NovelToon NovelToon

Pesona AUREL Gadis Periang

Bab 1

Aurel seorang gadis dengan kulit putih bening dan hidung mancung.Dia mempunyai bola mata coklat dengan bulu mata yang lentik.

Aurel seorang gadis yang cukup tinggi dibandingkan dengan gadis yang lainnya.Tinggi dia 167 cm. Tubuhnya yang seksi dan sikap cuek dan manja dengan kedua kakaknya membuat dia semakin menggemaskan.

Aurel bukan hidup dengan seorang kakak saja. Kedua orang kakak yang sangat menyayangi dia.

Salah satunya bernama Roy Nicholas pamungkas dia seorang CEO yang sangat disegani dan di dihormati. Sebagai seorang Ceo di perusahaan Nicholas Samudra yang dia dirikan dan menjadi cukup terkenal.

Ketampanan Roy dan sikapnya yang ramah terhadap siapapun membuat dia mempunyai banyak teman. Berbeda dengan saudara Aurel yang satu lagi. Namanya Mohan Nicholas Perdana seorang mahasiswa di Universitas Garuda.Dia sama tampannya dengan kakaknya namun dengan sikap yang berlawanan dengan Roy.

Aurel mempunyai tiga teman cowok yang sangat akrab dengan dirinya. Nathan Abraham, Johan Pratama dan Pungky Ismanuel.

Kedua teman Aurel mempunyai sikap kocak dan Jahil membuat Aurel selalu tertawa dan bergembira saat dekat dengan Natha dan Johan.Namun saat bersama dengan Pungky yang pendiam dan penyayang, membuat Aurel selalu terlihat santun.

****

"Sayang ayo bangun! "Ucap kak Roy membangunkan adik perempuan satu-satunya itu.

"Kakak, tidak ingin melihat kamu terlambat ke sekolah. "Ucapnya lagi.

"Sebentar kak lima menit lagi, masih ngantuk nih. "

"Aku ada meeting pagi, cepat Bangun. " Ucap kak Roy semakin kesal dengan adiknya ini.

Sambil membuka selimutnya dia. membangunkan Aurel lagi.

"Cepat Bangun!!! .Sekarang kamu mandi dan sarapan. Kakak tidak ingin kamu terlambat sekolah. "

"Iya, iya. " Ucap Aurel yang terbangun dengan wajah sedikit cemberut.

"Kakak Roy, sungguh nyebelin.... Aurel kan masih ngantuk..... "Ucap Aurel dengan lirih.

"Aurel masih ngantuk kak. "

"Kakak tidak peduli, asal kamu sekarang bangun. "

Kakaknya memandang adiknya dengan tatapan serius.

"okey, Aurel sebentar lagi akan bersiap-siap. "

"Baik, kak Roy tunggu dibawah. Jangan kelamaan!. "

"Iya, kakak aku... tersayang. "

Aurel mulai bangun dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Di sisi kamar lain adik Roy masih tertidur lelahnya dengan selimut menutupi wajahnya yang tampan itu.

Tok tok tok

"Mohan, Bangun! "

"Ingat hari ini kamu ada jadwal kuliah pagi.... " Ucap Kak Roy dengan lantang diluar pintu.

"hmmmm"

"Mohan!. "

"Iya, kak ini Mohan sudah bangun dan mau bersiap-siap dulu. "

"Kakak tunggu di meja makan!. "

"Iya."

"Kakak tunggu sekarang!. "

Ini adalah aktivitas setiap hari yang terjadi di rumah mereka. Kedua adik Roy memang sulit u tuk dibangunkan.

Didapur ada bibi Inah, pembantu rumah tangga mereka sejak orang tua mereka masih hidup.Bi Inah sudah mereka anggap sebagai orang tua mereka.

"Mohan belum turun, lama sekali dia bersiap-siap. "

"Mungkin sebentar lagi datang kak. " Ucap Aurel sambil mengambil sarapan di meja makan.

"Tuh kak Roy, kak Mohan sudah kelihatan. "

"Mohan, kamu ini kebiasaan ya? " Ucap Kak Roy sambil menatap Mohan adiknya itu.

"Ayo cepat sarapan!."

"Setelah ini kamu antar adik kamu Aurel, jangan sampai terlambat. Kakak ada rapat pagi. "

".. tapi kak Roy. Mohan ada urusan. Masak aku harus mengantarkan Aurel sih. "

Kak Roy menatap Mohan dengan tatapan marahnya. Mohan hanya menunduk.

"Aurel juga tidak mau di antar oleh kak Mohan, kalau naik kendaraan suka kebut-kebutan."

Diruang makan sudah ada Aurel

dan kakaknya Roy saat Mohan datang ke ruang makan untuk sarapan.

"Aku akan telepon Pungky dan berangkat dengan dia saja kak. "

"Terserah kalian. "

Mereka berdua tersenyum mendengar jawaban kakak mereka.

Aurel menelepon sahabatnya Pungky saat itu juga di meja makan.

"Hallo,Pungky!. "

"Iya, pagi sekali kamu menelepon aku."

"aku mau berangkat nih. "

"Kebetulan, aku bareng sama kamunya berangkat nya. "

"Aurel, tunggu dirumah ya!. "

"iya."

"Makasih, Pungky."

"Kita teman jangan bilang itu lagi, nanti aku tidak jadi berangkat sama kamu ya. "

"Memang kak Mohan berangkat jam berapa sih? " Tanya Aurel yang melihat kakaknya yang satu itu sedikit santai.

"Sebentar lagi, mau ketempat nongkrong dulu. "

"Katanya ada urusan. " Ucap Roy memandang adiknya Mohan.

"Ingat satu hal kak Mohan!, Jangan berkelahi lagi, nanti kakak Roy marah. "

"Aurel sayang, itu tidak akan terjadi lagi. "

"Aku cuma bertemu dengan teman aku disana dan membicarakan urusan tugas kuliah saja. "

Tok tok tok

"wah, itu suara ketukan pintu. Pungky, pasti dia yang datang. "

"Aku berangkat dulu ya, kak. "

"Iya, hati-hati. Minum susunya dulu."

"Okey, kak Mohan."

"bay... bay.... "

Bab 2

"Bibi, aku berangkat dulu ya! " Ucap Aurel setelah sahabatnya itu datang.

"kamu selesaikan sarapannya dulu, jangan terburu-buru Mohan. "Ucap Bibi Inah.

"Iya bibi. "

"Aku berangkat dulu!. "

"Baiklah, hati-hati den dijalan. "

"Den Mohan, ingat nanti setelah pulang dari kuliah jangan keluyuran dan langsung pulang!.Itu kata tuan Roy tadi"Ucap bibi Inah.

Saat mau berangkat, ternyata kak Mohan melihat Aurel yang masih di teras dengan Pungky.

"Aurel kalau tidak ada kegiatan extra langsung pulang!."

"Iya, kak Mohan tersayang. Katanya ada urusan dengan teman kakak, nanti terlambat lho. " Ucap Aurel sambil menaiki kendaraan Pungky.

"Ah, lebay amat sih kamu Aurel. "Ucap kak Mohan yang akan menaiki kendaraan.

"Kak Mohan iri ya, kalau kak Roy lebih sayang aku. "Ucap Aurel saat kendaraan melaju dengan cepat.

"Ngapain iri sama kamu Aurel, cepat sana berangkat nanti terlambat lho. "Ucap kak Mohan dengan lantang.

***

Disekolah SMA Bina Karya ada sebuah kendaraan memasuki halaman sekolah. Disana sudah banyak siswa yang berdatangan.

"Sudah sampai Pungky. "

"Makasih ya,? "Ucap Aurel kedua kalinya.

Pungky hanya melihatnya saja tanpa menjawab perkataan Aurel.

"Aurel!. "

"Kenapa? " Ucap Aurel sambil menoleh ke arah Pungky.

Helaan napas Pungky, sambil menunjuk kepala Aurel.

"Itu helmnya. "

"Ups, aku lupa. "

Mereka berdua memasuki kelas bersama-sama.

Aurel dan Pungky berada dikelas yang sama yaitu kelas jurusan IPA.

Tet tet tet.

Suara bunyi bel menandakan kelas akan dimulai.

"Untung tidak telat." Ucap salah satu sahabat Aurel yang datang hampir terlambat.

"Adi, begadang lagi kamu? " Tanya Aurel pada sahabatnya ini. Dia itu hobi sekali main game.

"Biasa lah Aurel.Kamu sudah tahu kalau kemarin aku bertanding. "Ucapnya sambil cengengesan.

Mereka memasuki kelas dan duduk di tempat masing-masing, Kebetulan hari ini kelas mereka ada pelajaran Pak Burhan.

"Selamat pagi Anak-anak!. "

"Ayo, keluarkan buku kalian dan kita mulai pelajaran kita. "

"Buka halaman seratus tujuh belas. Kalian pelajari dan kumpulkan buku kalian. Bapak kasih waktu setengah jam. Setelah itu kita akan ulangan. "

"ah, pak jangan hari ininya. "

"Iya pak, besok saja. "

"iya."

Suasana di kelas menjadi gaduh akibat ucapan pak Burhan itu.

"Pak, besok saja ya ulangannya, aku belum siap nih. "

"Ayo, cepat kumpulkan buku kalian!. "

Walau masih ada beberapa siswa yang masih enggan melakukan ulangan itu. Mereka tetap mengerjakan dengan baik. Termasuk Aurel.

Saat istirahat mereka berkumpul di markas mereka.Di dekat gudang sekolah.

Sambil membawa makanan Nathan melihat Johan tertidur dengan pulasnya.

"Anak itu begadang lagi. "

"Biasa kan Nathan, kamu bawa apa itu. Aku sangat lapar nih. "

Mendengar Aurel berkata makanan membuat Johan terbangun.

"Akhirnya, kamu datang juga Nathan.Aku sangat lapar, tadi pagi aku cuma sarapan roti saja. "Ucap Johan.

" Aurel dimana Pungky, kok tidak datang sama kamu. "

".... "

"Dia sedang ada rapat OSIS. "

Mereka selalu bersama dan bergantian membeli makanan di kantin. Kali ini giliran Nathan yang membeli makanan.

"Besok hari libur kita ke mall di dekat rumah sakit itu. Katanya baru buka. "

".... "

"Kenapa kalian diam saja?, atau kalian ada acara. "

"Aurel, kita ke pantai atau ke tempat lain gitu.Asal jangan ke Mall yang dibuka itu. "

"Memangnya kenapa Nathan. "

"Mall itu milik papanya Johan, dia itu baru di hukum dan uang jajannya dikurangi akibat kemarin dia terlambat masuk ke kelas beberapa kali. "

"Sudah jangan mengingat kan semua itu, Ayo kita makan. Aku sudah lapar. "

Sepulang sekolah Aurel tampak lesu.

"Hai, Aurel kenapa tuh muka kamu. " Ucap kak Mohan sambil menonton balapan F1 di televisi.

"Hari ini benar-benar kesal, ada ulangan dadakan di sekolah. "

"Kamu bisa mengerjakan nya kan? " Ucap kak Mohan sambil mengejek adiknya itu.

"Tentu saja, jangan remehkan adikmu yang paling cantik dirumah ini. "

"Yaelah, memang cantik dirumah ini. Kamu kan gadis kecil yang manja dan tidak ada duanya.Benerkan bibi Inah. "

Bibi Inah yang sudah tahu kejahilan keduanya hanya tersenyum.Semenjak kematian majikan dia saat kecelakaan itu. Semuanya tidak berubah hanya saja sikap tuan muda Roy yang agak sensitif dan selalu mengatur adik-adik nya.

Diusianya yang hampir kepala tiga. Kak Roy bahkan belum mengandeng seorang cewek satu pun. Dia hanya fokus meneruskan usaha ayahnya dan menjaga kedua adiknya selayaknya orang tua.

"Dulu tuan Roy juga seperti itu ceria dan mudah bergaul, sekarang dia lebih terlihat pendiam. " Batin Bibi Inah melihat kedua kakak adik itu sedang bertengkar dan saling menjahili.

Bibi Inah, merupakan pembantu yang mau tetap bekerja di tempat ini dan menjaga ketiga anak itu semenjak ditinggal orang tuanya.

"Kak Mohan, kamu tidak pergi tuh ke luar. "

"Kamu tahu kan tadi pagi kak Roy bilang apa? " Ucap Mohan mengingatkan adiknya Aurel.

"Jagoan seperti kak Mohan takut sama kak Roy. "

"Bukan takut Aurel adikku tersayang.Aku tidak ingin saja membantah perintah kak Roy itu. "

"Kamu tahu kan, sewaktu SMA. Kakak Roy dipanggil kepala sekolah karena aku tawuran. "

Aurel mengangguk.

"Dia terlihat sedih dan meminta maaf dengan memandang foto orang tua kita. Kak Roy merasa bersalah karena lalai mengawasi aku. Padahal itu kan aku yang salah. "

Aurel terdiam begitu saja. tanpa bersuara.

Bab 3

keesokan harinya Aurel ada ulangan dadakan lagi. Semua murid sibuk mempersiapkan ulangan dadakan itu dan tidak ada keributan dikelas.

Semua fokus pada buku pelajaran masing-masing. Saat istirahat tiba ada seorang cowok bernama Alvaro Setya Dermawan, pacar Aurel yang tampan dan cool.

Alvaro seorang murid yang banyak diidamkan dan disukai murid perempuan di sekolah ini, dia berhidung mancung kulit putih dan tubuh tegap atletik. Rambutnya yang hitam menambah ketampanannya. Dia tidak satu kelas dengan Aurel.Alvaro anak IPS.

Selain itu dia bukan anak yang biasa saja.Anak Sofyan Setya Dermawan dan Sonia Kartika seorang keluarga yang kaya dan terpandang. Alvaro adalah anak tunggal sekaligus kesayangan mereka.

"Hai Aurel, sudah istirahat nih." Ucap Nathan Abraham.

"Aku bawa pujaan kamu Aurel. " Ucap Johan Pratama.

Ketiganya datang bersamaan ke kelas Aurel.

"Wah, pangeranku sudah datang. "

"Juga kedua sahabat baikku. "

Ucap Aurel dengan cengengesan.

Dikelas IPA menjadi ricuh akibat kedatangan Alvaro idola mereka.Namun Alvaro hanya diam saja dan cuek dengan yang lainnya.

Tet tet tet

Tiba tiba saja bu guru memasuki ruang IPA dan dia melihat beberapa siswa berkumpul di salah satu bangku dikelasnya.

"Pagi anak anak, Ada apa ini kok pada ribut dan berkumpul disana. "

"Ayo, kita mulai pelajaran. "

"Alvaro, sebaiknya kembali ke kelas kamu. Bel masuk sudah berbunyi dan jangan ganggu anak-anak yang lain. "

Setelah Alvaro dan Johan pergi meninggalkan kelas Aurel. Pelajaran dimulai dan semua murid duduk di tempatnya termasuk Pungky.

"Sekarang buka halaman seratus dua puluh satu dan kita simak bersama-sama..... " Ucap Ibu Putri menerangkan pelajaran dikelas Aurel.

Dikelas Alvaro, Johan yang duduk disampingnya berbisik memberitahu temannya itu.

"Alvaro.. " Panggil Johan dengan lirih.

"Hmmm, Ada apa. Sedang pelajaran Akutansi nih, kamu tahu kan gurunya galak banget. "

"Tadi aku lihat Pungky dan Aurel naik kendaraan berduaan, kenapa tidak bareng sama elo. "Tanya Johan sedikit serius.

"Aku sih tidak apa-apa, Aurel bareng sama siapa saja, termasuk Pungky. Dia itu sahabat Aurel semasa kecil. "

"Pungky, bukan tipe orang bisa mengkhianati aku.Dia itu juga teman aku.Kamu juga kenapa memberi tahu hal tidak penting itu padaku."

"Eh, itu... "Ucap Johan terhenti.

"Jangan mencurigai teman kita.!. "Ucap Nathan.

Sebenarnya, didalam hati Alvaro ada kecemburuan.Namun dia tidak memperlihatkan pada temannya.

"Iya, Nathan kamu benar. "Ucap Alvaro.

Suasana yang tenang saat mengajar, ibu guru mendengar suara bisik-bisik dibelakang. Dia mengawasi tempat duduk Alvaro dan Johan.

".... "

"Kalau kalian mau mengobrol dan buat ribut dikelas saya, sebaiknya keluar dan jangan mengikuti kelas saya."

"Gak, ada apa-apa bu? "Ucap Johan,dia kembali fokus pada pelajarannya.

Saat istirahat kedua bel bunyi, semua murid berhamburan keluar dan menuju ke kantin. Terutama kelas IPS yang begitu tegang karena pelajaran Akutansi.

"Johan, Ayo kita makan. Aku lapar gara-gara kamu tadi. Kita kena marah tuh si guru Akutansi yang super galaknya. "

"Iya, maaf deh Alvaro. "

Mereka bertiga ke kantin sekolah dan disana sudah ada Aurel dan Pungky.

"Hai sayang, sudah pesan makanan. Aku lapar nih. Gara-gara teman kamu nih. "

"Belum, aku masih nunggu kamu sayang. "

"Okey."

"Johan, kamu pesan makanan sana. Biasa tahu kan makanan kesukaan aku. "ucap Alvaro.

"Eh, hari ini kan bukan giliran aku. Tuh si Pungky."Jawab Johan.

"Sudah aku yang akan pesan, jangan ribut. " Ucap Pungky yang pergi ke memesan makanan di kantin. "

"Pak, aku pesan Bakso empat dan es jeruk dua dan es teh.Satu lagi es lemon tea."

"Wah, hari ini giliran nak Pungky. " Ucap pemilik kantin yang sudah tahu kebiasaan satu kelompok ini.

"Iya Pak, biasa gantian. Biar adil. "

"okey, kalian tunggu saja nanti biar aku antar kesana. "

Setelah pesanan datang mereka memakannya dengan lahap terutama Alvaro dan Nathan.

"Ayo kita ke markas, Alvaro kamu ikut. Kemarin kamu tidak datang ke markas nih. "

"Lain kali aja ya, aku ada urusan nih.... Aurel sayang nanti pulang bareng sama aku ya. "

"Ada yang mau ku bicarakan nih."

"Okey"

"Pungky, nanti aku pulangnya bareng Alvaro. Tidak apa-apa kan? " Ucap Aurel pada temannya itu.

"Its okey, Aurel kamu tenang saja okey. Nanti jangan pulang kesorean dan keluyuran lho."

Ucapan Pungky membuat Alvaro teringat ucapan Johan dikelas.Dia menjadi cemburu pada Pungky.

"Apa maksud elo, bicara gitu pada pacar gue." Ucap Alvaro sambil mencengkram kerah baju Pungky.

Semua terkejut melihat tingkah laku Alvaro yang tidak biasanya itu. Nathan memandang Johan dengan tajam, dia tahu kalau hari ini Aurel tidak diantar kakaknya.

" Pasti si Johan mengadu pada Alvaro. "Batin Nathan.

"Sabar bro, jangan bertengkar kayak anak kecil. Kita ini sudah berteman lama. "

"Kamu tahu sendiri kan Pungky adik sahabat kakaknya Aurel. " Ucap Nathan melerai keduanya.

Saat ini Alvaro sedang cemburu dan Pungky marah dengan sikap Alvaro barusan. Keduanya saling membuang muka.

"Kalian ini kenapa?, Alvaro!, Pungky!. " Ucap Aurel.

"Kenapa sih, cuma masalah sepele saja saling berantem. Aku tidak suka sikap kalian berdua kalau begini.Kita kan sudah teman lama lho."

"Kalau tahu kalian bertengkar lebih baik aku pulang sendiri saja.Gue gak mau ngomong sama kalian. " Ucap Aurel akan meninggalkan tempat itu.

"Aurel, jangan begitu. " Ucap Alvaro sambil memegang tangannya.

"Kalau kalian tidak mau saling meminta maaf.... " Ucap Aurel terhenti.

"Okey, tapi jangan ngambek gitu. Aku yang salah terlalu cemburu pada Pungky. "

Aurel tersenyum pada kekasihnya itu.

"Pungky, aku minta maaf atas sikap aku tadi. "

"Alvaro, aku juga minta maaf dan satu lagi jangan cemburu pada aku okey. "

"Santai saja Alvaro, Aurel itu kalau pulang kesorean dan keluyuran kakaknya Roy akan marah. "

Keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan. Membuat Aurel sangat senang.

"Lha gitu dong. " Ucap Nathan.

"Ayo, kita kembali ke kelas, bel masuk sudah berbunyi. " Ucap Johan.

Saat Johan akan pergi Nathan berbisik padanya "Jangan mengadu domba atau membuat hubungan persahabatan kita menjadi rusak. "Johan hanya diam saja mendengar ucapan Nathan, ada rasa bersalah pada kejadian ini.

"Kalian duluan saja, gue masih ingin disini sebentar. " Ucap Alvaro pada mereka.

"Ada apa sayang?, aku tidak ingin kamu bolos pelajaran lho. "

"Aurel sayang, aku tidak akan bolos pelajaran kok, cuma disini sebentar.Kalian duluan saja keburu guru kalian datang lho. "

Aurel hanya diam saja dan menatap kekasihnya itu.

"Aurel sayang, gue janji kok gak akan bolos sekolah. "

"Okey.Nathan, Pungky kita ke kelas saja dulu. "ucap Johan.

Sepuluh menit kemudian Alvaro pergi ke kelasnya.Sepulang sekolah para murid keluar dan menuju ke parkiran sekolah.

Saat Nathan ke parkiran sudah ada Alvaro dan Johan.keduanya yang menunggu mereka, Namun Pungky dan Aurel belum kelihatan.

"Kok lama banget sih, mereka berdua.Ngapain sih. "

"Sabar Johan, Alvaro saja sabar menunggu.Tidak kayak elo yang uring-uringan kayak gitu." Ucap Nathan.

"Tuh, mereka lagi nongol berdua. "

"Maaf sayang, nunggunya lama. Aku baru saja ke toilet sebentar . "

"Alvaro, kalau aku hari ini ada piket. Jangan cemburu lagi. "Ucap Pungky.

Alvaro tersenyum dan mengangguk.

"Ayo kita pulang!. " Ucap Aurel.

Mereka pulang bersama-sama. Saat di gang berikutnya mereka berpisah, karena rumah mereka yang berbeda arah.

Aurel dan Alvaro menuju ke suatu tempat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!