NovelToon NovelToon

Tuan, Nyonya Kabur Lagi!

Aku Mencintainya, tapi Dia Mencintaimu

Di salah satu ruangan VIP yang ada di Luxury Restaurant, tampak sekelompok orang tengah duduk mengelilingi meja bundar yang dipenuhi dengan berbagai jenis hidangan lezat.

Mereka makan dan minum sambil mengobrol ria, berbeda dengan seorang wanita yang menikmati hidangannya dalam diam seolah-olah dia sendirian berada di dunia lain.

Wanita itu tampak seksi dan elegan dengan mengenakan crptop tali spageti yang dipadukan dengan rok bel*h pinggir. Gerakannya lembut saat memasukkan suapan demi suapan ke dalam mulut, membuatnya terlihat anggun.

Dia adalah Jiang Shuyi, sosok yang lebih menyukai kesendirian daripada keramaian.

Jika bukan demi menjaga formalitas, dia tidak akan menghadiri jamuan makan seperti ini.

Sangat berisik untuk dirinya yang suka ketenangan!

Meski begitu, dia masih bisa membawa diri dan keriuhan di sekitarnya bahkan seperti tidak mengganggu kedamaiannya.

Setelah meminum seteguk anggur untuk membilas mulutnya dari aroma dan rasa daging yang baru saja lepas ke perutnya, Shuyi mengelap sedikit bib*rnya.

"Anchi, aku pergi dulu, ya." Shuyi berbisik pelan pada Gu Anchi—sahabat sekaligus rekan kerjanya di Blue Jade.

"Kenapa pergi begitu cepat?" Gu Anchi mengerutkan keningnya tak senang, dia berusaha menahan Shuyi yang sudah hendak beranjak pergi. "Ini hari bahagiamu, kamu harus bersenang-senang."

Ya, hari ini adalah hari bahagia Shuyi yang baru saja naik jabatan sebagai Kepala Desainer di Blue Jade dan rekan-rekan satu timnya mengadakan jamuan makan ini untuk merayakannya.

Jadi sebagai tokoh utama di jamuan makan tersebut, Shuyi tidak seharusnya pergi terlalu cepat.

Shuyi tersenyum sedikit dan berkata, "Hari ini adalah hari anniversary-ku dengan Xu Yan, aku harus pulang untuk menyiapkan hadiah dan merayakannya bersamanya."

"Berhati-hatilah," kata Gu Anchi yang tidak punya alasan untuk menahan Shuyi lagi. Dia pun lanjut berbicara sambil mengedipkan matanya dengan nakal. "Selamat bersenang-senang."

Shuyi yang memerah hanya menjeling dan menahan senyum malu-malu pada Gu Anchi, sebelum akhirnya meninggalkan ruangan dengan anggun setelah berpamitan pada semua orang.

...

Begitu turun dari taksi, Shuyi menatap Dream House dan bayangan-bayangan indah bersama sang tunangan ketika mereka tinggal bersama kelak langsung memenuhi imajinasinya.

Bibir merah cerinya merekah menyunggingkan senyuman seindah bunga yang baru mekar, rambut hitamnya beterbangan ditiup angin dan p*rutnya yang terlihat sedikit membuatnya tampak menawan juga memukau.

Memasuki perkarangan rumah, Shuyi mengerutkan keningnya saat melihat sebuah mobil berwarna grey terparkir di sana. "A-Yan sudah ada di sini?"

Shuyi ingat dengan jelas, dia memang telah membuat janji dengan Xu Yan untuk merayakan hari jadi yang ketiga di rumah masa depan mereka.

Hanya saja, dia tidak menduga Xu Yan akan datang begitu cepat.

"Apa A—Yan juga ingin memberikan kejutan untukku?" Senyuman Shuyi semakin melebar, tetapi rasa gugup semakin melanda saat memikirkan tubuhnya akan dipersembahkan kepada Xu Yan sebagai hadiah anniversary.

Berbagai macam pemikiran pun langsung menyerang kepala kecil Shuyi, membuatnya sedikit khawatir.

Akankah Xu Yan menyukai 'hadiah' yang dia persiapkan sejak lama, atau justru menganggapnya tidak punya harga diri?

Shuyi menepis kekhawatirannya dan membatin dengan menyunggingkan senyum malu-malu di wajah mungilnya. "Ini harusnya akan menjadi pengalaman pertama yang indah untuk kami."

Shuyi dengan perlahan memasuki Dream House sambil memperhatikan sekitar dan bergumam pelan. "Di mana dia?"

Shuyi secara naluriah berjalan menuju ke kamar utama saat tidak melihat Xu Yan di mana pun, dia kembali mengerutkan keningnya saat melihat sepasang high heels merah terang berserakan di depan pintu kamar yang terbuka sedikit.

Perasaan Shuyi mulai tidak enak, terlebih ketika sebuah suara lembut dan halus yang sarat dengan god*an terdengar melalui celah pintu.

"A—Yan, aku sangat tidak menyukai setelan yang kamu kenakan hari ini dan aku lebih tidak suka kamu memakainya demi kakakku."

Tentu saja, Shuyi mengenali suara beracun itu dan dia segera mengintip hanya untuk memastikan dugannya tidak salah.

Dalam hitungan detik, pupil mata Shuyi membesar dan tubuhnya sedikit menggigil saat melihat Jiang Lysa—adik tirinya membel*i mesra tubuh Xu Yan.

"Sayang, kamu tahu dengan jelas kenapa aku bertunangan dengannya." Xu Yan membujuk Lysa dengan membelai wajah halusnya yang cemberut. "Jas ini adalah hadiah pertama dari Shuyi dan aku harus memakainya hari ini untuk menyenangkannya."

Lysa terdiam, dia tidak benar-benar merajuk dan hanya menggoda Xu Yan yang tidak diragukan lagi untuk siapa cintanya itu.

"Daripada memakai setelan ini, aku lebih suka kamu tidak memakai apa pun."

Saat mengatakan itu, jemari Lysa dengan n*kal menjalar di d*da bidang Xu Yan hanya untuk membuka satu per satu butang yang melekat di sana.

"Sayang, aku adalah calon suami kakakmu dan kita sedang berada di rumah pernikahan kami. Tidakkah kamu takut ketahuan jika seperti ini?"

Kata-kata Xu Yan seperti ingin memberi batas dan menyadarkan Lysa akan statusnya, tetapi tangannya justru tanpa ragu berkeliaran di sekujur t*buh yang berbentuk seperti gitar spanyol itu.

Shuyi tidak bisa menahan keterkejutannya dengan reaksi dan kata-kata Xu Yan, bahkan bola matanya semakin membesar seolah-olah hendak menggelinding ke bumi.

Shuyi sama sekali tidak heran jika Lysa memiliki bibit pelakor yang juga dimiliki oleh Xu Mengxi, ibu tirinya.

Bagi Shuyi, jalang seperti Jane pasti melahirkan putri yang j*l*ng juga dan dia akan menjadi guru terbaik untuk mengajarkan putrinya cara merebut pria milik wanita lain.

Hanya saja, Shuyi tidak menduga Xu Yan yang selama ini menunjukkan sikap lembut dan perhatian seolah-olah dialah satu-satunya orang yang mencintainya di dunia ini, akan menyambut dengan hangat bel*ian Lysa.

Dia pikir, itu hanya tindakan sepihak Lysa.

Ternyata, Xu Yan bahkan memiliki alasan tersembunyi bertunangan dengannya.

Apa itu?

"Kita sudah terbiasa melakukannya di kantor, kenapa harus khawatir ketahuan?" Lysa tersenyum menggoda, tangannya yang lihai sudah berhasil melepaskan sehelai kain dari t*buh Xu Yan. "Lagipula, bukankah akan lebih menarik jika kita melakukannya di sini?"

Impian dan kebahagiaan terbesar bagi Lysa adalah menod*i kamar pengantin Shuyi, wanita yang paling dia benci di muka bumi ini.

Lysa membenci Shuyi karena baginya, wanita itu adalah penyebab terbesar dirinya dan adiknya mengalami masa kecil yang suram.

Tumbuh tanpa sosok ayah, seringkali dirundung bahkan dilempari dengan kotoran hanya karena tidak memiliki ayah, Lysa bertekad menuntut semua penderitaannya berkali-kali lipat dari Shuyi.

Shuyi semakin terpaku, kata-kata Lysa seakan menghantam jantungnya dengan keras hingga membuat matanya memanas.

'Mereka sudah sering melakukannya?' Tubuh Shuyi bergetar hebat, kepalanya pun tiba-tiba berdengung.

Tiga tahun!

Selama tiga tahun dia menjalin hubungan dan memberikan segalanya, bahkan tanpa syarat mempercayai Xu Yan yang jarang punya waktu untuknya.

Dia pikir, Xu Yan terlalu sibuk mengembangkan bisnis keluarga.

Nyatanya ....

Shuyi, Jangan Berlebihan!

"Aku tidak peduli dengan pernikahan!" Jiang Shuyi meminum cairan berwarna merah pekat hanya dalam sekali tegukan, lalu menghempaskan gelasnya dengan keras ke atas meja. "Berselingkuh dengan saudariku di rumah baru kita, kau benar-benar baj*ngan!"

Jiang Shuyi menggertakkan giginya, sementara pemikirannya yang setengah sadar mulai melayang mengingat pembicaraannya dengan Xu Yan sebelum meninggalkan Dream House.

"Besok aku akan menemui Bibi dan Paman untuk membatalkan pernikahan kita." Jiang Shuyi berucap sambil berjalan ke arah pintu, tidak ada alasan baginya untuk berlama-lama berada di rumah masa depan yang telah din*dai oleh orang-orang terkutuk itu.

"Shuyi, dengarkan penjelasanku." Xu Yan meraih pergelangan tangan Jiang Shuyi, mencoba membujuk sang tunangan agar tidak membatalkan pernikahan mereka yang bisa merusak reputasinya.

Jika memang harus batal, dialah yang seharusnya membatalkan pernikahan tersebut, bukan Jiang Shuyi!

"Jangan s*ntuh aku dengan tangan kot*rmu itu!" Jiang Shuyi menepis tangan Xu Yan dengan kasar dan segera membuka pintu.

"Please, jangan batalkan pernikahan kita." Xu Yan terlihat hampir memohon hanya demi mencapai tujuannya. "Aku mencintaimu, Shuyi."

Selain terkenal cemerlang dengan begitu banyak ide brilian dalam merancang perhiasan, Jiang Shuyi juga merupakan sumber kekayaan terbesar bagi Xu Yan.

Orang lain, bahkan Keluarga Jiang tidak akan tahu betapa berharganya Jiang Shuyi.

Namun, Xu Yan tahu dengan jelas bahwa wanita yang mereka anggap batu di lumpur ternyata adalah permata!

"Aku mencintaimu sepanjang waktu. Cintaku padamu bagaikan sungai tak berujung, bahkan jika langit runtuh, lautan kering dan bebatuan berubah jadi pasir, hatiku tidak akan pernah berubah." Xu Yan menatap Jiang Shuyi dengan sungguh-sungguh. "Shuyi, percayalah padaku ... langit dan bumi bisa bersaksi atas cintaku padamu."

Mendengar pengakuan Xu Yan, Jiang Shuyi tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Mengaku cinta padanya, tetapi t*dur bersama Lysa.

Lucu dan sangat menyedihkan, sampai-sampai Jiang Shuyi tertawa dan menangis secara bersamaan.

Lebih dari itu, dia rasanya juga mau muntah.

Sepanjang hidupnya, baru kali ini mendengar pengakuan cinta yang begitu menjij*kkan.

"Meski sudah dibersihkan, aku tidak sudi memakan makanan dari mangkuk yang sudah berisi k*toran sebelumnya!" Jiang Shuyi mencibir dengan raut wajah yang dingin dan tersirat rasa jijik di netra coklatnya.

Ekspresi Xu Yan berubah merah padam, dia tidak pernah menduga Jiang Shuyi yang terkesan cuek dan terkadang begitu menyenangkan karena perhatiannya, ternyata berlidah tajam.

"Shuyi, jangan berlebihan!" hardik Xu Yan, tetapi diabaikan oleh Jiang Shuyi yang pergi tanpa menoleh ke belakang.

Dan di sinilah Jiang Shuyi saat ini, di World Night Club demi menenangkan pikirannya.

Namun, bukannya ketenangan pikiran yang didapatkan Jiang Shuyi. Dia justru merasa ot*k kecilnya seperti dipenuhi dengan benang kusut yang membuat kepalanya berdenyut nyeri.

Jiang Shuyi menggeleng pelan, lalu tertawa miris dan berpikir seharusnya dia sadar diri sejak awal.

Xu Yan tidak pernah menganggapnya serius!

Jika tidak, mana mungkin Xu Yan tidak mengadakan pesta pertunangan untuknya.

"Dia bisa t*dur dengan wanita, aku juga bisa t*dur dengan pria!" Jiang Shuyi berdiri, dia mencegat seorang pria berpakaian pelayan dan memegang kerahnya dengan keras seperti ingin mengajak berkelahi. "Temukan pria paling tampan di sini untukku!"

Pelayan itu terkejut, dia menjawab dengan gelagapan. "Nona, ini bukan tempat ...."

Belum selesai bicara, pelayan itu mendengar keributan dari arah pintu hingga perhatiannya teralihkan.

Di pintu masuk, seorang pria yang memakai long coat hitam berjalan dengan penuh wibawa, tampak agung juga terkesan dingin dan misterius.

Di belakang, beberapa pria berpakaian serba hitam yang merupakan antek-anteknya berjalan mengikuti.

Kedatangan mereka membuat hawa dingin menyelimuti ruangan yang redup cahaya itu seolah-olah memberi peringatan pada semua orang untuk tidak mencari masalah.

"S*al, kenapa dia ada di sini?" Pelayan itu berkeringat dingin.

Kehadiran Lu Zhiming—sang Penguasa Kota Harapan—bukannya tidak diinginkan, justru World Night Club bisa menjadi club terbaik di Kota Harapan berkat keberadaannya yang diincar para pengusaha dan wanita muda.

Hanya saja, aura yang mengelilingi Lu Zhiming benar-benar tidak tertahankan.

Jiang Shuyi juga mengikuti arah pandangan pelayan itu, netranya menangkap sosok dingin yang mengunggah selera hingga rasanya dia ingin segera menyeret Lu Zhiming ke atas ranj*ngnya.

Jiang Shuyi segera melepaskan pegangannya pada pelayan tadi, lalu berjalan dengan sempoyongan menuju Lu Zhiming yang baru saja duduk.

Meski berada di ruangan terbuka, itu adalah tempat khusus yang disediakan untuk Lu Zhiming, dan tidak ada siapa pun diizinkan duduk di sana.

Jiang Shuyi melemparkan t*b*hnya ke arah Lu Zhiming, membuat semua penjaga di sekitar terkejut dan menahan nafas dengan bola mata membesar.

Mereka seharusnya tidak lengah hingga membiarkan Jiang Shuyi mendekat, bahkan sampai menyntuh Lu Zhiming yang gila kebersihan dan anti wanita.

Lu Zhiming mengerutkan kening dengan ekspresi muram di wajahnya, dia mengangkat netra gelapnya hanya untuk melihat orang yang telah mengganggu ketenangannya.

Saat mendapati wajah Jiang Shuyi yang hanya berjarak satu jengkal dari wajahnya, keterkejutan melintas di netra Lu Zhiming. "Dia?"

"Sangat keras dan dalam kondisi yang baik." Jiang Shuyi seperti tidak punya urat malu saat meny*ntuh, bahkan merba prut Lu Zhiming yang memiliki delapan sekat.

Dalam diam, Lu Zhiming menatap Jiang Shuyi tanpa niat menghentikannya seolah-olah pasrah dirinya din*dai.

"Berani sekali dia!"

"Huh, sepertinya dia sudah tidak membutuhkan tangannya lagi."

"Dia bukan hanya tidak butuh tangan, tapi tidak menginginkan hidupnya lagi!"

"Siapa wanita jalang itu? Beraninya dia menyentuh Tuan Lu, dia sudah bosan hidup, ya?"

Semua orang semakin terkejut atas tindakan berani Jiang Shuyi, terutama para wanita yang diselimuti iri dengki, mereka sangat tidak sabar ingin menyaksikan wanita itu disingkirkan dengan kejam oleh Lu Zhiming.

Sebelum ini, pernah ada seorang wanita yang menggunakan trik seperti Jiang Shuyi untuk mengg*da Lu Zhiming. Namun, dia berakhir kehilangan kedua tangannya dan mengakh*ri hidupnya sendiri karena tidak sanggup menjadi cacat seumur hidupnya.

Di lain waktu, Lu Zhiming bahkan beberapa kali memb*n*h orang tanpa mengedipkan matanya hanya karena tidak suka ketenangannya diganggu sehingga dia diberi julukan Raja Neraka.

Itu sebabnya, tidak ada seorang pun yang berani mendekati Lu Zhiming lagi, meski mereka sangat ingin.

Para penjaga di samping tidak ingin mempertaruhkan nyawa dengan berdiam diri terlalu lama, mereka segera melangkah maju dan ingin melemparkan Jiang Shuyi menjauh dari Lu Zhiming.

Namun, hanya dengan sedikit jelingan tajam dari Lu Zhiming, mereka berhenti melangkah dan kembali berdiri seperti patung hidup di tempat semula.

Tentu saja, semua orang terkejut melihat reaksi Lu Zhiming, tetapi tidak ada yang berani menentangnya.

Semakin berani, Jiang Shuyi duduk di pang kuan Lu Zhiming dan melingkarkan kedua lengannya di leher pria itu. "Apakah kamu orang kaya di kota ini?"

Lu Zhiming tidak menjawab, bahkan tidak berniat memberikan jawaban dan tatapannya menjadi semakin dalam seolah-olah ingin menyed*t Jiang Shuyi masuk ke dalam pusaran netra gelapnya.

"Hanya kamu dan aku malam ini, ayo kita saling memu*skan." Jemari Jiang Shuyi merayap di leher Lu Zhiming yang terdapat benjolan menggiurkan, hembusan nafasnya yang hangat dan memabukkan juga menerpa wajah pria itu.

Karena terlalu m*buk, tubuh Jiang Shuyi terkulai lemah dan jatuh ke belakang.

Namun, Lu Zhiming dengan cepat menangkap pinggang kecil Jiang Shuyi dan mendek*pnya dengan erat hingga wajah mereka hanya berjarak selembar tisu tipis.

Jiang Shuyi membuka matanya lagi, dia mengeluarkan sebuah kartu berwarna emas sambil berkata dengan genit. "Kakak akan menggesek kartu ini dan membawamu memesan kamar."

Tidak bisa lebih lama lagi menahan g*daan, Lu Zhiming berbalik mendesak Jiang Shuyi ke sandaran sofa dan berbisik di telinga gadis itu. "Aku bisa tidur denganmu kapan saja, tapi itu harus sah."

Itu Tidak Sopan!

Jiang Shuyi terdiam untuk sesaat, sebelum akhirnya berkata dengan murung. "Aku akan menikah sebulan lagi, tapi baj*ngan itu berselingkuh dengan adikku."

Lu Zhiming mengangkat wajahnya, menatap Jiang Shuyi yang membalasnya dengan berani.

"Karena kamu bersedia, maka kita menikah saja hari ini," kata Jiang Shuyi tanpa beban pikiran.

Tanpa melepaskan pandangannya dari netra Jiang Shuyi yang berk*but, Lu Zhiming berbicara kepada asistennya. "Siapkan mobil, kita pergi ke Biro Urusan Sipil sekarang!"

"Biro Urusan Sipil sudah tidak bekerja," kata Asisten Han dengan tenang dan wajah datar andalannya.

Kantor pemerintahan mana yang masih buka hampir tengah malam begini?

Lu Zhiming sudah menggendong t*b*h Jiang Shuyi, dia berbicara dengan tak acuh. "Biarkan mereka bekerja lembur."

Asisten Han menelan saliva, dia hampir lupa bahwa bosnya adalah Penguasa Kota Harapan.

Orang g*la mana yang berani menolaknya?

Meski sedang t*dur atau bahkan tengah berm*sraan dengan pasangan masing-masing, mereka harus berhenti hanya untuk mel*yani Lu Zhiming.

Pada akhirnya, Asisten Han hanya bisa membuat keributan dengan menghubungi kantor Biro Urusan Sipil, lalu mengekori Lu Zhiming yang membawa Jiang Shuyi masuk ke dalam mobil.

Jiang Shuyi duduk di samping Lu Zhiming yang hanya berdiam diri, tidak bisa dipastikan apa yang ada di dalam pikiran pria itu.

"Kenapa kamu melakukan ini di usia yang begitu muda?" Jiang Shuyi menatap Lu Zhiming dengan rasa ingin tahu dan penuh minat.

Lu Zhiming menyentuh keningnya yang tiba-tiba berdenyut, dia tidak menduga Jiang Shuyi akan menganggapnya sebagai 'pria malam'.

"Tidak masalah, yang penting kamu dalam keadaan sehat." Jiang Shuyi tidak peduli dengan alasan Lu Zhiming, dia hanya ingin mencari seorang pria yang sehat untuk dit*duri.

Tidak peduli pria itu miskin atau bahkan g*golo sekalipun, dia sanggup menghidupinya.

"Jangan khawatir." Jiang Shuyi memb*lai wajah mulus Lu Zhiming dan berkata dengan mengg*da. "Kakak akan menjagamu dengan baik."

Lu Zhiming tak bergeming, dia hanya melirik Jiang Shuyi sekilas, lalu menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Untuk pertama kalinya, Lu Zhiming merasa waktu berlalu sangat lambat dan kinerja Asisten Han dalam mengurus masalah pernikahannya juga agak lamban.

Dia sudah tidak sabar dan ingin segera menikmati hidangan lezat di sampingnya yang tidak berhenti menggodanya.

"Kenapa kamu diam saja? Itu tidak sopan!" Jiang Shuyi cemberut, dia mengangkat t*b*hnya dan duduk di atas pangkuan Lu Zhiming dengan kedua paha terbuka. "Kakak sedang bicara denganmu."

Lu Zhiming menelan salivanya dengan susah payah seolah-olah ada bongkahan batu yang menghalangi, sementara daging kecil di bawah sana telah mengeras dan meronta-ronta ingin dilepaskan.

'Wanita ini ... lihat saja bagaimana aku mengurusmu nanti.' Lu Zhiming menggeram di dalam hati, sementara tatapannya menyapu Jiang Shuyi dan netra gelapnya berhenti tepat pada bel*han rok yang memperlihatkan paha mulus Jiang Shuyi.

Melihat kembali pakaian yang dikenakan Jiang Shuyi, Lu Zhiming merasa itu pasti akan mempermudah perbuatan baiknya.

Entah menurunkan kedua tali spageti dari kedua baju Jiang Shuyi dan menyingkap roknya yang terbelah ke atas, atau bahkan mer0bek semua kain di tubuh wanita itu secara paksa ....

Lu Zhiming tidak sanggup lagi memikirkannya, dia ingin segera mempraktekkan imajinasi l*ar tentang Jiang Shuyi yang selama ini menghantui pikirannya.

'Shuyi.' Lu Zhiming menggeram di dalam hati sambil mendongak dan menutup matanya rapat-rapat.

Jiang Shuyi tidak menyadari bahwa tindakannya itu membuat Lu Zhiming hampir menggila karena harus menahan diri untuk tidak men*rkamnya saat itu juga.

Jiang Shuyi memb*lai wajah Lu Zhiming, jari mulusnya mer*yap meny*ntuh leh*r pria itu yang tampak turun naik dan sangat mengg*da.

Ketika tangan Jiang Shuyi bergerak turun semakin ke bawah dan hampir meny*ntuh yang seharusnya tidak dis*ntuh, Lu Zhiming segera membuka mata dan menggenggam tangan wanita itu sambil berkata dengan suara serak. "Tahukah kamu apa yang kamu lakukan?"

Dia sudah berusaha menahan diri, tetapi Jiang Shuyi lagi dan lagi meruntuhkan pertahanannya.

Berada di dekat Jiang Shuyi, Lu Zhiming tidak tahu bisa menahan diri berapa lama lagi.

"Aku tahu, ayo kita periksa barangnya," kata Jiang Shuyi tanpa beban seolah-olah tidak sedang membicarakan hal-hal nyeleneh.

"Sakittt." Jiang Shuyi merengut sambil mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Lu Zhiming.

Lu Zhiming merasa bersalah dan segera melepaskan pergelangan tangan Jiang Shuyi yang tidak sengaja dia pegang dengan erat.

Setelah dilepaskan, Jiang Shuyi justru langsung ingin memb*ka kancing kemeja Lu Zhiming.

Namun, lagi-lagi pria itu menghentikannya.

"Kenapa kamu tidak beraksi sama sekali?" Jiang Shuyi mengerutkan keningnya, tampak tak senang dan menatap Lu Zhiming dengan sorot meragukan. "Jangan bilang kamu tidak bisa melakuk*nnya."

Lu Zhiming menggertakkan giginya dengan geram, dia tidak bisa menerima penghinaan ini dan merasa harga dirinya yang setinggi langit telah diruntuhkan.

Tanpa kata, Lu Zhiming langsung meny*tukan b*birnya dengan b*bir Jiang Shuyi hingga membuat wanita itu terkejut, bahkan sampai lupa bernafas dan matanya pun berkedip berkali-kali.

'Shuyi, kamu yang memintanya.' Mengabaikan keterkejutan Jiang Shuyi, Lu Zhiming tidak hanya mene*mpelkan b*bir mereka, dia juga mengg*git dan menyed*t seakan ingin membuktikan bahwa dirinya lebih dari bisa.

Jangankan hanya melakukannya, Lu Zhiming bahkan bisa membuat Jiang Shuyi lu*mpuh di bawah kendalinya!

Tidak cukup mengg*git bib*r yang selama ini dia dambakan, Lu Zhiming juga menyentuh t*b*h Jiang Shuyi sesuka hatinya, membuat wanita itu berkali-kali meracau n*kmat.

Asisten Han yang baru saja menyelesaikan misinya langsung memasuki mobil, tetapi dia justru disambut dengan adegan tak pantas dan suara-suara l*knat.

Dia sudah terbiasa menjadi patung bernyawa di sisi Lu Zhiming, jadi tidak masalah diperlakukan sebagai orang b*ta dan tul*.

Hanya saja, kegiatan Lu Zhiming dan Jiang Shuyi sungguh mengg*urkan hingga membuatnya panas dingin.

Tidak ingin mandi air dingin di tengah malam, Asisten Han dengan murah hati menurunkan sekat antara ruang pengemudi dan penumpang.

Kemudian, dia juga dengan tahu diri melajukan mobil ke Fangzi Breeze—kediaman Lu Zhiming.

...

Begitu mobil berhenti, Lu Zhiming menggunakan long coat hitamnya untuk membungkus t*b*h Jiang Shuyi yang telah kehilangan cr*ptop-nya.

Dia dengan cepat keluar dari mobil, lalu menggendong Jiang Shuyi yang tidak berhenti menggel*at seperti cacing kepanasan.

Sama seperti dirinya, Jiang Shuyi juga pasti sudah tidak tertahankan dengan p*manasan-pem*nasan yang mereka lakukan di dalam mobil beberapa saat lalu.

P*rmainan yang sesungguhnya harus segera dilakukan!

Lu Zhiming dengan lembut meletakkan t*bu*h Jiang Shuyi ke atas r*njang, lalu segera meny*ngkap long coat hitam miliknya demi menikm*ti t*b*h indah wanita itu.

Puas mengagumi t*b*h Jiang Shuyi dengan netra gelapnya yang telah berkabut, Lu Zhiming juga ingin memberikan kesempatan pada b*bir dan tangannya untuk beraksi. Dia segera menyer*ng Jiang Shuyi, men*ndih dan mengg*gitnya tanpa ampun.

Lu Zhiming dengan intens menj*mah t*b*h Jiang Shuyi, seolah-olah tidak ingin memberikan kesempatan padanya untuk menghirup napas.

Tentu saja, Jiang Shuyi senang dibuatnya.

Jangankan memberikan penolakan, Jiang Shuyi bahkan sangat pasrah menerima s*ntuhan mem*bukkan yang agak kasar dari Lu Zhiming, sang pemilik aroma t*b*h Aucuba Japonica.

Kini, di dalam ruangan yang hanya meminjam cahaya rembulan dari luar dinding kaca, hanya terdengar suara 'm*nja' saling bersahutan di antara kedua insan yang tengah mem*du k*sih dengan penuh gel*ra.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!