Terpaksa Menikah
perjodohan
didalam istana (steffan daguise wijaya)
vania
sayang (memegang pundak)
steffan
sial (mengepalkan tangan di meja)
vania
tidak apa-apa sayang, sekali-sekali kamu harus menuruti perintah papah (merayu)
steffan
tapi ini bukanlah kemauanku (melempar barang)
vania
aku juga tidak mau kamu dijodohkan (menangis)
vania
sayang jika kamu membantah harta yang kamu miliki tidak tersisa satupun (menatap)
steffan
apa kamu takut jika aku jatuh miskin, dan kamu akan meninggalkan ku.
vania
tidak sayang, aku sangat mencintaimu aku tidak tega melihat kamu susah ( memegang tangan)
steffan
apa kamu rela melihat aku menikahi wanita lain (menatap tajam)
vania
ini demi kebaikan kamu sayang, aku tidak akan sedih dan marah, karena aku tau orang yang kamu cintai hanyalah aku.
steffan
aku janji setelah papa meninggal aku akan menceraikan wanita yang akan di jodohkan padaku, dan hidup selamanya bersama mu (memeluk)
vania
terimakasih sayang (menangis)
istana putri (bunga cassandra)
ayahanda
bunga ayah mau bicara (duduk diatas kasur)
bunga
ada apa ayah (bangun dan duduk)
ayahanda
sebelum ibumu meninggal dia menitipkan surat wasiat kepada ayah, bahwa kamu harus menikah di usia 20 tahun dengan keluarga bangsawan (steffan daguise wijaya)
bunga
apapun perintah ibu dan ayah, bunga akan menuruti perintah ayah, meskipun harus menikah dengan pria yang tidak bunga cintai (menangis)
ayahanda
ayah tau ini berat, tapi ini sakral untuk keluarga bangsawan membantah (mengusap air mata bunga)
bunga
baik ayah kapan pertemuannya (menghela napas)
ayahanda
nanti malam kamu bersiap, ayah harap kamu bisa bahagia (pergi keluar kamar)
bunga
aku bahagia jika ibu dan ayah bahagia, walaupun hati bunga sedikit terluka. (gumam dalam hati)
pertemuan keluarga bangsawan
pelayan (bunga)
tuan putri mari bersiap (membawakan gaun) sebentar lagi tamu akan datang.
pelayan (bunga)
tuan putri sangat cantik (terpana)
vania
sayang ayo bersiap (membawakan zas hitam)
steffan
argghh sial (melempar gelas)
vania
sayangg ini hanya sementara (memeluk)
steffan
maafkan aku sayang jika nanti membuat mu terluka (memegang tangan)
vania
tidak sayang aku mencintai mu, apapun yang terbaik untukmu aku rela.
vania
aku lebih rela kehilanganmu daripada harta (gumam dalam hati)
vania
ayo ganti dulu bajumu (menyodorkan jas)
vania
selalu tampan (memeluk)
steffan
(wajah sedih&marah)
papaSteffan
steffan ayo bersiap
steffan
baik pah (menunduk)
papaSteffan
papa harap kamu akan menerima bunga dengan baik (menyetir)
steffan
semoga saja begitu (memalingkan wajah)
papaSteffan
(tersenyum kecil)
perjalanan menuju istana bunga cassandra
pertemuan
steffan dan papah nya sudah menunggu...
ayahanda
hallo apa kabar pak lingga (memeluk secara jantan)
papaSteffan
baik pak chandra
ayahanda
syukurlah.. (tersenyum)
papaSteffan
steffan kenalin, ini pak chandra ayahanda bunga.
ayahanda
tampan dan gagah (menepuk bahu)
ayahanda
pelayan (memanggil)
pelayan (bunga)
iya tuan ( datang menunduk)
ayahanda
panggilkan bunga, tamu sudah datang.
pelayan (bunga)
baik tuan (pergi)
pelayan (bunga)
tuan putri tamu sudah datang.
bunga
baik (beranjak dari meja rias)
bunga
(berjalan menuju ruang tamu)
steffan
(memalingkan wajah )
bunga
(duduk di sebelah ayahanda)
ayahanda
steffan kenalin ini bunga
papaSteffan
sangat anggun dan cantik (tersenyum)
bunga
(tersenyum sedikit terpaksa)
steffan
steffan (menyodorkan tangan )
detik dan menit berlalu, pertemuan steffan dan bunga berjalan dengan baik.
vania
bagaimana sayang pertemuan nya (duduk d pangkuan)
steffan
membosankan (menghisap rokok)
vania
apakah dia cantik (bertanya serius)
vania
bagus jadi tidak akan ada yang bisa mengalahkan ku (gumam dalam hati)
steffan
cantik anggun dan manis (suara hati)
vania
sayang aku ingin membeli perhiasan seperti ini (menyodorkan ponsel)
steffan
beli sebanyak yang kau mau, apapun untukmu tidak masalah.
vania
terimakasih sayang (memeluk bahagia)
bunga
ibu apa pilihan mu terbaik untukku (menatap langit)
ayahanda
bunga sedang apa kau diluar (melihat dari atas)
bunga
ahh hanya melihat bintang
ayahanda
jangan lama-lama diluar (menutup jendela)
bunga
baik ayah hanya 2 menit saja
bunga
ibu apa aku bahagia (menangis)
pesta
pesta pernikahan, para bangsawan datang dari seluruh dunia untuk menghadiri acara tuan muda steffan daguise wijaya dan tuan putri bunga cassandra.
bunga
(hiks hiks menangis)
perias tuan putri
mengapa anda menangis tuan putri (menenangkan)
bunga
tidak apa-apa aku sedikit terharu (berbohong)
perias tuan putri
baiklah mari bersiap riasan dan wajah akan segera selesai. (memakaikan lipstik)
bunga
apa ini akhir dari segalanya (suara hati )
perias tuan putri
tuan putri semua sudah selesai ayo berganti gaun pengantin.
bunga
(beranjak dari kursi rias)
perias tuan putri
astaga belum pernah melihat wanita secantik ini (gumam dalam hati)
bunga
apa tamu pria sudah datang
perias tuan putri
belum tuan putri, tapi hari ini anda sangat cantik. (terkagum)
pelayan (bunga)
tuan putri apakah anda sudah bersiap (membuka pintu)
bunga
pelayan ayahanda dimana
pelayan (bunga)
cantik (terpana)
pelayan (bunga)
eee.. i.i.iya tuan putri akan saya panggilkan.
ayahanda
ada apa anakku (datang)
bunga
ayah aku masih belum siap (menangis)
ayahanda
tidak apa-apa nak selagi ayah masih hidup, ayah akan selalu mendampingi kamu. (memeluk)
bunga
mengusap air mata (tersenyum)
ayahanda
kamu sangat cantik seperti bidadari (mengusap rambut)
vania
sayang lihat apa aku cocok memakai gaun ini
steffan
lebih cocok lagi jika kamu yang memakai gaun pengantin (memeluk dari belakang)
vania
sudahlah sayang ini hanya sementara (mencium)
steffan
husshh (menghela napas)
vania
pakai baju pengantin mu sayang sebentar lagi acara akan di mulai.
steffan
baiklah jika ini maumu aku harap kamu tidak akan menyesal (mengambil baju khusus)
vania
tidak ada penyesalan untukku, lagi pula kamu akan selalu mencintaiku. (berbalik badan)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!