The Devil Likes Nobles [Sebastian Michaelis × Louis James Moriarty]
Konspirasi di Balik Topeng/Tarikan Antara Iblis dan Manipulator
Prolog : Konspirasi di Balik Topeng
London, Era Victoria-----Kabut tebal menyelimuti jalan-jalan sempit di kota yang penuh intrik dan ketidakadilan.
Bangsawan berjalan angkuh di atas jalan berbatu, sementara kaum miskin berjuang untuk bertahan hidup.
Di tengah hiruk-pikuk kota ini, seorang pelayan setia, Sebastian Michaelis, melayani tuannya, Ciel Phantomhive, dengan penuh kesempurnaan.
Namun, misteri baru muncul ketika serangkaian pembunuhan aneh mengguncang kalangan aristokrat.
Para korban ditemukan dengan simbol mawar merah di dada mereka-----tanda khas organisasi rahasia.
Penyelidikan membawa Sebastian bertemu dengan seorang pria muda berwajah lembut namun menyimpan kegelapan di balik senyumnya,
Louis James Moriarty, adik dari, William James Moriarty, sang "Kriminal Konsultan".
Louis memiliki pesona yang tenang, mata penuh rahasia, dan senyum yang mampu menyembunyikan segala niat buruknya.
Bab 1 : Tarikan Antara Iblis dan Manipulator
Pertemuan pertama antara Sebastian dan Louis terjadi di sebuah pesta aristokrat yang dihadiri oleh bangsawan ternama.
Louis, dengan sikap lembut dan sopan, menghampiri Sebastian yang tengah mengamati ruangan.
Louis James Moriarty
"Anda tampaknya bukan pelayan biasa."
Kata Louis sambil menyesap teh.
Sebastian tersenyum tipis.
Sebastian Michaelis
"Dan anda tampaknya bukan bangsawan biasa."
Percakapan mereka diwarnai ketegangan samar, seolah masing-masing membaca niat tersembunyi satu sama lain.
Louis merasa tertarik pada aura misterius Sebastian,
Sementara Sebastian mulai mencurigai bahwa Louis terlibat dalam pembunuhan-pembunuhan tersebut.
Kontrak di Balik Bayangan/Simfoni Manipulasi dan Kegelapan
Bab 2 : Kontrak di Balik Bayangan
Ciel dan William mulai menyelidiki pembunuhan tersebut,
tanpa menyadari bahwa Louis dan Sebastian sudah lebih dulu saling mengamati.
Sebastian menyaksikan Louis dari bayang-bayang,
memperhatikan bagaimana pria muda itu memanipulasi orang lain dengan kata-katanya yang lembut dan senyum yang menawan.
Suatu malam, Louis memergoki Sebastian tengah membuntutinya.
Louis James Moriarty
"Iblis yang menjelma pelayan... Aku tahu siapa dirimu,"
ucap Louis tanpa rasa takut.
Sebastian Michaelis
"Dan aku tahu siapa dirimu... Manipulator yang bermain dengan kematian."
Alih-alih melawan, Louis malah tersenyum.
Louis James Moriarty
"Mungkin kita bisa bekerja sama. Kau melayani tuanmu, dan aku melayani keadilan yang kususun sendiri."
Bab 3 : Simfoni Manipulasi dan Kegelapan
Kerjasama di antara mereka dimulai dengan saling memanfaatkan.
Louis menggunakan Sebastian untuk membunuh target-target tertentu,
sementara Sebastian memanfaatkan Louis untuk mendekati organisasi rahasia yang menjadi dalang pembunuhan.
Namun, di balik hubungan profesional itu, ketegangan emosional mulai berkembang.
Louis tertarik pada sifat dominan dan misterius Sebastian,
sedangkan Sebastian terpesona oleh kepolosan semu yang disembunyikan di balik senyum manipulatif Louis.
Di tengah penyelidikan, Sebastian mulai merasa ragu dengan niat Louis.
Apakah Louis benar-benar memburu organisasi tersebut demi keadilan,
atau hanya untuk membenarkan kesenangannya bermain-main dengan kematian?
Permainan Psikologis/Batas Antara Cinta dan Kebencian
Bab 4 : Permainan Psikologis
Konflik muncul ketika Sebastian mengetahui bahwa Louis telah membunuh salah satu anggota organisasi tanpa persetujuan William.
Sebastian Michaelis
"Kau menikmati ini, bukan?"
Louis menatap Sebastian tanpa ekspresi.
Louis James Moriarty
"Bukankah kau juga? Bukankah iblis sepertimu senang melihat manusia menderita?"
Sebastian mendekat, mempersempit jarak di antara mereka.
Sebastian Michaelis
"Aku mungkin iblis, tetapi aku hanya menuruti perintah tuanku."
Sebastian Michaelis
"Sedangkan kau? Kau adalah manusia yang bertindak lebih buruk dari iblis."
Alih-alih tersinggung, Louis hanya tersenyum samar.
Louis James Moriarty
"Lalu mengapa kau tidak membunuhku sekarang juga?"
Sebastian tidak menjawab,
hanya menatap dalam mata Louis,
merasa terjebak dalam jaring manipulasi yang tidak biasa baginya.
Bab 5 : Batas Antara Cinta dan Kebencian
Ketika organisasi rahasia akhirnya menyerang, Louis dan Sebastian bertarung bahu-membahu.
Namun, di akhir pertempuran, Louis terluka parah setelah melindungi Sebastian dari serangan musuh.
Sebastian, yang tidak pernah merasakan emosi manusia,
mulai merasakan ketakutan yang aneh.
Sebastian Michaelis
"Mengapa kau melindungiku?"
tanya Sebastian dengan suara dingin,
meski matanya menunjukkan sesuatu yang berbeda.
Louis James Moriarty
"Mungkin aku ingin iblis sepertimu mengingatku... bahkan jika itu di neraka,"
balas Louis dengan senyum lemah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!