NovelToon NovelToon

Legenda Kaisar Dewa Matahari

Desa Wudang

Di pedesaan terpencil desa Wudang, provinsi Qingyun, bayi laki-laki lahir dengan cahaya yang menakjubkan. Bayi itu bernama Qi Yuan, putra dari pasangan Qi Wei dan Huang Ling. Saat kelahirannya, langit yang mendung tiba-tiba bercahaya terang, dan sinar matahari memancar ke dalam kamar.

Qi Wei, ayah Qi Yuan, merasakan energi spiritual kuat mengalir dari bayinya. Ia melihat simbol dengan bentuk cahaya matahari dan garis seperti petir yg berada di dada anaknya, membentuk simbol kuno "Zhenyang" melambangkan kekuatan matahari dan petir.

Desas-desus tentang kelahiran bayi dari pasangan tersebut menyebar cepat di desa. Penduduk desa percaya bahwa anak dari Qi Wei adalah reinkarnasi dewa matahari. Beberapa orang menganggapnya sebagai pertanda baik, sementara yang lain khawatir akan kekuatan yang terlalu besar.

Beberapa Jam Yang Lalu.

Tak

Tak

Tak

Suara tapak kaki dari penduduk desa yang sedang berjalan cepat ke arah cahaya merah yang mucul pada dini hari itu sebelum terbit nya matahari, suara bergemuruh pun juga keluar dari awan gelap yang tiba tiba menyelimuti tepat di atas rumah Qi Wei dan Huang Ling.

Para penduduk desa Wudang pun beramai-ramai berlarian ke arah cahaya tersebut. Dan penduduk desa lagi lagi terkejut akan apa yang telah mereka lihat sekarang. Seorang anak yang dilahirkan Huang Ling istri dari Qi Wei memancarkan cahaya emas di seluruh tubuhnya dan tiba tiba kekuatan spiritual yang luar biasa keluar dari tubuh bayi mereka.

Lalu, di sekitar rumah Qi Wei tersebut dengan menakjubkan nya perlahan-lahan tertutup oleh Qi Spiritual Murni yang dikeluarkan dari tubuh anak nya itu dan sekarang pun penduduk desa atau siapapun tidak bisa memasuki rumah Qi Wei dan Huang Ling saat ini karena Qi Spritual Murni dari tubuh anak nya seolah-olah melindungi dirinya agar tidak ada yang bisa menganggu proses Ibunya melahirkan.

Karena para penduduk desa penasaran dengan yang terjadi di depan mata mereka, fenomena seorang bayi yg mengeluarkan kekuatan absolut kini telah terlahir walaupun itu adalah pertanda buruk dan baik bagi Qi Wei dan Huang Ling.

" Aku beruntung melihat fenomena menakjubkan ini anak muda haha "

Tutur kepala desa Wudang yg biasa dipanggil Kakek Fei.

Namun Kakek Fei mengerutkan keningnya seakan-akan dia mengetahui bahwa ini bukan hanya pertanda baik untuk Qi Wei dan Huang Ling, begitu pun dengan anak mereka.

" Tapi, aku takut kalau anak Qi Wei dan Huang Ling ini akan menghadapi sesuatu yg mengerikan nanti nya, uhuk uhuk "

Lanjut Kakek Fei sambil berbincang-bincang kepada penduduk desa di luar pintu rumah Qi Wei dan Huang Ling karena mereke tidak bisa memasuki rumah Qi Wei akibat Qi Spiritual Murni berwarna emas yang dikeluarkan oleh anak yang dilahirkan Huang Ling.

Pada Saat Ini.

Swoosh....

Qi Spritual Murni yang menyelimuti rumah tersebut hilang seketika dan terdengar suara tangisan seorang bayi dari dalam rumah Qi Wei.

Tak

Tak

Tak

Suara langkah kaki Qi Wei yang sedang berdiri menghadap istrinya dan kemudian dia mengelus kepala Huang Ling dan anak nya itu.

" Baiklah, kau akan kuberi nama Qi Yuan karena kau akan mewarisi tekad ku dan kejeniusan ibumu. Apalagi anak kita sudah sangat luar biasa dan mempunyai Qi Spiritual Murni di dalam meridian nya Ling'er, semoga beberapa tahun kemudian tidak terjadi apa-apa kepada Qi Yuan "

" Tapi, aku sangat tidak mengetahui simbol Zenyang yang berada di dada anak kita Ling'er. Ah sudah lah, kamu sebaiknya istirahat dulu dan jangan banyak bergerak. Aku akan menyapa penduduk desa yang sedang menunggu kabar dari ku haha. "

Kata Qi Wei kepada istrinya sambil memberikan sebuah nama kepada anaknya yang baru saja dilahirkan.

" Terima-Kasih suamiku, aku akan menemani malaikat kecilku dahulu hihihi. "

Balas Huang Ling kepada Qi Wei yang sedang berjalan keluar dari kamar untuk menemui warga desa.

Krak

Suara pintu kayu rumah Qi Wei yang dibuka oleh dirinya.

Sesaat setelah kelahiran seorang bayi bernama Qi Yuan, penduduk desa pun memberi salam kepada Qi Wei karena takut menganggu istrinya yang sedang dalam masa pemulihan sekarang.

" Wah, Kakek Fei dan semuanya ada apa kalian kemari hehe ? "

Tanya Qi Wei kepada seluruh desa yang berada tepat di depan halaman rumah nya saat ini.

" Wahaha sebaiknya kau jangan tanya kenapa kami kesini dulu, marilah kita buat pesta karena calon kultivator terhebat di dunia sudah dilahirkan di desa Wudang hahaha. "

Jawab Kakek Fei kepada Qi Wei dan penduduk desa pun juga membalas pertanyaan Qi Wei dengan jawaban yang sama seperti Kakek Fei sang kepala desa Wudang.

" Aish aish dasar Kakek Fei, aku akan memulihkan Ling'er dahulu dan membawa Yuan'er keluar haha. "

Lanjut Qi Wei sambil menggaruk kepalanya dan berpamitan kepada seluruh penduduk desa yang sedang berada di halaman rumah nya tersebut.

" Jangan lupa datang secepatnya ke rumahku bocah Wei, aku akan menunggu keluarga mu di rumah ku haha. "

Ucap Kakek Fei sambil mengajak semua warga desa yang berada di halaman rumah Qi Wei untuk kembali dan mengadakan pesta di rumah miliknya.

Warga desa pun sekarang berpamitan dan berbalik arah menuju kerumah Kakek Fei, karena pesta tersebut akan diadakan di rumah nya.

Beberapa Saat Kemudian Setelah Penduduk Desa Kembali Dari Rumah Qi Wei & Huang Ling.

Qi Wei yang sudah kembali ke kamar untuk melihat istrinya, langsung mencoba menyalurkan energi Qi miliknya ke tubuh Huang Ling yang saat ini sedang kelelahan akibat melahirkan.

Swoosh.....

Tidak berselang lama Huang Ling sudah merasakan tubuhnya baik baik saja, karena energi milik suaminya sudah memulihkan stamina milik Huang Ling.

Namun, Qi Wei dan Huang Ling khawatir akan anak nya kelak. Dikarenakan, anak mereka mempunyai kekuatan yang luar biasa menakjubkan

Mereka mengkhawatirkan anaknya karena tidak mempunyai latar belakang kuat dan mereka juga tidak bisa melindungi sepenuhnya kalau terjadi hal yang tak terduga di masa depan.

Ketika Huang Ling merasa terlalu khawatir, Qi Wei pun merubah topik pembicaraan nya dan mengajak dia untuk mengadakan pesta yang diadakan oleh Kakek Fei sang kepala desa karena kelahiran Qi Yuan.

" Wah mereka sangat antusias ya sayang hihihi, baiklah ayo kita temui mereka "

Ucap Huang Ling sambil berdiri dan menggendong Qi Yuan.

Mereka pun akhirnya bersiap-siap pergi kerumah Kakek Fei yang sedang menunggu mereka saat ini dan akhirnya mereka pun meninggalkan rumah.

Tak

Tak

Tak

Suara tapak kaki Qi Wei dan Huang Ling sambil menggendong Qi Yuan yang masih bayi.

Tak lama kemudian mereka sampai di depan rumah Kakek Fei dan langsung disambut meriah oleh penduduk desa yang sudah menunggu kedatangan mereka.

" Akhirnya datang juga kau bocah Wei, mari sini kalian. Makan dan minumlah sepuasnya hahaha, Kau juga Ling'er jangan diam saja haha. "

Sambut Kakek Fei kepada mereka berdua dengan sangat penuh rasa semangat karena sudah melahirkan calon kultivator kuat yang akan membawa nama besar desanya.

Pesta meriah pun berlanjut sampai terbenamnya matahari. Penduduk desa pun yg berada di dalam rumah ataupun di halam rumah Kakek Fei sudah menghabiskan makanan dan minuman.

Kemudian bercanda ria sampai akhirnya apa yang ditakutkan Qi Wei dan Huang Ling terjadi, malapetaka pun datang secara tiba-tiba.

*Bersambung....

Musnah

Keadaan dan kondisi penduduk di desa Wudang saat ini sedang bergembira dan senang sekali atas kelahiran putra pertama dari Qi Wei dan Huang Ling yang bernama Qi Yuan.

Konon dalam cerita legenda yang pernah disebutkan Kakek Fei menurut buku kuno, seseorang yang mempunyai tanda atau simbol "Zenyang" akan mengguncang langit.

Dia pun hanya menganggap itu sebagai cerita fiktif belaka dan sekarang kejadian yang pernah dibaca nya di dalam buku kuno itu terjadi, bayi laki laki bernama Qi Yuan ini lahir dari sepasang kekasih bernama Qi Wei dan Huang Ling.

Tetapi, Kakek Fei merasakan pertanda buruk akan terjadi disaat setelah melihat Qi Yuan dilahirkan saat sebelum matahari terbit dini hari tadi.

Karena pada saat kelahiran Qi Yuan, Qi Wei dan Huang Ling juga merasakan bahwa kekuatan luar biasa atau Qi Spiritual Murni yang dikeluarkan anaknya itu akan mengundang seseorang dari jarak ribuan mil.

Pada saat ingin pergi pun mereka berdua bersiap-siap seolah-olah akan ada yg terjadi, karena Qi Spiritual Murni anaknya pada saat itu memang luar biasa sekali sampai-sampai energi emas Qi Yuan bisa membelah langit.

Fluktuasi energi yg sangat dahsyat pun terjadi hingga gelombang energi Qi Spiritual Murni itu mencapai beberapa ribu mil dari desa Wudang dan karena itu juga Qi Wei dan Huang Ling sudah menyiapkan dirinya. Lalu, mereka juga tak lupa mengisi energi qi masing-masing untuk berjaga-jaga.

Woaaaah

Yaaaaaaa

Hahahahaha

Tawa dan wajah penuh dengan rasa gembira terlihat di setiap penduduk desa begitu pun Kakek Fei, Qi Wei dan Huang Ling pada sore hari ini dikala pesta meriah ini akan berakhir sedikit lagi.

Selang beberapa waktu, Qi Wei dan Huang Ling merasakan adanya sekelompok kultivator yang sedang mengarah ke tempat ini. Begitu cepatnya Huang Ling menyerahkan Qi Yuan kepada Qi Wei.

" Jangan berpikir kau bisa mengatasi mereka Ling'er, jangan terlalu egois. Kita belum mengetahui apa maksud mereka datang ke desa Wudang. "

Cegah Qi Wei kepada istrinya sambil memegang tangan nya dengan erat dan menatap matanya.

" Akan kudengarkan kali ini, ku harap tidak akan terjadi apa-apa disini. "

Jawab Huang Ling sambil kembali ke tempat duduk yang berada di samping Qi Wei.

Dikala mereka berdua merasakan perasaan tidak nyamannya karena ada sekelompok orang yang akan datang kesini, Kakek Fei pun juga merasakan hawa kedatangan kelompok itu dan mulai berbisik kearah Qi Wei dan Huang Ling.

" Kalian berdua sebaiknya menjauh dari desa Wudang sekarang dan jangan sampai berbalik melihat kearah sini. Cepat ! "

Suruh Kakek Fei kepada Qi Wei dan Huang Ling sambil memegang erat bahu mereka berdua dengan tatapan seriusnya.

Namun, Qi Wei dan Huang Ling tidak mau meninggalkan desa Wudang yang sudah berbaik hati menerimanya untuk menjadi sebagian dari mereka beberapa tahun lalu.

" Tidak, tidak akan aku meninggalkan desa ini orang tua. Kau masih saja selalu melindungi warga mu, jangan berpikir aku akan kabur begitu saja wahai pak tua haha. "

Ucap Qi Wei kepada Kakek Fei sang kepala desa Wudang dan dilanjutkan dengan anggukan dari Huang Ling yang berada di sampingnya.

Mereka akhirnya dengan santai menunggu kedatangan kelompok tersebut, lalu beberapa menit kemudian datanglah para kultivator yang disebutkan oleh Qi Wei, Huang Ling dan Kakek Fei.

Swoosh......

Para penduduk desa Wudang terkaget akan datang nya para kultivator-kultivator tersebut dan langsung menghentikan aktivitas mereka yang sedang berpesta, namun yang membuat para penduduk desa itu lebih kaget adalah para kultivator tersebut mengendarai sebuah pedang dan sekarang ada tepat di atas mereka.

" Wahai tuan yang sedang berada disana maaf sebelumnya, ada apa sampai-sampai kalian kesini ? "

Tanya Kakek Fei kepada sekelompok kultivator tersebut yang sedang berada di atas nya.

Tanpa basa-basi satu orang dari sekelompok kultivator yang berada di depan mengatakan bahwa dirinya menginginkan keberadaan yang mengeluarkan fluktuasi energi besar pada saat terbitnya matahari tadi pagi.

" Aku menginginkan keberadaan orang yang mengeluarkan energi yang sangat besar pada saat beberapa waktu tadi pak tua, apakah kau bisa memberitahunya ? "

Tanya seorang kultivator yang sedang menaiki sebuah pedang dilangit pada saat ini sambil menanyakan keberadaan orang yang mengeluarkan energi qi yang sangat besar tersebut.

Namun dengan rasa percaya diri Kakek Fei menjawab bahwa mereka yang berada di desa Wudang ini tidak mengetahui apa yang dimaksud pria itu.

" Maafkan aku Tuan, aku tidak mengetahui keberadaan yang anda tanyakan. "

Jawab Kakek Fei dengan lantang kearah para kultivator pria yang ada dihadapannya tersebut sambil melakukan gestur tubuh seolah-olah tidak mengetahui apapun tentang keberadaan yang membuat fluktuasi energi qi pada saat itu.

" Hhhh, sebaiknya kita tidak bertanya seperti itu kakak. Kita harus memakai cara seperti biasa. "

Ujar pria satunya yang berada diantara para kultivator tersebut sambil berbisik kepada pria pertama yang menanyakan tentang keberadaan fluktuasi energi qi barusan.

" Yang membuatku bingung ialah, apakah itu seseorang ataukah itu suatu benda kuno yang biasa disebut artefak ? Aku ikuti saja cara adikku seperti biasa. "

Dalam hati si pria yang seperti pemimpin para sekelompok kultivator tersebut, lalu si pria itu pun menyuruh sembilan orang yang dibelakangnya untuk menggeledah satu per satu penduduk desa Wudang karena tidak mempercayai akan apa yang dikatakan oleh Kakek Fei pada saat ini.

Dengan sigap para kultivator dibelakang si pria itu pun langsung turun ke bawah dan menghampiri para penduduk desa untuk memaksa mereka menjawab pertanyaan pemimpinnya itu dengan jujur.

Tak lama berselang, Qi Wei dan Huang Ling tidak bisa hanya diam saja seperti orang yang tidak bertanggung jawab akan apa yang terjadi di depan mata mereka. Apalagi para kultivator itu sudah mengancam semua penduduk desa dengan pedang yang berada di tangan para kultivator itu.

Tang

Tang

Tang

Suara dari batu yang dilemparkan tiba-tiba oleh Qi Wei ke arah sebuah pedang yang dipegang untuk mengancam beberapa penduduk desa.

" Siapa itu ? "

" Siapa yang berani membuat kekacauan padaku ? "

Pertanyaan dari salah satu kultivator pedang tersebut sambil melihat kiri kanan karena tidak mengetahui siapa yang tiba-tiba berani mengacaukan rencana mereka secara diam-diam.

Tetapi tidak ada satupun yang mengakui perbuatan tersebut, sekelompok kultivator yang saat ini sedang mengancam warga desa pun geram karena seseorang secara tiba-tiba menyerang.

Adik dari pemimpin para kultivator tersebut langsung mengeluarkan energi qi di jarinya yang terlihat seperti sebuah pedang dan melancarkan serangan kepada dua penduduk desa Wudang.

Slash

Slash

Hanya beberapa menit satu per satu penduduk desa Wudang merenggut nyawa nya pada malam hari ini. Qi Wei, Huang Ling dan Kakek Fei pun tidak bisa hanya tinggal diam. Mereka pun membantu para penduduk desa melawan sepuluh kultivator yang ranahnya diatas mereka.

Ranah di dunia ini terbagi sebagai berikut.

Ranah Tingkat Awalan.

• Qi Refining ( Tingkat 1 - 9 )

• Qi Foundation ( Tingkat 1 - 9 )

• Golden Core ( Tingkat 1 - 9 )

Ranah Tingkat Menengah.

• Qi Transformation Realm ( Tingkat 1 - 9 )

• Spiritual Formation Core ( Tingkat 1 - 9 )

• Nascent Soul ( Tingkat 1 - 9 )

• Core Transformation ( Tingkat 1 - 9 )

Ranah-ranah kultivasi yang berada di dunia ini dibagi terpisah seperti diatas.

Slash

Swoosh

Cling

Para sekelompok kultivator yang membantai penduduk desa Wudang saat ini berada di ranah Golden Core seperti yang dikatakan oleh Qi Wei, Huang Ling dan Kakek Fei.

Qi Wei yang saat ini berada di Qi Foundation tingkat 8 hanya bisa bergabung dengan istrinya dan Kakek Fei untuk melawan sepuluh orang kultivator tersebut.

Huang Ling hanya berbeda satu tahap dengan Qi Wei, dia memiliki energi qi Yin yang sangat dingin ketika masih kecil dan energi qi tersebut yang saat ini bisa meningkatkan kultivasi nya sampai pada saat ini yaitu Huang Ling sudah berada di ranah Qi Foundation tahap akhir.

Dan juga Kakek Fei adalah orang yang paling tinggi ranahnya di desa Wudang sebelum datang nya Qi Wei dan Huang Ling, kini Kakek Fei berada di ranah Qi Foundation tingkat lima.

Tetapi, walaupun mereka bertiga menggabungkan kekuatannya untuk melawan sekelompok kultivator tersebut dengan segenap kekuatan mereka, mereka tetap tidak bisa menang melawan ranah Golden Core yang memang sudah berbeda tahapan dan kekuatannya sangat jauh dari apa yang dibayangkan.

Kini, semua penduduk desa Wudang sudah dibantai dan hanya menyisakan Qi Wei, Huang Ling dan Kakek Fei. Namun, mereka bertiga sudah membunuh lima dari sekelompok kultivator pedang tersebut dan hanya menyisakan lima orang lagi yang tersisa.

Walaupun sudah membunuh lima orang kultivator pedang yang ada dihadapannya, energi qi mereka sudah di ambang batas dan akhirnya Qi Wei menyuruh Huang Ling untuk membawa anak semata wayangnya itu yang tak lain adalah Qi Yuan.

" Cepat pergi dari sini, kalau terus-terusan bertarung seperti ini kita tidak bisa melawan mereka. Cepatlah selamatkan anak kita ! Aku mohon ! "

Ujar Qi Wei kepada Huang Ling sambil membantu Kakek Fei menahan serangan pedang yang diselimuti energi qi dari berbagai arah.

Namun reaksi Huang Ling terhadap perkataan Qi Wei berbeda, dia memberikan segelintir energi qi yang dikeluarkan melalui dahi nya kepada anaknya dan membuat sebuah plat seperti sebuah es berbentuk segi panjang kecil lalu membuatnya seperti kalung, Huang Ling pun mengukir kalung es tersebut menggunakan jarinya.

Klesss

Slash

Terukir lah nama anaknya di kalung es tersebut "Qi Yuan". Kemudian, Qi Wei yang saat ini sedang menghadang serangan-serangan mematikan dari sekelompok kultivator pada saat ini tiba-tiba mengeluarkan energi qi yang sangat panas dari dalam meridian nya.

Bwooosh

" Haha aku hampir lupa kalau tubuhku bisa melampaui batas dengan mengubah esensi energi qi ku menjadi esensi darah api haha. Lihat aku pendekar pedang sialan, akan ku musnahkan kau bersama-sama ! Haaa ! "

Ucap Qi Wei dengan lantang menantang semua kultivator pedang tersebut dan termasuk pemimpin mereka dengan energi dari esensi darahnya yang meluap-luap hingga rumput disekelilingnya terbakar menjadi abu.

Huang Ling pun mengetahui kalau suaminya akan bertarung hingga mati, namun dirinya melanjutkan pekerjaan nya untuk membuat Qi Yuan selamat.

Keranjang es pun sudah dibuat nga hanya dalam hitungan detik, namun itu sudah cukup untuk menyelamatkan anaknya dan Huang Ling pun menghempaskan keranjang es yang di dalam nya terisi anaknya itu ke arah sungai besar di ujung pedesaan Wudang.

Wooosh

" Selamat tinggal anak ku, semoga kenangan dan ingatan kami bisa kau lihat kelak nanti. "

Ucap Huang Ling dengan tetesan air mata di pipi nya dan isakan tangis sambil berbalik untuk menemani Qi Wei dan juga Kakek Fei yang saat ini mati-matian bertarung dengan para kultivator tersebut.

Malam hari pun berselang dengan pertarungan dahsyat dari Qi Wei, Huang Ling, Kakek Fei dan juga para sekelompok kultivator pedang yang ingin merampas anaknya. Namun, diakhir pertarungan pemimpin kultivator pedang tersebut mengetahui kalau anak dari pasangan kekasih itulah yang sudah mengeluarkan fluktuasi energi yang sangat besar dan sampai membelah langit pada saat itu.

Kerusakan besar pun terjadi di desa Wudang dan pertumpahan darah juga sudah terjadi disini. Pada saat ini hanya tersisa Qi Wei yang sedang sekarat dikarenakan sudah melampaui batasan nya sendiri, para kultivator pedang yang tersisa pun juga sudah binasa tanpa ada nya jejak sama sekali.

Kakek Fei sang kepala desa pun sudah terbaring tanpa nyawa di hadapan Qi Wei dan kini badan Huang Ling sedang berada di pangkuan Qi Wei karena pada saat pertarungan tadi Huang Ling tak sengaja terkena ledakan energi qi dari pedang musuh dan akhirnya meregang nyawa.

" Pada akhirnya aku tidak bisa melindungi istri dan anak ku, persetan dengan langit ! Aku harap di kehidupan selanjutnya bisa memperbaiki kesalahanku padamu Ling'er, Qi Yuan. Maafkan aku. "

Kata-kata terakhir Qi Wei kepada dirinya sendiri karena merasa bersalah kepada istri dan anaknya ketika sudah diambang kematian nya.

Glak

Tubuh Qi Wei pun terjatuh seketika kesamping dan tangan nya pun tetap memegang erat tangan Huang Ling istrinya yang sudah tidak bernyawa dipangkuan dirinya.

Malam kelam begitu senyap di perbatasan provinsi Qingyun sudah terlewati dan akibat dari pertempuran antara penduduk desa Wudang melawan para kultivator pedang beberapa saat lalu mengakibatkan musnah nya desa Wudang di provinsi Qingyun saat ini.

Desa Wudang kini hanya tinggal kenangan dan anak dari sepasang kekasih bernama Qi Wei dan Huang Ling pun tidak diketahui keberadaannya dimana.

Bersambung.

Kejadian Tak Terduga

Sepuluh Tahun Kemudian.

Di dunia spiritual yang terbagi menjadi tujuh benua, para kultivator memperebutkan tempat untuk menjadi yang terkuat dan satu per satu kehilangan nyawa nya karena hanya seorang yang mempunyai kekuatan absolut dan tanpa rasa belas kasih baru bisa menjadi salah satu penyandang gelar yang terkuat di seluruh dunia. Sekte-sekte terbesar juga tersebar dimana-mana dengan murid berbakatnya dan inilah nama-nama benua yang tersebar di dunia spritual ini.

1. Benua Shui Guo.

2. Benua Huo Zhou.

3. Benua Zhen Mu.

4. Benua Xian Jin.

5 Benua Shen Tu.

Kelima benua ini tidak terpisah dan terlihat menyatu, pemisah benua-benua ini hanyalah sungai-sungai besar yang tersebar di kelima benua ini termasuk sungai di provinsi Qingyun di dekat desa Wudang di episode sebelumnya.

Ada juga dua benua yang tersisa di seluruh dunia ini, yang pertama benua ini ada di ujung dunia bagian timur, lalu yang kedua ada di ujung dunia bagian barat. Tetapi, kedua benua ini hanya bisa dimasuki oleh seorang yang memilik ranah minimal di tahap "Qi Transformation Realm" atau di atas nya.

6. Benua Iblis.

7. Benua Dewa.

Benua Iblis dan Benua Dewa ini keberadaan nya sangat susah untuk diketahui, benua ini hanya bisa diakses oleh pemenang kompetisi yang di adakan oleh lima benua utama. Kompetisi ini umumnya disebut dengan "Kompetisi Lima Elemen" oleh beberapa masyarakat di benua ini dan dahulu atau beberapa ratus tahun lalu kompetisi ini diberi nama "Tournament Xuanwu". Lalu sekarang sudah diganti dengan nama Kompetisi Lima Elemen, puncak dari kompetisi ini berada pada lima tahun lagi. Para jenius-jenius dari berbagai benua, negara dan sekte-sekte yang berada di bagian dunia spiritual pun mengejar target atau ingin menduduki kursi tiga teratas di dalam Kompetisi Lima Elemen tersebut agar nama murid atau sekte nya bisa dikenal di berbagai belahan dunia.

Keadaan Di Ujung Benua Xian Jin.

Kini di pedesaan bernama Ling Zhou di Provinsi Xinjian, seorang bocah laki-laki jenius hidup dengan kakeknya di gubuk kumuh di dekat sekte "Salju Biru" dan mereka berdua hanya bisa mencari makan dari mengumpulkan kayu bakar.

Kakek tua yang sudah merawat cucunya itu sekarang sudah berumur sekitar 65 tahun, dia bernama Mu Cheng dan cucunya itu baru berumur kurang lebih 10 tahun.

Tiba-tiba seorang remaja perempuan yang sedang kewalahan dan tertatih-tatih tubuhnya tersungkur di depan gubuk atau rumah lusuh Mu Cheng si kakek tua tersebut.

Bruk

Dengan cepat cucunya menghampiri perempuan tersebut yang berpakaian seperti pendekar pedang, tangan nya pun masih memegang pedang nya walau dia sudah tersungkur.

" Kakek, kakek tolong ! Ada seseorang yang terluka disini ! "

Ucap cucunya dikala menemukan seorang pendekar perempuan yang tersungkur itu disaat ingin berjalan keluar rumah untuk mencari kayu bakar.

Kakek yang bernama Mu Cheng itu pun keluar dari rumah lusuhnya dengan memakai tongkat setelah cucunya berteriak meminta tolong padanya.

" Astaga siapakah yang sampai tega berbuat seperti ini ? Ayo cepat bawa ke dalam rumah, kakek akan mengobati luka nya. "

Jawab Mu Cheng kepada cucunya dan membawa tubuh pendekar perempuan berbaju merah itu ke dalam rumahnya.

" Bawa semua perlengkapan nya Yuan'er, jangan sampai ada yang tertinggal "

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk mengambil perlengkapan yang terjatuh dari tubuh pendekar perempuan tersebut dan cucunya pun langsung membawa tas beserta pedang perempuan itu ke dalam rumahnya.

Akhirnya Mu Cheng yang tak lain dari kakek bocah tersebut mulai memasukkan energi qi yang keluar dari dalam dirinya ke dalam tubuh perempuan tersebut menggunakan telapak tangan nya ke bagian punggung pendekar perempuan tersebut dengan badan yang di tahan oleh kedua tangan cucunya.

Swoosh

Swoosh

Uhuk

Darah yg tercampur racun pun keluar dari mulut pendekar perempuan itu dan akhirnya tubuh nya yang sudah dikeluarkan racun perlahan direbahkan ke kasur di dalam kamarnya oleh cucunya.

" Huft huft huft umurku sudah tua, jadi hanya bisa seperti ini saja menyembuhkan mu wahai anak muda. Biarkan dia beristirahat beberapa hari Yuan'er, sebaiknya kita jangan mengganggunya dahulu dan pekerjaan kakek masih banyak diluar. Kau temani dia dulu ya uhuk uhuk. "

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk berjaga-jaga di waktu pendekar perempuan itu tak sadarkan diri, lalu ia bergegas menyelesaikan pekerjaan nya menyusun kayu bakar di halaman rumahnya.

Klak

Dug

Krak

Suara tumpukan kayu bakar di halaman depan rumah Mu Cheng terdengar dan saat ini sudah malam hari, bulan purnama pun bersinar terang di langit yang begitu biru di pedesaan Ling Zhou, tiba-tiba Mu Cheng dikagetkan dengan suara yang terdengar dari dalam rumahnya.

Tak

Tak

Tak

Ketika Mu Cheng ingin masuk ke dalam rumahnya, pendekar perempuan yang tadi tak sadarkan diri terbangun.

" Dimana aku ? Dimana pedangku ? Beraninya kau bermusuhan dengan sekte ku ! "

Ujar pendekar perempuan itu dikala membuka matanya dan Mu Cheng baru saja masuk ke dalam kamar untuk melihat apa yang terjadi.

" Kakak tenang saja, sudah aman disini. Kakekku menyembuhkan mu tadi siang, kau juga mencari pedang dan perlengkapanmu ? Ada disana tuh, lihatlah. "

Ucap cucu dari kakek Mu Cheng sambil menunjuk ke arah lemari kayu dan disana ada peralatan yang dimiliki oleh pendekar pedang itu.

" Hah hah hah aku harus berterima-kasih pada kalian karena sudah merawatku dan menjagaku, tetapi aku harus bersiap-siap untuk kembali. "

Kata pendekar perempuan kepada Mu Cheng dan cucunya sambil berdiri dan berjalan cepat ke arah lemari kayu untuk mengambil pedang beserta perlengkapannya.

Bruk

Tiba-tiba pendekar pedang perempuan itu seketika jatuh dan tidak bisa bangkit kembali, Mu Cheng pun menggendong tubuh si perempuan tersebut dan menaruhnya kembali di tempat tidur dengan keadaan pingsan.

" Aish aish aish, dasar anak muda. Mereka tidak tahu caranya menahan diri dan melihat situasi. Nah, Yuan'er kau harus mengingat satu kalimat dariku sebagai kakek mu. Jangan sampai lengah dan jangan sampai berbelas kasih kepada lawanmu kelak apapun kondisi dan situasinya. Tetapi, kau juga harus bijak dalam menilai musuh atau lawanmu disaat-saat genting, tidak boleh sepertiku yang dikala itu sampai lengah dan terjadilah kondisiku seperti sekarang hahaha. Sebaiknya kau latihan dari sekarang jika bermimpi menjadi kultivator terkuat di dunia ini, itukan mimpimu cucuku ? Haha. "

" Meridian nya rusak dan dirinya tidak boleh menggunakan energi qi nya dulu untuk bertarung, yah paling tidak sekitar tiga tahunan baru bisa pulih kembali jika tekun untuk berkultivasi seperti memulai dari awalan aish aish aish. Nasib buruk jatuh kepadamu wanita muda. "

Ucapan Mu Cheng kepada cucunya yang saat kecil sudah bermimpi menjadi kultivator terkuat di masa depan nanti, begitu juga Mu Cheng hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat meridian pendekar perempuan yang masih muda sudah terluka parah.

Kukuruyuk

Cukurukuk

Empojeruuu

Matahari pun terbit di pagi hari ini walaupun masih terlihat gelap dan si pendekar perempuan terbangun dari kondisi nya yang sedang pingsan kemarin.

Setelah dia membuka matanya, dia melihat pancaran energi qi berwarna emas dan panas dari energi qi yang dilihat nya membuat dirinya ketakutan.

" Si-siapa itu ? Apa yang ingin kau lakukan ? "

Tanya si pendekar perempuan tersebut sambil mundur perlahan-lahan dan tiba-tiba tangan nya di tarik oleh Mu Cheng seketika.

" Cepatlah keluar dari sini ! Cepat nona apa kau mau mati muda ? "

Suruh Mu Cheng sambil menarik kencang tubuh si pendekar perempuan itu untuk menjauh dari rumah nya.

Pendekar perempuan itu langsung mendengarkan perkataan dari Mu Cheng untuk menjauhi rumahnya dan untuk menghindari ledakan energi qi emas itu.

Blaaaar

Bwooosh

Tak lama setelah pendekar perempuan dan Mu Cheng keluar dari rumah, rumah Mu Cheng pun hancur seketika dan yang hanya tersisa sesosok pria yang sudah tidak terbalut apapun di depan mereka berdua.

" Si-siapa lagi itu ? "

Tanya si pendekar pedang tersebut dengan wajah kaget nya yang barusan merasakan ledakan dari energi qi berwarna emas itu dan Mu Cheng pun hanya membalas dengan menggelengkan kepalanya lalu menghampiri sosok pria yang berada di dalam rumah tersebut.

Setelah Mu Cheng berdiri dan menghampiri sosok pria tersebut, si pendekar perempuan langsung berbalik dengan memasang wajah yg merah merona karena melihat sesosok pria yang tidak terbalut pakaian apapun pada saat ini.

" Huaaaa rumah ku ! Lihat saja, akan ku beri pelajaran kau bocah nakal. Ini sudah ketiga kali nya huaaa ! "

Ucap Mu Cheng sambil membawa tubuh pria tersebut dan alangkah kagetnya, si pendekar perempuan mengetahui kalau pria tersebut adalah cucunya Mu Cheng yang sudah merawat dirinya kemarin ketika sedang terluka.

" Begini saja, aku Mu Cheng kakek si bodoh ini. Siapa namamu nona muda ? "

Tanya Mu Cheng setelah memperkenalkan dirinya kepada si pendekar perempuan itu dan mengenalkan cucunya sambil mengelus kepala cucunya yang saat ini sudah menghancurkan rumahnya tiga kali.

" Heh jadi cucumu yang sudah mengeluarkan energi sebesar itu ? Tidak mungkin ! Namaku Xun Yi dan aku berterima-kasih padamu dan cucumu kek untuk perawatan nya. Sekali lagi terima-kasih sudah menyelamatkan ku. "

Jawab Xun Yi sambil berdiri dan membungkuk sedikit sambil mengucapkan rasa terima kasih nya terhadap Mu Cheng dan juga cucunya. Lalu, Mu Cheng pun menaruh tubuh cucunya yang sudah pingsan karena efek mengeluarkan kekuatan dahsyat dan menghancurkan rumahnya beberapa saat lalu.

Dan mereka akhirnya Mu Cheng memberitahukan kondisi Xun Yi saat terluka parah sehari yang lalu dan mereka memulai pembicaraan yang di awali tentang kisah masa lalu Mu Cheng.

Beberapa jam berlalu dan cucunya pun terbangun, cucunya yang sudah siuman baru saja membuka matanya langsung mendapatkan pukulan kecil di kepalanya oleh Mu Cheng.

" Dasar kau bocah ! Lihat rumah kita ! Sudah tiga kali huaaaa ! Ayo cepat kita perbaiki sekarang selagi hari masih cerah. "

Tegur Mu Cheng kepada cucunya sambil memukul kepalanya dengan wajah yang sedikit marah karena sudah menghancurkan rumahnya tiga kali.

" Hahaha kalian lucu sekali hahaha. "

Tawa dari Xun Yi karena melihat tingkah konyol dari Mu Cheng dan cucunya dihadapannya sambil menunjuk ke arah mereka.

" Ohya, siapa namamu ? Aku Xun Yi senang berkenalan denganmu. "

Ucap Xun Yi sambil memberikan tangan nya untuk bersalaman kepada cucu Mu Cheng dan dia sudah diberitahukan oleh Mu Cheng kalau cucunya saat ini berumur 10 tahun.

Xun Yi pun tidak percaya dengan apa yang di ceritakan oleh Mu Cheng, karena kondisi tubuh cucunya seperti remaja berumur 15-17 tahun pada umumnya.

" Ah iya kakak, namaku Qi Yuan. Aduh sudahlah kakek, maafkan aku, aku akan memperbaiki rumahnya. "

Jawab Qi Yuan kepada Xun Yi dan langsung berlari ketika mendapatkan pukulan dari Mu Cheng lagi.

Mu Cheng dan Qi Yuan pun mulai memperbaiki rumah dengan kayu-kayu yang sudah dikumpulkan beberapa hari yang lalu. Xin Yu pun terdiam sebentar akan apa yang diberitahukan oleh Mu Cheng, karena saat ini dia hanyalah seonggok sampah yang tidak bisa seperti sebelumnya.

Ranah nya pun sudah menurun drastis, ranah Xun Yi sebelumnya adalah Qi Foundation tingkat kedelapan dan sekarang hanyalah Qi Refining tingkat ketiga. Meridian nya pun juga ikut rusak dan penyembuhan nya harus berkultivasi selama tiga tahun secara teratur.

" Sudahlah nak jangan dipikirkan, kau hanya perlu menunggu tiga tahun saja. Apalah dayaku yang sudah tidak bisa berkultivasi lagi dan ranahku sudah di segel sampai sekarang haha. Mulai dari sekarang cobalah berlatih bersama cucuku, di umur yg muda kau sudah mencapai ranah Qi Foundation tingkat kedelapan ya, sungguh jenius. Hei bocah nakal, mulai sekarang temani kakak Xun Yi untuk berkultivasi, jangan malas kalau ingin menjadi yang terkuat. "

Ucap Mu Cheng kepada Xun Yi dan menyuruh Qi Yuan untuk menemani Xun Yi berkultivasi bersamanya.

" Ya baik kakek, aku akan menjadi yang terkuat ! Lihat saja nanti haha. "

Jawab Qi Yuan kepada kakeknya saat sedang memperbaiki rumah saat ini di petang hari.

" Jadi, kau sekarang ada dibawah cucuku ranah nya Xun Yi hahaha. "

Ledek Mu Cheng untuk memecahkan suasana yang sedikit suram tersebut sambil memainkan jari telunjuk nya di hidung. Bukannya kesal atau marah, Xun Yi malah kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Mu Cheng.

" Memangnya Qi Yuan sekarang sudah di ranah apa kek ? "

Tanya Xun Yi sambil memasang wajah kebingungan nya karena di ranah nya yang sekarang dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi orang yang ingin dia lihat.

" Hahaha cuma Qi Refining tingkat kedelapan haha. Kalau saja dia tidak sering membantuku, mungkin saat ini dia sudah menerobos ke ranah Qi Transformation tingkat satu. Dan sekarang kita harus lanjut memperbaiki rumah, kau tunggu saja disini Xun Yi. Aku akan menyuruh cucuku memasak makanan untukmu haha. "

Jawab Mu Cheng sambil menjelaskan ranah yang saat ini dicapai cucunya dan dia pun berdiri lalu mengambil alih untuk memperbaiki rumahnya yang hancur tersebut.

" Bocah nakal, kau sebaiknya memasak makanan untuk Xun Yi. Dia kelaparan haha. "

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk menyiapkan hidangan untuk disantap pada sore hari ini.

" Baik kakek, ini silahkan gantian memperbaiki rumahnya hehe. "

Jawab Qi Yuan sambil memberikan kayu yang ada di tangannya kepada kakeknya dan langsung berlari untuk menyiapkan makanan.

" Kau !!!

Ujar Mu Cheng dengan memasang wajah ketus, kesal dan marah sedikit kepada Qi Yuan.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!