NovelToon NovelToon

Ksatria Bidadari

Bab 1 Prolog

Mega Mona dan suaminya, Ifan Iskandar sedang berjalan jalan di sebuah taman yang tak jauh dari Istana mereka, Istana Bidadari. Tak jauh dari Mereka ada Anis adik Mega yang berumur 7 tahun sedang bermain dengan Dayang Sina. Sedangkan Argo, adik Ifan sedang berlatih bela diri dengan Prajurit Tom yang merupakan Panglima di Kerajaan Bidadari. Mega Mona dan suaminya sangat Bahagia melihat kedua adik mereka akur sampai tiba tiba Ratu Naga yang merupakan bawahan Dewi Kebaikan yang menguasai dan Pelindung Kerajaan di Dunia Lain dating kewat Kolam Naga. Biasanya Ratu Naga dating lewat Pintu Kerajaan.

Mega dan Ifan langsung menghampiri Ratu Naga yang sudah dianggap ibu mereka karena pernah menyelamatkan hidup mereka dari incaran penjahat sesaat mereka jatuh ke Dunia Lain ini. “Saya senang ibu Ratu datang” Ucap Mega tapi dia melihat wajah cemas Ratu Naga.

Ratu Naga tersenyum samar dan kemudian menyuruh Mega dan Ifan untuk duduk di tepi Kolam Naga tersebut. Ratu Naga menyuruh Ifan untuk memanggil Anis dan Argo untuk bergabung Bersama mereka. Ifan beranjak dari duduknya lalu menghampiri Anis yang sudah kelelahan bermain dan Argo yang masih berlatih bela diri.

“Ada apa Ibu?” Tanya Mega. Firasatnya sudah tidak baik. “tunggulah sampai mereka kemari”

Tak lama Ifan membawa Anis yang masih merajuk minta main sedangkan Argo sudah duduk anteng dekat kakak iparnya. Dayang Sina dan Panglima Tom juga mengikuti Langkah Raja Mereka.

Ingatan Mega Kembali ke beberapa tahun lalu dimana Mega dan Ifan beserta adik mereka terdampar ke Dunia Lain setelah tidak sengaja mereka masuk ke sebuah pintu di bawah sebuah jembatan yang ternyata pintu masuk ke Istana Dewi Kebaikan. Pada saat itu mereka terluka dan melarikan diri dari kejaran Pasukan Monster. Mereka merasa asing dengan tempat yang terasa aneh dimata mereka. Ada Manusia yang bertanduk bisa terbang, dan ada beberapa makhluk lain yang mereka lihat.

Mereka ketakutan, tapi mereka tahu mereka tak bisa kemana mana. Keberuntungan menghampiri mereka. Ratu Naga yang merupakan Tangan kanan Dewi Kebaikan mendengar suara tangisan Anis yang saat itu masih 5 tahun Dan Argo yang saat itu masih berusia 8 tahun membawa mereka masuk ke dalam kamarnya kemudian mengobati luka dan merawat mereka. Tadinya Ratu Naga mau membawa mereka kembali ke atas bumi tapi Dewi Kebaikan yang mengetahui adanya keberadaan mereka setelah seminggu di Istananya melarang mereka untuk Kembali ke Bumi.

Dewi Kebaikan menyuruh mereka menjadi pemimpin Kerajaan Bidadari karena Pemimpin Kerajaan tersebut baru saja tiada karena tidak mempunyai keturunan. Dewi Kebaikan takut jika tidak ada pemimpin maka terjadi huru hara dan perebutan kekuasaan di antara Penduduk Kerajaan Bidadari dengan Kerajaan lainnya yang berada di Dunia Lain. Selain itu Dewi Kebaikan melihat hati tulus dan kebaikan dari Mega dan Ifan. Tetapi kebanyakan dari mereka selalu tunduk pada perintah Dewi Kebaikan walau ada beberapa yang tidak menerima keputusan Dewi tersebut dan kadang kadang malah terang terangan tidak menyetujui keputusan Dewi Kebaikan.

“Mega, Ifan, Saya sudah menemukan kakak kalian” Kata Ratu Naga yang membuat Mega tersadar dari lamunannya.

“Dimana kakak say, Ibu Ratu ?” Tanya Ifan dengan mata berbinar. Dia sudah tidak sabar ingin melihat kakaknya.

Ratu Naga terdiam sejenak. Kelihatan sekali dia sulit menyampaikan berita yang akan dia katakn.

“Kakak kalian Hendra sudah menjadi anak angkat King Flower. Dia sudah berubah menjadi Monster, Ifan.”

“Kenapa bisa begitau, Ibu Ratu dan Bagaimana Ibu Ratu tahu?”

Ratu Naga bercerita kalau Hendra kakak Ifan yang hilang 3 tahun lalu ditemukan oleh King Flower di sebuah tempat. Hendra yang berteriak kesakitan saat terkena cairan yang tak sengaja di tumpahkan oleh seseorang yang mencurigakan dari sebuah tempat dan sialnya Hendra saat itu terpeleset sehingga jatuh dan wajah Hendra terkena cairan tersebut. Hendra frustasi saat badannya berubah dan King Flower langsung menghasut Hendra agar bisa balas dendam pada manusia yang sudah mencelakainya. Dia juga memberi kekuatan pada Hendra dan mengganti Namanya menjadi Prince Flower untuk membuat huru hara di Bumi.

Ketika tahu ikut campurnya King Flower, Ratu Naga mengutus adiknya yang dipanggil Kakek Naga oleh makhluk Dunia Lain untuk mengembalikan Hendra pada Ifan. Tetapi sebelum Kakek Naga berusaha bertemu dengan King Flower, Kakek Naga bertemu dengan Raja Nowli sahabat King Flower yang kemudian mengurung nya ke sebuah bola yang kuncinya hanya ada pada Raja Nowli atau jika Kakek Naga mau dibebaskan, Kakek Naga harus menyerahkan Mega dan Ifan dan menyerahkan Kerajaan/ Bidadari pada mereka. Waktu yang diberikan Raja Nowli pada Kakek Naga hamper habis sehingga Kakek Naga sebelum dia pingan mengirim Mutiara Naga yang harus menyampaikan pesan ke Ratu Naga.

Ratu Naga yang tidak mau Mega dan Ifan ditangkap segera dating ke Kerajaan Bidadari untuk menyelamatkan mereka lagi. Kali ini mereka harus menyelamatkan diri mereka lagi ke bumi tempat asli mereka berada.

“Lalu sekarang harus bagaimana ibu? Dimana Dewi Kebaikan?”

“ Dewi sedang meditasi untuk mendapatkan kekuatan lagi. Mereka memang pintar mencari waktu untuk menyerang kita. Tapi sebelumnya, …” Ratu Naga merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa barang kecil yang dimasukkan ke dalam tas serut kecil milik Anis dan dia memantrainya agar yang bisa melihat adalah Mega dan Ifan.

“Di tas ini ada beberapa bros dan tongkat kecil. Barang ini akan melindungi kalian sebelum mereka bertemu dengan pemiliknya Tapi untuk kalian, ibu punya sesuatu untuk kalian pegang dan akan melindungi kalian” Ratu Naga mengambil kalung, gelang, cincin dan tongkat kecil yang selalu dibawanya. Lalu dia memberikan kalung kepada Mega, Cincin kepada Argo, Gelang kepada Anis dan tongkat kepada Ifan. Barang tersebut lalu berpendar dan menghilang setelah mereka menggenggamnya.

“ Pergilah sekarang juga. Kurasa Raja Nowli sedang berjalan ke sini Bersama King Flower. Ibu akan menahan mereka.”

“Tidak, Ibu harus ikut” Kata Ifan

“ Dengarkan aku anak anak. Ini demi kebaikan kalian semua. Pergilah kalian ke sebuah sungai di bawah Pohon besar yang tidak ada daunnya di Ujung Istana. Di sana ada pintu keluar menuju Bumi. Selamatkan keluarga kalian. Kalian harus selamat untuk menyelamatkan semua orang suatu saat nanti. Jangan pedulikan kami”kata Ratu Naga sambil berjalan ke Kolam Naga kemudian hilang. Mega, Ifan dan Anis dan Argo terdiam

“Kemana ibu Ratu, kakak” tanya Anis.

Ketika mau menjawab terdengar suara gemuruh dari depan gerbang Istana.

Bersambung …

Bab 2 Lari

“Kemana ibu Ratu, kakak” tanya Anis.

Ketika mau menjawab terdengar suara gemuruh dari depan gerbang Istana. Seorang prajurit datang dan melapor bahwa gerbang awal Kerajaan sudah diserang. Panglima Tom langsung berlari kea rah gerbang utama.

Ifan langsung menoleh ke arah Argo.

“ Argo, kau sudah besar. Lindungi kakak iparmu dan Anis. Ingat kata kakak kalau Lelaki harus menjaga dan melindungi perempuan”

“Lalu kakak?”

“Kakak akan mencari kalian setelah ini selesai”

“ Berjanjilah Ifan” sahut Mega. Ifan memeluk Mega, Anis dan Argo. Dia tahu kalau mereka juga harus menjaga Istana in yang sudah diberikan oleh Dewi Kebaikan.

Ifan melapas pelukannya dan mengannguk. : Aku janji setelah membantu Ibu Ratu aku akan mencari kalian. Dayang SIna pergilah Bersama Argo” Dayang Sina mengangguk pertanda setuju.

Ifan berlari menuju arah gerbang Utama sambil membawa Pedang Bidadari yang muncul Ketika menyentuh tongkat kecil tersebut dan langsung menghilang Bersama Panglima Tom mengamankan Istana Kerajaan Bidadari.

********

Mega tersenyum. Sebenarnya dia sedih karena harus berpisah dengan Ifan tapi dia tak mau kedua adiknya tahu. Lalu dia membawa Anis dan Argo ke arah yang sikatakan oleh Ratu Naga. Tak lama Mega menemukan Pohon Besar yang taka da daunnya dan langsung terjun ke sungai kecil yang ada di sana. Mereka menemulusuri sungai tersebut dan setelah lama berjalan mereka menemukan pintu itu dan langsung masuk ke pintu itu. Pintu itu ada hanya ada satu Lorong tetapi Ketika mereka masuk, tiba tiba terdengar suara angin yang bergemuruh.

“Pegangan, Argo” Teriak Mega karena angin kencang sekali dan mereka didera pusing yang amat sangat. Anis yang berpegangan dengan Mega terdampar keluar berdua. Argo dan Dayang Sina juga terdampar ke tempat yang sama.

****

Anis dan Mega jatuh menimpa sebuah kendaraan yang sedang akan parker di sebuah tempat. Kendaraan yang dikendarai seorang suami istri yang akan beristirahat di tempat tersebut.

Suami istri itu keluar mengecek Anis dan Mega yang pingsan. Mereka tidak terluka luar tapi mereka membawa Mega dan Anis ke Puskesmas terdekat. Karena khawatir dengan keadaan mereka yang pingsan. Hingga Mega sadar tapi berpura pura untuk tetap belum sadar. Dia ingin tahu orang yang membawanya apakah orang baik atau jahat.

Ketika Anis sadar.. “Aku dimana” Tanya Anis kebingungan.

“Kau dan kakakmu di Puskesmas. Tadi kalian jatuh di dekat mobil kami. Siapa namamu?” Tanya Bu Ratih dengan lembut. Dia memegang tangan Anis agar Anis tidak ketakutan melihatnya.

Anis terlihat bingung. Dia memandang Mega yang ada di sebelahnya.

“Aku gat ahu siapa namaku” jawab Anis mulai menangis.

Bu Ratih yang menunggui mereka berdua jadi bingung sehingga dia keluar dan memanggil dokter Puskesmas itu dan langsung mengecek kondisi Anis dan dijawab

“Sepertinya benturan tadi membuat anak ini hilang ingatan, Bu”

Mega diam dan bersedih dalam diamnya. Diam karena Anis yang masih sekecil itu hilang ingatan karena harus menyelamatkan diri mereka. Dan dia pun memtutuskan untuk berpura pura hilang ingatan untuk melindungi diri mereka. Mereka juga harus menyembunyikan identitas mereka sampai kondisi benar benar aman.

Dokter juga mengecek Kondisi Mega yang juga mengatakan bahwa Mega hilang ingatan. Setelah Mega bangun dari kepura pura anyya.

Bu Ratih dan Pak Romi mengikuti dokter ke ruangan dokter“ Apa yang terjadi kepada mereka sampai hilang ingatan?”

“ Sepertinya mereka punya trauma mendalam atau dikejar sesuatu yang membuat mereka menolak sadar ingatan”

“Kasihan sekali mereka berdua” gumam Pak Romi.

“ APa keputusan Ibu dan bapak?”

Pak Romi dan Bu Ratih berdiskusi dengan dokter dan memutuskan bahwa mereka akan membawa kedua anak itu tinggal bersamanya. Siapa tahu mereka akan ingat sesuatu jika tinggal di dekat sebuah keluarga. Kebetulan mereka juga punya keponakan laki laki dari kakak Pak Romi yang sudah yatim piatu umurnya 8 tahun. Mereka berharap Kedua anak perempuan itu bisa saling menjaga dengan keponakannya.

Mega yang berada Bersama Anis langsung memeluk Anis dengan sayang. Terlihat Anis sedikit takut tapi Mega berkata bahwa dia adalah kakak Anis sehingga Anis merasa aman. Dia meraih tas kecilnya yang terletak tak jauh dari brankar. Dia mau ambil barang yang di sana tapi tiba tiba Bu Ratih dan Pak Romi masuk ke ruang rawat mereka dan mengajak mereka untuk pulang.

***

Bu Ratih dan Pak Romi membawa Anis dan Mega ke rumahnya di pusat Kota Satria. Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah rumah berlantai 3 yang mempunyai sebuah taman kecil dengan mainan ayunan di samping rumah.

Bu Ratih membawa Anis dan Mega duduk di ruang Keluarga sedangkan Pak Romi menuju Lantai 2.

“Nak, kita akan tinggal di sini. Semoga kalian betah ya. Kami juga akan mempersiapkan kalian menjadi keluarga kami”

“Maksudnya bagaimana bu?” tanya Mega sopan. Bu Ratih tersenyum lantas dia menjelaskan kalau mereka akan mengangkat Mega dan Anis menjadi anak angkat mereka.

Sebelum Mega menjawab kalau dia mau, Pak Romi masuk ke ruang itu Bersama seorang anak laki laki.

“ Ternyata benar. Om Romi membawa seorang teman untukku…Hei siapa namamu?” tanya anak laki laki itu dengan spontan. Anis diam dan melihat kea rah Mega.

“Arman, mereka hilang ingatan. Tapi Tante sudah tahu nama yang pas untuk mereka berdua. Mentari untuk temanmu dan kakaknya Lena” Jawab Bu Ratih

“Nama yang bagus. Ayo Tari kita main di taman” ajak Arman dan membawa Tari main ke taman. Bu Ratih dan Pak Romi hanya tersenyum.

“Dia Arman, anak kakak kami yang sudah meninggal kecelakaan karena terkejut melihat ada pertarungan di sebuah tempat sebelum meninggal 3 tahun lalu. Kami belum punya keturunan tapi kami Bahagia senang kami punya Arman.”

“ Semoga ibu punya keturunan bu” kata Mega tulus yang diamini Bu Ratih dan Pak Romi yang lantas menatap Lena. “ Apa kau ingat usiamu? Kurasa kau berusia 20 tahun, benar kan?” tebak Bu Ratih.

“ Sepertinya 19 tahun bu. Dia memudakan umurnya 1 tahun lebih muda dari usia aslinya. Iya Mega dan Ifan menikah muda 3 tahun lalu karena dijodohkan orang tua mereka selain itu untuk menjaga kedua adik mereka dengan tidak canggung.

“Kuharap kau betah tinggal disini, Lena. Ayo ibu tunjukkan kamar milikmu dan Tari” kata Bu Ratih yang sudah menelpon ART nya untuk menyiapkan kamar di dekat kamar Arman di lantai 2. Pak Romi dan Bu Ratih tingg

al di kamar di lantai 3 sedangkan lantai 1 untuk semua ART dan pekerja lainnya.

Lena mengikuti Bu Ratih….

Bersambung

Bab 3 Keluarga Baru

“Kuharap kau betah tinggal disini, Lena. Ayo ibu tunjukkan kamarmu dan Tari” kata Bu Ratih yang sudah menelpon ART nya untuk menyiapkan kamar di dekat kamar Arman di lantai 2. Pak Romi dan Bu Ratih tinggal di kamar di lantai 3 sedangkan lantai 1 untuk semua ART dan pekerja lainnya.

Pak Romi harus ke ruang kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda yang ada di sebelah ruang keluarga itu sedangkan Lena mengikuti Bu Ratih ke kamar yang disediakan untuknya di Lantai 2 tersebut. Ternyata di Lantai 2 ada ruang belajar dan ruang bermain dan perpustakaan mini untuk anak anak. “Itu Perpustakaan yang tadinya untuk Arman belajar, tapi karena sudah ada Tari dan kamu makanya nanti saya tambahkan meja belajar untuk kalian” Kata Bu Ratih

Lena tecengang tak percaya.

“Maksud ibu?”

“Adikmu harus sekolah Lena. Dia harus pintar. Ibu tak tahu apa yang terjadi pada kalian tapi kalau melihat kondisi kalian, Tari harus sekolah agar bisa berinteraksi dengan orang lain. Tidak seperti tadi yang selalu kelihatan takut melihat orang baru. Dan kau juga harus kuliah. Saya pernah kuliah psikologi Lena jadi saya tahu kondisi Tari Ketika melihatnya. Ibu yakin kau tahu yang ibu maksud.”

“Ibu tahu saya …”

“Ya saya tahu kau pura pura hilang ingatan tapi melhat adikmu dengan kondisi yang seperti itu kau pasti ingin agar identitasmu tak ketahuan siapapun. Semoga orang yang melukai keluarga kalian dapat balasannya. Sama seperti Arman. Dua tahun sebelum bertemu dengan kalian, dia mengalami trauma berat kehilangan orang tuanya. Sehingga selama setahun, Arman tidak bersekolah dan kami berusaha menyembuhkannya. Jadi dia tinggal kelas setahun dan dia baru saja sembuh beberapa minggu dan baru tersenyum Ketika kalian datang”

Lena terdiam. Ternyata Arman juga punya masa lalu yang bikin trauma dan butuh penyembuhan satu tahun. “Bagaimana dengan Anis? Butuh berapa tahun” Pikir Lena.

Bu Ratih melihat Lena terdiam langsung memeluknya. “Ibu yakin kau akan cerita kalau kau sudah siap. Banyak hal yang terjadi padamu. Benar kan?”

Lena mengangguk. “Nama asliku Mega Mona bu. Dan adikku Anis Mona”

Bu Ratih tersenyum.

“Tapi sekarang kita panggil dia Mentari dan kau Lena”

Lena mengiyakan perkataan Bu Ratih.

*****

Argo yang jatuh dengan Dayang Sina pun tidak jauh berbeda kondisinya tapi kondisi Argo yang masih berumur 10 tahunan itu harus tertatih tatih di jalan dengan pakaian yang sudah tak layak pakai. Baju Argo sobek sana sini karena hempasan udara di Lorong yang membuat mereka jatuh begitu juga dengan Dayang Sina.

Dikarenakan Dayang Sina yang tak tahu apapun tentang Bumi, dia membawa Argo ke sebuah tempat dekat pinggiran desa. Beruntung Dayang SIna dan Argo menemukan sebuah gubug kecil yang tidak terpakai. Hanya ada sebuah kamar, ruang tamu dan tempat untuk mandi tapi di belakang sana terdapat sebuah sungai kecil yang banyak ikannya. Dan terdapat beberapa baju yang masih layak dipakai. Sepertinya rumah dan seisi rumah itu ditinggalkan pemiliknya karena suatu hal.

“Bibi, kita dimana?” Tanya Argo yang biasa memanggil Dayang SIna dengan panggilan tersebut saat masih di Istana.

“Bibi tak tahu, Argo” Jawab Bibi Sina yang usianya jauh lebih tua dari kakaknya, Ifan Iskandar.

Argo terdiam dan memandang ke luar gubug tersebut “Apa Kak Ifan dan Paman Tom baik baik saja di sana?” Gumam Argo yang membuat Bibi Sina tidak bisa menjawabnya. Dia tahu, suaminya sedang berusaha menyelamatkan Kakek Naga dan Istana Bidadari.

“Kita terpisah dengan Kak Mega dan Anis. Kuharap mereka baik baik saja dan bertemu dengan orang baik”kata Argo lagi.

“Kuharap begitu. Seakarang, istirahatlah di kamar.”

“Tidak, Bibi. Kau lah yang paling Lelah. Kau sudah mencarikanku makanan sejak tadi siang kita sampai di sini. Bibi lah yang harus istirahat di kamar. Aku yang akan tidur di luar sambil berjaga karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti”

Dayang Sina memandang pangerannya dengan perasaan tak tentu dan terharu. Argo yang biasanya sedikit egois, kini mendadak bijak. Argo mendorong Dayang Sina ke kamar. “Lekas lah Bibi istirahat. Ini sudah gelap. Besok kita harus mencari ikan lagi untuk dimakan. Persediaan malam ini sudah cukup untuk besok” kata Argo sambil mengeluarkan sebuah benda bulat Panjang dan bercahaya yang diambilnya dari seseorang sebelum mereka menemukan gubug itu.

“Kau mencurinya?”

“Tidak bi, aku meminjamnya. Suatu saat nanti akan kukembalikan pada pemiliknya.” Kata Argo. Dia tahu itu adalah senter Panjang yang memakai tenaga matahari untuk menyalakannya Kembali. Dia masih ingat beberapa benda dan hal sebelum dirinya melarikan diri Bersama keluarganya 2 tahun lalu. Tapi dia takt ahu di desa mana atau kota mana dia dan Dayang Sina berada sekarang.

*****

Anis dan Mega yang dibawa Bu Ratih dan Pak Romi berganti nama menjadi Mentari untuk Anis dan Lena untuk Mega sangat senang dengan keluarga baru mereka. Mereka pun berjanji tidak akan mengecewakan keluarga itu.

Beberapa hari setelah Tari dan Lena tinggal Bersama mereka, Terlihat Pak Romi berangkat ke Balai Desa untuk mendaftarkan Anis, Mega dan Arman untuk menjadi keluarganya dalam 1 Kartu Keluarga. Tadinya Arman yang merupakan anak dari kakaknya ingin terpisah KK dengan mereka tapi Pak Romi melarangnya karena bagaimanapun Pak Romi adalah Om nya sendiri. Tadinya Perangkat Desa pun keberatan dengan keinginan Pak Romi yang ingin memasukkan Anis dan Mega sebagai keluarga tapi karena kekuatan uang akhirnya Anis dan Mega pun yang mempunyai nama Mentari Santoso dan Lena Santoso berdampingan dengan nama Arman Santoso di 1 Kartu Keluarga.Mereka diperkenalkan sebagai anak angkat kepada tetangga mereka.

Lena yang masih membawa tas kecil Tari itu dikejutkan oleh sebuah sinar yang keluar dari tas tersebut. Sinar yang berbentuk tongkat tiba tiba menghampiri Arman yang langsung masuk ke punggungnya. Arman yang sedang bermain dengan Anis sempat tersentak tapi kemudian biasa lagi. Lena pun tersenyum. Tak lama kalung yang dipakainya pun berkedip sehingga bros yang ada di tas itu keluar dan masuk ke kalung Lena yang juga tersentak kaget. Dan Lena langsung berlari ke kamarnya karena seperti mendengar suara yang menyuruhnya masuk kamar.

Bu Ratih yang melihatnya masuk kamar pun heran dan segera mengikuti Lena tapi Lena langsung menutup pintunya

“Lena, ada apa?” tanya Bu Ratih sambil mengetuk pintu.

“Tidak ada apapun bu, Saya hanya menstruasi karena ini hari pertama saya bu” Sahut Lena sambil menenangkan Bu Ratih dan dirinya sendiri.

“Benarkah yang kau bilang ?” kata Bu Ratih tak percaya.

“Ya bu. Tidak usah kuatir” Jawab Lena. Dan Bu Ratih pun terdengar menjauhi kamar Lena.

Lena hanya melihat sedikit prajurit yang tersisa dan 1 di antaranya adalah Panglima Tom yang tiba tiba jatuh ke Pohon Penyelamat tersebut. Tapi dia tak melihat Ifan, suaminya. Lena menangis dalam hatinya.

…….

BERSAMBUNG …

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!