Sepulang sekolah Dion selalu masuk kamar ia tidak akan keluar sampai sore hari ,tidak ada yang berani menegur apalagi sekedar menyapa karena dia tidak mau mengganggu dan diganggu ketika sedang sendiri .
"Sudahlah ma ,biarkan Dion memang seperti itu kan lebih baik mama bikinin papa minum ,"Ucap Rama yang sedang membaca koran diteras depan rumah .
Dita merasa kesal melihat anak lelakinya yang terlalu serius dan terkesan cuek dan dingin ia merasa ada yang aneh sejak Dini menginjak diusia remajanya .
"Ini minumannya ,mama masuk kamar dulu ya pa ,"ucap Dita meletakkan minumnya dimeja ."Temani papa dulu dong ,ma sini duduk sini ,"sahut Rama meletakkan koran dimeja kemudian mendudukan Dita dipangkuannya .
Dita terkejut dirinya ditarik oleh suaminya dan duduk dipangkuannya ."Papa ,selalu begitu sebel banget ,"ucap Dita kesal terhadap suaminya yang tiba-tiba menariknya .
"Mama kenapa cemberut katakan pada suamimu ini Hmm,"ucap Rama mencium pipi Dita membuat Dita berdecak ."Mama tidak apa-apa ,cuma sedang tidak mood saja ," jawab Dita malas .
"Mikirin apa sih sayang ?" tanya Rama memeluk Dita dari samping ."Mama tuh merasa Dion berubah semenjak menginjak remaja ,Dia tidak seceria waktu masih kecil ,papa ngerasain gak sih ?"Curhat Dita kepada suaminya.
"Perasaan mama saja ,Dion bukan anak kecil lagi dan dia juga punya pemikiran yang lebih luas didunia remaja ,"sahut Rama gemas dengan istrinya yang sejak dulu memang ceria dan selalu apa adanya .
Dita merasa jawaban suaminya tidak sesuai ekspektasinya pergi meninggalkan suaminya sendirian sedang menertawakan dirinya .
" Kenapa papa tertawa sendirian sampai terdengar loh pa dikamar aku ," ucap Dian datang karena merasa terganggu dengan suara tawa papanya ."Papa menertawakan mamamu yang lucu itu ,"jawab Rama tertawa mengingat istrinya ."Papa bkin mama baper pasti iya kan ?" tanya Dian duduk dikursi samping Rama .
"Mamamu saja yang merasa kesal hanya gara-gara Kakakmu cuek ," sahut Rama menghentikan tawanya melihat putrinya duduk disampingnya ."Memang kak Dion orangnya begitu dari sananya ,"balas Dian mengalihkan pandangannya .
"Memangnya tadi kamu sedang apa kok sampai keluar rumah ?" tanya Rama ."Aku sedang tidur pa ,ngantuk banget pulang sekolah pengen tidur ,"jawab Dian masih menguap .
"Sana tidur lagi papa sudah tidak tertawa karena sudah habis bahan ceritanya ," sahut Rama ."Mana bisa tidur lagi aku sudah lama tidurnya ,nanti malam tidur lagi ,"balas Dian .
"Papa mau samperin mamamu dulu biar ngambeknya ilang ," ucap Rama pergi ke kamar sedangkan Dian masuk kamar lagi dan membersihkan diri karena hari sudah hampir petang .
Dikamar Dita selesai mandi dan berhias didepan cermin melirik Rama yang baru saja masuk kamar sambil tersenyum melihat dirinya .
"Tidak usah cantik-cantik gak bakalan ada yang naksir selain suamimu ini ," ucap Rama berjalan masuk ke kamar mandi .Ucapan Rama membuat mood Dita hilang segera ia mengganti make up yang terlihat menonjol menjadi tipis-tipis dan setelah itu keluar kamar .
Selang lima belas menit Rama keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaian kemudian keluar kamar ,ia melihat istinya sedang menyiapkan makan malam ."Kalau marah tidak boleh lebih dari lima menit kata ibu Hasna ," ucap Rama membuat Dita merasa bersalah kemudian mendekati suaminya dan mencium bibirnya sekilas membuat Rama terkejut kemudian tersenyum.
Minggu pagi Dion sudah bangun ia minum susu dan makan roti yang diberi selai coklat . Bibi yang sedang memasak terkejut melihat Dion sedang menikmati sarapan sendirian dimeja makan tak berani menyapa hanya melihat dari dapur.
"Bi ,jika yang lain bertanya katakan aku sedang joging ," ucap Dion kemudian pergi keluar rumah ."Baik den ,"jawab Bibi melanjutkan pekerjaannya.
Dian bangun selang lima belas menit setelah Dion pergi joging . Segera ia membereskan tempat tidur dan segera mengganti pakaian untuk joging ,hal ini sudah menjadi kebiasaan buat ia waktu hari libur.
"Pasti Dion sudah bangun kenapa tidak mengajakku sih ," gumam Dian keluar kamar dan minum susu juga makan roti tapi tidak diberi apapun.
"Bi , Dion sudah bangun ya ?" tanya Dian kepada bibi yang sedang mencuci bekas untuk memasak ."Sudah non ,"jawab bibi singkat sama halnya waktu ditanya sama Dion .
Selesai sarapan Dian pergi joging sendirian ,awalnya ingin bersepeda tapi ia urungkan karena hanya sekitar komplek saja tidak lebih .
Dari jauh nampak Dion sedang berlari ke arahnya . Dian merasa kesal karena tidak dibangunin ia berlari agak cepat tak lama Dion sampai dekat Dian .
"Kenapa kamu kesiangan biasanya juga pagian dikit ,'ucap Dion ngos-ngosan sambil menarik napas dan membuangnya lewat mulut ."Sedikit mengulur waktu saja soalnya agak malas mau bangun ,"jawab Dian .
" Lanjut yuk "ajak Dion berlari kecil Dian segera mengikuti hingga mereka sejajar , "Jadi kita kerumah nenek Hasna nanti ?" tanya Dian ."Jadi dong nenek Hasna sudah berjanji akan mengajak kita sesuatu tempat ,tapi aku penasaran sih sama tempat yang. dimaksud nenek ,"ucap Dion .
"Kita bisa tanya sama nenek langsung siapa tahu nenek jujur sama kita ," sahut Dian ."Kamu benar ,kadang nenek tidak jujur dan jawabannya penuh teka teki jadi aku gak paham ,"ucap Dion mengingat pernah diberi arahan namun pemikiran Dion belum sampai karena masih kecil waktu mempelajarinya .
"Mau kemana nih ?" tanya Dian terus berlari kecil ."Kita ke taman gimana ?" ucap Dion memberi ide . "Baiklah ayo ," ajak Dian berlari lebih cepat disusul Dion tak mau ketinggalan .
Sesampai ditaman keduanya duduk dikursi taman sambil melihat pemandangan pagi dihari libur ,hari ini banyak sekali orang yang joging atau sekedar berjalan kaki disekitar taman tidak seperti hari minggu biasanya karena minggu ini bertepatan dengan hari libur kenaikan kelas jadi liburnya dua minggu .
"Banyak sekali pengunjungnya tumben sekali ya ," ucap Dian menghirup udara dan mengeluarkan lewat mulut ."Ia tumben banget ,oh iya ini kan liburan kenaikan kelas pantas saja banyak pengunjungnya ,"sahut Dion merenggangkan tangan .
"Kamu bawa minum gak?" tanya Dian ."Tidak ,"jawab Dion . Seseorang datang dan memberikan sebotol air minum kepada Dian , Dian merasa ada seseorang disampingnya menoleh .
"Kamu ," ucap Dian berdiri dan mengambil sebotol Air mineral yang diberikan orang tersebut ."Tidak usah terkejut begitu ,aku sudah biasa lari pagi setiap hari disini kamunya saja tidak tahu ,"jawab orang tersebut tersenyum manis.
Dion tidak suka kehadiran orang itu menggandeng tangan Dian pergi dan menyerahkan botol air mineral ke orang tersebut ." Terimakasih Sakti sampai bertemu lain waktu ,"teriak Dian sambil melambaikan tangan .
Sakti membalas dengan lambaian tangan sambil menggelengkan kepala tersenyum senang sehingga membuat Dion marah dan meninggalkanya.
Rama dan Dita sedang menikmati sarapan ketika Dion dan Dian pulang dari joging ."Sayang sini kita sarapan bareng mama sama papa ," ajak Dita ketika melihat kedua anaknya melewati ruang makan ."Aku sudah sarapan kok ma ,"jawab Dion beda dengan Dian .
Dian menuju tempat duduk disebelah mamanya ."Kalau Dian belum sarapan baru minum susu tadi sebelum joging,"ucap Dian mengambil nasi dan lauk saja kemudian memasukkan ke dalam mulutnya .
Setelah selesai sarapan Rama beranjak dari tempat duduk pergi ke ruang kerja diikuti Dita menggandeng tangan Rama . Rama tersenyum melihat istrinya yang terkesan manja sejak menikah padahal dulu tidak pernah manja .
Dian menyelesaikan sarapannya kemudian pergi ke kamar dan membersihkan diri tidak lupa mengganti pakaian setelah rapi ia keluar dari kamar. .Bersamaan dengan Dion keluar dari kamar .
"Sudah siap berangkat ?" tanya Dian ,"Iya ayo ,"jawab Dian .tanpa mereka sadari kedua orang tua mereka melihat kepergian dua anaknya dengan tersenyum .
Rama memeluk Dita dari samping ."Anak-anak kita sudah dewasa ya sayang ,sebenarnya mereka mau kemana sih ?" tanya Rama . "Mama tidak tahu ,tadi mereka masih dirumah tidak Tanya giliran pergi baru nanya ," jawab Dita melepas pelukan suaminya dan pergi ke kamar diikuti Rama .
Dion dan Dian naik motor menuju rumah Hasna yang jaraknya kurang lebih satu jam . Begitu sampai rumah hasna disambut tantenya yang bernama Susi sedang menyuapi anaknya Saka yang baru berumur tujuh bulan .
Dion melepas helmnya begitu juga Dian ,mereka mendekati Susi dan anaknya ."Pagi baby boy apa kabar ," sapa Dion kepada bayi mungil duduk di stroller ."Baik ,kakak Dion ,"jawab Susi dengan suara menirukan anak kecil tersenyum .
Dian tidak ingin melewatkan momen bersama Saka , ia pun mencubit pipi gembil Saka ."Makin gembil saja nih pipi bikin gemes ," sahut Dian mencium pipi Saka .
"Kalian mau ketemu sama nenek ya ?" tanya Susi . "Iya tante ,nenek ada kan ?" tanya Dian sambil duduk diruang tamu ,sedangkan Dion sudah pasti dia mencari keberadaan Hasna diseluruh ruangan .
"Ada dibelakang rumah sedang menanam sayuran ," jawab Susi kemudian membawa Saka masuk ke dalam ruang makan untuk dicuci mulut dan tangan Saka .
Dian mengikuti Dion yang berjalan ke arah belakang rumah dan benar saja mereka melihat Hasna sedang menanam sayuran organic ditemani suaminya Diki .
"Nenek sangat rajin sekali ya semua tanaman terawat dengan baik ," ucap Dian mendekati Hasna . Hasna tersenyum melihat cucunya datang lalu mencium pipi Dian .
Diki melihat dua orang beda generasi merasa dunianya berwarna jiwa muda tiba-tiba muncul begitu saja . "Dion kita main badminton sebentar yuk ," ajak Diki melihat Dion sedang melihat tanaman . "Boleh ,aku juga sudah lama tidak main badminton ,Kek ," jawab Dion melangkah mengikuti Diki ke halaman yang lebih luas .
Dua generasi itu sedang bermain badminton awalnya dimenangkan oleh Diki namun selang beberapa poin Dion ketinggalan jauh ,ia berusaha mengejar hingga angka seri .Akhir permainan dimenangkan oleh Dion dengan skor 40 poin sedangkan Diki 35 poin .
Keduanya duduk di teras belakang rumah sambil minum jus buah bikinan Dian ."Cucuku memang pintar tidak sia-sia orang kalian mendidik dengan baik ," ucap Diki melihat Dion dan Dian secara bergantian .
"Dan sangat ketat ," ucap Dion wajah kesal .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!