Hari yang indah untuk memulai aktivitas yang akan dijalani, Rania Maheswari gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan studi S2 nya di Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST).
Gadis cantik dengan tinggi badan 170 cm, berhidung mancung, rambut hitam legam bergelombang lebih cocok untuk menjadi seorang model. Tapi nyatanya Rania yang menyukai sebuah tantangan ingin menjadi seorang Office girl di sebuah perusahaan besar.
Jika orang normal dengan background pendidikan seperti Rania pasti akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan di sebuah perusahaan. Tapi ini lah Rania dengan segala hal-hal random di hidupnya.
🌻
Setelah dinyatakan di terima sebagai office girl di perusahaan DARMA GROUP, Rania berangkat kerja menggunakan motor beat hitam kesayangannya.
saat di lampu merah ada seorang anak yang menatap kearah Rania.
Rania yang merasa di perhatikan menoleh dan bertatapan dengan anak tersebut.
Anak laki-laki yang berusia sekitar 7 tahun itu memberikan senyuman yang menunjukkan lesung Pipit di kedua pipinya. Lantas saja Rania membalas senyuman tersebut sambil melambaikan tangan.
Terlalu fokus dengan anak tersebut sampai-sampai Rania tidak sadar bahwa lampu di depan sudah hijau, sehingga kendaraan di belakangnya membunyikan klakson. Rania yang terkejut langsung menjalankan motor untuk menuju ke tempat kerjanya.
sesampainya di tempat kerja Rania bertanya kepada scurity dimana letak ruang office girl. Scurity itu terpanah akan kecantikan Rania.
"Permisi pak, ruangan office girl di sebelah mana ya?." tanya Rania.
Scurity yang bengong pun tersadar dari lamunannya "eh iya,mbak nya ada keperluan apa ya?."
"Saya office girl baru pak." jawab Rania
"masa se cantik ini jadi office girl mbak." terdapat nada tidak percaya dari kalimat scurity tersebut .
"hahaha,bapak bisa aja, kalau boleh tau dimana ya pak ruangannya."kembali Rania bertanya.
"mbak lurus aja sampai ketemu tangga darurat, ruangannya di sebelah kiri tangga darurat."
"baik, terima kasih ya pak." ucap Rania.
Setelah bertemu dengan ruangannya Rania langsung masuk ke dalam.
Di dalam ruangan ternyata sudah terdapat beberapa rekan kerjanya sekitar 7 orang yang terdiri dari 4 laki-laki dan 3 perempuan berserta dirinya.
"selamat pagi semuanya." sapa Rania kepada teman-temannya.
"perkenalkan saya Rania office girl baru."Rania memperkenalkan diri.
Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut terpanah akan kecantikan Rania.
"selamat pagi Rania, perkenalkan aku Salwa,ini Wati,terus itu Wahyu,Dayat,Agus dan restu." Salwa mengenalkan diri beserta teman-temannya.
"salam kenal semuanya,saya harap kita dapat menjadi partner yang solid dalam bekerja." harapan Rania untuk pekerjaan yang akan dijalaninya.
"bagaimana kalau kita memangil kamu Rani, apakah boleh?." tanya Wati .
"iya iya boleh sekali, senyam nya aja kalian panggil aku."sambil tersenyum Rania menjawab.
"Rani kamu ga salah melamar menjadi office girl,kamu cantik banget kenapa ga coba daftar jadi staff aja di perusahan atau bisa aja jadi model."Salwa yang penasaran pun akhirnya bertanya perihal pilihan Rania.
"Aku cuma lulusan SMA,jadi aku ambil pekerjaan yang sekiranya Nerima pendidikan terakhir ku."
"udah jam 7 nih,ayo kita mulai kerja untuk Rania tugas kamu ada di lantai 20 menggantikan OG yang keluar!."perintah Restu sebagai kepala OB dikantor ini.
"siap pak." jawab Rania sambil melakukan hormat sehingga mengakibatkan teman"nya ketawa melihat kelakuannya.
"jangan panggil pak ah kesannya kaya tua banget."
"hehehe,iya mas. jawab Rania
"Rania kamu hati-hati ya, lantai dua puluh itu tempat petinggi perusahaan jangan sampai melakukan kesalahan, kalau kamu ketemu sekertaris pak Raka lebih baik kamu menghindar aja,terus kamu harus membiasakan untuk menebalkan telinga karena penghuni lantai itu kalau ngomong kyk keluar cabe nya,pedes banget." Nasihat Restu kepada Rania agar Rania tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya.
"Oke mas Restu, aku bakalan ingat rules yang mas berikan." jawab Rania dengan bersungguh-sungguh.
Rania pergi menuju lantai dua puluh menggunakan lift karyawan.
sesampainya di lantai dua puluh Rania mulai membersihkan setiap sudut ruangan. Tibalah saat untuk membersihkan ruangan CEO, dengan memberanikan diri akhirnya Rania memasuki ruang tersebut.
Ruangan dengan desain modern yang di dominasi warna putih abu dapat menggambarkan bahwa pemilik ruangan tersebut adalah orang yang kaku dan kurang ceria pikir Rania.
"Pasti pemilik ruangan ini orangnya ga asik,eh tapikan ini ruangan CEO ya,pantes aja paling orangnya udah bapak-bapak,kok aku jadi pengamat ruangan sih fokus Rania." gumam Rania kepada dirinya sendiri.
Rania membersihkan seluruh ruangan dari tumpukan dokumen hingga mengelap kaca. Rania yang merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan terasa sangat berat sehingga mengeluarkan banyak keringat.
karena terlalu lelah Rania tidak sengaja menyenggol pigura foto hingga terjatuh dan pecah.
pyarrrr
Rania yang merasa melakukan kesalahan panik dan segera memungut pecahan kaca, sesaat dia terpaku pada gambar yang ada di foto tersebut yang berisi sepasang suami istri dengan wajah cantik dan perut istri yang membuncit menandakan bahwasanya sang istri sedang hamil,dan dua orang anak laki-laki yang tampan mengikuti wajah sang papa. Foto tersebut adalah gambaran keluarga bahagia jika dilihat dari senyum mereka.
"APA YANG KAMU LAKUKAN!" Rania yang asik mengamati foto tersebut tersentak mendengar bentakan yang berasal dari pintu.
"SIAPA KAMU, BERANI - BERANINYA KAMU MENYENTUH BARANG DIRUANGAN SAYA."Amarah pria tersebut tidak dapat di tutupi terlihat dari kilatan mata dan urat di lehernya.
"ada apa Raka kenapa kamu teriak-teriak?."
Ternyata dia adalah Rakasetya Adhi Candarma CEO pemilik perusahaan ini.
Tiba-tiba ada seorang perempuan berpenampilan seksi ikut masuk ruang.
"siapa yang mengizinkan dia masuk ruangan ini?." tanya Raka kepada Sherly dengan menunjuk Rania.
Sherly mengamati Rania dari atas ke bawah,"kamu OG baru?" tanya Sherly.
Rania yang masih gemetaran mulai mengangkat kepala dan melihat kearah Raka dan Sherly,"iya Bu."cicit Rania.
Sherly yang merasa tidak percaya bahwa OG baru tersebut terlihat sangat cantik meskipun memakai seragam yang disediakan.
Untuk memastikan keberadaannya Sherly menelpon bagian cleaning service untuk memastikan kebenarannya.
"Hallo, apakah benar OG baru bernama Rania?." Tanya Sherly kepada bagian cleaning service sambil melihat name tag Rania.
"Iya Bu,dia mulai bekerja hari ini apakah ada hal penting yang terjadi?." Tanya restu sebagai kepala cleaning service.
"ya dia melakukan kesalahan,di ruangan pak Raka." Sherly mematikan sambungan telepon secara sepihak.
"Siapa yang mengizinkan kamu masuk ruangan saya?." Raka kembali bertanya tapi dengan amarah yang mulai reda.
Meski dengan keadaan takut Rania tetap mencoba untuk bersikap tenang " Saya di berikan instruksi untuk membersihkan lantai dua puluh,saya pikir saya harus membersihkan semua ruang, karena tidak ada larangan untuk membersihkan ruangan bapak." gumam Rania sambil membela diri.
"Sudah Ka tidak perlu di perpanjang lagi pula dia juga anak baru." bela Sherly yang membuat Rania sedikit membantu meringankan beban Rania.
"Keluarlah Sherly." Perintah Raka
Rania yang merasa aman ikut bergegas keluar mengekori Sherly.
"Mau kemana kamu?." tanya Raka sambil menyincing baju belakang Rania.
"Mau keluar pak, bukankah masalah ini sudah selesai ya." gumam Rania dengan pelan.
"Siapa yang mengatakan masalah ini sudah selesai?." tanya Raka sambil mengamati penampilan Rania dari atas kebawah tapi jangan lupakan ekspresi datarnya.
"Saya benar-benar minta maaf pak,saya sama sekali tidak sengaja bapak boleh potong gaji saya bulan ini,tapi saya mohon jangan pecat saya pak,saya cuma wanita malang yang membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi saya dan keluarga saya." dengan panjang lebar Rania menjelaskan sambil memohon kepada Raka.
"Sudah ngomongnya,kamu ini cerewet sekali." gumam Raka sambil memijat pelipisnya.
"karena kamu melakukan kesalahan jadi kamu harus mendapatkan hukuman, mulai besok kamu harus menjemput anak saya pada saat pulang sekolah!."
Rania yang merasa hukuman yang diberikan oleh Raka tidak masuk akal mencoba memberanikan diri untuk protes " Mohon maaf pak bos ini korelasinya apa ya dari office girl ke antar jemput anak bukankah ini tidak relevan dengan pekerjaan saya?." meskipun takut Rania harus mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.
"Jadi kamu mau di pecat." Bukannya menjawab Raka malah mengancam Rania.
"iya iya pak bos mulai besok saya akan menjemput anak pak bos." jawab Rania dengan memberikan hormat kepada Raka.
Raka yang merasa bahwa kelakuan Rania sangat aneh hanya dapat menggelengkan kepalanya.
"Untuk waktu penjemputan nya biar asisten saya yang nanti menghubungi kamu, sekarang kamu keluar dan lanjutkan pekerjaan kamu!." usir Raka.
"siap pak bos." dengan tergesa-gesa Rania pergi meninggalkan ruangan Raka yang dianggap ruangan keramat.
Saat jam istirahat banyak karyawan yang tidak sempat membeli makanan maka para cleaning service diminta untuk membeli makanan tidak terkecuali Rania.
Saat menuju ke ruangan karyawan yang memesan makanan Rania tidak sengaja menabrak seseorang sehingga makanan yang dibawanya berjatuhan.
brak
Dengan segera Rania memungut makanan yang berjatuhan,sang penabrak pun turut membantu Rania dalam memungut makanan.
"sorry,saya buru-buru jadi tidak melihat kalau ada orang didepan saya." ucap sang penabrak dengan suara masculin nya.
Rania yang awalnya fokus pada makan yang jatuh langsung mengangkat wajah untuk melihat lawan bicaranya, dan apa yang terjadi? yap Rania terpesona oleh ketampanan orang tersebut hingga.
"apakah ada yang luka? biar saya ganti rugi semuanya." ucap orang itu.
"siapa namamu,biar aku transfer ke rekeningmu." Rania tidak fokus dengan ucapan orang itu karena yang dia fokuskan adalah wajah orang tersebut.
"hay, hallo." lambaian tangan orang tersebut menyadarkan lamunan Rania.
"Kamu karyawan baru?." tanya orang tersebut.
"iya pak,saya Rania office girl baru." jawab Rania.
"office girl?." orang tersebut mengulang kalimat Rania karena tidak percaya bahwa gadis di depannya adalah seorang Office girl karena melihat perawakannya.
"iya pak." jawab Rania dengan tegas.
"Saya Zidan asisten pribadi pak Raka, untuk kerugian makanan ini kamu hubungi saya." Jawab Zidan sambil memberikan kartu nama.
"saya buru-buru jadi kamu hubungi nomor ini." jawab Zidan.
Rania belum sempat menjawab tapi Zidan sudah berlalu dari hadapannya.
Akhirnya Rania mengantarkan makanan kepada karyawan yang memesan karena terlalu lama menunggu Rania jadi kena semprot para karyawan wanita yang memesan makanan.
"Kamu itu dari mana aja sih,lama banget ga lihat tuh jam istirahat mau selesai." bentak Mona,salah satu karyawan yang bermulut pedas.
"Alah pasti dia itu caper ke karyawan laki-laki, mentang-mentang punya wajah yang menjual." tambah Santi .
"Mohon maaf Bu tadi saya sudah tepat waktu dalam membeli makanan tapi di jalan menuju ke sini saya tidak sengaja menabrak pak Zidan." jawab Rania membela diri.
"Whaaa, ternyata target nya petinggi perusahaan nih guyss." ucap Mona untuk mempengaruhi teman-temannya. Dari awal melihat Rania Mona menaruh rasa tidak suka, karena banyak karyawan laki-laki yang memusatkan perhatian pada office girl baru itu,jadi mumpung ada kesempatan untuk menjatuhkan Rania dia adalah orang yang paling bersemangat apalagi Rania dengan mudah bertemu Zidan yang notabenenya incar ciwi-ciwi perusahaan.
Karena malas menanggapi Mona cs Rania langsung meninggalkan mereka menuju ke ruangannya.
*
"Eh Ran kamu tadi bikin masalah apa sama pak Raka?."Restu langsung menodong pertanyaan saat Rania memasuki ruang mereka.
"Bisa ga sih aku makan dulu laper banget,hari pertama kerja ada aja cobaan nya." keluh Rania.
"Iya deh sambil makan kamu cerita ya."
Rania mengeluarkan kotak makan yang di bawa dari rumah, sedangkan teman-temannya penasaran dengan masalah Rania dan CEO mereka.
"Ayo dong Ran sambil cerita." paksa Salwa.
"iya ih Rani mah lama,mana makannya di lama-lama in pasti mau mangkir ya biar ga cerita." tambah Wati.
"Teman-teman bukankah makan yang baik itu tidak sambil bicara, menurut ku makan ku ini normal kok kalian aja yang ga sabaran." pungkas Rania sambil membereskan kotak makan.
Setelah itu Rania menceritakan kejadian yang dialami mulai dari memecahkan pigura sampai penjemputan anak CEO.
"Untung aja aku ga di pecat,mana pak bos serem banget kalau marah apa ga takut tua tuh." keluh Rania.
"Tapi CEO kita ganteng banget kan." tanya Salwa sambil menaik turunkan alis
"Ganteng apaan serem iya,yang ganteng itu asisten pak bos, sumpah ganteng nya unreal banget." jawab Rania sambil senyum-senyum.
"Kamu ketemu pak Zidan juga Ran?." tanya Salwa seolah tidak percaya bahwa dihari pertama Rania kerja sudah bertemu dua pilar tampan perusahaan.
"iya." jawab Rania.
"Sumpah kamu beruntung banget ketemu dua cogan itu." pekik Wati yang di angguki Salwa.
"Pak Zidan si iya ganteng,kalau pak bos ga dulu deh." jawab Rania.
"Wah parah nih anak,asal kamu tau ya Ran pak bos itu duren sawit alias duda keren sarang duwit." Wati menjelaskan sambil tertawa kencang.
"Udah ah, mending lanjut kerja aja." Rania berlalu meninggalkan teman-temannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!