NovelToon NovelToon

SUAMIKU SEORANG PENGUASA

Perkenalan Tokoh.

Wilda seorang perantau yang meninggalkan tiga adiknya dan kedua orang tuanya dikampung. Wilda bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan motor. Wilda juga lulusan S-1 pendidikan bahasa Indonesia. Dia memilih jurusan tersebut karena ia ingin mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang guru.

Wilda dikota ditemani sahabatnya yang bertemu saat dibus menuju ke kota besar pertama kalinya yang biasa dipanggil Aslan.

Wilda dan Aslan seumuran yaitu 23 tahun. Aslan sendiri juga seorang perantauan dari kota yang sama. Aslan bekerja sebagai karyawan ditempat yang sama seperti Wilda.

" Bro... kita main PS yuk... gue nggak bisa tidur soalnya.!" ajak Aslan pada Wilda yang tengah menulis pesan untuk adiknya dikampung.

" Ok. tapi nunggu gua selesai nelpon ya... soalnya adik gua ngerecokin Mulu dari tadi..." balas Wilda.

" hum... oke deh. Lo telpon dulu adik Lo. mungkin ada sesuatu yang penting." paham Aslan.

" ya sudah." kata Wilda mevideo call adiknya.

" halo... ada apa sih... kok malam-malam masih belum tidur.?" tanya Wilda sedikit marah pada adiknya.

" nggak ada apa-apa kak. cuma pengen lihat muka kakak saja." jawab adik bungsu perempuannya yang bernama Isti.

" Tapi ini kan udah malam. Memangnya besok kamu nggak sekolah.?" tanya Wilda.

" Nggak... soalnya besok ada jalan santai di kota ini, untuk ngerayain hari ulang tahun kota S ini." jawab Isti dengan santai.

" Mendingan Isti cepetan bobok. Ibu dan lainya ke mana.?" kata Wilda.

" kak Adri dan kak adro sudah tidur. Sedang ibu dan bapak masih nonton TV di ruang tamu." jawab Isti.

" Ya sudah. Kamu cepetan tidur.!" perintah Wilda.

" baiklah kak. kakak juga cepetan tidur!." balas Isti pada kakaknya.

" Iya... " jawab Wilda menutup telponya.

" Udah Wil.?" tanya Aslan yang sedang menyiapkan cemilan.

" sudah. ayo." kata Wilda mengambil stik PS yang sudah disiapkan Aslan.

" Ok. Lo pakai tim mana.?" tanya Aslan semangat.

" PSG dong..." jawab Wilda.

" Ok....." kata Aslan.

Mereka bermain PS hingga larut malam.

Karena sudah mengantuk Aslan pergi tidur disusul Wilda setelah merapikan PSnya kembali.

pagi hari

Seperti biasa Aslan dan Wilda berangkat bekerja bersama.

Mereka mampir di warung makan langganan mereka untuk sarapan terlebih dahulu.

" Lo... Jadi berhenti bekerja disinj Lan.?" tanya Wilda pada Aslan yang sebelumnya bercerita kalau lulus kuliah dia bakal balik kampung untuk menjadi Guru.

" Iya.... mungkin setelah gajian gua bakal buat surat pengunduran diri. Kalau Lo kapan.?" Tanya balik Aslan.

" oh... Kalau gua sih... nunggu dua adik kembar lulus SMK tahun ini." jawab Wilda.

" oh.... gantian lah ya...?" tebak Aslan.

" hehe... iya. mungkin bakal gua suruh ganti'in gua disini nanti Hahaha." kata Wilda.

" bagus... deh." kata Aslan sedikit sedih.

" Lo kenapa sedih begitu.?" bingung Wilda melihat sahabatnya tiba-tiba sedih.

" nggak papa. cuma mungkin gua bakal kangen saat kita bersama." jawab Aslan.

" udah... lagian kita kan satu kota. pasti kita bakal ketemu lagi kok." kata Wilda menyemangati Aslan.

" bener sih.... Lo nanti pengen ngajar disekolah mana.?" tanya Aslan.

" gua sih... pengen ngajar di SMK gua dulu." jawab Wilda yang sebenarnya mengincar salah salah satu guru perempuan di tempat sekolahnya dulu.

" oh... kenapa Lo senyum-senyum gitu. jangan-jangan ada guru yang Lo suka ya ?" tebak Aslan saat melihat sahabatnya senyum-senyum sendiri.

" hehehe... lo tau aja. sebenarnya cita-cita gua jadi guru itu buat ngedeketin Bu guru gue yang masih muda dan cantik." jawab Wilda setelah menghabiskan sarapannya.

" eh..? nekat banget lo.! ngejar cewek sampe harus menderita empat tahun.!" kaget Aslan mendengar kata-kata Wilda.

" hehehe... kata adek gua yang sekolah disana Bu guru yang gua incer masih lajang. belum nikah..." kata Wilda tambah semangat.

" waduh..... nungguin Lo mungkin." balas Aslan menyemangati sahabatnya.

" Pasti dong... oh ya. Lo... nggak punya gebetan.?" tanya Wilda.

" kalau gua sih dijodohkan sama orang tua gua... makannya harus cepat-cepat balik." jawab Aslan sedih.

" HAH?? ini udah zaman apa.? masa masih ada orang tua yang menjodohkan anaknya.?" kaget Wilda.

" ya begitulah. gue sedih banget. gue ngerasa dihina oleh orang tua gue sendiri." kata Aslan.

" hah.? dihina bagaimana.?" bingung Wilda.

" ya dihina lah. coba Lo pikir.! orang tua li ngejodohin Lo... bukankah itu sama saja orang tua Lo meragukan bahwa lo itu laku..." balas Aslan.

" pufss ha-ha-ha... memang sih Lo dan gue gak pernah pacaran. tapi gue kan punya alasan untuk nggak pacaran." paham Wilda.

" ya sudah kita berangkat kerja yuk. nanti telat..." kata Wilda menyudahi pembicaraan.

" hum... Lo bayarin sarapannya ya... Lo kan tadi malam kalah main PSnya." kata Aslan mengingatkan Wilda.

" iya.iya." jawab Wilda segera membayar sarapannya.

**

Kediaman Arya Wijaya.

" ma....pa. Angela berangkat kuliah dulu ya.." kata Angela Putri tunggal pengusaha Arya Wijaya dan mantan Artis terkenal Anggi Dwi Wulandari. berumur 22 tahun seorang mahasiswa semester akhir.

" ya... belajar yang pinter. jangan main terus... biar cepet wisudanya.." balas Papanya menyerahkan tanganya.

" iya pa...." jawab Angela bersalaman dengan papanya yang sedang membaca koran.

Angela berangkat ke kampusnya naik mobilnya sendiri. Angela sudah dari kecil dimanja oleh kedua orang tuanya. Sehingga dia berwatak manja dan semua keinginannya harus dituruti.

Sesampainya dikampus dia sudah ditunggu oleh beberapa temannya yang bernama Anggi dan Dewi.

" Kok lama sih La.?" tanya Dewi.

" Iya... macet tadi soalnya." jawab Angela.

" huh... ya sudah kita masuk kelas dulu yuk... nanti terlambat masuk kelasnya. gue udah dua hari nggak masuk kelas soalnya." ujar Dewi ya sering bolos kelas.

" Ayo..." balas Angela menggandeng kedua tangan temannya itu dan berjalan menuju kelas.

Penampilan Angela yang cantik dan seksi membuat semua orang di kampusnya terpana. Banyak para pria ingin menjadi suaminya Angela karena Angela begitu sempurna di aspek kecantikan tubuh dan materi.

Angela sebenarnya adalah mahasiswi jenius yang jarang masuk kelas namun saat ujian dia mendapatkan nilai mendekati sempurna.

" La.Wi. hari ini kita ada kuis Lo..." kata Anggi begitu sampai dikelas.

" oh......" balas Angela dengan wajah datarnya seakan tidak peduli dengan kuis tersebut.

" sombong nih.... mentang-mentang dapat nilai tinggi terus." ujar Anggi setelah mendapat tanggapan dari Angela.

" iya... mentang-mentang dapat nilai bagus sampai nggak peduli seperti itu... Hahaha." imbuh Dewi.

" hehehe soalnya terlalu mudah sih..." balas Angela.

" Mudah kan buat Lo... la buat kita.? bikin pusing saja." keluh Anggi.

" Makanya belajar.! jangan pacaran mulu..." kata Angela.

" Pacaran sama nggak pacaran sama saja. setiap ketemu soal otak rasanya kosong. nggak ngerti apa-apa." balas anggi memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.

2

dua bulan kemudian

Wilda sudah ditinggal Aslan hampir dua bulan. Selama dua bulan ini dia kesepian karena tidak ditemani dengan sahabatnya yang cerewet itu.

Bulan lalu Wilda mengikuti tes PNS walaupun belum punya pengalaman menjadi Guru.

Dan hari ini dia menerima sebuah surat yang memberitahu bahwa dia lulus tes PNS dan dia mendapatkan sertifikat pegawai negeri.

" Halo... Bu..." kata Arja menelpon ibunya.

" Ada apa Wil.? pagi-pagi udah telpon.? kamu nggak kerja.?" tanya ibunya.

" Hari ini libur Bu. Wilda mau ngasih tau bahwa Wilda sudah mendapatkan sertifikat Pegawai Negeri." kata Wilda memberi tahu ibunya.

" Hah.? yang benar.? syukurlah. akhirnya kamu bisa mewujudkan impianmu..." kata ibunya ikut bahagia dan bangga pada Wilda.

" iya Bu... ini semua berkat doa ibu.." kata Wilda.

" iya.... kamu kapan pulang kampung.?" tanya ibunya.

" mungkin bulan depan Bu... habis gajian Wilda bakal mengundurkan diri dari pekerjaan Wilda dan pulang kampung." jawab Wilda mengingat adiknya sudah selesai ujian.

" Baiklah... kamu udah sarapan belum.? inget sarapan. jangan sampai lupa." ujar ibunya mengingatkan Wilda.

" ini aku lagi makan..." kata Wilda menunjukkan piring yang berisi nasi dan ikan bakar.

" waduh.... besar banget ikannya.? kamu mampu menghabiskan.?" kaget ibunya.

" habis lah Bu... kalau nggak habis kan bisa buat nanti siang hehehe." balas Wilda.

Seketika ibunya meneteskan air mata melihat anaknya begitu dewasa.

" ibu kenapa Bu.? kok nagis.?" bingung Wilda melihat ibunya meneteskan air mata.

" nggak apa-apa. ibu bangga sama kamu. sudah ya.. ibu mau nyiapin sarapan buat adik-adik kamu dan bapak." kata ibunya yang sudah tidak kuat menahan tangis.

" oh.. ya sudah. kalau begitu Wilda mau lanjut makan baru setelah itu mencuci baju.." kata Wilda.

" baiklah...." kata ibunya.

Wilda menutup telponnya dan dia pengen sekali cepat-cepat pulang kampung buat ketemu keluarganya.

Arja sebenarnya sudah menabung untuk buka usaha dikota tempat asalnya agar kedua adiknya tidak perlu merantau.

Dia diam-diam membeli tanah di dekat pusat kota, walaupun kecil tapi muat untuk buka usaha bengkel.

Wilda dulu lulusan SMK otomotif dan sekarang dia juga punya pengalaman merakit kendaraan.

Sekarang bengkelnya sudah berjalan dan di jalankan oleh Aslan seminggu yang lalu.

Untuk sementara keuntungan dari bengkel Wilda menyerahkan sepenuhnya pada Aslan, karena dia belum bantu apa-apa.

" halo Lan.! gimana kabar kamu.? udah dua hari nggak nelpon." kata Wilda sambil memakan sarapannya.

" Iya... bengkel rame soalnya. gua aja sampai lembur tadi malam." kata Aslan sedikit mengeluh.

" Hahaha.... nggak papa... oh ya... Lo butuh bantuan nggak.? kedua adik gua udah selesai ujian." kata Wilda.

" wah... bagus juga sih.. itung-itung ngelatih adik Lo... biar gue gak perlu capek-capek ngurus bengkel, dan gua juga bisa segera melamar jadi guru..." kata Aslan setuju.

" baiklah. nanti gua kabarin mereka..." balas Wilda senang.

" siap.siap... Lo kapan pulang kampung.?" tanya Aslan.

" bulan depan. nih... gua baru dapat surat. Sertifikat PNS." kata Wilda menunjukkan sertifikatnya.

" Wah... hebat banget lo... belum punya pengalaman saja sudah lulus tes PNS.

gua lalu juga ikutan tesnya tapi masih menunggu hasilnya... nggak tenang gue rasanya." kata Aslan.

" Hahaha.... tunggu saja. gua doa'in biar Lo jadi PNS.." ujar Wilda.

" Ok.... sudah ya... Zizi kelihatannya sudah kesini." kata Aslan melihat calon istrinya.

" baiklah. dasar." kata wilda menutup telponnya.

" huh.... Bu Zizi udah sama Aslan... gua bisa apa.? mungkin memang gak jodoh." kata Wilda pada dirinya sendiri.

flashback.

Sebulan yang lalu.

" Lan... bapak mau ngomong nih..." teriak bapaknya dari luar kamar Aslan.

" iya pak.... ada apa pak.?" tanya Aslan yang baru bangun tidur.

" kamu cepetan bersiap. bapak ajak kamu buat bertemu dengan calon istri kamu..." ujar bapaknya.

" Hah... memangnya nggak bisa nanti sore atau malam saja pak.? ini kan masih pagi." kata Aslan menguap.

" Kaya temen bapak nanti sore anaknya bakal keluar untuk berkumpul bersama dengan teman kerjanya... kamu cepetan mandi dan berpakaian rapi gih...." balas bapaknya.

" oh. baiklah....baik.." kata Aslan malas.

Setelah setengah jam Aslan tanpa sadar sudah didepan rumah calon istrinya.

" Selamat pagi Har...." sapa bapaknya Aslan berjabat tangan dengan calon besannya yang bernama Hardi

" pagi dad" sapa bapaknya Zizi pada bapaknya Aslan yang bernama Dadi.

" ini pak.... anak saya yang baru balik dari kota besar." kata pak dadi memperkenalkan Aslan.

" pagi pak... saya Aslan." kata Aslan bersalaman dengan pak Hardi.

" pagi juga nak Aslan... kamu sudah besar ya..." balas pak Hardi.

" Zizinya mana Har.?" tanya pa dadi karena tidak melihat calon menantunya.

" lagi dandan. biasalah anak perempuan. Hahaha" jawab Hardi.

" iya Har. Hahaha." tawa Dadi.

" nih... udah keluar.!" kata Hardi melihat putrinya sudah keluar dari kamar bersama ibunya.

Aslan kaget saat melihat wajah Zizi karena sangat mirip dengan guru yang diidamkan sahabatnya.

" Dia Zizi guru di SMK kecamatan sebelah pak.?" tanya Aslan kaget.

" Kok kamu tahu.? kalian udah saling kenal ya.?" tanya Dadi kaget mendengar kata Aslan.

" Nggak saling kenal pak... Aslan punya sahabat mantan muridnya Bu Zizi." jawab Aslan berusaha tenang.

" oh.... siapa nama teman kamu.?" tanya Zizi.

" Wilda Bu.... alumni lima tahun lalu." jawab Aslan.

" oh.... Wilda ya...." paham Bu Zizi.

" Pak. Aslan.... bisa nolak perjodohan ini nggak.?" bisik Arja pada bapaknya.

" ya nggak bisa lah. kamu itu sudah dijodohkan sejak kecil." balas bapaknya.

" tapi... pak..." kata Aslan.

" udah.... kamu nurut saja..." potong bapaknya.

" Apakah nak Aslan keberatan dengan Putri saya.?" tanya pak Hardi.

" nggak kok Har. dia kaget soalnya dia dijodohkan dengan nak Zizi." balas Dadi.

" oh ya sudah... Zizi. Aslan kan baru pulang dari kota besar.! kenapa nggak kamu ajak keliling disini.... biar tambah akrab kalian." kata Hardi memerintah putrinya.

" baik pak...ayo Lan. kita keluar." ajak Zizi.

" eee baik Bu..." jawab Aslan.

" hei.. kamu kenapa memanggil Zizi ibu...? panggil Zizi saja.!" tegur Dadi pada Aslan.

" ba..baik pak." gugup Aslan.

" Ayo Zi.." ajak Aslan.

" tuh Har. anakku nggak nolak kan.?" kata Dadi saat melihat Aslan menggandeng tangan Zizi.

" iya..." jawab Hardi.

Dadi dan Hardi membicarakan tanggal pernikahan anak-anaknya.

Aslan yang memboncengkan Zizi menggunakan Mogenya berkeliling dan menuju ke taman kota.

Sesampainya disana Aslan mengajak Zizi untuk duduk di kursi taman.

" duduk Zi..." kata Aslan menyuruh Zizi duduk di kursi dibawah pohon.

" kamu.... nggak keberatan dengan perjodohan ini?" tanya Aslan pada Zizi yang tidak membantah sama sekali saat dijodohkan dengannya.

" keberatan sih.... tapi mau bagaimana lagi..? bapak saya memaksa saya." jawab Zizi.

" huh... sebenarnya saya keberatan. soalnya kamj adalah perempuan yang diidamkan sahabat saya..." kata Aslan memberi tahu dan dia membuka telpon untuk menelpon Wilda.

" halo Da..." sapa Aslan.

" hai... Lan. ada apa siang-siang gini nelpon. ganggu gua makan siang saja." jawab Wilda yang sedang istirahat makan siang di tempatnya bekerja.

" gua mau ada kabar nih... nih lihat." kata Aslan menunjukan wajah Zizi pada Wilda.

" eh.... itu bu Zizi Lan.?" tanya Wilda kaget.

" iya..." jawab Aslan.

" kok bisa sama Lo.?" tanya Wilda.

" Sebenarnya dia.... yang mau dijodohkan sama gua Wil.! gua bingung Wil. Gua ngerasa bersalah sama Lo..." kata Aslan sedih ingin menangis.

Wilda hanya bisa diam karena kaget dengan perkataan sahabatnya itu.

" halo Wil. Lo nggak papa kan.?" kata Aslan.

" eh... nggak papa... Lo nikahin saja. gua udah punya gebetan baru...." kata Wilda berusaha menahan sakitnya di dada.

" beneran Lo gak papa Wil. Kalau Lo keberatan gua bakal nolak Wil. gua bisa kabur ke kota dan bersama Lo lagi saja..." kata Aslan merasa bersalah.

" gua nggak papa beneran.. mungkin memang Bu Zizi jodoh Lo... Lo terima saja perjodohannya. Bahagia' in Bu Zizi. Lo gak usah mikirin gua. gua udah punya gebetan baru... nanti saat pulang kampung gua kenalin sama Lo..." jawab Wilda.

" beneran Lo nggak keberatan.?" tanya Aslan merasa bersalah.

" beneran gua nggak papa. lagian gua udah nggak ada rasa sama Bu Zizi. mungkin sejak bertemu cewek dua hari lalu..." kata Wilda.

" ya sudah ya... gua udah selesai nih... istirahatnya... lagian gua belum makan siang...." ujar Wilda melibatkan makan siangnya.

" Ok deh... nanti malam gua telpon lagi..." kata Aslan

" iya.." jawab Wilda menutup telponya dan berlari ke kamar mandi karena dia sudah nggak tahan ingin menangis.

3

Wilda menangis di toilet dan ijin untuk pulang kepada bos nya dengan alasan kurang enak badan.

Sebelum pulang Wilda mampir membeli lima botol anggur merah untuk diminum dikos.

" lagi ada pesta ya mas.?" tanya penjual minuman itu.

" hehe iya pak. sahabat saya mau menikah." jawab Wilda.

" oh.. selamat untuk temannya ya mas." kata penjual itu menyerahkan kembalian.

" iya pak. Mak kasih.." jawab Arja segera membawa minuman itu ke kos.

" Hahaha.... Wilda, Wilda. takdir memang kejam padaku... wanita yang ku idamkan, teryata malah berjodoh dengan sahabatku sendiri... eukk." kata Wilda saat minum minuman dikos.

Wilda mabuk dan terbangun di tengah malam karena ada yang menggedor pintu kosnya.

" ada apa sih.... kamu nggak lihat gua lagi sedih.. hah.." bentak Wilda pada perempuan yang mengetuk pintu.

" ukh.... itu mas... bisa tolong aku nggak... aku tadi dikasih obat sama temen aku......" kata perempuan itu terjatuh dipelukan Wilda.

" hai nona.... akh... gua bawa masuk dulu deh." kata Arja menggendong perempuan itu masuk ke kosnya.

" akh... tolong... tolong aku.... aku udah nggak bisa nahan.... cepat bunuh aku saja...!" kata perempuan itu yang tak lain adalah Angela.

" hai nona... kamu kalau ada masalah jangan minta bunuh diri gitu.... bicarakan baik-baik dengan keluargamu." kata Wilda yang tidak tau apa-apa.

" cepat tolong aku... aku udah nggak tahan... aku pengen..." kata Angela merangkul badan Wilda.

" ukh.... gawat cewek ini kenapa.? apa jangan-jangan dikasih obat perangsang ya...?" tanya Wilda.

" hai nona... aku bawa kerumah sakit ya..." kata Wilda yang ikut teransang karena dirangkul oleh Angela.

" nggak... aku mendingan mati.. cepet tolong aku... aku udah nggak tahan.." kata Angela merobek kaos Wilda.

" akh... kamu mencakarku nona.... aduh... sakit.." rintih Wilda yang pasrah badannya di cakar oleh Angela.

Wilda memasang alat perekam di ponselnya untuk membuktikan dia tidak memaksa Angela.

" um...... cepet masukin... aku udah nggak tahan." kata Angela setelah mengulum batangnya Wilda.

" ukh... tolong jangan begini nona.... nona bakal bikin saya dalam masalah." tolak Wilda.

" tapi aku udah gak tahan... akh.." jerit Angela memasukan batangnya Wilda ke lubangnya.

Mereka menikmati malam dengan desahan dan kehilangan keperawanan dan perjakaan.

Pagi hari.

" astaga... apa yang sudah aku lakukan.? bagaimana ini.?" ucap Wilda yang melihat dirinya telanjang bersama seorang perempuan.

Wilda mencari identitas perempuan yang masih tidur disebelahnya.

" oh... namanya Angela. waduh masih mahasiswa lagi.... bagaimana ini..." kata Wilda menjambak rambutnya.

" haduh... aku pakai baju dulu deh..." gumam Wilda mengambil pakaian dilemarinya.

Selesai mengenakan pakaian Wilda membangunkan Angela.

" nona... bangun nona..." ucap Wilda.

" uh.... pa... aku masih ingin tidur..." kaya Angela.

" tapi saya bukan papa Anda nona.." kata Wilda lagi menyadarkan Angela.

" eh..... eh kok aku telanjang.? dan kamu kamu... siapa.? ah..." tanya Angela. langsung dibungkam oleh Wilda karena Angela ingin menjerit.

" amu....mumumm" kata Angela yang mulutnya dibungkam Wilda.

" mohon jangan teriak nona... kalau nggak kita bakal dalam masalah.!" kata Wilda menenangkan Angela.

" um.." angguk Angela.

" baiklah. kemarin malam nona menggedor pintu kos saya dan nona tiba-tiba jatuh dan memeluk saya. Karena saya khawatir saya membawa nona masuk kedalam kos. saat didalam nona merangkul saya dan merangkul saya sampai mencakar- cakar badan saya." kata Wildaenjelaskan dan menunjukan badanya yang dicakar Angela.

" Nona merobek baju...dan celana saya..." imbuh wilda menujuk kaos dan celana kolor beserta celana dalam yang sudah sobek.

" uh.... sialan.... pasti gara-gara tadi malam." umpat Angela mengingat semalam di sedang merayakan skripsinya yang sudah diterima dosenya.

" Maaf nona... apakah saya harus bertanggung jawab pada nona.?" tanya Wilda merasa bersalah.

" ung.... nggak usah. kamu juga gak salah. lagian kamu juga tinggal dikos kecil begini mau tanggung jawab gimana.?" kata Angela menghina Wilda.

" maaf nona. walaupun saya terlihat seperti orang nggak mampu tapi nona juga nggak boleh menghina saya seperti itu...." kata Wilda marah karena dihina setelah dimanfaatkan.

" ciih..... aku kan jujur apa adanya.." balas Angela.

" apakah kamu ada baju untuk ku pakai.?" tanya Angela dengan angkuh.

" ada nona..... tapi baju saya murahan nona.." jawab Arja kesal.

" nggak papa.... yang penting bisa dipakai.." kata Angela pasrah.

Wilda mengambilkan salah satu baju dan celana buat Angela.

" ini nona....". kata Wilda menyerahkan pakaian ke Angela.

" bagus juga pakaiannya... seperti bukan dari toko murahan.?" pikir Angela saat melihat baju yang diserahkan Wilda.

" kamu beli baju begini dari mana.?" tanya Angela penasaran.

" saya nggak mampu beli baju nona... saya beli baju polosan dan menjahitnya sendiri." jawab Wilda sambil menunjukan mesin jahit yang biasa dia pakai untuk buat baju sendiri.

" oh... hebat juga kamu.... ya sudah aku mau pulang dulu.... ini buat bayar pakaian kamu.. dantanda minta maaf saya.." kata Angela mengeluarkan uang dari dompetnya.

" nggak usah nona... pakaiannya anggap saja sebagai bayaran buat nona.." balas Wilda menghina balik Angela.

" kamu anggap aku cewk apaan... cuma kamu bayar pakaian kamu yang buruk ini..." bentak Angela merasa sangat terhina.

" oh.... yang pasti bukan cewk baik-baik. mana ada cewk tengah malam menerobos kos-kosan cowok..." gumam Wilda.

" kalau ngomong yang keras..!!" bentak lagi Angela karena merasa dihina Wilda.

" jangan bentak-bentak nona...." kata Wilda.

" huh.... ya sudah saya mau pulang dulu... amu harus rahasian tentang apa yang terjadi semalam pada siapapun." kata Angela.

" baiklah nona.." jawab Wilda.

Angela pulang kerumahnya dabelaporkan tentang dia di bius obat perangsang oleh laki-laki di kampusnya.

Papanya Angela menyuruh asistennya untuk menyelidiki secara menyeluruh siapa saja yang terlibat.

Setelah setengah jam akhirnya papanya Angela mendapatkan laporan tentang seluruh kejadian yang menimpa Putri tunggalnya itu hingga putrinya yang bermalam di kosnya Wilda.

Flashback end

**

Saat Wilda hendak joging pagi tiba-tiba dari belakang ada yang memukulnya hingga pingsan.

Saat Arja sadar dia sudah ada didalam ruangan seperti ruang kantor.

" Apakah kamu tau kenapa kamu saya culik kesini.?" tanya seorang yang duduk membelakangi Wilda.

" Jawab..." bentak seorang pria yang membalikan badan menghadap Arja dengan ekspresi marah.

" Sa..Saya... nggak tahu pak.?" jawab Wilda.

" Cih... Pukul perutnya." perintah pria tersebut yang tak lain adalah papanya Angela.

" Akh..... Sakit... " rintih Wilda yang sebenarnya hanya berpura-pura.

" huh. kamu... tahu sekarang.?" tanya lagi papanya Angela.

Saat papanya menginterogasi Wilda tiba-tiba Angela masuk ke kantornya dan melihat seorang laki-laki yang dipukuli oleh bodyguard Papanya.

" Papa ngapain.?" kaget Angela.

" eh... nggak ada apa-apa sayang... cuma ngurus orang yang berhutang sama papa..." jawab papanya disertai senyuman.

" Apa kamu lihat-lihat.!" bentak papanya Angela pada Wilda.

" Angela... kamu keluar dulu ya...! papa masih sibuk... kamu tunggu papa diruang sebelah ya..." ujar papanya.

_______________________@$____________________

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!