NovelToon NovelToon

Pesona Duda Anak Satu

Eps 1 : Dikhianati Kekasih Dan Juga Sahabat

Menjalin hubungan selama 5 tahun ternyata tak semulus kelihatannya. Pria yang menurut Gea adalah Kekasih yang sempurna untuknya, rupanya adalah pria yang tak setia dan juga manipulatif.

Gea yang awalnya ingin memberikan kejutan untuk merayakan hari jadi mereka yang ke 5 tahun justru dikejutkan oleh pemandangan yang membuat hatinya sakit luar biasa.

Ia melihat kekasihnya yang bernama Radit sedang memadu kasih di ranjang tempat tidur dengan sahabat Gea sendiri, yaitu Intan.

Gea bisa mendengar dengan jelas desahan demi desahan yang keluar dari mulut kotor mereka.

“Radit!! Intan!!” Gea berteriak histeris dan melemparkan kue yang ia buat sendiri ke ranjang yang diisi oleh dua makhluk tak tahu diri itu.

Gea menangis histeris dengan tatapan penuh kekecewaan. Ia tak menyangka kekasihnya dan sahabatnya berbuat hal yang tak bisa ditoleransi oleh akal pikiran Gea.

Gea langsung berbalik badan setelah melemparkan kue buatannya sendiri dan berlari menjauh.

Radit yang tak berbusana itu dengan cepat memungut pakaiannya dan bergegas memakai pakaiannya untuk bisa mengejar Gea.

“Radit, kita belum selesai,” ucap Intan dengan memasang wajah sedih berharap Radit tak jadi mengejar Gea.

Radit tak menghiraukan Intan dan tetap pergi mengejar Gea.

“Gea, tolong maafkan aku. Aku dan Intan sama sekali tidak memiliki hubungan apapun,” ucap Radit seraya menahan Gea agar percaya dengan ucapannya.

Plak!!! Gea yang marah reflek menampar wajah Radit.

“Tidak memiliki hubungan apapun tapi bisa beraktivitas layaknya suami istri. Apa kamu gila, Radit? Kamu pria bejat yang pernah aku temui dan jangan sekalipun muncul dihadapanku lagi,” tegas Gea.

Gea menepis tangan Radit dan berlari menjauh dengan air mata yang terus mengalir deras.

Radit hanya bisa menatap sedih Gea yang terus berlari menjauh dari dirinya.

Radit kembali masuk ke dalam rumahnya dan kembali menyusul Intan yang rupanya masih berada di ranjang dengan keadaan yang masih sama tak berbusana.

Dengan sangat manja Intan berjalan menghampiri Radit dan menciumi pipi serta bibir Radit berulang kali.

“Mas, Gea sekarang sudah tahu hubungan kita. Sekarang lupakan Gea ya Mas! Cukup aku yang menjadi wanitanya Mas Radit,” ucap Intan dengan suara lembutnya.

Radit mendorong tubuh Intan ke tempat tidur dan mereka pun melanjutkan apa yang belum mereka selesaikan.

***

Beberapa hari kemudian.

Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, Gea memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Radit maupun Intan. Semua akses untuk bisa menghubungi dirinya, sudah Gea blokir dan Gea tak ingin lagi bertemu ataupun berpapasan dengan dua manusia pengkhianat seperti mereka.

Ibu Sri yang tak lain adalah Ibu dari Gea, merasa sikap Gea berubah menjadi banyak diam tidak seperti biasanya.

“Gea, kalau ada masalah lebih baik kamu cerita sama Ibu dan jangan dipendam. Tidak enak kalau memendam apa yang seharusnya diceritakan,” ujar Ibu Sri yang duduk tepat di sisi kiri Gea.

Gea tertawa kecil untuk menyembunyikan kesedihannya itu.

“Ibu ini bicara apa? Gea hanya kepikiran tentang pekerjaan Gea. Apa sebaiknya Gea cari pekerjaan lain saja ya, Bu?” tanya Gea yang memang sudah tidak ada minat untuk bekerja di kedai minuman yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

“Kalau urusan pekerjaan, Ibu serahkan sama kamu saja. Yang kerja kamu dan yang menjalani kamu bukan Ibu ataupun Ayah,” balas Ibu Sri yang selalu memasrahkan semuanya kepada Gea.

“Terima kasih Ya Bu, karena selama ini Ibu maupun Ayah selalu menerima apapun keputusan Gea. Gea merasa sangat beruntung memiliki orang tua seperti Ibu dan juga Ayah.”

Gea tiba-tiba menangis, membuat Ibu Sri terkejut karena tidak pernah sekalipun ia melihat putrinya menangis karena alasan pekerjaan.

“Pekerjaan kamu yang ini berat sekali ya?” tanya Ibu Sri memastikan.

“Maafkan Gea ya Bu, sepertinya Gea harus mencari pekerjaan lain,” jawab Gea lirih.

“Kamu tidak perlu meminta maaf, Gea. Selama ini kamu sudah banyak membantu dan sudah banyak berkorban untuk Ibu serta Ayahmu,” balas Ibu Sri.

Gea tidak bisa menghentikan tangisannya ketika melihat wajah Ibu Sri. Gea juga tidak bisa memberitahukan bahwa hubungan dengan Radit telah benar-benar berakhir karena perselingkuhan Radit bersama dengan Intan.

“Bu, Gea mau istirahat dulu ya sekalian mau buat surat pengunduran diri Gea. Kalau Ibu mau sesuatu, panggil saja Gea.”

Gea masuk ke dalam kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dengan air mata yang terus mengalir deras. Pikirannya saat itu masih terbayang-bayang dengan hal yang tak seharusnya ia lihat.

Gea teringat setiap detail yang terjadi antara Radit dan Intan yang membuatnya terasa hancur berkeping-keping.

Beberapa saat kemudian.

Gea sudah siap untuk berangkat kerja sekaligus menyerahkannya surat pengunduran dirinya.

Gea ingin bekerja di lingkungan baru yang tidak ada sedikitpun kenangan ketika dirinya bersama dengan Radit.

Saat Gea ingin membuka stand minuman tempat ia bekerja, seseorang dari belakang menepuk punggungnya dan ketika Gea menoleh rupanya itu adalah Intan.

“Hai!!” Intan menyapa santai Gea tanpa merasa bersalah sedikitpun.

“Kamu ngapain kesini? Belum puas membuat aku hancur?” tanya Gea dingin.

“Ge, kamu kok bicara begitu sama aku? Salah ya kalau aku dan Radit saling mencintai? Aku kesini ingin meminta maaf sama kamu dan aku ingin kamu melupakan kejadian waktu itu,” ucap Intan yang masih dengan wajah tanpa bersalahnya.

Gea sangat muak dengan kemunafikan dari Intan dan memilih untuk masuk ke dalam stand minuman tersebut, kemudian menguncinya rapat-rapat.

“Gea, aku dan Radit saling mencintai. Tidak bisakah kamu merelakan Radit untukku dan kita kembali bersahabat seperti sebelumnya?”

Tak ada jawaban dari dalam yang mana membuat Intan menyesal karena telah menemui Gea untuk meminta maaf sekaligus ingin memperbaiki hubungannya dengan Gea.

“Terserah kamu saja, intinya aku sudah berniat baik dan seharusnya kamu tahu itu,” ucap Intan sebelum meninggalkan Gea.

Cukup lama Gea di dalam sampai akhirnya ia keluar dan tak melihat Intan.

Gea kembali menangis karena rasa kecewanya terhadap Intan maupun Radit semakin besar.

Belum selesai menumpahkan semua rasa kecewa di hatinya, datang seorang anak kecil yang biasa menjadi pelanggan minuman dingin tempat di mana Gea bekerja.

Gea tak ingin kesedihannya menjadi tontonan dan saat itu juga Gea mengusap air matanya seraya tersenyum lebar.

“Kakak kenapa?” tanya anak kecil itu dengan tatapan penasaran.

“Kak Gea tidak apa-apa, Adi. Kamu mau beli oreo milky ya? Tunggu sebentar ya, Kak Gea akan membuatkan Adi oreo milky kesukaan Adi,” ujar Gea.

Gea menghela napas panjang dan memutuskan untuk tidak pernah lagi menangisi apa yang sudah terjadi.

Eps 2 : Cleaning Service

2 Minggu lamanya Gea menunggu panggilan dan pada akhirnya ia mendapatkan panggilan untuk bekerja di sebuah Kantor swasta yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Dengan perasaan bahagia, gadis itu langsung memberitahu kedua orang tuanya bahwa ia diterima menjadi cleaning service di Kantor tersebut.

“Ibu, Ayah! Akhirnya Gea di panggil untuk bekerja di Kantor yang 2 minggu lalu Gea lamar. Mulai besok Gea akan masuk kerja,” ujar Gea seraya memberitahu isi pesan singkat tersebut.

“Alhamdulillah... Apa kamu tidak masalah kalau harus menjadi cleaning service? Setahu Ibu pekerjaan itu cukup melelahkan,” tutur Ibu Sri.

“Iya Gea, kenapa harus menjadi Cleaning service? Padahal lowongan kerja di sana ada yang lebih layak,” sahut Ayah Budi.

“Memangnya salah ya kalau Gea bekerja sebagai cleaning service? Bukankah itu juga pekerjaan halal dan mulia. Daripada tidak bekerja sama sekali,” balas Gea.

Gea sendiri sengaja mengambil pekerjaan yang bisa dikatakan cukup sibuk itu, dikarenakan Gea ingin lebih banyak bergerak agar pikirannya menjadi sibuk dan tak lagi memikirkan hubungannya dengan Radit yang hancur berantakan akibat dari perselingkuhan tersebut.

Ayah Budi mengusap lembut rambut putrinya seraya menyemangati Gea yang sudah mendapatkan pekerjaan barunya itu.

“Semangat ya Gea, Ayah dan Ibu akan selalu bangga padamu. Apakah Radit sudah tahu kalau kamu diterima bekerja sebagai cleaning service?” tanya Ayah Budi.

Ibu Sri dan Ayah Budi sama sekali tidak tahu kalau hubungan Gea dengan Radit telah berakhir. Yang mereka tahu Radit adalah pria yang cukup sibuk bekerja karena sedang mencari modal untuk menikahi putri mereka.

“Gea dan Radit sudah lama putus,” jawab Gea yang memutuskan untuk memberitahu hubungannya itu kepada kedua orang tuanya.

Tak disangka jawaban Gea membuat kedua orang tuanya terkejut dan menganggap kalau Gea sedang bercanda dengan ucapannya.

“Gea, jangan bercanda berlebihan seperti itu. Tidak baik kalau hubungan dibuat bercandaan,” tutur Ibu Sri.

Gea menunduk sedih dan saat itu juga kedua orang tuanya percaya kalau Gea berkata jujur.

“Gea, bukankah kalian ada rencana untuk menikah? Kalau masih bisa diperbaiki, kenapa tidak diperbaiki saja hubungan kalian? Radit kelihatannya sangat sayang sama kamu. Selama ini juga Radit selalu bersikap baik kepada Ayah dan juga Ibu,” ucap Ibu Sri yang sangat menyayangkan berakhirnya hubungan Gea dengan Radit.

“Bu, kalau mereka tidak berjodoh mau bagaimana lagi? Mereka sudah sama-sama dewasa dan mungkin itu jalan terbaik bagi mereka berdua,” sahut Ayah Budi yang tak ingin banyak bertanya mengenai hubungan mereka yang sudah berakhir.

Gea memeluk Ayahnya dan mengucapkan terima kasih karena Sang Ayah tidak banyak berkomentar.

Keesokan Pagi

Gea berhenti di depan sebuah gedung Kantor yang cukup besar. Gadis berusia 24 tahun itu nampak gugup karena untuk pertama kalinya ia bekerja di tempat yang bisa dikatakan sangat ramai sekali orang-orang berseliweran.

Kegugupan Gea semakin besar ketika melihat bagaimana orang-orang berpenampilan sangat rapi sekaligus elegan.

“Apa aku bisa bekerja di tempat elite seperti ini? Mudah-mudahan langkah yang ku ambil tidak menyulitkan diriku sendiri,” ucap Gea bermonolog.

Gea menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Kemudian gadis itu melangkah masuk ke dalam Kantor tersebut dan kedatangannya langsung disambut ramah oleh seorang security yang berjaga.

“Cleaning service baru ya? Mari ikuti saya!!”

Gea diajak berkeliling ke area yang nantinya akan menjadi area lokasi tempatnya bekerja. Ternyata, apa yang dibayangkan Gea di luar ekspetasinya.

Gea harus bekerja keras sebagai cleaning service dan hanya diberi waktu istirahat tidak lebih dari 1 jam.

“Bagaimana? Apakah kamu sanggup bekerja di sini? Kalau tidak sanggup kamu boleh langsung balik badan meninggalkan tempat ini,” ucap Satpam tersebut.

Merasa sudah melangkah cukup jauh, Gea dengan kesadarannya mengiyakan dan akan bekerja sebagai cleaning service sebaik mungkin.

“Bagus, itu pilihan yang tepat. Sekarang pergilah ke ruangan itu untuk mengambil alat bersih!”

Gea mengiyakan dan mengikuti perkataan dari Pria bernama Asep tersebut.

Gea mulai mengambil alat bersih sesuai dengan perkataan Pak Asep dan sebelum memulai pekerjaan, Gea berusaha menyemangati dirinya dan menyakinkan dirinya sendiri kalau pekerjaan yang ia pilih itu adalah pekerjaan yang tepat untuk dirinya.

“Ayo Gea, kamu pasti bisa!!” Gea menepuk dadanya dengan penuh percaya diri.

Beberapa saat kemudian.

Gea menghela napas panjang seraya menyeka keringat yang bercucuran cukup banyak. Rupanya pekerjaan sebagai cleaning service tidak semudah yang ia kira.

“Kalau begini terus, apakah aku akan berotot?” tanya Gea yang sedang memandangi dirinya di cermin toilet khusus wanita.

Gea tersenyum kecil melihat dirinya yang terlihat sangat lelah, kemudian membasuh wajahnya untuk persiapan pulang karena sudah waktunya jam pulang.

Gea pulang dengan menggunakan jasa ojek online karena motor miliknya sedang dalam masa perbaikan. Maklum saja, motor yang biasa digunakan oleh Gea adalah motor bekas yang ia beli dengan susah payah dan entah sudah berapa kali motor tersebut harus keluar masuk bengkel.

Gea sendiri tidak ingin membebani kedua orang tuanya dikarenakan Gea merasa dirinyalah yang seharusnya meringankan beban kedua orang tuanya itu.

“Atas nama Gea?” tanya ojek online yang berhenti tepat di depan Gea.

“Benar,” jawab Gea singkat seraya tersenyum kecil pada tukang ojek online tersebut.

Gadis itu pun langsung naik ke atas motor agar bisa segera sampai ke rumahnya.

“Sesuai titik ya,” ucap ojek online sambil mengendarai kendaraannya.

“Iya Pak, sesuai titik,” balas Gea.

Beberapa saat kemudian.

Sesampainya di rumah, Gea yang baru saja turun dari motor dikejutkan dengan hadirnya mantan kekasih yang tega mengkhianati dirinya.

Tak mau ambil pusing dan tak mau berurusan lagi dengan pria didepannya itu, Gea memilih untuk mengabaikan dan bergegas masuk ke dalam rumah.

“Kamu mau kemana? Kita harus bicara empat mata sekarang juga!!!” Radit dengan sekuat tenaga menahan Gea dengan cara mencengkram tangan Gea.

Gea berusaha menepis tangan Radit, namun tenaganya sama sekali tidak berhasil melepaskan cengkraman Radit tersebut.

“Kita sudah selesai, jadi tolong jangan pernah muncul dihadapanku lagi!” Gea menatap dingin Radit yang bersikap kasar pada dirinya.

“Selesai apanya? Kamu tidak bisa memutuskan hubungan kita secara sepihak. Pokoknya kamu harus ikut aku, kita bicara masalah ini ditempat biasa,” tutur Radit mengajak Gea pergi ke tempat favorit mereka jika ingin mengobrol.

“Tidak. Aku sama sekali tidak mau, sekalipun kamu memaksaku untuk ikut. Lebih baik kamu pergi dari sini atau aku akan teriak!” Gea akhirnya mengancam Radit yang mana ancaman Gea berhasil membuat seorang Radit pergi menjauh saat itu juga.

Eps 3 : Teringat Tentang Pengkhianatan

Gea menghela napas panjang melihat Radit yang akhirnya pergi setelah mendapat ancaman dari Gea.

Melihat tindakan kasar Radit membuat Gea semakin yakin untuk meninggalkan mantan kekasihnya itu.

“Gea, kamu sama Radit tadi kenapa? Kamu bertengkar atau bagaimana?” tanya Ibu Sri pada putrinya karena Gea dan Radit terlihat seperti orang yang sedang bertengkar.

“Bertengkar? Ibu kok berpikir begitu? Gea dan Radit sama sekali tidak bertengkar, itu hanya perasaan Ibu saja,” jawab Gea seraya berjalan masuk ke dalam rumah untuk menghindari pertanyaan Ibu Sri yang lebih dalam lagi mengenai dirinya dan Radit.

Ibu Sri mengikuti langkah Gea yang sepertinya sengaja menghindar.

“Nak, Bagaimana kerjamu hari ini? Apakah semuanya berjalan lancar?” tanya Ibu Sri penasaran.

Gea sebenarnya sangat lelah karena pekerjaan barunya itu cukup menguras tenaga dan juga pikirannya. Gea pikir menjadi cleaning service adalah pekerjaan yang mudah karena hampir setiap hari ia selalu menyapu dan mengepel. Namun, pikirannya itu langsung ia buang jauh-jauh karena rupanya hal yang terlihat sepele tidak sepenuhnya sepele.

“Alhamdulillah semuanya lancar, Bu. Gea sangat senang dengan pekerjaan baru Gea. Ayah mana, Bu? Belum pulang ya?” tanya Gea karena tak melihat Sang Ayah tercinta.

“Ayah masih ada rapat di sekolah, mungkin habis maghrib baru pulang,” jawab Ibu Sri.

“Bu, Gea mau langsung masuk kamar ya. Mau istirahat.”

“Tidak makan dulu? Ibu sudah memasak makanan kesukaan kamu,” ucap Ibu Sri agar Gea makan terlebih dulu sebelum istirahat.

“Kebetulan sebelum pulang Gea sudah makan, Bu. Gea masih kenyang, nanti saja kalau sudah terasa agak lapar,” balas Gea yang padahal ia sendiri belum makan siang karena tak selera makan.

”Benar kenyang? Tidak mau makan lagi?” tanya Ibu Sri memastikan.

“Iya Bu, Gea pamit ke kamar ya! Kalau Ayah pulang dan tanya mengenai pekerjaan Gea, tolong jawab seperti yang tadi Gea katakan ya Bu!”

Gadis itu pun bergegas masuk ke dalam kamarnya. Air mata Gea seketika menetes karena kesal dengan sikap Radit padanya.

Bohong kalau Gea tak sedih dan menyayangkan hubungannya dengan Radit yang pada akhirnya putus karena Radit ketahuan selingkuh dengan sahabatnya sendiri.

“Kenapa sesakit ini Ya Allah? Kenapa harus Intan yang menjadi selingkuhan Radit? Kenapa harus aku yang mengalami pengkhianatan ini Ya Allah?” Gea menangis dikamarnya sambil memeluk guling kesayangannya.

***

Malam Hari

Intan tersenyum lebar manakala dirinya dan Radit bisa menghabiskan malam bersama di sebuah hotel yang bisa dikatakan cukup mewah. Intan sama sekali tak menyesali perbuatannya dan justru senang karena akhirnya Gea tahu hubungannya dengan Radit.

Intan yakin kalau setelah ini, dirinya akan menjadi satu-satunya milik Radit dan Radit akan menikahi dirinya. Sehingga Intan tak perlu bersusah payah menghidupi dirinya, karena yang akan menghidupi dirinya dan memenuhi kebutuhannya adalah Radit.

“Mas Radit, kapan kita akan menikah? Usia Mas Radit juga sudah cukup untuk menikah,” ujar Intan dengan nada sedih.

“Kamu kira menikah itu gampang? Banyak hal yang harus kita persiapkan, Intan. Aku juga belum memiliki banyak tabungan,” balas Radit pada Intan.

“Jadi, aku harus menunggu sampai Mas memiliki tabungan yang banyak?” tanya Intan memastikan.

Radit tersenyum mendapat pertanyaan dari Intan dan mengecup lembut pipi Intan. Kemudian, Radit perlahan turun dari ranjang tersebut dan tanpa memakai sehelai benang pun Radit berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Intan tersenyum lebar ketika merasakan betapa hangatnya cinta yang diberikan Radit dan memutuskan untuk ikut masuk ke dalam kamar mandi menyusul Radit yang lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi tersebut.

“Mas Radit.” Intan memanggil Radit dengan suara manja yang mana membuat Radit senang akan suara Intan yang menggoda itu.

Disaat yang bersamaan, Gea malam itu merasakan sedih yang teramat dalam. Gea masih merindukan saat-saat ia bersama dengan Radit, saat dimana dunianya dipenuhi dengan seorang Radit.

“Mas Radit dan Intan, kalian benar-benar keterlaluan. Kenapa aku masih mengingat kejadian yang sangat menjijikkan itu? Kalau saja aku tidak melihat langsung bagaimana kelakuan kalian berdua, apakah aku akan terus dibohongi oleh mereka berdua?” tanya Gea bermonolog.

Gea membenci dirinya sendiri sekaligus membenci keduanya yang terus membuat dirinya teringat akan pengkhianatan tersebut.

Tanpa sadar, gadis cantik itu meneteskan air matanya dan ketika sadar Gea buru-buru menyeka air matanya.

Bagi Gea dirinya tidak perlu menangis seseorang yang telah berkhianat padanya dan akan terus berusaha melupakan kejadian tersebut.

Tak dapat dipungkiri oleh Gea, bahwa sampai detik itu dirinya masih berharap bahwa yang telah terjadi kepada dirinya hanyalah mimpi buruknya saja.

“Gea sayang, sudah tidur? Kamu Ibu perhatikan dari tadi di dalam kamar saja. Keluar ya Nak! Ayahmu ingin bicara dengan kamu,” ucap Ibu Sri dari depan pintu kamar Gea yang dalam keadaan tertutup rapat itu.

“Gea ingin tidur, Bu. Besok saja ya Bu,” sahut Gea dari dalam kamar.

”Gea, jangan begitu. Ayah pasti sedih kalau kamu tidak pergi menemui Ayah,” ucap Ibu Sri agar Gea mau keluar dari kamarnya.

Gea mengiyakan apa yang dikatakan Ibunya dan meminta Ibu Sri untuk memberikannya waktu sebelum akhirnya Gea keluar dari kamarnya.

30 menit kemudian.

“Ada apa dengan putri Ayah ini? Kenapa dari tadi dikamar saja?” tanya Ayah Budi pada putrinya yang baru saja tiba menghampiri dirinya dan juga istri yang sudah lebih dulu berada di ruang keluarga sambil menonton televisi.

Gea tak langsung menjawab pertanyaan dari Ayahnya. Ia lebih dulu mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman, yaitu duduk diantara Ibu dan Ayahnya tersayang.

“Gea sama sekali tidak kenapa-kenapa, Ayah. Gea hanya kelelahan saja, maklum hari pertama kerja Gea masih banyak penyesuaian di tempat baru,” terang Gea.

“Kira-kira Gea bisa bertahan berapa lama disana? Semisal tidak kuat, lebih baik resign saja. Ayah akan mencari pekerjaan yang lain untuk Gea,” balas Ayah Budi yang sangat menyayangi putri tunggalnya itu.

“Ayah ini bicara apa? Gea tentu saja akan bertahan lama. Kemungkinan sampai Gea menemukan cinta sejati,” sahut Gea yang kemudian menertawakan dirinya sendiri atas ucapannya yang cukup menggelitik perut.

Ayah Budi dan Ibu Sri seketika itu juga ikut tertawa mendengar apa yang diucapkan Gea.

“Kalau cinta sejatinya datang 10 tahun lagi bagaimana?” tanya Ibu Sri yang ingin mendengar tanggapan dari putrinya.

“Kalau itu Gea juga bingung,” celetuk Gea.

Lagi-lagi kedua orang tuanya tertawa mendengar tanggapan Gea yang bingung dengan cinta sejatinya sendiri.

“Kalau jodoh tentu saja tidak akan kemana,” sahut Ayah Budi dengan bijak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!