Diary Depresi Ku
. . .
Di maki, di hina, dan di kucilkan oleh keluarganya sendiri serta teman temannya, itu sudah biasa bagi gadis bernama Alletha berumur 15 tahun. Hari-hari nya selalu menahan tangisan. Tersenyum palsu di setiap keadaan memang sudah ciri khas nya.
Pukulan demi pukulan selalu di dapatkan dari kedua orang tuanya, bahkan dari sang kakak serta selalu di bully di sekolah oleh teman-teman nya. Beribu-ribu ucapan yang menyakiti hatinya, bagaikan di tusuk tusuk jutaan jarum.
Tangisan dan juga ampunan tidak berlaku untuk mendapatkan kasih sayang dari keluarga dan teman temannya. Kenyataan pahit itu dirasakan seorang diri. Baik jiwa dan raganya, selalu ditindas oleh mereka. Keluarga yang seharusnya selalu mendukung dan seorang teman yang seharusnya baik, tapi ini malah kebalikan nya.
Dia sudah terbiasa memendam masalahnya sendiri, tidak pernah cerita ke siapapun, apakah itu ke teman temannya atau siapa pun itu dia tidak pernah, bahkan ke keluarganya sendiri pun tidak pernah
"Lebih baik memendam masalah sendiri, daripada meminta bantuan orang lain"
-Alletha-
"Tidak semua orang itu baik, melainkan mereka hanyalah berpura-pura baik"
-Alletha-
"Dunia memang jahat, tetapi lebih jahat lagi ketika kita memiliki teman yang seorang pengkhianat"
-Alletha-
"Dunia belum jahat kalau kamu belum pernah dikatain gak berguna oleh orang tua"
-Alletha-
Tempatnya Curhat
𝗗𝗶 𝘀𝗲𝗯𝘂𝗮𝗵 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗺𝗲𝘄𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗲𝗹𝗲𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗶𝗯𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵
Alletha
ma.. pa.. aku pulang..
Zoyya (Ibu Alletha)
akhirnya kamu pulang juga, mana hasil ujian mu?
Alletha
umm.. //memberikan kertas ujiannya
Zoyya (Ibu Alletha)
//menampar alletha
Zoyya (Ibu Alletha)
apa ini!? hanya segini!? seharusnya kau mendapatkan 100!!
Alletha
m-maaf ma.. //memegang pipi yang ditampar
Zoyya (Ibu Alletha)
tidak!! kau nanti malam tidak boleh makan!!
Alletha
b-baik ma.. //pergi ke kamar
Alletha
//duduk di ranjang
Alletha
huh.. sebenci itukah mama kepada ku?
Alletha
bahkan nilai segitu pun seharusnya mama sudah bangga
Alletha
tetapi, apa? mama seperti tidak menghargai ku..
Alletha
apa.. aku chat zeana ya.. Biar ada yang menghibur ku
Zeana (Sahabat Alletha)
apa? tumben ngechat?
Alletha
gak pa pa, cuman.. mama berulah lagi..
Zeana (Sahabat Alletha)
haa!? maksud kamu? kamu di sakiti lagi??
Zeana (Sahabat Alletha)
huh.. yang sabar ya.. aku tahu, kalau mama kamu itu lebih sayang kepada kakak kamu
Zeana (Sahabat Alletha)
tapi.. kenapa kamu tidak melawan?
Alletha
tidak Zea.. aku tidak mau melawan.. walaupun mama perilakunya seperti itu ke aku, tetapi aku masih tetap sayang kok..
Zeana (Sahabat Alletha)
huh.. bisa bisanya, anak sebaik kamu di perilakukan kasar seperti itu
Alletha
yah.. mau gimana lagi? kalau tidak menuruti perkataan orang tua ku.. bisa bisa aku malah tambah disakiti
Zeana (Sahabat Alletha)
oh gitu ya..
Zeana (Sahabat Alletha)
yaudah! pelukan jauh buat kamu :D
Alletha
thanks sudah menjadi teman curhat aku..
Zeana (Sahabat Alletha)
iya.. gak masalah kok.. aku akan selalu disisi mu di setiap saat
Telat
𝗸𝗲𝘁𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁𝗵𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝗸𝗲 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵
Alletha
aduhhh.. gimana nih! aku udah hampir telat!
𝘀𝗮𝗮𝘁 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵𝗮𝗻
Alletha
akhirnya.. sampai juga..
Alletha
tunggu!! oh iya!! kelas nya sudah hampir masuk!!
Alletha
//berlari menuju ke kelas
Alletha
maaf bu alletha terlambat..
Alletha
t-tapi aku bisa jelasin k-kok-
Guru
gak! gak ada penjelasan! sekarang kamu berdiri di tengah lapangan sampai jam istirahat!
𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁𝗵𝗮 𝗽𝘂𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶 𝗸𝗲 𝗹𝗮𝗽𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗱𝗶𝘀𝗮𝗻𝗮 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝗷𝗮𝗺 𝗶𝘀𝘁𝗶𝗿𝗮𝗵𝗮𝘁
𝗯𝗲𝗹 𝗶𝘀𝘁𝗶𝗿𝗮𝗵𝗮𝘁 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗯𝘂𝗻𝘆𝗶
? ? ?
//melemparkan kertas ke arah alletha
? ? ?
huuu! kasian di hukum! mangkanya.. jangan telat.. pasti lo telat gara gara telat bangun kan? mangkanya jangan begadang terus!!
Alletha
lu ngapain disini?
Viola (Pembully)
heh! emang gak boleh? dateng kesini!?
Viola (Pembully)
ini bukan tempat lu sendiri!! //mendorong alletha sampai terjatuh
Alletha
//terjatuh sampai tangannya berdarah
Viola (Pembully)
haha! kasihan.. mangkanya, jangan macem macem sama gue!
Alletha
//memegang tangannya yang berdarah
𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗸𝗮 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗶𝘁𝘂𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗼𝗱𝗼𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝘁𝘂 𝗮𝗹𝗹𝗲𝘁𝗵𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗶𝗿𝗶
Alletha
//menoleh ke orang itu
? ? ?
lo gak apa apa? //menodongkan tangan
Axell (Ketua OSIS)
iya //membantu alletha berdiri
Alletha
ee.. makasih ya, axell
Axell (Ketua OSIS)
iya sama sama
Axell (Ketua OSIS)
mau gua obatin ga?
Alletha
oh gak.. apa apa kok ini luka kecil aja
Axell (Ketua OSIS)
tapi kalau tidak diobati nanti bisa infeksi
Axell (Ketua OSIS)
udah gak apa apa, ayo //membawa alletha ke UKS
Axell (Ketua OSIS)
//mengobati luka alletha
Alletha
tumben ya axell perhatian kayak gini? biasanya dia cuek dan dingin? *batin
Axell (Ketua OSIS)
ya sama sama, udah sana ke kelas, bentar lagi jam masuk
𝗱𝗮𝗻 𝗴𝘂𝗿𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗺𝗲𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗸𝗲 𝟮
Guru
sekian pelajaran hari ini, silahkan pulang dan jangan lupa belajar di rumah
𝘀𝗮𝗮𝘁 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻𝗴
Ella (Sahabat Alletha)
hehe.. kamu pulang sendiri?
Ella (Sahabat Alletha)
pulang bareng yuk, rumah kita kan deket
Alletha
lah emang kamu belum di jemput
Ella (Sahabat Alletha)
belum nih, mangkanya aku ngajak kamu jalan bareng
Alletha
oh gitu yaudah ayo
Alletha
oh iya Zea udah pulang duluan?
Ella (Sahabat Alletha)
udah mungkin, soalnya kan biasanya pulang bareng sama kamu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!