NovelToon NovelToon

KETIKA CINTA DALAM DIAM

Perkenalan

Halo. Nama ku Annisa Azzahra Nugraha, asli tinggal lahir di Indonesia dan untuk 8 tahun belakangan ini saya tinggal di kota Australia dan bekerja disalah satu Rumah Sakit Swasta yang terbaik dikota itu.

Ya saya seorang Dokter bedah penyakit dalam. Setahun kuliah di indonesia, lalu mendapat rezki beasiswa untuk kuliah dikampus ternama Australia hingga sampai magang dan akhirnya saya melamar menjadi dokter tetap di Rumah Sakit itu, dan sudah berjalan hampir 2 tahun.

Hari ini, Annisa mendapat cuti lebaran pulang kampung ketanah air, karna hampir 5 tahun dia tidak pulang. Selama dikampung Annisa hanya berdiam diri dirumah memanfaatkan kesempatan bersama keluarganya.

Ayah Nisa hanya seorang petani, dan hanya tinggal Annisa sendiri yang belum menikah. Selama kuliah Nisa sempat berpacaran dengan kakak kampusnya, yaitu Randy, asli Malaysia yang juga kuliah disana.

2 tahun berpacaran dan akhirnya kandas karna berpisah tempat . Saat dia lulus,akhirnya Randy kembali kenegaranya dengan melanjutkan usaha ayahnya, yaitu klinik gigi, dan kecantikan di KL.

Disaat putus, Annisa yang ditinggal pergi merasa galau dan berputus asa. Sampai akhirnya diperjalanan menuju RS ditempat Annisa bekerja, dia mengalami kecelakaan dan tidak terlalu parah. Hanya saya beban fikirannya yang semakin kacau saat itu.

Galau, putus asa karna ditinggal saat lagi sayang sayang nya. Berbaring di RS tanpa orang tua atau keluarga tapi bersyukur ada sahabat yang menemani yang kebetulan juga bekerja di RS yang sama, yaitu Clarisa si cantik tomboy yang juga seorang doktor penyakit dalam. Calvin kakak tertua berjiwa muda yang sudah berusia 40 tahun tapi belum menikah juga, dia juga seorang DR bedah. Dan seorang perawat muda yang menjadikan kami 4 sekawan yaitu Kylin. Kami mengisi hari-hari dengan bercanda bersama disaat kekosongan dalam bekerja.

Disaat terpuruk, akhirnya Nisa mengubah penampilannya menjadi wanita yang selalu berhijab. Walaupun berat Nisa rasa, tapi dari kejadian itu akhirnya Nisa menyadari bahwa itu suatu teguran Allah untuknya yang masih diberi kesempatan hidup.

Dan dari sekian banyak nya orang, hanya sedikit yang beragama muslim dan menggunakan hijabnya. Dan untuk di RS itu sendiri hanya Nisa seorang wanita yang berhijab.

Awal dipandang aneh hingga akhirnya berkat dukungan sahabat sahabatnya yang Non muslim juga bisa Nisa lewati sampai 2 tahun ini. Setahun bekerja Annisa menjadi asst nya seorang Prof. dokter muda, Richo Gleen seorang lelaki jenius yang hanya sekitar 2 tahun lebih tua dari nya. Dia juga putra tunggal pemilik RS tempat mereka bekerja.

Nisa banyak belajar darinya, walaupun terkadang mereka sering berbeda pendapat dan sering buat Nisa capek dan kesal, karna sikap Richo yang super cuek, dingin dan sedikit sombong. Selain dia kaya dan jenius dia juga sangat tampan dan gaya yang cool menurut pandangan para gadis-gadis, karna dia juga memiliki wajah yang blasteran antara indo dan australia, membuat para gadis, karyawan di RS itu banyak yang curi-curi perhatian didepannya, begitu juga para pasien wanita, tak sedikit orang yang datang untuk berkonsultasi dengan DR Richo, dari yang awal mula konsultasi sampai melanjutkan aksi untuk merayu. Untungnya saja sebagai Asst richo, Nisa bisa menjadi temeng untuk menggagalkan aksi pasien-pasien yang bar bar.

Dan setelah 2 tahun Nisa menjadi dokter bagian UGD, dan hanya sesekali saja mereka berada dalam ruang operasi bersama.

Bab Kedua

Seminggu setelah lebaran, Nisa di undang sebagai tamu dalam acara seminar Study Banding dikotanya. Setelah berbicara diatas forum yang membahas tentang jantung dan hati. Yang memang itu adalah salah satu bidang yang Nisa pelajari dan ahli dalam pekerjaannya.

Nisa langsung berkumpul dengan para tertua dokter-dokter yang hebat menurutnya, karna kebanyakan yang menghadiri seminar adalah mahasiswa kedokteran.

Setelah merasa bosan , akhirnya Nisa pun duduk paling pojok meja yang kosong. Tiba-tiba datang seorang lelaki tampan, putih bersih, sedikit berjambang tipis. Uucchh ..sesuai kriteria Nisa, duduk dimeja bersama, dengan tersenyum ramah melihat Nisa, dan ragu - ragu ingin menyapanya.

"Sorry dokter Annisa, boleh duduk disini?" Tanya hormat nya dengan suara lembut.

"Eh.. boleh kok. Silahkan aja" Jawab nya deg deg an.

"Kalau gk salah Dr tinggal dijalan kemangi kan? "Tanya kembali

" Ia, orang tua saya tinggal disitu. Maaf, abang ini mahasiswa atau...?" Tanya Nisa ragu.

" Kalau saya masih dokter gigi di puskesmas dok" Jawab nya dengan senyum manis.

" Ya ampun sudah dokter kok. Oh ya nama Dr siapa? aku Annisa, kalau jumpa panggil aja Annisa"

" Aku Imam, aku juga tinggal dekat alamat Dr koq."

"O ia dok , mau nanya. Lihat riwayat pendidikan Dr tadi kalau gak salah pernah kuliah dikampus Universitas ini kan? karna aku juga dari kampus itu dok. Kayaknya juga kita se angkatan".

" Oh iaa.. Wah ..Mungkin kita beda kelas, aku juga cuma setahun disitu setelah itu aku coba isi formulir untuk lanjut Kuliah di Sidney, Alhamdulillah aku lulus dan dapat beasiswa S1 dan lanjut Prasarjana Dokter bedah disana."

Panjang lebar Nisa dan Imam saling bercerita, dan akhirnya pun hari semakin sore, Nisa bingung untuk pulang karna tidak membawa motor atau pun mobil sendiri, untuk keluar dari hotel tempat seminar itu harus mencari tukang becak dahulu baru ketemu angkutan umum.

"Dokter pulang naik apa?" Tanya imam yang memperhatikan sedari tadi dengan wajah celangak celinguk Nisa.

" Tadi sih berangkat dari rumah naik angkot"

" Oh ya udah kita bareng aja pulangnya naik motor ku, kita kan juga searah."

"Wahh..lumayan, rezeki datang tiba-tiba" Batin Nisa.

"Beneran gak papa kan dok, kalau gak keberatan aku langsung naik ni hihihi" Canda Nisa cengengesan.

" Ia gk kenapa napa kok" Jawab nya senyum.

Kami pun akhirnya melaju meninggalkan Hotel Antariksa tempat seminar tersebut.

"Dokter Imam, bentar lagi ashar. Kta berhenti di tempat makan dulu yuk.. Sekalian numpang shalat." Ajak Nisa.

"Hmm..boleh . Bentar ya kita liat-liat dulu. Dokter mau nya makan apa? nasi padang, nasi ayam atau bagian bakso?" Tawar Imam sambil mengendarai motornya.

"Hmm...Kayaknya ayam penyet enak tuh.."

" Oke.. Depan bentar lagi ada rumah makan cinde..Kita berenti disitu aja".

" Boleh" .

Tak lama kemudian kami sampai rumah makan yang disebutkan Imam, tak lama sampai tempat, Azan Ashar pun berkumandang.

" Kita makan dulu apa shalat dulu?" Tanya Nisa

" Azan nya udah selesai, kayaknya lebih baik shalat dulu deh.." Jawab Imam.

" Okelah kalau begitu" Sambut Nisa dengan senyum diwajahnya.

Kami berdua pergi ketoilet untuk berwudhu dan shalat di mushallah rumah makan itu. Setelah shalat, Nisa kembali ketempat duduk awal, dan melihat dokter Imam sudah duduk ditempat awal mereka duduki.

Sedangkan Nisa sedikit lebih lama datang. Wajarlah wanita sering lebih lama, karna setelah shalat banyak yang harus dipoles ulang atau merapikan hijab nya lagi sehingga membuatnya lama.

" Udah dipesen dok?" Tanya Nisa menghampiri.

" Belum. Dokter Nisa mau makan apa? Biar aku panggilin ni mbaknya?". Jawab Iman lalu menanyakan kembali.

" Mbak..Mbak." Panggil Imam, lalu pelayan Rumah makan itu datang menghampiri dengan memberikan 2 kertas menu di antara mereka.

" Hmm..Aku jus jeruk sama ayam penyet aja deh" Pinta Nisa, sambil meletakkan kertas menu itu kembali dimeja makan mereka.

" Samakan aja Mbak." Balas Imam sambil memberikan daftar menu .

Sembari menunggu mereka melanjutkan obrolan kami, dan mereka pun semakin akrab sampai sampai bertukar nomor Wa dan IG nya masing-masing.

Bab Ketiga

" Oia dok, kapan balik kesana lagi?" Tanya Imam sambil melahap makanan yang sudah datang.

"Insha Allah 2 minggu lagi"

" Berarti lama lagi donk, enak ya cuti sampe sebulan, Heheh"

" Ia,, Mungkin nasib baik dikasih segitu panjang sama pihak rumah sakitnya, karna selama kerja disitu aku gak pernah cuti panjang, kecuali cuti sakit karna kecelakaan itu." Jelas Nisa.

" Sepertinya enak kerja disana ya dok ??"

" Enak gak enak sih , jauh dari orang tua. Dokter Imam lebih enak, selain bekerja dipuskes, terus bisa kerja di klinik keluarga sendiri." Balas nya sambil melahap Makanan nya .

" Ia sih.. Alhamdulillah. Oh ia.. Dokter Nisa tinggal dikontrakan?. Yaa..Mana tau bisa liburan kesana, jadi ada teman jalan jalan disana untuk keliling kota Sidney. Lagian bahasa inggris aku juga masih amburadul heheh." Canda Imam.

" Eh boleh banget ntuh, datang aja. Trus kabarin seminggu sebelum datang ya, biar aku atur jadwalnya."

"Kerjaan aku juga udah tetap disana, makanya aku udah urus kewarganegaraan disana. Dan Alhamdulillah selama kerja disana aku udah punya apartemen, jadi ntar datang aja, bawa teman temannya juga" Balas Nisa sambari menyudahi makan nya.

" Kalau udah WN disana, berarti bakal tetap tinggal selamanya disana dong?". Tanya Imam ingin tau.

" Harapannya sih ketemu jodoh orang indo, biar dekat keluarga juga. Tapi tergantung jodoh aja deh." Jelas Nisa sambil senyum senyum memberi kode keras.

" Aminin deh.. Semoga dapat jodoh orang sini, biar kita ketemu lagi. Dan aku juga bisa banyak belajar lagi dari dokter Nisa..Hihi" Balas Imam sambil berdiri.

" Eh dokter Imam ngapain?. Udah sini aku aja yang bayar makananya." Sambil merogoh isi dalam tas yang terletak dikursi samping tempat duduk nya.

" Udah saya aja dok, sesekali aja koq".

" Ih.. Aku gak enak. Udah diajak nebeng, masih ditraktirin makan lagi. Udah sini aku aja"

" Gak papa dok" Balas Imam sambil pergi menuju kasir. Setelah selesai Imam pun menghampiri Nisa kembali.

" Yok kita langsung gerak, takut gelap dijalan". ajaknya.

" Ayok" Mereka pun pulang, dan disepanjang perjalanan banyak hal yang mereka bahas, membuat mereka semakin akrab dan dekat.

" Oh..disini rumah dokter?. Gak jauh dari rumah aku. Palingan sekitar 5 menit kalau naik motor." Tanya Imam sesampai di halaman rumah Annisa.

" Hmm..Ia. Gak masuk dulu dok?. Dirumah juga ada Ayah sama Mama aku koq" Ajak Nisa tak enak hati.

" Lain kali aja deh.. Kayaknya dokter Nisa udah lelah, lagi pula bentar lagi magrib. Gak enak magrib dirumah orang." Alasan Imam.

"Ya udah. Terima kasih banyak atas tebengannya ya dok. Dan traktiran makan nya juga hehe" Balas Nisa sambil cengengesan.

" Gak seberapa lagi dok, dokter Annisa diajak naik motor ku aja, aku udah bahagia koq" Gombal Imam membuat mereka tertawa kecil.

" O ia besok besok panggil Annisa aja, aku panggil kamu Imam, biar lebih dekat. "

"Sekali lagi terima kasih banyak ya Imam."

" Sipp.. Assalamualaikum" Balas imam.

" Waalaikumsalam" Imam pun pergi dan Annisa masuk kerumahnya lalu membersihkan tubuh yang lelah seharian.

***

Seminggu Annisa lalui dikampung halamannya selepas bertemunya dengan Imam, dan tak terasa akan kembali lagi ke Sidney untuk bekerja. Jadi kesempatan itu Annisa gunakan untuk berlibur dengan teman SMA nya dulu dan juga keluarganya.

Begitu juga Imam yang semakin hari semakin dekat. Sampai-sampai mereka berbagi poto kebersamaan mereka di IG Nisa.

Banyak pujian bahkan sampai cacian yang masuk dikolom komentar dari sahabat sahabat Annisa walaupun sebatas candaan mereka. Karna wajar saja, Annisa tak pernah memposting diri berdua bersama laki2 lain selain teman kerja nya di RS. Karna mereka tahu, Annisa lebih memilih jomblo setelah putus dengan Randy.

Tapi yang lebih mengejutkan lagi, isi DM dari seseorang yang menyuruh nya pulang dan segera kembali bekerja, yaitu pesan dari Prof dingin Richo. selain dingin, terkadang dia juga se enaknya dalam melakukan pekerjaan, sampai sampai dulu Annisa ingin pindah kerumah sakit yang lain.

"Ni**kmati masa bersama keluargamu, tapi bukan untuk berpacaran" isi DM Richo.

Karna jauh dan bebas kerja, Annisa hanya me read dan tak memperdulikan nya seruan Richo pada nya.

" BODO AMAT. " Batin Nisa, sambil mencibir di hp miliknya.

Selain bersenang - senang bersama keluarga, Annisa juga ingin menemukan jodohnya, dan menggunakan kesempatan ini untuk dekat dengan orang lain terutama Imam. Ayah Annisa juga menyukai Imam, selain baik, sopan, agamanya juga baik, barangkali bisa membimbing menjadi lebih baik.

Keesokan harinya, tanpa memperdulikan isi chat Richo, akhirnya dia mengirim bukti tiket pesawat untuk kembali ke sidney yang bertuliskan " *PULANG SEGERA*" Dengan tanggal keberangkatan besok malam sedangkan jatuh waktu Nisa berlibur ada 3 hari lagi.

" Astaqfirullah. ini anak kelewatan banget sih" Spontan Nisa kesal membaca chat Richo untuk menyuruhnya kembali.

" Kenapa dek?" Tanya kakak Annisa saat mereka didapur bersama.

" Ini kak, atasan aku di RS nyuruh aku balik kesana, dan dia udah booking in tiket pesawat aku. Ih males banget sih, kan masih ada jatah 3 hari lagi mau balik" Rengek Nisa menceritakan.

" Koq gitu sih.. Dilawan aja loh. Karna juga kan udah minta cuti sampai tanggal yang diminta. Ya jadi jangan di ganggu gugat lah." Jelas kakak Nisa.

" Seharusnya ia sih.. Tapi ini orang susah banget orangnya kak. Kadang kalau mau aman kerja, harus ikutin aja apa yang dia ingin kan. Dia kan anak pemilik RS. "

"Lagi pulaa.... Lumayan tiketnya udah dipesan dia heheh" Balas Nisa cengengesan.

" Ya udah terserah kamu aja lah." Sambut Kakak Nisa.

" Ya udah aku kekamar dulu ya. Mau susun barang aku. Sekalian aku mau buat jengkel dia nih. Bilang aja aku gak bisa balik. Hahah biar tau rasa dia!"

Nisa pun kekamarnya menyusun baju sambil membalas isi chat dari Richo, dan juga memberi kabar ke Imam bahwa besok dia harus terbang ke Sidney. Setelah semua beres, Annisa pun pergi kerumah para saudara - saudaran nya untuk berpamitan.

Terima kasih teman teman atas dukungannya,,

jangan lupa Like ,coment dan vote nya ya..

Maaf kalau ada Typo,

sehat selalu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!