saat ingin masuk ke kamar nya dia melihat Freya yang juga keluar dari kamar nya, mereka saling memandang tapi seperti biasa Abi lah yang duluan membuang muka dan itu sudah hal biasa.
"sabar freya ini demi Dania, kamu harus kuat menghadapi suami dzalim mu itu" gumam nya lalu dia pun menutup pintu kamar nya.
selama 6 tahun ini Freya dan Abi tidak satu kamar mereka pisah kamar, Freya tidur bersama Dania sedangkan Abi tidur sendiri,karena Abi tidak akan pernah mau satu kamar dengan Freya.
dan selama 6 tahun itu juga Abi tidak pernah menyentuh Freya selain saat dia mabuk dulu,
Kalau ada yang bertanya bagai mana cara Abi memenuhi kebutuhan biologis nya secara dia adalah lelaki dewasa yang tidak akan tahan kalau tidak di salur kan. dan jawaban nya adalah Abi melakukan olah raga dan dengan itu dia bisa menghilangkan nafsu nya. Dia tidak ingin sembarangan menyentuh wanita yang bukan istri nya, tapi beda cerita dengan Freya walaupun mereka berstatus suami istri tapi Abi tidak ingin m nyentuh Freya entah apa sebab nya hanya dia dan author yang tau.
" kamu di sini ternyata?" ucap Freya yang menghampiri Dania.
"iya Dania sedang menunggu ayah pulang Bu" ucap Dania
"emang tadi Dania kemana?"
"Dania bermain sama moci "
"di mana?" .
"di sini"
"emang Dania tidak melihat ayah pulang?" tanya Freya yang mendapat kan gelengan dari Dania
"ayah sudah pulang dan sekarang berada di kamar nya" ucap Freya yang memberitahukan Dania,mendengar itu Dania langsung berlari menuju kamar ayah nya tanpa mengetuk pintu dania pun langsung masuk.
"ayah,,," panggil Dania yang ingin memeluk Abi, tapi Abi sedikit menggeser sehingga Dania hanya memeluk angin dan lagi-lagi Dania memanyun kan bibir nya.
"keluar dari kamar ku, siapa yang menyuruh mu masuk!" kata Abi datar tapi yang nama nya Dania dia tidak mendengar kan nya. .
"kenapa sih, ayah selalu menolak kalau Dania ingin memeluk ayah" ucap gadis kecil itu yang ingin duduk dari ranjang Abi tapi suara Abi menghentikan nya
"jangan duduk di situ,saya tidak ingin ada bekas mu di tempat tidur ku!" ucap nya yang menatap Dania tajam.
Tapi Dania tidak takut karena bukan kali ini Dania mendapat kan penolakan tapi sudah sering.
"iya baik lah Dania tidak duduk di situ, tapi ayah mau yah temani Dania main?" pinta Dania,tapi lagi-lagi Abi menolak nya.
"tidak, ajak ibu mu kalau ingin bermain, saya tidak ada waktu bermain dengan mu!" tolak Abi tapi Dania yang sedikit keras kepala tidak ingin menyerah.
"tapi Nia ingin main sama ayah" ucap nya lagi
"keluar, saya capek dan ingin istrahat!" ucap nya yang menahan emosi.
"tap,,i"
"keluar!" kata Abi menatap nya tajam
"baiklah, tapi besok ayah mau ya bermain Dangan Nia" ucap nya tapi belum juga beranjak. .
"keluar!" ucap Abi lagi sedikit menaikan suara nya.
"iya Dania keluar" ucap Dania memanyunkan bibir mungil nya
di saat Dania berbalik air mata nya jatuh dan dia cepat-cepat menghapus nya bohong kau dia tidak sakit hati mendapatkan penolakan lagi dan lagi dia cuma seorang anak kecil yang ingin mendapatkan perhatian dari ayah nya apa itu salah. dan semua itu di lihat oleh Freya karena tidak ingin Dania melihat nya buru-buru Freya meninggalkan tempat itu dan bersembunyi di balik tembok
"menyerah lah nak,tempat kita memang bukan di sini walaupun ibu mencintai ayah mu tapi ibu juga lelah berjuang sendiri, ibu bertahan hanya untuk mu demi kamu". Gumamnya yang memegang dada nya .dia tidak kuat melihat Dania di perlakukan seperti ini oleh ayah kandung nya.
jangan lupa like dan comen nya kakak² readers ❤️
sejak saat itu Dania tidak henti-hentinya menarik perhatian Abi ada saja tingkah nya yang membuat abi marah,tapi dia tetap melakukan nya hingga dua bulan telah berlalu saat menunggu jemputan, Dania tidak sengaja melihat seseorang yang ingin sekali dia peluk.
sedang mengendong seorang yang dia kenal dan di samping nya ada wanita dewasa yang Dania tau itu adalah ibu orang itu.
tiba-tiba air mata nya terjatuh dan kala melihat mereka, di bilang iri dia sangat iri karena dia tidak pernah di perlakukan seperti itu jangan kan di gendong dan tersenyum seperti itu memeluk nya ataupun hanya sekedar menegur nya saja tidak pernah dia rasakan.
Saat mereka mendekat ke arah Dania,Dania langsung menghapus air mata nya dan menoleh kan wajah nya ke samping hati kecil nya tidak kuat melihat itu.
Saat Dania tidak ingin melihat mereka tiba-tiba seseorang memanggil nama nya
sehingga membuat langkah orang itu berhenti.
"Dania kamu belum pulang?" tanya teman kelas nya yang bernama Sasa
"belum ini sedang tunggu" ucap nya.
"ikut aku saja, biar aku antar sama papa aku iyakan pah?" kata Sasa lalu menanyakan papa nya.
"iya mari om antar sekalian?" kata papa nya Sasa lembut.
"tidak usah om? Dania tunggu jemputan saja". tolak Dania halus, karena Dania tidak mau maka sasa pun menyerah dan meninggalkan Dania.
"kenapa?" tanya Ambar melihat Abi berdiri diam.
"tidak apa-apa?" ucap nya.
"om,itu teman yang Sherin ceritakan kemarin, turun kan Sherin, Sherin ingin mengajak nya pulang sama kita?" ucap Sherin yang langsung turun dan mendekat ke arah Dania
"halo Dania, apa kamu belum di jemput?" tanya Sherin yang sudah berada di hadapan Dania.
"iya!" jawab Dania datar
"ikut aku saja,aku akan antar kamu pulang?" ucap nya lagi yang membuat Dania menatap nya intens. .
"tidak perlu!" ucap Dania singkat.
"om, boleh ya Dania ikut kita?" tanya Sherin yang meminta persetujuan dari Abi.
Yah,,,orang yang menggendong Sherin tadi adalah Abi.
Abi tidak menjawab nya malah dia menatap Sherin.
dan itu terlihat jelas di mata Dania,
Dania menyunggingkan senyum tipis nya melihat reaksi sang ayah.
"Sherin ayok, kita pulang om Aby sedang sibuk dan masih banyak pekerjaan" ucap ambar yang memanggil Sherin.
saat Sherin ingin mencoba mengajak Dania, tiba-tiba mobil jemputan Dania telah tiba dan Dania langsung meninggalkan mereka tanpa berpamitan.
Melihat tingkah Dania yang tidak seperti di rumah, Abi mengangkat sebelah alis nya lalu melihat ke arah punggung Dania yang sudah menaiki mobil tapi tatapan nya bertemu dengan tatapan Dania saat mobil melewati mereka.
"ayo mas,aku sudah di tunggu sama para kru karna sebentar lagi ada pemotretan".kata Ambar dan setelah itu mereka meninggalkan Area sekolah.
"assalamualaikum Dania pulang?" ucap Dania seperti biasa nya.
"jangan teriak-teriak nanti suaramu akan hilang" tegur Freya yang di tertawakan sama Dania.
lalu Freya membawa Dania mengganti pakaian nya.
"ibu,, jadi nanti malam kita ke tempat permainan" ucap Dania yang di angguki oleh Freya.
"Jadi dong? kita akan menghabiskan waktu berdua,karena ini adalah hari spesial mu apapun yang kamu ingin kan insya Allah ibu akan mengabulkan nya.
hingga tak terasa waktu bergulir begitu cepat,
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam dan mereka telah bersiap-siap untuk berangkat ke tempat yang mereka ingin kan.
Setelah sampai di tempat tujuan freya dan Dania pun langsung memesan tiket lalu bermain sepuas nya. tapi saat mereka ingin menaiki satu permainan langkah mereka terhenti kala mereka melihat orang yang sangat mereka kenali menaiki permainan yang sama dengan mereka.
"aya ibu kita naik" ucap Dania tegar dan merekapun menaiki permainan yang sama.
jangan lupa like dan comen nya kakak² readers ❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!