...****************...
Akia Minako sering dipanggil Akia seorang gadis sederhana, yang merupakan seorang keturunan Jepang yang sedang menempuh pendidikan SMA di Indonesia.
Berasal dari salah satu pantai asuhan yang terkenal besar dan standar yang tinggi. Akia seorang gadis cerdas yatim piatu, seorang gadis yang sedari kecil berjuang untuk hidupnya.
Akia sekarang sedang menempuh pendidikan di salah satu SMA Negeri di wilayah tersebut dan berada di kelas 11 dengan jurusan IPA.
SMA Negeri tersebut satu yayasan dengan panti asuhan tempat tinggal Akia, dan dimiliki oleh salah satu orang terkaya di wilayah tersebut.
Hari ini adalah hari Sabtu, saat Akia libur dia terbiasa memberikan adik-adiknya di panti asuhan les bersama dengan teman-teman seumurannya yang berasal dari panti asuhan yang sama.
Mereka sudah seperti saudara, Akia memberikan les berbagai pelajaran dasar, seperti berhitung, membaca, menulis, menggambar dan mewarnai. Akia bersama temannya yaitu Hitori yang sudah seperti kakak baginya walaupun usia mereka tidak beda jauh.
"Ayo adik-adik kita memulai pelajaran hari ini ya." Kata Akia.
"Akia kesini sebentar." Panggil ibu Atika selaku pengurus panti asuhan tersebut.
"Baik Bu, sebentar." Kata Akia menjawab.
"Adik-adik kalian bersama kak Hitori terlebih dahulu ya." Kata Akia.
"Baik kak." Jawab anak-anak panti.
"Hitori aku serahin ke kamu ya." Kata Akia pada Hitori.
"Iya." Jawab Hitori sambil memandu anak-anak untuk duduk di tempatnya.
Setelah itu Akia menghampiri Ibu Atika yang sedang merajut di bangku taman.
"Ada apa Bu.?" Tanya Akia pada Atika.
"Akia hari ini pemilik yayasan akan mengunjungi panti asuhan kita, beliau membawa anggota keluarga lainnya, nanti kamu dan Hitori tolong mengkoordinasikan anak-anak yang lain agar bersikap kondusif ya."Kata Ibu Atika.
"Baik bu." Kata Akia.
"Terima Kasih banyak Akia." Kata Ibu Atika sambil mengelus punggung tangan Akia.
"Kamu sudah banyak membantu di panti asuhan ini." Kata ibu Atika.
"Sama-sama Bu, ini balasan Akia pada panti asuhan ini, karena sudah mau menerima sampai Akia sebesar sekarang." Kata Akia dengan senyum melengkung di wajah putihnya.
"Kalau begitu Akia masuk ya Bu, mau mengajar anak-anak." Kata Akia berpamitan.
Ibu Atika tak menjawab dan hanya mengangguk dan memandang punggung Akia yang tampak menjauh dari pandangannya.
Setelah sampai di kelas Akia menyampaikan pesan dari Ibu Atika bahwa pemilik yayasan akan datang hari ini.
"Halooo?."Tanya Akia untuk membuka kelas yang begitu ramai.
"Haiii." Jawab adik-adik panti.
"Kakak Akia punya pengumuman untuk hari ini, hari ini ketua Yayasan akan datang ke panti asuhan kita bersama anggota keluarga beliau yang lain." Kata Akia tampak menghiperbolakan ekspresi di wajahnya.
"Wahh hari ini mereka datang lagi." Kata salah satu anak.
Anak-anak tampak bersemangat karena pemimpin Yayasan Your Dream terkenal sangat baik pada anak-anak, beliau sering membawakan berbagai mainan dan makanan.
"Mohon perhatiannya!." Kata Akia akibat suasana kelas yang semakin ricuh.
"Jadi hari ini adik-adik semua harus bersikap kondusif ya, jangan berlarian ketika ketua sudah datang, tetap pada tempat yang sudah disediakan oleh ibu dan bapak pengurus panti ya." Kata Akia menjelaskan dengan sabar.
"Baik kakak." Jawab anak-anak secara kompak.
"Baik kakak hari ini akan memberikan tugas, hari ini kita akan mewarnai gambar hewan bersama-sama." Kata Akia yang disambut tepuk tangan senang dari anak-anak panti asuhan.
"Okee kakak bagi satu persatu yaa." Kata Akia sambil membagikan lembaran gambar yang sudah di cetak.
Dari kejauhan ada mata yang memandang Akia dengan pandangan kagum. Ya! Dia Hitori yang sudah lama menyimpan rasa pada Akia.
Setelah Akia selesai membagikan lembaran tadi, Hatori mendekat ke arah Akia dan membuka percakapan.
"Jadi ketua mau kesini?." Tanya Hitori memastikan.
"Iya, tadi ibu Atika menyampaikan begitu." Kata Akia yakin.
"Ohh berarti tumor itu benar." Kata Hitori membuat penasaran.
"Rumor apa?." Kata Akia.
"Itu rumornya, putra dari ketua mau mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah." Kata Hitori.
"Hah apa hubungan kunjungan panti dengan mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah.?" Kata Akia tampak kebingungan.
"Biasa Kredibilitas." Jawab Hitori singkat.
"Oh kampanyee." Kata Akia.
Hitori tak menjawab dan hanya mengangguk.
...----------------...
Akhirnya momen yang ditunggu anak-anak datang.
Seorang pria tua yang diikuti oleh beberapa orang tiba di panti asuhan.
Para pengurus menyambut kedatangan ketua dan anggota keluarganya dengan menjabat tangan ketua dan anggota keluarganya.
Ketua mulai menjabat tangan anak-anak panti asuhan sambil sesekali mengelus kepala mereka, ketua tampak sangat menyukai anak-anak dan bahkan memberikan mainan kepada setiap anak yang beliau sapa.
Tiba saatnya Akia menjabat ayangan ketua, Seketika ada pemuda yang kagum dengan kecantikan Akia, pemuda dengan wajah tegas itu terdiam beberapa detik memandang wajah cantik Akia yang tersenyum pada Ketua.
Dia Denika Abi Kusuma biasa dipanggil Denika cucu satu-satunya dari ketua Yayasan Your Dream yaitu Deri Kusuma.
Tiba waktunya Akia berjabat tangan dengan Denika, Denika menjabat tangan Akia dengan gemetaran.
"Gue udah gila ya?." Batin Denika pada dirinya sendiri.
Akia heran pada pemuda di depannya, yang pipinya tampak memerah.
Setelah sambutan tadi akhirnya giliran ketua dan anggota keluarganya yang memberikan sambutan di atas panggung yang telah disediakan.
"Selamat Pagi untuk seluruh pengurus Kasih Bunda , dan anak-anak tersayang." Kata Ketua di mikrofon.
"Saya di sini ingin mengucapkan terima kasih atas sambutan yang sangat luar biasa, saya berharap dengan kunjungan rutin yang saya berikan dapat selalu memberikan semangat kepada pengurus untuk selalu merawat anak-anak disini dengan baik." Kata Deri dengan lantang.
"Karena ini merupakan kali pertama saya datang bersama anggota keluarga saya, hari ini saya akan memperkenalkan mereka."
"Perkenalkan ini anak saya satu-satunya Arya Kusuma." Kata Deri dan Arya langsung berdiri dari kursinya menyapa.
"dan disebelahnya adalah istrinya Sintia Kusuma." dan Sintia pun berdiri dan menyapa.
" Dan yang terakhir yang paling muda di keluarga saya yaitu cucu saya satu-satunya Denika Abi Kusuma." Kata Deri dan Denika berdiri menyapa.
"wahh tampan sekali."
"gantengnya cucu ketua." salah satu anak panti yang sudah SMA mulai berbisik.
"Wahh tampaknya anak-anak SMA disini terlihat bersemangat, ya memang cucu saya tampan ya. Beginilah wajah saya dulu ketika saya muda sekalian." Kata Ketua membuat semua orang tertawa.
"Mohon dukungannya untuk siswa dan siswi yang bersekolah di SMA Kusuma, besok Senin cucu saya akan pindah ke SMA Kusuma mulai hari Senin ya." Kata Deri disambut tepuk tangan yang sangat meriah.
"Akiaa liat cucu pimpinan ganteng bangett." Kata Cika teman Akia.
"Iya Cik ganteng ya." Kata Akia membalas ucapan Cika.
Setelah Ketua turun dari panggung ketua mulai menyapa pimpinan Panti Asuhan dan berbincang sedangkan anggota keluarga lain mulai berbincang dengan para pengurus dan anak-anak panti asuhan.
Tanpa di sadari Akia dan Cika yang sedang menyantap hidangan yang sudah disediakan dihampiri oleh Denika.
"Kalian sekolah di SMA Kusuma kan?." Tanya Denika.
"Iya." Jawab Cika dengan tatapan kagumnya pada Denika.
Denika bukannya menatap Cika yang menjawab pertanyaannya malah melihat ke arah Akia yang sedang asik menyantap puding.
"Lo juga?." Tanya Denika pada Akia.
"Iya." Jawab Akia.
"Kenalin gue.."
"Denika Abi Kusuma cucu pimpinan." Kalimat Denika di putus oleh Cika.
"Kenalin aku Cika dan ini Akia Minako." Kata Cika sambil tersenyum dan memegang tangan Akia.
"Ohh oke, kalau kalian mulai senin ngajak gue keliling SMA Kusuma bisa?, soalnya gue baru pertama kali." Tanya Denika.
"Boleh, kamu bisa Ki?." Tanya Cika.
"Iya besok aku usahain." Kata Akia.
"Oke gue duluan makasih ya." Kata Denika sambil meninggalkan Cika dan Akia.
"Wahhh parah gantengnya unreal." Kata Cika.
Akia tampak heran sambil menggelengkan kepalanya.
bersambung....
...Pertemuan dua bayang-bayang di tengah kehidupan adalah awal dari sebuah kisah tak terduga, yang ditulis oleh tangan takdir....
Hari ini merupakan hari pertama Aditya bersekolah di SMA Kusuma.
Dikarenakan ini hari senin, di SMA Kusuma memiliki rutinitas yaitu mengadakan upacara ataupun apel.
Seluruh siswa sudah berada di lapangan, begitu pula dengan Aditya yang tampak tampan dengan seragam SMA nya.
"Dikarenakan upacara hari ini sudah selesai, bapak ingin memperkenalkan murid baru kepada kalian." Kata kepala sekolah di atas podium.
"hah perkenalan anak baru, di upacara? Nggak salah."
"What! nggak masuk akal kenapa nggak kenalan di kelasnya aja nanti."
"Ihhh panas ada ada aja ni sekolah, mending bubar aja dah." kata siswa mulai berbisik
Aditya tampak terkejut dengan pernyataan kepala sekolah, pasti ini karena permintaan Kakeknya.
"Memperkenalkan diri di depan seluruh siswa bukankah ini berlebihan!." Batin Denika.
"Hah, memperkenalkan diri, disini di lapangan?." Kata Akia pada Cika.
"Emang agak-agak si ni sekolah." Kata Cika sambil terus melihat kaca kecil yang dipegangnya.
"Silahkan kepada nak Denika Abi Kusuma untuk berdiri di samping saya." Kata kepala sekolah.
"Owalahh pantess, Cucu pemilik yayasan." kata Cika.
Rani yang setuju dengan perkataan Cika reflek mengangguk.
Setelah namanya di panggil Denika berjalan canggung ke sisi Kepala Sekolah.
"wahhh ganteng bangett."
"fikss calon pacar guee."
"wahhh pesona anak baru." kata para siswi setelah melihat tampang dar Denika.
Tampaknya keluh kesah siswi yang sedari tadi terdengar terganti dengan pembahasan mengenai wajah Denika.
"Perkenalkan ini adalah Denika Abi Kusuma, cucu dari ketua yayasan sekolah kita, dan juga beliau merupakan donatur terbesar dari SMA kita." Kata Kepala sekolah memperkenalkan Aditya.
"wooo keren bangett!!" Kata salah satu siswi berteriak.
"Baik, Denika akan berada di kelas 11 IPA 1, untuk ketua kelas dari kelas tersebut agar memberikan panduan kepada Denika."
"Mungkin sekian upacara hari ini, silahkan pemimpin upacara boleh di bubarkan." Kata Kepala Sekolah.
Akhirnya upacara sudah usai, dan Denika sedang bercengkrama dengan kepala sekolah, hingga datang seorang gadis cantik mendekat.
"Permisi pak, saya ketua kelas 11 IPA 1." Kata Akia.
Denika yang melihat wajah cantik Akia tampak terkejut, dirinya tak menyangka dapat melihat wajah Akia sekali lagi.
"Baik, tolong bimbing dek Denika ya." Kata kepala sekolah pada Akia.
Denika yakin pertemuannya dengan Aika adalah bukan suatu kebetulan melainkan takdir.
"Halo kita ketemu lagi, kamu masih ingat aku?." Kata Akia sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Iya masih." Kata Denika.
"Okee karena kita udah saling kenal, kita bisa mulai perkenalan lingkungan SMA ini ya." Kata Aika sambil berjalan beriringan dengan Denika.
Aika dan Denika sudah berkeliling sekitar 15 menit, hampir seluruh tempat di SMA Kusuma sudah di datangi oleh keduanya.
"Emang kita nggak dimarahin, kita udah telat sekitar 15 menit." Tanya Denika membuka pembicaraan.
"Siapa yang berani marahin cucu pemilik Yayasan hahaha." Kata Aika sambil diiringi tawa khasnya.
Denika yang melihat Aika tertawa malah ikut tertawa.
Keduanya akhirnya tiba di kelas mereka, mereka mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh guru.
"Jadi ini adalah murid baru di kelas kita, mohon kerja sama semuanya agar Denika bisa beradaptasi dengan baik." Kata Guru yang sedang mengajar.
"Baik Denika silahkan duduk di tempat yang kosong ya." Kata guru sambil memberi isyarat agar Denika segera duduk.
Segera setelah Denika berjalan ada seorang pemuda dengan wajah ramahnya menyuruh Denika untuk duduk di sampingnya, akhirnya karena tidak ada pilihan lain Denika duduk di samping Antony.
"Woyy broo!" Kata Antony sok akrab.
Denika hanya diam tidak menjawab.
"Kenalin gue Antony." Kata Antony mengangkat tangan untuk tos tetapi tidak di respon owlh Denika.
Antony Alexander keturunan Amerika - Indonesia merupakan salah satu pewaris hotel terbesar di wilayah tersebut, Antony terkenal karena keramahannya walaupun dia adalah orang kaya, tidak seperti kebanyakan temannya yang berasal dari panti asuhan.
Bel istirahat pertama berbunyi, seluruh anak keluar dari kelas menuju ke kantin.
"Antony ayo." Ajak Aika yang melihat Antony hanya diam melamun.
Aika, Cika, Hitori, dan Antony merupakan teman yang sangat dekat, mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Hitori sekarang kelas 12, yang artinya Hitori adalah kakak kelas dari Aika.
Biasanya mereka berkumpul di satu kedai di kantin dan memakannya bersama-sama sambil bertukar cerita.
Karena sekarang Antony duduk dengan Denika terpaksa mereka harus mengajak denika, karena tampaknya Denika belum memiliki teman satupun.
"Denika lo mau ikut?." Tawar Antony.
"Gak." Jawab Denika ketus.
"Okee, Akia katanya Denika nggak mau ikut." Kata Antony berteriak.
"Okee tinggalin aja kalau nggak mau ikut." Kata Aika dari luar ruang kelas.
"Begitu mendengar suara Akia, Denika langsung tertarik untuk ikut.
Secara terburu-buru Denika berlari menyusul Antony dan rombongannya.
"Lahh katanya tadi nggak mau ikut?." Kata Antony tampak heran pada Denika yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya.
"Berubah pikiran." Jawab Denika singkat.
Mereka berlima sudah sampai di kantin dan duduk di meja yang sama.
"Kalian duduk aja biar gue yang pesen?." Kata Cika tampak berdiri dari kursinya.
"Kalian mau apa?." Kata Cika.
"Biasaaa hidup baksooo." Kata Antony.
"Okee yang lain?." Tanya Cika.
"Samaain aja." jawab mereka kompak.
"Kalau kamu Denika?." Tanya Cika.
"Gue bakso aja sama." Kata Denika.
"Gue biasa ya cik." Kata Akia.
"Okee siap." Kata Cika.
"Minumnya samaain aja ya." Kata Cika sambil meninggalkan meja.
Setelah menunggu sekitar 10 menitan akhirnya pesanan mereka sampai.
Denika heran kenapa hanya Akia yang tak memesan bakso padahal teman-temannya memesan menu yang sama yaitu bakso, Aika malah tampak memesan batagor.
Mereka berlima menyelesaikan maka siang mereka dan kembali ke kelas secara beriringan.
Ketika berada di koridor menuju kelas, keingintahuan Denika sudah tak bisa dibendung.
Akhirnya Denika menanyakan pertanyaan yang sudah ia pendam pada Antony teman sebangkunya.
"Ehh ton." Kata Aditya.
"Kenapa bro?." Kata Antony.
"Kenapa tadi pas di kantin yang lainnya pesen bakso kok si Akia malah pesen makanan lain?." Tanya Denika dengan wajah penasarannya.
"Pengin tahu aja apa pengin tahu banget?." kata Antony mengejek Denika.
"Gue Serius." Kata Denika dengan tatapan elangnya.
"Iya iyaa." Jawab Antony tampak panik di tatap oleh Denika.
"Jadii si Aika nggak doyan bakso pokoknya segala olahan daging sapi, kambing, domba." Kata Antony dan di balas anggukan oleh Denika.
...Keingintahuan mu pada seseorang bisa merupakan awal dari cinta yang tak terduga...
Hari pertama Denika berjalan dengan baik dia juga mendapat banyak teman-teman yang sangat baik.
Di kelas 11 IPA 1 semua sedang bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Cika mau ikut gue ke perpustakaan ga?." Kata Aika.
"Emang kamu mau ngapain ke perpustakaan Ka?." Tanya Cika tampak menyelidiki.
"Gue mau cari buku bahasa isyarat." Kata Aika.
"Buat?."
"Buat gue pelajarin, soalnya ada salah satu anak panti yang tunarungu jadi gue kesulitan komunikasi sama dia, gue pengen banget bisa komunikasi sama dia." Kata Aika pada Cika di depannya.
"Ya Tuhan, Lo jadi anak tuh baik banget gilaa." Kata Cika sambil menepuk-nepuk bahu Aika.
"Itu respon normal manusia, kalau Lo nggak gitu berarti Lo nggak normal." Kata Aika dengan nada ketusnya.
"Nggak semua orang." batin Denika menyimpan percakapan keduanya.
"Tapi maaf kaa, gue nggak bisa, hari ini di rumah lagi ada acara keluarga." Kata Cika dengan wajah yang tertekuk.
"Wihh makan-makan dongg, gapapa kan gue bisa ke perpus sendiri." Kata Aika.
"Maaf sekali lagi ya Aika cantikk, lain kali pasti gue temenin." Kata Cika.
"Iyaa Cikaa, sana pulang katanya ada acara." Kata Aika.
"Okee gue duluan ya Aikaa babay." Kata Cika sambil melambaikan kedua tangannya.
Aika pun membalas lambaian tangan tersebut di sertai dengan senyuman lebar di wajahnya.
*
Akia yang hendak keluar dari kelas tiba-tiba dipanggil oleh Denika.
"Aika." Panggil Denika.
"Iyaa, ada apa?." Tanya Akia tampak menyelidik.
"Kalau gue yang temenin ke perpustakaan mau nggak." Kata Denika tak mau membuang kesempatan di depannya.
Aika yang mendengar tawaran Denika merasa agak heran kenapa seorang Denika menawarkan bantuan padanya?.
"Btw gue bisa bahasa isyarat." Kata Denika.
"Hah dia nguping pembicaraan gue sama cika?." batin Aika.
"Ohh iya?." Kata Aika berusaha mengabaikan pikirannya.
"Belajar bahasa isyarat lebih mudah secara langsung dari pada dari buku." Kata Denika meyakinkan Aika.
Setelah terdiam beberapa menit dan memikirkan matang-matang akhirnya Aika menerima bantuan yang ditawarkan Denika.
"Okee, tolong ajarin aku ya." Kata Aika sambil tersenyum.
Senyuman Aika menghilangkan konsentrasi Denika, di belakang kepala Aika seolah ada cahaya putih yang membuat wajah Akia semakin bersinar.
Akia yang melihat Denika melamun segera berusaha menyadarkan Denika.
"Kamu gapapa?." Tanya Aika.
Tapi Aika tak kunjung mendapatkan jawaban.
"Denika kamu gapapa?." Kata Aika lagi.
"Helooo." Kata Aika sambil menyentuh bahu Denika.
"Hah apa?." Tanya Denika terkejut.
Aika yang melihat tingkah Denika tertawa sambil menutup mulutnya, Denika yang melihat Aika tertawa akhirnya juga terbawa suasana.
Keduanya keluar kelas secara berdampingan, di lingkungan sekolah tampak sudah tak ada orang sama sekali, tinggal keduanya.
"Latihannya mulai besok bisa?." Tanya Denika untuk menyesuaikan jadwal.
"Bisa." Kata Aika.
"Mau mulai jam berapa.?" Tanya Aika.
"Sepulang sekolah bisa?." Denial berbalik bertanya.
"Okee besok sepulang sekolah ya, kalau lokasinya." Tanya Aika.
"Besok aku kabarin lagi ya." Kata Denika.
"Okee." Kata Aika dengan senyumnya.
Akhirnya keduanya keluar dari gerbang sekolah.
"Oke kalau gitu gue duluan ya." Kata Aika.
"Ehh Lo jalan kaki?." Tanya Denika.
"Iyaa pantinya kan dekat dari sekolah." Kata Aika.
"Gue anterin." Kata Denika.
"Jemputan kamu?." Tanya Aika.
"Kayaknya belum datang, gue nunggu jemputan di panti asuhan aja sambil nganter lo, boleh kan?" Tanya Denika.
Aika terpaksa menyetujui keinginan Denika, bagaimana Aika bisa melarang cucu ketua yayasan untuk datang ke panti asuhan.
Keduanya kembali berjalan bersama secara berdampingan.
Keduanya saling bercanda satu sama lain, membahas hal-hal lucu sambil berjalan menuju ke panti.
"Kita sekarang sahabatan?." Tanya Denika pada Akia.
"Bukannya kita udah sahabatan dari hari pertama kita ketemu di panti." kata Aika dengan senyum Yeng memperlihatkan gigi putihnya.
Denika yang bingung hendak menjawab apa hanya tersenyum sambil menggaruk garuk rambut cokelatnya.
...-Cinta memasuki hidup melalui pintu persahabatan-...
bersambung......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!