NovelToon NovelToon

Bad Husband

-Pertama

Hari pernikahan yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi pasangan tidak Anna rasakan kehidupan selalu membawanya kehampaan. Tidak ada tawa, rasa bahagia yang seperti pada umumnya. hidupnya terlalu hampa tanpa tawa dan cerita. Dihari pernikahan nya Anna tidak melihat kebahagiaan di antara ia dan Max. Anna selalu berpikir kenapa takdir membawanya sampai kemari

Anna melamun di atas kasur dengan tatapan kosong dan perasaan hampa, tadi setelah acara selesai Max segera membawa kerumah baru yang akan di tempati oleh mereka. tapi jangan terlalu berharap bahwa kehidupan baru Anna setelah menikah akan berjalan baik. Max meminta untuk tidak satu kamar jadilah Anna sendiri disini

"Jadi seperti inikah rasanya menikah? " ucapnya bermonolog sambil menatap pantulan dirinya di cermin

"Cantik kok, tidak seburuk Menikah dengan Max. "

"Anna, Keluarlah makanan sudah siap. " ucap Max dari balik pintu. Anna terkejut bukan main pasalnya dari Acara pernikahan sampai mereka sampai rumah Max tidak mengucapkan sepatah katapun. Anna tersenyum mungkin tidak seburuk itu Max. pikirnya

"iyaa, sebentar"

Anna segera mencari baju ganti dan melepas gaun yang ia pakai dari tadi pagi. Anna bingung kenapa semua pakaian wanita di sini sudah lengkap apakah Max yang menyiapkan semua untuknya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Max menyantap makanan yang terhidang dengan lahap ia tidak memperdulikan Anna yang sedari tadi hanya diam menatap bingung

"Max, kau menyiapkan ini semua? "

"Bibi, dia yang melakukan semua nya, dan ya kau selama tinggal disini tidak usah susah payah melakukan pekerjaan rumah. semua sudah disiapkan" jawab Max yang sambil terus fokus pada makanannya

Anna hanya mengangukan kepalanya tanda mengerti, Anna dan Max melanjutkan Makan mereka tanpa pembicaraan apapun mereka sibuk dengan pikirannya sendiri

"Apakah kita tidak akan tinggal dikamar yang sama? "

Max menghentikan Makannya seketika mendengar pertanyaan Anna, segera Max mengambil minum untuk melegakan tenggorokan nya

"Tidak." Kata Max tegas

Anna yang menyadari pertanyaanya menelan ludah betapa bodohnya ia menanyakan hal semacam itu jelas jelas ini hanya pernikahan bisnis dan tidak mungkin juga Max akan segera menerima Anna sebagi Istrinya

"Saya sudah selesai. " Max kemudian segera berdiri dan pergi meninggalkan Anna ke kamar tidur

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini Anna bangun pagi sekali ia berniat membuat sarapan untuk Max, walaupun hubungan mereka tidak normal layaknya suami istri tapi ia akan menjadi istri yang baik untuk Max

"Loh ada bibi? " Anna melihat bibi yang sedang membuat sarapan. Bukannya semalam tidak ada siapapun selain Anna dan Max

" Oh iya Non, saya bibi yang akan bekerja disini, " Jawab bibi sopan

Anna mengangguk sebagai jawaban. Pasalnya ia juga bingung mau jawab apa

"Oh iya Non, Non Anna mau sarapan apa? biar bibi buat kan? "

" Oh saya tidak terbiasa makan pagi, hanya tadi mau buat sarapan untuk Max. "

"Bapa Sudah Sarapan Non. Bapa biasanya sarapan jam 6 pagi. " Anna terkejut pasalnya kenapa Max pagi sekali jam sarapan nya

"oo begitu bi. " Anna kemudian pergi meninggalkan dapur, Anna rasa ia sudah sangat pagi untuk bangun dan menyiapkan sarapan tapi ternyata Max lebih pagi dari nya

"Max."

Max menoleh melihat Anna. Anna memperhatikan Max ia sudah Rapih dengan setelan Jas. Max terlihat tampan dan gagah

"Ada apa? " Max menyadarkan Anna yang sadari tadi hanya diam

"Kau sudah siap dan Rapih sekali? "

Max menatap Aneh pada Anna menurut nya Anna aneh dengan bersiap dan menanyakan pertanyaan konyol

"Ma.. maksudnya bukan kan kita baru menikah kemarin. apakah kau tidak mengambil cuti? "

Max yang tau arah pertanyaan Anna segera memotong ucapan Anna

"Tidak ada banyak urusan di kantor. " ucap Max tegas dan sedikit dingin

"Kalo begitu saya pergi. " Max berjalan pergi meninggalkan Anna yang diam dan menatap kebawah sambil menautkan tangan

"Dan ya, bibi akan melakukan semua pekerjaan rumah" kata Max sebelum benar benar pergi

"Tidak ada sarapan pagi, tidak ada obrolan suami istri. inikah rasanya menikah"

-Anna

-Kedua

Anna meneguk botol air yang ia beli di Supermarket ia berjalan lemas tanpa arah, sebelumnya ia memutuskan untuk keluar dari rumah karena bosan dia tidak tahu harus melakukan apa di tempat baru nya ini. Anna sangat berharap mempunyai kegiatan.

"Tolong, tolong, " teriak seorang wanita yang sedang mempertahankan tasnya yang tengah diambil pria berbadan besar dan memiliki wajah yang seram

Anna segera berlari dan tanpa pikir panjang ia memukul kepala pria tersebut. pria tersebut pun jatuh tersungkur kedepan

"Ayo, cepat lari. " Ajak Anna sambil menarik tangan wanita tersebut

"Ka, kenapa harus lari. kita lawan saja? "

"kau bisa bertarung? " tanya Anna disela-sela mereka berlari

"SIALAN, JANGAN LARI...! "

Anna terus berlari, ia merutuki kebodohannya karena ikut campur dengan masalah orang dan berakhir harus berlarian ini membuatnya sakit perut apalagi ia sudah berjalan dari tadi ditambah sekarang harus berlari. wanita tersebut menarik tangan Anna untuk bersembunyi

"Shuttt, kita sembunyi disini aja, aku cape ka! " Ajaknya mereka masuk ke tempat Club yang sangat ramai orang

"Hati-hati dong! " tegur salah seorang perempuan di club tersebut

"Ma.. maaf. "

"Kita aman di sini ka. " kata wanita yang belum di ketahui Anna siapa namanya. Anna hanya mengangguk kepala, matanya menatap sekeliling perkumpulan orang orang yang sedang asik minum dan ada juga yang sedang berjoget ria

"Kenapa, ko kaya heran gitu. Enggak pernah liat club? " tanya Lisa pada Anna

Anna menghiraukan pertanyaannya sambil terus menatap sekeliling. Tangan Anna di tarik ke table dan dengan santai Lisa memesan minuman Wine

"Ooh iya ka, kita belum kenalan loh, nama gue Lisa. " Menyodorkan tanganya pada Anna

"Anna."

"Ka makasih ya buat yang tadi! "

"Hhm, kita keluar aja dari sini. Perasaan gue ga enak. "

"Ck.ka lo norak deh. Engga Papa. lo tenang kan ada gue! " Jawab Lisa sambil menunjukan senyum kecilnya

"Nama lo siapa tadi? Lisa? " ucap Anna tak nyaman

"Iya gue Lisa, kenapa? "

"Lo asli orang sini? " tanya Anna lagi

"Silahkan minumanya." ucap waiters sambil membawa 1 botol Alkohol

Anna menelan ludah pasal nya ia belum pernah menyentuh bahkan melihat secara langsung pun tidak.

"Ka, lo cobain aja dah, mata lo sampe melotot gitu. " Lisa dengan santai nya sambil mengambil botol tersebut dan menuangkan ke dalam gelasnya dan juga Anna

"Enggak, gue ga bisa minum gituan. Haram. " cicit Anna

"Hahhaha, zaman sekarang masih ada yang namanya Haram? " balas Lisa dengan meniru cara Anna bicara

"Engga papa, coba aja gue yang traktir deh, itung-itung sebagai perayaan Pertemanan kita ini. "

"sejak kapan gue mau jadi temen lo? " protes Anna

Lisa tidak menjawab, ia tanpa babibu langsung menenggak gelas nya, kemudian meminta Anna untuk melakukan hal yang sama. Anna dengan ragu mengangkat gelas tersebut dan mulai meminumnya. Lidahnya terasa aneh ada rasa pahit juga sedikit manis bergabung menjadi satu di mulut nya

"Gimana? Enak kan? " kata Lisa sambil menenggak gelasnya yang sudah entah berapa kali ia minum

Anna menganalisa rasa di lidahnya menurutnya tidak buruk juga. Entah setan yang ada disini atau setan Lisa yang meracuninya Anna pun sampai tidak sadar dibuatnya

Lisa kaget melihat Anna yang sudah mabok. Ia tak mempercayainya Lisa kira Anna hanya pura-pura tadi. tapi setelah melihat kondisinya Lisa segera menahan tangan Anna yang ingin mengambil lagi dan lagi

"An, lo udah mabok sebaliknya kita keluar dari sini? "Lisa menarik Anna dan segera membawa Anna keluar

" Tu...tunggu, ini enak. rasanya ti.. tidak seburuk yang gue kira. gue mau lagi? " rengek Anna

Lisa sedikit kewalahan atas sikap Anna pasalnya Anna seperti Anak remaja yang baru mencicipi dunia luar. Selama perjalanan Anna terus meracau tentang banyak hal tapi Lisa tidak mengerti ucapan-ucapan Anna kadang ia menangis kadang ia tertawa. Lisa merasa malu semua orang meliat kearah mereka

" Dia bukan teman saya, saya hanya menolongnya tadi disana! " ucap Lisa pada ibu ibu yang berpapasan denganya

"Malu banget gue"

-Lisa

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Max memegang dahi dan sedikit memijatnya, kepalanya terasa berat ia memejamkan matanya untuk mengusir rasa sakit.

"Permisi, ini pak kopinya! " Ucap Pinka sekretaris Max sambil meletakkan kopi di meja. Pinka yang melihat Max memejamkan mata segera mendekat dan mulai memijat kepala Max

"Tidak perlu, pinka! " tolak Max halus, Pinka tidak mendengar kan Max ia tetap memijatnya

"Pak, kenapa langsung ke kantor, bukan nya pengantin baru harusnya honeymoon? " tanya pinka dengan suara yang sedikit menggoda

"Apa istri bapa tidak enak ya? "

Max segera menjauhkan tangan Pinka dari kepalanya dan segera meminum kopi. Pinka hanya diam dan masih memperhatikan Max ia tersenyum apakah yang ia katakan benar, apakah Max tidak mencintai Istri baru nya itu

"Pinka sebaiknya kamu segera selesaikan berkas yang saya pinta tadi kalo sudah segera berikan ke saya. " Kata Max sambil menghabiskan minuman kopi nya

"Baik Pak! "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lisa membawa Anna kerumahnya ia menyesali akan perbuatannya karena tidak seharusnya membuat Anna mabok sampai tak sadarkan diri

"An, lo ti.. tidur disini dulu oke! " Ucap Lisa sambil meletakkan Anna pada tempat tidur setelah itu ia mencari ponsel Anna. ia akan menghubungi seseorang dari ponsel tersebut

^^^Maxx^^^

^^^-Anna, dimana? ^^^

^^^ -Kenapa belom pulang? ^^^

Lisa melihat isi pesan dari Max, ia segera membalasnya, mungkin Max itu saudara terdekat Anna sampai sampai menyuruhkan pulang

^^^Annaa^^^

^^^-Anna lagi rumah gue, boleh gue minta alamat Anna biar gue antarkan dia pulang^^^

^^^-Oh iya gue Lisa temen Anna^^^

Siapa Max apa mungkin dia kakak atau Adik dari Anna tanya Lisa pada dirinya sendiri

^^^Maxx^^^

^^^-Ga perlu, gue kesana sekarang.^^^

^^^-share lokasi^^^

Tidak menunggu lama Max pun datang. Lisa yang terkejut melihat Max hanya menatap tidak percaya pada Max.ia tak percaya ada pria tampan dan gagah yang sekarang ada di depan rumahnya

"Dimana Anna? " tanya Max menyadarkan Lisa yang sedari tadi diam mematung

"Oh, Anna dia ada sedang tidur di kamar?" Max segera masuk dan menemukan Anna tidak sadarkan diri. ia kemudian melihat Lisa dengan tatapan tajam

"Eeh i.. itu tadi kita minum sedikit. " kata Lisa sambil mengigit jarinya tanda gugup

Max segera mengangkat Anna dan membawa nya masuk ke mobil ia meminta Lisa untuk membawa barang Anna dan memasukannya kedalam mobil.

"Jangan pernah mengajak Anna untuk minum lagi! " ucap Max sebelum benar-benar pergi

Lisa hanya mengangguk kan kepala. dan membiarkan Anna pergi dengan Max. ia menepuk kepalanya lupa menanyakan Max itu siapa nya Anna. bukankah sebagai teman ia harus tau apapun yang berhubungan dengan teman barunya itu

"Gue harap dia bukan suami lo An, bye pria tampan, " Lisa melambaikan tanganya pada mobil Max

"Kepala gue, sakit banget. " Ucap Anna sambil memegangi kepalanya

"lo mabok?, minum berapa banyak? " tanya Max tegas

Anna tidak menjawab pertanyaan Max ia sibuk dengan kepalanya ia tidak menyadari bahwa sekarang ia tengah berada di dalam mobil Max

"Kenapa wangi banget, ? " Anna memeluk Max dari samping sambil mengendus endus baju Max. Max terkejut bukan main ia hanya menelan ludah yang entah kenapa sangat gugup sekarang

"Nyaman." cicit Anna pelan sambil tersenyum kecil

-Ketiga

Anna merasakan sakit yang sangat luar biasa pada kepalanya ia mencoba mengigat apa yang telah terjadi padanya sampai kepala terasa sakit. Anna menepuk kepala sadar akan apa yang telah ia lakukan, beberapa saat yang lalu ia meminum alkohol. Anna kemudian mengecek pakaiannya ia takut terjadi sesuatu padanya

"Aman, gue ga bugil" batin Anna lega setelah melihat pakaian masih lengkap

Anna kembali membaringkan tubuhnya pada tempat tidur, dan mulai menutup matanya tapi kemudian ia teringat sesuatu kenapa ia bisa di rumah, siapa yang membawanya, apakah Lisa yang mengantarkan pulang atau Max?

segera Anna bangun dan berjalan menuju kamar Max, ia langsung masuk dan melihat Max yang saat ini masih tertidur

"Max, lo yang bawa gue pulang ya? " tanya Anna pada Max yang masih tidur, ia sengaja berbicara pada saat Max tidur, karena ia tahu respon Max yang akan membuatnya jengkel

"Gue engga ngelakuin hal yang memalukan kan ya? " Anna kembali bertanya, ia memastikan bahwa tingkah bodohnya tidak terjadi di depan Max

Max merasa tidurnya terganggu, ia mendengar suara wanita didalam mimpinya, dengan terpaksa ia membuka matanya dan melihat Anna tengah berbicara sendiri. ia berbicara seakan-akan ada orang yang tengah mengajaknya menggobrol

"Apa perlu gue kirim ke RSJ sekarang"

-Max

"Apakah efek alkohol membuatnya sampai tidak waras. " cicit Max sambil terus memperhatikan Anna

"Max, oy jawab dong? " kesal ia tiba-tiba merasa sangat jengkel pada dirinya, Anna mengerutkan bibir sambil menyilangkan tangan kemudian berjalan bolak balik di depan Max

Max yang lelah melihat tingkahnya kemudian bangkit dari tidurnya ia duduk menyandarkan badan pada ranjang, dengan suara khas bangun tidur Max meminta Anna untuk diam

"Lo ngapain, bisa ga bersikap normal? "

Anna melotot melihat Max, ia tersinggung dengan apa yang sudah Max katakan padanya

"Hah? siapa yang ngga waras? gue, maksud lo gue? sewot Anna sambil menunjuk dirinya sendiri

Tanpa Anna sadar saat ini ia menaiki ranjang Max dan duduk di hadapan Max. dan tentu saja Max terkejut akan tindakan Anna yang tiba-tiba itu

" Emng ya, semua cowo sama aja. ga ada yang bisa jaga mulut nya"

"Apa karena mereka merasa paling kuat, paling jago Hah? " kata Anna pada Max

Max hanya diam melihat Anna ia tidak menyangka Anna akan semarah itu. Melihat Anna yang terus saja melontarkan kalimat yang tidak jelas. Max tiba-tiba mencium bibir Anna

"Hah?" Ucap Anna kebingungan dengan yang telah di lakukan Max

"Udah ngomelnya? "

Anna menganggukan kepala ia merasa saat ini tengah kehilangan kesadarannya. setelah beberapa detik Anna kemudian tersenyum nakal pada Max

"Max jangan bilang semalam kita itu... "tanya Anna pada Max

Max yang sadar akan kemana ucapan Anna, langsung bangun dari tempat tidurnya kemudian segera masuk kamar mandi

"AN, LO KELUAR DARI KAMAR SEKARANG! "

"GA, LAGIAN KITA SUAMI ISTRI! " balas Anna

"Yakin nih, gamau? " Anna semakin menggoda Max

"KELUAR.....!! "

Anna tersenyum kecil, menurut nya Max sangat lucu. kenapa dia sebegitu nya apakah dia merasa takut. Atau jangan-jangan dia GAY. Anna menutup mulutnya ia terkejut akan pikirannya sendiri.

"gue harus pastiin secepatnya"

-Anna

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Anna saat ini tengah bersantai menikmati Makan siangnya berusaha menikmati waktu luangnya tapi di waktu bersamaan ia juga merasa kesepian. ia tengah berpikir untuk mencari pekerjaan, atau mungkin ia bekerja saja di kantor Max sekalian memata-matai Max suaminya

"Hallo, ini rumah Anna bukan ya? " Suara teriak dari luar

Anna merasa bingung siapa yang berkunjung pada rumahnya ini, ia yakin belum pernah memberi alamat rumah ini pada siapapun.

"Siapa? " balas Anna di balik pintu

"Ka, ini gue Lisa temen lo. Masih inget kan? "

"Ga, gue ga punya temen namanya Lisa! " Seru Anna lagi

"Jahat lo, gue udah jauh-jauh nih mau berkunjung ke rumah lo juga! " jengkel Lisa

Anna hanya tersenyum ia sengaja mengerjai Lisa

"Iya-iya gue inget lo Lisa, tapi lo bukan temen gue! "

"dih.Gitu, lupa apa kemarin kita mabok bareng? "

"mabok heula ath, mabok heula"

-Lisa

Anna tidak menjawab Lisa ia segera membuka pintu lalu masuk kembali dan duduk seperti semula tanpa Lisa sadar Anna bahkan tidak mempersilahkan Lisa untuk masuk

"Rumah lo gede juga ka? " ucap Lisa sambil melihat lihat keadaan rumah Anna

"to the point Aja, lo mau ngapain kesini? "

"Ck, lo mah gitu sama temen. gue kesepian di rumah sendirian, yaudah gue kesini aja! " Ucap Lisa enteng

"Lo kira rumah gue tempat apaan, yang bisa lo datangin ketika lo kesepian? " balas Anna ketika mendengar alasan Lisa datang kemari

"Tau-ah bete, lo gitu orangnya, " rengek Lisa

"Ga usah manyun-manyun. muka lo udah kek pantat ayam tau ga! " ejek Anna

"Enak aja, muka kek Selena Gomez gini dibilang kaya pantat ayam! " Balas Lisa tidak terima atas ucapan Anna

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat ini mereka tengah menikmati Es Krim ditaman, setelah ribuan kali Lisa menyakinkan Anna untuk keluar jalan-jalan menikmati udara segar

"Lo engga kerja, apa? " tanya Anna

"Gue freelance. "

"Lo selama nganggur ngapain aja? " tanya Anna sambil menjilati tangan yang kena tumpahan es krim

"gue freelance An, bukan nganggur! " sewot Lisa, tidak terima akan ucapan Anna karena dibilang pengangguran

"An, lo nikah udah berapa lama? " Lisa tiba-tiba teringat Max setelah melihat cincin di jari Anna

"Baru kok. "

"ko lo engga ngundang gue? " kesal Lisa

"Gue aja baru kenal sama lo kemarin, " Anna merasa aneh pada Lisa

"oh iya juga, hehehe. " Lisa tersenyum kecil

"Max ganteng ya,. ! "

"Laki gue. " ucap Anna lagi

"lo belom punya pasangan, atau pacar kan? mau gue cariin? tawar Anna

Lisa menggangguk semangat, mungkin Anna akan memperkenalkan dia dengan kerabat atau kawan dari Max. boleh juga tuh pikir Lisa

" Mang, sini.... " panggil Anna pada seseorang

Lisa menatap sekeliling penasaran pada Anna yang tengah memanggil seseorang

"Ann, ya kali gue sama mamang mamang ojek, tau ah lo jahat. " Lisa merajuk sambil pergi meninggalkan Anna pasalnya kenapa Anna malah memanggil tukang ojek

"Hahhaha, lo gitu aja marah. " ejek Anna pada lisa kemudian berjalan menyusul Lisa yang kini sudah semakin jauh pergi meninggalkannya

"Masih mau temanan ga nih? "

****POV Max****

Anna memandangi wajah Max sambil tersenyum kecil, matanya sangat bersinar sampai-sampai Max takut dibuatnya

"Kenapa? " tanya Max sambil terus menyingkirkan wajah Anna yang terus semakin dekat dengan wajahnya

"Kamu ganteng, mau jadi pacar aku engga? " kata Anna sambil mengedipkan mata beberapa kali

"Ga,. " Max tegas

*"Iih, jahat. huwwaaaaa . " tiba-tiba Anna meraung-raung membuat Max panik pasalnya ia kini masih dalam perjalanan, bisa ajakan nanti orang-orang menduga hal yang macam-macam. *

*Anna menangkup wajah Max lalu mencium bibir Max secara tiba-tiba. segera Max menghentikan mobilnya dan berusaha mendorong wajah Anna. *

"Lo udah gila, lo mau mati?" sewot Max pada Anna, Anna tidak menghiraukan ucapan Max ia kembali menciumnya dan mulai melumat bibir Max dengan sangat keras

Max terkejut dengan tindakan mendadak tersebut segera ia mendorong Anna dan menahan tubuhnya dengan tangan. Nafas Max naik turun ia seperti habis berlari maraton

*"Anna, jangan sampe gue berbuat di luar batas karena tindakan lo ya? " Ancam Max pada Anna *

"terserah lo mau nangis, mau guling-guling, atau lo mau gue turunin di jalan! " batin Max

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!