Circle Of Taste
Perkenalan Pemain Utama
Ujian Cinta di SMK bercerita tentang kisah cinta segitiga yang terjadi di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Anastasia, seorang siswi yang cerdas dan cukup populer di sekolah, menghadapi dilema besar antara dua cowok yang memiliki perasaan padanya.
Nino, teman dekat Anastasia yang memiliki perasaan yang lebih, diam-diam jatuh cinta pada Anastasia.
Exantara, Cowok yang selalu perhatian pada Anastasia meskipun dia tidak merasa tertarik pada siapa pun secara khusus.
Di sisi lain, Starla, sahabat Anastasia, memberikan banyak dukungan dengan menjadi tempat curhat Anastasia mengenai perasaan yang semakin rumit. Exantara, meskipun tidak menyukai siapa-siapa, memberikan perhatian ekstra kepada Anastasia sehingga membuatnya semakin bingung. Sementara itu, Nino yang diam-diam mencintai Anastasia merasa terabaikan dan mulai merasakan sakit hati karena melihat Anastasia memilih Exantara.
Kisah ini mengikuti perjalanan Anastasia dalam mengatasi kebingungannya, memilih antara perasaan terhadap Nino dan perlakuan tulus dari Exantara. Sementara itu, Nino dan Exantara juga harus berhadapan dengan kenyataan perasaan mereka, di mana tidak semuanya berjalan mulus. Keputusan Anastasia akhirnya membawa perubahan besar dalam hubungan mereka.
Anastasia
Anastasia
Anastasia adalah seorang gadis penyendiri, dan cukup populer di sekolah, dikenal karena karakternya yang kuat dan sulit, keyakinannya yang kuat, dan banyak keraguan dalam dirinya sendiri, terutama dalam hubungannya dengan Nino dan Exantara.
Nino
Nino
Nino adalah teman dekat Anastasia yang cenderung tertutup dan pendiam, tetapi memiliki perasaan yang sangat mendalam terhadap Anastasia. Dia memaksakan diri untuk terbuka, namun merasakan cintanya terhadap Anastasia yang kuat.
Exantara
Exantara
Exantara adalah cowok populer, dikenal karena ketampanannya dan perhatiannya pada banyak orang, tetapi tidak selalu dalam dunia percintaan. Ia sering dianggap sebagai orang yang sabar, pengertian, dan penuh perhatian, tetapi juga panutan yang baik.
Starla
Starla
Starla adalah sahabat terbaik Anastasia, membantu mendukung dan memberi nasihat terbaik. Starla membantu Anastasia ketika ada masalah, mendukung Anastasia untuk mengikuti kata hati dan membuat keputusan terbaik.
Stay tuned cerita ini ya guysss
Awal yang Rumit
SMK Horizon adalah tempat yang selalu sibuk di pagi hari. Hiruk-pikuk siswa saling bercengkerama dan bergegas menuju kelas masing-masing menciptakan suasana khas anak SMK. Di tengah keramaian itu, empat orang terjebak dalam lingkaran perasaan yang rumit.
Nino sedang duduk di bangku dekat jendela, memandangi halaman sekolah sambil melamun. Starla, sahabatnya, mendekat sambil membawa buku catatan.
Starla
*Nada bercanda*
No, gue liat lo liatin Anastasia lagi pas di lapangan tadi. Fix lo suka banget sama dia, kan?
Nino
*Tersentak dan gugup*
Hah? gak lah, Star. Lo ngaco banget
Starla
*Tertawa kecil*
Aduh, denial terus deh. Gue tuh sahabat lo dari SMP, tau banget lo gak bisa ngumpetin perasaan. Lo udah suka sama dia, kan?
Nino
*Tertunduk dan berusaha menghindar*
Udahlah, Star. Dia tuh beda. Gue gak mungkin bisa deketin dia
Starla
*Menepuk bahunya*
Ah, lo tuh kebanyakan mikir. Kalo lo suka, coba aja ngobrol dulu. gak bakal tau hasilnya kalo lo gak usaha
Nino
*Menatap Starla*
Lo gak ngerti, Star. Anastasia itu terlalu jauh dari gue. Dia punya dunianya sendiri
Starla hanya tersenyum, meskipun dalam hatinya ada rasa perih. Ia tau Nino menyukai Anastasia, tapi dirinya sendiri menyimpan perasaan yang sama untuk Nino.
Anastasia sedang sibuk mengatur dokumen bersama Exantara, ketua OSIS yang dikenal dengan sikap tenang dan karismanya.
Anastasia
*Sambil menyerahkan map*
Tara, ini dokumen acara pensi udah gue susun semua. Coba lo cek, kali aja ada yang kurang
Exantara
*Mengambil map sambil tersenyum*
Makasih banget, Sia. Lo emang selalu bisa diandelin
Anastasia
*Tersipu*
Ah, gak juga kok. Gue cuma ngerjain bagian gue aja
Exantara
*Memandangnya dengan serius*
Serius, gue salut banget sama kerja keras lo. Kalo gak ada lo, OSIS ini mungkin bakal berantakan
Anastasia merasa jantungnya berdebar mendengar pujian itu. Ia tau Exantara selalu ramah, tapi perhatian seperti ini membuatnya berharap lebih.
Anastasia berjalan sendirian sambil memegang beberapa buku. Nino yang kebetulan melihatnya dari jauh mencoba mengumpulkan keberanian untuk mendekatinya. Starla memperhatikan dari belakang.
Starla
*Berbisik ke Nino*
Tuh, kesempatan emas. Dia lagi sendirian. Buruan, ajak ngobrol
Nino
*Panik*
Aduh, Star. Gue deg-degan banget. Kalo gue salah ngomong gimana?
Starla
*Menahan tawa*
Santai aja. Lo cuma perlu bilang 'hai'. Itu aja udah cukup buat mulai
Nino menghela napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri mendekati Anastasia.
Nino
*Gugup*
Hai, Anastasia
Anastasia
*Berhenti melangkah dan tersenyum ramah*
Oh, hai, Nino. Ada apa?
Nino
*Serba salah*
Ehm, gak ada sih. Gue cuma mau nanya, lo ikut OSIS ya? Gue sering liat lo di ruang OSIS
Anastasia
*Tertawa kecil*
Iya, gue baru aktif di OSIS semester ini. Lo juga di OSIS?
Nino
*Menggeleng cepat*
gak kok. Gue cuma sering lewat situ. Lo kelihatan sibuk banget
Anastasia
*Tersenyum*
Iya, lumayan. Tapi gue suka kok
Nino merasa lega karena obrolannya berjalan lancar. Tapi sebelum ia sempat mengatakan lebih, teman Anastasia datang dan membawanya pergi.
Starla duduk di bangku taman, memperhatikan Nino yang kembali dengan ekspresi bingung.
Starla
*Menggoda*
Gimana? Lo berhasil ngomong sama dia, kan? Apa gue bilang
Nino
*Tersenyum tipis*
Iya, gue tadi ngobrol dikit. Tapi kayaknya dia gak tertarik sama gue
Starla
*Menghela napas*
Ya ampun, No. Jangan keburu negatif Thinking. Ini baru awal
Starla berusaha menyemangati Nino, meskipun hatinya terasa berat. Ia tau perasaannya harus ia pendam, demi melihat sahabatnya bahagia.
Anastasia membuka ponselnya dan membaca pesan yang baru saja dikirimkan oleh Exantara
Exantara
*Di chat*
Thanks banget ya, Sia. Dokumen tadi udah gue serahin ke pembina. Lo emang keren banget
Anastasia tersenyum sendiri, lalu membalas pesan itu.
Anastasia
*Di chat*
Sama-sama, Tara. Gue seneng bisa bantu
Anastasia menatap layar ponselnya cukup lama. Dalam hati, ia bertanya-tanya apakah perhatian Exantara itu hanya sebatas teman, atau ada makna lain di baliknya.
Nino sedang duduk di meja belajarnya, tapi pikirannya melayang ke Anastasia. Ia mengambil ponsel dan mengetik pesan, lalu menghapusnya lagi.
Nino
*Berbicara pada dirinya sendiri*
Kenapa susah banget buat deketin dia? Apa gue gak cukup buat dia?
Di saat yang sama, Starla membuka diary-nya dan menulis.
Starla
*Menulis*
Kenapa gue gak bisa berhenti suka sama Nino? Dia gak pernah liat gue lebih dari teman, tapi gue gak bisa ninggalin dia. Apa gue terlalu bodoh?
Harapan yang Samar
Pagi hari di SMK Horizon selalu diwarnai suara dering bel dan riuh rendah para siswa yang saling bercanda. Di tengah keramaian, empat hati masih saling bersilang tanpa tau bagaimana ujungnya.
Anastasia berjalan menuju kelasnya sambil menggenggam map berisi dokumen OSIS. Ia berhenti ketika melihat Exantara berdiri di depan pintu ruang guru.
Anastasia
Pagi, Tara. Tumben di sini, lagi ada urusan OSIS?
Exantara
*Tersenyum*
Iya, Sia. Gue mau serahin proposal kegiatan ekskul. Lo sendiri mau ke mana?
Anastasia
Ke kelas. Gue baru selesai nge-print dokumen buat persiapan acara minggu depan
Exantara
*Sambil melirik map di tangan Anastasia*
Rajin banget sih lo. Kalo gue boleh usul, lo jangan terlalu capek ya. Gue gak mau liat lo sakit gara-gara kerjaan OSIS
Anastasia tersipu mendengar perhatian Exantara. Ia hanya mengangguk kecil sambil tersenyum.
Anastasia
Gue bakal jaga kesehatan, kok. Thanks ya udah peduli sama gue
Exantara
*Sambil tertawa kecil*
Pasti dong. Gue gak bisa kehilangan partner terbaik gue
Nino sedang menatap Anastasia dari bangkunya. Ia tidak menyadari Starla sudah duduk di sebelahnya, mengawasinya dengan pandangan tajam.
Starla
Masih nge-stalk Anastasia, ya?
Nino
Starla, lo bikin kaget aja. Gue gak nge-stalk, cuma… ya, kebetulan liat
Starla
*Senyum sinis*
Kebetulan liat tiap hari? Kayaknya lo gak kebetulan banget
Nino
*Menunduk malu*
Ya gimana dong, Star. Dia itu beda banget. Gue suka cara dia semangat sama hal yang dia lakuin
Starla
*Menahan rasa perih*
Kenapa gak lo bilang aja? Jangan cuma ngarep dari jauh
Nino
Dia sibuk sama Exantara. Mereka keliatan deket banget
Starla merasa dadanya sesak. Ia ingin menghibur Nino, tapi ia tau hatinya sendiri juga terluka.
Anastasia duduk di depan laptop sambil memeriksa jadwal kegiatan. Exantara datang membawa dua gelas teh dingin.
Exantara
*Naruh gelas di meja Anastasia*
Nih, buat lo. Kayaknya lo butuh istirahat bentar
Anastasia
*Lihat gelas itu dengan senyum*
Wah, Thanks banget, Ra. Lo baik banget deh
Exantara
*Sambil duduk*
Lo udah kerja keras. Gue gak mau lo terlalu capek
Anastasia tersenyum kecil, merasa jantungnya berdebar. Namun, ia tau Exantara seperti ini pada semua orang. Rasa ragu mulai muncul di hatinya.
Anastasia
Tara, gue penasaran. Lo pernah gak sih suka sama seseorang?
Exantara
*Terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis*
Kayaknya belum, deh. Gue terlalu sibuk buat mikirin hal kayak gitu
Anastasia merasa kecewa tapi mencoba menyembunyikannya.
Anastasia
Oh, ya. Mungkin lo cuma butuh waktu aja
Starla duduk bersama Nino, mencoba mencairkan suasana dengan candaan.
Starla
Lo harus banget coba makanan baru di kantin ini. Katanya sih enak banget
Nino
*Senyum tipis*
Lo selalu tau cara bikin gue lebih santai, Star. Gue bersyukur punya lo
Starla tersenyum lemah. Ia berharap kata-kata itu lebih dari sekedar rasa syukur seorang teman.
Starla
Yaelah, gue kan sahabat lo. Kapan pun lo butuh, gue selalu ada buat lo
Nino
Nah, itu dia. Kadang gue mikir, kalo gak ada lo, mungkin gue udah gila gara-gara perasaan gue ke Anastasia
Starla merasa dadanya semakin sesak, tapi ia tetap menunjukkan wajah ceria.
Starla
Tenang aja. Gue bakal selalu ada buat lo, kok
Malam harinya, Anastasia membuka ponselnya. Ia melihat chat dari Exantara yang hanya membahas pekerjaan. Ia merasa semakin ragu tentang perasaannya. Di saat yang sama, sebuah pesan masuk dari Nino.
Nino
*Di chat*
Hai, Tasia. Gue cuma mau bilang, lo keren banget hari ini. Gue salut sama kerja keras lo di OSIS
Anastasia membaca pesan itu dengan senyum kecil. Ia membalasnya dengan singkat.
Anastasia
*Di chat*
Thank you, No. Gue cuma berusaha ngelakuin yang terbaik
Nino tersenyum di kamarnya, merasa sedikit lega karena bisa mengirim pesan ke Anastasia.
Starla menulis di diary-nya, melampiaskan rasa yang ia pendam.
Starla
*Menulis*
Kenapa gue harus jatuh cinta sama sahabat gue sendiri? Dia bahkan gak pernah sadar apa yang gue rasain. Gue tau dia suka sama Anastasia, dan gue gak bisa ngubah itu. Tapi kenapa gue gak bisa berhenti berharap?
Starla menutup diary-nya dengan air mata mengalir di pipinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!