"bruauakkk." suara lemparan.
Seluruh barang dikamarku hangcur lebur sehangcur hatiku saat ini, di saat orangtuaku meninggal, dan meninggalkan begitu banyak hutang di mana -mana, perusahaan suda pailit terpaksa seluruh aset beserta rumah yang ku tempati harus aku jual, hanya untuk membayar hutan orangtuaku sebagian,hutan yan lain aku ngak tau harus bayar pake apa.
Ku berjalan keluar dari rumah terakhirku,rumah masa kecilku yan menyimpang begitu banyak kenangan indah bersama ayah dan ibuku,aku sadar saat ini diriku hanyalah seorang yatim piatu yan tak punya apa-apa tampa terasa air mataku jatuh bercucuran, sungguh miris hidup yangku jalani saat ini.
"Tuhan,jagalah diriku dari orang-orang berhati jahat dan dekatkanlah aku dengan orang-orang baik."
Ucapku dalam hati.
Aku menguatkan diriku sendiri,karna saat ini aku hanya sebatang kara, aku berjalan menelusuri jalan sekaligus mencari kamar kost yan murah, karna saat ini aku harus benar-benar berhemat karna uang tabunganku sudah sangat menipis, dan besok rencananya untuk mencari pekerjaan.
Waktu sudah menungjukkan pukul 15.40,suda seharian aku berjalan tampa sarapan, jam makan siang pun telah berlalu dan sampai sat ini aku belu mengisi perutku sama sekali dan akhirnya aku menemukan sebuah warung makan di pinggir jalan.
Ku berjalan menuju warung makan itu, hanya untuk pergi mengisi perutku yang masi kosong,belum sempat aku sampai, tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berenti di hadapanku,turungla 3 peria kekar berseragam lengkap,aku ketakutan melihat mereka,dan ingin segera berteriak,tapi salah satu dari mereka berkata.
"jangan berteriak atau." Sambil memperlihatkan pistolnya.
"Hey,nona cepat lah naik ke mobil."
Perintah salah satu peria berbadan kekar itu.
Aku bingun melihat mereka, lalu aku menberanikan diriku bertanya.
"Siapa kalian?, apa yang kalian inginkan?," Berkata sedikit tegas.
Ketiga peria kekar itu, diam tak ada yang menjawab pertanyaanku,namum mereka malah menyuruhku masuk ke dalam mobilnya.
Awalnya aku menolak, namun di saat aku menolak salah satu peria kekar itu memperlihatkan senjatanya,aku takut dan langsung masuk ke dalam mobil hitam itu.
"Kalian ingin membawa aku kemana?," Bertanya dalam keadaan tertunduk.
"Diam, jadilah gadis yang baik tampa banyak pertanyaan."
Berbicara dengan nada suara yang datar.
Mendengar ucapan datar itu, Nabila sedikit meringding.
Di saat lelah dan kelaparan seperti ini, Nabila tertidur di dalam mobil,setelah sampai di depan sebuah Apartmens salah satu pemuda kekar itu membangunkanku,dan di saat aku terbangun aku melihat sekeliling.
"Ini sudah gelap,aku berada di mana?," Sambil mengucek -gucek matanya lalu bertanya pada ketiga peria kekar itu.
Namun ketiga peria kekar itu tak ada yang menjawab ucapanku, aku mengeluarkan kepalaku di pintu kaca mobil untuk melihat sekeliling.
"Ini kan,Apartmens termewah di kota ini," Berguman sambil melihat sekeliling.
"Turung lalu ikuti kami masuk ke dalam," Ucap salah satu peria kekar itu dengan nada suara datarnya.
Mendengar ucapan peria kekar itu, denga segera Nabila keluar dari dalam mobil,lalu mengikuti langkah ketiga peria kekar yang berjalan di depannya.
"Mereka ingin membawa aku kemana?,Apakah mereka akan menjualku kepada om -om yang jelek,botak dan gendut."
Berguman dalam hati sambil berdo'a.
"Ya, Allah jagalah aku dari orang -orang jahat."
Perlahan kami masuk ke dalam lif, salah satu peria kekar itu memencat angka 7.
"Ting, pintu lif terbuka, ketiga peria kekar itu menuntunku berjalan,hingga akhirnya aku sampai di depan sebuah pintu kamar, salah satu peria kekar itu memencat pin pintu kamar apartmens itu lalu menyuruhku masuk.
"Masuk" Perintahnya dengan nada suara datarnya.
Perlahan Nabila melangkah masuk, dan mulai melihat sekeliling, Nabila tersenyum sendiri sambil berkata.
"Sangat mewah dan juga indah,tapi aku bingun kenapa mereka membawa aku kesini."
Mengagumi ruangan itu sambil bertanya sendiri.
Dan tampa Nabila sadari ternyata di ruangan gelap itu ada seorang pemuda tampan dari tadi memperhatikannya.
"Ehemmm, deheman seseorang yang mengagetkan Nabila.
Nabila kaget mendengarkan suara deheman itu, Nabila mulai celinga celingu mencari arah dari mana datangnya suara itu,lalu matanya tertuju pada sosok pemuda tampan berbadan kekar berdiri berdiri sedikit jauh darinya.
"Kamu siapa?,apa kamu mengenalku?," Tanya Nabila.
Tampa terseyum pemuda tampan itu berkata.
"Selamat datang di kediamanku."
Berkata dengan nada datar.
Nabila merasa sangat takut namun tetap memberanikan dirinya bertanya.
"Anda siapa?, kenapa anda menyuruh anak buahmu membawaku kesini." Dengan suara sedikit meninggi.
Pemuda tanpan itu melihatku sejenak lalu tertawa begitu sangat keras.
"Hahahaha,"Suara tawanya yang begitu sangat besar.
Aku takut mendengar tawanya yang begitu sangat besar.
-
-
Doni Atmaja,pewaris satu-satunya dari keluarga Atmaja.
Sebenarnya Doni adalah anak yan sangat baik,penyayan dan rendah hati terhadap siapa saja,tapi satu hal yan membuatnya bersikap dingin dan datar.
Semenjak Doni di khianati oleh kekasihnya yang bernama Bella,sikapnya berubah menjadi seorang pemuda dingin dan datar.
Bella, adalah wanita yang sangat Doni cintai,Bella pergi meninggalkan Doni sehari mengjelang hari pernikahannya.
Doni merasa sangat sakit hati, setelah di tinggalkan oleh Bella,Bella adalah cinta pertama Doni.
Doni sudah melakukan banyak hal untuk Bella, bahkan Doni rela menengtang ke dua orang tuanya hanya untuk hidup bersama dengannya.
Sebenarnya ke dua orang tua Doni adalah orang yang sangat baik, mereka tidak pernah memilih -milih pasangan untuk anaknya, tapi dengan Bella kedua orang tuanya menengtang kesa hubungan mereka.
'Tiga Tahun yang Lalu'
Doni bertemu dengan Bella di sebuah Restoran siap saji, di sana Doni habis bertemu dengan keliennya,dan tampa di sengaja dompet Bella terjatuh di depan meja yang Doni duduki.
"Nona dompet anda terjatuh."
Memanggil dengan cara berteriak.
Namun gadis itu berjalan keluar dari Restoran tampa menghiraukan panggilan Doni.
Doni berdiri mengambil dompet itu, kemudian berlari keluar mengejar gadis yang berjalan dengan buru -buru itu,namun Doni tidak berhasil mengejarnya.
Doni kembali masuk ke dalam Restoran itu sambil membawa dompet yang di temukannya,perlahan Doni membuka dompet tersebut lalu melihat kartu identitasnya.
Bella Anastasia,itulah nama yang tertulis pada Ktp Bella, Doni terseyum sendiri melihat kartu nama itu,Doni kemudian berdiri lalu berjalan keluar dari Restoran tersebut untuk kembali ke kantornya.
Seminggu telah berlalu,namun Doni belum bertemu dengan gadis yang telah menjatukan dompetnya di depannya, setiap hari Doni selalu membawa dompet itu dia menyimpangnya di saku jasnya.
Hingga suatu hari Doni bertemu kembali dengan pemilik dompet tersebut.
"Halo," Sapa Doni sambil tetsenyum.
Bella menyengitkan dahinya lalu berkata.
"Maaf,anda siapa?,apakah kita pernah bertemu sebelumnya?."
Bertanya sambil melihat ke arah Doni.
Doni terseyum mendengar pertanyaan Bella.
"Kenalkan nama saya Doni."
sambil mengulurkan tangan.
Bella tambah bingun nelihat orang yang ada di hadapannya,perlahan Bella membalas uluran tangan Doni.
"Bella," Ucapnya singkat.
Doni tersenyum melihat wajah bingun Bella,
"Maaf sepertinya ini milik anda."
Sambil memberikan dompet kepada Bella.
"Iya itu dompet saya,Terimah kasih banyak ya." Ucapnya senang sambil berdiri memeluk Doni.
Mendapat pelukan hangat dari Bella,Doni merasa ada yang aneh dengan dirinya, jantungnya berdetak lebih cepat dari pada biasanya.
"Deg deg deg." Suara jantung Doni berdetak.
"Maaf,maaf saya terlalu senang."
Sambil melepaskan pelukannya.
"Tidak masalah." Ucap Doni sambil tersenyum.
Di situlah awal pertemuan antara Doni dan Bella, hingga suatu hari Doni mengatakan isi hatinya kepada Bella.
"Bella,sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku ucapkan padamu." sambil
menatap wajah.
"Iya,ada apa?," Sambil membalas tatapan mata Doni.
Doni memegan tangan Bella lalu berkata.
"Bella dari pertama aku melihatmu, aku sudah jatuh cinta padamu, maukah kamu menjadi kekasihku."
Dengan menatap wajah Bella dengan serius.
"Iya, aku mau, dari awal aku bertemu denganmu aku juga jatuh cinta padamu."Mengucapkan dengan tersenyum manis.
Delapan bulan telah berlalu, semakin hari, Bella dan Doni semakin mesra dan bisa di bilang mereka berdua sulit untuk di pisahkan.
Tapi,tampa sepengetahuan Doni ternyata Bella memiliki kekasih lain,dan lebih parahnya lagi Bella pernah melakukan hal yang lebih dengan kekasihnya itu.
Seperti sian ini, Bella bertemu dengan kedua orang tua Doni, namum Bella tidak tau kalau mereka adalah mama, papanya Doni,Bella masuk ke dalam hotel yang sama yang di tempati ke dua orang tua Doni menginap.
Bella berjalan dengan kekasihnya, masuk ke dalam lorong hotel,dan tampa sengaja Bella bertabrakan dengan Mira mama Doni.
"Maaf tante aku tak sengaja."
Sambil mengulurkan tanganya kepada mira.
"Aku tidak kenapa -napa,"Ucap Mira sambil memegan uluran tangan Bella.
"Sayang,apa kamu tidak kenapa -napa,aku tak ingin kamu kenapa -napa karna hari ini aku ingin meminta jatah lebih," Ucap kekaih Bella sambil berbisik, namun ucapan itu masi terdengar di telinga Mira dan Arman.
Setelah brdiri,Mira segera berjalan menuju kamarya dan tampa sengaja Mira berbalik melihat ke arah sepasang kekasih itu, Mira sanga syok melihat mereka berciuman di depan pintu kamar hotelnya.
"Anak jaman sekarang ngak tau tempat bercinta."Omel Mira sambil membangting pintu, sementara Arman hanya tersenyum melihat istrinya marah -marah.
Seperti yang di rencanakan Doni,siang ini Doni ingin mengajak Bella ke rumahnya untuk mengenalkannya kepada orang tuanya.
"Sayang,apakah hari ini kamu sudah siap untuk bertemu dengan kedua orang tuaku?," Berkata sambil melihat ke arah Bella.
Bella,menhembuskan napasnya dengan pelan lalu berkata.
"Baik lah,aku akan bertemu dengan mereka hari ini, tapi aku takut dan juga grogi,aku takut bagaimana jika mereka tidak menyukaiku." Berkata sambil menundukkan kepala.
Mendengar ucapan Bella, Doni tersenyum sambil melihat ke arah Bella lalu berkata.
"Mama,Papaku itu orang yang sangat baik, mereka pasti akan menerimamu dengan senang hati."
Berkata sambil terseyum bahagia.
Bella tersenyum manis mendengar ucapan Doni,lalu dengan segera Doni mengecup lembut bibir manis Bella.
"Cup,satu kecupan lembut mendarat di bibir Bella.
Bella merasa sedikit malu,karna Doni tiba -tiba menciumnya.
"Kamu apaan sih, main nyosor saja."
Ucap Bella dengan wajah yang merona.
"Aku cuman merasa gemes saja melihat senyuman manis kamu itu."
Mengucapkan sambil tersenyum.
Sesampai di rumah Doni, mereka berdua langsung masuk, sementara Doni sedikit berteriak memanggil kedua orang tuanya.
"Ma, Pa." Teriaknya.
Mira langaung menyambut hangat kedatangan putranya.
"Ada apa Nak, kenapa kamu berteriak memanggil kami?, Tanya Mira.
Doni tersenyum mendengar ucapan Mamanya.
"Ma,Pa,aku sudah membawakan kalian calon menantu,aku sudah mengabulkan keinginan Mama dan Papa." Berucap sambil tersenyum senang.
"Mana?,Mama penasaran,di mana dia?," Tanya Mira pada Doni sambil tersenyum bahagia.
Mendengar ucapa Mira,Doni semakin bersemangat ingin mengenalkan mereka.Doni melangkahkan kakinya ke samping sambil berkata.
"Ini dia," Ucap Doni dengan senang.
Mira yang tadinya tersenyum bahagi mendengar ucapan putranya,kini senyuman itu berubah ketika meliha wajah gadis yang di bawah Doni kerumahnya.
Sementara wajah Bellah berubah menjadi pucat, Bella tidak pernah menyangka kalau wanita yang pernah di tabraknya di dalam hotel adalah orang tua Doni.
"Kamu," Sambil menunjuk ke arah Bella.
Bella hanya diam mendengar ucapan Mama Doni,sementara Doni bingun melihat Mamanya menunjuk Bella.
"Kalian sudah saling mengenal?," Bertanya kepada kedua wanita yang ada di depannya.
Bukanmya menjawab pertanyaan Doni, Mira bertanya pada suaminya.
"Pa, bukan kah wanita ini yang kemarin menabrakku di dalam hotel bersama kekasihnya, bahkan laki -laki bersamanya itu berkata.Sayang apa kamu tidak apa -apa, karna hari ini aku memintah jatah yang lebih, itu ucap kekasih wanita ini." Mira menjelaskan panjang lebar.
"Memang benar dia gadis ini." Ucap Arman membenarkan ucapan istrinya
Bagaikan di sambar petir Doni mendengar ucapan kedua orang tuanya.
"Maksud Mama dan Papa apa?, berbicara seperti itu kepada Bella,dia ini calon menantu kalian?,"
Mengucapkan dengan nada sedikit keras.
"Cukup Doni, Mama ngak mau memiliki menantu jalan seperti dia,hanya karna wanita jalan ini kamu berkata kasar seperti itu kepada kami." Ucap Mira dengan nada menyindir.
"Putuskan sekarang juga, hubungan kamu dengan wanita ****** ini, Mama ngak sudi memiliki menantu jalan seperti dia," Tungjuk Mama Doni dengan pandangan sinis.
Sementara Bella hanya menangis melihat berdebatan Ibu dan Anak itu di depannya, Bella berlari keluar dari rumah mewah Doni,namun dengan cepat Doni ikut mengejar Bella.
"Maaf,sayang atas ketidak nyamanan ini, aku sunggu minta maaf dengan sikap kedua orang tua ku."Ucap Doni ketika masuk ke dalam mobilnya.
Mendengar ucapan Doni, Bella hanya diam sambil menangis sesegukan, Bella merasa sakit hati mendapat perlakuan yang tidak enak orang tua Doni.
Doni melajukan mobilnya menuju Apartmensnya,kemudian mengajak Bella masuk.
"Ayo, kita masuk sayang." Ucap Doni lembut.
Sesampai di dalam Apartmens Doni, Doni segera berjalan ke dapur untuk mengambilkan Bella segelas air minum.
"Minum lah." Ucap Doni lembut.
Setelah memberikan air minum pada Bella, Doni mulai bertanya.
"Bella apa benar yan di katakan Mama itu benar adanya?," Bertanya pada Bella.
Mendengar pertanyaan Doni, Bella kembali menangis dengan suara yang sedikit besar lalu berkata.
"Apa kamu meragukanku?,apa kamu tidak percaya padaku?aku tak mungking melakukan hal serendah itu." Berkata bohong.
Doni merasa bingun dan bimbang, karna di satu sisi dia harus mempercayai ucapan Mamanya sementara di sisi lain dia harus mempercayai ucapan kekasihnya.
"Baik lah aku percaya padamu."
Ucap Doni lembut sambil tersenyum hangat kepada Bella, sementara di hati Doni dia merasa sangat bimbang.
Setelah mengantar Bella pulang ke Apartmensnya, Doni melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya.
"Ma," Teriak Doni ketika masuk di ruangan utama rumah orang tuanya.
Tampa berkata apapun Mira berjalan santai menghampiri putranya.
"Ma,tolong jelaskan,apa makaud Mama berbicara seperti itu pada kekesihku." Sambil melihat ke arah Mira.
Mira tersenyum miris mendengar ucapan putranya lalu berkata.
"Sampai kapan pun Mama tidak akan pernah menyetujui hubungan kamu dengan wanita jalan itu." Berkata tegas.
"Sebenarnya apa yang di lakukan Bella,sehingga Mama memanggilnya dengan sebutan wanita jalan.
"Apa Mama perlu mangulangi kalimat itu lagi, aku sangat jijik dengan gadis itu Don, jadi Mama harap kamu bisa menjahuinya,dan dengat Doni Mama dan Papa kamu tidak pernah berbohong sedikit pun padamu."
Memperingati Doni.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!