NovelToon NovelToon

Rahasia Memaulakan Suamiku

Bab 1 ~ Pendahuluan ~

Tamara baru saja sampai di kamar kontrakannya,dia langsung menjatuhkan tubuhnya yang ramping di atas ranjang lalu melempar tas kecilnya ke lantai sembari menghela napas berat.

" Aahh capek sekali jadi orang miskin,tiap hari capek-capek kerja tapi sampai sekarang aku tidak punya tabungan sama sekali." Ucapnya sembari menghela napas berat untuk yang kedua kalinya.

Tamara menatap langit-langit kamarnya,terkadang dia merasa putus asa dengan kehidupan yang dia jalani saat ini,sesekali dia ingin seperti teman-temannya menikmati uang hasil kerja kerasnya tapi apa dayanya dia tulang punggung keluarganya di kampung setiap bulan dia harus membiayai keluarganya ayahnya yang sakit-sakitan dan adiknya yang masih sekolah.

" Sampai kapan? Sampai kapan aku menjadi tulang punggung keluargaku,aku capek Tuhan!! andai saja ada pria kaya yang mau menikahi ku,mungkin aku akan sangat bahagia." Ucapnya dalam hati dan tanpa terasa setetes air bening jatuh dari pelupuk matanya yang indah.

" Tamara!!! Tamara buka pintunya aku tau kamu sudah di dalam cepat buka pintunya!!! " Tiba-tiba teriakan keras mengangetkan dirinya,Tamara langsung terbangun lalu menyeka wajahnya dan membuka pintu kamarnya.

" Mana uang kontrakan mu,kemarin kan aku sudah bilang jangan aku lagi yang datang menemui mu,kenapa kamu tidak mengantarnya kalau sudah bosan di kontrakan ini keluar saja!! Diluar sana banyak yang mau menempati rumah ini." Bentak pemilik kontrakannya membuat Tamara jadi kesal dan emosi.

Tamara kembali ke dalam kamarnya lalu mengambil uang yang sebelumnya sudah dia tarik dari atmnya lalu dia menemui pemilik kontrakannya.

" Bu....Jangan terlalu kasar begitu,aku juga selalu bayar tiap bulan jarang telat tapi sikap ibu langsung seperti ini." Ucap Tamara sembari menahan marah di dalam hatinya karena tidak ingin menambah masalah dalam hidupnya.

"Makanya jangan telat bayar aku tidak suka,kalau kamu tersinggung silahkan pindah kontrakan." Jawab wanita itu sembari meninggalkan Tamara di depan pintu kontrakannya.

" Cih....!! Sombong sekali pantas saja suami mu selalu main dibelakang mu itu karena sikap mu yang arogan." Maki Tamara sembari masuk ke dalam kontrakannya.

Tamara adalah seorang gadis berumur dua puluh dua tahun yang merantau ke kota ini untuk merubah nasib,dia sudah lelah dengan kehidupan yang miskin di kampungnya dan dia juga sudah tidak tahan melihat keluarganya yang selalu di remehkan tetangga-tetangganya saking miskin nya mereka.

Tamara sudan bekerja di resto hampir setahun,selama itu juga dia bekerja dengan giat dan selalu mengirim uang ke kampungnya untuk membantu perekonomian keluarganya.

Setelah makan malam Tamara langsung tertidur pulas karena sudah lelah bekerja seharian di resto dia sengaja ambil jam kerja yang full agar dia bisa mendapat gaji yang tinggi.

*****

Sementara itu di sebuah rumah mewah seorang ibu sedang marah besar kepada putranya yang tidak kunjung menikah padahal umurnya sudah semakin tua.

" Doni apa yang kurang dari Lusi,dia gadis yang cantik,kaya dan berpendidikan,kenapa lagi-lagi kamu menolak pilihan mama,umur kamu sudah berapa sekarang apa kamu lupa hah? Mama pusing!! mama capek-capek merayu mereka agar mau menikah dengan mu tapi kamu seenaknya menolak mereka semua."Sungut mama Sintia dengan wajah yang penuh amarah.

" Kenapa tidak mama saja yang menikah dengan mereka? Aku malas,sudahlah ma kalau nanti aku sudah menemukan wanita yang cocok aku pasti akan menikah jadi stop mama menjodohkan aku dengan wanita-wanita pilihan mama oke." Jawab Doni sembari beranjak dari tempat duduknya meninggalkan mamanya yang masih marah.

" Doni!!! Mama masih mau bicara Doni!! Sampai kapan mama menunggu ingat mama tidak mau kamu membawa wanita sembarangan ke rumah ini." Teriak Sintia semakin emosi karena melihat Doni pergi begitu saja.

" Dasar anak nakal,entah kenapa dia belum juga mau menikah padahal umurnya sudah tiga puluh dua tahun,kapan lagi aku menimang cucu kalau begini." Sungut Sintia kembali lalu dia mulai menatap layar televisi.

" Sudahlah ma jangan paksakan lagi kalau sudah tiba waktunya dia pasti menikah kok." Jawab Susi anak keduanya adik dari Doni.

Doni hannya bisa menarik napas berat,sudah tidak bisa dihitung berapa puluh kali mamanya membawa wanita kepadanya untuk di jodohkan tapi satupun tidak ada yang bisa membuat Doni tertarik.

" Menikah..!! Menikah kenapa harus menikah kenapa di dunia ini harus ada pernikahan, aku sangat muak dengan pernikahan." Ucapnya sembari mengepalkan tangannya seakan dia begitu jijik mendengar kata pernikahan.

Doni mengambil satu botol anggur dan juga rokok lalu dia menyibak gorden yang menutupi jendela kaca di kamarnya dari dalam kamarnya terlihat pemandangan dari luar yang di terangi lampu dan terlihat juga kolam renang yang indah.

Doni mulai membuka botol anggurnya dan menghidupkan rokoknya dengan perlahan dia menikmati malam itu dengan caranya sendiri.Setelah kepalanya mulai pusing Doni menyingkirkan minumannya lalu menutup jendela setelah itu dia mulai merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya.

*****

Keesokan paginya Doni bergabung dengan keluarganya yang sudah menunggunya di meja makan.

" Kamu minum lagi semalam Doni? Sampai kapan Doni kamu seperti ini,andai saja kamu menikah mungkin kamu sudah memiliki tanggung jawab jadi kamu tidak akan merusak tubuhmu dengan minuman itu_

"Cukup ma...Jangan terlalu ikut campur masalah pribadiku,aku mau apa pun mama jangan terlalu ikut campur." Jawab Doni menyela ucapan mamanya dan saat itu juga mamanya langsung terdiam mendengar ucapan Doni.

" Tuan ini kopinya."

"Bawa saja ke belakang aku sudah tidak mood." Jawab Doni lalu dia segera keluar dari tempat duduknya meninggalkan mama dan adiknya di meja makan.

" Apa aku bilang ma...Lihat kak Doni jadi marah kan." Ucap Susi ikutan kesal dengan sikap mamanya yang terlalu dalam ikut campur dengan urusan kakak lelakinya.

" Aku hannya ingin yang terbaik untuknya,lagian aku malu teman-teman ku selalu saja bilang kalau Doni itu bukan pria normal makanya nga menikah." Jawab Sintia mengutarakan kekhawatirannya.

" Gila..!!! Siapa yang bilang dia bukan pria normal ada-ada saja,Doni tidak menikah bukan berarti nga normal ma..Hannya saja dia belum menemukan jodoh yang pas ya ampun teman macam apa sih teman-teman mama itu?" Ucap Susi,dia sangat kaget mendengar apa yang di katakan mamanya,dia tidak menyangka teman-teman mamanya berpikiran terlalu jauh seperti itu.

Sintia hannya terdiam mendengar ucapan Susi,dia sendiri merasa bingung dengan Doni,karena sampai umurnya kepala tiga lebih dia belum pernah melihat Doni pacaran sama sekali dan hal itu yang kadang membuatnya sedikit takut.

❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️

Bab 2 ~ Bertemu ~

Doni Pratama adalah seorang pria sukses yang sudah memiliki jabatan mentereng di umurnya yang masih lumayan muda.Dia seorang pria tampan,pintar,serta sukses menjadi seorang direktur muda disebuah perusahaan yang sangat terkenal di kota ini.

Sebenarnya delapan belas tahun yang lalu keluarga Doni Hannya lah keluarga yang miskin yang tinggal di kontrakan kecil di kota ini.Tetapi seiring berjalannya waktu dan mamanya yang bekerja keras untuk menyekolahkan dia sampai ke jenjang yang lebih tinggi akhirnya Doni bisa menjadi pria sukses dan membawa keluarganya tinggal di rumah yang sangat mewah yang dia beli dengan hasil kerja kerasnya.

Setelah sampai di ruangannya Doni melonggarkan dasi yang seakan mencekik lehernya,dia melempar tas genggamnya ke atas meja yang sudah dipenuhi berkas yang harus dia tanda tangani.

" Pak Doni apa ada masalah?" Tanya asistennya yang selalu menemaninya kemana pun dia pergi dan seseorang yang mengetahui semua rahasia Doni.

" Aku sedang bad mood,aku kesal dengan mama yang selalu menjodohkan aku dengan wanita-wanita kota yang pastinya wanita yang hannya tertarik dengan kekayaan ku." Jawabnya dengan wajah yang masih murung.

"Perlu kah aku mencari durian manis untuk bapak malam ini?" Tanya asistennya,durian manis artinya seseorang yang bisa membuat pria itu melupakan segala kekesalan dalam hatinya.

" Aku sedang tidak mood,apa kamu ada saran untukku agar mama ku tidak memaksa aku menikah lagi?" Tanya Doni balik bertanya.Alex sang asisten tampak berfikir entah apa yang dia pikirkan.

Ting..

Doni membuka pesan masuk ke aplikasi hijau yang ada di telepon genggamnya lalu membacanya ternyata pesan singkat dari adiknya yang mengajaknya bertemu di restoran yang sudah ditentukan adiknya.

" Aku keluar dulu,kamu pikirkan cara menyelesaikan masalah ku." Ucapnya lagi sembari mengambil jas yang tadi sempat dia gantung dan juga kunci mobil miliknya.

Doni langsung meninggalkan kantornya untuk menemui adiknya yang jarang sekali mau mengajaknya ketemuan.

" Ada apa gerangan Susi mengajak ku bertemu,apa ada sesuatu yang mau dia katakan?" Ucapnya dalam hati berkali-kali melontarkan pertanyaan yang dia sendiri tidak bisa jawab.Dia menyetir sambil mencari restoran yang disebut adiknya.

Setelah menemukan restoran yang dikirimkan adiknya,Doni langsung memarkirkan mobilnya lalu masuk ke dalam restoran dari kejauhan dia sudah melihat Susi sedang duduk di sudut ruangan sambil bermain ponsel miliknya.

Brakkk.....

"Ma..!! Maaf pak maaf,aku tidak sengaja." Tamara berkali-kali meminta maaf sambil mengangguk dia berusaha membersihkan jas Doni yang sudah berantakan akibat tumpahan air di pakaiannya.Doni dengan kasar menepis tangan Tamara yang menyentuh tubuhnya,terlihat jelas kemarahan di wajahnya,Tamara sangat takut dia takut kalau sampai pria itu mengadu ke manajernya.

"Pak tolong maafkan kecerobohan saya,aku tidak melihat bapak berjalan disini." Ucapnya lagi dengan wajah memelas,Doni mengabaikan semua ucapan Tamara dia segera pergi menemui adiknya yang sudah menunggunya.

"Kakak..!! Akhirnya kamu datang juga,aku sudah menunggu dari tadi. Itu kenapa pakaian mu basah kak?" Tanya Susi setelah melihat jas yang dikenakan kakaknya basah dan kotor.

"Ada pelayan bodoh yang menabrak ku barusan,aku kesal sekali cepat katakan apa yang ingin kamu katakan tumben kamu ingin bertemu dengan ku padahal hari masih pagi,pekerjaan ku masih banyak." Ucap Doni masih dengan wajah masam.

"Kak jangan buru-buru kenapa!!? ada banyak hal yang ingin aku katakan kepada kakak.Pelayan...!!!" Susi memesan makanan untuk dia dan kakaknya,dia tau selera kakaknya makanya dia langsung pesan sendiri.

Doni hannya diam melihat adiknya memesan makanan untuk mereka,dia tidak bisa berkutik karena adiknya memang jarang sekali mengajaknya keluar walau hannya sekedar makan di restoran.

" Kakak apa sih alasan kakak selalu menolak wanita yang dijodohkan mama,kakak tau kan dari dulu mama sudah ingin menimang cucu....Lagian umur kakak sudah tidak muda lagi aku sangat kasihan melihat mama yang setiap hari mengeluhkan hal yang sama kak." Ucap Susi dengan nada sangat hati-hati.

"Aku belum mau menikah,aku masih ingin fokus meniti karier,sudahlah dek jangan terlalu pusing memikirkan kakak,aku bisa memenuhi kebutuhan kalian itu sudah sangat membuatku bahagia." Jawab Doni.

" Kak...!! Jangan tersinggung atau marah ya,sebenarnya mama malu karena teman-teman mama bilang kamu bukan pria normal,mereka curiga kakak seorang gay!!??"

Deg....!!!!

" Kamu ngomong apa sih,kenapa sejauh itu pikiran kalian samaku,aku capek kerja setiap hari untuk kalian tapi ternyata pikiran kalian terlalu kotor untukku, aku akan menikah untuk waktu yang cepat tunggu saja katakan pada mama." Setelah mengucapkan kata-katanya Doni langsung pergi dia cukup kaget dengan ucapan adiknya dia tidak menyangka orang-orang diluar sana banyak yang curiga dengannya padahal dia menutup begitu rapat rahasianya ini dan bahkan dia membuat perjanjian di atas materai dengan Alex asistennya agar pria itu tidak membocorkan rahasianya.

" Kakak....!!! Tunggu kak aku minta maaf kak." Doni mengabaikan teriakan adiknya dia terus pergi meninggalkan gedung itu menuju mobilnya pada saat itu dia sempat berpapasan dengan Tamara.

Doni masuk ke dalam mobilnya lalu segera meninggalkan restoran,dia tidak marah kepada adiknya tapi dia sangat takut kalau benar orang-orang diluar sana mulai curiga dengannya.

"Sial sekali ada apa dengan orang-orang di luar sana,kenapa mereka begitu kepo dengan kehidupan orang lain." Ucapnya dalam hati pikirannya sangat buntu bahkan dia tidak fokus menyetir mobilnya.

" Alex!!! keruangan ku sekarang!!" Ucapnya lalu menutup ponselnya setelah berbicara sebentar dengan asistennya.

" Ada apa pak!!" Ucap Alex setelah sampai di ruangan Doni pada saat itu Alex melihat kalau Doni sedang ada masalah yang sangat serius.

"Alex!!! katakan padaku,apa yang harus aku lakukan!!! Orang-orang di luar sana katanya sudah mulai curiga kepada ku,aku harus bagaimana?" Tanya Doni dengan wajah yang sangat gelisah dia terlihat sangat panik bahkan dia mengabaikan tumpukan berkas yang ada di meja kerjanya.

"Pak!! Siapa yang curiga,itu hannya pikiran bapak tidak akan ada yang curiga dengan bapak_

" Apa kamu sudah ada solusi dengan apa yang aku katakan tadi pagi? Tanya Doni tiba-tiba dia memotong ucapan Alex yang berusaha menenangkan dirinya.

" A..Itu pak bagaimana kalau bapak mencari wanita yang mau menikah dengan bapak,untuk menghilangkan kecurigaan orang-orang terhadap bapak dan juga orang tua bapak tidak akan menjodohkan bapak lagi." Tiba-tiba saja ucapan itu keluar dari mulut Alex.

" Alex kamu tau kan,si Joni milikku tidak hidup kalau dengan wanita kamu ini bagaimana sih,jangan membuatku semakin pusing dan nanti yang ada rahasia besarku malah terungkap." Jawabnya dengan nada putus asa.

❤️❤️❤️ bersambung ❤️ ❤️ ❤️

Bab 3 ~ Menemui wanita itu ~

Alex terdiam mendengar ucapan bosnya,benar apa yang dikatakan bosnya sekaya apa pun pria kalau dia tidak normal pasti tidak akan ada wanita yang mau menerimanya.

"Lagian aku tidak mau ada orang lain selain kamu yang mengetahui rahasia ini,cukup hannya kamu saja ini aib yang sangat memalukan." Ucap Doni dengan nada yang terlihat lebih pelan.

Alex menarik napas dalam-dalam kalau bisa jujur dia sedikit kasihan dengan pria yang ada di depannya itu bagaimana tidak pria setampan dan sesukses itu ternyata tidak normal tapi saat mengingat kelakuannya yang menjijikan kadang hilang juga rasa kasihan itu.

Doni terdengar menarik napas berat,masalah yang dia hadapi saat ini jauh lebih sulit dari pada memenangkan proyek miliaran.Entah berapa kali Doni mencoba untuk tidur bersama wanita tapi tetap saja adik kecilnya tidak mau bangun,adik kecilnya mau bangun jika berdekatan dengan sesama jenis saja.

" Keluar kamu,biarkan aku memikirkannya sendiri kamu disini juga tidak bisa menyelesaikan masalah." Ucapnya sembari menyuruh Alex keluar dari ruangannya.

Setelah Alex keluar dari ruangannya,Doni mengangkat kedua kakinya ke atas meja sembari bersandar dan mencoba mencari penyelesaian dari masalahnya.

"Tidak ada masalah yang tidak selesai aku buat,tunggu..!!! kenapa bayangan wanita tadi tiba-tiba terlintas dipikiran ku." Ucapnya dalam hati saat tiba-tiba wajah Tamara tiba-tiba hadir di pikirannya.

" Aahh.... " Ucapnya lalu dia menurunkan kedua kakinya lalu mulai sibuk memeriksa semua berkas yang ada di mejanya.

Setelah sekian jam memeriksa semua berkas yang ada di mejanya,Doni mulai merasa perutnya meminta diisi wajar saja hari sudah sore dia sudah melewatkan waktu makan siangnya.

Doni menyambar jas yang ada di sampingnya lalu mengambil kunci mobilnya,sekarang waktunya dia untuk pulang karena hari sudah sore.

Entah niat dari mana Doni,tiba-tiba saja dia ingin kembali ke restoran dimana dia tadi pagi bertemu dengan Tamara,wajah Tamara selalu saja muncul di pikirannya.

Setelah sampai di restoran Doni mengambil tempat duduk di sudut ruangan,dia menghela napas berat saat tidak melihat Tamara di sekitanya.

"Selamat sore pak ada yang bisa saya bantu?" Entah dari mana datangnya tiba-tiba saja Tamara sudah berdiri di belakangnya,dia kaget sekali tapi dia berusaha bersikap santai.

Tamara memberikan buku menunya,Doni memesan beberapa hidangan saat Tamara hendak pergi Doni kembali memanggilnya.

" Hei!!! Nama kamu siapa?" Mendengar ucapan Doni Melisa sedikit kaget tapi dia langsung tersenyum dan sedikit gugup,dia gugup karena pria tampan dan terlihat kaya menyapanya seperti itu sesuatu yang jarang terjadi.

"Nama saya Tamara pak." Jawab Tamara malu-malu wajahnya langsung memerah mungkin dia salah tingkah wajar saja walaupun wajahnya cantik jarang ada pria yang meliriknya sejak bekerja disana mungkin karena dia orang miskin.

"Berikan saya nomor WhatsApp mu,kalau bisa ya kalau tidak bisa nga papa." Ucap Doni dengan wajah datar tentu saja Tamara kaget tapi tanpa menunggu lama dia langsung memberikan nomornya pada pria itu.

" Terima kasih kamu bisa pergi aku akan menghubungi mu."

"Baik pak terima kasih." Jawab Tamara masih dengan wajah malu-malu dia begitu senang setelah Doni meminta nomor WhatsApp nya.Tamara terlalu memperlihatkan perasaannya,hingga membuat Doni semakin merinding tapi dia berusaha tetap menjaga sikapnya.

" Kenapa pria itu meminta nomorku apa dia menyukai ku,sepertinya dia orang kaya aku tidak bisa melewatkan semua ini,aku sudah lelah dengan kemiskinan ini." Ucapnya dalam hati dengan wajah bahagia.

"Kamu kenapa Tamara,wajah mu terlihat bahagia,apa kamu mendapat tip uang besar?" Tanya Lucia teman akrabnya.

" Tidak kok hanya saja pria itu meminta nomor WhatsApp ku." Jawabnya sambil menunjuk ke arah Doni dan kebetulan saat itu Doni menatap ke arahnya tapi wajah Doni tidak menunjukan ekspresi apa pun wajahnya tetap datar seperti biasa.

" Tamara aku tau kamu orang miskin dan ingin sekali merubah masa depan mu,sebagai teman aku hanya ingin bilang,hati-hati ini kota besar berbagai macam lelaki ada disini kita orang kampung harus bisa melihat keadaan." Ucap Lucia menasehati Tamara yang terlalu berambisi dinikahi pria kaya.

" Aahh sudahlah bilang saja kamu iri,kamu kan sudah lama bekerja disini tapi belum pernah diminta nomor sama pria kaya kamu nga asik sama teman sendiri bersikap seperti itu_

"Kalian ngapain disini,kalian tidak ada kerjaan lain hah!!!!"Tiba-tiba saja atasan mereka sudah ada di belakang mereka,Tamara dan Lucia langsung buru-buru pergi sebelum pria itu meneriaki mereka.

" Dasar teman sialan,bisa-biasanya dia iri padaku." Ucap Tamara setelah sampai di dapur dia kesal dengan Lucia yang tidak mendukungnya.

*****

Setelah membayar tagihannya,Doni segera meninggalkan restoran tempat dia makan,dia sendiri bingung dengan apa yang dia lakukan hari ini karena semua itu diluar keinginannya.

" Huh....Apa sih yang aku lakukan,lihatlah perempuan materialistis itu,baru saja diminta nomor WhatsApp nya dia langsung menunjukkan sikap murahannya dasar wanita...Tidak salah aku lebih suka dengan sesama jenis karena wanita sangat banyak tingkah,andai saja di negara ini hal seperti ini tidak tabu dan agama tidak melarangnya mungkin aku sudah menikah sejak lama." Ucapnya dalam hati sembari memukul stang mobilnya beberapa kali.

Doni langsung memasukkan mobilnya ke dalam garasi setelah sampai di rumahnya dan ternyata mamanya sudah menunggunya di ruang tamu sesuatu yang selalu membuatnya kesal karena pada akhirnya wanita itu pasti akan membahas itu lagi.

" Doni mama mau bicara,kata Susi tadi siang kalian bertemu dan kamu bilang kamu akan menikah dalam waktu yang dekat apa itu benar? Ingat...Sekalipun mama ingin kamu menikah secepatnya kamu harus lihat latar belakang keluarga calon istrimu,dan juga pekerjaannya." Ucap mamanya yang membuat Doni semakin kesal.

Doni berjalan menghampiri mamanya yang sedang duduk di sofa,lalu menatap mamanya dengan tatapan yang sulit dimengerti.

" Ma...Aku ini memang anakmu,orang yang kamu besarkan susah payah,tapi ma..Aku juga punya pilihan sendiri dan tolong aku punya kehidupan sendiri sebagai anak aku sudah berbakti kepada mu jadi kenapa mama terlalu menuntut ku." Jawab Doni mulai emosi dengan sikap mamanya.

"Karena aku tidak ingin kamu asal memilih istri,aku sudah bawa banyak wanita ke rumah ini kenapa kamu menolaknya!!! Intinya aku hanya ingin yang terbaik untuk anak-anak ku." Ucap mamanya lalu segera pergi meninggalkan Doni di ruang tamu.

Doni menghela napas berat,matanya menyusuri semua ruangan rumah mewahnya,dia merasa semua kemewahan yang dia dapatkan seakan sia-sia karena dia menjalani hidup yang tidak normal.

❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!